Anda di halaman 1dari 6

Janiar Pitulima: Mitigasi Bencana Banjir Kecamatan Taman Sari Kota Pangkalpinang

MITIGASI BENCANA BANJIR KECAMATAN TAMAN SARI


KOTA PANGKAPINANG

Janiar Pitulima1
1
Staf Pengajar Jurusan Teknik Pertambangan, Universitas Bangka Belitung

ABSTRAK Sosialisasi hidup bersih dan


sehat sebagaimana yang telah
Kegiatan ini diterbelakangi oleh
dilakukan memfokuskan pada
kepentingan masyarakat khususnya
penyuluhan hidup bersih dan sehat
permasalahan mengenai penanggulan
pada siswa-siswi Sekolah Dasar.
bencana banjir yang ada di kota
Serta program kerja penunjang dari
Pangkalpinang terutama di kelurahan
“Mitigasi Bencana Banjir”
Rawabangun dan Gedung Nasional
diantaranya seperti kegiatan
kecamatan Taman Sari. Salah satu
membersihkan lingkungan,
penanggulangan bencana tersebut
pembuatan peta rawan bencana,
adalah dengan melakukan mitigasi.
pembuatan tugu peringatan banjir dan
Tujuan dari KKN ini adalah untuk
penyuluhan sanitasi pemukiman
mengidentifikasi daerah rawan
sehat.
terkena bencana banjir dengan
membuat peta wilayah rawan banjir,
Kata Kunci: mitigasi, KKN Tematik,
melakukan pencegahan dan
biopori, Pangkalpinang
pengurangan resiko banjir,
melakukan upaya pengembangan dan
sosialisasi peringatan bahaya banjir. 1. Pendahuluan
Bencana banjir di Kota
Metode pengumpulan data untuk
Pangkalpinang berdasarkan Laporan
mitigasi bencana banjir adalah dengan
Akhir Perencanaan DED wilayah
melakukan identifikasi masalah di
Drainase Primer Kota Pangkalpinang
Kelurahan Gedung Nasional dan
(2011), Kota Pangkalpinang dengan
Kelurahan Rawabangun. Identifikasi
luas daerah mencapai 118,4 km2
masalah dilakukan melalui survei
mempunyai lokasi daerah banjir
langsung mewawancarai masyarakat,
/genangan rutin setiap tahun
melihat drainase saluran air dan
mencapai 144,7 ha, atau sama dengan
membuat peta kontur pada kelurahan
1,2% dari total luas Kota
tersebut. Berdasarkan kegiatan KKN
Pangkalpinang. Salah satu lokasi
XI UBB tahun 2016 yang telah
dilakukan yaitu suvey dan pemetaan, yang mengalami banjir rutin setiap
tahun diantaranya adalah daerah
pembuatan biopori, pengembangan
Tengah yang terletak di Kecamatan
dan sosialisasi hidup besih dan sehat.
Tamansari dengan luas daerah banjir
Lubang Biopori di Kelurahan Rawa
rutin setiap tahun mencapai 55 ha
Bangun dan Gedung Nasional
yang menggenangi daerah sekitar
berjumlah 180 lubang.
jalan Depati Barin, R.E. Martadinata,
*Korespondensi Penulis: (Janiar Pitulima) Sisingamangaraja, Ahmad Yani,
Jurusan Teknik Pertambangan, Universitas
Bangka Belitung, Kampus Terpadu Universitas Trem Seberang, Jend. Sudirman,
Bangka Belitung Balunijuk, Kabupaten Gedung Nasional I, Gedung Nasional
Bangka, Provinsi Kepulauan Bangka Belitung. II, Pelipur dan Kacang Pedang.
E-mail: janiar75@yahoo.com
Wilayah tengah ini dilayani oleh
Sungai Linggarjati dan Sungai

24
Janiar Pitulima: Mitigasi Bencana Banjir Kecamatan Taman Sari Kota Pangkalpinang

Rangkui. Genangan pada lokasi ini Gambar 1. Lokasi kegiatan KKN Tematik
yaitu genangan yang terjadi
sehubungan dengan aliran di saluran 2. Metodologi Pelaksanaan
drainase akibat hujan lokal terhambat Metode pengumpulan data
masuk ke saluran induk dan/atau ke untuk mitigasi bencana banjir adalah
sungai (saluran Linggarjati dan dengan melakukan identifikasi
Sungai Rangkui). masalah di Kelurahan Gedung
Mitigasi saat bencana banjir Nasional dan Kelurahan
berupa sosialisasi dan simulasi Rawabangun. Identifikasi masalah
penangan banjir, penetapan posko dilakukan melalui survei langsung
tanggap darurat banjir dan penetapan mewawancarai masyarakat, melihat
jalur evakuasi saat terjadinya banjir, drainase saluran air dan membuat
agar dampak risiko banjir Kota peta kontur pada kelurahan tersebut.
Pangkalpinang terutama untuk daerah
yang rutin banjir dapat diminimalisir.
Mitigasi pasca banjir berupa kegiatan
pembersihan drainase, sosialisasi
kesehatan melalui penjagaan
kebersihan air, pembersihan aliran
Sungai Rangkui dari sampah melalui
gerakan cinta sungai. Kelompok
sasaran yang menjadi target dalam
pelaksanaan kegiatan KKN-Tematik
ini adalah masyarakat yang
berdomisili di Kelurahan Gedung
nasional dan Kelurahan Rawa Bangun
Kecamatan Tamansari Kota
Pangkalpinang dan akan
diberdayakan untuk melakukan
mitigasi bencana banjir tersebut agar Gambar 2. Diagram alir kegiatan KKN
dampak risiko banjir dapat
diminimalisir. Hasil dari survei dibuat menjadi
Tujuan dari KKN ini adalah data primer untuk bahan diskusi di
untuk mengidentifikasi daerah rawan Focus Group Discussion (FGD)
terkena bencana banjir dengan dengan mengundang ahli
membuat peta wilayah rawan banjir, (BAPPEDA, BPBD, DISTAKO dan
melakukan pencegahan dan akademisi). Adapun hasil dari FGD
pengurangan resiko banjir, tersebut, dimplementasikan ke dalam
melakukan upaya pengembangan dan program kerja KKN Tematik, seperti:
sosialisasi peringatan bahaya banjir. membuat biopori di titik-titik tertentu,
pembersihan sungai dan saluran air,
sosialisasi hidup sehat, pembuatan
peta rawan banjir, dan pembuatan
peta biopori.

25
Janiar Pitulima: Mitigasi Bencana Banjir Kecamatan Taman Sari Kota Pangkalpinang

resapan ini difokuskan pada daerah-


daerah yang rentan genangan air.
Biopori merupakan suatu lubang
dengan diameter ± 3 inch
berkedalaman antara 80-100 cm yang
berguna untuk lubang resapan air
hujan, selain itu biopori juga bisa
difungsikan sebagai lubang kompos
Gambar 3. Focus Group Discussion
dari bahan sampah daun kering,
maupun sampah basah. Biaya
3. Hasil dan Pembahasan pembuatan bipori sangat murah
Peta Wilayah Rawan Banjir sehingga dianggap salah satu cara
Dari hasil pemetaan daerah yang mungkin dilakukan secara
rawan genangan air yang diperoleh swadaya.
dari kegiatan survey pada tahap awal
program dan dari pengumpulan data
yang diperoleh. Maka, berikut adalah
peta daerah rawan bencana banjir di
Kelurahan Gedung Nasional dan
Kelurahan Rawabangun.

(a) (b)
Gambar 5a. dan 5b. Proses pembuatan
biopori

2. Pembersihan Saluran Air


(Drainase)
Saluran air merupakan salah satu
faktor yang sangat berpengaruh pada
Gambar 4. Peta Daerah Rawan Banjir penyebab terjadinya banjir oleh sebeb
Kelurahan Gedung Nasional dan itu salah satu fokus kegiatan KKN di
Kelurahan Rawabangun Kelurahan Gedung Nasional dan
Kelurahan Rawabangun adalah
Pencegahan dan Pengurangan membersihkan saluran air yang ada
Resiko Banjir disekitar daerah yang rawan banjir.
Berdasarkan kegiatan yang telah
dilakukan untuk pencegahan dan
pengurangan resiko bencana banjir
berikut adalah beberapa kegiatan
yang telah terealisisi:
1. Pembuatan Biopori
Pembuatan biopori sebanyak 180
lubang di Kelurahan Rawa Bangun
dan Gedung Nasional yang Gambar 6. Pembersihan drainase
dilaksanakan pada 3 Agustus s/d 16
Agustus 2016. Pembuatan lubang

26
Janiar Pitulima: Mitigasi Bencana Banjir Kecamatan Taman Sari Kota Pangkalpinang

Upaya Pengembangan dan 2. Sistem Inisiasi Peringatan Dini


Sosialisasi Peringatan Bahaya Banjir
Banjir Kegiatan pembuatan sistem
inisiasi peringatan dini banjir
1. Sosialisasi Hidup Bersih dan
dilakukan pada tanggal 22 Agustus
Sehat
2016 dengan melibatkan seluruh
Kegiatan Focus Group
anggota Tim KKN Rawa Bangun dan
Discussion “Mitigasi Bencana Banjir”
TIM KKN Gedung Nasional. Sistem
dilakukan pada tanggal 6 Agustus
peringatan dini merupakan
2016 dan tanggal 13 Agustus 2016
serangkaian sistem untuk
yang diselenggarakan di sekolah-
memberitahukan akan timbulnya
sekolah dasar di Kelurahan Rawa
kejadian alam, dapat berupa bencana
Bangun. Sekolah dasar yang menjadi
maupun tanda-tanda alam lainnya.
fokus kegiatan sosialisasi hidup
Peringatan dini pada masyarakat atas
bersih dan sehat adalah SDN 51
bencana merupakan tindakan
Pangkalpinang pada tanggal 6
memberikan informasi dengan bahasa
Agustus 2016 dan SD
yang mudah dicerna oleh masyarakat.
Muhammadiyah Pangkalpinang pada
Dalam keadaan kritis, secara umum
tanggal 13 Agustus dengan
peringatan dini merupakan
melibatkan seluruh anggota Tim
KKN Rawa Bangun dan TIM KKN penyampaian informasi tersebut
diwujudkan dalam bentuk sirene,
Gedung Nasional. Aspek-aspek yang
ingin diketahui dari sosialisasi hidup kentungan, dan lain sebagainya.
bersih dan sehat ini meliputi:
a. Kesadaran siswa/i akan lingkungan
hidup yang bersih dan sehat sedini
mungkin.
b. Kemampuan memilah sampah
organik dan anorganik
c. Pemahaman terhadap dampak
yang dapat ditimbulkan apabila
mengeyampingkan lingkungan
hidup yang bersih dan sehat.
d. Usaha-usaha yang dapat dilakukan
oleh siswa/i dalam menjaga Gambar 8. Sistem Inisiasi Peringatan Dini
lingkungan hidup yang bersih dan Banjir (KKN XI UBB, 2016)
sehat.
e. Tinggi-rendahnya kesadaran untuk 3. Penyuluhan Sanitasi Sehat
menjaga kebersihan lingkungan Kegiatan Penyuluhan Sanitasi
pada daerah aliran sungai (DAS). dilakukan pada tanggal 22 Agustus
2016 dengan melibatkan seluruh
anggota Tim KKN Rawa Bangun dan
Gedung Nasional. Pada kegiatan
penyuluhan ini didatangkan
narasumber dari Dinas Kebersihan
Kota Pangkalpinang dan Dinas
Kesehatan Kota Pangkalpinang.
Menurut Entjang (2000) sanitasi
Gambar 7. Sosialisasi hidup sehat lingkungan adalah pengawasan

27
Janiar Pitulima: Mitigasi Bencana Banjir Kecamatan Taman Sari Kota Pangkalpinang

lingkungan fisik, biologis, sosial dan pengembangan dan sosialisasi


ekonomi yang mempengaruhi hidup besih dan sehat yang telah
kesehatan manusia, yang mana dilakukan merupakan upaya dalam
lingkungan berguna ditingkatkan dan kegiatan mitigasi bencana banjir
diperbanyak sedangkan yang yang dilakukan Tim KKN XI UBB
merugikan diperbaiki atau Tahun 2016.
dihilangkan. Sanitasi lingkungan b. Lubang Biopori di Kelurahan
adalah status kesehatan suatu Rawa Bangun dan Gedung
lingkungan yang mencakup Nasional berjumlah 180 lubang (90
perumahan, pembuangan kotoran, lubang di Rawa Bangun dan 90
penyediaan air bersih dan sebagainya lubang di Gedung Nasional).
(Notoadmojo,2003). Jumlah ini disesuaikan dengan
Sanitasi lingkungan dapat pula kondisi tata ruang, sebaran, serta
diartikan sebagai kegiatan yang titik terendah suatu wilayah.
ditujukan untuk meningkatkan dan c. Sosialisasi hidup bersih dan sehat
mempertahankan standar kondisi sebagaimana yang telah dilakukan
lingkungan yang mendasar yang memfokuskan pada penyuluhan
mempengaruhi kesejahteraan hidup bersih dan sehat pada siswa-
manusia. Kondisi tersebut mencakup : siswi Sekolah Dasar yang ada di
a. Pasokan air yang bersih dan aman Kelurahan Rawa Bangun dan
b. Pembuangan limbah dari hewan, Gedung Nasional.
manusia dan industri. d. Program kerja penunjang dari
c. Perlindungan makanan dari “Mitigasi Bencana Banjir”
kontaminasi biologis dan kimia. diantaranya seperti kegiatan
d. Udara yang bersih dan aman. membersihkan lingkungan,
e. Rumah yang bersih dan aman. pembuatan peta rawan bencana,
Pada prinsipnya usaha sanitasi pembuatan tugu peringatan banjir,
bertujuan untuk menghilangkan dan penyuluhan sanitasi
sumber-sumber makanan, tempat pemukiman sehat.
perkembangbiakan yang sangat
dibutuhkan vektor dan binatang 5. Saran
pengganggu. Dari kegiatan KKN Tematik ini
dapat diambil beberapa rekomendasi
yang dapat diterapkan bagi
masyarakat maupun pemerintah
setempat, diantaranya:
a. Pembuatan sumur resapan sebagai
solusi yang lebih baik lagi dalam
mengatasi bencana banjir maupun
kekeringan yang akan terjadi.
b. Perbaikan drainase (saluran air)
Gambar 9. Sosialisasi sistem sanitasi sehat
dan inisiasi peringatan dini banjir yang ada di lingkungan
masyarakat.
4. Simpulan c. Pengelolaan sistem inisiasi
Berdasarkan kegiatan KKN XI peringatan dini bencana yang telah
UBB tahun 2016 yang telah dibangun oleh Tim KKN UBB
dilakukan dapat disimpulkan bahwa:
a. Kegiatan-kegiatan seperti suvey
dan pemetaan, pembuatan biopori,

28
Janiar Pitulima: Mitigasi Bencana Banjir Kecamatan Taman Sari Kota Pangkalpinang

Ucapan Terimakasih
Dalam pelaksanaan kegiatan
dan penyusunan laporan KKN XI
UBB 2016 banyak pihak yang turut
membantu, untuk itu penulis
mengucapkan terimakasih kepada:
a. Tim KKN XI UBB 2016
Kecamatan Taman Sari,
Pangkalpinang
b. Camat Kecamatan Taman Sari
c. Lurah Kelurahan Gedung Nasional
dan Rawa Bangun
d. Ketua RW dan Ketua RT di
lingkungan Kelurahan Gedung
Nasional dan Rawa Bangun
e. Seluruh warga kelurahan Gedung
Nasional dan Rawa Bangun

Daftar Pustaka
Anonim,2013,Panduan Pelaksanaan
Hibah Kuliah Kerja Nyata-
Pembelajaran Pemberdayaan
Masyarakat (KKN-PPM),
Direktorat Jendral Pendidikan
Tinggi Kementerian Pendidikan
dan Kebudayaan.
Anonim, 2011, Laporan Akhir
Perencanaan DED Drainase
Primer Kota Pangkalpinang,
Departemen PU-Satker PPLP
Bangka Belitung.
Mikkelsen, Britha, 1999, Metode
Penelitian Partisipatoris dan
Upaya - upaya Pemberdayaan
(Terjemahan), Yayasan Obor
Indonesia, Jakarta.

29

Anda mungkin juga menyukai