Anda di halaman 1dari 11

MENJALANI HIDUP SETELAH KEMATIAN SUAMI : STUDI FENOMENOLOGI PEREMPUAN

SINGLE MOTHER
Tyas Putri Perdana
PSIKOLOGI, FIP, UNESA, perdanatyas@yahoo.com
Muhammad Syafiq
PSIKOLOGI, FIP, UNESA, syafiq_muh@yahoo.com

Abstrak

Penelitian ini bertujuan untuk memahami pengalaman perempuan single mother dalam menjalani hidup
termasuk cara mengatasi kesulitan dan meraih kebahagiaan walaupun tanpa suami. Penelitian ini
menggunakan pendekatan kualitatif fenomenologis dengan partisipan berjumlah lima orang yang
diperoleh dengan teknik purposive sampling yang berhasil menemukan tiga orang partisipan dan
snowball sampling mengahsilkan dua orang partisipan. Proses pengambilan data menggunakan teknik
wawancara semi terstruktur dengan pedoman wawancara. Data penelitian ini kemudian dianalisis
menggunakan teknik analisis IPA (Interpretative Phenomenological Analysis). Hasil dari penelitian ini
berhasil mengidentifikasi dua tema besar. Kedua tema itu ialah permasalahan utama single mother dan
cara mengatasinya serta tema kedua yaitu menjaga kebahagiaan single mother. Tema pertama yaitu
permasalahan utama single mother dan cara mengatasinya. Permasalahan utama single mother berupa
kesulitan ekonomi, kesulitan mengurus rumah, kesulitan pengasuhan anak dan menghadapi stigma.
Tema terakhir yakni menjaga kebahagiaan yang berhasil mengungkap sumber kekuatan bagi single
mother yang didapat dari keluarga, religiusitas dan kenangan mendiang suami. Sub tema kedua yaitu
mengambil hikmah dari status yang mengungkap mengambil hikmah, kenyamanan atas status,
kebahagiaan atas kesuksesan anak dan tidak berniat menikah lagi. Kesimpulan dari penelitian ini adalah
kesulitan yang dialami single mother berupa kesulitan ekonomi terutama biaya sekolah anak, kesulitan
mengurus rumah karena tidak terbiasa mengurus rumah sebelumnya, adanya beban pengurusan anak
tanpa suami serta harus menghadapi stigma. Kebahagiaan single mother didapat setelah melihat anak
mereka tumbuh besar dan sukses. Kenyamanan akan status sekarang membuat single mother enggan
menikah lagi.
Keyword : Pengalaman, Single Mother, Kebahagiaan

Abstract
This study aims to understand the experience of a single mother life, including the way they solve the
problem and reach their personal happiness after the death of their husbands. This study used qualitative
approach with phenomenological study with five participants who have been selected using purposive
data collected snowball samplings. Collecting data using semi structure interviews analyzed using IPA
(Interpretative Phenomenological Analysis). The result of the research was able to identify two major
themes. The first theme is problems faced by single mother and how to overcome it and maintaining
happiness. The main problems of a single mother are economic difficulty, house maintained, parenting
difficulties and stigma. Second theme that is maintaining the happiness that is the source of strength for
the single mother who come from families, religiosity and memories of the husband. The second sub-
theme is to taking wisdom from their status revealed to take wisdom, comfort with their status,
happiness on the success of their children and not intend to marry again. In general, conclusion of this
study are difficulties of single mother in economy difficulties including school fee, house maintained,
parenting and stigma. Happiness of single mother can get while their children growing and success.
This comfort status make single mother does not want to remarriage.

Keyword : Experience, Single Mother, Happiness

Merupakan suatu fase yang sulit bagi perempuan saat ia


PENDAHULUAN kehilangan pasangan hidupnya.
Dalam Papalia, Olds, & Feldman (2009) Banyaknya persoalan yang harus dihadapi oleh
dijelaskan kehilangan seseorang karena kematian sering seorang single mother tidak hanya seputar merasa
kali dapat membawa perubahan dalam status dan peran. kesepian, namun adanya kesulitan-kesulitan yang harus
dihadapi. Hurlok (1994) memaparkan setidaknya ada

1
enam masalah utama yang dihadapi oleh single mother. orang dengan teknik sampling purposive sampling dan
Permasalahan itu diantaranya yaitu pertama masalah dua orang dengan teknik snowball sampling. Kelima
ekonomi, menurut Navarne (dalam Afriyanti 2011:32), partispan itu yakni Ratna Sari (52 tahun), Pipit Wulandari
bagi seorang janda, kesulitan ekonomi, dalam hal ini (58 tahun), Erna Yuniwati (54 tahun), Daniel Aprimela
pendapatan dan keuangan yang terbatas, merupakan (48 tahun) dan Yana Apsari (52 tahun).
permasalahan utama yang mereka hadapi. Masalah
ekonomi memang kerap menjadi masalah terbesar bagi
single mother. Teknik Pengumpulan Data
Masalah kedua adalah masalah sosial, wanita Penelitian dengan menggunakan pendekatan
yang berstatus sebagai single mother seringkali mendapat fenomenologis ini, data-data yang diperoleh dengan cara
permasalahan dari lingkungan mereka. Banyak sekali menggunakan suatu wawancara. Selama proses
stigma negatif yang ditujukan kepada mereka. wawancara akan digunakan alat perekam. Alasan
Selanjutnya masalah keluarga, permasalahan keluarga digunakannya alat perekam ini adalah semua hasil dari
seringkali berpusat pada hal pengasuhan anak. Seorang wawancara dapat dicatat dengan sempurna dan mudah
single mother harus dapat berperan ganda sebagai ibu untuk menuangkan kembali ke dalam hasil wawancara
sekaligus ayah bagi anak-anak mereka. tertulis (Rahayu & Ardani, 2004). Selain dengan alat
Masalah yang keempat yaitu masalah praktis, perekam, peneliti juga akan mencatat garis besar hasil
setelah kematian suami, hal-hal seperti itu menjadi suatu wawancara. Tujuan dilakukannya pencatatan ini adalah
permasalahan bagi single mother karena tidak terbiasa untuk mengantisipasi sewaktu-waktu bila alat perekam
melakukan pekerjaan tersebut. Selanjutnya masalah mendadak tidak dapat berfungsi. Pengambilan data
seksual, karena sudah tidak adanya pasangan hidup, dalam penelitian ini dilakukan selama kurang lebih empat
single mother merasakan keinginan seksual tidak bulan dengan didahului membangun rapport selama satu
terpenuhi. Terakhir permasalahan tempat tinggal, sampai empat minggu. Proses wawancara dilakukan
seringkali permasalahan ekonomi membuat single mother selama 40- 60 menit.
harus merelakan rumahnya untuk dijual dan pindah ke
rumah yang lebih kecil. Teknik Analisis Data
Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui Penelitian ini menggunakan metode interpretative
bagaimana single mother menjalani kehidupannya phenomenological analysis (IPA). Dalam Smith (2009)
selepas kematian suami termasuk di dalamnya menguak dijelaskan bahwa IPA bertujuan umtuk mengungkap
pengalaman menyikapi kematian suami, melihat secara detail bagaimana partisipan memaknai dunia
kesulitan yang harus dihadapi dan mengatasi kesulitan- personal dan sosialnya. Langkah pertama yang dilakukan
kesulitan tersebut serta menjaga kesejahteraan untuk menganalisis yakni dengan cara mentranskrip data
psikologisnya. hasil wawancara berupa verbatim. Kemudian dilakukan
pengkodean dengan cara memberikan komentar yang
METODE dituliskan di Margin sebelah kiri. Langkah berikutnya
Penelitian ini menggunakan metode kualitatif. melakukan pengkodean pada margin sebelah kanan
Pendekatan yang dilakukan dalam penelitian ini dengan memberikan kata-kata yang berkonsep
menggunakan pendekatan fenomonologis. Pendekatan psikologis. Pada penelitian ini digunakan teknik
fenomonologis adalah suatu pendekatan yang lebih triangulasi. Yang dimaksud triangulasi adalah teknik
menekankan pada fokus suatu pengalaman-pengalaman pemeriksaan keabsahan data yang memanfaatkan sesuatu
subjektif yang dialami oleh manusia. Moloeng (2005) yang lain (Moleong, 2005). Yang digunakan dalam
menjelaskan istilah fenomenologis sering digunakan penelitian ini adalah teknik triangulasi data penyidik yang
untuk menunjuk pada pengalaman subjektif dari berbagai merupakan teknik dengan memanfaatkan peneliti lain
jenis dan tipe subjek yang ditemui. untuk mengecek tingkat keabsahan atau tingkat
kepercayaan data yang diperoleh dari partisipan
(Moleong, 2005).
Partisipan
Pengambilan partisipan digunakan kriteria HASIL DAN PEMBAHASAN
perempuan yang berstatus single mother akibat suatu
peristiwa kematian suami dan pada saat ditinggal suami Hasil Penelitian
berada pada usia dewasa madya. Partisipan dalam Pada penelitian ini berhasil mengidentifikasi dua
penelitian ini berjumlah lima orang yang diperoleh tiga superordinat tema yaitu permasalahan utama single

2
mother dan cara mengatasinya dan menjaga kebahagiaan Kesulitan ekonomi terbesar dirasakan Erna pada
single mother. saat harus mendaftarkan kedua anaknya menempuh
pendidikan ke jenjang selanjutnya pada waktu
Tema : Permasalahan Utama Single Mother dan cara bersamaan. Untuk mengatasi hal itu Erna terpaksa harus
mengatasinya berhutang. Hal itu ia lakukan secara diam-diam supaya
Banyak hal yang terjadi selama menjalani hidup tidak membebani anak-anaknya.
dengan status baru sebagai single mother. Selain harus Seperti yang dialami Erna, permasalahan ekonomi
beradaptasi dengan pengalaman duka yang mereka alami, juga dialami oleh Ratna. Meskipun mendapatkan uang
ada beberapa permasalahan utama yang harus mereka pensiun dari tempat suaminya bekerja dan dirinya sendiri
hadapi. Tema besar kedua ini mengungkap beberapa sub- juga bekerja namun hal tersebut tidak melepaskan Ratna
tema yaitu kesulitan ekonomi, kesulitan mengurus rumah, dari kesulitan ekonomi.
kesulitan pengasuhan anak, dan menghadapi stigma.
“Masalah keuangan itu kesulitan terbesar dulu.”
Sub-tema : Kesulitan Ekonomi. (Ratna-B188)
Kesulitan ekonomi memang menjadi salah satu “Kalo (kalau) dibilang cukup itu sebenarnya enggak
(tidak) tapi saya enggak (tidak) pernah bilang kurang”
permasalahan yang harus dihadapi oleh single mother.
(Ratna-B192)
Bila dulunya ekonomi rumah tangga ditanggung oleh
“Dicukup-cukupin lah dulu itu, ngirit (menghemat)
suami saja atau ditanggung berdua dengan suami, kini istilahnya. Harus pinter (pintar) bagi (membagi)
setelah kematian suami hal tersebut menjadi sepenuhnya (antara) gaji sama pensiun (uang pensiun suami)”
ditanggung sendirian oleh single mother. (Ratna-B195)
Walaupun dirinya sudah bekerja jauh sebelum
suaminya meninggal, Erna tetap harus menghadapi Dalam kondisi yang serba terbatas, Ratna
permasalahan ekonomi setelah kematian suaminya. berusaha untuk pintar dalam mengatur keuangan antara
Karena juga tidak mendapat uang pensiun dari tempat gaji yang ia peroleh dengan uang pensiun suami. Ratna
suaminya dulu bekerja cukup menyulitkan Erna dalam juga harus berhemat sedemikian rupa agar segala
mengatasi keuangan. Untuk menekan pengeluaran, Erna kebutuhan keluarga dapat terpenuhi. Segala kebutuhan
membuat suatu strategi demi penghematan keuangan. rumah tangga yang harus dipenuhi oleh Ratna juga
Strategi yang ia lakukan adalah membekali anak-anaknya termasuk di dalamnya biaya pendidikan lima orang
dengan makanan dari rumah untuk ke sekolah dengan anaknya.
begitu Erna bisa menghemat karena tidak perlu memberi
uang saku kepada anak-anaknya. Erna merasa bersyukur Sub-tema : Kesulitan Mengurus Rumah
karena anak-anaknya tidak ada yang mengeluhkan Kesulitan yang dialami Ratna dan Erna tidak
keadaan itu sehingga mereka menerima keadaan jika hanya seputar permasalahan ekonomi. Permasalahan lain
hanya bisa mendapat bekal makanan dari rumah saja. yang harus dihadapi oleh Ratna dan Erna juga seputar
permasalahan mengurus rumah. Ratna mengaku selama
“Enggak, enggak dapet pensiun dulu dari tempatnya menjalani kehidupan dengan mendiang suaminya dulu
Om, sama sekali.” yang bertanggung jawab mengurus rumah adalah
(Erna-B116)
suaminya. Maka setelah kematian suaminya masalah
Ya itu dulu membekali anak-anak makanan dari rumah
pengurusan rumah menjadi salah satu hal yang cukup
kalo ke sekolah, jadi kan enggak dikasih sangu. Tak
bawain makan aja. Mengantisipasinya gitu aja. Ya merepotkan Ratna.
untung anak-anak itu uda ngerti, enggak protes enggak
ngeluh. Mereka semua ngerti lah lagi susah gitu, jadi ya “Dulu apa-apa Pakde yang urus (mengurus). (Seperti)
kalo dibawain makan dari rumah mereka juga mau. Bayar (membayar)listrik, kendaraan rusak lah apa gitu.
Enggak ngeluh.” Tapi semenjak Pakde enggak (tidak) ada saya jadi yang
(Erna-B118) ngurus (mengurus), dari situ saya jadi (menjadi) berani
“Paling kerasa (terasa) itu waktu ini Mbak Ditya masuk Mbak. Mau enggak (tidak) mau kan harus saya yang
kuliah bareng (bertepatan dengan) Ela masuk SMA. ngurus (mengurus) sendiri. Kalau enggak (tidak) bisa
Biaya kan butuh banyak. Sempet (sempat) pinjem baru minta bantuan tukang atau siapa gitu.”
(pinjam) orang dulu, tapi saya diem-diam (diam-diam) (Ratna-B154)
enggak (tidak) bilang anak-anak takut bikin beban
(membuat beban)” Dengan terpaksa Ratna harus bisa mengatasi
(Erna-B124) permasalahan-permasalahan tersebut dengan cara
memberanikan diri. Ratna berusaha untuk dapat
mengatasi kesulitan tersebut namun ia mengatakan bila

3
tidak sanggup lagi mengatasi kesulitan mengurus rumah anaknya. Ia memberlakukan batasan jam malam kepada
terpaksa ia mempercayakan untuk meminta bantuan anaknya.
kepada orang lain. Kondisi yang sama juga dialami oleh Sedangkan untuk mengatasi rasa khawatir yang
Erna. Selepas kepergian suami, Erna hidup dengan dua berlebihan tersebut Ratna mengusahakan agar anak-
anak perempuannya. Keadaan tersebut sempat anaknya tidak mengikuti les pada jam terbilang malam
membuatnya kesulitan bila sesuatu terjadi dengan menurutnya.
rumahnya. Misalnya ada yang bocor ataupun rusak.
Untuk mengatasi hal tersebut Erna terpaksa harus “Makanya saya kalau ada les sampe malem saya
mempercayakan semuanya pada tukang atau orang yang mending privat’in anak-anak les dirumah aja.”
lebih ahli menangani hal tersebut. (Ratna-B165)

“[…] kalo (kalau) ada masalah sama rumah kayak Sub-tema : Menghadapi Stigma
(seperti) apanya yang rusak gitu ya susah, serumah Kesulitan terakhir yang dialami single mother
perempuan-perempuan semua. Palingan (biasanya) ya harus menghadapi stigma yang ditujukan kepada mereka
kalo (kalau) gitu (seperti itu) manggil (memanggil) terkait dengan status mereka sebagai single mother.
tukang aja (saja) suruh benerin (membetulkan), bee Banyak cara yang dilakukan single mother untuk
(mungkin) ada yang rusak atau yang bocor” menghadapi stigma-stigma tersebut.
(Erna-B137)
Ratna mengaku tidak terlalu mempedulikan
stigma-stigma yang mungkin tertuju padanya. Ia hanya
berusaha sebaik mungkin dalam menjalani kehidupannya
Sub-tema : Kesulitan Pengasuhan Anak
tanpa merespon apapun pendapat yang diberikan orang
Menjadi single mother harus mampu memainkan
kepada status yang ia miliki sekarang.
peran ganda sebagai seorang ibu sekaligus menjadi
seorang ayah. Memainkan peran ganda ini mejadi salah
“Saya ya orangnya ga (tidak) peduli mbak. Buat saya
satu kesulitan yang diungkapkan oleh single mother terserah orang mau ngomong apa, terserah orang mau
dalam penelitian ini. . Dalam keadaan tanpa partner berpendapat apa sama saya.”
berumah tangga, single mother merasakan beban dalam (Ratna-B114)
mengasuh anak-anak mereka. “Paling ya mungkin ada yang ngomongin apa gitu. Tapi
biarin (biarkan) kalo (kalau) emang (memang) ada, saya
“Kuatir (khawatir) banget (sekali) kalo (kalau) anak- kan enggak (tidak) suka ngurusin (mengurus) orang.
anak pulang telat. Takut kenapa-napa (terjadi apa-apa) Biarin (biarkan) aja (saja) yang penting saya jalani
mbak. Kayak (seperti) gini ini lagi les, pulang malem (menjalani) kehidupan ini baik-baik.”
(malam) ya kuatir (khawatir) mbak sebenernya (Ratna-B221)
(sebenarnya). Gimana ya Mbak, sudah enggak (tidak)
ada bapaknya lho nanti kalo (kalau) kenapa-kenapa Untuk mengatasi stigma-stigma yang ditujukan
(terjadi sesuatu) saya kan ya repot (susah) sendiri, padanya, Pipit menggunakan strategi menyembunyikan
ngurusin (mengurus) sendiri.” statusnya sebagai single mother.
(Ratna-B162)
“(men)didik anak-anak apalagi pas puber ini. Tante
“Malahan kalo di luar itu saya menyembunyikan kalo
khawatir lah ya dengan pergaulan anak sekarang. Tapi
(kalau) saya ini janda, saya masih tetep (tetap) punya
ya Tante disiplinkan aja, harus jelas main kemana
(mempunyai) suami.” (P2-B248) “Soalnya (karena)
pulangnya jam berapa . Juga Tante kasih jam malam,
kalo (kalau) sudah janda itu kan orang mengiranya
sebelum jam segini harus sudah pulang. Karena apa ya
ehmm anu ya apa ya apa gitu, mungkin orang
Mbak saya ini khawatir, kalo (kalau) ada apa-apa
kesepian terus genit, gitu kan. Apa yaa, pandangan.
malem-malem (malam-malam) enggak (tidak) ada
Kan sudut pandang orang laki-laki kadang seperti
papanya saya kan jadi harus (mengurus) sendiri”
itu.”
(Daniel-B320)
(Pipit-B256)

Ratna dan Daniel mengaku selalu merasa khawatir


Pipit melakukan hal tersebut karena ia
bila terjadi sesuatu dengan anak-anaknya pada saat anak
berprasangka pada orang di sekitarnya menganggap
mereka sedang berada di luar rumah, entah karena harus
bahwa seorang single mother adalah orang yang kesepian
les ataupun hanya bermain. Mereka merasakan tidak siap
dan genit. Merasa tidak mau dianggap seperti itu, Pipit
bila harus mengurus sendirian bila hal-hal buruk
memilih untuk menyembunyikan statusnya. Ia selalu
menimpa anak mereka. Untuk mengantisipasi hal
mengatakan bahwa dirinya masih memiliki suami.
demikian, Daniel berusaha untuk selalu mendisiplinkan

4
Dalam menghadapi stigma yang tertuju padanya, menjalani hidup juga diakui oleh Erna. Erna berkeinginan
Yana berusaha untuk tetap tegas dalam menanggapinya. kuat untuk membesarkan anak-anaknya dan melihat
Seringkali banyak godaan yang diberikan pada teman mereka semua dapat sukses. Berangkat dari niat ingin
kantornya. terus membesarkan anak-anaknya yang memang pada
saat kematian suami mereka masih duduk di bangku SMP
“Ada gitu yang sms’an ngajak (mengajak) karaoke nah dan SD, Erna berusaha untuk dapat tetap kuat dan
itu kan sudah hal yang enggak-enggak (tidak-tidak).” berusaha untuk dapat mewujudkan hal tersebut.
(P5-B249) “Yaudah (ya sudah) kalo (kalau) udah
(sudah) ngajak-ngajak (mengajak) (seperti itu) gitu
“Ini ngeliat (melihat) anak-anak. Soalnya Tante
saya belokkan sms nya ngomongin (membicarakan) hal
ini pengen (ingin) mentasin (membesarkan) anak-
lain. Jadi orang-orang sudah tahu saya enggak (tidak)
gampang.” anak ya, masih kecil-kecil. Harus mampu
(Yana:B254) pokoknya,”
(Erna-B108)
Melihat gelagat yang sudah mengarah pada hal
yang tidak benar, Yana selalu mengalihkan topik Anak-anak memang menjadi sumber kekuatan
pembicaraan untuk membicarakan hal lain. Yana bagi Erna untuk dapat bangkit. Merasa bahwa ia harus
bersikap seperti itu karena ia ingin memberikan citra diri mampu untuk membesarkan anak-anaknya walaupun
pada orang di sekitarnya bahwa ia bukan orang yang bisa tanpa suami lagi.
diremehkan.
Dukungan dari keluarga besar seperti menantu,
Tema : Menjaga Kebahagiaan Single Mother saudara kandung serta keluarga almarhum suami juga
Single moher mengaku mempunyai sumber berperan penting dalam memberikan kekuatan untuk
kekuatan untuk dapat tetap kuat dalam menjalani hidup single mother agar tetap kuat menjalani hidup. Hal
dan meraih kebahagiaan. Kebahagiaan dalam hidupnya tersebut seperti yang diungkapkan oleh Pipit yang
dapat diraih setelah mereka mulai bisa mengambil mengaku ia mendapat dukungan penuh dari keluarga
hikmah dari statusnya dan merasakan kenyamanan atas suami.
statusnya. “Dari keluarga besar suami saya juga. Saya kan
dituakan oleh keluarga besar suami. Makanya mereka
itu dari dulu sampe (sampai)sekarangpun masih
Sub-tema : Sumber Kekuatan
mendukung sekali.”
Bisa tetap kuat menjalani hidup walaupun tanpa
(Pipit-B264)
suami lagi diakui oleh single mother dalam penelitian ini “Tapi saya kan punya adek (adik), Bapak kan juga
mendapat banyak dukungan kekuatan dari orang terdekat (punya) adek-adek (adik-adik) kan juga sangat anu,
mereka terutama dari anak dan juga dari keluarga besar. dukungannya sangat besar jadi kesulitannya enggak
Hal ini dirasakan oleh Ratna. terlalu”
(Pipit-B309)
“[…] Saya juga terus inget anak-anak makanya saya
gak mau peduli sama omongan orang, yang dipikiran Karena almarhum suami Pipit merupakan anak
saya cuma anak-anak saya.” pertama, maka Pipit pun sampai sekarang masih
(Ratna-B117) dihormati oleh keluarga almarhum suami. Selain masih
“Anak-anak itu mereka yang terus mendukung saya. dihormati, keluarga besar suami memberikan dukungan
Saya juga inget (ingat) mbak, anak-anak harus
yang cukup besar kepada Pipit. Bukan hanya pada saat
melanjutkan sekolahnya.”
awal kematian suami, namun sampai sekarang Pipit
(Ratna-B121)
masih mendapatkan dukungan tersebut. Hal tersebut
Terus berfokus pada kehidupannya dan usaha memudahkan Pipit dalam beradaptasi menjalani
untuk terus melanjutkan anak, membuat Ratna merasa kehidupannya selepas kematian suami.
mendapat dukungan kekuatan dari anak-anaknya. Ratna Selain dukungan kekuatan yang didapat dari
tidak memedulikan pandangan orang yang ditujukan lingkungan keluarga, rasa religius tinggi yang dimiliki
kepadanya. Baginya yang terpenting dalam kehidupannya Yana juga mampu membuatnya tetap kuat menjalani
saat ini untuk terus melanjutkan hidup. Adanya tanggung kehidupannya. Yana mengaku keimanan yang ia miliki
jawab atas kelanjutan masa depan anaknya membuat cukup membantu dirinya dalam proses bangkit dan
Ratna tetap kuat menjalani kehidupan. berjuang untuk melanjutkan hidup walaupun tanpa suami
Merasa adanya tanggung jawab untuk lagi.
membesarkan anak sehingga membuat tetap kuat dalam

5
“Itu yang bikin (membuat) saya jadi struggle Sama seperti Ratna,Erna juga dapat mengambil
(berjuang), saya jadi enggak (tidak) gentar menghadapi hikmah menjadi lebih mandiri.
ini. Saya punya kepercayaan Allah akan melindungi
umatNya selama kita mampu. Saya percaya itu. Iman “Paling ya sekarang apa-apa kudu sendiri, jadi lebih
saya juga Alhamdulillah juga membuat saya tegar.” mandiri ya sekarang terus jadi deket sama anak soalnya
(Yana-B155) berbagi apa-apa, cerita masalah apa sama anak.”
(Erna-B189)
Tidak hanya itu, kenangan mendiang suami juga
turut menjadi salah satu sumber kekuatan bagi single Selain menjadi lebih mandiri karena harus
mother. Posisi kenangan disini tidak serta merta membuat melakukan segalanya seorang diri Erna mengaku hikmah
single mother larut dalam kesedihan lagi namun mampu lain yang dapat ia ambil adalah menjadi lebih dekat
memberikan kekuatan untuk menjalani hidup. dengan anak-anaknya. Kondisi tanpa suami membuat
Daniel menjadikan kenangan mendiang suami hubungan Erna dengan anaknya semakin dekat karena ia
sebagai sumber kekuatan bagi dirinya. Daniel hanya bisa berbagi cerita dan masalah hanya kepada
mengatakan, kenangan mengenai suaminya membuatnya anak-anaknya. Hal itu menjadikan terciptanya hubungan
tetap kuat dan bersemangat untuk melanjutkan terutama yang sangat dekat antara Erna dan anak-anaknya.
untuk terus membesarkan anak-anaknya. Daniel merasa Kelima partisipan mengungkapkan kenyamanan
perlu sekali menjaga dan membesarkan anak-anaknya mereka selama menjalani kehidupan tanpa suami,
sebaik mungkin karena merasa anak merupakan satu- kenyamanan mereka peroleh setelah mereka sudah cukup
satunya peninggalan suami yang diberikan kepadanya. tenang menjalani kehidupan mereka dan juga mereka
sudah cukup bisa mengambil hikmah dari pengalaman
“[…] Anak-anak, saya ngelihat (melihat) mereka, saya mereka.
ini harus kuat. Terus juga karena apa ya mungkin saya
ini terlalu sayang sama almarhum makanya saya kalo “Udah (sudah) mbak, udah (sudah) enggak (tidak) ada
lihat anak-anak, ini lho peninggalan suami jadi harus ganjalan lagi apalagi liat (melihat) anak-anak uda
saya jaga. Dari situ saya berusaha tetep (tetap) bangkit (sudah) besar, uda (sudah) sukses semua.”
dan semangat” (Ratna-B143)
(Daniel-B369) “Sudah nyaman sekali dengan kondisi seperti ini Mbak,
bisa dekat dengan anak cucu itu yang membuat
Rasa sayang yang kuat terhadap suaminya dimiliki nyaman.”
Daniel membuat ia merasa harus bertanggung jawab (Pipit-B356)
terhadap satu-satunya yang ditinggalkan suami “Nyaman, sudah kalau sekarang saya itu sudah sangat
kepadanya nyaman dengan kehidupan saya walaupun cuma berdua
dengan anak saya dan tanpa pendamping, intinya kan
selalu berpikir positif saya harus kuat menjalani ya jadi
Sub-tema : Mengambil Hikmah dari Status
nyaman.”
Adanya perasaan bahagia. selama menyandang (Yana-B256)
status single mother, banyak hikmah yang kemudian bisa
diambil oleh partisipan dalam penelitian ini. Hikmah- Ratna merasakan kenyamanan dengan statusnya
hikmah tersebut dapat dirasakan oleh single mother selain saat ini setelah ia melihat anak-anaknya sudah tumbuh
dapat merasakan kebahagiaan juga dapat menjadikan dewasa dan sudah sukses. Berbeda dengan Pipit, ia cukup
single mother sebagai pribadi yang lebih baik daripada merasakan kenyamanan karena sekarang bisa
sebelum suaminya meninggal. Ratna merasakan hal itu menghabiskan banyak waktu dengan keluargnya.
dengan mengatakan sebagai berikut. Sedangkan Yana, merasakan pikiran positif yang ia
bangun selama menjalani kehidupan sebagai single
“Mulai bisa mengambil hikmah dari kejadian ini. Gara-
mother membuatnya bisa merasakan kenyamanan dengan
gara ini saya mulai terbiasa melakukan pekerjaan rumah
statusnya itu. Ia mampu dengan baik menjalani hidup
sendiri mbak, dari yang sebelumnya bude enggak
(tidak) ngerti (mengerti), kayak (seperti) bayar berdua dengan anaknya saja walaupun tanpa
(membayar) listrik air, dulu enggak (tidak) pernah. pendamping.
Semua yang ngurusi (mengurus) pakde tapi semenjak Kebahagiaan yang dirasakan oleh para
pakde enggak (tidak) ada, ya saya yang ngurusi partisipan dalam ini mengungkapkan kebahagiaan yang
(mengurus)” mereka peroleh banyak terletak pada anak. Melihat anak-
(Ratna-B125) anak mereka sudah bisa tumbuh dewasa dan sukses
cukup memberi kebahagiaan bagi mereka.

6
“Sekarang ngeliat (melihat) mereka uda (sudah) sukses “Buat saya Om ini tetep (tetap) terbaik. Mungkin kalo
gitu rasanya seneng (senang) mbak” ada yang deketin (mendekati saya) itu (sifatnya)
(Ratna-B122) mendekati seperti Om ya bisa jadi saya mau ya tapi
“Liat (melihat) anak-anak sukses. Sekarang anak-anak selama ini belum ada yang bisa seperti Om sebaik
uda (sudah) besar, uda (sudah) kerja (bekerja) mau Om.”
lulus kuliah, seneng (senang) gitu rasanya.” (Daniel – B304)
(Erna-B166)
Walaupun sudah seringkali disarankan untuk
Ratna sudah merasakan kebahagiaan saat menikah kembali, namun Daniel selalu menepis hal itu.
sekarang ia bisa tersenyum lega melihat anak-anak yang Sampai sekarang Daniel masih selalu menganggap bahwa
ia asuh tanpa suami sudah bisa menjadi pribadi yang sosok almarhum suaminya merupakan sosok terbaik dan
sukses. Dua dari lima anak Ratna sudah bekerja dan tidak akan bisa tergantikan oleh siapapun.
menikah. Hal yang sama juga dirasakan oleh Erna, salah Alasan lain untuk tidak menikah lagi diungkapkan
satu dari anaknya sudah bekerja dan anak keduanya oleh Yana. Yana tidak menikah lagi atas permintaan
sebentar lagi akan segera menyelesaikan studi S1-nya. anaknya. Karena adanya rasa sayang dan ingin fokus
Kebahagaiaan yang dirasakan Ratna dan Erna berfokus untuk membahagiakan anaknya, Yana menuruti
cukup hanya dengan melihat kesuksesan yang sudah bisa permintaan anak satu-satunya tersebut.
diraih anak-anak mereka.
Kelima partisipan dalam penelitian ini “Saya kan enggak (tidak) mau membuat masalah
mengungkapkan keenganan mereka untuk menikah lagi Mbak toh anak saya sudah bilang enggak (tidak) mau
disebabkan oleh beberapa hal. Salah satunya masih kalo (jika) saya nikah lagi”
(Yana-B124)
terkait dengan rasa kenyamanan akan status yang mereka
“Lha ngapain (untuk apa) juga wong anak saya juga
miliki sekarang ini.
uda (sudah) (mengatakan) enggak (tidak) suka kalo
“Saya ini udah (sudah) nyaman sekarang. Enggak (kalau) saya nikah dan bagi saya ini saya sudah happy
(tidak) kepikiran (terpikir) nikah (menikah) lagi (bahagia), saya sudah enggak (tidak) problem
juga.” […] “Saya uda (sudah) nyaman Mbak. Lagian (masalah) meskipun enggak (tidak) ada
(lagipula) uda (sudah) umur segini juga hehehe, nanti pendamping.”
malah ribet (susah) kalo (kalau) nikah-nikah (Yana-129)
(menikah) lagi.”
(Ratna-B230)
Yana mengatakan tidak ingin membuat masalah
“Enggak (tidak) papa (apa-apa) gini (begini) aja
(saja), Tante uda (sudah) nyaman sama kondisi gini dengan anaknya yang sudah mengajukan permintaan
(sepeti ini). Uda (sudah) tua juga ngapain (untuk apa) untuk tidak menikah lagi. Baginya permintaan anaknya
ribet-ribet (susah-susah) nikah.” tersebut tidak menjadi masalah karena dalam menjalani
(Erna-B182) kehidupan seorang diri tanpa adanya pasangan lagi sudah
memberi cukup kebahagiaan dan sama sekali bukan suatu
Dengan alasan kenyamanan yang cukup di hidup masalah untuk Yana harus menjalani hidup seorang diri.
mereka sekarang, mereka merasa tidak perlu lagi untuk
memulai hidup baru dengan pasangan pengganti Pembahasan
almarhum suami mereka. Memperkuat alasan tidak ingin Menyandang status sebagai single mother
menikah kembali, single mother merasa di umur yang tentunya menimbulkan berbagai macam permasalahan
sudah terbilang tidak muda ini mereka tidak perlu lagi yang harus mereka hadapi. Menurut Mitchell (1996)
harus repot-repot mengurusi pernikahan. Alasan umur proses menjadi seorang single mother akan terasa tidak
tersebut membuat single mother semakin memantapkan mudah. Di mana sebelumnya dalam rumah tangga
diri untuk hidup sendiri tanpa mencari pengganti suami terdapat pasangan suami istri yang saling membantu
mereka lagi. untuk mengurus segala keperluan rumah tangga. Seorang
istri kini harus memikul beban sendiri dalam tanggung
“Kadang orang nyuruh (menyuruh) married jawab dan tugas rumah tangga. Tema besar yang kedua
(menikah) lagi, tapi enggak (tidak) ah nanti bikin berhasil menemukan permasalahan yang dihadapi oleh
(membuat) dosa buat (untuk) saya.” […] “nantinya
single mother yang meliputi kesulitan ekonomi, kesulitan
pasti Tante akan bandingin (membandingkan) suami
mengurus rumah, kesulitan pengasuhan anak serta harus
yang baru dengan almarhum. Karena sampai
kapanpun tidak ada bisa yang menggantikan dia” menghadapi stigma.
(Daniel – B290) Kematian suami berarti tanggung jawab seorang
istri menjadi bertambah yaitu harus menopang keuangan

7
keluarga seorang diri, dimana sebelumnya beban diri. Rasa khawatir terhadap anak dan pergaulannya
ekonomi bisa ditanggung oleh dua orang. Beberapa janda membuat mereka cukup khawatir. Untuk mengatasi itu
mempunyai situasi keuangan yang lebih baik pada saat Ratna dan Daniel berusaha untuk lebih mendisiplinkan
mereka masih hidup bersama pasangan (Hurlock,1994). anak dengan memberikan batas jam malam. Diakui oleh
Diperkuat oleh Navarne (dalam Afriyanti 2011:32), yang Ratna dan Daniel rasa kekhawatiran yang muncul
menjelaskan bagi seorang janda, kesulitan ekonomi seringkali karena didasari oleh rasa ketakutan untuk
menjadi suatu kesulitan untuk single mother karena menghadapi masalah seorang diri. Ratna dan Daniel tidak
pendapatan dan keuangan yang terbatas. Ratna dan Erna membolehkan anak-anaknya berada diluar rumah bila
merasakan kesulitan ekonomi tersebut. waktu sudah cukup malam bagi mereka, hal itu
Meskipun mendapat uang pensiun dari tempat dikarenakan mereka takut terjadi sesuatu dengan anak-
suami bekerja dulu, Ratna tetap saja harus menghemat anaknya. Dan bila sampai terjadi sesuatu, Ratna dan
dan mengatur keuangan dengan baik. Sedangkan Erna Daniel merasa ketidaksiapan mengurus itu semua seorang
tidak mendapatkan uang pensiun membuat ia harus pintar diri mengingat mereka kini sudah bersuami lagi yang bisa
dalam mengatur keuangannya. Kesulitan ekonomi yang membantu mengatasi masalah-masalah yang mungkin
paling berat dirasakan Erna pada waktu akan terjadi.
mendaftarkan anak pertamanya ke perguruan tinggi Kehidupan seorang single mother juga tidak
bersamaan dengan anak keduanya yang akan masuk ke lepas dari stigma-stigma negatif yang diberikan oleh
SMA. Untuk mengatasi hal tersebut Erna terpaksa harus lingkungan sekitar mereka. Cara partisipan dalam
berhutang. mengatasi stigma-stigma tersebut beragam. Cara pertama
Kesulitan selanjutnya yang harus dihadapi oleh yang dilakukan dalam mengatasi stigma tersebut adalah
single mother adalah kesulitan dalam hal pengurusan partisipan berusaha untuk tidak berpikiran negatif
rumah. Kesulitan praktis tersebut seperti yang dipaparkan terhadap pandangan orang di sekitar mereka. Menurut
oleh Papalia, Olds & Feldman (2009), karena terbiasa Setiani (2011), menjalani kehidupan seorang diri sebagai
dibantu oleh dalam hal membetulkan peralatan rumah single mother dibutuhkan kesabaran dalam menghadapi
tangga yang rusak dan sebagainya menjadikan banyak pandangan orang. Banyak pada akhirnya single mother
masalah bagi seorang janda. Kesulitan untuk mengurus yang bersikap tidak peduli dalam menghadapi pandangan
rumah seperti yang dirasakan oleh Ratna dan Erna. orang lain akan statusnya.
Diakui oleh Ratna, semasa menjalani kehidupan rumah Ratna menyatakan selalu berusaha untuk tidak
tangga dengan suaminya dulu, yang bertanggung jawab peduli terhadap pandangan orang yang diberikan kepada
penuh dalam masalah praktis rumah tangga adalah mereka terkait dengan status single mother. Mereka
suaminya. Hal tersebut menjadikan suatu kesulitan berusaha untuk tetap berfokus kepada kehidupan yang
tersendiri bagi Ratna pada saat suaminya meninggal dan kini ia jalani dengan anak-anaknya tanpa memedulikan
terpaksa Ratna harus mampu mengatasi hal-hal yang pandangan orang lain. Cara lain untuk menghadapi
sebelumnya tidak pernah ia lakukan. stigma adalah dengan menyembunyikan status dirinya
Begitu juga dengan yang dialami oleh Erna. sebagai single mother.
Setelah kematian suaminya, Erna hidup dengan dua anak Untuk menghindari pandangan negatif dari
perempuannya, kondisi itu menyulitkan diriya pada saat orang lain mengenai status single mother, tidak jarang
bermasalah dengan peralatan rumah yang rusak. banyak yang menyembunyikan status tersebut dari orang
Walaupun merasakan sedikit kesulitan namun Erna lain, bahkan kepada teman sekantor sekalipun (Setiani,
tampaknya tidak mau terlalu mengambil pusing untuk 2011). Hal itu seperti yang dilakukan Pipit, ia menutupi
mengatasi kesulitan tersebut. Erna sudah terbiasa status yang ia miliki karena muncul adanya kekhawatiran
mempercayakan dan mengupah orang lain untuk dalam dirinya terhadap pandangan orang yang akan
mengatasi permasalahan rumah tangga tersebut. diberikan kepadanya.
Selanjutnya masalah seputar pengasuhan anak Sedangkan yang dilakukan Yana dalam
juga menjadi kesulitan bagi seorang single mother. menghadapi stigma adalah berusaha selalu tegas tehadap
Seorang single mother harus mampu memainkan peran segala godaan yang ditujukan padanya. Berusaha untuk
ganda sebagai ayah dan juga ibu yang harus bisa tegas dimaksudkan agar lingkungan dapat paham bahwa
menghadapi masalah keluarga dalam rumah tangga tanpa ia bukan orang yang dapat diremehkan. Dalam mengatasi
pasangan (Hurlock,1994). Setiani (2011) memperkuat hal permasalahan lingkungan Yana cukup mampu menguasai
tersebut dengan mengatakan bahwa pangkal masalah lingkungan dimana ia tinggal yang memberikan stigma
seorang single mother memang berpusat pada anak. terhadap statusnya. Salah satu dimensi psychological well
Dalam hal ini Ratna dan Daniel merasakan beban being menyebutkan kondisi seseorang yang dengan
pengasuhan anak yang harus mereka tanggung seorang

8
kesejahteraan psikologis adalah mampu menguasai karakteristik dari orang yang teraktualisasi diri, berfungsi
lingkungannya (Ryff & Keyes,1995) secara optimal dan matang. Merasa menjadi lebih
Sumber kekuatan yang diperoleh single mother mandiri adalah hikmah yang dirasakan oleh Ratna.
banyak berasal dari keluarga dan juga keyakinan akan Sepeninggal suaminya, Ratna harus berjuang sendiri
iman yang dimiliki. Sesuai dengan yang dikatakan Aiken dalam mengurus rumah karena sebelumnya segala urusan
(1994) bahwa dukungan yang diberikan kepada seorang rumah diurus oleh suaminya. Hal itu menjadikan dirinya
single mother lebih banyak berasal dari keluarga mereka kini merasa sosok yang mandiri.
sendiri dalam hal ini single mother mengakui anak Hikmah lain yang muncul adalah menjadi lebih
merupakan sumber kekuatan terbesar. Dorongan untuk dekat dengan anak dan keluarga besar. Dalam Ryff
bangkit dari anak-anak muncul dari adanya perasaan (1989) dijelaskan mampu menjalin hubungan positif
partisipan merasa perlu bertanggungjawab membesarkan dengan orang lain merupakan salah satu dimensi dari
anak-anak mereka. Dalam Setiani (2011) disebutkan psychological well being. Individu yang memiliki
salah satu motivasi kuat dalam diri single mother adalah hubungan positif dengan orang lain diharapkan memiiki
bertujuan untuk membesarkan anak. Ratna hubungan yang hangat, memuaskan dan saling percaya.
mengungkapkan tidak mau berlarut dalam kesedihan Seperti Erna dan Daniel, kini menjalani kehidupan hanya
karena merasa kasihan terhadap anak-anaknya, ia merasa dengan anak-anaknya. Keadaan seperti itu menjadikan
setelah suaminya meninggal, hanya dirinya yang dimiliki kedekatan antara mereka dan anak mereka. Erna
oleh anak-anaknya. Jika ia terus berlarut dalam merasakan kini kedekatan dengan anak-anaknya karena
kesedihan, ia berpikir tidak ada yang akan mengurus ia selalu berusaha untuk berbagi cerita masalah apapun
anak-anaknya. Dorongan untuk membesarkan anak juga dengan anaknya. Selain itu seringkali juga ia meminta
dirasakan oleh Erna, yang berupaya ingin mengasuh pendapat kepada anaknya.
anaknya dengan sebaik mungkin meskipun tanpa suami. Sedangkan Daniel merasa setelah kepergian suami
Dorongan itulah yang menguatkan Erna untuk bangkit dapat lebih mudah memantau anak-anaknya secara
dan meneruskan hidup. langsung. Diceritakan, bahwa semasa hidup suaminya
Namun sumber kekuatan terbesar yang berasal merupakan seorang pejabat yang cukup sibuk. Sebagai
dari keluarga bukan hanya dari anak saja melainkan dari istri dari orang penting, Daniel seringkali harus
saudara kandung juga keluarga besar almarhum suami mendampangi kemanapun suaminya pergi. Kesibukan
juga turut berperan penting dalam memberikan kekuatan seperti itu menimbulkan jarak antara ia dan anak-
bagi single mother untuk tetap kuat menjalani anaknya. Namun setelah kematian suami, Daniel tak lagi
kehidupannya. perlu sibuk dengan urusan dinas suaminya dan membuat
Sumber kekuatan tidak hanya berasal dari ia punya banyak waktu dengan anak-anaknya.
keluarga saja. Yana selain mengaku mendapat dukungan Hikmah yang dapat mereka ambil membuat
kekuatan dari keluarga besarnya, ia merasa juga dengan mereka merasakan kebahagiaan yang mengantarkan
keyakinan yang dimiliki olehnya ia menjadi lebih kuat mereka merasakan suatu kenyamanan akan status sebagai
dalam menjalani kehidupan. Yana berkeyakinan, iman single mother. Kenyamanan tersebut dirasakan oleh
kuat yang ia miliki terhadap agama mengantarkan ia kelima partisipan membuat mereka memaparkan maksud
untuk selalu percaya bahwa dirinya bisa menjadi pribadi dari kenyamanan tersebut adalah mereka sudah merasa
yang lebih kuat dan percaya dapat melalui kehidupannya. ikhlas dan tidak ada lagi ganjalan yang dirasakan.
Menurut Seligman (2005), orang-orang yang religius Kenyamanan yang mereka rasakan banyak dari merasa
lebih bahagia dan lebih puas terhadap kehidupan daripada sudah lega melihat kesuksesan yang didapat oleh anak.
orang-orang yang tidak religius. Sesuai dengan salah satu alasan mereka untuk
Kenangan akan mendiang suami juga dapat bangkit dari pengalaman duka yaitu ingin membesarkan
memberikan kekuatan tersendiri bagi single mother. Rasa anak dan kini melihat anak sukses merupakan suatu hal
sayang yang begitu besar terhadap suaminya membuat ia yang membanggakan bagi single mother. (Setiani, 2011).
merasa bertanggung jawab penuh atas masa depan anak- Melihat anak sukses, Ratna dan Erna merasakan adanya
anaknya karena merasa itu satu-satunya peninggalan suatu kebanggaan bagi diri mereka karena memang
suami yang harus jaga dengan baik. tujuan dari mereka tetap bertahan menjalani hidup adalah
Melihat apa saja yang telah mereka lalui, kini demi anak. Penelitian yang dilakukan oleh Emmons
single mother mulai bisa mengambil hikmah dengan (1986) dan Little pada (1989) (dalam Diener, Lucas &
pengalaman duka yang mereka alami. Dapat mengambil Oishi, 2002) menunjukkan bahwa orang-orang yang
hikmah merupakan bentuk bahwa single mother tersebut memiliki tujuan penting dalam mencapai sesuatu dan
mampu dengan baik menerima dirinya sendiri. Dalam berhasil mencapainya akan memperoleh kesejahteraan
Ryff (1989) disebutkan penerimaan diri merupakan bagi diri mereka sendiri. Dapat mencapai tujuan tersebut

9
yakni sukses membesarkan anak memberikan suatu tidak menikah lagi selain karena menyadari umur yang
kebahagiaan tersendiri bagi single mother. tidak lagi muda. Alasan lain yang diungkapkan adalah
Merasakan sudah dapat mengambil hikmah karena adanya rasa sayang yang kuat terhadap mendiang
kemudian mulai merasakan kenyamanan dengan status suami maka tidak ada keinginan untuk menikah lagi.
single mother serta medapatkan kebahagiaan melihat
anak sukses namun ada keenganan yang membuat Saran
mereka tidak menikah lagi. Banyak alasan yang Bagi peneliti selanjutnya yang tertarik ingin
diungkapkan oleh partisipan mengenai pilihannya untuk meneliti mengenai kehidupan seorang single mother bisa
tidak menikah lagi. Seperti juga yang disebutkan oleh menggunakan kriteria seorang perempuan yang menjadi
Gentry (dalam Lopata, 1987) menyebutkan salah satu single mother karena suatu peristiwa perceraian. Dimana
alasan seorang single mother tidak menikah lagi karena perpisahan antara suami dan istri sudah direncanakan
adanya ketidakyakinan dalam dirinya bisa mendapatkan sebelumnya. Bisa diteliti lebih dalam apakah proses
suami sebaik almarhum suaminya. Hal ini terjadi pada kehilangan yang dialami akan sama dengan peristiwa
Daniel yang mengungkapkan tidak ingin menikah lagi kehilangan suami akibat kematian. Penelitian itu bisa
dikarenakan ia merasa tidak ada yang dapat sebaik dilakukan dengan metode fenomenologis juga untuk
almarhum suaminya. menguak pengalaman lebih dalam seorang single mother
Sedangkan pada Ratna, Pipit dan Erna dari peristiwa perceraian.
mengatakn tidak akan menikah lagi karena faktor umur Dukungan bagi single mother sangatlah penting
yang dirasa sudah tua sehingga mereka tidak ingin repot- dalam menjalani kehidupan sangatlah penting. Dukungan
repot untuk menikah lagi. Seperti yang diungkapkan oleh yang diberikan bukan hanya sekedar dalam memotivasi
Hurlock (1994), kesempatan menikah lagi pada wanita untuk bangkit kembali. Tapi dukungan yang bersifat
yang berstatus janda semakin kecil sejalan dengan usia membantu dalam mengatasi permasalahan keuangan,
yang semakin tua. Namun berbeda dengan Yana, yang Dalam hal ini tentunya dibantu oleh anak yang sudah
lebih memilih untuk tidak menikah lagi karena memenuhi bekerja. Selain itu dukungan sosial dari lingkungan untuk
keinginan anak tunggalnya. tidak memberikan stigma negatif juga dapat sangat
berarti bagi single mother. Dalam menghadapi stigma
PENUTUP juga hendaknya keluarga terutama anak berperan penting
Simpulan seperti percaya sepenuhnya bahwa single mother tidak
Berdasarkan hasil pembahasan yang seperti pandangan orang lain.
diungkapkan dalam penelitian ini, maka dapat
disimpulkan pengalaman menjadi single mother DAFTAR PUSTAKA
menimbulkan banyaknya permasalahan-permasalahan
yang harus dihadapi. Permasalahan itu berupa kesulitan Afriyanti, R. (2011). Hubungan Antara Dukungan Sosial
dengan Kesepian pada Janda yang Ditinggal
ekonomi, kesulitan mengurus rumah, kesulitan dalam
Mati Pasangannya. Skripsi, tidak diterbitkan :
mengasuh anak serta harus menghadapi stigma yang Medan, Universitas Sumatera Utara.
ditujukan kepada single mother. Single mother
mempunyai cara-cara ataupun strategi sendiri dalam Aiken, Lewis R. (1994). Dying, Death And Bereavement.
Diakses dari
mengatasi kesulitan-kesulitan yang harus mereka hadapi.
http://books.google.co.id/books?id=qeqSKYvif
Bisa kembali bangkit dari pengalaman duka G4C&pg=PA319&hl=id&source=gbs_toc_r&ca
serta dapat menghadapi kesulitan-kesulitan selama d=4#v=onepage&q&f=false pada tanggal 9 Juli
menjadi single mother tentu tidak lepas dari dukungan 2013
orang-orang di sekitar single mother. Penelitian ini Diener, E., Lucas, R. E., & Oishi, S. (2002). Subjective
mengungkap setidaknya ada beberapa yang menjadi Well-Being : The Science of Happiness and Life
sumber kekuatan bagi single mother diantara yaitu anak, Satisfaction. In C.R. Snyder & Shane J. Lopez
saudara kandung serta kenangan mendiang suami. (Eds), Handbook of Positive Psychology (pp.
Setelah sekian menjalani hidup seorang diri telah banyak 63-73). Oxford University Press.
hikmah yang dapat diambil single mother terkait dengan Hurlock, E. B. (1994). A Life Span Approach (5th ed).
statusnya. (Istiwidayanti & Soedjarwo, Trans). Jakarta :
Hikmah yang dapat diambil tersebut membuat Erlangga.
single mother dapat merasakan kenyamanan dan Lopata, Helena Znaniecka. (1987). Widows. USA :
kebahagiaan walaupun menjalani hidup tanpa pasangan University Press.
dan itu menjadikan alasan terkuat single mother untuk

10
Moleong. (2005). Metodologi Penelitian Kualitatif.
Bandung : PT. Remaja Rosdakarya.
Mitchell, A. (1996). Dilema Perceraian. Alih bahasa:
Budinah Joesoef. Jakarta: Arcan.
Papalia, Olds, & Feldman. (2009) Human Development.
Jakarta: Salemba Humanika.
Rahayu, I. T & Ardani, T. A (2004). Observasi dan
Wawancara. Malang : Bayumedia.
Ryff, C. D. (1989). Happiness Is Everything, Or Is It ?
Explorations On The Meaning Of Psychological
Well-Being. Journal Of Personality And Social
Psychology, Vol 57, No. 6, 1069-1081
Ryff, C. D & Keyes, C (1995) The Structure Of
Psychological Well-Being Revisited. Journal of
Personality and Social Psychology, Vol 69, No. 4,
719-727.
Setiani, A. (2011). Super Mommy : Menjadi Ibu
Istimewa, Buah Hati Luar Biasa!!. Yogyakarta :
Citra Medika.

11

Anda mungkin juga menyukai