(PTI510/CMJ240)
MODUL SESI 4
TEKNOLOGI SPREAD SPECTRUM DALAM
FREKUENSI RADIO
DISUSUN OLEH
ADI WIDIANTONO, SKOM, MKOM.
Noise Level
Keamanan ini tidak bisa dipisahkan untuk menarik militer di dalam teknologi
spread spectrum melalui tahun 1950 dan tahun1960. Oleh karena itu noise seperti
karakteristik, spread spectrum bisa dikirim di bawah noise lawan dengan
menggunakan teknik komunikasi klasik. Keamanan hampir semua dijamin. Secara
alami, keamanan komunikasi yang dirasakan hanya valid asalkan tidak ada yang
menggunakan teknologi lain. Jika kelompok yang lain akan menggunakan teknologi
yang sama, komunikasi spread spectrum ini bisa ditemukan, jika tidak diinterupsi dan
dikodekan. Di dalam tahun 1980, FCC menerapkan satu set aturan yang membuat
teknologi spread spectrum untuk masyarakat dan memberikan harapan kepada
penyelidikan dan riset ke dalam komersialisasi tentang teknologi spread spectrum.
Meskipun demikian pada mulanya sekilas kelihatan bahwa militer telah kehilangan
keuntungan, padahal itu tidak pernah. Band yang digunakan oleh militer berbeda dari
band yang digunakan oleh masyarakat. Juga, militer menggunakan modulasi yang
sangat berbeda dengan teknik encoding untuk memastikan bahwa komunikasi
spread spectrum jauh lebih sulit untuk menginterupsi dibanding mereka yang dari
general public.
Sejak tahun1980, riset telah dimulai, spread spectrum telah digunakan dalam
telepon cordless,global positioning systems (GPS), digital cellular telephony (CDMA),
personal communications system (PCS), dan sekarang wireless local area networks
(wireless Lan). Penggemar radio amatir kini mulai mengadakan percobaan dengan
teknologi spread spectrum untuk banyak dipertimbangkan meraka yang mempunyai
permasalahan.
Sebagai tambahan terhadap wireless Lan (WLan), wireless personal area
networks (WPANs), wireless metropolitan area networks (WMANs), and wireless
wide area networks (WWANs) adalah juga mengambil keuntungan dari teknologi
spread spectrum. WPANs dengan menggunakan teknologi Bluetooth untuk
mengambil keuntungan dari kebutuhan yang sangat low power untuk mengijinkan
jaringan Wireless di dalam jarak yang sangat pendek. WWANs dan WMANs dapat
menggunakan keuntungan antenna yang directional yang tinggi untuk membuat
long-distance, highspeed RF yang menghungkan dengan low power.
3. FCC Specification
Standart IEEE 802.11 menetapkan tingkat data 1 Mbps dan 2 Mbps dan
OpenAir menetapkan tingkat data 800 Kbps dan 1.6 Mbps. Dalam rangka
untuk sistem frekwensi hopping untuk 802.11 atau OpenAir, harus
beroperasi dalam 2.4 GHz ISM (Industrial Science and Medical) band ( yang mana
telah di definisikan oleh FCC dari 2.400 GHz ke 2.5000 GHz). Keduanya standart
mengenai operasidalam jarak 2.4000 GHz ke 2.4835 GHz. Sejak Wireless LAN
Interoperability Forum (WLIF) tidak lagi mendukung standart yang di luar, maka
system IEEE akan memenuhi untuk system FHSS dalam materi ini.
Direct Sequence Spread Spectrum sangat dikenal luas dan merupakan tipe
spread spektrum yang paling banyak digunakan, digunakan oleh aplikasi yang
sangat popular, mudah penggunaan dan memiliki rate data yang tinggi. DSSS
merupakan sebuah metode pengiriman data dimana pengiriman dan penerimaan
data berada pada range frekuensi 22 MHz. Chanel yang lebih lebar akan membuat
peralatan dapat mengirim informasi lebih tinggi daripada system FHSS. Tidak perlu
adanya frequency hopping, setiap link hanya menggunakan 1 channel. Daya yang
diperlukan untuk men-transmisi-kan data lebih kecil dari pada frequency hopping
(hanya 0,1, dBm)
Antara teknologi FHSS dan DSSS memiliki kelebihan dan kekurangan, dan
hal itu urusan dari administrator Wireless LAN untuk memberikan tiap kelebihan
dan kekurangan ketika memutuskan bagaimana mengimplementasikan Wireless
LAN. Pada bagian ini akan membahas beberapa faktor yang seharusnya
didiskusikan ketika membandingkan teknologi yang akan diimplementasikan pada
perusahaan kita, yaitu:
• Narrowband interference
• Co-Location
• Cost
• Equipment Compability & Availability
• Data rate & Thoughput
• Security/Keamanan
• Standards Support
Cost
Ketika mengimplementasikan jaringan wireless LAN, kegunaan dari sistem
DSSS mungkin lebih murah dari pada sistem FHSS. Cost DSSS lebih rendah (hemat
frekuensi).
Co-Location
Sebuah kegunaan dari FHSS dari DSSS adalah kemampuan yang lebih pada
sistem frekuensi hop untuk di-co-located ke direct sequence system. Sejak sistem
frekuensi hop disebut frekuensi yang jelek dan menggunakan 79 channel diskrit,
yang mana memiliki c-location maksimum terhadap 3 access point.
Keamanan
Kelebaran route dan mitos bahwa frekuensi system hoping tidak dapat
dipisahkan keamanannya dengan direct sequences system. Fakta utama mitos ini
tidak membuktikan bahwa FHSS radio hanya dibuat oleh beberapa perusahaan
kecil saja. Dari beberapa perusahaan ini semuanya mematuhi standard seperti
802.11 atau OpenAir dalam usaha menjual produknya lebih efektif. Kedua
kebanyakan perusahaan menggunakan standar dari hop sequences, yang umumnya
digabungkan dengan daftar pre-determined, diproduksi dengan standar organisasi (
IEEE atau WLIF ). Kedua macam bentuk itu membuat kode hop sequences
relative sederhana.
Alasan lain yang membuat hop sequences sangat sederhana ialah banyak
channel yang di siarkan sangat bersih dengan beberapa pemancar. Juga MAC
address yang dipancarkan access point dapat dilihat setiap pemancar (dengan
indikasi buatan dari pabrik radio). Beberapa perusahaan memperbolehkan
administrator lebih fleksibel dalam mendefinisikan sendiri bentuk hopping. Walaupun
ISM adalah kependekan dari Industrial Science and Medical. ISM Band
merupakan band radio (bagian dari spectrum radio) yang menggunakan energy dari
RF (radio Frequency) untuk kepentingan Industri, Ilmu Pengetahuan dan Medis,
selain telekomunikasi. Kekuatan emisi dari perangkat yang menggunakan band ini
dapat menghasilkan interferensi elektromagnetik yang dapat mengganggu
komunikasi radio lainnya, oleh karena itu ISM Band dibatasi pada frekuensi tertentu
saja.
Wireless LAN menggunakan frekuensi 2.4 – 2.5 GHz dan 5 GHz yang merupakan
frekuensi tanpa lisensi. ITU-R tidak memberikan peraturan atau pembatasan apapun
terhadap penggunaan frekuensi 2,4 GHz (ISM) untuk pemakaian komunikasi
wireless unlicensed. Rekomendasi ITU-R SM.1056: Setiap anggota ITU bebas
menetapkan persyaratan administrasi dan aturan hukum yang berkaitan dengan
pembatasan daya pada perangkat ISM.
C. Daftar Pustaka