Anda di halaman 1dari 9

MAKALAH

PENDALAMAN MATERI SKI DI MADRASAH

“Pengertian Ski”

Dosen Pengampu: Pikri,s.Pd.I,.M.Pd

Disusun Oleh: Kelompok 1

1. Leni anjela (201190234)


2. Dara Julia (201190233)
3. Heradika Fianny Ovidya (201190223)

PRODI PENDIDIKAN AGAMA ISLAM

FAKULTAS TARBIYAH DAN KEGURUAN

UNIVERSITAS ISLAM NEGERI SULTAN THAHAH SYAIFUDDIN JAMBI

2021
KATA PENGANTAR

Puji syukur penulis panjatkan kehadirat Allah SWT karena atas izin_Nya jualah,
penulis dapat menyelesaikan makalah ini yang berjudul “Pengertian Ski”. Tepat pada
waktu yang telah ditentukan.

Penulisan makalah ini bertujuan untuk memenuhi tugas bidang studi PENDALAMAN
MATERI SKI DI MADRASAH di Universitas Islam Negeri Sulthan Thaha Saifuddin
Jambi. Assalamualaikum warohmatullahi wabarokatu
Kami menyadari bahwa dalam makalah ini masih terdapat kekurangan. Meskipun
kami berharap isi dari makalah ini bebas dari kekurangan dan kesalahan, namun selalu
ada yang kurang. Oleh karena itu, kami mengharapkan kritik dan saran yang membangun
dari berbagai pihak khususnya bapak Rosidil Fikri S.pd.M.pd selaku dosen mata kuliah
PENDALAMAN MATERI SKI DI MADRASAH agar dapat lebih baik lagi dalam
penulisan makalah selanjutnya. Akhir kata kami beraharap agar makalah ini bermanfaat
bagi semua pembaca.

Wassalamualaikum warohmatullahi wabarokatu

Jambi,06 Oktober 2021


BAB I

PENDAHULUAN

A. LATAR BELAKANG
Muhammad telah meninggalkan warisan rohani yang agung, yang telah menaungi dunia dan
memberi arah kepada kebudayaan dunia selama dalam beberapa yang lalu. ia akan terus
demikian sampai Tuhan menyempurnakan cahayaNya ke seluruh dunia.Warisan yang telah
memberi pengaruh besar pada masa lampau itu. Dan akan demikian, bahkan lebih lagi pada
masa yang akan datang,ialah karena ia telah membawa agama yang benar dan meletakkan
dasar kebudayaan satu-satunya yang akan menjamin kebahagiaan dunia ini. Agama dan
kebudayaan yang telah dibawa muhammad kepada umat manusia melalu wahyu Tuhan
itu,sudah begitu berpadu sehingga tidak dapat lagi terpisahkan.

Kalau pun kebudayaan islam ini didasarkan kepada metode-metode ilmu pengetahuaan dan
kemampuan rasio,hal ini sama seperti yang menjadi pegangan kebudayaan barat masa kita
sekarang namun hubungan antara ketentuan-ketentuan agama dengan dasar kebudayaan itu
erat sekali.Kebudayaan islam berbeda sekali dengan kebudayaan barat yang sekarang
menguasai dunia.perbedaan kebudayaan ini,antara yang satu dengan yang lain sebenarnya
prinsip sekali,yang sampai menyebabkan dasar keduanya itu satu sama lain saling bertolak
belakang.

Sistem ekonomi dasar kebudayaan barat. Sebagai akibatnya,di Barat timbul pula aliran-aliran
yang hendak membuat segala yang ada dimuka bumi ini tunduk kepada kehidupan dunia
ekonomi. Begitu juga tidak sedikit orang yang ingin menempatkan sejarah umat manusia dari
segi agamanya, seni, filsafat, cara berfikir dan pengetahuaannya dengan ukuran
ekonomi.Pikiran ini tidak terbatas hanya pada sejarah dan penulisannya,bahkan beberarapa
filsafat Barat telah pula membuat pola-pola atas dasar kemanfaatan materi ini semata-
mata.Sungguh pun aliran-aliran demikian ini dalam pemikirannya sudah begitu tinggi dengan
daya ciptanya yang besar sekali,namun perkembangan pikiran di Barat itu telah
membatasinya pada batas-batas keuntungan materi.

Sebaliknya mengenai masalah rohani dalam pandangan kebudayaan Barat ini adalah masalah
pribadi semata,orang tidak perlu memberikan perhatian bersama untuk itu.Oleh karenanya
membiarkan masalah kepercayaan ini secara bebas di Barat merupakan suatu hal yang
diagungkan.

Kisah kebudayaan Barat mencari kebahagiaan umat manusia,kebudayaan yang hendak


menjadikan kehidupan ekonomi itu dengan tidak menganggap penting arti kepercayaan
dalam kehidupan umum,dalam merambah jalan untuk umat manusia mencapai kebahagiaan
seperti yang dicita-citakannya itu,menurut saya tidak akan mencapai tujuan. Bahkan
tanggapan hidup yang demikian ini sudah sepatutnya bila akan menjerumuskan umat
manusia ke dalam penderitaan berat seperti yang di alami pada abad-abad belakangan ini.

Sebaliknya paham sosialisme yang berpendapat bahwa perjuangan kelas yang harus disudahi
dengan kekuasaan berada di tangan kaum buruh,merupakan salah satu keharusan alam.
B. RUMUSAN MASALAH

Dari latar belakang di atas maka dapat dirumuskan hal-hal sebagai berikut:

1. Apa pengertian kebudayaan?


2. Apa kebudayaan islam itu?
3. Bagaimana perkembangan islam saat ini?

C. TUJUAN

Setelah mendiskusikan tema ini, kita dapat memperoleh beberapa tujuan sebagai berikut:

1. Dapat mengetahui pengertian kebudayaan


2. Dapat mengetahui sejarah terbentuknya kebudayaan islam
3.Dapat membedakan kebudayaan lokal dengan kebudayaan islam
4.Dapat mengambil keputusan mengenai kebudayaan yang dapat kita laksanakan dalam
kehidupan sehari-hari

D. MANFAAT

Manfaat dari penulisan makalah ini adalah:

1. Dapat mengetahui pengertian kebudayaan kemudian memberitahukan informasi kepada


orang lain.
2. Dapat mengetahui sejarah terbentuknya kebudayaan islam pada masa kejayaan islam.
3. Dapat membedakan kebudayaan lokal dengan kebudayaan islam.
4. Dapat mengambil keputusan mengenai kebudayaan yang dapat kita laksanakan dalam
kehidupan sehari-hari

BAB II
PEMBAHASAN

A. KEBUDAYAAN ISLAM
Secara garis besar,defenisi kebudayaan islam dikelompokkan kedalam enam kelompok
sesuai dengan tinjauan dan sudut pandang masing-masing membuat defenisi. Kelompok
pertama menggunakan pendekatan deskriptif dengan menekankan pada sejumlah isi yang
terkandung didalamnya seperti definisi yang dipakai oleh tailor bahwa kebudayaan itu adalah
keseluruhan yang amat kompleks meliputi ilmu pengetahuaan, kepercayaan, seni, hukum,
moral, adat istiadat dan berbagai kemampuan serta kebiasaan yang diterima manusia sebagai
anggotamasyarakat.

Kelompok kedua menggunakan pendekatan historis dengan menekankan pada warisan sosial
dan tradisi kebudayaan seperti definisi yang dipakai oleh Park dan Burgess yang menyatakan
bahwa kebudayaan suatu masyarakat adalah sejumlah totalitas dan organisasi dan warisan
sosial yang diterima sebagai sesuatu yang bermakna yang dipengaruhi oleh watak dan sejarah
hidup suatu bangsa. Dari berbagai tujuan dan sudut pandangan tentang definisi kebudayaan,
menunjukkan bahwa kebudayaan itu merupakan sesuatu persoalan yang sangat luas.

Alquran memandang kebudayaan itu merupakan suatu proses, dan meletakkan kebudayaan
sebagai eksistensi hidup manusia.Kebudayaan merupakan suatu totalitas kegiatan manusia
yang meliputi kegiatan akal hati dan tubuh yang menyatu dalam suatu perbuatan. Jadi secara
umum kebudayaan islam adalah hasil akal, budi, cipta rasa, karsa, dan karya manusia yang
berlandaskan pada nilai-nilai tauhid.islam sangat menghargai akal manusia untuk berkiprah
dan berkembang dengan baik

Kebudayaan ialah gabungan antara tenaga fikiran dengan tenaga fikiran dengan tenaga lahir
manusia ataupun hasil daripada gabungan tenaga batin dan tenaga lahir manusia. Apa yang
difikirkannya itu dilahirkan dalam bentuk sikap, maka hasil daripada gabungan inilah yang
dikatakan kebudayaan. Jadi kalau begitu, seluruh kemajuan baik yang lahir ataupun yang
batin walau dibidang apapun dianggap kebudayaan.Sebab hasil daripada daya pemikiran dan
daya usaha tenaga lahir manusia akan tercetuslah soal-soal politik, pendidikan, ekonomi,seni,
pembangunan dan kemajuan-kemajuan lainnya.
Agama islam adalah wahyu dari Allah SWT yang disampaikan kepada Rasulullah SAW yang
mengandung peraturan-peraturan untuk jadi panduan hidup manusia agar selamat dunia dan
akhirat.Agama islam bukanlah kebudayaan,sebab ia bukan hasil daripada tenaga fikiran dan
tenaga lahir manusia.Tetapi islam mendorong berkebudayaan dalam berfikir, berekonomi,
berpolitik, bergaul, bermasyarakat, berpendidikan, menyusun rumah tangga dan lain lain.jadi,
sekali lagi dikatakan, agama islam itu bukan kebudayaan, tapi mendorong
manusiaberkebudayaan.

Seperti sudah kita lihat, keluhuran hidup Muhammad adalah hidup manusia yang sudah
begitu tinggi sejauh yang pernah dicapai oleh umat manusia.Hidup yang penuh dengan
teladan yang luhur dan indah bagi setiap insan yang sudah mendapat bimbingan hati nurani,
yang hendak berusaha mencapai kodrat manusia yang lebih sempurna dengan jalan iman .

Demikian juga sesudah masa kerasulannya, hidupnya penuh pengorbanan, untuk allah, untuk
kebenaran, dan untuk itu pula allah telah mengutusnya. Suatu pengorbanan yang sudah
berkali kali menghadapkan nyawanya kepada maut. Tetapi, bujukan masyarakatnya sendiri
pun yang dalam gengsi dan keturunan ia sederajat dengan mereka yang baik dengan harta,
kedudukan atau dengan godaan-godaan lain,mereka tidak dapat merintanginya.

Kehidupan insani yang begitu luhur dan cemerlan itu belum ada dalam kehidupan manusia
lain yang pernah mencapainya, keluhuran yang sudah meliputi segala segi kehidupan apalagi
yang kita lihat suatu kehidupan manusia yang sudah bersatu dengan kehidupan alam semesta
sejak dunia ini berkembang sampai akhir zaman, berhubungan dengan pencipta alam dengan
segala karunia dan pengamppunannya. Kalau tidak karena adanya kesunggguhan dan
kejujuran Muhammad menyampaikan risalah Tuhan, niscaya kehidupan yang kita lihat ini
lambat laun akan menghilangkan apa yang telah diajarkannya itu.

Pada masa awal perkembangan islam, sistem pendidikan dan pemikiran yang sistematis belu
terselenggara karena ajaran islam tidak diturunkan sekaligus. Namun demikian isyarat al
quran sudah cukup jelas meletakkan pondasi yang kokoh terhadap pengembangan ilmu dan
pemikiran.
Dalam menggunakan teori yang dikembangkan oleh Harun nasution, dilihat dari segi
perkembangannya, sejarah intelektual islam dapat dikelompokkan kedalam kedalam tiga
masa yaitu masa klasik antara tahun 650-1250M. Masa pertengahan, tahun 1250-1800M.Dan
masa modern yaitu sejak tahun 1800 sampai sekarang.

B. NILAI-NILAI ISLAM DALAM BUDAYA INDONESIA

Di zaman modern, semangat dan pemahaman sebahagian generasi muda ummat islam
khususnya mahasiswa PTU dalam mempelajari dan mengamalkan ajaran islam. Mereka
berpandangan bahwa islam yang benar adalah segala sesuatu yang ditampilkan oleh nabi
Muhammad SAW, secara utuh termasuk nilai-nilai budaya arabnya. Kita tahu islam itu dari
beliau, dan yang mengingkari kerasulannya adalah kafir. Nabi Muhammad SAW, adalah
seorang rasul allah dan harus di ingat bahwa beliau adalah orang arab.Dalam kajian budaya
sudah tentu apa yang ditampilkan dalam perilaku kehidupannya terdapat nilai-nilai budaya
lokal. Sedangkan nilai-nilai islam itu bersifat universal.

Dalam perkembangan dakwah islam di indonesia, para penyiar agama mendakwakan ajaran
islam melalui bahasa budaya, sebagaimana dilakukan oleh para wali di tanah jawa. Karena
kehebatan para Wali Allah dalam mengemas ajaran islam dengan bahasa budaya setempat,
sehingga masyarakat tidak sadar bahwa nilai-nilai islam telah masuk dan menjadi tradisi
dalam kehidupan sehari-hari mereka.

BAB III
PENUTUP

A. KESIMPULAN

Kata agama dan kebudayaan merupakan dua kata yang seringkali bertumpang tindih,
sehingga mengaburkan pemahaman kita terhadap keduanya. Banyak pandangan yang
menyatakan agama merupakan bagian dari kebudayaan, tetapi tak sedikit pula yang
menyatakan kebudayaan merupakan hasil dari agama. Hal ini seringkali membingungkan
ketika kita harus meletakkan agama (islam) dalam konteks kehidupan kita sehari-hari.

B. SARAN

Dengan pemahaman di atas, kita dapat memulai untuk meletakkan islam dalam kehidupan
keseharian kita. Kita pun dapat membangun kebudayaan islam dengan landasan konsep yang
berasal dari islam pula.

Anda mungkin juga menyukai