Kelompok 4
Putri Anisa 05051181924008
Misbah 05051181924063
Resti Putri Mustika 050512819240
Fitria Ulfa Adelina 05051281924052
Ayu Maslamia 05051381924053
Arafsanjani Arif 05051381924054
LAPORAN TETAP
PRAKTIKUM FISIKA KIMIA PERAIRAN
Kelompok 4
Halaman Pengesahan…….…………………………………………..i
Kata Pengantar………………………………………………………ii
Daftar Isi…………………………………………………………….iii
BAB I PENDAHULUAN…………………………………………..1
1.1. Latar Belakang………………………………………………….
1.2. Tujuan dan Manfat………………………………………………
1.3. Waktu dan Tempat………………………………………………
BAB II TINJAUAN PUSTAKA…………………………………..
2.1. Suhu…………………………………………………………….
2.2. pH………………………………………………………………..
2.3. Do………………………………………………………………
2.4. Alkalinitas………………………………………………………
2.5. CO2……………………………………………………………..
BAB III MATERI DAN METODE……………………………….
3.1. Materi…………………………………………………………….
3.2. Tempat dan Waktu………………………………………………
3.3. Alat dan Bahan………………………………………………….
3.3.1. Bahan yang Digunakan………………………………………..
3.3.2. Cara Kerja…………………………………………………….
BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN ……………………………
4.1. Hasil …………………………………………………………….
4.2. Pembahasan………………………………………………………
BAB V KESIMPULAN DAN SARAN …………………………….
5.1. Kesimpulan………………………………………………………..
5.2. Saran………………………………………………………………
Daftar Pustaka…………………………………………………….
LAMPIRAN………………………………………………………..
BAB 1
PENDAHULUAN
2.1. Suhu
2.2. pH
2.3. Do
Oksigen terlarut atau DO ( Dissolved oxygen) adalah jumlah oksigen terlarut
dalam air yang berasal dari fotosintesa dan absorbsi atmosfer/udara. Pengukuran
tingkat kualitas air dilihat dari oksigen terlarut (Dissolved Oxygen). Semakin
tinggi kandungan Dissolved Oxygen (DO) semakin bagus kualitas air tersebut.
Oksigen terlarut di suatu perairan sangat berperan dalam proses penyerapan
makanan oleh mahkluk hidup dalam air. Umtuk mengetahui kualitas air dalam
suatu perairan, dapat dilakukan dengan mengamati beberapa parameter kimia
seperti aksigen terlarut (DO). Semakin banyak jumlah DO (Dissolved oxygen)
maka kualitas air semakin baik.jika kadar oksigen terlarut yang terlalu rendah
akan menimbulkan bau yang tidak sedap akibat degradasi anaerobik yang
mungkin saja terjadi. Satuan DO dinyatakan dalam persentase saturasi. Oksigen
terlarut dibutuhkan oleh semua jasad hidup untuk pernapasan, proses metabolisme
atau pertukaran zat yang kemudian menghasilkan energi untuk pertumbuhan dan
pembiakan. Disamping itu, oksigen juga dibutuhkan untuk oksidasi bahan – bahan
organik dan anorganik dalam proses aerobik. Sumber utama oksigen dalam suatu
perairan berasal dari suatu proses difusi dari udara bebas dan hasil fotosintesis
organisme yang hidup dalam perairan tersebut (Salmin, 2000).
Dissolved Oxygen (DO) Oksigen terlarut (Dissolved Oxygen) merupakan
jumlah oksigen terlarut dalam air yang dinyatakan dalam miligram O2 per liter
atau ppm (part per million). Oksigen terlarut pada air permukaan, biasanya berasal
dari proses fotosintetis tumbuhan air dan udara bebas yang masuk ke dalam air
dengan kecepatan yang lambat. Oksigen terlarut (Dissolved Oxygen) dibutuhkan
oleh semua biota air untuk pernapasan, proses metabolisme, energi, pertumbuhan
dan pemkembangbiakan di dalam air (Salmin, 2005).
2.4. Alkalinitas
2.5. CO2
Karbon dioksida (CO2) merupakan salah satu gas rumah kaca penyebab
utama pemanasan global yang mengakibatkan dampak perubahan iklim. Banyak
penelitian menyebutkan bahwa laut diduga dapat meyerap CO2 di atmosfer.
Tantangan penting dalam bidang sains iklim adalah bagaimana mengembangkan
secara kuantitatif dan prediksi dari penyerapan CO2 oleh lautan (Susandi dkk.
2006). Perairan pesisir merupakan bagian kecil sekitar 7 % dari total luas lautan,
walaupun begitu perairan pesisir berperan penting terhadap total budget karbon
global karena menerima aliran karbon dan nutrien dari darat dan ekosistem lahan
basah (Borges et al. 2011). Perubahan morfologi pantai dan dinamika di wilayah
hulu ditambah dengan aktivitas manusia di pesisir berpengaruh terhadap sistem
CO2 khususnya di Teluk Banten (Adi dan Rustam 2010).
BAB 3
MATERI DAN METODE
3.1. Materi
Materi yang diberikan meliputi :
1. Teknik pengambilan dan pengawetan sampel air dan tanah
2. Analisis laboratorium
3. Analisis data
4. Pembuatan laporan.
BAB 4
HASIL DAN PEMBAHASAN
4.1. Hasil
Adapun hasil praktikum fisika kimia perairan ini adalah sebagai berikut:
Tabel 4.1.1. Hasil Analisis Fisika Kimia Tanah
4.2. Pembahasan
BAB 5
KESIMPULAN DAN SARAN
5.1. Kesimpulan
Adapun kesimpulan dari praktikum fisika kimia perairan mengenai
pengukuran DO (Dissolved Oxygen) ini adalah:
1. Nilai DO (Dissolved Oxygen) yang didapatkan pada praktikum kali ini adalah
sebesar 4,66 mg/L
2. Suhu yang diukur pada saat praktikum kali ini sebesar 31,1 ⁰C
3. PH perairan yang diukur pada saat praktikum didapatkan sebesar 5,6
4.
5.
5.2. Saran
Saran dalam praktikum fisika kimia perairan ini sebaiknya praktikum
dilakukan dengan sistem penayangan video saja. Agar dapat mempermudah
praktikan dalam memahami apa yang diajarkan asisten. Jika seperti kemarin,
praktikan sulit memahami atau mendengarkan dengan baik penjelasan asisten
melalui zoom atau google meet dikarenakan berbagai kendala salah satunya sinyal
yang tidak mendukung yang menyebabkan suara asisten atau teman teman yang
sedang menjelaskan menjadi terputus-putus.
DAFTAR PUSTAKA
Supu, Idawati et al. 2016. Pengaruh Suhu Terhadap Perpindahan Panas Pada
Material Yang Berbeda. Jurnal Dinamika. 7(1) : 62- 73.
Ramawijaya et al. 2012. Variabilitas Parameter Oseanografi Dan Karbon Laut Di
Teluk Banten. Jurnal Perikanan dan Kelautan. 3(3): 339-346.
LAMPIRAN