Anda di halaman 1dari 6

Nama : Tuti Manullang

Kelas : 2A D3 Keperawatan
NIM : P07520120037
Dosen Pengampu : Agutina Boru Gultom, S.Kep,M.Kes
Mata Kuliah : Keperawatan Medikal Bedah 1

1.Kasus TBC
Pasien masuk rumah sakit 10 hari yang lalu dengan umur 49 tahun, laki-laki, mengeluh pada
saat ini sesak nafas yang dialami selama 6 bulan ini, disertai batuk berdahak dengan
konsistensi dahak kental dan susah dikeluarkan berwarna kekuning-kuningan dengan frekuensi
batuk sering, nafsu makan menurun terjadi penurunan berat badan 6
kg dalam 6 bulan, keringat malam, demam hilang timbul. Pemeriksaan fisik menunjukkan
pasien lemah, kesadaran compos mentis, TD : 100/90 mmHg, nadi 110x/menit, RR :

32x/menit, suhu 37 0 C, BB tidak dapat dihitung karena pasien lemah, conjungtiva


anemis,
cuping hidung, inspeksi thorak depan asimetris kiri lebih membesar dari kanan, retraksi
interkostal, palpasi taktil fremitus lapangan paru kanan lemah daripada kiri, perkusi
lapangan paru kanan dan kiri resonan, auskultasi seluruh lapangan paru suara nafas
vesikuler disertai suara nafas tambahan ronchi basah, CRT 3 detik. Pada pemeriksaan
laboratorium Hb 9 gr% dan Ht 28%, serta leukosit 12.000/mm3. Pada pemeriksaan
rontgen dijumpai infiltrates pada kedua lapangan paru tengah. Pemeriksaan sputum
BTA
3 kali berturut-turut hasil negative. Diagnosa medis : suspek/dugaan TBC.Pasien
sedang
mendapatkan paket obat anti TBC (OAT).
a. Tentukanlah data subjektif dan data objektif
b. Buatlah analisa data dari kasus, dan tentukan prioritas masalah
c. Buatlah intervensi keperawatan/kolaboratif meliputi tujuan, kriteria hasil dan
intervensi
2. Kasus Trauma Dada
Pasien 35 tahun mengalami kecelakaan bermotor dimana dadanya membentur stang
motor. Pada saat dikaji pasien mengeluh sesak, disertai nyeri saat bernafas dengan
skala nyeri 7, tampak lebam pada dada yang lebih hitam diarea dada kanan,
pergerakan
dada tidak simetris dada kanan tertinggal dari dada kiri, pada perkusi resonan melemah
pada dada kanan, dan pada auskultasi vesikular melemah pada dada kanan.
a. Tentukanlah data subjektif dan data objektif
b. Buatlah analisa data dari kasus, dan tentukan prioritas masalah
c. Buatlah intervensi keperawatan/kolaboratif meliputi tujuan, kriteria hasil dan
intervensi

3. Kasus Efusi Pleura :


Seorang pasien masuk ke ruang penyakit paru hari ini, mengeluh sesak, dada kiri
terasa nyeri. Perawat memeriksa pasien dan menemukan data-data : cuping
hidung (-),sianosis (-), pengembangan dada tidak simetris kiri tertinggal dari
kanan, taktil fremitus kiri lebih rendah dari kanan, perkusi paru kiri resonan
melemah dan auskultasi paru kiri vesicular melemah disertai suara nafas ronchi,
RR = 30x/menit, Nadi=88x/menit, T=37,2 0 C, TD=130/90x/menit . Pasien diperiksa
rontgen dan hasilnya ditemukan adanya penumpukan cairan pada paru kiri,
adanya massa pada paru kiri.
a. Tentukanlah data subjektif dan data objektif
b. Buatlah analisa data dari kasus, dan tentukan prioritas masalah
c. Buatlah intervensi keperawatan/kolaboratif meliputi tujuan, kriteria hasil dan
intervensi
Jawaban

1.Data subjektif dan data objektif, Analisa Data dan Prioritas masalah

No Data Etiologi Problem


1 Ds : Pasien mengeluh Secret tertahan dijalan Bersihan jalan nafas tidak
sesak nafas disertai nafas efektif
batuk berdahak dengan
konsistensi dahak kental
berwarna kekuning
kuningan. Pasien
mengatakan nafsu
makan menurun dan
terjadi penurunan berat
badan 6 kg dalam 6
bulan, keringat malam
dan demam hilang timbul

Do :
TD : 100/90 mmHg
N : 110x/menit
RR : 32x/menit
T : 37C
Kesadaran :
Composmentis
conjungtiva anemis,
cuping hidung , inspeksi
thorax dengan asimetris
kiri lebih membesar dari
kanan, retraksi
intercostal, CRT 3 detik,
HB 9gr% Ht 28% serta
leukosit 12.000/mm3,
BTA (-)

Prioritas Masalah : Sesak nafas. Bersihan jalan nafas


INTERVENSI
No Dx Tujuan Kriteria Hasil Intervensi
1 Bersihan jalan 3x24 jam bersihan 1.Setelah dilakukan 1. Posisi semi
nafas tidak jalan nafas efektif posisi semi fowler fowler
efektif b/d secret px meningkatkan
tertahan di jalan expansi paru 2. Ajarkan px untuk
nafas nafas dalam bentuk
2. Setelah efektif
dilakukan nafas
efektif px 3. Observasi ttv
memenuhi terutama RR dan
kecukupan oksigen nadi

3. pola nafas efektif 4. Kolaborasi


dengan dokter
4. Setelah
dilakukan
pembersihan jalan
nafas secret diparu
kiri berkurang

2. Data subjektif dan data objektif, Analisa data dan prioritas masalah
No Data Etiologi Problem
1 Ds: Pasien mengeluh Kecelakaan bermotor Perkembangan dada
sesak dimana dadanya membentuk tidak simetris, kiri
stang motor tertinggal dari kanan
Do: Nyeri dengan skala
nyeri 7, tampak lebam
pada dada di area dada
kanan, pergerakan dada
tidak simetris, perkusi
resonan melemah pada
dada kanan dan
auskultasi vesicular
melemah pada dada
kanan.

Prioritas Masalah : Trauma dada


INTERVENSI
No Dx Tujuan Kriteria Hasil Intervensi
1 Trauma dada Setelah diberikan 5. Mengalami 5. Berikan posisi
pasien mengeluh asuhan keperawatan pertukaran gas- yang nyaman,
sesak nafas dapat diharapkan gas pada paru biasanya dengan
mempertahankan paru peninggian kepala
jalan nafas pasien tempat tidur, balik
6. Memperlihatkan kesisi yang sakit.
frekuensi Dorong pasien untuk
pernafasan yang duduk sebanyak
efektif mungkin

7. Adaktif 6. Observasi fungsi


mengatasi factor pernafasan, catat
factor penyebab frekuensi pernafasan
dan perubahan ttv

7. Jelaskan kepada
klien, bahwa
tindakan tersebut
dilakukan untuk
menjamin keamanan
pasien

3. Data subjektif dan data objektif, Analisa data dan prioritas masalah
No Data Etiologi Problem
1 Ds : Pasien mengeluh CA paru – secret / mucus Bersihan jalan nafas tidak
sesak, pasien – tertahan di saluran efektif , pola nafas tidak
mengatakan dada kiri nafas – ronchi (+) efektif
terasa nyeri Bersihan jalan nafas RR
meningkat – pola nafas
Do : Cuping hidung (-), tidak efektif
sianosis (-),
pengembangan dada
tidak simetris kiri
tertinggal dari kanan,
taktil fremitus kiri lebih
rendah dari kanan,
perkusi paru kiri resonan
melemah, auskultasi paru
kiri vesicular melemah
disertai suara nafas
ronchi
TTV : TD :130/90 mmHg
RR : 30 x/menit
N : 80 x/menit
S : 32,7 C
Pasien diperiksa rotgen
dan hasilnya ditemukan
penumpukan cairan pada
paru kiri, adanya massa
paru kiri

Prioritas Masalah : Pengeluaran cairan dari paru kiri

INTERVENSI
No Dx Tujuan Kriteria Hasil Intervensi
1 Bersihan jalan nafas 3x24 jam 8. Setelah dilakukan 8. Posisi semi fowler
tidak efektif b/d bersihan jalan posisi semi fowler
secret tertahan nafas efektif px meningkatkan 9. Ajarkan px untuk
dijalan nafas expansi paru nafas dalam bentuk
efektif
9. setelah dilakukan
nafas efektif px 10. Observasi ttv
memenuhi terutama RR dan
kecukupan oksigen Nadi

10. Pola nafas 11. Kolaborasi


efektif dengan dokter

11. Setelah
dilakukan
pembersihan jalan
nafas secret diparu
kiri berkurang

Anda mungkin juga menyukai