Dosen pengampu :
Abdurrohim,M.Pd.I.
DISUSUN OLEH :
JAMIATUL HASANAH
GONDANGLEGI MALANG
2021
BAB I
PENDAHULUAN
1
2
juga siswa yang sudah mantap dengan pilihan pendidikannya karena bakat
dan minatnya ada disitu. Dalam memilih lanjutan studi para siswa tidak begitu
saja memilih lanjutan studi melainkan melakukan suatu proses pengambilan
keputusan. Merekan harus siap dalam mengambil keputusan yang sangat penting
dan sulit, yaitu suatu keputusan yang harus menentukan masa depan siswa
berhubungan dengan karir dan cita-citanya. Siswa membutuhkan bantuan dan
bimbingan dari guru BK yang ada di sekolah, untuk memperoleh pengalaman dan
pemahaman yang menandai tentang berbagai kondisi dan diri.
Banyak ditemukan siswa siswi yang menyatakan tamat MTS mereka tidak
tahu dan masih bingung untuk memilih sekolah lanjutan. Beberapa diantara
mereka dibingungkan atas perbedaan pendapat antara mereka dan orang tua
mereka yaitu perbedaan minat dan saran orang tua yang berbanding terbalik.
Kebanyakan dari mereka melanjutkan studi ke MAN karena menurut kebanyakan
orang tua pendidikan di sekolah agama lebih penting dibandingkan pendidikan di
sekolah umum. Tetapi permasalahan yang terjadi di kalangan siswa dalam
memilih studi lanjut belum bisa dituntaskan, yang berarti layanan yang di lakukan
itu kurang efektif. Banyak sikap siswa yang masih bingung menentukan mau
masuk SMA, SMK, dan MAN yang akan dipilih.
Bagi siswa yang akan melanjutkan pendidikan, mereka mencari
pendidikan lanjut yang cocok dengan minat, kemampuan serta potensi yang ada
pada diri siswa tersebut. Dalam pemilihan pendidikan lanjut tentunya harus
disesuaikan dengan minat dan kemampuan dari siswa itu sendiri. Selain itu ada
beberapa hal yang mempengaruhi proses pemilihan pendidikan lanjut, seperti
kepribadian diri siswa, keterampilan yang di miliki serta kemampuannya. Serta
faktor sosial ekonomi keluarga, jika kemampuan guru pembimbing di sekolah
dalam memberikan informasi dan pemahaman kepada siswa pada kelanjutan
pendidikan siswa. Pelaksanaan bimbingan dan konseling yang masih kurang
menentu, terutama kemampuan guru BK dalam mengarahkan siswa juga menjadi
faktor penting bagi kelangsungan pendidikan siswa di sekolah.
B. Rumusan Masalah
Adapun rumusan masalah dalam penelitian ini adalah.
1. Bagaimana peran guru BK di sekolah dalam mengarahkan siswa kelas IX
untuk melanjutkan pendidikan yang lebih tinggi di MTS al Musholliyah
Tamanasri.
C. Tujuan Penelitian
Adapun tujuan pelaksanan penelitian ini adalah sebagai berikut :
1. Untuk mengetahui peran guru BK di sekolah dalam mengarahkan siswa
kelas IX untuk melanjutkan pendidikan yang lebih tinggi di MTS al
Musholliyah Tamanasri.
D. Manfaat Penelitian
Adapun kegunaan atau manfaat yang di peroleh dari hasil pelaksanaan penelitian
ini adalah sebagai berikut :
a. Manfaat Teoritis
b. Manfaat Praktis
2. Bagi Peneliti:
3. Bagi Siswa:
3
4
E. Batasan Istilah
Penulis menafsirkan beberapa penggunaan kata pada judul dalam
penelitian ini, berikut ini merupakan pengertian dari kata-kata yang
tercantum pada setiap variabel judul antara lain:
1. Bimbingan konseling
G. Sistematika Pembahasan
5
6
1
BAB II
KAJIAN TEORI
1
Prayitno dan Erman Amti., Dasar-Dasar Bimbingan Dan Konseling, (Jakarta : Rineka Cipta,
2004), hal. 94
3 Abu Bakar M. Luddin, (2009), Kinerja Sekolah dalam Kegiatan Bimbingan dan
Konseling, Bandung: Cita Pusaka Media Perintis, Hal. 10
8 Tarmizi, (2011), Pengantar Bimbingan dan konseling, Medan: Perdana Publishing, Hal.44-45
7
8
3
9Tarmizi, (2011), Pengantar Bimbingan dan konseling, Medan: Perdana Publishing, Hal.45-47
1
0 Soepraoto, (1972), Bimbingan dan Penyuluhan, Jakarta: Renika Cipta, Hal. 25
4
2) Kesenjangan sosial ekonomi dan budaya merupakan faktor timbulnya
masalah pada individu yang kesemuanya menjadi perhatian utama
pelayanan bimbingan konseling.
3. Guru BK
4. Tugas Guru BK
5
Guru BK adalah Figure seorang pemimpin. Guru BK adalah sosok
arsitektur yang dapat membentuk jiwa dan watak anak didik. Guru BK
mempunyai kekuasaan untuk membentuk dan membangun kepribadian anak didik
menjadi seorang yang berguna bagi agama, nusa dan bangsa. Guru BK bertugas
mempersiapkan manusia susila yang cakap yang dapat di harapkan membangun
dirinya dan membangun bangsa dan negara.
Berkaitan dengan ke sulitan belajar, upaya mengatasinya, tidak dapat di
pisahkan dari faktor-faktor kesulitan belajar sebagai bagaimana yang di uraikan di
atas. Karena itu, mencari sumber penyebab utama dari sumber-sumber penyebab
peserta lainnya adalah menjadi mutlak adanya dalam rangka mengatasi kesulitan
belajar.
Muhibbin menjelaskan alternative yang di ambil guru BK dalam
mengatasi ke sulitan belajar siswa adalah dengan melakukan beberapa langkah
penting, meliputi:
a) Menganalisis hasil diagnosis, yakin menelaah bagian-bagian
masalah dan hubungan antara bagian tersebut untuk memperoleh
pengertian yang benar mengenai ke sulitan belajar yang di hadapi
siswa.
b) Mengidentifikasi dan menentukan bidang ke cakapan tertentu yang
memerlukan perbaikan.
c) Menyusun program perbaikan, khususnya program remedial
teaching (pengajaran perbaikan).12
51
1 Muhibbin Syah, (2007), Psikologi Belajar, Jakarta: Raja Grafindo Persada, Hal. 187
11
12
7
5. Kajian Tentang Sekolah Lanjutan di Tingkat Pertama/Sederajat
(SMP)
a. Pendidikan Umum
71
3 Faud Ihsan, (1996), Dasar-dasar Pendidikan, Jakarta: Rineka Cipta, Hal. 23
14 Umar Tirtaraharja & La Sula, (2000), Pengantar Pendidikan, Jakarta: Rineka Cipta,Hal. 225
8
b. Sekolah Menengah Atas (SMA)
c. Pendidikan Kejuruan
Pendidikan kejuruan adalah pendidikan yang mempersiapkan peserta
didik untuk dapat bekerja pada bidang pekerjaan tertentu, seperti bidang
teknik, tataboga, dan busana, perhotelan, kerajinan, administrasi
perkantoran, dan lain-9lain. Salah satu lembaga pendidikannya adalah
SMK. Sekolah menengah 10kejuruan (SMK) adalah satu bentuk satuan
pendidikan. Menengah yangmenyelenggarakan program pendidikan tiga
tahun setelah sekolah menengah pertama (SMP). Tujuan pendidikan SMK
adalah :18
81
6 https://id. Wikipedia.org/wiki/Madrasah_Aliyah, diakses pada hari Rabu,10 Maret 2017, Pkl
10.05 WIB
17 Umar Tirtahardja & La Sula, Pengantar Pendidikan, Jakarta: Rineka Cipta, Hal. 208
10
13
14
15
16
11
Adalah data yang diperoleh langsung dari sumber penelitian dengan
menggunakan alat pengambil data langsung pada subjek sebagai sumber
informasi. Dalam penelitian ini meneliti sumber utama nya adalah Siswa,
dan Guru MTS al Musholliyah Tamanasri.
B . Data sekunder
Adalah data yang diperoleh dari pihak lain, yang tidak langsung diambil
dari subjek penelitian. Data ini diambil dari dokumen atau data laporan
yang ada di MTS al Musholliyah Tamanasri.
b. Transbility (transbilitas)
17
18
Dalam uji transbilitas data terhadap penelitian kualitatif maka dapat dilakukan
suatu pekerjaan mendeskripsikan konteks penelitian dan asumsi-asumsi yang
menjadi sentral pada penelitian tersebut.
c. Konfirmability (konfirmabilitas)
Dalam uji konfirmabilitas data terhadap penelitian kualitatif maka berarti
menguji hasil penelitian, dikaitkan dengan proses yang dilakukan. Bila hasil
penelitiannya merupakan fungsi dari penelitian yang dilakukan maka penelitian
tersebut telah memenuhi standar konfirmabilitas.
Dari data diatas terdapat 5 siswa yang tidak melanjutkan pendidikan, yaitu:
1. Anwail Ilma
2. Irfan Afandi
3. Jefri Mahendra
4. Nadia Yahya
5. Thomy Mawanto
19
20
BAB IV
PEMBAHASAN
1. Temuan data
percaya diri ini mendukung siswa untuk lebih memahami dan mengenal potensi
dirinya, sehingga
ia mampu mempersiapkan diri dengan belajar termasuk berusaha untuk
melanjutkan pendidikan yang lebih tinggi.”
Berdasarkan pernyataan diatas dapat dipahami bahwa dalam membantu
siswa untuk pemilihan pendidikan, terutama untuk melanjutkan pendidikan yang
lebih tinggi maka berupaya dalam memberikan motivasi kepada siswa untuk
menumbuhkan rasa percaya diri siswa dalam menghadapi masalahnya terutama
dengan plihan untuk mempersiapkan masa depan yang lebih baik. Motivasi
menjadi faktor penting dalam diri siswa untuk dapat membantu menumbuhkan
rasa percaya diri. Rasa percaya diri ini menjadi faktor membantu siswa untuk
memahami dirinya, mengenal, dan mengembangkan kemampuan dirinya.
Kepercayaan dalam diri dapat mengarahkan siswa untuk mengembangkan
kemampuan, bakat, minat yang ada dalam dirinya.
Upaya yang dilakukan oleh para guru tersebut membantu siswa agar
mampu dan membiasakan diri memiliki cara belajar yang baik. Jika siswa mampu
membiasakan diri melakukan cara-cara belajar yang baik tentu akan mendukung
keaktifannya dalam belajar dan membantu siswa dalam meningkatkan prestasi
belajar.
2. Analisis data
21
22
DAFTAR PUSTAKA