Anda di halaman 1dari 13

LAPORAN TETAP

PRAKTIKUM FISIKA KIMIA PERAIRAN

Kelompok 4
Putri Anisa 05051181924008
Misbah 05051181924063
Resti Putri Mustika 050512819240
Fitria Ulfa Adelina 05051281924052
Ayu Maslamia 05051381924053
Arafsanjani Arif 05051381924054

PROGRAM STUDI BUDIDAYA PERAIARAN


JURUSAN PERIKANAN
FAKULTAS PERTANIAN
UNIVERSITAS SRIWIJAYA
2020
LEMBAR PENGESAHAN

LAPORAN TETAP
PRAKTIKUM FISIKA KIMIA PERAIRAN

Sebagai Salah Satu Syarat untuk Lulus Praktikum Fisika Kimia


Perairan
Oleh:

Kelompok 4

Putri Anisa 05051181924008


Misbah 05051181924063
Resti Putri Mustika 050512819240
Fitria Ulfa Adelina 05051281924052
Ayu Maslamia 05051381924053
Arafsanjani Arif 05051381924054

Indralaya, Desember 2020


KATA PENGANTAR

Segala puji dan syukur penulis panjatkan kehadirat Allah Subhanahu


Wata’ala yang senantiasa mencurahkan rahmat dan hidayah-Nya sehingga penulis
dapat menyelesaikan laporan praktikum Fisika Kimia Perairan tepat pada
waktunya. Pengalaman beserta ilmu telah cukup banyak didapatkan selama
mengerjakan laporan praktikum ini. Semua ini berkat kerja sama kelompok serta
bantuan dari dosen pembimbing dan asisten yang telah memberikan bimbingan
sehingga dapat terselesainya penulisan laporan ini. Walaupun dalam penyusunan
laporan ini banyak kendala yang ditemui, baik secara teknis maupun non teknis,
tetapi dapat diatasi dengan hasil yang cukup memuaskan.
Penulis menyadari bahwa laporan ini masih banyak kekurangan dan masih
sangat jauh dari kesempurnaan dan harapan, karena keterbatasan kemampuan dan
pengetahuan penulis. Oleh karena itu, penulis mengharapkan kritik dan saran serta
masukan yang membangun guna menyempurnakan laporan-laporan berikutnya.
Demikianlah semoga laporan ini bermanfaat bagi penulis khususnya dan pembaca
umumnya, serta bagi para praktikan selanjutnya. Dan hasil laporan ini dapat turut
serta dalam membangun peningkatan mutu mahasiswa.

Indralaya, Desember 2020


DAFTAR ISI

Halaman Pengesahan…….…………………………………………..i
Kata Pengantar………………………………………………………ii
Daftar Isi…………………………………………………………….iii
BAB I PENDAHULUAN…………………………………………..1
1.1. Latar Belakang………………………………………………….
1.2. Tujuan dan Manfat………………………………………………
1.3. Waktu dan Tempat………………………………………………
BAB II TINJAUAN PUSTAKA…………………………………..
2.1. Suhu…………………………………………………………….
2.2. pH………………………………………………………………..
2.3. Do………………………………………………………………
2.4. Alkalinitas………………………………………………………
2.5. CO2……………………………………………………………..
BAB III MATERI DAN METODE……………………………….
3.1. Materi…………………………………………………………….
3.2. Tempat dan Waktu………………………………………………
3.3. Alat dan Bahan………………………………………………….
3.3.1. Bahan yang Digunakan………………………………………..
3.3.2. Cara Kerja…………………………………………………….
BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN ……………………………
4.1. Hasil …………………………………………………………….
4.2. Pembahasan………………………………………………………
BAB V KESIMPULAN DAN SARAN …………………………….
5.1. Kesimpulan………………………………………………………..
5.2. Saran………………………………………………………………
Daftar Pustaka…………………………………………………….
LAMPIRAN………………………………………………………..
BAB 1
PENDAHULUAN

1.1. Latar Belakang


Air merupakan suatu zat pelarut yang sangat berguna bagi semua mahluk
hidup. Dan bahkan hampir 90% tanaman dan mikrobia terdiri dari air. Kandungan
yang terlarut dalam suatu perairan tentunya mempengaruhi aktivitas
hidup suatu organisme yang ada di dalamnya seperti kelimpahan kandungan
oksigen (O2) dalam perairan yang memudahkan organisme di dalamnya dapat
melakukan proses respirasi. Kandungan oksigen (O2) dalam suatu perairan
merupakan salah satu parameter kimia dalam menentukan kualitas air yang
tingkat kebutuhannya dari tiap-tiap perairan, berbeda antara perairan satu dengan
lainnya. Hal ini karena dipengaruhi oleh faktor suhu dan cuaca serta jenis
organisme yang menempati perairan tersebut.
Menurut Kordi (2004), Oksigen (O2) merupakan salah satu faktor
pembatas sehingga apabila ketersediaannya dalam perairan tidak mencukupi
kebutuhan organisme yang ada, maka segala aktivitas organisme tersebut akan
terhambat. Kadar oksigen yang terlarut dalam perairan alami bervariasi,
tergantung pada suhu, salinitas, turbulensi air, dan tekanan atmosfer. Semakin
besar suhu dan semakin kecil atmosfer, kadar oksigen terlarut semakin sedikit.
Perbedaan kebutuhan oksigen dalam suatu lingkungan bagi ikan dari spesies
tertentu disebabkan oleh adanya perbedaan struktur molekul sel darah ikan, yang
mempengaruhi hubungan antara tekanan parsial oksigen dalam air dan derajat
kejenuhan oksigen dalam sel darah.

1.2. Tujuan dan Manfaat


Tujuan dari praktikum ini adalah meningkatnya kemampuan mahasiswa
dalam pengambilan sampel (sampling) air dan tanah, analisa laboratorium (sifat-
sifat fisika-kimia air dan tanah), menganalisa data hasil praktikum serta
pembuatan laporan.

1.3. Waktu dan Tempat


Praktikum dilaksanakan pada hari Jum’at pukul 10.00 WIB di Laboratorium
Program Studi Budidaya Perairan FP Universitas Sriwijaya.
BAB 2
TINJAUAN PUSTAKA

2.1. Suhu

2.2. pH

2.3. Do
Oksigen  terlarut atau DO ( Dissolved oxygen) adalah jumlah oksigen terlarut
dalam air yang berasal dari fotosintesa dan absorbsi atmosfer/udara. Pengukuran
tingkat kualitas air dilihat dari oksigen terlarut (Dissolved Oxygen). Semakin
tinggi kandungan Dissolved Oxygen (DO) semakin bagus kualitas air tersebut.
Oksigen terlarut di suatu perairan sangat berperan dalam proses penyerapan
makanan oleh mahkluk hidup dalam air. Umtuk mengetahui kualitas air dalam
suatu perairan, dapat dilakukan dengan mengamati beberapa parameter kimia
seperti aksigen terlarut (DO). Semakin banyak jumlah DO (Dissolved oxygen)
maka kualitas air semakin baik.jika kadar oksigen terlarut yang terlalu rendah
akan menimbulkan bau yang tidak sedap akibat degradasi anaerobik yang
mungkin saja terjadi. Satuan DO dinyatakan dalam persentase saturasi. Oksigen
terlarut dibutuhkan oleh semua jasad hidup untuk pernapasan, proses metabolisme
atau pertukaran zat yang kemudian menghasilkan energi untuk pertumbuhan dan
pembiakan. Disamping itu, oksigen juga dibutuhkan untuk oksidasi bahan – bahan
organik dan anorganik dalam proses aerobik. Sumber utama oksigen dalam suatu
perairan berasal dari suatu proses difusi dari udara bebas dan hasil fotosintesis
organisme yang hidup dalam perairan tersebut (Salmin, 2000).
Dissolved Oxygen (DO) Oksigen terlarut (Dissolved Oxygen) merupakan
jumlah oksigen terlarut dalam air yang dinyatakan dalam miligram O2 per liter
atau ppm (part per million). Oksigen terlarut pada air permukaan, biasanya berasal
dari proses fotosintetis tumbuhan air dan udara bebas yang masuk ke dalam air
dengan kecepatan yang lambat. Oksigen terlarut (Dissolved Oxygen) dibutuhkan
oleh semua biota air untuk pernapasan, proses metabolisme, energi, pertumbuhan
dan pemkembangbiakan di dalam air (Salmin, 2005).

2.4. Alkalinitas

2.5. CO2
Karbon dioksida (CO2) merupakan salah satu gas rumah kaca penyebab
utama pemanasan global yang mengakibatkan dampak perubahan iklim. Banyak
penelitian menyebutkan bahwa laut diduga dapat meyerap CO2 di atmosfer.
Tantangan penting dalam bidang sains iklim adalah bagaimana mengembangkan
secara kuantitatif dan prediksi dari penyerapan CO2 oleh lautan (Susandi dkk.
2006). Perairan pesisir merupakan bagian kecil sekitar 7 % dari total luas lautan,
walaupun begitu perairan pesisir berperan penting terhadap total budget karbon
global karena menerima aliran karbon dan nutrien dari darat dan ekosistem lahan
basah (Borges et al. 2011). Perubahan morfologi pantai dan dinamika di wilayah
hulu ditambah dengan aktivitas manusia di pesisir berpengaruh terhadap sistem
CO2 khususnya di Teluk Banten (Adi dan Rustam 2010).
BAB 3
MATERI DAN METODE

3.1. Materi
Materi yang diberikan meliputi :
1. Teknik pengambilan dan pengawetan sampel air dan tanah
2. Analisis laboratorium
3. Analisis data
4. Pembuatan laporan.

3.2. Tempat dan Waktu


Praktikum dilaksanakan di Laboratorium Program Studi Budidaya Perairan
FP Unsri mulai. Jadwal kegiatan praktikum dapat dilihat pada Tabel 1 sebagai
berikut

3.3. Alat dan Bahan


Peralatan yang digunakan dalam praktikum ini adalah sebagai berikut :
Tabel 2. Peralatan yang digunakan dalam praktikum:
No. Alat dan spesifikasinya Jumlah/kelompok (Buah
1. Botol BOD volume 250 ml 1
2. Pipet 10
3. Spuit suntik 5
4. Gelas ukur volume 100 ml 1
5. Erlenmeyer volume 25 ml 1
6. Pipet hisap volume 10 ml 1
7. pH meter 1*)
8. DO meter 1*)
9. Botol gelas 15
10. Botol film 4
11. 11. Ring sampel dari pipa pralon diameter 5 4
cm (2 inchi), tinggi 5 cm
12. Cutter 1
13. Karet gelang secukupnya Secukupnya
14. Kain kasa Secukupnya
15. Papan tebal 3 cm panjang 1 cm 2
16. Cangkul 1
17. Parang 1
18. Oven 1*)
19 Timbangan 1*)
20. Kantung plastic Secukupnya
21. Ayakan 2 mm 1
22. Bejana kocok 1
23. Mesin pengocok 1*)
24. Silinder disperse 1
25. hidrometer Bouyouces 1
26. Kertas tissue Secukupnya

3.3.1. Bahan yang Digunakan


Bahan-bahan yang digunakan dalam praktikum ini adalah sebagai berikut :
Sulfamic Acid, MnSO4, NaOH dalam KI, H2SO4, Na-thiosulfat, Amilum,
Indikator PP, Na2CO3, NaOH, HCl, BCG+MR, larutan Buffer kesadahan, EBT,
Na-EDTA, akuadest, larutan kalgon.

3.3.2. Cara Kerja

BAB 4
HASIL DAN PEMBAHASAN

4.1. Hasil
Adapun hasil praktikum fisika kimia perairan ini adalah sebagai berikut:
Tabel 4.1.1. Hasil Analisis Fisika Kimia Tanah

Tabel 4.1.2. Hasil Analisis Fisika Kimia Air


No Parameter Air Hasil
.
1. Suhu 31,1 ⁰C
2. pH 5,6
3. DO 4,66 mg/L
4. Alkalinitas
5. CO2 (karbon dioksida) 12,2 ml

4.2. Pembahasan
BAB 5
KESIMPULAN DAN SARAN

5.1. Kesimpulan
Adapun kesimpulan dari praktikum fisika kimia perairan mengenai
pengukuran DO (Dissolved Oxygen) ini adalah:
1. Nilai DO (Dissolved Oxygen) yang didapatkan pada praktikum kali ini adalah
sebesar 4,66 mg/L
2. Suhu yang diukur pada saat praktikum kali ini sebesar 31,1 ⁰C
3. PH perairan yang diukur pada saat praktikum didapatkan sebesar 5,6
4.
5.

5.2. Saran
Saran dalam praktikum fisika kimia perairan ini sebaiknya praktikum
dilakukan dengan sistem penayangan video saja. Agar dapat mempermudah
praktikan dalam memahami apa yang diajarkan asisten. Jika seperti kemarin,
praktikan sulit memahami atau mendengarkan dengan baik penjelasan asisten
melalui zoom atau google meet dikarenakan berbagai kendala salah satunya sinyal
yang tidak mendukung yang menyebabkan suara asisten atau teman teman yang
sedang menjelaskan menjadi terputus-putus.

DAFTAR PUSTAKA

Supu, Idawati et al. 2016. Pengaruh Suhu Terhadap Perpindahan Panas Pada
Material Yang Berbeda. Jurnal Dinamika. 7(1) : 62- 73.
Ramawijaya et al. 2012. Variabilitas Parameter Oseanografi Dan Karbon Laut Di
Teluk Banten. Jurnal Perikanan dan Kelautan. 3(3): 339-346.
LAMPIRAN

Anda mungkin juga menyukai