Anda di halaman 1dari 6

Bagian Nomor

NANAS
Versi
1.0
Topik Tanggal Efektif
PENGAMATAN BERAT TANAMAN 1/10/2019
Disiapkan oleh Diperiksa oleh, Disetujui oleh, Menggantikan

Manager Plantation Bussiness Control Direktur Operation


1. TUJUAN
1.1. Untuk mengetahui perkembangan tanaman sesuai umur yang meliputi berat, Populasi Tanaman dan
Penyakit
1.2. Tanaman. populasi tanaman dan penyakitnya sehingga dapat segera dilakukan perbaikan.

2. KEBIJAKAN
2.1 Target Produktivitas 4 TK/Ha

2. TANGGUNG JAWAB
2.1. Tanggung Jawab Langsung
 Petugas qc: mengamati berat tanaman destruktif,populasi tanaman,penyakit tanaman dan warna
daun.

 Mandor qc : pemberian intruksi dan memastikan pekerjaan petugas qc benar.

2.2. Tanggung Jawab Supervisi


 Mandor, Kasie : Memastikan TK melakukan semua kegiatan sesuai dengan prosedur.

3. PROSEDUR KERJA

Prosedur Kerja Target/ Tujuan


3.1. Sebelum kerja
3.1.1. Mempersiapkan dan memeriksa peralatan kerja yang akan
 Alat kerja
digunakan (kertas untuk pengamatan, buku/form rekapan
pengamatan, ball point, kalkulator, timbangan 5 Kg, golok, lengkap,Memperlancar
tambang 5 meteran, LCC dan stik d-leaf).
Proses kerja
3.1.2. Menyiapkan peta lokasi yang akan diamati
3.1.3. Memeriksa kelengkapan alat pelindung diri (sepatu boot,
baju ancak, kaus lengan, sarung tangan katun, penutup
kepala).
 Keslamatan tenaga kerja.
3.2. Mulai kerja.
3.2.1. Berat tanaman
3.2.1.1. Pengamatan Berat Tanaman merupakan suatu
kegiatan pengukuran berat tanaman disuatu lokasi
dengan cara membandingkan 5 (lima) tanaman
contoh yang telah diketahui beratnya sebagai
acuan, dengan kategori Sangat Besar (SB), Besar
(B), Sedang (S), Kecil (K), dan Sangat Kecil (SK),
serta mengukur Panjang daunnya. Pada plot
pengamatan yang telah ditetapkan.
3.2.1.2. Tanaman kerdil adalah tanaman yang berpotensi
menghasilkan buah POM, seperti kriteria tabel
berikut:
Std berat Std tnm POM
Umur Tnm
tnm (kg) kerdil (kg) (kg)
F0 2.5 0.8 0.3
F-1 2.3 0.6
F-2 2.1 0.6
F-3 1.8 0.5
F-4 1.5 0.4
F-5 1.3 0.4
F-6 1.1 0.3
F-7 0.9 0.2

3.2.1.3. Pengamatan Populasi Tanaman merupakan suatu


kegiatan pengamatan yang menghitung jumlah
tanaman normal dan total dari tanaman sampel pada
plot pengamatan yang telah ditetapkan.
3.2.1.4. Pengamatan Penyakit Tanaman merupakan kegiatan
pengamatan secara visual dengan menghitung
tanaman yang berpenyakit layu mealybug,
phytophthora, erwinia pada plot pengamatan yang
telah ditetapkan.
3.2.1.5. Pengamatan dilakukan pada tanaman minimal F-3 (3
bulan sebelum forcing standar umur perawatan)
sampai dengan saat forcing dengan interval 1 bulan
sekali, untuk penentuan berat tanaman
menggunakan penduga dan panjang daun pada
tanaman sampling. Pada plot pengamatan yang
sama.
3.2.2. Syarat penentuan petak pengamatan :
3.2.2.1. Bila luasan plot < 0,1 Ha ; tidak diamati (diabaikan).
3.2.2.2. Bila luasan plot > 0,1 s/d seterusnya diamati
minimal 50% dari plot yang ada (diamati dengan
arah diagonal sampai akhir plot sesuai dengan jalur
ancakan yang telah ditentukan).
3.2.2.3. Perpindahan arah ancak mengikuti jumlah saluran air
lampiran sketsa yang menjelaskan hal tersebut.
3.2.3. Pada setiap plot diambil 3 petak sample berukuran
masing-masing 5 m x 8 baris.
3.2.3.1. Yaitu petak pertama diambil dari baris ke 6 sampai
dengan baris ke 13.
3.2.3.2. petak kedua diambil baris ke 30 sampai dengan
baris ke 38.
3.2.3.3. dan petak ketiga baris ke 50 sampai dengan baris
ke 58.
3.2.3.4. Jika dalam penentuan petak kontrol menemui
saluran skunder, maka pengamatan bergeser
pada baris berikutnya dan pengamatan dimulai
dari baris ke 5 dari saluran skunder.
3.2.4. Amati semua tanaman yang ada dalam plot pengamatan
sesuai dengan parameter berikut :

3.2.4.1. Berat Tanaman


3.2.4.1.1. Cari tanaman yang merupakan rerata
atau persentase-nya sangat besar yang
disebut tanaman sangat besar (SB).
3.2.4.1.2. Cari tanaman yg merupakan rerata atau
persentasenya sangat kecil yang
selanjutnya disebut tanaman Sangat
Kecil (SK).
3.2.4.1.3. Cari tanaman rata-rata sedang, yang
disebut tanaman sedang (S), dengan
cara menjumlahkan berat tanaman
sangat besar ( SB ) ditambah tanaman
sangat kecil (SK ) kemudian dibagi dua,
sehingga ditemukan tanaman dengan
berat sedang.
3.2.4.1.4. Cari tanaman antara sedang (S) dan
sangat kecil (SK) yang selanjutnya
disebut tanaman Kecil (K).
3.2.4.1.5. Cari tanaman antara sedang ( S ) dan
sangat besar (SB ) yg selanjutnya disebut
tanaman besar ( B )
3.2.4.1.6. Cari tanaman kerdil dengan berat seperti
tabel diatas (3.2)
3.2.4.1.7. Kemudian keenam Tanaman Contoh
tersebut (Kerdil, SK, K, S, B, SB), diukur
panjang daunnya.
3.2.4.1.8. Ukur panjang D-leaf sesuai range D-leaf
tanaman contoh untuk menentukan kelas
tanaman yang diamati.
3.2.4.1.9. Lalu amati ukuran bonggol, jika ukuran
bonggol lebih kecil daripada ukuran
bonggol tanaman contoh, maka turunkan
satu kelas, dan turunkan 2 kelas jika
tanaman extrim, begitu juga sebaliknya.
3.2.4.1.10. Dalam menurunkan / menaikkan kelas
harus dibandingkan dengan tanaman
contoh.
3.2.4.1.11. Hasil pentaksasian berat tanaman yang
diamati dicatat pada form pengamatan.

3.2.5. Populasi Tanaman


3.2.5.1. Hitung semua tanaman yang berada dalam jalur
pengamatan, bedakan antara tanaman normal,
berpenyakit (Mealybug Wilt, Erwinia, Phitopthora),
dan tanaman kerdil.

3.2.6. Warna Daun


3.2.6.1. Pengamatan warna daun dilakukan pada saat 7–10
hari setelah aplikasi foliar.
3.2.6.2. Pembagian arah ancak sesuai dengan petak
pengamatan (sama dengan no. 5.2.4).
3.2.6.3. Warna daun yang akan diamati adalah tanaman
normal ke-5 dan ke-15 pada jalur ancak berat
tanaman. Apabila tanaman tersebut tidak normal
(berpenyakit, terserang hama, kuning akibat
herbisida, kerdil) maka tanaman yang diamati pindah
ke tanaman berikutnya (tanaman no 5 ke no 6,
tanaman no 15 ke no 16 dst).
3.2.6.4. Tentukan daun terpanjang (daun D).
3.2.6.5. Jika daun D belang, maka ganti dengan daun D yang
tidak belang pada tanaman yang sama.
3.2.6.6. Apabila ketiga daun D belang maka sampel
pengamatan pindah ke no tanaman berikutnya
seperti poin 5.2.5.3.c.
3.2.6.7. Taruh bagian tengah daun D diatas LCC (seperti
gambar diatas), kemudian cocokan warna daun
dengan warna yang ada pada panel LCC,
3.2.6.8. Ika warna daun berada diantara dua skala, maka
warna daun adalah warna yang lebih tinggi atau
dengan kata pembulatan warna daun dilakukan
pembulatan atas, dengan acuan sebagai berikut:
3.2.6.8.1. Jika warna daun D  2 warna LCC maka
warna daun = 2
3.2.6.8.2. Jika warna daun D  3 warna LCC maka
warna daun = 3
3.2.6.8.3. Jika warna daun D  4 warna LCC maka
warna daun = 4
3.2.6.8.4. Jika warna daun D > 4 warna LCC maka
warna daun = 5

Contoh:
Jika warna daun diantara warna no. 2 dan
3 maka warna
daun tersebut adalah 3.

3.2.6.9. Interpretasi dari data pengamatan warna daun


dengan LCC tersebut dapat dilihat seperti table
dibawah ini.

Warna
WD D-leaf No. (LCC) Kesimpulan
daun
On standar
Hijau Gelap 4< LCC  5 0 – 25
(cukup hara)
3 < LCC  25 – Out of standar
Hijau
4 50 (defisiensi ringan)
Hijau Out of standar
3  LCC > 50
Kekuningan (defisiensi berat)

3.2.6.10. P

3.2.6.11. Ada saat mengukur warna daun jangan


menghadap sinar matahari, sebab pantulan sinar
matahari dari daun dapat berpengaruh pada
pengukuran warna daun.
3.3. Selesai kerja.
3.3.1. Mandor mengumpulkan dan menghitung jumlah TK,
 Memeriksa dan
kemudian memberikan pengarahan seperlunya, termasuk
memastikan hasil kerja
evaluasi hasil kerja hari ini dan ketentuan K3 dan
dan mendata hasil kerja
sebagainya.
3.3.2. Tenaga kerja mengumpulkan laporan tertulis untuk tenaga kerja.
pendataan hasil kerja.
3.3.3. Mandor mengkoordinir dan bertanggung jawab dalam
pengembalian alat kerja ( milik perusahaan ) dan sisa bahan
kepada petugas gudang sesuai prosedur.
3.3.4. Mandor melaporkan hasil kerja ( SPK dan Cheklist ke Ka. Wil  Pelaporan sesuai dengan
/ Ka. Sie ) spk, Hasil kerja terdata
dengan baik

5. ALAT KERJA DAN APD

Alat kerja dan Bahan Alat Pelindung Diri (APD)

1. Alat tulis. 1. Kacamata


2. Meteran 2. Baju ancak
3. Diameter buah 3. Sepatu Boot Tinggi
4. Timbangan 4. Sarung Tangan
5. Masker

Anda mungkin juga menyukai