Anda di halaman 1dari 7

bab i

pendahuluan

Drowning atau tenggelam didefinisikan sebagai masuknya cairan yang cukup banyak ke dalam saluran
nafas atau paru-paru. Dalam kasus tenggelam, terendamnya seluruh tubuh dalam cairan tidak
diperlukan.a Yang diperlukan adalah adanya cukup cairan yang menutupi lubang hidung dan mulut
sehingga kasus tenggelam tidak hanya terbatas pada perairan yang dalam seperti laut, sungai, danau,
atau kolam renang, tetapi mungkin pula terbenam dalam kubangan atau selokan di mana hanya bagian
muka yang berada di bawah permukaan air. b,c

Pengertian terbaru yang diadopsi World Health Organization (WHO) tahun 2002 menyatakan bahwa
tenggelam merupakan suatu proses kejadian gangguan pernapasan akibat perendaman (submersion)
atau pencelupan (immersion) dalam cairan. Proses kejadian tenggelam diawali dengan gangguan
pernapasan baik karena jalan nafas seseorang berada di bawah permukaan cairan (submersion) ataupun
air hanya menutupi bagian wajahnya saja (immersion).d

WHO menyatakan bahwa 0,7% penyebab kematian di dunia atau lebih dari 500.000 kematian setiap
tahunnya disebabkan oleh tenggelam.c WHO juga mencatat pada tahun 2004 di seluruh dunia terdapat
388.000 orang meninggal karena tenggelam dan menempati urutan ketiga kematian di dunia akibat
cedera tidak disengaja.e Menurut Global Burden of Disease (GBD), angka tersebut sebenarnya lebih kecil
dibandingkan seluruh kasus kematian akibat tenggelam yang disebabkan oleh banjir, kecelakaan
angkutan air, dan bencana lainnya.f

Insiden paling banyak terjadi pada negara berkembang, terutama pada anak-anak berumur kurang dari
5 tahun. Selain umur, faktor resiko lain yang berkontribusi meningkatkan terjadinya kasus tenggelam di
antaranya jenis kelamin terutama laki-laki yang memiliki angka kematian dua kali lipat terhadap
perempuan, penggunaan alkohol atau penyalahgunaan obat pada 50% kasus yang melibatkan remaja
maupun dewasa, anak-anak tanpa pengawasan saat berada di air, perburukan dari kondisi medis
sebelumnya (kejang, sakit jantung, pingsan), dan percobaan bunuh diri. e Kasus tenggelam lebih banyak
terjadi di air tawar (danau, sungai, kolam) sebesar 90% dan sisanya 10% terjadi di air laut. f

Angka kejadian tenggelam di Banjarmasin masih cukup tinggi dikarenakan letak geografis Banjarmasin
yang dikelilingi oleh sungai sehingga transportasi air memiliki peran yang cukup tinggi di kota seribu
sungai tersebut.g Akan tetapi mati tenggelam juga dapat terjadi dengan cara pembunuhan atau bunuh
diri. Berikut akan disajikan laporan kasus mati tenggelam dengan permintaan visum luar oleh Kepolisian
Air Polisi Daerah Kalimantan Selatan.

bab iii

Laporan kasus

Telah ditemukan seorang jenazah pada hari Jumat, tanggal 30 April 2021 pada pukul 11.30 WITA di
Sungai Barito tepatnya di dekat Tambatan SADP Kota Banjarmasin. Jenazah berusia 33 tahun dan dibawa
ke RSUD Ulin Banjarmasin pada pukul 14.15 WITA untuk dilakukan visum luar. Jenazah merupakan
seorang ABK Tagbot yang diduga meninggal karena tenggelam.

IDENTITAS JENAZAH
Nama : Tn. J

Tempat/ Tgl lahir : 33 tahun

Jenis Kelamin : Laki-Laki

Pekerjaan : Karyawan Swasta

Kewarganegaraan : Indonesia

Agama : Islam

Alamat : Kaxxxxxxx RT.0x RW.0x

PEMERIKSAAN LUAR

1. Keadaan Jenazah
Jenazah tidak berlabel, terletak di atas meja otopsi, ditutup dengan kain hitam bertuliskan
BASARNAS, setelah penutup terbuka, jenazah mengenakan baju berwarna biru malam tanpa
merek. Jenazah mengenakan celana pendek terbuat dari kain berwarna hitam tanpa merek.
Setelah celana pendek dibuka jenazah menggunakan celana dalam berwarna abu-abu bertuliskan
“MUNAFIE”. Baju dan celana teraba basah.

2. Sikap Jenazah Diatas Meja Otopsi


Jenazah dalam keadaan terlentang diatas meja otopsi dengan wajah menghadap ke depan.
Lengan atas kanan dan kiri sejajar dengan tegak sumbu tubuh, telapak tangan kanan dan kiri
menghadap ke arah dalam, jari-jari menekuk. Tungkai atas dan bawah kanan dan kiri sejajar
dengan sumbu tubuh. Telapak kaki kanan dan kiri menghadap kebawah dengan jari-jari lurus
mengarah keluar.

3. Kaku Jenazah
Terdapat kaku jenazah pada sendi rahang, sendi siku kiri, dan kedua sendi lutut.

4. Lebam Jenazah
Terdapat lebam mayat pada kepala, leher dan seluruh punggung berwarna merah gelap yang
tidak hilang dengan penekanan.

5. Pembusukan Jenazah
Terdapat tanda-tanda pembusukan jenazah di seluruh tubuh.
6. Ukuran Jenazah
Panjang badan seratus enam puluh sentimeter, berat badan tidak dilakukan penimbangan.

7. Kepala
a. Rambut
Warna rambut hitam dan lurus dengan panjang rambut enam belas sentimeter. Rambut tidak
mudah dicabut dan terdistribusi merata. Rambut dalam keadaan basah.

b. Bagian Yang Tertutup Rambut


Pada bagian kepala tidak terdapat luka, memar dan derik tulang.

c. Dahi
Dahi berwarna gelap disertai lebam dan mudah terkelupas saat disentuh.

d. Mata Kanan
Mata membuka, kulit kelopak mata utuh. Selaput kelopak mata warna putih, bola mata
tampak utuh, pada daerah sekitar mata berwarna kemerahan, manik mata berukuran satu
sentimeter, dan pada perabaan teraba kenyal.

e. Mata Kiri
Mata membuka, kulit kelopak mata bagian atas tidak utuh, mudah terkelupas saat disentuh.
Selaput kelopak mata warna putih, bola mata tampak utuh, pada daerah sekitar mata
berwarna kemerahan, manik mata berukuran satu sentimeter, dan pada perabaan teraba
kenyal.

f. Hidung
Tidak terdapat luka, memar dan derik tulang. Tampak keluar darah bercampur air dari kedua
lubang hidung.

g. Mulut
Dalam keadaan terbuka dengan jarak antara tepi bibir atas dan bibir bawah berukuran dua
sentimeter. Terdapat cairan lumpur yang bergelembung. Terdapat kaku sendi rahang
sehingga jumlah gigi dan keadaan rongga mulut sulit dinilai.

h. Dagu
Tidak terdapat luka, memar dan derik tulang.
i. Pipi
Tidak terdapat luka, memar, dan derik tulang. Kulit berwarna gelap disertai lebam dan mudah
terkelupas saat disentuh.

j. Telinga
Kedua daun telinga tampak utuh, simetris, tidak terdapat luka, memar dan derik tulang.
Tampak keluar air bercampur lumpur.

8. Leher
Pada leher tidak ada jeratan, tidak terdapat luka, memar dan derik tulang. Kulit berwarna gelap
disertai lebam dan mudah terkelupas saat disentuh.

9. Dada
Pada dada tidak terdapat luka, memar dan derik tulang. Kulit mudah terkelupas saat disentuh,
terdapat gambaran pembuluh darah di permukaan tubuh yang melebar berwarna biru kehitaman.

10. Perut
Terdapat pembusukan lanjut. Kulit mudah terkelupas saat disentuh. Permukaan perut tampak
datar sejajar dada, teraba keras, dan pada ketokan terdengar redup. Tidak terdapat luka, memar
dan derik tulang.

11. Alat Kelamin


Jenis kelamin laki-laki dan telah disunat. Rambut kelamin warna hitam, keriting, panjang kurang
lebih tiga sentimeter dan sukar dicabut. Dari lubang kelamin keluar cairan bening. Pada batang
dan kantung pelir tampak membesar. Di daerah kemaluan tidak terdapat luka.

12. Anggota Gerak Atas Kanan


a. Lengan Atas
Tidak terdapat luka, memar dan derik tulang. Terdapat gambaran pembuluh darah di
permukaan tubuh yang melebar berwarna biru kehitaman.

b. Lengan Bawah
Tidak terdapat luka, memar dan derik tulang.

c. Tangan
Tidak terdapat luka, memar dan derik tulang. Kulit tampak mengkerut dan pucat.
13. Anggota Gerak Atas Kiri
a. Lengan Atas
Tidak terdapat luka, memar dan derik tulang. Terdapat gambaran pembuluh darah di
permukaan tubuh yang melebar berwarna biru kehitaman.

b. Lengan Bawah
Tidak terdapat luka, memar dan derik tulang.

c. Tangan
Tidak terdapat luka, memar dan derik tulang. Kulit tampak mengkerut dan pucat.

14. Anggota Gerak Bawah Kanan


a. Tungkai Atas
Tidak terdapat luka, memar dan derik tulang. Terdapat gambaran pelebaran pembuluh darah
di permukaan tubuh berwarna biru kehitaman.

b. Tungkai Bawah
Tidak terdapat luka, memar dan derik tulang.

c. Kaki

Tidak terdapat luka, memar dan derik tulang. Kulit tampak mengkerut dan pucat.

15. Anggota Gerak Bawah Kiri


a. Tungkai Atas
Terdapat luka lecet tekan ukuran dua kali satu sentimeter. Tidak ditemukan memar dan derik
tulang. Terdapat gambaran pelebaran pembuluh darah di permukaan tubuh berwarna biru
kehitaman.

b. Tungkai Bawah
Terdapat luka lecet tekan ukuran dua kali satu sentimeter. Tidak ditemukan memar dan derik
tulang. Tidak terdapat memar dan derik tulang.

c. Kaki

Tidak terdapat luka, memar dan derik tulang. Kulit tampak mengkerut dan pucat.

16. Punggung
Tidak terdapat luka, memar dan derik tulang. Terdapat lebam mayat pada seluruh punggung
berwarna merah yang tidak hilang dengan penekanan. Tampak pengelupasan kulit pada punggung
atas.

17. Pantat
Tidak terdapat luka, memar dan derik tulang.

18. Dubur
Tidak terdapat luka, memar dan tidak ada keluar kotoran.

19. Bagian Tubuh yang lain


Tidak terdapat kelainan.

PEMERIKSAAN DALAM

Tidak dilakukan berdasarkan surat permintaan penyidik:

Nomor : B/06/IV/2021/Satpolair

Tanggal : 30 April 2021

Kepolisian : Kepolisian Resor Kota Banjarmasin Satuan Polisi Perairan

PEMERIKSAAN PENUNJANG

Golongan darah : tidak diperiksa atas permintaan penyidik

Alkohol dalam darah : tidak diperiksa atas permintaan penyidik

Patologi Anatomi : tidak diperiksa atas permintaan penyidik

KESIMPULAN

1. Telah diperiksa jenazah laki-laki, berumur tiga puluh tiga tahun dengan panjang badan seratus
enam puluh sentimeter
2. Pada pemeriksaan luar ditemukan pakaian, rambut dan kulit teraba basah. Tampak keluar air
berbuih dari mulut. Kedua telapak tangan dan kedua telapak kaki pucat dan keriput.
3. Pada pemeriksaan ditemukan adanya luka lecet tekan pada tungkai atas dan tungkai bawah kiri.
Ditemukan lebam mayat dan tanda pembusukan lanjut pada tubuh jenazah.
4. Adanya kelaianan pada poin dua dapat mengakibatkan kematian tanpa mengesampingkan sebab
kematian lain karena tidak dilakukan pemeriksaan dalam (autopsi) sesuai surat permintaan penyidik
B/06/IV/2021/Satpolair (II).
5. Saat kematian diperkirakan sekitar tiga puluh sampai tiga puluh enam jam sebelum pemeriksaan.
PENUTUP
Telah dilaporkan sebuah laporan kasus, jenazah laki-laki, 33 tahun, dengan panjang badan 160 cm.
Berdasarkan surat permintaan penyidik dari polisi air POLDA Kalimantan Selatan, maka dilakukan
visum luar terhadap jenazah tersebut di bagian Forensik RSUD Ulin Banjarmasin, yang diduga
meninggal karena tenggelam. Berdasarkan hasil pemeriksaan luar yang dilakukan ditemukan tanda-
tanda mati lemas akibat tersumbatnya jalan nafas bagian atas oleh air, namun tidak menyingkirkan
penyebab lainnya sebab tidak dilakukannya pemeriksaan dalam. Perkiraan waktu kematian adalah
antara 30 sampai 36 jam sebelum pemeriksaan dilakukan

daftar pustaka

a. Putra AAGA. Death By Drowning : a Case Report. E-Jurnal Med Udayana. 2014;3(5):542-551.
b. Budiyanto A, Widiatmaka W, Sudiono S, Winardi T, Mun’in A, Sidhi, dkk. Ilmu kedokteran
forensik. Ed I. Jakarta: Bagian Kedokteran Forensik Fakultas Kedokteran Universitas Indonesia;
1997.
c. DiMaio DJ, DiMaio VJ. Forensic pathology. Ed II. New York: CRC Presss LLC; 2001.
d. Szpilman D, Bierens JJLM, Handley AJ, Orlowski JP. Review article: Drowning. New England
Journal of Medicine. 2012;366:2102-10.
e. World Health Organization. Drowning. Fact sheet No 347; Okt 2012 [diakses Desember 2021];
Diunduh dari http://www.who.int/mediacentre/ factsheets/fs347en/
f. Wulur RA, Mallo JF, Tomuka DC. Gambaran temuan autopsi kasus tenggelam di BLU RSU Prof DR
R D Kandou Manado periode Januari 2007-Desember 2011. Bagian Ilmu Kedokteran Forensik
Fakultas Kedokteran Sam Ratulangi Manado; 2013
g. Christianto E. Tenggelam. [Laporan Kasus]. Banjarmasin: Universitas Lambung Mangkurat; 2014

Anda mungkin juga menyukai