Anda di halaman 1dari 7

LAPORAN

EKSPERIMEN IPA BIOLOGI

BIOTEKNOLOGI

(FERMENTASI TAPE SINGKONG)

Dosen Pengampu: Agnes Herlina Dwi Hadiyanti, S.Si., M.T., M.Sc.

Disusun oleh:

NIM: 201134141

Nama: Benediktus Dani Satrio

Kelas: 2D

PENDIDIKAN GURU SEKOLAH DASAR

FAKULTAS KEGURUAN DAN ILMU PENDIDIKAN

UNIVERSITAS SANATA DHARMA


YOGYAKARTA
2021
BAB I
PENDAHULUAN
A. Latar Belakang
Bioteknologi berasal dari tiga kata dalam bahasa Latin, yaitu bios (hidup),
tekno (penerapan), dan logos (ilmu). Nah, dari situ kita bisa memahami kalau
bioteknologi adalah cabang ilmu yang mempelajari pemanfaatan makhluk hidup
(bakteri, fungi, virus, dan lain-lain) maupun produk dari makhluk hidup (enzim,
alkohol) dalam proses produksi untuk menghasilkan barang dan jasa. Dengan kata
lain, bioteknologi adalah ilmu yang berhubungan dengan penerapan sistem biologis
dan organisme untuk proses teknis dan industri untuk kesejahteraan manusia.
Ada dua macam jenis bioteknologi yang dikembangkan manusia, yaitu
bioteknologi konvensional dan bioteknologi modern. Bioteknologi konvensional
adalah bioteknologi yang sudah diterapkan sejak ilmu pengetahuan belum
berkembang pesat. Bioteknologi konvensional terbatas pada peran mikroorganisme
melalui proses fermentasi dalam skala kecil dan proses pembuatannya masih sangat
sederhana. Contoh konvensional yaitu anggur, roti, keju, yoghurt, mentega, dan lain-
lain. Kalau Bioteknologi modern adalah sejumlah teknik yang melibatkan manipulasi
gen, sel, dan jaringan hidup secara sengaja dengan cara yang dapat diprediksi dan
dikendalikan. Tujuannya untuk mengubah organisme atau menghasilkan jaringan
modern. Contoh bioteknologi modern yaitu bayi tabung, hormon insulin, tanaman
kebal hama, hormon insulin, dan lain-lain.
B. Rumusan Masalah
1. Apakah yang dimaksud fermentasi ?
2. Bagaimana proses fermentasi tape singkong ?
3. Apa Apa saja alat dan bahan yang diperlukan dalam pembuatan tape singkong?
4. Bagaimana cara pembuatan fermentasi tape singkong?
C. Tujuan
1. Mengetahui apa yang dimaksud fermentasi.
2. Mengetahui proses fermentasi tape singkong.
3. Mengetahui alat dan bahan yang digunakan dalam melakukan eksperimen tape
singkong.
4. Mengetahui langkah-langkah dalam pembuatan tape singkong.

BAB II
PEMBAHASAN

A. Fermentasi

Fermentasi adalah proses pengawetan makanan alami, di mana mikroorganisme


seperti ragi dan bakteri mengubah karbohidrat, seperti pati dan gula menjadi
alkohol atau asam. Alkohol atau asam berfungsi sebagai pengawet alami dan
bisanya akan memberikan rasa yang kuat dan kekenyalan pada makanan yang
difermentasi. Salah satu mikroorganisme yang penting dalam proses fermentasi
adalah ragi. Ragi2 atau fermen merupakan zat yang dapat menyebabkan fermentasi.
Mikroorganisme yang digunakan di dalam ragi umumnya terdiri atas berbagai
bakteri dan fungi (khamir dan kapang), yaitu Rhizopus, Aspergillus, Mucor,
Amylomyces, Endomycopsis, Saccharomyces, Hansenulaanomala, Lactobacillus,
Acetobacter, dan sebagainya.

Jenis jenis fermentasi dibagi menjadi 2 jenis yaitu, hemofermentatif dan


heterofermentatif. Homofermentatif yaitu fermentasi yang produk akhirnya hanya
berupa asam laktat. Sedangkan heterofermentatif, yaitu fermentasi yang produk
akhirnya berupa asam laktat dan etanol sama banyak. Proses fermentasi memiliki
banyak fungsi yaitu penganekaragaman pangan, memperpanjang masa
penyimpanan makanan, menambahkan gizi makanan, meminimalkan kerugian
dengan masa penyimpanan yang bertambah panjang dengana danya teknik
fermentasi. Manfaat fermentasi sangat banyak yaitu untuk merperkaya makan
dengan mengganti aroma, rasa, dan komposisi makanan, mengawetkan makanan
dengan mereproduksi sejumlah asam laktat, memperkaya nutrisi makanan,
menghemat waktu dan sumber kapasitas dalam memproses makanan.

B. Fermentasi Tape Singkong

Tape atau sering juga disebut tape merupakan salah satu jenis makanan
tradisional Indonesia. Tape merupakan salah satu produk bioteknologi tradisional.
Nama lain tapai disebut juga peuyeum. tape dibuat dengan cara fermentasi atau
peragian. Bioteknologi yaitu suatu teknologi untuk menghasilkan barang atau jasa
dengan bantuan mikroorganisme. Mikroorganisme sendiri adalah makhluk hidup
yang berukuran mikroskopis yang hanya bisa dilihat dengan bantuan mikroskop.
Mikroorganisme yang sering dimanfaatkan untuk pembuatan produk makanan atau
minuman fermentasi bisa berasal dari bakteri, bisa juga dari jamur (fungi/mycota).
Tape singkong adalah tape yang dibuat dari singkong yang difermentasi.
Pembuatan tape melibatkan umbi singkong sebagai substrat dan ragi tape
(Saccromyces cerivisiae) yang dicampurkan pada umbi. Reaki-reaksi dalam
fermentasi singkong ataupun beras ketan menjadi tape adalah glukosa ( C6H12O6)
yang merupakan gula paling sederhana. Melalui fermentasi ini akan menghasilkan
etanol ( 2C2H5OH). Reaksi fermentasi ini dilakukan oleh ragi dan digunakan pada
produksi makan. 

C. Alat dan Bahan Pembuatan Tape Singkong


 Alat
1. Pisau
2. Panci
3. Wadah/baskom
4. Daun pisang
5. Plastik mika
6. Kompor
 Bahan
1. Singkong
2. Ragi
3. Air
 Langkah-langkah
1. Kupas singkong dari kulitnya
2. Singkong yang sudah dikupas dikerik menggunakan pisau secara perlahan
3. Potong potong singkong sesuai selera dan dicuci menggunakan air sampai
benar benar bersih
4. Siapkan air pada panci dan air direbus sampai mendidih
5. Setelah air mendidih, masukan singkong kedalam panci kukusan dan
ditunggu hingga ¾ matang
6. Setelah ¾ matang angkat singkong dari panci kukusan dan letakkan
singkong pada baskom/wadah yang sudah diberi daun pisang
7. Diamkan singkong terlebih dahulu hingga benar-benar dingin
8. Kemudian tumbuk 2 butir ragi hingga benar-benar halus, kemudian
taburkan ragi secara merata pada singkong yang sudah dingin
9. Jika ragi sudah ditaburkan secara merata, kemudian bungkus singkong
dengan menggunakan daun pisang, taruh singkong di wadah, tutup wadah
dengan rapat dan dimasukkan kedalam kresek.
10. Diamkan singkong selama 3-4 hari agar hasil maksimal
11. Tapai singkong siap dinikmati
D. Dokumentasi
BAB III

PENUTUP

A. Kesimpulan

Pembuatan tape termasuk dalam bioteknologi konvensional (tradisional)


karena masih menggunakan cara-cara yang terbatas. Pada proses pembuatan tape,
jamur ragi akan memakan glukosa yang ada di dalam singkong sebagai makanan
untuk pertumbuhannya, sehingga singkong akan menjadi lunak. Kondisi tersebut
akan membuat jamur (ragi) (Saccharomyces cereviceae merubah glukosa menjadi
alkohol.

Dalam pembuatan tape, ragi (Saccharomyces cereviceae) mengeluarkan


enzim yang dapat memecah karbohidrat pada singkong menjadi gula yang lebih
sederhana. Oleh karena itu, tape terasa manis apabila sudah matang walaupun tanpa
diberi gula sebelumnya.
DAFTAR PUSTAKA

https://kumparan.com/berita-hari-ini/pengertian-bioteknologi-dan-contohnya-dalam-
kehidupan-manusia-1uiIpr8X4ZM/full
https://www.seputarpengetahuan.co.id/2020/03/fermentasi-adalah.html
https://fitrihariana.gurusiana.id/article/2020/2/praktik-pembuatan-tapai-singkong-4958910?
bima_access_status=not-logged

Anda mungkin juga menyukai