Anda di halaman 1dari 6

RANCANGAN TEKNOLOGI TEPAT GUNA

“ Teknologi Tepat Guna Biogas sebagai Alternatif Penggunaan Gas Elpiji Rumah Tangga

Kecamatan Jatiroto Kabupaten Wonogiri

Disusun untuk Memenuhi Tugas Akhir Teknologi Tepat Guna


Nama : Suci Royani
NIM : 1951700076

Program Studi Kesehatan Masyarakat


Fakultas Kesehatan Masyarakat
Universitas Veteran Bangun Nusantara
Sukoharjo
2021
A. Kondisi Tempat Tinggal
Sanggrong merupakan desa Di Kecamatan Jatiroto Kabupaten Wonogiri, Jawa
Tengah, Indonesia. Wilayah dengan luas 253,00 ha dan berjarak sekitar 31 Km dari
ibu kota Kabupaten Wonogiri ke arah timur. Pusat pemerintahannya berada di
Kelurahan Jatiroto. Sebagian wilayah selatan kecamatan ini berbatasan langsung
dengan Kabupaten Pacitan. Desa ini memiliki banyak keanekaragaman baik dari segi
geografis, karakteristik adat dan budaya.

Keadaan Desa Sanggrong

Kondisi topografi sebagian besar tanahnya berupa perbukitan kapur dengan


kondisi kemiringan 30 derajat sehingga kondisi wilayahnya berbeda- beda.
Karakteristik suhu di Desa Sanggrong cenderung dingin dengan angin panas, dan
kondisi tanah yang kering menentukan sumber daya alam bagi masyarakatnya.
Dari sisi ekonomi, masyarakat desa Sanggrong memiliki bermacam- macam
mata pencaharian meliputi pedagang, petani, peternak, pengusaha, PNS, maupun
karyawan swasta. Kondisi lingkungan yang strategis dan didukung oleh keadaan
sumber daya yang ada memudahkan Masyarakat dalam memiliki mata pencaharian.
Masyarakat Desa Sanggrong memiliki tingkat keramah tamahan masyarakat yang
baik, sehingga tidak heran banyak penduduk dari luar wilayah yang menetap di Desa
Sanggrong.
Desa Sanggrong sebagian besar wilayahnya merupakan areal sawah, ladang
perkebunan maupun ladang rumput liar, sehinggga tidak heran mata pencaharian
utama masyarakatnya sebagai petani dan peternak sapi. Setiap rumah di Kecamatan
Wonogiri dapat dikatakan memiliki usaha ternak sapi. Dari bidang peternakan
mayoritas masyarakat mengambil jenis sapi potong dengan bahan pakan sapi tersebut
didapatkan dari kegiatan “ngarit” dari hutan yang yang banyak ditumbuhi tumbuhan
liar dan tumbuhan padi yang sudah kering. Masyarakat Jatiroto lebih banyak yang
memilih melakukan ternak sapi karena harga jual yang terbilang menjanjikan serta
sumber daya pakan yang mudah didapatkan mengingat wilayah Jatiroto dengan
kondisi ketinggian serta kesuburan tanah yang baik sehingga sumber pangan
tumbuhan liar dapat tumbuh dengan baik.
Berdasarkan beberapa kondisi lingkungan di Kecamatan Jatiroto, perlu dibuat
ide dari dasar permasalahan yang bertujuan untuk membuat rancangan Teknologi
Tepat Guna untuk memenuhi tugas Teknologi Tepat Guna.
B. Permasalahan dan Solusi Rancangan Teknologi Tepat Guna
1. Permasalahan
Berdasarkan analisis kondisi tempat tinggal saya di Kecamatan Jatiroto,
Wonogiri, didapatkan batasan permasalahan untuk membuat rancangan teknologi
tepat guna dengan mengambil sumber permasalahan di Bidang ternak sapi.
Masyarakat Jatiroto mayoritas memiliki pencaharian sebagai peternak sapi dengan
jumlah sumber daya manusia yang memadai. Keadaan tersebut didukung dengan
data keadaan jumlah sumber daya sapi yang besar di Kabupaten Wonogiri .
Jumlah Ternak Menurut Kecamatan
di Kabupaten Wonogiri Tahun 2015

Sapi
Kecamatan
Potong Kerbau Domba Kambing Babi
1. Pracimantoro 13,162 0 3,845 65,007 0
2. Paranggupito 3,008 0 1,095 15,114 0
3. Giritontro 4,363 0 2,172 17,928 0
4. Giriwoyo 9,429 0 7,322 17,102 0
5. Batuwarno 3,362 0 4,791 29,220 0
6. Karangtengah 6,987 3 3,497 4,287 0
7. Tirtomoyo 6,037 0 7,369 18,977 0
8. Nguntoronadi 4,855 2 3,084 10,396 0
9. Baturetno 6,359 0 10,990 13,569 0
10. Eromoko 13,200 0 12,828 31,869 0
11. Wuryantoro 5,351 3 6,301 11,047 0
12. Manyaran 7,440 0 4,614 13,624 628
13. Selogiri 8,795 0 6,443 10,112 323
14. Wonogiri 3,424 6 4,801 15,028 198
15. Ngadirojo 7,978 0 4,855 13,547 545
16. Sidoharjo 3,608 17 3,216 13,381 751
17. Jatiroto 4,712 8 4,121 14,432 343
18. Kismantoro 5,485 0 8,485 67,846 0
19. Purwantoro 7,551 0 5,366 31,732 0
20. Bulukerto 8,913 4 3,126 14,144 403
21. Puhpelem 6,936 0 6,254 18,353 0
22. Slogohimo 5,527 40 6,099 30,645 1,617
23. Jatisrono 4,005 19 2,966 10,565 3,602
24. Jatipurno 3,700 55 5,924 13,474 585
25. Girimarto 3,281 10 3,663 9,782 0
Jumlah 157,468 167 133,227 511,181 8,995
Sumber : Dinas Peternakan, Perikanan dan Kelautan Kab.Wonogiri
Berdasarkan data tersebut, perkembangan produksi daging sapi memang
mengalami pertumbuhan yang signifikan. Hal ini menunjukkan potensi dan
budidaya sapi potong memang layak dan sesuai untuk daerah Wonogiri. 
Selain sumber daya sapi potong yang memberikan keuntungan bagi
masyarakat, potensi pemanfaatan kotoran sapi dapat dilakukan untuk usaha
pertanian masyarakat wonogiri. Namun, potensi keuntungan tersebut
meninggalkan banyak kekurangan karena masyarakat masih banyak yang belum
memanfaatkan kotoran ternak dengan baik sehingga kotoran ternak banyak yang
dibiarkan begitu saja.

2. Solusi permasalahan
Dengan diketahui permasalah tersebut. Maka didapatkan ide rancangan
pembuatan teknologi tepat guna yaitu pemanfaatan kotoran sapi ternak sebagai
bahan pembuatan biogas. Hingga saat ini pemanfaatan biogas dari kotoran sapi di
Kabupaten Wonogiri masih sangat minim. Padahal dapat diketahui dari data diatas
menunjukkan potensi biogas yang sangat besar. Biogas merupakan energi
alternatif tepat guna yang relatif lebih sederhana dan sesuai untuk daerah Jatiroto
sebagai daerah pedesaan.
Umumnya teknologi biogas memerlukan biaya yang mahal. Namun dapat dibuat
teknologi tepat guna dengan biaya dan material yang lebih sederhana dan
terjangkau.
Teknologi tepat guna berbasis Biogas dari kotoran ternak sapi diharapkan
dapat menjadi solusi pemanfaatan kotoran ternak yang selama ini belum
dimanfaatkan dengan baik. Hasil dari penggunaan biogas, menghasilkan sisa
kotoran yang masih dapat digunakan untuk pupuk tanaman.
Selain itu, dengan adanya Biogas ini dapat menjadi alternatif pengganti gas
rumah tangga di Wonogiri khususnya di Kecamatan Jatiroto karena keadaan
Jatiroto yang seringkali mengalami kekurangan stok gas elpiji rumah tangga,
sehingga dengan adanya potensi kotoran ternak yang dapat dijadikan pembuatan
biogas dan sekaligus menjadi solusi alternatif pengganti gas elpiji rumah tangga di
Jatiroto.
Hal tersebut selain meningkatkan pendapatan masyarakat Jatiroto juga dapat
meningkatkan kemakmuran masyarakat dari hasil inovasi pembuatan biogas
tersebut.

C. Pembuatan rancangan teknologi tepat guna biogas

Alat yang digunakan : Drum kapasitas 200 lite, pipa paralon, Lem pipa, Isolasi, Selang,
Kran, Kompor, Ember.

Bahan yang digunakan : Kotoran ternak


Pembuatan Reaktor :

Reaktor terbuat dari drum bekas yang


dilengkapi tempat pemasukkan kotoran
dan tempat pengeluaran slury.
Reaktor dilengkapi pipa 1/4 inchi yang
dihubungkan dengan sebuah kran.
Dari karan dihubungkan ke sebuah ban melalui
selang.
Dari ban dihubungkan lagi ke kompor satu mata dengan sebuah selang.

Proses Pembuatan Biogas :


Kotoran ternak segar dari 4 ekor Sapi, dicampur dengan air yang perbandingannya 1
kotoran dan 2 air, kemudian dimasukkan/dialirkan ke tangki pencerna (biodigester tank)
dalam kondisi tanpa udara (anaerob); pengisian dilakukan setiap hari, melalui lubang
pemasukan (inlet chamber) sampai batas, sesuai dengan kapasitas tampungnya; dalam
waktu lebih kurang 21 hari, biogas akan keluar dengan sendirinya dan akan ditampung
ditangki penampungan biogas (gas holder) dibagian atas tangki pencerna; apabila tangki
pencerna diisi terus, maka limbah biogasnya akan keluar keatas melalui pipa menuju ke
tangki penampungan limbah biogas (outlet chamber); biogas siap dialirkan kerumah
tangga untuk memasak dan/atau penerangan melalui pipa penyalur (gas outlet pipe)
dengan membuka krannya, dapat juga dipakai sebagai bahan bakar generator listirk;
apabila terjadi kebocoran gas atau produksi biogasnya sudah hilang, dilakukan
pembersihan tangki pencerna dan tangki penampung gas melalui lubang pembersih (man
hole) dengan membuka tutupnya (cover).

Jenis Gas Volume (%)


Metana (CH4) 50 - 60
Karbondioksida (CO2) 30 - 40
O2, H2, dan H2S 1-2

Uji Nyala
Setelan ban hampir penuh berisi gas
Kompor diputar dan dibantu dengan percikan korek api
Kompor tersebut menyala dengan baik memperlihatkan warna biru.

Anda mungkin juga menyukai