Anda di halaman 1dari 4

Nama : MICHA ISORIKI LISYARD WAMBRAUW

NIRM : 06.04.19.047
Mata Kuliah : BUDIDAYA TANAMAN PALA
Prodi : TEKNOLOGI PRODUKSI TANAMAN PERKEBUNAN

JAWABAN UTS :
1. Indonesia patut berbangga karena menjadi salah satu penghasil Pala tersubur yang pernah ada di
muka bumi. Tidak heran bila para pedagang Arab sudah lama menjajaki wilayah Indonesia untuk
berdagang rempah populer ini    
Pala merupakan satu tanaman buah yang namanya sudah mendunia sejak dahulu kala. Para
pedagang kuno sudah banyak mengincar tanaman ini karena nilai jual tinggi dan permintaan
kebutuhan yang sangat banyak. Bagian utama yang banyak menjadi incaran para pedagang
adalah biji dan daging buahnya. Konon, buah dan biji Pala sudah menjadi komoditi perdagangan
yang penting sejak masa Romawi berkuasa di seperempat bagian bumi. Biji pala yang sudah
dikeringkan adalah bahan utama pembuatan berbagai masakan, biasanya biji pala ini akan
digerus dan dibentuk menjadi bubuk. Salah satu penyebab Pala menjadi istimewa adalah minyak
Atsiri yang terkandung dalam buahnya secara alami.  
Indonesia patut berbangga karena menjadi salah satu penghasil Pala tersubur yang pernah ada di
muka bumi. Tidak heran bila para pedagang Arab sudah lama menjajaki wilayah Indonesia untuk
berdagang rempah populer ini. Bahkan, penjajahan yang terjadi di Nusantara oleh bangsa-bangsa
Eropa seperti Portugis, Spanyol, maupun Belanda disebabkan oleh hasrat monopoli perdagangan
rempah-rempah seperti Pala. Salah satu penghasil Pala di Nusantara adalah Maluku dan Maluku
utara. Tanaman tropis ini tumbuh subur di tempat ini. Seiring perkembangan jaman dan teknologi
yang mengikutinya, kini pengolahan Pala tidak hanya untuk membuat bubuk dan daging manisan
saja. Beberapa produk lain sudah banyak dihasilkan seperti sirup Pala, kripik Pala, bahkan
minyak gosok yang berbahan dasar Pala. Tanaman Pala adalah tanaman kuno yang memiliki
banyak manfaat bagi kehidupan. Tidak hanya populer secara historis, Pala ternyata memiliki
kandungan kimia yang luar biasa berguna bagi manusia. Oleh karena itu, Indonesia sudah
sewajarnya bangga memiliki wilayah dengan populasi tanaman Pala yang cukup luas seperti
Maluku serta Maluku Utara. Tantangan selanjutnya adalah menjaga keberadaannya dan
mengembangkan berbagai produk yang dapat dihasilkan dan diperdagangkan hingga seluruh
penjuru dunia.
 
2. 1.Membantu Menjaga Tekanan Darah
2.Menjaga kesehatan otak
3.Mengurangi rasa sakit
4. Memelihara kesehatan mulut
5. Mengatasi insomnia
6. Mengeluarkan racun dalam tubuh
7. Memelihara kulit
8. Mengurangi tekanan darah
9. Mencegah anemia
10. Menjaga kesehatan tulang

3.

4. Syarat Tumbuh Tanaman Pala


Pertama, mari pahami syarat tumbuh tanaman pala terlebih dahulu.
Tanaman ini hanya bisa tumbuh di negara beriklim tropis, seperti Indonesia.
Di mana curah hujan per tahunnya adalah sekitar 2.000-3.000 mm/tahun.
Kemudian, jika ingin tanaman berbuah dengan cepat dan banyak, lahan yang baik untuk
digunakan adalah: Tanah gembur yang mengandung unsur hara, namun paling optimal di tanah
vulkanis
Mendapat akses sinar matahari secara langsung minimal 7 jam sehari
Berada di ketinggian 200-700 mdpl
pH tanah berkisar antara 5,5 hingga 7
Memiliki sistem drainase agar air tidak menggenang
Kriteria lahan di ataslah yang menyebabkan buah pala lebih sering ditanam di pegunungan.
Meski begitu, jangan gunakan lahan dengan ketinggian lebih dari 700 mdpl.
Sebab biasanya akan terjadi penurunan produksi buah pada pohon pala.

5. 1. Penggerek batang Batocera hercules Hama ini termasuk famili Cerambicidae, Ordo Coleoptera.
Kumbang dewasa berukuran besar dengan antena panjang, bersifat nokturnal, akan
mengeluarkan bunyi-bunyian (mencicit) bila diganggu. Bentuk kumbang muda sangat khas,
antena panjang dan warna abu-abu. Kumbang betina meletakkan telur pada kulit kambium yang
telah dilukai terlebih dahulu. Seekor betina dapat hidup sampai enam bulan dan bertelur 170-270
butir selama hidupnya. Telur berbentuk lonjong, panjangnya 5-6 mm. Larva umumnya
menggerek batang di bawah lapisan kulit dan memakan jaringan vaskuler membuang hasil
gerekan berupa serpihan keluar lubang. Lorong yang dibuat tidak beraturan, dan bila lorong
melingkar (bertemu) maka tanaman bisa mati, namun hal ini lama baru terjadi. Di samping
membuat lorong kumbang ini juga membuat lubang (pernafasan) yang jumlahnya cukup banyak.
Stadia larva dapat mencapai 3 tahun, sehingga pohon yang terserang dapat rusak parah bila pada
pohon tersebut tinggal beberapa ekor larva saja. Pohon yang terserang hama ini dapat dikenali
dengan adanya lubang-lubang gerekan sebesar 2,5-3 cm, kumbang ini banyak ditemukan di
daerah Aceh dengan intensitas kerusakan sebesar 15-40%. Batocera hercules juga telah
dilaporkan oleh Munaan (1991) di daerah Sulawesi Utara dengan intensitas serangan 17-24% dan
dapat menurunkan produksi pala sampai 24%.

2. Penggerek Ranting Scolitydae Hama penggerek ranting yaitu Xyleborus, hama ini merupakan
kumbang penggerek ranting dengan membuat gerakan melingkar pada pangkal ranting. Semua
stadia (telur, larva, pupa dan kumbang dewasa) dapat ditemui dalam lubang. Hama ini sangat
berbahaya karena menyerang secara agregasi, sehingga mampu mematikan ranting dalam waktu
yang relatif singkat. Kumbang penggerek ranting berukuran kecil, panjang ± 1,5 mm, lebar 0,8
mm berwarna coklat kehitaman. Permukaan tubuh berbintik kasar dan ditumbuhi rambut-rambut
pendek berwarna putih. Antene terdiri dari 3 ruas, ruas ketiga membesar dan memanjang. Pada
elytra atau sayab depan banyak tonjolan-tonjolan kecil yang membentuk deretan teratur Kepala
kumbang bila dilihat dari atas tampak jelas, tidak tertutup oleh pronotum. Gejala serangan,
cabang atau ranting pala yang terserang hama ini permukaannya berlubang-lubang kecil dengan
diameter ± 1 mm. Bila cabang dikupas maka tampak aluralur gerekan yang ditumbuhi oleh
jamur-jamur ambrosia. Kumbang jenis ini berladang jamur untuk makanan larva (keturunannya),
sedang kumbangnya sendiri makan kayu. Cabang atau ranting yang terserang akan kering dan
mudah patah, sehingga tanaman tampak meranggas. Umumnya hama ini menyerang tanaman
yang kondisinya kurang sehat, karena habis dipangkas atau panen atau oleh serangan hama lain.
Lingkungan yang basah juga mendukung serangan hama ini

3. Jamur akar putih Jamur akar putih (JAP) merupakan penyebab utama matinya sebagian besar
tanaman pala di Aceh. Penyebabnya adalah Rigidoporus lignosus atau Rigidoporus microporus.
Gejala serangan JAP pada tanaman pala adalah daun terlihat pucat kuning, selanjutnya daun
gugur dan ujung ranting menjadi mati. Pada perakaran tanaman sakit tampak benang-benang
miselium jamur (rizomorf) berwarna putih, kadang-kadang membentuk tubuh buah mirip topi,
berwarna putih kekuning-kuningan pada pangkal akar tanaman. Pada serangan berat, akar
tanaman menjadi busuk sehingga tanaman mudah tumbang dan mati. Kematian tanaman sering
merambat pada tanaman tetangganya. Penularan jamur biasanya berlangsung melalui kontak akar
tanaman sehat ke tunggultunggul, sisa akar tanaman atau perakaran tanaman sakit. Penyakit
jamur akar putih sering dijumpai pada tanaman yang kurang dirawat, terutama pada pertanaman
yang bersemak, banyak tunggul atau sisa akar tanaman dan pada tanah gembur atau berpasir.
Tubuh buah berbentuk kipas tebal, agak berkayu, mempunyai zona-zona pertumbuhan, sering
mempunyai struktur serat yang radier, mempunyai tepi yang tipis. Warna permukaan atas tubuh
buah dapat berubah tergantung dari umur dan kandungan airnya. Pada waktu masih muda
berwarna jingga sampai merah kecoklatan dengan zona berwarna gelap yang agak menonjol,
permukaan bawah berwarna jingga, tepinya berwarna kuning jernih atau putih kekuningan.
Tubuh buah yang tua umumnya ditumbuhi ganggang sehingga warnanya kehijauan. Lapisan atas
tubuh buah yang berwarna muda terdiri dari hifa jamur yang terjalin rapat. Di bawahnya terdapat
lapisan pori kemerahan atau kecoklatan.

Anda mungkin juga menyukai