Oleh : Nuryanti, SP
BBPPTP Surabaya
Pendahuluan
Tanaman cengkeh, (Syzygium aromaticum, syn. Eugenia aromaticum), dalam bahasa
Inggris disebut cloves adalah tangkai bunga kering beraroma dari suku Myrtaceae. Cengkeh
adalah tanaman asli Indonesia, banyak digunakan sebagai bumbu masakan pedas di Negara
Negara Eropa, dan sebagai bahan utama rokok kretek khas Indonesia. Cengkeh juga digunakan
sebagai bahan dupa di Tiongkok dan Jepang. Minyak cengkeh digunakan sebagai aroma terapi
dan juga untuk mengobati sakit gigi. Cengkeh di tanam terutama di Indonesia (Kepulauan
Banda) dan Madagaskar, juga tumbuh subur di Zanzibar, India, Sri Lanka. Pohon cengkeh
merupakan tanaman tahunan yang dapat tumbuh dengan tinggi mencapai 10 20m, mempunyai
daun berbentuk lonjong yang berbunga pada pucuk pucuknya. Tangkai buah pada awalnya
berwarna hijau, dan berwarna merah jika sudah mekar. Cengkeh akan dipanen jika sudah
mencapai panjang 1,5 2cm. Tumbuhan ini adalah flora identitas Provinsi Maluku Utara,
pohonnya dapat tumbuh tinggi mencapai 20 30m dan dapat berumur lebih dari 100 tahun.
Tajuk tanaman cengkeh umumnya berbentuk kerucut, pyramid atau pyramid ganda, dengan
batang utama menjulang keatas. Cabang cabangnya amat banyak dan rapat, pertumbuhannya
agak mendatar dengan ukuran relative kecil jika dibandingkan batang utama. Daunnya kaku
berwarna hijau atau hijau kemerahan dan bentuk elips dengan kedua ujung runcing. Daun daun
ini biasa keluar setiap periode dalam satu periode ujung ranting akan mengeluarkan satu set daun
yang terdiri dari dua daun yang terletak saling berhadapan, ranting daun secara keseluruhan akan
membentuk suatu tajuk yang indah (Soenardi, 1981).
Pada abad keempat, pemimpin Dinasti Han dari Tiongkok memerintahkan setiap orang
yang mendekatinya untuk sebelumnya menguyah cengkih, agar harumlah napasnya. Cengkih,
pala dan merica sangatlah mahal pada zaman Romawi. Cengkih menjadi bahan tukar menukar
oleh bangsa Arab di abad pertengahan. Pada akhir abad ke-15, orang Portugis mengambil alih
jalan tukar menukar di Laut India. Bersama itu diambil alih juga perdagangan cengkih dengan
perjanjian Tordesillas dengan Spanyol, selain itu juga dengan perjanjian dengan sultanTernate.
Orang Portugis membawa banyak cengkih yang mereka peroleh dari kepulauan Maluku ke
Eropa. Pada saat itu harga 1 kg cengkih sama dengan harga 7 gram emas. Perdagangan cengkih
akhirnya didominasi oleh orang Belanda pada abad ke-17. Dengan susah payah orang Prancis
berhasil membudayakan pohon Cengkih di Mauritius pada tahun 1770. Akhirnya cengkih
dibudayakan di Guyana, Brasilia dan Zanzibar. Pada abad ke-17 dan ke-18 di Inggris harga
cengkih sama dengan harga emas karena tingginya biaya impor. Sebab cengkih disana dijadikan
salah satu bahan makanan yang sangat berkhasiat bagi warga dan sekitarnya yang mengonsumsi
tanaman cengkih tersebut. Sampai sekarang cengkih menjadi salah satu bahan yang diekspor ke
luar negeri.Pohon cengkih yang dianggap tertua yang masih hidup terdapat di Kelurahan
Tongole, Kecamatan Ternate Tengah, sekitar 6 km dari pusat kota Ternate. Pohon yang disebut
sebagai Cengkih Afo ini berumur 416 tahun, tinggi 36,60 m, berdiameter 198 m, dan keliling
batang 4,26 m. Setiap tahunnya ia mampu menghasilkan sekitar 400 kg bunga
cengkih.(Wikipedia Indonesia; sejarah cengkih)
KLASIFIKASI CENGKEH (Syzygium aromaticum)
Divisi : Spermatophyta
Subdivisi : Angiospermae
Kelas : Dicotyledonae
Bangsa : Myrtales
Suku : Myrtaceae
Marga : Syzygium
Jenis : Syzygium aromaticum (L.) Merr. & Perry
Cengkeh (S. aromaticum) termasuk jenis tumbuhan perdu yang dapat memiliki batang pohon
besar dan berkayu keras cengkeh mampu bertahan hidup puluhan bahkan sampai ratusan tahun.,
Daun cengkeh berwarna hijau berbentuk bulat telur memanjang dengan bagian ujung dan
pangkalnya menyudut. Bunga dan buah cengkeh akan muncul pada ujung ranting daun dengan
tangkai pendek serta bertandan.Pada saat masih muda bunga cengkeh berwarna keungu-unguan,
kemudian berubah menjadi kuning kehijau-hijauan dan berubah lagi menjadi merah muda
apabila sudah tua. Sedang bunga cengkeh kering akan berwarna coklat kehitaman dan berasa
pedas sebab mengandung minyak atsiri. Umumnya cengkeh pertama kali berbuah pada umur 4-7
tahun. Dari sudut botanis, tanaman cengkeh adalah termasuk famili Myrtacea dan sekerabat
dengan jambu air (Eugenia Jambos).
Morfologi
Daun
Daun cengkeh tidak termasuk daun lengkap karena memiliki tangkai daun (petioles), helaian
daun
(lamina), namun tidak memiliki upih/pelepah daun (vagina). Daunnya berbentuk lonjong dan
berbunga
pada bagian ujungnya. Termasuk daun majemuk karena dalam satu ibu tangkai ada lebih dari
satu daun.
Batang
Batang dari daun cengkeh biasanya memiliki panjang 10 15m. Batang berbentuk bulat (teres),
permukaan batangnya kasar biasanya memiliki cabang cabang yang dipenuhi banyak ranting.
Arah
tumbuh batangnya tegak lurus (erectus) dan cara percabangan dari rantingnya dapat dikatakan
monopodial karena dapat dibedakan antara batang pokok dan cabangnya. Arah tumbuh
cabangnya
condong ke atas (patens). Selain itu pohon cengkeh dapat bertahan hidup hingga puluhan tahun.
Dasar bunganya (repectaculum) menjadi pendukung benang sari dan putik (andoginofor).
Buah
Cengkeh memiliki tangkai buah yang pada masa awal berwarna hijau dan saat sudah mekar
berwarna
merah. Buahnya termasuk buah semu karena ada bagian bunga yang ikut ambil bagian dalam
pembentukan buah.
Buah cengkeh memiliki tangkai buah yang pada masa awal berwarna hijau dan saat sudah mekar
berwarna merah. Buahnya secara umum tersusun atas bagian-bagian secara umum pada kulit
buah antara
lain epikarpium, mesokarpium, dan endokarpium. Selain itu ada septum dan ovarium.
Manfaat Cengkeh
Manfaat cengkeh pun bermacam macam. Diantara manfaatnya adalah manfaat untuk
kesehatan.Di
dunia kesehatan, cengkeh disebut sebut mampu mengobati penyakit seperti :
Sakit Gigi
Sinusitis
Mual
Muntah
Kembung
Masuk Angin
Sakit kepala
Radang lambung
Batuk
Terlambat haid
Rematik dan
Campak