PENDAHULUAN
1
Oleh karena itu, dalam membahas tanaman cengkeh lebih lanjut akan
dijelaskan dalam makalah ini untuk memahami lebih dalam mengenai salah satu
tanaman perkebunan yang merupakan komunitas unggulan tersebut.
2
BAB II
PEMBAHASAN
3
Romawi. Cengkih menjadi bahan tukar menukar oleh bangsa Arab di abad
pertengahan. Pada akhir abad ke-15, orang Portugis mengambil alih jalan tukar
menukar di Laut India. Bersama itu diambil alih juga perdagangan cengkih
dengan perjanjian Tordesillas dengan Spanyol, selain itu juga dengan perjanjian
dengan sultanTernate. Orang Portugis membawa banyak cengkih yang mereka
peroleh dari kepulauan Maluku ke Eropa. Pada saat itu harga 1 kg cengkih sama
dengan harga 7 gram emas. Perdagangan cengkih akhirnya didominasi oleh orang
Belanda pada abad ke-17. Dengan susah payah orang Prancis berhasil
membudayakan pohon Cengkih di Mauritius pada tahun 1770. Akhirnya cengkih
dibudayakan di Guyana, Brasilia dan Zanzibar. Pada abad ke-17 dan ke-18 di
Inggris harga cengkih sama dengan harga emas karena tingginya biaya impor.
Sebab cengkih disana dijadikan salah satu bahan makanan yang sangat berkhasiat
bagi warga dan sekitarnya yang mengonsumsi tanaman cengkih tersebut. Sampai
sekarang cengkih menjadi salah satu bahan yang diekspor ke luar negeri.Pohon
cengkih yang dianggap tertua yang masih hidup terdapat di Kelurahan Tongole,
Kecamatan Ternate Tengah, sekitar 6 km dari pusat kota Ternate. Pohon yang
disebut sebagai Cengkih Afo ini berumur 416 tahun, tinggi 36,60 m, berdiameter
198 m, dan keliling batang 4,26 m. Setiap tahunnya ia mampu menghasilkan
sekitar 400 kg bunga cengkih.
Nama daerah Cengkeh : Clove (Inggris), cengkeh (Indonesia, Jawa, Sunda),
wunga lawing (Bali), cangkih (Lampung), sake (Nias), bungeu lawing (Gayo),
cengke (Bugis), sinke (Flores), canke ( Ujung Pandang), gomode (Halmahera,
Tidore)
4
· Di Sumatera : tumbuh kuncup bunga antara bulan Oktober – November
maka musim panennya sekitar bulan April – Juni
· Di Jawa : Tumbuh kuncup bunga antara bulan November – Januari maka
panennya jatuh pada bulan Mei-Juli
· Di Maluku : Tumbuh kuncup bunga antara bulan Mei-Juli dan waktu
panennya pada bulan Oktober _ Januari
5
tingkat kemasakan yang tepat yakni pada waktu bunga berwarna pucat yang
sebelumnya itu berwarna hijau, kemudian menguning akhirnya keunguan muda
dan merah tua. Saat yang paling bagus adalah pada saat kepala buah yang terdiri
dari mahkota bunga masih tertutup dan bundar bentuknya, berisi dan mengkilat.
Apabila bunga itu warnanya menjadi merah muda berarti sebentar lagi akan
membuka.
Jika pemetikan dilakukan terlalu awal, maka akan menghasilkan cengkeh
kering yang keriput, berat rendemennya sangat kurang, kadar minyak kurang
sehingga harganya pun rendah. Sedangkan jika pemetikannya terlambat misalnya
bunga banyak yang mekar akan meghasilkan cengkeh kering yang tidak berkepala
sehingga ruas dan aromanya sangat berkurang. Itulah sebabnya, maka pemetikan
cengkeh harus dilakukan pada waktu yang tepat . pemetikan biasanya dilakukan
setelah ada beberapa bunga yang membuka dalam pohon itu, misalnya ada 2-3
yang sudah membuka.
6
Maka untuk keperluan ini, pada sekitar pohon itu harus diberi tiang dari bambu,
diberi palang-palang dan diikat kuat-kuat sehingga bisa dipergunakan untuk
memnjat dengan demikian pemungutan dapat dilakukan lebih mudah.
Sebagaimana diketahui bunga cengkeh itu terdapat pula pucuk-pucuk ranting yang
jauh dari batang atau cabang, maka pemungutannya harus pandai jangan sampai
merusaknya.
Alat yang diperlukan untuk panen cengkeh antara lain karung berukuran
kecil atau keranjang bambu dan karung besar. Apabila sudah tinggi dan kita tidak
dapat menjangkau dengan tangan, maka diperlukan tangga segitiga berkaki empat.
Pemetikan yang lazim dilakukan yaitu dengan jalan mematahkan rumpun bunga
pada bukunya sehingga sepasang daun akan ikut terpetik. Tetapi cara demikian
sebenarnya kurang baik, sebaiknya yang dipetik hanya tandannya saja, sepasang
daun pada tandan tidak usah diikut sertakan. Maksudnya untuk memperbanyak
jumlah sirung baru yang keluar dari pemetikan kelak. Bunga cengkeh dipetik
pertandan tepat di atas buku daun berakhir dengan menggunakan kuku jari atau
pisau yang kecil dan tajam. Daun termuda yang berdekatan dengan bunga tidak
boleh ikut dipetik agar tidak menggangu pertumbuhan tunas berikutnya. Apabila
daun ikut terpetik, dapat mengurangi jumlah tunas hingga 1/3 -1/2 bagian.
Bunga yang sudah dipetik dimasukkan kedalam keranjang atau karung kecil
yang sudah disediakan dan dibawa mengikuti geraknya arah pemetikan. Setelah
penuh, cengkeh dipindahkan karung besar kemudian dibawa kesuatu tempat
pemroses selanjutnya. Rata-rata satu hari kerja seseorang dapat memperoleh 20-
30 kg cengkeh segar. Hal ini sangat tergantung pada banyaknya cengkeh yang
bisa dipetik dan juga keterampilan mereka (pekerja). Satu pohon cengkeh
biasanya dipetik 3-4 kali bahkan ada yang sampai 6 kali dengan jarak 5-7 hari.
Hal ini tergantung pada umur dan besarnya pohon. Untuk suatu kebun luas yang
terdapat ribuan pohon dengan jenis yang berlainan, pemetikannya bisa makan
waktu 3-4 bulan.
7
2.2.2 Pasca Panen
Untuk mendapatkan hasil yang bermutu baik, masalah pengolahan juga
perlu untuk diperhatikan dengan seksama. Pengolahan cengkeh dilakukan dengan
melalui beberapa tahap yaitu sortasi basah, pemeraman, pengeringan, sortasi
kering dan penyimpanan.
1. Sortasi basah
Sortasi basah dilakukan segera setelah cengkeh tiba di tempat pengolahan.
Sortasi ini dilakukan dengan memisahkan bunga dari tangkainya dan
menempatkannya pada tempat yang berbeda. Bunga dan tangkai cengkeh perlu
dipisahkan karena mempunyai harga da mutu yang berbeda. Sortasi ini sangatlah
penting untuk diperhatikan karena jika tangkai dan bunga tercampur maka akan
menurunkan mutu.
2. Pemeraman
Bunga dan tangkai yang telah dipisahkan, masing-masing dimasukkan
kedalam karung atau peti untuk selanjutnya diperam selama 24 jam. Selain untuk
mempersingkat waktu pengeringan, pemeraman juga dapat memperbaiki warna
cengkeh menjadi cokelat mengkilap.
3. Pengeringan
Setelah pemeraman, proses selanjutnya yaitu pengeringan dengan harapan
kadar air cengkeh turun hingga 12 %-14%. Bila kadar air lebih dari 14% cengkeh
mudah terserang jamur sehingga tidak tahan disimpan. Sedangkan jika kadar air di
bawah 12 % cengkeh akan mudah hancur sehingga mutunya rendah.
Pengeringan dapat dilakukan secara alami atau kombinasi cara buatan dan
cara alami. Pengeringan dengan cara alami dapat dilakukan dengan menjemur
cengkeh di bawah terik matahari dengan menggunakan lantai beton atau anyaman
bambu. Pengeringan secara alami umumnya tidak mengalami banyak hambatan
karena pada umumnya cengkeh dipanen pada musim kemarau. Apabila tidak ada
mendung, cengkeh sudah dapat kering dalam waktu 5-6 hari. Tanda bahwa
cengkeh sudah kering dengan kadar air sekitar 12 %-14 % adalah mudah patah
bila ditekan.
8
Di perkebunan pesar, kadar air diukur dengan alat pengukur kadar air.
Pengeringan dengan cara buatan dilakukan dengan mesin pengering dengan
menggunakan bahaan bakar minyak atau kayu. Namun mesin hanya boleh
digunakan untuk mengeringkan cengkeh hingga kadar air 22-25 %. Dengan
demikian perlu dilakukan pengeringan dengan cara alami dibawah terik matahari
hingga kadar air mencapai 12-14 %. Pengeringan dengan mesin tidak boleh
mencapai kadar air 14% dan suhu lebih dari 56 derajat Celcius karena dapat
menyebabkan rusaknya senyawa-senyawa cengkeh atau hancurnya cengkeh.
Kombinasi pengeringan dengan cara alami dan buatan memiliki beberapa
keuntungan yaitu waktu pengeringan lebih pendek (2-3 hari), aroma cengkeh lebih
tajam serta warna lebih seragam dan mengkilap.
4. Sortasi Kering dan Pengemasan
Pada tahap sortasi, cengkeh dipisahkan dari kotoran-kotoran dengan cara
ditampi menggunakan tampah. Cengkeh yang sudah bersih dimasukkan ke dalam
karung kecil berkapasitas 30-40 kg atau karung berkapasitas 50-60 kg kemudian
dijahit zig zag. Cengkeh yang telah dikemas dalam karung siap untuk dipasarkan
atau disimpan untuk bebrapa waktu. Penyimpanan dilakukan di gudang yang tidak
lembab, mempunyai banyak ventilasi dan berlantai semen. Di atas lantai dibuat
para-para dari balok kayu yang kuat setinggi 25-30 cm kemudian karung berikut
cengkehnya disusun di atasnya.
9
2.4 Manfaat dan Pohon Industri Cengkeh
2.4.1 Manfaat Tanaman Cengkeh
Pada umumnya, cengkeh dijadikan bahan masakan. Di Indonesia cengkeh
menjadi bahan masakan yang paling sering digunakan. Selain menjadi bahan
masakan, tanaman tropis yang berasal dari Maluku ini sudah banyak
dibudidayakan untuk diambil bunga dan minyaknya. Minyak cengkeh (Eugniae
aromatica) dapat dihasilkan dari penyulingan serbuk kuntum cengkeh kering
(clove oil), serbuk tangkai kuntum cengkeh (clove stem oil), dan daun cengkeh
kering (clove leaf oil). Minyak cengkeh banyak dimanfaatkan oleh dokter gigi
sebagai penghilang rasa sakit. Selain itu, tanaman ini juga digunakan dalam
industri farmasi, dan wewangian.
· Sebagai obat tradisional cengkeh memiliki khasiat mengatasi sakit gigi,
sinusitis, mual dan muntah, kembung, masuk angin, sakit kepala, radang lambung,
batuk, terlambat haid, rematik, campak, dan lain-lain;
· Adapun khasiat lain yaitu, dapat mencegah peradangan karena berbagai zat
aktif seperti flavanoid ditemui pada minyak asli cengkeh. Flavanoid bekerja
dengan sifat anti inflamasinya sehingga akan mengurangi peradangan pada gejala
penyakit rematik misalnya. Rasanya yang hangat juga bisa menjadi ekspektoran
untuk mengobati berbagai kondisi gangguan saluran pernapasan;
· Mengandung nutrisi penting. Berbagai vitamin, kalsium dan magnesium
merupakan nutrisi penting bagi tubuh dan cengkeh menyediakannya sebagai
khasiat dari alam. Bahkan terdapat zat yang menyediakan energi pada cengkeh
yang juga mengandung serat;
· Menyehatkan jantung. Sudah sejak lama penyakit jantung manjadi momok
menakutkan penduduk dunia. Kandungan Eugenol pada cengkeh berfungsi untuk
mencegah pembekuan pada darah yang mencegah terjadinya gejala penyakit
stroke;
· Meredakan batuk. Mengunyah cengkeh dapat menyembuhkan batuk gatal
ditenggorokan. Rasanya mungkin sedikit getir dan ada pahitnya, tetapi kandungan
kimia dalam cengkeh adalah ekspektoran alami yang mengencerkan dahak;
10
BAB III
PENUTUP
3.1 Kesimpulan
· Cengkeh adalah tanaman asli Indonesia, banyak digunakan sebagai bumbu
masakan pedas di Negara –Negara Eropa, dan sebagai bahan utama rokok kretek
khas Indonesia.
· Morfologi cengkeh terdiri dari dari : daun, akar, batang, biji, bunga, dan
buah.
· Klasifikasi tanaman cengkeh terdiri dari : si putih, si kotok, Tipe Zanzibar,
dan tipe Ambon.
· Waktu panen cengkeh di setiap daerah bereda-beda karena masing-masing
daerah waktunya tanaman berbunga itu tidaklah sama. Penanganan pasca
panennya meliputi : sortasi basah, pemeraman, pengeringan, sortasi kering dan
pengemasan.
· Cengkeh kaya akan karbohidrat dan lemak.
· Cengkeh dimanfaatkan sebagai bumbu masakan, bahan utama rokok, dan
bermanfaat bagi berbagai kesehatan.
3.2 Saran
Saran bagi pemerintah sebaiknya potensi cengkeh yang lainnya lebih
dikembangkan seperti minyak cengkeh dan eugenol dari minyak cengkeh, karena
sepertinya di Indonesia produksi cengkeh lebih mengarah kepada pembuatan
rokok, sehingga tidak menutup kemungkinan suatu saat di Indonesia produksi
cengkeh habis terserap untuk kebutuhan pabrik rokok.
11
DAFTAR PUSTAKA
Pardamaen, Marulia. 2011. Sukses Membuka Kebun dan PKS. Jakarta : Penebar
Swadaya.
Pasaribu,N. 2004. Minyak Buah Cengkeh. Medan : USU press
12