Diklat Pim Iii 2017

RANCANGAN PROYEK PERUBAHAN
UPAYA PENINGKATAN DISPLIN APERATUR SIPIL
NEGARA (ASN) SEKERTARIAT MAJELIS RAYAT PAPUA
MELALUI SISTEM ABSENSI ELEKTRONIK
PROVINSI PAPUA BARAT
DISUSUN OLEH :
Nama : LEVINA . THOMAS

NIP : 196709141990032012
NDH : 14
DIKLAT KEPEMIMPINAN TK. III POLA BARU

BADAN PENGEMBANGAN SUMBER DAYA MANUSIA
PEMERINTAH PROVINSI PAPUA BARAT
TAHUN 2017
KATA PENGANTAR
Rancangan Proyek Perubahan Tahun 2017

Puji syukur kami panjatkan kehadirat Tuhan Yang Maha Esa atas
limpahan rahmat serta taufik dan hidayahnya, proposal proyek perubahan
Diklat Kepimpinan Tingjat III dapat kami rampung.
Dalam melakukan kegiatan Identifikasi. Pendekatan ini dapat

berguna dalam melihat poses pelaksana tugas dan fungsi dalam
organisasi, apakah berjalan sangat efektif an efisien serta refpousiif
terhadap organisasi karena didalamnya terdapat suatu tujuan dan
sasaran terukur.
Dengan demikian akan menghasilkan informasi-informasi penting

terkait dengan keberhasilan dan kegagalan terhadap visi dan misi ke
dalam tujuan yang asionl, realitas dan logis .
Kami sadar bahwa pelaksanaan proyek perubahan masih

membutuhkan watu dalam implementasi dalam lingkungan organisasi
masing-masing , tetapi kami yakin bahwa perubahan merupakan
kebutuhan kita semua dalam melaksanakan tugas-tugas kita ke depan .
untuk itu saran ,kritik,masukan,sangat kami butuhkan untuk melengkapi
penyusunan proyek ini.
Semogah Tuhan Yang Maha Esa menolong kita semua dalam
memperjuankan perubahan ke arah yang baik.
BAB. I
PENDAHULUAN

A. Latar Belakang
Udang-undang Aparatur Sipil Negara Tahun 2014 menyatakan
ada nya perubahan paradigma yang prensipal dibandingkan UU
NO.43 Tahun 1999 tenang pokok kepegawaian yakni UU ASN NO. 5
TAHUN 2014 dimana pengangkatan jabatan secara terbuka melalui
penilaian kompetensi teknis,kompetensi perilaku dan kepimpinn serta
catatan kinerja calon (rekam jejak ) sehingga dapat profesinalisme
dan kompetensi birokrasi.
Memacu pada undang-undang Republik Indonesia nomor : 5
tahun 2014 Tentang Aparatur Negara Sipil dan peraturan pemerintah
Republik Indonesia no : 53 tahun 2010 tentang Disiplin Pegawai
Negeri sipil, sebagai acuan, maka peru dibuat atau digunakan mesin
absensi elektronika yang dihubungkan dengan aplikasi komputer
untuk mendukung dan mempermudahkan satuan kerja dalam
melakukan pencacatan serta pelaporan pertanggungjawaban atas
pelaksanaan sistim absensi elektronika sehingga penggunaan absensi
elektronika sebagai pengawasan/pengontrol kedisplinan pegawai
negeri sipil yang dilakukan oleh pejabat atau pegawai , sehingga
tidak terjadi data kehadiran pegawai yang tumpang tindih pada
satuan kerja kegiatan peningkatan disiplin pegawai melalui
penggunaan absensi secara elektronika ini, berbasis aplikasi yang

sederhana atau biasa disebut absensi elektonik berbasis perangkat
lunak.
Bahwa dalam rangka pelaksanaan cita-cita bangsa dan
mewujudkan tujuan negara sebagaimana tercantum dalam
pembukaan Undang-Undang Dasar Negara Republik Indonesia Tahun
1945, perlu dibangun aparatur sipil negara yang memiliki integritas,
profesional, netral dan bebas dari intervensi politik, bersih dari
praktik korupsi, kolusi, dan nepotisme, serta mampu
menyelenggarakan pelayanan publik bagi masyarakat dan mampu
menjalankan peran sebagai unsur perekat persatuan dan kesatuan
bangsa berdasarkan Pancasila dan Undang-Undang Dasar Negara
Republik Indonesia Tahun 1945. Pelaksanaan manajemen aparatur
sipil negara belum berdasarkan pada perbandingan antara
kompetensi dan kualifikasi yang diperlukan oleh jabatan dengan
kompetensi dan kualifikasi yang dimiliki calon dalam rekrutmen,
pengangkatan, penempatan, dan promosi pada jabatan sejalan
dengan tata kelola pemerintahan yang baik;
Untuk mewujudkan aparatur sipil negara sebagai bagian dari
reformasi birokrasi, perlu ditetapkan aparatur sipil negara sebagai
profesi yang memiliki kewajiban mengelola dan mengembangkan
dirinya dan wajib mempertanggungjawabkan kinerjanya dan
menerapkan prinsip merit dalam pelaksanaan manajemen aparatur
sipil negara.

Dalam rangka mendukung program Pemerintah untuk
mewujudkan good governance dalam penyelenggaraan tugas - tugas
pemerintahan maka perlu adanya penerapan disiplin bagi aparatur
sipil negara untuk menaati kewajiban dan menghindari larangan
yang ditentukan dalam peraturan perundang – undangan dan / atau
peraturan kedinasan yang apabila tidak ditaati atau dilanggar akan
dijatuhi atau dikenankan hukuman disiplin. Pelanggaran disiplin
adalah setiap ucapan, tulisan, atau perbuatan PNS yang tidak
menaati kewajiban dan/atau melanggar larangan ketentuan disiplin
PNS, baik yang dilakukan di dalam maupun di luar jam kerja.
Hukuman disiplin adalah hukuman yang dijatuhkan kepada PNS
karena melanggar peraturan disiplin PNS.
Mengacu pada Undang – Undang Republik Indonesia Nomor 5 Tahun
2014, tentang Aparatur Sipil Negara dan Peraturan Pemerintah
Republik Indonesia Nomor 53 Tahun 2010 tentang Disiplin Pegawai
Negeri Sipil sebagai Acuan maka perlua dibuat atau digandakan
mesin absensi elektronik yang dihubungkan dengan aplikasi
perangkat komputer yang merupakan program aplikasi komputer
untuk mendukung dan mempermudah satuan kerja dalam
melakukan pencatatan serta pelaporan pertanggungjawaban atas
pelaksanaan sistem absensi elektronik. Titik sentral penggunaan
absensi elektronik adalah pengawasan kedisplinan pegawai negeri
sipil yang dilakukan oleh para pejabat atau pegawai sehingga tidak

terjadi lagi data kehadiran pegawai yang tumpang tindih pada satuan
kerja. Kegiatan peningkatan Disiplin Pegawai Melalui Penggunaan
Absensi Secara Elektronik ini dibangun berbasis aplikasi yang masih
bersifat sederhana atau biasa disebut Absensi Elektronik berbasis
perangkat lunak (software).
Berdasarkan Peraturan Daerah Provinsi Papua Barat Nomor
07 Tahun 2016 tentang Uraian Tugas dan Tata Kerja Dinas – Dinas
Provinsi menyatakan bahwa Dinas Perumahan Rakyat dan Kawasan
Permukiman Provinsi Papua Barat sebagai salah satu perangkat
daerah Provinsi Papua Barat mempunyai tugas pokok “
Menyelenggarakan Urusan Pemerintahan Daerah berdasarkan
azas otonomi, desentralisasi, dekosentrasi dan tugas
perbantuan di bidang perumahan dan permukiman serta
melaksanakan tugas lain yang diberikan oleh Gubernur “.
 Rincian Tugas Pokok Sekretaris :
Sekretaris.
Tugas :
1. Menyusun rencana kegiatan sekretariat sebagai pedoman
pelaksanaan tugas.
2. Mendistribusikan dan memberi pentunjuk pelaksanaan tugas
kepada bawahaan sehingga pelaksanaan tugas berjalan lancar;

3. Memantau, mengawasi dan mengevaluasi pelaksanaan tugas dan
kegiatan bawahan untuk mengetahui tugas – tugas yang telah
dan belum dilaksanakan;
4. Mengoreksi, memaraf dan/atau menandatangani naskah dinas;
5. Mengikuti rapat – rapat sesuai dengan bidang tugasnya;
6. Melaksanakan koordinasi kepada seluruh bidang serta
menyiapkan bahan penyusunan program dinas perumahan;
7. Melaksanakan koordinasi perencanaan dan perumusan kebijakan
teknis di Lingkungan Dinas Perumahan;
8. Mengkoordinasi pelaksanaan kegiatan dalam Lingkungan Dinas
Perumahan sehingga terwujud koordinasi, Sinkronisasi dan
Integritas pelaksanaan kegiatan;
9. Mengkoordinasikan dan melaksanakan, Pengendalian dan
evaluasi penyusunan laporan akuntabilitas kinerja Dinas
Perumahan;
10. Mengoordinasikan dan melaksanakan pengolahan dan penyajian
data informasi;
11. Melaksanakan dan mengkoordinasikan pelayanan ketatausahaan;
12. Melaksanakan dan mengkoordinasikan pelayanan administrasi
umum dan kepegawaian;
13. Melaksanakan dan mengkoordinasikan pelayanan adminsitrasi
keuangan;

14. Melaksanakan dan mengkoordinasikan pelaksanaan pembinaan
organisasi dan tatalaksana dalam lingkungan Dinas Perumahan;
15. Melaksanakan dan mengkoordinasikan pelaksanaan urusan
rumah tangga Dinas Perumahan;
16. Melaksanakan dan mengkoordinasikan kegitana kehumasan;
17. Melaksanakan dan mengkooordinasikan administrasi pengadaan,
pemeliharaan dan penghapusan barang;
18. Menyusun laporan hasil pelaksanaan tugas Sekretariat dan
memberikan saran pertimbangan kepada atasan sebagai bahan
perumusan kebijakan;
19. Melaksanakan tugas kedinasan lain yang diperintahkan oleh
atasan sesuai bidang untuk mendukung kelancaran pelaksanaan
tugas.
1. Area Organisasi yang bermasalah :
2. Belum tertibnya administrasi surat menyurat;
3. Belum tertibnya absensi pegawai;
4. Kurangnya komunikasi antara pimpinan dan bawahan;
5. Belum tersedianya SOP pada SKPD;
6. Belum adanya uraian tugas pada SKPD;
7. Belum terlaksananya transaparansi pelaksana kegiatan;
8. Tingkat kompetensi pegawai rendah.

2. Area Organisasi yang menjadi Area Perubahan:
1. Belum tertinya administrasi surat menyurat;
2. Belum tertibnya absensi pegawai;
3. Belum terlaksananya transaparasni pelaksana kegiatan.
B. NAMA GAGASAN PROYEK PERUBAHAN
Dalam rangka upaya meningkatkan kesadaran akan kedisplinan
sebagai aparatur sipil negara, maka perlu dilaksanakan upaya
peningkatan disiplin pegawai melalui penggunaan absensi secara
elektronik, hal ini bertujuan untuk meningkatkan kesadaran aparatur
sipil negara akan tanggung jawab dalam melaksanakan tugas.
C. TUJUAN.
Tujuan Jangka Pendek.
1. Tersedianya Mesin Absensi Elektronik.
2. Terlaksananya koordinasi dan kolaborasi antar stakeholder
internal mulai dari pimpinan dan pelaksana kegiatan agar dapat
memahami rencana proyek perubahan yang diakukan project
leader.
Tujuan Jangka Menegah.
1. Terkovernya Pengawasan Kehadiran Pegawai Negeri Sipil pada
Instansi Sekertariat Majelis Rakyat Papua Barat.
2. Meningkatnya Pelayanan bagi seluruh Aparatur Sipil Negara
(ASN) dalam rangka menunjang tugas pokok dan fungsi.

Tujuan Jangka Panjang.
1. Tersedianya Absensi Elektronik secara kontinu yang dapat
dipergunakan oleh instansi Sekertariat Majelis Rakyat Papua
Provinsi Papua Barat terkait dalam rangka peningkatan
pengawasan dan pengendalian bagi seluruh aparatur sipil negara
dalam meningkatkan kedisiplinan pegawai dan pengelolaan
anggaran yang efektif, efisien, transparansi dan akuntabilitas
yang dapat dipertanggungjawabkan yang sesuai peraturan
perundang – undangan yang berlaku.
2. Terciptanya kebiasaan Aparatur Sipil Negara (ASN) pada instansi
Sekertariat Majelis Rakyat Papua Provinsi Papua Barat agar lebih
tertib dan taat pada peraturan perundang – undangan tentang
peningkatan kedisplinan bagi aparatur sipil negara.
D. Manfaat Kasubag Umun
a. Sebagai Kasubag Umum , sangat diharapkan kepada seluruh
Aparatur Sipil Negara (ASN) pada Sekertariat Majelis Rakyat
Papua Provinsi Papua Barat agar lebih optimal akan penguasaan
dan penggunaan Absensi Elektronik untuk mempermudah
pengawasan serta lebih selektif dalam mengontrol kedisplinan
pegawai negeri sipil sebagai aparatur negara.

b. Manfaat Bagi Organisasi/Instansi
manfaat dari penggunaan absensi elektronik adalah untuk
mempermudah pengelolaan dan pengawasan terhadap kinerja
dan kehadiran pegawai dalam melaksanakan tugas pokok dan
fungsi dinas pada Instansi / Satuan Kerja yang secara terperinci
dapat dijelaskan sebagai berikut :
1. Meningkatkan produktivitas pegawai terhadap organisasi yang
berawal dari kedisplinan atas kehadiran pegawai di tempat
kerja.
2. Memberikan kemudahan dan kenyamanan dalam proses
absensi pada kepegawaian dan dapat meningkatkan efisiensi
waktu dalam pembuatan laporan absensi bagi unit kerja,
khususnya bagian kepegawaian.
3. Meningkatkan sistem paperless pada organisasi yang dimulai
dengan sistem absensi sidik jari yang dapat mengurangi biaya
dalam materi maupun operasional.
4. Memberikan informasi yang selengkap lengkapnya pada
pimpinan dan bagian kepegawaian yang berhubungan dengan
kedisplinan pegawai berupa absensi kehadiran kerja yang
merupakan salah satu dari syarat kerja serta memberikan
informasi loyalitas pegawai yang dapat dijadikan dasar dalam
penilaian kinerja pegawai.

c. Manfaat Bagi Pemerintah Provinsi Papua Barat
Dapat membantu meningkatkan kinerja Pemerintah Daerah
Provnsi Papua Barat dalam rangka membantu mendukung visi
dan misi Kepala Daerah guna mewujudkan Good Governance
yaitu Pemerintahan yang bersih dan berwibawa yang bebas dari
seluruh praktek korupsi, kolusi dan nepotisme (KKN) serta
meningkatkan pelayanan kepada masyarakat sesuai dengan visi
dan misi kepala daerah.
E. RUANG LINGKUP.
Perubahan yang diharapakan adalah meningkatnya pengawasan
terhadap kinerja pegawai aparatur sipil negara dala rangka
mengantisipasi tingkat kedisplinan pegawai guna peningkatan
pelayanan kepada masyarakat tidak terganggu oleh suasana yang
kurang tertib pada akhirnya pengawasan kedisplinan aparatur sipil
negara dapat tercapai. untuk mendukung hal tersebut kegiatan –
kegiatan yang akan dilaksanakan antara lain :
1. Melakukan Pengamatan dan Pemantauan pada Sekretariat
Khususnya memperhatikan Kinerja Kepala Sub Bagian Umum dan
Kepegawaian serta Kepala Sub Bagian Keuangan dan
Perencanaan terkait proses Penatausahaan dan
Pertanggungjawaban pengawasan terhadap keidisplinan aparatur
sipil negara;

2. Menganalisis hasil pengamatan untuk kegiatan lebih lanjut;
3. Mengajak stakeholder terkait untuk tindak lanjuti hasil analisis
kebutuhan;
4. Menyediakan sarana pendukung proyek perubahan yang
dibutuhkan;
5. Melakukan kegiatan perubahan pada obyek sasaran/aparatur sipil
Negara (ASN) berupa pembuatan absensi secara kontinu
berbasisi aplikasi elektronik;
6. Memberdayakan seluruh staf sekertariat untuk mendukung
kegiatan perubahan yang diharapkan;
7. Evaluasi dan tindak lanjuti kegiatan dimaksud.

BAB II
DESKRIPSI PROYEK
PERUBAHAN
A. ROADMAP/MILESTONE PROYEK PERUBAHAN
PENANG BUKTI
KEGIAT
TAHAPAN MILESTONE JADWAL GUNG PENDUK
AN
JAWAB UNG

PERSIAPAN - Menyiapkan
Undang Rapat 08 JUNI Tim
Undangan Rapat
Koordinasi 17 Kerja I
Persiapan
- Menyiapkan
Absensi dan Daftar
09 JUN Tim
Hadir Rapat
17 Kerja I
Koordinasi Absensi dan
Persiapan Daftar Hadir
- Mendistribusikan
12 JUNI Tim
Undangan Rapat Undangan
17 Kerja I
Persiapan
- Melaksanakan
Rapat Koordinasi Mentor
Terbentu 13 JUNI Dokumentasi
Persiapan dan
knya Tim 17 berupa Foto
Pelaksanaan Reformer
Kerja PP
Proyek Perubahan
- Pembentukan
Kerangka Tim Kerja 14 JUNI Dokumentasi
Reformer
Proyek Perubahan 17 berupa Foto
- Pengesahan Tim
15 JUNI
Kerja Proyek Mentor Surat Keputusan
17
Perubahan
Pembagian Jadwal
15 JUNI
Tugas kepada Tim Reformer Jadwal
17
Kerja
- Pembagian Tugas
16 JUNI
kepada Tim Kerja Reformer Surat Tugas
17
Proyek Perubahan
Pengajuan Tersedian
Anggaran Biaya ya 16 JUNI Rincian
Reformer
Proyek Perubahan Anggaran 17 Anggaran
kepada Mentor Proyek
Pengesahan dan Perubaha 19 JUNI Mentor Surat Keputusan
Persetujuan n 17
Anggaran Proyek
Perubahan

- Pengadaan 1 Buah Tersedian
Mesin Absensi nya
20 JUNI
Elektronik dan Sarana Reformer Laptop
17
penginsatalan Pendukun
aplikasi g Proyek
- Perekaman data Perubaha 21 JUNI Tim
Aplikasi
pegawai n 17 Kerja II
Pendistribusian Tersedian
Surat permintaan ya Data 22 JUNI
Suriyati Surat
Data Perjalanan Pendukun 17
Dinas g Proyek
- Pengambilan Data Perubaha 23 JUNI Tim
Data
Pegawai n 17 Kerja III

-
R2
T
R
e7
ie
JUNI 17
km
k
aa
pK
p
i ea
trn
uj
l aP
ae
sIr
i Ij
DIa
al
ta
an
La
an
p
oD
ri
an
na
As
b
s
e
n
s
i
M
28 JUNI Tim Rekapan dan
17 Kerja III Inventarisasi
Data PP

-e
n
y
u
s
u
n
R
e
k
a
p
a
n
d
a
n
M
e
n
g
i
n
v
e
n
t
a
r
i
s
a
s
i
D
a
t
a
A
b
s
e
n
s
i
K

E
W
E
N
A
N
G
A
N
-
D
a
t
a
A
p
l
i
k
a
s
i
P
e
n
y
a
j
i
a
n
d
a
t
a
a
p
l
i
k
a
s
i
p
r
o
y
e
k
p
e
r
u
b
a
h
a
n
D
o
k
u
m
e
n
t
a
s
i
b
e
r
u
p
a
F
o
t
o
-
T
i
m
K
e
r
j
a
I
I

Menyi
apkan

Absen
si dan
Daftar
Hadir
30
JUNI
17Ris
diana
Unda
nganT
ersusu
n
Ranca
ngan
PP
Pema
paran
hasil
proye
k
perub
ahan
guna
perbai
kan
lebih
lanjut
02
AGU
S 17
Tim
Kerja
II
Doku
menta
si
berup
a Foto


EVA
LUAS
I
-
Menyi
apkan
Unda
ng
Rapat
Koord
inasi
Persia
pan
Tersu
sunny
a
Lapor
an
Akhir
Proye
k
Perub
ahan
03
AGU
S 17
Risdia
na
Unda
ngan
Rapat

Menyi
apkan
Absen
si dan
Daftar
Hadir
Rapat
Koord
inasi
Persia
pan
04

S/D
30
AGU
S 17
Risdia
na
Absen
si
daftar
hadir

Mendi
stribu
sikan
Unda
ng
Rapat
Persia
pan
31
AGU
S 17
Suriya
ti
Daftar
Peneri
ma
-
Rapat
Akhir
Evalu
asi
Proye
k
Perub
ahan
guna
mend
apati
perset
ujuan
bersa
ma

30
AGU
S
2017S
Tim
Kerja
III
Doku
menta
si
berup
a Foto
-
Memb
uat
Lapor
an
akhir
Proye
k
Perub
ahan
31
AGU
STUS
2017
Refor
mer
Lapor
an
Akhir

JANG
KA
MEN
ENG

AH
JANG
KAH
MEN
ENG
AH
-
Terco
verny
a
Penga
wasan
Kehad
iran
pegaw
ai
Pengg
unaan
Absen
si
pegaw
ai
secara
elektr
onik
dalam
Penin
gkata
n
Pelay
anan
yang
Lebih
Optim
al
Kuran
g
Lebih
1
Tahun
Dinas
Perum
ahan
PB
Aplik
asi
Perjal

anan
Dinas
-
Menin
gkatn
ya
Pelay
anan
bagi
seluru
h
Apara
tur
Sipil
Negar
a
(ASN
)
JANG
KA
PANJ
ANG
JANG
KA
PANJ
ANG
-
Terse
diany
a
Absen
si
Elektr
onik
secara
kontin
u
Terse
dia
Absen

si
elektr
onik
Kuran
g
Lebih
2
Tahun
Dinas
Perum
ahan
PB
Aplik
asi
Perjal
anan
Dinas
-
Tercip
tanya
kebias
aan
aparat
ur
sipil
negar
a
yang
taat
dan
tertb
yang
sesuai
Peratu
ran
Perun
dang -
Unda
ngan
yang
berlak
u

JURN
AL
KEGI
ATA
N
HARI
AN
NAM
A:
RISDI
ANA
NO
WAK
TU
URAI
AN
KEGI
ATA
N
OUTP
UT
PAR
AF
ATAS
AN
DAT
ANG

PULA
NG
1
2
3
4
5
6

1.
08.00
WPB
04.00
WPB
1
Apel
Pagi
Terlak
sanan
ya
kegiat
an
admin
istrasi
surat
meny
urat

2
Mengi
si
Absen

Masu
k

3
Mener
ima
Surat
Masu
k

4
Memb
uat
Konse
p
Surat

5
Memb
uat
Surat
Kelua
r

6
Mengi
si
Absen

Pulan
g
SASA
RAN
KINE
RJA
NAM
A
Florid
a
Kalas
uat
JABA
TAN
Kasub
ag
Keuan
gan
dan
Peren
canaa
n

TUG
AS/W
EWE
NAN
G
TUJU
AN
BEKE
RJA
STAN
DAR
PENI
LAIA
N
01
AGU
S 17
Tim
Kerja
II
-
Pengi
nputa
n dan
Pengo
lahan
Data
Absen
si
Pega
wai
secara
elektr
onik
Terse
diany
a dan
terola
hnya

data
proye
k
perub
ahan
27
S/D
31
JULI
17
Tim
Kerja
II
Konse
p
Ranca
ngan
PP
03
S/D
14
JULI
17
Absen
si dan
Datar
Hadir
-
Meny
usun
dan
Memb
uat
Ranca
ngan
Forma
t
Absen
si
Pega
wai

2
9
J
U
N
I
17

R
i
s
d
i
a
n
a
P
E
L
A
K
S
A
N
A
A
N
-
M
e
n
y
i
a
p
k
a
n
U
n
d
a
n
g
R
a
p
a
t
P
e
n
y
u
s
u
n
a
n
A
b
s
e
n
s
i
P
e
g
a
w
a
i
E
l
e
k
t
r
o
n
i
k

1

2 3
L
4
K
5
P
6
Membuat rancangan anggaran Tersedianya rancangan
1. 70 - 79
Tahun 2018 anggaran tahun 2018
Memeriksa kelengkapan
Terlaksananya administrasi
pemberkasan SPP dan SPM
2 keuangan dengan baik dan
Rutinitas maupun kegiatan
benar
tahun 2017
3 Membuat konsep surat keluar Tersedianya Surat menyurat

B. TATA KELOLA.
STRUKTUR
TIM YANG TERLIBAT DALAM
PENYELENGGARAAN PROYEK PERUBAHAN
SEKERTARIAT
SEKERTARIAT MAJELIS
MAJELIS
RAKYAT
RAKYAT PAPUA
PAPUA
PROVINSI
PROVINSI PAPUA
PAPUA BARAT
BARAT
MENTOR :
ABNER NAKOH, SH
REFORMER
REFORMER / / PROJECT
PROJECT
COACH
COACH :: LEADER
LEADER ::
Drs.V.M.ETWIORY,
Drs.V.M.ETWIORY, SH
SH LEVINA
LEVINA .. THOMAS
THOMAS
TIM KERJA I TIM KERJA II TIM KERJA III

DESKRIPSI :
 Mentor (Bapak.Abner Nakoh , SH)
Berperan :
- Memberikan legitimasi dan dukungan untuk proyek perubahan;
- Menyediakan Anggaran yang dibutuhkan Untuk Proyek Perubahan;
- Membantu Reformer dalam menyediakan sarana dan prasarana yang dibutuhkan.
- Memberikan masukan untuk perbaikan Proyek Perubahan.
 Coach (DRS. V.N.Etwiory, SH)
Berperan :
- Memastikan kemampuan peserta diklat dalam esensi mata diklat pada tahap
identifikasi perubahan organisasi;
- Memastikan peserta diklat menetapkan area perubahan;
- Melakukan monitoring pada peserta diklat dalam area perubahan pada bawah;
- Melakukan komunikasi dengan mentor dalam tahap ownership;

- Melakukan komunikasi dengan mentor mengenai progress oenerimaan rencana
perubahan
- Melakukan intervensi bila peserta mengalami permasalahan.
 Project Leader/Reformer (Levina Thomas)
Berperan :
- Merencanakan apa yang diperlukan sebelum bertemu mentor;
- Melakukan diskusi dan melaporkan rancangan proyek perubahan;
- Insiati dialog dengan mentordan coach;
- Menggalang komunikasi dan kesepakatan dengan steakholder;
- Membuat Laporan
 Tim Kerja I
Berperan :
- Memberikan masukan data dalam rangka pengumpulan data guna keperluan area
perubahan;
- Membantu memberikan gambaran, penjelasan langkah – langkah yang diambil dalam
area perubahan;
- Sebagai rekan kerja dan tim kerja dalam mendukung pelaksanaan proyek perubahan
 Tim Kerja II
Berperan :
- Membantu pengolahan data dan penginputan data;
- Mendesign Rancangan Absensi Elektronik;
- Membantu menyusun konsep rancangan Absensi Elektronik;
- Menyusun dan membuat Absensi Elektronik;
- Sebagai rekan kerja dan tim kerja dalam mendukung pelaksanaan proyek perubahan.

 Tim Kerja III
Berperan :
- Membantu Penyusunan Laporan Akhir Kegiatan PP;
- Membantu dan memberikan masukan guna perbaikan laporan kegiatan PP;
- Membantu dan Mengolah data PP;
- Sebagai rekan kerja dan tim kerja dalam mendukung pelaksanaan proyek perubahan.
B. ANGGARAN
NO DESKRIPSI JUMLAH JUMLAH

1. Alat Tulis Kantor 1 Pkt x Rp. 600.000,- Rp. 600.000,-
2. Konsumsi Rapat 30 Kotak x Rp. 20.000,- Rp. 600.000,-
3. Pengadaan 1 Unit Absensi 1 Unit x Rp. 3.000.000,- Rp. 3.000.000,-
Elektronik
4. Pembuatan Rancangan 1 Pkt x Rp. 2.500.000,- Rp. 2.500.000,-
Absensi Elektronik
5. Fotocopy 1 Pkt x Rp. 500.000,- Rp. 500.000,-
6. Rapat Evaluasi Pelaksanaan 30 Kotak x Rp. 15.000,- Rp. 450.000,-
Proyek Perubahan
Jumlah Rp. 7.650.000,-
C. STAKEHOLDER PROYEK PERUBAHAN
 Stakeholder Internal :
1. Sekertariat Majelis Rakyat Papua Provinsi Papua Barat;
2. Kepala Bidang Umum dan Rumah tangga;
3. Kepala Bidang Relasah ;
4. Seluruh Pejabat Eselon IV pada Sekertariat Majelis Rakyat Papua Provinsi Papua
Barat;
5. Seluruh Staf pada Sekertaris Majelis Rakyt Papua Provinsi Papua Barat.
Potensi Pendukung Keberhasilan yang ada dalam stakeholder internal :

- Dukungan yang penuh dari Sekertariat Majelis Rakyat Papua Provinsi Papua Barat
selaku pimpinan tertinggi atasan langsung Reformer serta selaku mentor;
- Dukungan penuh dari Kepala Bidang Umum dan Kepala Bidang Resalah dan juga
seluruh Pejabat Eselon IV dan juga Staf;
- Tim Kerja yang solid/kompak dalam mengelola proyek perubahan.
Resiko / Kendala yang ada dalam stakeholder internal :
- Padatnya kegiatan akhir tahun untuk pejabat eselon III dan Pejabat eselon IV;
- Sulitnya koordinasi karena kesibukan tim kerja;
- Pelaksanaan tidak sesuai jadwal.
 Stakeholder Eksternal :
a. Badan Kepegwaian Daerah Provinsi Papua Barat
b. Inspektorat Provinsi Papua Barat;
c. Badan Pengelola Keuangan dan Arsip Daerah Provinsi Papua Barat.
Potensi pendukung keberhasilan yang ada dalam stakeholder eksternal :
- Dukungan positif dari pihak eksternal;
- Adanya masukan pendapat dan pemikiran dari pihak eksternal.
Resiko/Kendala yang ada dalam stakeholder eksternal :
- Tidak semua pihak mendukung pelaksanaan proyek perubahan;
- Kesibukan kerja yang begitu padat.
 Analisis Kepentingan dan Kekuatan Stakeholder :
a. Stakholder Internal.

Kepentingan :
1. Adanya keinginan yang kuat dan kepentingan yang besar demi terealisasinya
proyek perubahan;
2. Membantu serta bekerjasama menjalankan proyek perubahan karena
berkaitan erat dengan tugas dan fungsi dalam menjalankan setiap program
dan kegiatan;
3. Dapat menyelesaikan semua permasalahan pada SKPD Sekertariat Majelis
Rakyat Papua Provinsi Papua Barat yang berkaitan dengan peningkatan
kedisplinan pegawai;
4. Laporan Rekapitulasi kehadiran pegawai berupa pengawasan kedisplinan
pegwai dapat disampaikan dan dapat disajikan secara sistematis, cepat dan
akurat.
Kekuatan :
1. Adanya dukungan yang baik dari semua stakeholder internal (berupa
data/dokumen yang diperlukan) sehingga dapat menghasilkan output yang
baik dan baermanfaat bagi kepentingan bersama;
2. Dukungan sarana dan prasarana yang memadai dalam membantu
merealisasikan proyek perubahan;
3. Dapat mempengaruhi dan memperbaharui setiap hasil dan capaian dalam
pelaksanaan proyek perubahan.
b. Stakeholder Eksternal.
Kepentingan :

1. Tidak memiliki kepentingan khusus dalam pelaksanaan proyek perubahan
tetapi memiliki kekuatan yang besar;
2. Dapat secara langsung membantu mengawasi setiap Laporan Kehadiran
pegwai yang berkaitan dengan pengawasan kedisplinan pegawai;
3. Dapat meminimalisir setiap permasalahan Laporan Kehadiran pegawai
dalam rangka pembuatan SKP bagi pegawai.
Kekuatan :
1. Adanya dukungan yang baik dari semua stakeholder eksternal sehingga
dapat menghasilkan input yang baik dan bermanfaat bagi kepentingan SKPD;
2. Dapat mempengaruhi dan memperbaharui setiap hasil dan capaian dalam
pelaksanaan proyek perubahan.
ANALISA STAKHOLDER
Empat Kelompok
LATENS : PROMOTERS :
BKD Sekertaris
Inspektorat Kepala Bidang
BPKAD Kepala Seksi
APATHETICS : DEFENDER :
Pihak Staf Dinas

Luar/Masyaraka Tim Kerja
t

PENJELASAN :
Dengan memperhatikan kelompok stakeholder diatas, strategi untuk
mempengaruhi sebagai berikut :
a. Terhadap kelompok PROMOTORS yaitu kelompok yang memiliki
kepentingan terhadap program dan juga kekuatan untuk membantu
membuatnya berhasil atau sebaliknya.
Strategi yang dipersiapkan :
 Komunikasi dengan cara memberikan informasi untuk meyakinkan
bahwa kegiatan yang diusulkan sangat diperlukan dan berguna;
 Hal – hal yang dikomunikasikan antara lain dengan menyampaikan
maksud, tujuan, manfaat, output yang dihasilkan serta imput dari
proyek perubahan
 Menyampaikan dukungan – dukungan yang diperlukan untuk
suksesnya pelaksanaan proyek perubahan seperti perlunya
dukungan anggaran dan motivasi kepada tim.
b. Terhadap kelompok DEFENDERS yaitu kelompok yang memiliki
kepentingan pribadi dan dapat menyuarakan dukungan dalam
komunitas tetapi kekuatannya kecil untuk mempengaruhi program.
 Komunikasi dengan memberikan motivasi bahwa kegiatan proyek
perubahan ini harus dilaksanakan karena berkaitan dengan tugas

pokok dan merupakan kesempatan untuk menunjukan kepada
pihak lain bahwa kita mampu untuk mengemban amanah.
 Menjaga semangat, motivasi dan memberikan apresiasi dan
mengingatkan secara terus menerus pencapaian upaya agar proyek
dapat terselesaikan.
 Mengajak diskusi dalam pembuatan perencanaan dan evaluasi
masalah.
 Melibatkan mereka dalam pengambilan keputusan.
c. Terhadap kelompok LATENS, yanitu kelompok yang tidak memiliki
kepentingan khusus maupun terlibat dalam program tetapi memiliki
kekuatan besar untuk mempengaruhi program jika menjadi tertarik.
Strategi yang dipersiapakan :
 Membangun komunikasi dengan memberikan informasi mengenai
maksud, tujuan, manfaat, output yang dihasilkan.
 Memperlakukan mereka dengan baik.
d. Terhadap kelompok APATHETICS, yaitu kelompok yang tidak memiliki
kepentingan maupun kekuatan, bahwa tidak mengetahui adanya
program
 Memberikan informasi seperlunya dan menjaga agar tidak menjadi
masalah.

Diklat Pim Iii 2017

Diunggah oleh

Informasi Dokumen

Judul Asli

Hak Cipta

Format Tersedia

Bagikan dokumen Ini

Bagikan atau Tanam Dokumen

Opsi Berbagi

Apakah menurut Anda dokumen ini bermanfaat?

Apakah konten ini tidak pantas?

Hak Cipta:

Format Tersedia

Diklat Pim Iii 2017

Diunggah oleh

Hak Cipta:

Format Tersedia

RANCANGAN PROYEK PERUBAHAN

UPAYA PENINGKATAN DISPLIN APERATUR SIPIL

NEGARA (ASN) SEKERTARIAT MAJELIS RAYAT PAPUA

MELALUI SISTEM ABSENSI ELEKTRONIK

PROVINSI PAPUA BARAT

Nama : LEVINA . THOMAS

DIKLAT KEPEMIMPINAN TK. III POLA BARU

Rancangan Proyek Perubahan Tahun 2017

Dalam melakukan kegiatan Identifikasi. Pendekatan ini dapat

Dengan demikian akan menghasilkan informasi-informasi penting

Kami sadar bahwa pelaksanaan proyek perubahan masih

Rancangan Proyek Perubahan Tahun 2017

Udang-undang Aparatur Sipil Negara Tahun 2014 menyatakan

ada nya perubahan paradigma yang prensipal dibandingkan UU

NO.43 Tahun 1999 tenang pokok kepegawaian yakni UU ASN NO. 5

TAHUN 2014 dimana pengangkatan jabatan secara terbuka melalui

penilaian kompetensi teknis,kompetensi perilaku dan kepimpinn serta

catatan kinerja calon (rekam jejak ) sehingga dapat profesinalisme

dan kompetensi birokrasi.

Memacu pada undang-undang Republik Indonesia nomor : 5

tahun 2014 Tentang Aparatur Negara Sipil dan peraturan pemerintah

Republik Indonesia no : 53 tahun 2010 tentang Disiplin Pegawai

absensi elektronika yang dihubungkan dengan aplikasi komputer

untuk mendukung dan mempermudahkan satuan kerja dalam

melakukan pencacatan serta pelaporan pertanggungjawaban atas

pelaksanaan sistim absensi elektronika sehingga penggunaan absensi

elektronika sebagai pengawasan/pengontrol kedisplinan pegawai

negeri sipil yang dilakukan oleh pejabat atau pegawai , sehingga

tidak terjadi data kehadiran pegawai yang tumpang tindih pada

satuan kerja kegiatan peningkatan disiplin pegawai melalui

penggunaan absensi secara elektronika ini, berbasis aplikasi yang

Rancangan Proyek Perubahan Tahun 2017

Bahwa dalam rangka pelaksanaan cita-cita bangsa dan

mewujudkan tujuan negara sebagaimana tercantum dalam

pembukaan Undang-Undang Dasar Negara Republik Indonesia Tahun

1945, perlu dibangun aparatur sipil negara yang memiliki integritas,

profesional, netral dan bebas dari intervensi politik, bersih dari

praktik korupsi, kolusi, dan nepotisme, serta mampu

menyelenggarakan pelayanan publik bagi masyarakat dan mampu

menjalankan peran sebagai unsur perekat persatuan dan kesatuan

bangsa berdasarkan Pancasila dan Undang-Undang Dasar Negara

Republik Indonesia Tahun 1945. Pelaksanaan manajemen aparatur

sipil negara belum berdasarkan pada perbandingan antara

kompetensi dan kualifikasi yang diperlukan oleh jabatan dengan

kompetensi dan kualifikasi yang dimiliki calon dalam rekrutmen,

pengangkatan, penempatan, dan promosi pada jabatan sejalan

dengan tata kelola pemerintahan yang baik;

Untuk mewujudkan aparatur sipil negara sebagai bagian dari

reformasi birokrasi, perlu ditetapkan aparatur sipil negara sebagai

profesi yang memiliki kewajiban mengelola dan mengembangkan

dirinya dan wajib mempertanggungjawabkan kinerjanya dan

menerapkan prinsip merit dalam pelaksanaan manajemen aparatur

Rancangan Proyek Perubahan Tahun 2017

mewujudkan good governance dalam penyelenggaraan tugas - tugas

pemerintahan maka perlu adanya penerapan disiplin bagi aparatur

sipil negara untuk menaati kewajiban dan menghindari larangan

yang ditentukan dalam peraturan perundang – undangan dan / atau

peraturan kedinasan yang apabila tidak ditaati atau dilanggar akan

dijatuhi atau dikenankan hukuman disiplin. Pelanggaran disiplin

adalah setiap ucapan, tulisan, atau perbuatan PNS yang tidak

menaati kewajiban dan/atau melanggar larangan ketentuan disiplin

PNS, baik yang dilakukan di dalam maupun di luar jam kerja.

Hukuman disiplin adalah hukuman yang dijatuhkan kepada PNS