Anda di halaman 1dari 6

Nama : Suci Royani

NIM : 1951700076
Dosen Pengampu : Prita Devy Igiany, S.Kep., MPH

TUGAS BIOMEDIK II
RINGKASAN SISTEM IMUNOLOGI
A. IMUNITAS
Definisi :
• Imunitas merupakan Status proteksi tubuh terhadap melalui akivitas sistem imun antigen
• Respon imun merupakan Kumpulan respon terhadap substansi asing yang terkoordinasi.
• Sistem imun
Respons tubuh terkait:
1. Upaya pertahanan
2. Proses homeostasis dan
3. Upaya pengawasan yang berfungsi sebagai satu sistem agar tubuh dapat
mempertahankan keseimbangan antara lingkungan luar dengan yang di dalam tubuh
• Adapun imunologi adalah Ilmu yang mempelajari antigen, antiobodi dan fungsi
pertahanan tubuh host yang diperantarai oleh sel, terutama yg berhubungan dengan imunitas
terhadap penyakit, reaksi biologis hipersensitifitas, alergi dan penolakan benda asing

Manfaat imunologi :
1. Untuk memahami mengenai respon imunitas/kekebalan tubuh
2. Untuk mengetahui mekanisme respon imunitas melindungi kita dari patogen
3. Untuk mengetahui mekanisme patogen melawan respon imun
4. Untuk mengetahui cara-cara untuk menghilangkan infeksi patogen

Fungsi sistem imun :

1. Melindungi tubuh dari invasi penyebab penyakit; menghancurkan & menghilangkan


mikroorganisme atau substansi asing (bakteri, parasit, jamur, dan virus, serta tumor) yang
masuk ke dalam tubuh
2. Menghilangkan jaringan atau sel yg mati atau rusak untuk perbaikan jaringan.
3. Mengenali dan menghilangkan sel yang abnormal Sasaran utama: bakteri patogen &
virus. » Leukosit merupakan sel imun utama (disamping sel plasma, makrofag, & sel mast)

Klasifikasi Imunitas

1. Innate imunity, kekebalan didapat bayi pada saat ia dilahirkan dan mampu melindungi
nya dari sebagian besar agen infeksi. Namun kekebalan ini tidak bisa melindungi tubuh
terhadap semua serangan organisme penyebab.
Kulit sehat umumya tidak dapat ditembus berbagai agen infeksi. Umumnya mereka masuk
melalui: selaput lendir mulut, tenggorokan, mata, usus ,vagina atau saluran kemih.

1
2. ADAPTIVE IMMUNITY (KEKEBALAN ACQUIRED / ADAPTIVE), didapat setelah
dilahirkan yang merupakan garis perlindungan kedua yang timbul akibat adaptasi / pernah
terkena sakit atau setelah diimunisasi terhadap jenis mikroorganisme penyebab satu sakit
tertentu. Fungsi sistem untuk menghasilkan defens khusus terhadap sekelompok
mikroorganisme penyerang yang berbeda-beda atau Sel tumor.
Cara Bekerja Sistem Adaptive :
• Secara umum: Pertama ia harus mengenal terlebih dahulu sifat penyerangnya yang bersifat
sebagai antigen (protein asing bagi tubuhnya) .
• humoral atau cellular immunity  yang akan menyerang antigen yang hadir.

Mekanisme Kerja
- Humoral : Bekerja pada jaringan (diluar sel)
- Cellular : Bekerja pada sel yang terinfeksi

B. IMUNISASI

Usaha individu untuk menjadikan dirinya kebal terhada penyakit yang menjadi
imunisasi aktif (tubuh aktif membuat antibodi sendiri) dan pasif (pemindahan antibodi dari
individu satu ke individu yang lain). Imunisasi adalah proses menimbulkan imunitas sebagai
pengukuran upaya , pencegahan terhadap penyakit infeksi tertentu.
• Insiden berbagai penyakit infeksi, di antaranya: diphtheria, campak menurun dengan
bermakna setelah diperkenalkan program tindakan imunisasi.
• Untuk menyelenggarakan imunisasi sukses diperlukan pengetahuan mendalam tentang:
- Karakteristik berbagai penyebab
- Model infeksi
- Peran respons imun tubuh dalam pathogenesisnya serta
- Resistensi terhadap penyakit terkait.

1. Imunisasi Aktif, tubuh aktif membuat antibodi sendiri

• Aktif alami, Kekebalan seseorang setelah sembuh dari penyakit tertentu


• Aktif buatan, Pemberian mikroorganisme yang telah mati atau dilemahkan kedalam
tubuh manusia supaya tubuh membentu antibody Imunisasi/vaksinasi

2. Imunisasi Pasif
• Pasif alami
Bayi dalam kandungan melalui plasenta Asi pertama
• Pasif buatan, Memasukkan antibodi/serum yang telah kebal penyakit melalui injeksi
Dan Memberikan kekebalan secepatnya karena individu tidak memiliki banyak waktu
membentuk antibody.

2
Pada ini: darah mengandung antibodi yang diambil dari orang atau hewan (jarang) yang
terinfeksi  diekstraksi dan kemudian disuntikan ke orang yang perlu diproteksi terhadap
infeksi kuman terkait  antibodi yang dimasukkan akan menolong menghancurkan kuman
yang ada di darahnya ataupun kuman yang baru masuk beberapa hari kemudian.

Perbedaan antara imunisasi aktif dan pasif:

Imunisasi aktif Imunisasi Pasif


Agen imunisasi Agen immunisasi
Cepatnya proteksi Organisme hidup/mati 2-3 minggu Sera hewan/manusia terimunisasi.
terhambat bila tidak ada imunitas
Durasi Umum beberapa Paling lama beberapa tahun
bulan
Komplikasi Banyak namun jarang Anafilaksis
Serum sickness
Uses Profilaksis jangka pendek Profilaksis jangka
panjang
Terapi Terapi bagi yang telah dikebalkan Terapi

 IMUNISASI TERHADAP BEBERAPA JENIS BAKTERIA


a) Tuberculosa
b) Typhoid, Paratyphoid dan Cholera
c) Whooping cough (Pertusis, batuk rejan)
d) Diphtheria dan Tetanus
e) Bacterial polysaccharide vaccines:
• Hemophillus influenza vaccine
• Meningococcal vaccine
• Pneumococcal vaccine
 IMUNISASI TERHADAP BEBERAPA JENIS PENYAKIT VIRUS
a) Variola vaccine
b) Poliomyelitis
c) Measle, Mump dan Rubella (MMR)
d) Varicella
e) Rabies
f) Hepatitis A, dan B
g) Infleunza A
h) (HIV  belum berhasil)
 IMUNISASI TERHADAP PARASIT

3
Ini belum berhasil. Begitupun untuk malaria.

C. PROGRAM IMUNISASI
- Untuk mengontrol penyakit menulat
- Untuk mencegah timbulnya kembali penyakit yang telah lampau.
Upaya harus bisa menjawab:
1. Apa efektif ?
2. Apa aman ?
3. Seberepa besar kebutuhannya ?
4. Apakah praktis ?
5. Apa bisa diterima ?

Imunisasi masyarakat
Imunisasi masyarakat luas akan mudah dan aman dengan cara pemberian:
- oral
- intradermal (jet), yang instrumennya tidak menyentuh pasien untuk memastikan tidak
menularkan penyakit ke orang yang disuntik

D. KONTRAINDIKASI terhadap VAKSINASI

Vaksin hidup tidak boleh untuk pasien yang imunitasnya rusak/defek yang primer
maupun sekunder pada:
- Leukemia,
- Lymphoma,
- Keganasan atau
- Pengobatan dengan obat penekan
imunitas (immunity suppression drugs)
- Oral vaksin poliovirus tidak boleh diberikan kepada
- Keluarga yang sedang kontak dengan si sakit.
- Juga tidak boleh untuk bumil untuk mencegah risiko defek jantung.
- Tidak boleh untuk pasien yang alerginya tinggi terhadap telur yang timbul
hipersensitivitas terhadap telur terkait (vaksin-vaksin: influenza, measle, dan
demam kuning)
- Sebagian vaksin mengandung traces antibiotika (penisilin, polymycin atau
neomycin)  umumnya tidak terlalu menimbulkan gangguan kecuali pasien
terkait alergi hipersensitif berat terhadap zat-zat tersebut.

E. ANTIGEN >< ANTIBODI

Antigen atau imunogen adalah bahan/zat yang dapat menimbulkan respon imun
spesifik . Antibodi adalah zat yang digolongkan dalam protein yang disebut sebagai
globulin dan sekarang dikenal sebagai immunoglobulin.

4
5 (lima) KELAS UTAMA IMUNOGLOBULIN
1. Imunoglobulin G (IgG)
2. Imunoglobulin A (IgA)
3. Imunoglobulin M (IgM)
4. Imunoglobulin D (IgD)
5. Imunoglobulin E (IgE)

F. Hipersensitif
Reaksi berlebihan sistem kekebalan (pertahanan terhadap infeksi) terhadap
antigen (protein yang dikenali sebagai asing). Reaksi hipersensitivitas hanya terjadi pada
paparan kedua atau selanjutnya terhadap antigen tertentu, setelah paparan pertama telah
membuat sistem kekebalan menjadi peka. Reaksi semacam itu memiliki mekanisme yang
sama dengan reaksi kekebalan protektif.
Hipersensitivitas terkait erat dengan alergi, kecuali bahwa hanya satu dari empat
jenis utama reaksi hipersensitivitas (tipe I) yang terkait erat dengan penyakit alergi.

4 (empat) jenis reaksi hipersensitif:

Combs & Gell membedakan 4 jenis reaksi hiper-sensitivitas dan kemudian


ditambah 1 jenis lagi reaksi yang lain.

I Anaphylactic
II Cytotoxic Hypersensitivity
III Complex-mediated
IV Cell-mediated (Delayed type)
V Stimulatory hypersensitivity

G. ALERGIK ATOPIK (ATOPIC ALLERGIC)

Pada manusia ditemukan alergi berupa reaksi anafilaksis lokal bila berkontak dengan
antigen (disebut juga allergen) di antaranya:
- serbuk bunga,
- rumput atau
- rambut hewan,
- tungau yang terdapat di dalam debu rumah

5
6

Anda mungkin juga menyukai