Proposal Penelitian
Disusun Oleh :
LILIK ROHANI
2020060071
Disusun Oleh :
LILIK ROHANI
2020060071
Pada
Hari :
Tanggal :
Pembimbing I Pembimbing II
Lilik Rohani
KATA PENGANTAR
Peneliti
DAFTAR ISI
A. Latar Belakang
Diabetes Mellitus merupakan kondisi kronis dimana terjadi kenaikan
kadar glukosa dalam darah dikarenakan tubuh tidak dapat memproduksi insulin
atau tubuh tidak dapat menggunakan secara efektif (International Diabetes
Federation, 2017). DM juga biasa disebut sebagai Mother of Diese karena DM
merupakan induk dari berbagai penyakit lainnya seperti stroke, gagal ginjal,
kebutaan, hipertensi, dan amputasi kaki. DM tidak akan dikendalikan apabila
penderita tidak melakukan kontrol rutin dan akan menimbulkan komplikasi
yang dapat membahayakan kesehatan tubuh.
Hingga 14 mei 2020, International Diabetes Federation (IDF)
melaporkan 463 juta orang dewasa didunia menyandang diabetes dengan
prevalensi global mencapai 9,3 persen. Namun, kondisi yang membahayakan
ada 50,1 persen penyandang diabetes yang tidak terdiagnosis (International
Diabetes Federation, 2020). Berdasarkan data International Diabetes
Federation, Indonesia berstatus waspada diabetes karena menempati urutan ke
7 dari 10 negara didunia setelah Negara Cina, India, Amerika Serikat, Brazil,
Ruzia, dan Meksiko dengan jumlah pasien diabetes tertinggi. Prevalensi pasien
penderita diabetes di Indonesia mencapai 6,2 persen, yang artinya ada lebih dari
10,8 juta orang menderita diabetes per tahun 2020 (WHO, 2020). Berdasarkan
jenis kelamin, IDF memperkirakan prevalensi diabetes meningkat seiring
penambahan umur penduduk menjadi 19,9 persen atau 111,2 juta orang pada
umur 65-79 tahun dan angkanya diprediksi terus meningkat hingga mencapai
700 juta di tahun 2045. Oleh karena itu, DM menjadi salah satu prioritas
pemerintah dari empat penyakit tidak menular. Dalam upaya menurunkan
prevalensi angka kejadian mortalitas dan morbiditas akibat penyakit DM dapat
dilaksanakan dengan kepatuhan kontrol berobat ke pelayanan kesehatan, dan
mengontrol kadar gula darah melalui dua macam terapi yaitu terapi famakologis
dengan menggunakan obat obatan anti diabetes dan terapi non farmakologis.
Penatalaksanaan pengobatan DM harus dilakukan seumur hidup sehingga
sering kali penderita mengalami kejenuhan dan ketidakpatuhan dalam
penatalaksanaan pengobatan DM, penderita diabetes akan memiliki tingkat
kualitas hidup yang tinggi apabila dapat memanagemen diabetesnya dengan
baik (International Diabetes Federation, 2017). Tujuan dari penatalaksanaan
DM adalah menjaga gula darah agar tetap normal dan mencegah atau
meminimalkan kemungkinan terjadinya komplikasi. Dalam meningkatkan
kepatuhan kontrol berobat pasien DM sangat penting untuk mengetahui
beberapa faktor yang menyebabkan ketidakpatuhan penderita DM. Beberapa
faktor yang menyebabkan ketidakpatuhan penderita DM antara lain faktor
demografik seperti status ekonomi rendah, tingkat pendidikan rendah, faktor
psikologis, tenaga kesehatan, dukungan dari keluarga dan sistem pelayanan
kesehatan, sifat penyakit serta pengobatannya (Sharma et al., 2014). Hasil
penelitian (anggina, L.L., Hamzah, 2010) menunjukkan bahwa faktor yang
berhubungan dengan kepatuhan terapi salah satunya adalah dukungan keluarga,
karena dukungan keluarga merupakan faktor yang memiliki kontribusi yang
cukup berarti dan sebagai faktor penguat yang sangat mempengaruhi kepatuhan
pengobatan pasien DM.
Keluarga merupakan orang yang paling dekat yang dapat berperan aktif
dalam tercapainya kepatuhan dan keberhasilan pengobatan para penderita DM.
Perawat juga dapat berperan sebagai care provider dengan cara melakukan
pengkajian untuk mengetahui sumber dari dukungan keluarga dan penghalang
yang dapat muncul dalam pemberian dukungan keluarga. Hasbi (2012)
mengatakan bahwa pendekatan individu dalam menanggulangi penyakit DM
lebih diarahkan terhadap pendekatan keluarga karena keluarga adalah pemberi
pelayanan kesehatan yang utama bagi individu yang menderita penyakit kronis
seperti DM.
Dari uraian diatas peneliti bermaksut akan melakukan penelitian dengan
judul “Hubungan Dukungan Keluarga Dengan Tingkat Kepatuhan Kontrol
Berobat Pada Pasien DM Di RS PKU Muhammadiyah Surakarta”.
B. Rumusan Masalah
Apakah ada Hubungan Dukungan Keluarga Dengan Tingkat Kepatuhan
Kontrol Berobat Pada Pasien DM Di RS PKU Muhammadiyah Surakarta?.
C. Tujuan Penelitian
1. Tujuan Umum
Menganalisis Hubungan Dukungan Keluarga Dengan Tingkat
Kepatuhan Kontrol Berobat Pada Pasien DM Di RS PKU
Muhammadiyah Surakarta.
2. Tujuan Khusus
a) Mengidentifikasi dukungan keluarga dengan tingkat kepatuhan
kontrol berobat
b) Mengidentifikasi tingkat kepatuhan pasien DM untuk kontol
berobat
c) Menganalisis hubungan dukungan keluarga dengan tingkat
kepatuhan kontrol berobat pasien DM
D. Manfaat Penelitian
1. Manfaat Teoritis
Hasil penelitian ini dapat digunakan sebagai informasi ilmiah dalam
pengembangan ilmu keperawatan khususnya keperawatan komunitas dalam
hal hubungan antara dukungan keluarga dengan tingkat kepatuhan kontrol
Berobat Pada Pasien DM.
2. Manfaat Praktis
a. Bagi Rumah Sakit
Dapat menjadi bahan informasi dan masukan bagi institusi terkait untuk
mengoptimalkan pelayanan kesehatan dibidang keperawatan.
b. Bagi perawat
Dapat melakukan intervensi keperawatan dengan melibatkan keluarga
untuk meningkatkan kepatuhan melakukan kontrol berobat pada pasien
DM.
E. Keaslian Penelitian
Berdasarkan penelusuran database penelitian melalui search engine
google, ditemukan penelitian dengan judul yang hampir sama dengan
“Hubungan Dukungan Keluarga Dengan Tingkat Kepatuhan Kontrol Berobat
Pada Pasien DM Di RS PKU Muhammadiyah Surakarta”
Tabel 1.1. Keaslian Penelitian
No Nama Peneliti / Tahun : Lutvi Choirunnisa /2019
1 Judul : Hubungan dukungan keluarga dengan
kepatuhan melakukan kontrol rutin pada
penderita Diabetes Melitus di Surabaya
Desain dan Variabel : Desain analitik koresional dengan
penelitian pendekatan cross-sectional
Variabel bebas: dukungan keluarga
Variabel terikat: kepatuhan kontrol rutin
Hasil : Menunjukkan bahwa dukungan
keluarga memiliki korelasi dengan
kepatuhan kontrol berobat pasien DM
Persamaan : Variabel dependen dan independen
Perbedaan : Waktu dan Tempatnya penelitian