Anda di halaman 1dari 5

library.uns.ac.id digilib.uns.ac.

id

DAFTAR PUSTAKA

Adjie JMS (2009). Kesehatan reproduksi remaja dalam aspek sosial. The 2nd
Adolescent Health National Symposia Current Challenges In
Management. Jakarta.

Alwie T, Nupus H, Takdir S (2014). Laporan Khusus: Kontroversi Legalisasi


Aborsi. Majalah Gatra 42/XX. http://arsip.gatra.com/2014-08-
18/majalah/artikel.php?pil=23&id=157389 – diakses Maret 2017

Azwar S (1998). Sikap Manusia Teori dan Pengukurannya. Yogyakarta: Pustaka


Pelajar.

Badan Kependudukan dan Keluarga Berencana Nasional (BKKBN) (2012).


Pedoman Pengelolaan Pusat Informasi dan Konseling Remaja dan
Mahasiswa (PIK R/M). Jakarta.

Badan Koordinasi Keluarga Berencana Nasional (BKKBN) (2007). Kurikulum


dan Modul Pelatihan Pengelolaan Pusat Informasi dan Konseling
Kesehatan Reproduksi Remaja (PIK-KRR). Jakarta.

Badan Koordinasi Keluarga Berencana Nasional (BKKBN) (2011). Policy Brief:


Kajian Profil Penduduk Remaja (10-24 Tahun): Ada apa dengan Remaja?.
Jakarta.

Badan Pusat Statistik (2013). Indikator MDGs Indonesia. http://mdgs-


dev.bps.go.id/main.php?link=indikator_ina&goal=6 – diakses September
2013

Badan Pusat Statistik (BPS) dan Macro International (2008). Indonesia Young
Adult Reproductive Health Survey 2007. Calverton, Maryland, USA: BPS
dan Macro International.

Badan Pusat Statistik (BPS), Badan Kependudukan dan Keluarga Berencana


Nasional (BKKBN), Kementerian Kesehatan (Kemenkes), dan ICF
International (2013). Indonesia Demographic and Health Survey 2012:
Adolescent Reproductive Health. Jakarta, Indonesia: BPS, BKKBN,
Kemenkes and ICF International.

Basile KC, Saltzman LE (2002). Sexual Violence Surveillance: Uniform


Definitions and Recommended Data Elements. Georgia: National Center
for Injury Prevention and Control, Centers for Disease Control and
Prevention.

Cruise TK (2004). Sexual Abuse of Children and Adolescents. Maryland: National


Association of School Psychologists.

95
library.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
96

Dahlan MS (2012). Statistik untuk Kedokteran dan Kesehatan. Jakarta: Salemba


Medika

Dhamayanti M (2009). Overview adolescent health problems and services. The


2nd Adolescent Health National Symposia Current Challenges In
Management. Jakarta.

Direktorat Pemaduan Kebijakan Pengendalian Penduduk (2012). Policy Brief:


Remaja, Genre, dan Perkawinan Dini. Jakarta.

Direktorat Jenderal Pencegahan dan Pengendalian Penyakit (2016). Laporan


Perkembangan HIV-AIDS Triwulan I Tahun 2016. Jakarta.

Fletcher R (2002). Protecting Children and Adolescents from Sexual Abuse; Facts
about sexual abuse and sexual abusers. Kanada: Provincial Child Sexual
Abuse Advisory Committee.

International Planned Parenthood Federation (IPPF) (2010). IPPF Framework for


Comprehensive Sexuality Education (CSE). Inggris.

Karras DJ (1997). Statistical methodology: II. Reliability and validity assessment


in study design, part A. Academic Emergency Medicine 4(1)

Kementerian Kesehatan RI (Kemenkes RI) (2012). Aku Bangga Aku Tahu,


Pedoman Pelaksanaan Kampanye HIV dan AIDS pada Kaum Muda Usia
15-24 Tahun. Jakarta.

Kilbourne-Brook M (2000). Kesehatan reproduksi remaja: Membangun


perubahan yang bermakna. Outlook. 16.

Komisi Kesehatan Reproduksi (2005). Kebijakan dan Strategi Nasional


Kesehatan Reproduksi di Indonesia. Jakarta.

Komisi Penanggulangan AIDS (KPA) (2013). Info HIV dan AIDS.


http://www.aidsindonesia.or.id/contents/37/78/Info-HIV-dan-
AIDS#sthash.WrH1KYjo.dpbs – diakses Mei 2014

Kusmiran E (2012). Kesehatan Reproduksi Remaja dan Wanita. Jakarta: Salemba


Medika

Kusumawati UD (2014a). Menteri Agama: Aborsi Boleh, Syaratnya Ketat. CNN


Indonesia. http://www.cnnindonesia.com/nasional/20141117093859-20-
11894/menteri-agama-aborsi-boleh-syaratnya-ketat/ – diakses Maret 2017

Kusumawati UD (2014b). Muhammadiyah Berbeda Soal Kontroversi Aborsi.


CNN Indonesia. http://www.cnnindonesia.com/nasional/
20141117115321-20-11932/muhammadiyah-berbeda-soal-kontroversi-
aborsi/ – diakses Maret 2017
library.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
97

Lestary H, Sugiharti (2011). Perilaku berisiko remaja di Indonesia menurut


Survey Kesehatan Reproduksi Remaja Indonesia (SKRRI) Tahun 2007.
Jurnal Kesehatan Reproduksi 1(3).

Ma’ruf MA, Phuengsamran D (2016). Association Between HIV-AIDS Related


Knowledge and HIV-AIDS Related Behavior among Urban Young Adult
Men in Indonesia. 4th ASIAN Academic Society International Conference,
Nakhon Pathom, Thailand. http://aasic.org/proc/aasic/
article/view/188/185 - Diakses Februari 2017

Mikail B (2012a). Menkes Dorong Penggunaan Kondom. Kompas.com.


http://health.kompas.com/read/2012/06/14/19172580/Menkes.Dorong.Pen
ggunaan.Kondom - diakses September 2013

Mubarokah K, Shaluhiyah Z, Widjanarko B (2011). Seks pranikah sebagai


pemenuhan hak reproduksi mahasiswa di Kota Semarang. Jurnal
Kesehatan Reproduksi 1:3 pp155-165

Mulu W, Yimer M, Abera B (2014). Sexual behaviours and associated factors


among students at Bahir Dar University: a cross sectional study.
Reproductive Health 11:84. doi:10.1186/1742-4755-11-84

Musthofa SB, Winarti P (2010). Faktor yang mempengaruhi perilaku seks


pranikah mahasiswa di Pekalongan tahun 2009-2010. Jurnal Kesehatan
Reproduksi 1(1)

Mutiara W, Komariah M, Karwati (2010). Gambaran Perilaku Seksual dengan


Orientasi Heteroseksual Mahasiswa Kos di Kecamatan Jatinangor –
Sumedang. Majalah Keperawatan Unpad, 12(1)

Narendra MB, Sularyo TS, Soetjiningsih, Suyitno H, Gde Ranuh IGN (2002).
Buku Ajar Tumbuh Kembang Anak dan Remaja Edisi Pertama. Jakarta:
Sagung Seto

Notoatmodjo S (2007). Promosi Kesehatan & Ilmu Perilaku. Jakarta: Rineka


Cipta

Nugraha BD (2004). Problema Seks dan Cinta Remaja. Jakarta: Bumi Aksara

Pangkahila JA (2007). Perilaku Seksual Remaja. In: Soetjiningsih (eds). Tumbuh


Kembang Remaja dan Permasalahannya. Jakarta: Sagung Seto

Peraturan Pemerintah Republik Indonesia Nomor 61 Tahun 2014 Kesehatan


Reproduksi. 21 Juli 2014. Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun
2014 Nomor 169. Jakarta
library.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
98

Pusat Komunikasi Publik Kementerian Kesehatan RI (2012). Klarifikasi Menkes


tentang Kondom Gratis. Video. http://www.youtube.com/
watch?v=A47dEwVynw4 – diakses September 2013

Sarwono J (2012). Metode Riset Skripsi: Pendekatan Kuantitatif (Menggunakan


Prosedur SPSS). Jakarta: PT Elex Media Komputindo

Sarwono SW (2013). Psikologi Remaja Ed. Revisi. Jakarta: Rajawali Press

Sastroasmoro S, Ismael S (2011). Dasar-dasar Metodologi Penelitian Klinis Edisi


ke-4. Jakarta: Sagung Seto.

Sedgh G dan Ball H (2008). Abortion in Indonesia. In Brief No. 2. New York:
Guttmacher Institute.

Shewprasad S, Habsjah A (2014). Indonesia: The ICPD+20 and the Unfinished


Agenda. Jakarta. Http://indonesia.unfpa.org/application/assets/
publications/(For_web)_Report_ICPD_Beyond_2014.pdf – Diakses Maret
2017

Solikhah SN (2015). Knowledge and behavior about adolescent reproductive


health in Yogyakarta, Indonesia. International Journal of Public Health
Science 4:4 pp.326-331

Supriati E, Fikawati S (2009). Efek paparan pornografi pada remaja SMP Negeri
Kota Pontianak tahun 2008. Makara,Sosial Humaniora, 13(1): 48-56.

Suryoputro A, Ford NJ, Shaluhiyah Z (2006). Faktor-faktor yang mempengaruhi


perilaku seksual remaja di Jawa Tengah: Implikasinya terhadap kebijakan
dan layanan kesehatan seksual dan reproduksi. Makara Kesehatan.
10(1):29-40

Susanto T, Rahmawati I, Wuryaningsih EM, Saito R, Syahrul, Kimura R, Tsuda


A, Tabuchi N, Sugama J (2016). Prevalence of factors related to active
reproductive health behavior: a cross-sectional study Indonesian
adolescent. Epidemiol Health. 38:e2016041

Tadesse G, Yakob B (2015). Risky Sexual Behaviors among Female Youth in


Tiss Abay, a Semi-Urban Area of the Amhara Region, Ethiopia. PLoS
ONE 10(3): e0119050. doi:10.1371/journal.pone.0119050

Undang-Undang Republik Indonesia Nomor 36 Tahun 2009. Kesehatan. 17


Oktober 2014. Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 2014 Nomor
298. Jakarta

Underhill K, Operario D, Montgomery P (2007). Systematic review of abstinence-


plus HIV prevention programs in high-income country. PLoS Med 4(9):
e275.
library.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
99

Utomo ID, McDonald P, Reimondos A, Hull T, Utomo A (2010). Policy Brief No.
5; Pelayanan Kesehatan Reproduksi untuk Penduduk Dewasa Muda
Lajang. The 2010 Greater Jakarta Transition to Adulthood Study. Jakarta.

Utomo ID, Utomo A (2013). Adolescent Pregnancy in Indonesia: A Literature


Review. Executive Summary pada World Population Day 2013.
http://indonesia.unfpa.org/application/assets/publications/Executive_Sum
mary_WPD_2013_(English).pdf – Diakses Februari 2017.

Wahdini M, Isarabhakdi P (2016). Safe Sexual Behavior: the Use of Condom


among Never Married Male Adolescents in Indonesia. 4th ASIAN
Academic Society International Conference, Nakhon Pathom, Thailand.
http://aasic.org/proc/aasic/article/view/205 - Diakses Februari 2017

Wahyuntari E, Astuti DA, Elitasari Y (2016). Relationship Between Premarital


Sexual Behaviour And Age Of Marriage Among Female Teenagers In
Playen District, Gunung Kidul, Yogyakarta. 4th ASIAN Academic Society
International Conference, Nakhon Pathom, Thailand.
http://aasic.org/proc/aasic/article/view/166 - Diakses Februari 2017

Widyastari DA, Isarabhakdi P, Shaluhiyah Z (2015). “Women won’t get pregnant


with one sexual intercourse” misconceptions in reproductive health
knowledge among Indonesian young men. J Health Res 29(1)

Wong LP (2012). An exploration of knowledge, attitudes and behaviours of


young multiethnic Muslim-majority society in Malaysia in relation to
reproductive and premarital sexual practices. BMC Public Health 12:865

Anda mungkin juga menyukai