Anda di halaman 1dari 11

Nama : Dedi Setiawan Halawa

NIM : P07520120088

Kelas : 2C D3 Keperawatan

Mata Kuliah : Keperawatan Anak

Dosen Pengampu : Yufdel,S.Kep,Ns,M.Kes

RESUME ASUHAN KEPERAWATAN PADA RESUSITASI

Tanggal Pengkajian : 15 Agustus 2011

A. PENGKAJIAN
1. IDENTITAS PASIEN
a. Nama : Bayi Ny. S
b. Jenis Kelamin : Laki-Laki
c. Tempat / Tanggal Lahir : Bekasi, 25 Juli 2011, Jam 13.30 WIB
d. Nama Ayah/ Ibu : Tn. S / Ny. S umur 38 tahun
e. Pekerjaan Ayah : Karyawan Swasta
f. Pendidikan Ayah : SMA
g. Pekerjaan Ibu : Ibu Rumah Tangga
h. Pendidikan Ibu : SMP
i. Alamat/ No. Telp : Perum Pesona Gading Blok 2 No.23 RT 04/RW 17
j. Suku : Jawa
k. Agama : Islam
l. Diagnosa Medis : BBLC, Asfiksia Neonatorum, Sepsis Neonatorum, dan
perdarahan subdural di occipital

II. KELUHAN UTAMA


a. Alasan masuk rumah sakit : Ibu S. mengatakan bahwa anak masuk RS karena tidak
langsung menangis setelah lahir (tidak mampu bernapas
secara spontan segera setelah lahir) dan kebiruan .
b. Keluhan utama : Kelemahan pada kedua ekstremitas atas dan bawah.
c. Keluhan tambahan : Anak lemah dan akral teraba dingin
III. RIWAYAT KEHAMILAN DAN PERSALINAN
a. Prenatal
1). Jumlah Kunjungan : Ny. S mengatakan bahwa ia rutin memeriksakan
kandungannya ke bidan terhitung lebih dari 4 kali
2). Bidan / Dokter : Bidan
3). Penkes yang didapat : Ny. S mengatakan dulu tidak diajarkan apa-apa.
4). HPHT : 16 Oktober 2010
5). Kenaikan BB selama hamil: 7 Kg
6). Komplikasi kehamilan : Tidak ada komplikasi selama
hamil 7). Komplikasi obat : Tidak ada
8). Obat-obatan yang didapat : Ny. S mengatakan lupa
9). Riwayat hospitalisasi : Tidak pernah
10). Golongan darah ibu : Ny. S mengatakan tidak tahu
11). Pemeriksaan kehamilan / meternal screening : USG saat umur kehamilan 8 bulan.

b. Natal
1). Awal persalinan : 25 Juli 2011, Jam 06.00 WIB
2). Lama persalinan : 8 Jam
3). Komplikasi persalinan : Tidak ada
4). Terapi yang diberikan : Injeksi Oksitosin 10 IU, IM
5). Cara melahirkan : Per vaginan
6). Tempat melahirkan : Rumah Bersalin

c. Postnatal
1). Usaha napas : Dengan bantuan
2). Kebutuhan resusitasi : Ibu mengatakan saat lahir bayi tidak
segera menangis, dilakukan
hisap lendir dan pemberian
oksigen.
3). Obat yang diberikan pada saat lahir : Vitamin K
4). Interaksi orangtua dan bayi : Ada interaksi antara ibu dengan
bayi. 5). Trauma lahir : Tidak ada trauma lahir.
6). Keluarnya urine/ BAB : Ada

IV.RIWAYAT SOSIAL
a. Sistem pendukung yang dapat dihubungi : Menggunakan handphone untuk
berkomunikasi dengan kedua orang tua dari Ny.S dan Tn. S.
b. Hubungan orang tua dengan bayi
Ibu Hubungan Ayah
√ Menyentuh
√ Memeluk
√ Berbicara
√ Berkunjung
√ Kontak mata
c. Anak yang lain
Jenis Kelamin Anak Riwayat Persalinan Riwayat Imunisasi
Laki-laki (13 tahun) Pervaginan Lengkap
Perempuan (11 tahun) Pervaginan Lengkap
Laki-laki (21 hari) Pervaginan -

d. Lingkungan rumah
Menurut Ny. S, lingkungan rumah di Kebarongan cukup baik, masih suasana desa,
tidak seperti rumah yang di Bekasi sudah suasana kota.
e. Problem sosial yang penting
(-) Kurangnya sistem pendukung sosial
(-) Perbedaan bahasa
(-) Riwayat penyalahgunaan zat adiktif (obat-obatan)
(-) Lingkungan rumah yang kurang memadai
( √ ) Keuangan
V. KEADAAN KESEHATAN SAAT INI
Diagnosa Medis : BBLC, Asfiksia Neonatorum, Sepsis Neonatorum, dan
perdarahan subdural di occipital.
a. Tindakan operasi : Tidak ada tindakan operasi.
b. Status nutrisi
Bayi Ny. S belum dapat minum, refleks hisap masih lemah sehingga bayi
mendapatkan nutrisi dari OGT baik ASI maupun PASI sebanyak 65 ml/2jam. BBL
sebesar 3000 gr, BBK sebesar 3010 gr dan BBS sebesar 3060 gr.
c. Status cairan
Saat ini, kebutuhan cairan bayi S. adalah 160 cc/KgBB/hr = 160 x 3060 kg = 490
cc/KgBB/hari dengan per oral 8x65cc. Pasien tidak terpasang infus.
d. Aktivitas
Bayi Ny. S berada dalam keadaan lemah dan selalu tertidur, saat dirangsang taktil
hanya sedikit gerakan.

e. Tindakan keperawatan yang telah dilakukan


1). Personal hygiene
2). Pemberian nutrisi (ASI/PASI) secara bertahap sesuai dengan kondisi bayi
3). Menimbang berat badan
4). Mengobservasi vital sign
5). Memberikan terapi pengobatan sesuai program
6). Mengatur posisi bayi secara bergantian
7). Menjaga keseimbangan suhu tubuh bayi
8). Mengobservasi intake nutrisi dan eliminasi (feses/urin)
9). Fisioterapi general meliputi excercise dan oral fisioterapi

VI.PEMERIKSAAN FISIK
Keadaan umum : Lemah
Kesadaran : Apatis
Tanda vital : Nadi : 146 x/menit
RR : 52 x/menit
Suhu : 36,4oC
Saat lahir Saat ini
1. Berat badan (gram) 3000 3060
2. Panjang badan 49 cm 49 cm
3. Lingkar kepala 34 cm 36 cm

1). Reflek
Reflek moro, reflek menggenggam dan reflek menghisap sangat lemah.
2). Tonus atau aktivitas
Kekuatan tonus otot lemah. Bayi tampak gelisah tetapi sedikit bergerak dan tertidur.
3). Kepala/ leher
a. Fontanel anterior : Lunak
b. Sutura sagitalis : Tepat menyatu
c. Gambaran wajah : Simetris dan kulit wajah tampak pucat
d. Molding :
Tidak terdapat caput succudaneum dan Chepalohematome
e. Mata :
Mata tampak ada sekret, sklera jernih, konjungtiva agak pucat dan sudah dapat
membuka secara sempurna
4). THT
a. Telinga : normal, bersih (tidak ada sekret)
b. Hidung : bentuk simetris, tidak dapat bernafas dengan baik.
c. Palatum : normal
5). Abdomen
Lunak, lingkar perut 33 cm dan liver kurang dari 2 cm
6). Toraks : simetris, terdapat retraksi derajat 1 dan klavikula
normal 7). Paru-paru
a. Suara napas : sama antara paru kanan dan kiri, bersih, tidak terdengar
ronchii, crackles maupun wheezing.
b. Bunyi napas : terdengar di semua lapang paru
c. Respirasi : spontan, RR =
52x/menit 8). Jantung
Bunyi normal sinus rytm (NSR) : 146 x/menit
9). Ekstremitas : kelemahan pada ektremitas atas dan bawah
10). Umbilikus : sudah lepas
11). Genital : testis sudah turun ke skrotum dan tidak ada tanda-tanda
infeksi
12). Anus : anus ada, mekonium sudah keluar.
13). Spina bifida : tidak
ada 14). Kulit
Warna : kebiruan
Turgor : baik, elastis, lapisan subkutan
tipis 15). Suhu : 36,4oC
VII. ANALISIS DATA
No. Data Masalah Penyebab
1. DS : Ibu mengatakan bayi Hipersekresi jalan Bersihan jalan napas tidak efektif
tidak menangis setelah napas
lahir, bayi tidak
bernapas secara spontan
karena terdapat
penumpukkan sekret
pada jalan napas bayi.
DO :
o Terlihat
tidak
menangis.
o Asanya suara
tambahan ronchi
o Warna kulit sianosis
o TTV:
N = 146 x/menit
RR = 52
x/menit
2 DS : Ibu mengatakan badan Terpapar suhu Hipotermia
bayi tampak pucat lingkungan rendah
DO :
o Kulit teraba dingin
o Kuku tampak sianosis
o Bayi tampak merintih
Suhu; : 36,4oC

VIII. DIAGNOSA KEPERAWATAN


1. Bersihan jalan napas tidak efektif b/d hipersekresi jalan napas
2. Hipotermia b/d terpapar suhu lingkungan rendah
IX. PERENCANAAN KEPERAWATAN
NO DIAGNOSA TUJUAN DAN INTERVENSI RASIONAL
KRITERIA HASIL

1 Bersihan jalan napas Tujuan :  Monitor pola napas Untuk mengetahui


tidak efektif b/d Setelah diberikan (frekuensi, kedalaman, kondisi pernapasan
hipersekresi jalan tindakan usaha napas) bayi
napas keperawatan selama  Monitor buniy napas Untuk mengetahui
2x24 jam diharapkan tambahan mis ronchi adanya suara nafas
pola napas efektif dan wheezing tambahan pada bayi
dengan  Monitor sputum Untuk mengurangi
kriteria hasil :  Posisikan semi fowler atau sesak yang dialami
- RR dalam fowler bayi
batas normal  Lakukan penghisapan Obat bronkodilator
- Tidak lender kurang dari 15 membantu
terdengar detik mengurangi secret
suara  Berikan oksigen jika perlu yang tertahan pada
tambahan  Kolaborasi pemberian jalan napas bayi
ronchi bronkodilator,
ekspektoran jika
perlu
2 Hipotermia b/d Tujuan :  Monitor suhu tubuh Untuk mengetahui
terpapar suhu Setelah diberikan  Identifikasi penyebab suhu tubuh pada
lingkungan rendah tindakan hipotermia (misal, bayi
keperawatan selama terpapar lingkungan Uuntuk mengetahui
2x24 jam diharapkan rendah) apa saja yang
suhu tubuh dalam  Monitor tanda dan menyebabkan
kembali normal gejala akibat hipotermia hipotermia
dengan  Sediakan lingkungan Agar dapat
kriteria hasil : yang hangat mencegah timbulnya
- Suhu tubuh  Ganti pakaian tu linen komplikasi
dalam batas yang basah hipotermia
normal  Lakukan penghangatan Untuk
- Akral teraba pasif (misal, menghangatkan bayi
hangat selimut,menutup kepala, dan meningkatkan
- Kulit pakaian tebal) kenyamanan pada
kemerahan  Lakukan penghangatan bayi
pasit eksternal (misal, Agar bayi
kompres hangat, tidak
perawatan metode menggigil dan
kangguru). mengalami
 Lakukan penghangatan hipotermia
pasif internal( misal, Agar bayi erasa
infus cairan hangat, lebih nyaman
oksigen hangat) Untuk
 Ajarkan ibu dalam menyeimbangkan
perawatan metode suhu tubuh bayi
kangguru

X. IMPLEMENTASI KEPERAWATAN
NO DIAGNOSA IMPLEMENTASI TANDA
TANGAN
Jam 10.00 wib  Memonitor bunyi napas tambahan
1 (mis, ronchi dan wheezing)
Bersihan jalan napas tidak  Memonitor sputum (jumlah
efektif b/d hipersekresi jalan ,warna, aroma)
napas  Memposisikan semifowler atau fowler
 Melakukan penghisapan lender
kurang dari 15 detik
 Memberikan okisgen

Hipotermia b/d terpapar suhu  Memonitor suhu tubuh


lingkungan rendah
 Memonitor tanda dan gejala akibat
hipotermia
 Mengidentifikasi penyebab hipotermia
 Menyediakan lingkungan yang
hangat (misal, mengatur suhu
ruangan, incubator)
 Mengganti pakaian atau linen
yang basah
Jam 11.00 wib  Memonitor pola napas
2 Bersihan jalan napas tidak  Melakukan penghisapan lendir
efektif b/d hipersekresi jalan kurang dari 15 detik
napas  Memberikan oksigen

Hipotermia b/d terpapar suhu  Memonitor suhu tubuh


lingkungan rendah  Lakukan penghangatan pasif
(misal, selimut,menutup kepala,
pakaian tebal)
 Lakukan penghangatan pasit
eksternal (misal, kompres hangat,
perawatan metode kangguru).
 Lakukan penghangatan pasif
internal( misal, infus cairan hangat,
oksigen hangat)
XI. EVALUASI KEPERAWATAN
NO DIAGNOSA EVALUASI TANDA
TANGAN
JAM 13.00 WIB S : Ibu mengatakan bayi tidak menangis
1 Bersihan jalan napas tidak setelah lahir, bayi tidak bernapas
efektif b/d hipersekresi jalan secara spontan karena terdapat
napas penumpukkan sekret pada jalan napas
bayi.
O:
o Terlihat tidak menangis.
o Asanya suara tambahan ronchi
o Warna kulit sianosis
o TTV:
N = 146 x/menit
RR = 52
x/menit
A : Masalah bersihan jalan nafas
tidak efektif
belum teratasi
P : Intervensi dilanjutkan

Hipotermia b/d terpapar suhu S : Ibu mengatakan badan bayi tampak


lingkungan rendah pucat O :
o Kulit teraba dingin
o Kuku tampak sianosis
o Bayi tampak merintih
Suhu; : 36,4oC
A : Masalah hipotermi belum teratasi
P : Intervensi dilanjutkan

JAM 14.00 WIB S : Ibu mengatakan bayi sudah


2 Bersihan jalan napas tidak menangis kuat dan bergerak aktif
efektif b/d hipersekresi jalan O:
napas - Bayi tampak aktif
- Tidak terdengar suara nafas
tambahan
- Tidak tampak sianosis
- RR : 46X/menit
A : Masalah bersihan jalan nafas tidk
efektif teratasi sebagian
P : Intervensi dilanjutkan

Hipotermia b/d terpapar suhu S: Ibu mengatan tubuuh bayinya sudah


lingkungan rendah kemerahan
O:
- Bayi tampak segar
- Akral teraba hangat
- Suhu : 36,7 C
- Tidak tampak sianosis
A: Masalah hipotermi teratasi sebagian
P: intervensi dilanjutkan

Anda mungkin juga menyukai