SOAL :
A. Berilah tanda silang (x) pada huruf a, b, c, d, atau e yang dianggap sebagai jawaban yang paling
tepat!
1. Sebelum Islam datang, perempuan tidak menerima harta warisan sedikit pun dengan dalih tidak
memiliki konstribusi dalam membela kehormatan keluarga. Setelah Islam datang, sebagai agama
2. Tidak semua harta peninggalan dapat dibagi kepada ahli waris. Sebelum harta diwariskan, harus
a. riba
b. riya
c. hutang
d. kotoran
e. ashabah
3. Menghitung warisan harus memahami apa yang disebut dengan furudhul muqadarah, yang
artinya adalah . . . .
4. Kelompok penerima warisan, ada yang digolongkan ke dalam dzawil furudh, ada juga yang dari
a. terhalang
b. bertambah
d. kelebihan harta
e. sisa harta
5. Dekat tidaknya ahli waris, menentukan hak waris yang diperoleh. Berikut ini ahli waris yang tidak
6. Setiap ahli waris memiliki bagian yang berbeda tergantung dekat tidaknya dengan yang
7. Kedekatan nasab, sangat memberi arti tentang bagian yang diterima. Salah satu ahli berikut ini
a. istri
b. suami
c. anak perempuan
8. Perhatikanlan Q.S.an-Nisa'/4:7 di bawah ini! Terjemahan yang tepat untuk kalimat yang di beri
9. Apabila kelompok ahli waris laki-laki semuanya masih ada, yang berhak mendapat bagian harta
warisan adalah . . . .
10. Adanya hukum waris memberikan keadilan bagi kehidupan manusia. Pernyataan di bawah ini
e. melindungi hak anak yang masih kecil atau dalam keadaan lemah
1. Hal-hal apa saja yang perlu dilakukan sebelum harta warisan dibagikan?
3. Jelaskan perbedaan antara ashabah binnafsi, bilgair, dan ma’al gair serta berikan contohnya?
4. Langkah apa saja yang harus diperhatikan sebelum menghitung pembagian waris?
5. Indonesia memakai beberapa hukum waris? Kemukakan hukum waris menurut adat Indonesia?
Jelaskan!
Jawaban PG!
2. C (hutang)
4. D (Kelebihan harta)
5. B ( anak laki - laki, anak perempuan)
Jawaban esai!
2.Menyelesaikan hutang piutang almarhum, baik hutang kepada manusia atau hutang kepada Allah
SWT.
2. Berdasarkan surah an nisa ayat 11 harta warisan di bagi setelah memberikan bagian harta wasiat dan
membayar hutang-hutang si mayyit.
3. Ashabah dibagi 3:
1. Ashabah binnafsi
Ashabah binnafsi ialah ahli waris yang menjadi menjadi ashabah karena dirinya sendiri. Contohnya
adalah:
c. bapak
Ashabah bil gair adalah ahli waris yang menjadi ashabah karena ditarik oleh ahli waris yang telah
menjadi ashabah. Apabila tidak ada ashabah maka ia tetap menjadi bagian sebagai ashabul furudh.
Contohnya:
Ashabah maal gair adalah ahli waris yang menjadi ashabah karena bersama sma dengan ahli waris lain
yang bukan ashabah. apbila ahli waris yang lain itu tidak ada, maka ia tetap mendapatkan bagian sebagai
ashabul furudh.
a. seorang saudara perempuan kandung atau lebih yang bersama sama dengan seorang anak
perempuan atau lebih, atau bersama sama dengan seorang cucu perempuan atau lebih
b. seorang saudara perempuan sebapak atau lebih yang bersama sma dengan seorang cucu
perempuan atau lebih
c. seorang saudara perempuan kandung atau lebih yang bersama sama dengan seorang anak
perempuan dan seorang cucu perempuan
4.HAL YANG PERLU DILAKUKAN SEBELUM HARTA WARIS DIBAGI.
4. Wasiat, yaitu pesan sebelum seseorang meninggal (QS. An-Nisa’ (4) : 11)
Dengan Syarat :
b. Tidak boleh berwasiat kepada ahli waris kecuali ahli waris yang lain ridha
1.Hukum adat atau hukum kebiasaan adalah serangkaian aturan yang mengikat pada suatu
masyarakat yang tidak tertulis dan bersumber dari kebiasaan yang tumbuh dan berkembang pada suatu
masyarakat tertentu yang kemudian diterima menjadi hukum secara turun temurun.
2.Hukum Islam atau syariat islam adalah sistem kaidah-kaidah yang didasarkan pada wahyu Allah SWT
dan Sunnah Rasul mengenai tingkah laku mukalaf (orang yang sudah dapat dibebani kewajiban) yang
diakui dan diyakini, yang mengikat bagi semua pemeluknya..
3.Hukum Perdata adalah ketentuan yang mengatur hak dan kepentingan antar individu dalam
masyarakat.