Anda di halaman 1dari 98

SISTEM PAKAR DIAGNOSIS PENYAKIT PADA TANAMAN

JAGUNG MENGGUNAKAN METODE FORWARD CHAINING


BERBASIS ANDROID

SKRIPSI

Di ajukan untuk memenuhi salah satu syarat guna menyelesaikan program


Pendidikan sarjana Strata Satu ( S-1 ) Pada jurusan sistem informasi
Sekolah Tinggih Manajemen Informatika dan Komputer
( STMIK ) Bina Bangsa Kendari

ALWAN
201652016

JURUSAN SISTEM KOMPUTER

SEKOLAH TINGGI MANAJEMEN INFORMATIKA DAN KOMPUTER

STMIK BINA BANGSA

KENDARI

2020
Abstract

Agriculture has an important meaning for human life, as long as humans live, as long

as it will continue to exist. This is because food is the most basic human need besides

air and water. Food is the result of agriculture, which every year the need for food

increases because the human population continues to grow. In particular, rice is a

product of the corn plant which is used as a staple food for humans. The formulation

of the problem in this research is How to develop an expert system application to

identify android-based corn plant diseases, How to implement an expert system to

identify android-based maize plant diseases. The system to identify the maize plant

disease uses the Forwar channing method with conclusions based on functional

testing showing that the expert system built has gone according to expectations and

based on the appraisal of application use through filling out a questionnaire, it can be

concluded that this application obtained an average rating percentage of 84.85 %

(very good) according to maize experts, 85.85% (very good) according to agricultural

students, 89.14% (very good)


.

Keywords: Android, Forward Chaining, Rice Plant Disease, Expert System

i
Abstrak

Pertanian mempunyai arti yang penting bagi kehidupan manusia, selama manusia

hidup, selama itu juga pertanian tetap akan ada. Hal itu disebabkan karena makanan

merupakan kebutuhan manusia paling pokok selain udara dan air. Makanan

merupakan hasil dari pertanian yang mana setiap tahun kebutuhan akan makanan

semakin meningkat karena populasi manusia terus bertambah. Secara khusus beras

merupakan hasil dari tanaman jagung yang digunakan sebagai makanan pokok

manusia. Adapun rumusan masalah dalam penelituian ini Bagaimana

mengembangkan sebuah aplikasi sistem pakar untuk mengidentifikasi penyakit

tanaman jagung berbasis android ,Bagaimana mengimplementasikan sistem pakar

mengidentifikasi penyakit tanaman jagung berbasis android. Sistem mengidentifikassi

penyakit tanaman jagung tersebut mengunakan metode Forwar channing dengan

hasil kesimpulan berdasarkan pengujian fungsional menunjukan bahwa system pakar

yang dibangun telah berjalan sesuai harapan dan berdasarkan penilaian pengguanaan

aplikasi melalalui pengisisan kuisioner,dapat disimpulkan bahawa aplikasi ini

memperoleh presentase penilaian rata-rata sebesar 84,85% (sangat baik) menurut

pakar jagung, 85,85% (sangat baik) menurut mahasiswa pertanian, 89,14% (sangat

baik)

Kata Kunci : Android, Forward Chaining, Penyakit Tanaman jagung, Sistem Pakar

ii
Pernyataan Keaslian Tulisan

Dengan ini Saya menyatakan bahwa tesis ini merupakan tulisan asli dari penulis, dan

tidak berisi material yang telah diterbitkan sebelumnya atau tulisan dari penulis lain

terkecuali referensi atas material tersebut telah disebutkan dalam tesis. Apabila ada

kontribusi dari penulis lain dalam tesis ini, maka penulis lain tersebut secara eksplisit

telah disebutkan dalam tesis ini.

Dengan ini saya juga menyatakan bahwa segala kontribusi dari pihak lain terhadap

tesis ini, termasuk bantuan analisis statistik, desain survei, analisis data, prosedur

teknis yang bersifat signifikan, dan segala bentuk aktivitas penelitian yang

dipergunakan atau dilaporkan dalam tesis ini telah secara eksplisit disebutkan dalam

tesis ini.

Segala bentuk hak cipta yang terdapat dalam material dokumen tesis ini berada dalam

kepemilikan pemilik hak cipta masing-masing. Apabila dibutuhkan, penulis juga telah

mendapatkan izin dari pemilik hak cipta untuk menggunakan ulang materialnya

dalam tesis ini.

Kendari, Juli 2020

Alwan

iii
Halaman Persembahan

Dengan penuh rasa bersyukur atas berkat dan karunia allah SWT

Kupersembahkan karya kecilku ini untuk:

Kedua Orang Tua Tercinta,Dan Civitas Akademika STMIK Bina Bangsa Kendari

yang telah membantu dengan penuh cinta dan kasih sayang.

Terimakasih untuk setiap perjuangan dan pengorbanan yang kalian

berikan. Untuk setiap nasehat, didikan, semangat, motivasi dan doa yang

tiada henti untuk keberhasilan saya.

serta keluarga besar yang selalu mendukung.

dan,

Almamater yang kubanggakan,

STMIK BINA BANGSA KENDARI

iv
LEMBAR PENGESAHAN PEMBIMBING

SISTEM PAKAR DIAGNOSIS PENYAKIT PADA TANAMAN


JAGUNG MENGGUNAKAN METODE FORWARD CHAINING
BERBASIS ANDROID

ALWAN

201651034

Kendari, Juli 2020

Pembimbing I Pembimbing II

Rahmat Inggi S.Si., M,Kom Muh Alim Zulkifli S.Kom., M.Kom

NIDN.0914059203 NIDN.0918059001

Ketua Program Studi


Sistem Komputer

Benyamin S.Kom.,MM
NIDN.0923018305

v
LEMBAR PENGESAHAN PENGUJI

SISTEM PAKAR DIAGNOSIS PENYAKIT PADA TANAMAN JAGUNG


MENGGUNAKAN METODE FORWARD CHAINING BERBASIS ANDROID

Alwan
201652016

Kendari, Juli 2020

Tim Penguji,

Mirhan siregar S.Kom.M.Kom.


Ketua ____________________________

Aris susanto S.SI,.M. Kom


Anggota I ____________________________

Asmira S,Kom,. ME
Anggota II ____________________________

vi
KATA PENGANTAR

Assalamualaikum Wr. Wb

Puji syukur saya panjatkan kehadiran Allah SWT karena atas limpahan
rahmat, taufik serta hidayah-NYA jualah sehingga penulis mendapat kesempatan ,
kesehatan kemampuan untuk menyelesaikan penyusunan skripsi ini tepat pada
waktunya dengan judul SISTEM PAKAR DIAGNOSIS PENYAKIT PADA
TANAMAN JAGUNG MENGGUNAKAN METODE FORWARD CHAINING
BERBASIS ANDROID“ dimana penulisan skripsi ini merupakan salah satu
persyaratan menyelesaikan jenjang Strata Satu (S1) pada Sekolah Tinggi Manajemen
Informatika Dan Komputer ( STMIK ) Bina Bangsa Kendari.
Penulis menyadari pula bahwa skripsi ini depat terselesaikan berkat petunjuk,

bimbingan serta bantuan yang diberikan dari berbagai pihak baik langsung maupun

tidak langsung. Oleh karena itu penulis menyampaikan rasa hormat yang setulus-

tulusnya serta ucapan terimakasih kepada :

1. Ibunda dan Ayahanda yang paling saya cintai, terima kasih atas cinta dan kasih

sayangnya yang tulus, dukungan fisik maupun moril yang telah diberikan yang

senantiasa mendukung dan mendoakan demi kelancaran untuk keberhasilan

dan kesuksesan kami.

2. Ibu Muliati Saiman Selaku Ketua Yayasan STMIK Bina Bangsa Kendari.

3. Bapak Ambola selaku Ketua STMIK Bina Bangsa Kendari

4. Bapak Rahmat inggi S,Si,.M,Kom selaku Dosen Pembimbing I Dan Bapak

Muh Alim Zulkifli S,Kom,. M,Kom Selaku Pembimbing II yang telah

membimbing penulis sehingga Skripsi ini dapat diselesaikan.

vii
5. Dosen dan Staff yang telah memberikan bimbingan kepada penulis selama

kuliah di STMIK Bina Bangsa Kendari.

6. Rekan-rekan dan para sahabat yang telah membantu dan memberikan

dorongan semangat selama kuliah di STMIK Bina Bangsa Kendari.

Penulis menyadari bahwa skripsi ini masih jauh dari kesempurnaan , oleh

karna itu dengan penuh harapan dan senang hati penulis senang tiasa akan menerima

kritikan dan saran dari segenap pembaca guna penyempurnaan penulisan skripsi ini.

Kendari ,Juli 2020

Alwan

viii
DAFTAR ISI

ABSTRACK......................................................................................................I

ABSTRAK.......................................................................................................II

PERYATAAN KEASLIAN TULISAN......................................................III

HALAMAN PESEMBAHAN.......................................................................IV

LEMBAR PERSETUJUAN PEMBIMBING...............................................V

KATA PENGANTAR...................................................................................VI

DAFTAR ISI.............................................................................................. VIII

DAFTAR TABLE........................................................................................XII

DAFTAR GAMBAR..................................................................................XIII

BAB I PENDAHULUAN............................................................................... 1

1.1 Latar Belakang........................................................................................ 1

1.2 Rumusan Masalah................................................................................... 4

1.3 Batasan Masalah..................................................................................... 4

1.4 Tujuan Penelitian.................................................................................... 5

1.5 Manfaat Penelitian.................................................................................. 5

BAB II TINJAUAN PUSTAKA.................................................................... 6

2.1. Sistem Pakar .................................................................................................................................................... 6

2.1.1 Konsep Dasar Sistem Pakar.......................................................... 6

2.1.1.1 Keahlian (Expertise)............................................................... 6

2.1.1.2 Pakar (Expert)......................................................................... 7

ix
2.1.1.3 Pemindahan Keahlian (Transferring Expertise)..................... 7

2.1.1.4 Menarik Kesimpulan (Inferencing)........................................ 8

2.1.1.5 Aturan (Rule).......................................................................... 8

2.1.1.6 Kemampuan Menjelaskan (Explanatin Capability)................ 8

2.1.2 Ciri-Ciri Sistem Pakar......................................................................... 8

2.1.3 Tujuan Sistem Pakar......................................................................... 9

2.1.4 Struktur Sistem Pakar....................................................................... 11

2.1.5 Kategori Sistem Pakar...................................................................... 13

2.1.6 Kelebihan Sistem Pakar.................................................................... 14

2.1.7 Kelemahan Sistem Pakar.................................................................. 15

2.1.8 Tahapan Pembuatan Sistem Pakar .................................................... 15

2.1.9 Metode Runut maju ( forward chaining).......................................... 18

2.2 Android.................................................................................................... 18

2.2.1 Pengertian Android ........................................................................... 18

2.2.2. Arsitektur Android .......................................................................... 20

2.3 MIT APP Inventor.................................................................................... 23

2.3.1 Interface MIT APP Inventor.............................................................. 24

2.3.2 Area Block MIT APP Inventor.......................................................... 25

2.4 Tanaman Padi ......................................................................................... 26

2.5 Penyakit Tanaman Padi .......................................................................... 26

2.6 Hama Tanaman Padi................................................................................ 29

x
BAB III METODOLOGI PENELITIAN................................................... 31

3.1 Waktu Dan Tempat Penelitan................................................................... 31

3.2Tahap Penelitian........................................................................................ 31

3.3 Jenis Dan Sumber Data............................................................................ 34

3.1.1 Jenis Data ......................................................................................... 35

3.1.2 Sumber Data ..................................................................................... 36

3.3 Teknik Pengumpulan data........................................................................ 36

3.4 Metode Pengembangan Sistem................................................................ 37

BAB IV ANALISIS DAN PERANCANGAN SISTEM............................40

4.1. Analisis Sistem Pakar Mengidentifikasi Penyakit Dan Hama Pada

Tanaman Padi..........................................................................................40

4.1.1. Analisis Masalah Sistem Pakar Mengidentifikasi Penyakit Dan

Hama Pada Tanaman Padi............................................................39

4.1.2. Analisis Data Penyakit Dan Hama Tanaman Padi.........................41

4.1.3. Analisis Kebutuhan Sistem Pakar Mengidentifikasi

Penyakit Dan Hama Padi.........................................................................52

4.2 Desain Sistem Pakar Mengidentifikasi Penyakit Dan

Hama Pada Tanaman Padi......................................................................56

4.2.1 Diagram Pohon Keputusan Jenis Penyakit Sistem Pakar

Mengidentifikasi Penyakit Dan HamaTanaman Padi.....................55

4.2.2 Diagram Pohon Keputusan Jenis Hama Sistem Pakar

xi
Mengidentifikasi Penyakit Dan HamaTanaman Padi.....................58

4.2.3 Flowchart Sistem pakar Mengidentifikasi Penyakit Dan Hama

Pada Tanaman Padi.......................................................................60

4.2.4 Rancangan antar muka Sistem pakar Mengidentifikasi Penyakit

Dan Hama Pada Tanaman Padi.....................................................60

4.3 Implementasi Sistem Pakar Mengidentifikasi Penyakit

Dan Hama Pada Tanaman Padi..........................................................71

4.4 Maintenance Sistem Pakar Mengidntifikasi Penyakit Dan Hama Pada

Tanaman Padi..................................................................................................71

BAB V HASIL DAN PEMBAHASAN........................................................72

5.1Perangkat Keras Dan Perangkat Lunak......................................................72

5.2 Tampilan Awal Interface Aplikasi............................................................72

5.3. Hasil Pengujian........................................................................................72

5.4. Penggunaan Aplikasi................................................................................80

5.5. Pemeliharaan Sistem................................................................................81

BAB VI KESIMPULAN DAN SARAN.......................................................82

6.1 Kesimpulan................................................................................................82

6.2 Saran..........................................................................................................82

DAFTAR PUSTAKA.....................................................................................84

xii
DAFTAR TABEL

Table 3.1 Waktu Penelitian ............................................................................31

Table 4.1 Data Penyakit Tanaman Padi..........................................................45

Table 4.2 Data Hama Tanaman Padi...............................................................51

Table 4.3 Kebutuhan Fumgsional Pengguna .................................................52

Table 4.4 Kebutuhan Perangkat Keras............................................................53

Table 4.5 Kebutuhan Perangkat Lunak...........................................................53

Table 4.6 Kebutuhan Sumber Daya Manusia.................................................53

Table 4.7 Penjelasan Diagram Pohon KeputusanJenis Penyakit...................55

Table 4.8Penjelasan Diagram Pohon Keputusan Jenis Hama........................55

xiii
DAFTAR GAMBAR

Gambar 2.1: Tahap Pembuatan Sistem Pakar ( Siswanto : 2010 )................. 16

Gambar 2.2: Interface MIT APP Inventor...................................................... 24

Gambar 2.3:Area Block MIT App Inventor.................................................... 26

Gambar 3.1:Kerangka Metodologi Penelitian .............................................. 31

Gambar 3.2 : Fase Perancangan System Development life Cycle ( SDLC ) 37

Gambar 4.1: Bagan Alir Perancangan Sistem............................................... 39

Gambar 4.2: Diagram Pohon Keputusan Jenis Penyakit............................... 55

Gambar 4.3: Diagram Pohon Keputusan Jenis Hama................................... 57

Gambar 4.4: Rancangan Flowchart Konsultasi Pengguna............................ 60

Gambar 4.5: Rancangan Struktur Menu........................................................ 62

Gambar 4.6 : Rancangan Menu Utama.........................................................63

Gambar 4.7 : Rancancan Menu Data Penyakit..............................................65

Gambar 4.8 : Rancangan Menu Data Hama..................................................66

Gambar 4.9 : Rancangan Menu Konsultasi...................................................67

Gambar 4.10 :Rancangan Data Menu Penyakit............................................68

Gambar 4.11 :Rancangan Data Menu Hama.................................................68

Gambar 4.12 :Rancangan Pertanyaan Konsultasi..........................................69

Gambar 5.1 :Tampilan Interface Aplikasi.....................................................71

Gambar 5.2 :Tampilan Menu Data Penyakit.................................................73

Gambar 5.3 :Tampilan Menu Data Hama.....................................................74

xiv
Gambar 5.4 :Tampilan Menu Konsultasi......................................................75

xv
BAB I

PENDAHULUAN

1.1 Latar Belakang

Pertanian mempunyai arti yang penting bagi kehidupan manusia, selama

manusia hidup, selama itu juga pertanian tetap akan ada. Hal itu disebabkan

karena makanan merupakan kebutuhan manusia paling pokok selain udara dan

air. Makanan merupakan hasil dari pertanian yang mana setiap tahun kebutuhan

akan makanan semakin meningkat karena populasi manusia terus bertambah.

Secara khusus beras merupakan hasil dari tanaman padi yang digunakan

sebagai makanan pokok manusia.Hal yang sering terjadi, banyak kerugian yang

diakibatkan karena adanya penyakit tanaman yang terlambat untuk didiagnosis

dan sudah mencapai tahap yang parah dan menyebabkan terjadinya gagal

panen. (Anton Setiawan Hanggowibowo : 2009)

Negara Indonesia sendiri diketahui sebagai salah satu Negara yang

mayoritas masyarakatnya bermata pencaharian petani.Besarnya penduduk yang

bercocok tanam ini di dukung dengan lahan di Indonesia yang sangat luas dan

faktor iklim yang mendukung.Salah satu hasil pertanian Indonesia yang paling

penting yaitu padi.karena merupakan tanaman yang utama bagi masyarakat

Indonesia. Oleh karena itu setiap faktor yang berpengaruh terhadap produksinya

penting untuk diperhatikan

1
2

Data Badan Pusat Statistik : (2015), menunjukkan bahwa produksi padi

Indonesia pada tahun2014 adalah 70,83 juta ton. Namun produksi padi tersebut

mengalami penurunan yang signifikan 0,45 juta ton (0,63 persen)

dibandingkan dari tahun sebelumnya. Beberapa faktor yang mempengaruhi

penurunan produksi padi tersebut, diantaranya: berkurangnya areal sawah,

banyaknya jenis hpenyakit dan hama yang menyerang tanaman padi. Salah satu

faktor yang paling merugikan pada produksi tanaman padi adalah penyakit dan

hama, (Sudarma : 2013).

Penyakit pada tanaman padi merupakan salah satu hal yang tidak

diinginkan oleh para petani karena dapat menyebabkan kegagalan panen dan

mengakibatkan mereka mengalami banyak kerugian. Untuk mengatasi kendala

tersebut, para petani membutuhkan pengetahuan tentang informasi penyakit,

hama dan pengendalianya. Namun demikian, ketersediaan informasi mengenai

penyakit dan hama tanaman padi yang mereka miliki masih minim sehingga

menyebabkan kesulitan dalam pengendaliannya. Oleh sebab itu

dibutuhkansebuah media informasi yang dapat menyediahkan penyebab dan

cara pengendalian penyakit dan hama pada tanaman padi sehingga masalah

tersebut dapat dikendalikan secara maksimal.

Perkembangan teknologi komputer dewasa saat ini telah mengalami

banyak perubahan yang pesat, seiring dengan kebutuhan manusia yang semakin

banyak dan kompleks. Peran komputer kini pun menjadi lebih meluas, tidak

hanya menjadi alat bantu hitung, tetapi juga menjadi alatbantu penyelesaian
3

masalah-masalah yang dihadapi manusia. Salah satu cabang ilmu komputer

yang banyak dimanfaatkan oleh manusia untuk membantu kerjanya adalah

kecerdasan buatan (Artificial Intelligence). Kecerdasan buatan menyelesaikan

masalah yang rumit dengan cara mengikuti proses penalaran manusia

(Kusumadewi : 2003).

Salah satu penerapan dari kecerdasan buatan adalah sistem pakar.

Konsep sistem pakar didasarkan pada asumsi bahwa pengetahuan pakar dapat

disimpan dan diaplikasikan ke dalam android, kemudian digunakan oleh orang

lain saat ketika dibutuhkan. Sistem pakar merupakan aplikasi utama dari

kecerdasan buatan manusia yang paling meluas penerapannya saat ini. Sistem

pakar sudah banyak diterapkan dalam berbagai bidang. Salah satunya adalah

dalam bidang pertanian. Pengimplementasian sistem pakar pada bidang

pertanian dapat berupa diagnosa penyakit dan hama tanaman yang ada.

Sebelumnya telah dilakukan penelitian oleh Wulandari, I. A., Aristoteles

dan Suharjo, R:(2016) mengenai Sistem Identifikasi Penyakit Tanaman Padi

Dengan Menggunakan Metode Forward Chaining. Pada penelitian ini

dihasilkan sebuah media konsultasi berupa sistem pakar berbasis website dalam

mendiagnosa penyakit tanaman padi dan memberikan solusi terkait penyakit

yang diderita tanaman layaknya seorang ahli pakar. Namun, dari hasil

penelitian tersebut masih memiliki beberapa kekurangan antara lain adalah

kurang efesien dalam penggunaannya, terutama dalam penggunaanya di

lapangan. Karena harus mengakses websaite dengan koneksi internet sehingga


4

proses penggunaannya kurang efisien. Selain itu informasi tidak menyediakan

mengenai hama pada tanaman padi Untuk mengatasi masalah ini, maka perlu

dikembangkan sistem pakar yang telah diteliti sebelumnya dalam bentuk sistem

pakar berbasis Android. Apabila dibandingkan dengan sistem pakar berbasis

berbasis android lebih efisiensi dalam memecahkan masalah.

Sehingga Aplikasi Sistem Pakar Mengidentifikasi Penyakit Dan Hama

Tanaman Padi ini dapat diharapkan memberikan pengetahuan kepada kepada

masyarakat. Sistem ini juga diharapkan dapat memberikan informasi baik untuk

petani maupun pengguna mengenai penyakit-penyakit dan hama pada tanaman

padi .

1.2 Rumusan Masalah

Berdasarkan latar belakang yang telah dijelaskan, rumusan masalah

dalam penelitian ini adalah :

1. Bagaimana mengembangkan sebuah aplikasi sistem pakar untuk

mengidentifikasi penyakit dan hama tanaman padi berbasis android .

2. Bagaimana mengimplementasikan sistem pakar mengidentifikasi penyakit dan

hama pada tanaman padi berbasis android.

1.3 Batasan Masalah

Hal-hal yang menjadi batasan dalam pengembangan sistem ini adalah

sebagai berikut :

1. Aplikasi sistem pakar yang dikembangkan berbasis android.


5

2. Penyakit dan hama tanaman padi yang dapat diidentifikasi sebanyak 5

penyakit Dan 5 hama

3. Aplikasi ini khusus di buat untuk wilayah konawe

1.4 Tujuan Penelitian

Tujuan dari penelitian ini adalah sebagai berikut :

1. Menghasilkan sistem pakar untuk mengidentifikasi penyakit dan hama

tanaman padi berbasis android.

2. Mengimplementasikan sistem pakar mengidentifikasi penyakit dan hama

pada tanaman padi berbasis android.

3. Memudahkan masyarakat konawe dalam mangidentifikasi penyakit dan

hama pada tanaman padi

1.5 Manfaat Penelitian

1. Memudahkan mengidentifikasi hama dan penyakit tanaman padi.

2. Memudahkan kerja para petani padi dan mengurangi kegagalan panen.

3. Dapat membantu mengurangi dampak kegagalan panen di wilayah konawe.

1.6 Sistematika Penulisan

Penulisan proposal ini disusun dalam suatu sistematika penulisan yang terdiri

dari enam bab, yaitu :

BAB I Pendahuluan

Dalam bab ini membahas mengenai latar belakang, rumusan masalah, batasan

masalah, tujuan penelitian, manfaat penelitian serta sistematika penulisan


6

BAB II Tinjauan Pustaka

Bab ini merupakan bagian penjelasan yang menjelaskan teori-teori yang

mendukung dalam penyelesaian masalah,

BAB III Metodologi Penelitian

Bab ini berisi uraian singkat tentang waktu dan tempat penelitian ,jenis data

yang digunakan,teknik pengumpulan data serta teknik pengembangan sistem

BAB IV Analisis Dan Perancangan Sistem

Bab ini berisi tentang perancangan sistem yang terdiri dari analisis penyakit

dan hama tanaman padi, analisis masalah sistem pakar mengidentifikasi

penyakit dan hama tanaman padi, analisis data penyakit dan hama tanaman

padi,analisis kebutuhan sistem, diagram pohon keputusan dan rancangan antar

muka.

BAB V Implementasi Sistem

Bagian ini berisi tentang hardware dan software, tampilan awal interface dan

hasil penguian sistem.

BAB VI Kesimpulan Dan Saran

Dalam bab ini memuat kesimpulan dan saran dari hasil penelitian aplikasi

sistem pakar mengidentifikasi penyakit dan hama pada tanaman padi


BAB II

TINJAUAN PUSTAKA

2.1. Sistem Pakar

Secara umum, sistem pakar (expert system) adalah sistem yang

berusaha mengadopsi pengetahuan manusia ke komputer, agar komputer

dapat menyelesaikan masalah seperti yang biasa dilakukan oleh para ahli.

Sistem pakar yang baik dirancang agar dapat menyelelasikan suatu

permasalahan tertentu dengan meniru kerja dari para ahli. Bagi para ahli,

sistem pakar ini juga akan membantu aktivitasnya sebagai asisten yang sangat

berpengalaman, Kecendrungan penggunaan sistem pakar dalam aplikasi

mempercepat para analisa dan designer memperoleh sistem yang lebih baik.

Sistem pakar menerapkan proses pada basis pengetahuan yang berisi data dan

aturan. Aturan (rules) dalam hal ini berarti computer meniru perilaku manusia

dan akan berbuat lebih teliti (al-bahra bin ladjamuddin, 2006 : 110)

2.1.1 Konsep Dasar Sistem Pakar

Ada enam hal yang menjadi konsep dasar dari sebuah Sistem Pakar, yaitu :

2.1.1.1Keahlian (Expertise)

Keahlian dapat diperoleh dari pelatihantraining, membaca atau dari

pengalaman Keahlian itu meliputi :

1. Fakta-fakta tentang area

2. Teori-teori tentang area

7
7

3. Aturan-aturan tentang apa yang harus dilakukan dalam situasi

permasalahan yang

4. Strategi global untuk memecahkan

2.1.1.2 Pakar (Expert)

Sulit untuk mendefinisikan apakah yang dimaksud dengan pakar itu.

Masalahnya adalah berapa banyak keahlian yang harus dimiliki oleh seseorang

agar dapat dikualifikasikan sebagai pakar. Namun berikut ini dijelaskan

beberapa kualifikasi yang harus dimiliki oleh seorang pakar :

1. Dapat mengenal dan merumuskan

2. Dapat memecahkan    masalah   dengan   cepat   

3. Dapat menjelaskan

4. Dapat menentukan

5. Belajar dari pengalaman

2.1.1.3 Pemindahan Keahlian (Transferring Expertise)

Tujuan dari sistem pakar adalah memindahkan keahlian dari seorang

pakar ke komputer dan kemudian ke manusia lain yang bukan pakar. Proses

ini meliputi empat kegiatan, yaitu :

1. Memperoleh pengetahuan pakar

2. Merepresentasikan pengetahuan ke dalam komputer

3. Mengolah pengetahuan sehingga dapat menghasilkan kesimpulan.


8

4. Memindahkan pengetahuan ke pengguna Pengetahuan disimpan dalam

komputer berupa komponen yang disebut knowledge base.  Pengetahuan

ini dibedakan menjadi dua, yaitu fakta dan rule.

2.1.1.4 Menarik Kesimpulan (Inferencing)

Keistimewaan dari sistem pakar adalah kemampuan nalarnya.

Komputer diprogram sehingga dapat membuat kesimpulan. Pengambilan

keputusan ini dilaksanakan dalam komponen yang disebut inference engine.

2.1.1.5 Aturan (Rule)

Kebanyakan sistem pakar adalah sistem berbasis rule, pengetahuan

disimpan dalam bentuk rule-rule sebagai prosedur pemecahan masalah.

2.1.1.6 Kemampuan Menjelaskan (Explanatin Capability)

Keistimewaan lain dari sistem pakar adalah kemampuan

menjelaskan darimana asal sebuah solusi/rekomendasi diperoleh.

2.1.2 Ciri-Ciri Sistem Pakar

Sistem Pakar memiliki ciri-ciri, terdiri atas:

1. Terbatas pada domain keahlian tertentu.

2. Dapat memberikan penalaran untuk data yang tidak pasti.

3. Dapat mengemukakan rangkaian alasan-alasan yang diberikan dengan cara

yang bisa dipahami.

4. Berdasarkan aturan atau rule tertentu.

5. Dirancang untuk dapat dikembangkan secara bertahap agar bisa

menghasilkan informasi yang lebih baik dan akurat.

6. Pengetahuan dan mekanisme penalaran jelas terpisah.


9

7. Keluarnya bersifat anjuran.

2.1.3 Tujuan Sistem Pakar

Sistem pakar “expert system” sendiri merupakan paket perangkat

lunak atau paket program komputer yang ditujukan sebagai penyedia nasihat

dan sarana bantu dalam memecahkan masalah di bidang-bidang spesialisasi

tertentu seperti sains, perekayasaan, matematika, kedokteran, pendidikan

dan sebagainya. Sistem pakar merupakan subset dari Artificial Intelegence

“Arhami : 2005”.

Pada dasarnya sistem pakar diterapkan untuk mendukung aktivitas

pemecahan masalah, beberapa aktivitas pemecahan masalah yang dimaksud

seperti “Lestari : 2012”:

1. Interpretasi

Membuat kesimpulan atau deskripsi dari sekumpulan data mentah.

Pengambilan keputusan dari hasil observasi termasuk pengenalan ucapan,

analisis citra, interpretasi sinyal, dll.

2. Prediksi

Memproyeksikan akibat-akibat yang dimungkinkan dari situasi-situasi

tertentu, contoh prediksi demografi, prediksi eknomi, dll.

3. Diagnosis

Menentukan sebab malfungsi dalam situasi kompleks yang didasarkan

pada gejala-gejala yang teramati diagnosis medis, elektronis, mekanis, dll.


10

4. Perancangan“Desain”Menentukan konfigurasi komponen-komponen

sistem yang cocok dengan tujuan-tujuan kinerja tertentu yang memenuhi

kendala-kendala tertentu. Contoh perancangan layout sirkuit, bangunan.

5. Perencanaan Merencanakan serangkaian tindakan yang akan dapat

mencapai sejumlah tujuan dengan kondisi awal tertentu. Contoh:

perencanaan keuangan, militer, dll.

6. MonitoringMembandingkan hasil pengamatan dengan kondisi yang

diharapkan, Contoh: computer aided monitoring system.

7. Debugging

Menentukan dan menginterpretasikan cara-cara untuk mengatasi

malfungsi. Contoh: Memberikan resep obat terhadap kegagalan.

8. Instruksi

Mendeteksi dan mengoreksi defisiensi dalam pemahaman domain subjek,

Contoh: melakukan instruksi untuk diagnosis dan debugging.

9. Kontrol

Mengatur tingkah laku suatu environment yang kompleks, Contoh:

Melakukan kontrol terhadap interpretasi, prediksi, perbaikan dan

monitoring kelakukan sistem.

2.1.4 Struktur Sistem Pakar

Sistem pakar terdiri dari dua bagian pokok yaitu: lingkungan

pengembangan “development environment” dan lingkungan konsultasi

“consultation enviroment”, lingkungan pengembangan digunakan sebagai

pembangunan sistem pakar baik dari segi pembangunan komponen


11

maupun basis pengetahuan. Lingkungan konsultasi digunakan oleh

seseorang yang bukan ahli untuk berkonsultasi “Kusumadewi, 2003 : 113-

115”. Komponen-komponen yang terdapat dalam arsitektur/struktur sistem

pakar sebagai berikut

1. Antarmuka Pengguna “User Interface”

Antarmuka merupakan mekanisme yang digunakan oleh pengguna dan

sistem pakar untuk berkomunikasi. Antarmuka menerima informasi dari

pemakai dan mengubahnya ke dalam bentuk yang dapat diterima oleh

sistem. Selain itu antarmuka menerima dari sistem dan menyajikannya ke

dalam bentuk yang dapat dimengerti oleh pemakai.

2. Basis Pengetahuan

Basis pengetahuan mengandung pengetahuan untuk pemahaman,

formulasi dan penyelesaian masalah.

3. Akuisis Pengetahuan “Knowledge Acquisition”

Akuisis pengetahuan ialah akumulasi, transfer dan transformasi keahlian

dalam menyelesaikan masalah dari sumber pengetahuan ke dalam program

komputer. Dalam tahap ini knowledge engineer berusaha menyerap

pengetahuan untuk selanjutnya ditransfer ke dalam basis pengetahuan.

Pengetahuan diperoleh dari pakar, dilengkapi dengan buku, basis data

laporan penelitian dan pengalaman pemakai.

4. Mesin/Motor Inferensi “Inference Engine”

Komponen ini mengandung mekanisme pola pikir dan penalaran yang

digunakan oleh pakar dalam menyelesaikan suatu masalah. Mesin


12

inferensi ialah program komputer yang memberikan metodologi untuk

penalaran tentang informasi yang ada dalam basis pengetahuan dan dalam

workplace dan untuk memformulasikan kesimpulan.

5. Workplace/Blackboard

Workplace merupakan area dari sekumpulan memori kerja “working

memory” digunakan untuk merekam kejadian yang sedang berlangsung

termasuk keputusan sementara.

6. Fasilitas Penjelasan

Fasilitas penjelasan ialah komponen tambahan yang akan meningkatkan

kemampuan sistem pakar, digunakan untuk melacak respon dan

memberikan penjelasan tentang kelakukan sistem pakar secara interaktif

melalui pertanyaan.

7. Perbaikan Pengetahuan

Pakar memiliki kemampuan untuk menganalisis dan meningkatkan

kinerjanya serta kemampuan untuk belajar dari kinerjanya. Kemampuan

tersebut ialah penting dalam pebelajaran terkomputerisasi, sehingga

program akan mampu menganalisis penyebab kesuksesan dan kegagalan

yang dialaminya dan juga mengevaluasi apakah pengetahuan-pengetahuan

yang ada masih cocok untuk digunakan di masa mendatang.

2.1.5 Kategori Sistem Pakar

Sistem pakar saat ini telah dibuat untuk memecahkan berbagai

macam permasalahan dalam berbagai bidang, seperti matematika, teknik,

kedokteran, kimia, farmasi, sains komputer, bisnis, hukum, pendidikan,


13

sampai pertahanan. Secara umum ada beberapa kategori dan area

permasalahan sistem pakar, yaitu :

1. Interprestasi, yaitu pengambilan keputusan atau deskripsi tingkat tinggi

dari sekumpulan data mentah, termasuk diantaranya juga pengawasan,

pengenalan ucapan, analisis citra, interprestasi sinyal, dan beberapa

analisis

2. Proyeksi, yaitu memprediksi akibat-akibat yang dimungkinkan dari

situasi-situasi tertentu, diantaranya peramalan, prediksi demografis,

peramalan ekonomi, prediksi lalu lintas, estimasi hasil, militer, pemasaran,

atau peramalan

3. Diagnosis, yaitu menentukan sebab malfungsi dalam situasi kompleks

yang didasarkan pada gejala-gejala yang teramati, diantaranya medis,

elektronis, mekanis dan diagnosis perangkat keras dan perangkat lunak

komputer.

4. Desain, yaitu menentukan konfigurasi komponen-komponen sistem yang

cocok dengan tujuan-tujuan kinerja tertentu yang memenuhi kendala-

kendala tertentu, diantaranya layout sirkuit dan perancangan

5. Perencanaan, yaitu merencanakan serangkaian tindakan yang akan dapat

mencapai sejumlah tujuan dengan kondisi awal tertentu, diantaranya

perencanaan keuangan, komunikasi, militer, pengembangan

produk, routing dan manajemen
14

6. Pengawasan (Monitoring), yaitu membandingkan tingkah laku suatu

sistem yang teramati dengan tingkah laku yang diharapkan darinya,

diantaranya Computer Aided Monitoring System.

7. Pelacakan dan Perbaikan (Debugging and Repair), yaitu menentukan dan

mengimplementasikan cara-cara untuk mengatasi malfungsi, diantaranya

memberikan resep obat terhadap suatu

8. Instruksi, yaitu mendeteksi dan mengoreksi defisiensi dalam pemahaman

domain subjek, diantaranya melakukan instruksi untuk

diagnosis, debugging dan perbaikan

9. Pengendalian, yaitu mengatur tingkah laku suatu environtment  yang

kompleks seperti kontrol terhadap interprestasi-interprestasi, prediksi,

perbaikan dan monitoring kelakuan

10. Seleksi, yaitu mengidentifikasi pilihan terbaik dari sekumpulan (list)

11. Simulasi, yaitu pemodelan interaksi antara komponen-komponen sistem.

2.1.6 Kelebihan Sistem Pakar

Beberapa kelebihan yang diperoleh dari penggunaan sistem pakar

adalah :

1. Meningkatkan output dan produktivitas. Sistem pakar dapat bekerja

lebih cepat

2. Meningkatkan kualitas. Sistem pakar menyediakan nasihat yang

konsisten dan dapat mengurangi tingkat


15

3. Handal (Reability). Sistem pakar tidak lelah/bosan, juga konsisten dalam

memberi

4. Merupakan arsip yang terpercaya dari sebuah keahlian, sehingga

pengguna seolah-olah berkonsultasi langsung dengan pakar, meskipun

sang pakar mungkin sudah pensiun.

2.1.7 Kelemahan Sistem Pakar

Selain memiliki kelebihan, sistem pakar juga memiliki kelemahan

diantaranya adalah

1. Masalah dalam mendapatkan pengetahuan, dimana pengetahuan tidak

selalu bisa didapatkan dengan mudah, karena kadangkala pakar dari

masalah yang kita buat tidak ada, dan kalaupun ada kadang-kadang

pendekatan yang dimiliki oleh pakar berbeda-beda.

2. Untuk membuat suatu sistem pakar yang benar-benar berkualitas tinggi

sangatlah sulit dan memerlukan biaya yang sangat besar untuk

pengembangan dan

3. Sistem pakar tidaklah 100% bernilai benar. Oleh karena itu perlu diuji

ulang secara teliti sebelum digunakan. Dalam hal ini peran manusia tetap

merupakan faktor dominan.

2.1.8 Tahapan Pembuatan Sistem Pakar

Proses dalam pembuatan sebuah program sistem pakar melibatkan

beberapa unsur, unsur yang paling berinteraksi yaitu perekayasaan

pengetahuan (Knowledge enginer), pakar pada bidang keahlian (domain

expert), dan pemakai akhir atau pemakai sistem pakar yang diinginkan
16

untuk dibuat (end user). Tentunya dengan melalui proses dan langkah

tahapan dari sistem pakar itu sendiri.

Masalah

Identifikasi Masalah

Tahap Konseptualisasi

Tahap Formalisasi

Tahap Implementasi

Tahap Dokumentasi

Tahap Tahap Pengujian

Sistem Pakar

Gambar 2.1 : Tahap Pembuatan Sistem Pakar ( Siswanto : 2010 )

1. Identifikasi Masalah

Identifikasi masalah merupakan tahapan mengidentifikasi

permasalahan yang akan dikaji, dalam hal ini adalah batasan masalah yang

akan dikaji, menentukan pakar yang terlibat, dan sumberdaya yang

diperlukan (seperti waktu, biaya dan fasilitas komputerisasi) dan tujuan

yang akan dicapai. Sebaiknya permasalahan yang akan dikaji bersifat

sempit tapi kompleks (mendalam). Pada tahapan ini pengembangan

pengetahuan dapat menentukan masalah secara umum dan memilih pakar

terlebih dahulu, kemudian mendiskusikannya dengan pakar tersebut untuk

menentukan batasan masalah yang akan dikaji.


17

2. Tahapan Konseptualisasi

Konseptualisasi merupakan tahapan dimana pakar menentukan

konsep yang akan dikembangkan menjadi sistem pakar dengan bantuan

pengetahuan yang sudah ada. Dari konsep-konsep tersebut akan dirinci

seluruh kegiatan-kegiatan apa saja yang akan dilakukan dan mengkaji hal-

hal yang berhubungan dalam pembuatan sistem pakar itu sendiri, serta

menyusun mekanisme pengendalian yang diperlukan untuk mencapai

suatu solusi.

3. Tahapan Formalisasi

Pada tahapan formalisasi dilakukan pemilihan teknik yang tepat dan

benar untuk digunakan oleh perancang sistem pakar di dalam

pengembangan sistem pakar tersebut di antaranya adalah struktur data,

cara atau teknik inferensi dan mempresentasikan pengetahuan, strategi,

kontrol serta peralatan pengembangan yang digunakan.

4. Tahapan Implementasi

Pada tahapan ini dilakukan penterjemahan hasil formalisasi kedalam

bentuk format program, yang disesuaikan dengan peralatan pengembangan

sistem pakar.

5. Tahapan Dokumentasi

Tahapan dokumentasi adalah tahapan akhir dimana program sistem

pakar yang telah dibangun harus didokumentasikan, karena dengan

didokumentasikan sebuah program sistem pakar tersebut menjadi lebih


18

baik, maka apabila suatu saat di perlukan atau terjadi permasalahan pada

programnya akan mudah untuk mencarinya.

6. Tahapan Pengujian

Pada tahapan ini sistem pakar yang telah dibuat kemudian diuji coba

dengan para pakarnya untuk mencari kemungkinan kesalahan yang bisa

terjadi dan melakukan perbaikan apabila diperlukan. Sehingga hasil dari

sistem pakar tersebut benar-benar sesuai dengan keinginan, yaitu sebuah

sistem pakar yang lengkap dan akurat serta dapat memberikan solusi

terhadap masalah yang dihadapi sistem pakar tersebut.

2.1.9 Metode Runut Maju (Forward Chaining)

Runut maju berarti menggunakan himpunan aturan kondisi-aksi.

Dalam metode ini, data digunakan untuk menentukan aturan mana yang

akan dijalankan, kemudian aturan tersebut dijalankan. Mungkin proses

menambahkan data ke memori kerja. Proses diulang sampai ditemukan

suatu hasil. Metode inferensi runut maju cocok digunakan untuk

menangani masalah pengendalian (controlling) dan peramalan (prognosis).

2.2 Android

2.2.1 Pengertian Android

Android adalah sebuah sistem operasi untuk perangkat mobile yang

menyertakan middleware (virtual machine) dan sejumlah aplikasi utama.

Android merupakan modifikasi dari kernel Linux (Andry : 2011). Pada

awalnya sistem operasi ini dikembangkan oleh sebuah perusahaan bernama

Android, Inc. Dari sinilah awal mula nama Android muncul, Android Inc
19

Adalah sebuah perusahaan start-up kecil yang berlokasi di Palo Alto,

California, Amerika Serikat yang didirikan oleh Andy Rubin bersama Rich

Miner, Nick Sears, dan Chris White. Pada bulan juli 2005, perusahaan

tersebut diakuisisi oleh Google dan para pendirinya bergabung ke Google.

Andy Rubin sendiri kemudian diangkat menjadi Wakil Presiden divisi

Mobile dari Google. Tujuan pembuatan sistem operasi ini adalah untuk

menyediakan platform yang terbuka, yang memudahkan orang mengakses

internet menggunakan telepon seluler. Android juga dirancang untuk

memudahkan pengembang membuat aplikasi dengan batasan yang minim

sehingga kreativitas pengembang menjadi lebih berkembang (Andry :

2011). Sebagai Open Source dan bebas dalam memodifikasi, di dalam

Android tidak ada ketentuan yang tetap dalam konfigurasi Software dan

Hardware. Fitur- fitur yang didapat dalam Android antara lain (Lee, 2011):

1. Storage - Menggunakan SQLite, database yang ringan, untuk sebuah

penyimpanan data.

2. Connectivity - Mendukung GSM/EDGE, IDEN, CDMA, EV-DO,

UMTS.

3. Bluetooth (termasuk A2DP dan AVRCP), WiFi, LTE, dan WiMax.

4. Messaging –Mendukung SMS dan MMS

5. Web Browser – Berbasiskan open-source WebKit, bersama mesin

6. Chrome’s V8 JavaScript

7. Media support – Termasuk mendukung untuk beberapa media berikut

:H.263, H.264 (dalam bentuk 3GP or MP4), MPEG-4 SP, AMR,


20

AMRWB (dalam bentuk 3GP), AAC, HE-AAC (dalam bentuk MP4 atau

3GP), MP3, MIDI, Ogg Vorbis, WAV, JPEG, GIF, dan BMP.

8. Hardware support – Sensor akselerasi, Kamera, Kompas Digital, Sensor

Kedekatan, GPS.

9. Multi-touch – Mendukung multi-touch screens.

10. Multi-tasking – Mendukung aplikasi multi-tasking.

11. Flash-support – Android 2.3 mendukung Flash 10.1.

12. Tethering – Mendukung pembagian dari koneksi Internet sebagai

wired/wireless hotspot.

13. Play store – Layanan konten digital milik Google yang melingkupi toko

daring untuk produk-produk seperti musik/lagu, buku, aplikasi,

permainan, ataupun pemutar media.

14. Lingkungan pengembangan yang kaya, termasuk emulator, peralatan

debugging, dan plugin untuk Eclipse IDE

2.2.2. Arsitektur Android

Menurut Nazrudin : (2012) Arsitektur Android secara garis besar

dapat dijelaskan sebagai berikut:

1. Application and Widgets.

Application and widgets adalah layer dimana berhubungan

dengan aplikasi dan biasanya download aplikasi kemudian lakukan

instalasi dan jalankan aplikasi tersebut, delayer inilah terdapat

seperti aplikasi inti termasuk klien email, program SMS, kalender,


21

peta, browser, kontak, dan zbxlain-lain. Semua aplikasi ditulis

menggunakan bahasa pemrograman Java.

2. Application Frameworks

Android adalah “Open Development Platform” yaitu

Android menawarkankepada pengembang atau member

kemampuan kepada pengembangan untuk membangun aplikasi

yang bagus dan inovatif. Pengembang bebas untuk mengakses

perangkat keras, akses informasi resources, menjalankan

servicebackground, mengatur alarm, dan menambahkan tambahan

seperti status notifications dan sebagainya. Pengembang memiliki

akses penuh menuju API framework seperti yangdilakukan oleh

aplikasi kategori inti. Arsitektur aplikasi dirancang supaya kita

denganmudah dapat menggunakan kembali komponen yang sudah

digunakan. Sehingga bisa kita simpulkan Application Frameworks

ini adalah layer dimana para pembuat aplikasi melakukan

pengembangan/pembuatan aplikasi yang akan dijalankan di sistem

operasi Android, karena pada layer inilah aplikasi dapat dirancang

dan dibuat, seperti content providers yang berupa sms dan

panggilan telepon. Komponen komponen yang termasuk di dalam

Application Frameworks adalah sebagai berikut:

a. Views.

b. Content Provider.

c. Resource Manager.
22

d. Notification Manager.

e. Activity.

3. Libraries.

Libraries adalah layer dimana fitur-fitur android berada

biasanya para pembuat aplikasi kebanyakan mengakses library

untuk menjalankan aplikasinya berjalan diatas kernel, layer ini

meliputi berbagai library C/C++ inti seperti Libc dan SSL, serta:

a. Libraries media untuk pemutar media audio dan video.

b. Libraries untuk manajemen tampilan.

c. Libraries Graphics mencakup SGL dan OpenGL untuk

grafis 2D dan 3D.

d. Libraries SQLite untuk dukungan database.

e. Libraries SSL dan WebKit terintegrasi dengan web browser

dan security.

f. Libraries Live Webcore mencakup modern web browser

dengan engine embedded web view.

g. Libraries 3D yang mencakup implementasi OpenGL ES1.0

API’s.

4. Android Run Time

Layer yang membuat aplikasi android dapat dijalankan

dimana dalam prosesnya menggunakan implementasi Linux.

Dalvik Virtual Machine (DVM) merupakan mesin yang


23

membentuk dasar kerangka aplikasi Android. Didalam Android

Run Time dibagi menjadi dua bagian yaitu:

a. Core Libraries : aplikasi android dibangun dalam bahasa

Java, sementara Dalvik sebagai virtual mesin bukan Java

Virtual Machine, sehingga diperlukan sebuah libraries yang

berfungsi untuk menterjemahkan bahasa Java/C yang

dihandle oleh Core Libraries.

b. Dalvik Virtual Machine : Virtual mesin yang berbasis register

yang dioptimalkan untuk menjalankan fungsi-fungsi secara

efisien dimana merupakan pengembangan yang mampu

membuat linux kernel untuk threading dan manajemen

tingkat rendah.

5. Linux kernel

Linux kernel adalah layer dimana inti dari operating sistem

dari Android itu sendiri, berisi file-file sistem yang mengatur

sistem processing memory, resources, drivers, dan sistem-sistem

operating Android lainnya. Linux Kernel yang digunakan Android

adalah Linux Kernel release 2.6 (Nazruddin : 2012).

2.3 MIT APP Inventor

App Inventor adalah sebuah tool untuk membuat aplikasi android,

yang menyenangkan dari tool ini adalah karena berbasis visual block

programming, jadi kita bisa membuat aplikasi. Mengapa disebut visual block

programming?, karena kita akan melihat, menggunakan, menyusun dan drag-


24

drops “blok” yang merupakan simbol-simbol perintah dan fungsi –event

handler tertentu dalam membuat aplikasi.

2.3.1 Interface MIT APP Inventor

Gambar 2.2 : Interface MIT APP Inventor

Keterangan :

1. Menu Bar, merupakan barisan menu-menu yang tersedia di App

Invento Menu bar terdiri dari 2 bagian yaitu, bagian pertama terdiri

dari menu  Projects, Connect, Build, Help, My Projects, Gallery, Guide

Report an Issue, English dan User Profile. Sedangkan baris menu   ke

dua berisikan menu add screen, remove screen, screen, designer and

blocks. 

2. Menu Pallate, merupakan panel yang terdiri dari beberapa komponen.

Panel ini terdiri dari beberapa tab diantaranya : tab User Interface,


25

Layout, Media  dan lain sebagainya yang bisa kita lihat di bagian menu

pallate. 

3. Panel Viewer, merupakan panel yang berisikan tampilan perangkat.

Tampilan tersebut berfungsi untuk mendesain tampilan user interface. 

4. Panel Components, merupakan panel yang berfungsi untuk menampilkan

seluruh komponen yang digunakan dalam membangun aplikasi. 

5. Panel Properties, merupakan panel yang berfungsi untuk menampilkan

properti/atribut screen komponen. 

2.3.2 Area Block MIT APP Inventor

Gambar 2.3 Area Block MIT App Inventor


26

Keterangan :

1. Panel Blocks, merupakan panel yang berisikan blok-blok kode

program default maupun kode program yang tersedia di masing-masing

komponen. 

2. Panel Block Viewer, merupakan panel yang berfungsi sebagai tempat

mendesain susunan blok kode program. 

2.4 Tanaman Padi

Padi merupakan tanaman pangan berupa rumput berumpun.

Tanaman padi termasuk genus Oryza L. yang meliputi lebih kurang 25 jenis

spesies, tersebar di daerah tropik dan daerah subtropik seperti di Asia,

Afrika, Amerika dan Australia.Menurut Chevalier dan Neguier padi berasal

dari dua benua Oryza fatuaKoenig dan Oryza sativa L. Berasal dari

benua Asia, sedangkan jenis padi lainnya yaitu Oryza stapfii Roschev dan

Oryza glaberima Steund berasal dari Afrika Barat. Padi yang ada sekarang

ini merupakan persilangan antara Oryza officinalis dan Oryza sativa f

spontania. Tanaman padi yang dapat tumbuh dengan baik didaerah tropis

adalah Indica, sedangkan Japonica banyak diusahakan di daerah sub tropika.

(Sudarma : 2013).

2.5 Penyakit Tanaman Padi

Penyakit pada tanaman padi merupakan masalah karena

menyebabkan kehilangan hasil yang tinggi dan berpengaruh terhadap

pencapaian sasaran produksi. Usaha menekan kehilangan hasil karena

penyakit pada tanaman pangan perlu mendapat perhatian dengan


27

meningkatkan upaya pengendalian. Penyakit merupakan hasil interaksi

antara tiga faktor yaitu adanya pathogen (jamur, bakteri dan virus), tanaman

inang yang rentan, dan faktor lingkungan yang tidak baik. Beberapa

penyakit-penyakit penting yang diketahui telah merusak tanaman padi

antara lain (Sudarma, 2013) :

1. Blas (Blast)

Penyakit blas (blast), yang sering juga disebut “penyakit

Pylricularia”, dikenal di semua negara penanam padi dan dianggap

penyakit yang paling penting. Penyakit ini disebabkan oleh jamur

Pyricularia oryzae Cav. Blas lebih banyak terdapat di pertanaman yang

subur. Blas dapat menjadi penyakit utama pada sawah dataran tinggi dan

rendah. Lingkungan dengan periode embun yang lama dan sering dengan

suhu dingin pada siang hari lebih menguntungkan bagi blas.

2. Bercak Coklat (Brown Spot)

Penyakit bercak coklat menyebabkan hawar pada bibit, yang

ditumbuhkan dari benih yang diinfeksi berat, dan menyebabkan kematian

10-58% bibit. Penyakit ini juga memengaruhi kualitas dan jumlah biji per

malai dan menurunkan berat biji. Penyakit ini disebabkan oleh jamur

Cochliobolus miyabianus. Jamur dapat menyebar dari tanaman ke tanaman

lainnya di lapangan melalui spora udara. Penyakit muncul terutama akibat

tanah kekurangan hara, ataau tanah tanpa pengairan tetapi jarang pada

tanaman padi yang ditumbuhkan pada tanah yang subur.


28

3. Fusarium

Penyakit fusarium banyak terdapat di daerah penanaman padi

beriklim basah di Asia. Penyakit ini disebabkan oleh jamur Fusarium

moniliforme/Fusarium fujikuroi. Fusarium berasal dari biji yang tertular.

Penaburan biji yang terinfeksimengakibatkan bibit terinfeksi. Fusarium

dapat berkembang dan bertahan dalam sisa tanaman yang berada di dalam

atau di atas tanah.

4. Kerdil Rumput (Grassy Stunt)

Penyakit kerdil rumput memengaruhi semua stadium pertumbuhan

tanaman padi. Virus kerdil rumput dipindahkan oleh wereng coklat.

Penyakit yang terinveksi virus ini tidak menghasilkan malai, pertumbuhan

padi kerdil, anakan berlebihan, kebiasaan pertumbuhan tanaman padi tegak

lurus, daun pendek, sempit, dan banyak daun berwarna hijau kekuningan.

Gejala dapat timbul pada semua umur tanaman. Tanaman membentuk

anakan yang kecil, sehingga tanaman tampak seperti kipas atau seperti

rumput.

5. Kerdil Hampa (Ragged Stunt)

Penyakit kerdil hampa merupakan penyakit penting selama stadium

anakan, reproduksi dan pemasakan tanaman padi. Tanaman padi yang

terinfeksi sebagian malai dan bulirnya tidak terisi. Tanaman sakit

menghasilkan sedikit atau sama sekali tidak menghasilkan bulir pada

keseluruhan tergantung atas luasan kerusakan. Penyakit ini disebarkan oleh

hama wereng coklat yang mana biasanya


29

perkembangannya sangat tinggi di daerah tropis, dimana tanaman padi

ditanam sepanjang tahun.

2.6 Hama Tanaman Padi

1.Tikus

Hama tikus menyerang tanaman padi dari mulai masih menjadi bibit

hingga tanaman memasuki masa pengisian bulir. Tikus aktif menyerang

padi pada malam hari dan pada siang hari tikus bersembunyi di lubang pada

tanggul irigasi, pematang sawah, pekarangan, semak, atau gulma. Dengan

perkembangbiakannya yang sangat cepat, kerusakan yang ditimbulkan tikus

akan sangat merugikan. Pada kondisi terparah serangan hama tikus bisa

mengakibatkan tanaman padi gagal panen.

2. Keong Emas

Hama keong mas menyerang tanaman padi pada masa vegetatif dan itu

dimulai dari masa pembibitan. Keong mas merusak tanaman dengan cara

memarut jaringan tanaman dan memakannya sehingga menyebabkan adanya

bibit yang hilang per tanaman.

3. Wereng

Hama wereng memiliki beragam jenis, diantarnya wereng cokelat,

wereng putih, dan wereng hijau. Wereng menyerang dengan cara menghisap

cairan yang ada pada tanaman padi dan dapat menularkan virus kepada

tanaman. Serangan ini dapat menyebabkan padi menjadi kering seperti

terbakar atau pertumbuhannya menjadi kerdil


30

4. Walang Sangit

Hama walang sangit akan menyerang pada waktu tanaman padi

sudah memasuki fase masak susu. Hama ini akan menyerang pada bulir padi

dengan menghisap cairan sehingga bisa mengakibatkan padi yang

dihasilkan hampa, berkerut, berwarna cokelat dan rasanya kurang enak.

Dengan serangan parah hasil panen padi akan menjadi jelek dan

menurunkan produktivitas hasil panen.

5. Burung

Hama burung menyerang tanaman pada fase masak susu sampai padi

panen. Burung akan memakan langsung bulir padi yang sedang menguning

sehingga menyebabkan kehilangan hasil secara langsung. Selain itu burung

juga mengakibatkan patahnya malai padi.


BAB III

METODOLOGI PENELITIAN

3.1 Waktu Dan Tempat Penelitan

Waktu penelitan dilaksanakan yaitu kurang lebih 3 ( Bulan ) bulan

yaitu dari bulan April – Juni 2020Di Desa Asolu , Kecamatan Abuki,

Kabupaten Konawe, Provinsi Sulawesi Tenggara. Penelitian yang dilakukan

adalah mengumpulkan data dan informasi.Waktu penelitian Dapat Dilihat

pada table di bawa ini.

Table 3.1 Waktu Penelitian

N April Mei Juni


Kegiatan I I
o I III IV I III IV I II III IV
I I
1 pengumpulan data                        
2 Penyusunan laporan                        
3 analisis system                        
4 perancangan system                        
5 pembuatan program                        
6 implementasi sistem                        

3.2 Tahap Penelitian

Tahapan penelitian merupakan langkah-langkah yang akan dilakukan

peneliti dalam melakukan penelitian dan pengembangan sistem. Tahapan

yang dilakukan dalam penelitian ini antara lain meliputi identifikasi masalah,

pengumpulan data, studi literatur,.membuat konsep desain awal, pengkodean,

pengujian sistem, implementasi, kesimpulan. Desain alir tahapan penelitian

disajikan pada Gambar 3.1

31
32

32

32
33

Mulai

Identifikasi Masalah

Pengumpulan Data

Studi Literatur

Membuat Konsep desain


Awal

Pengkodean

Pengujian Sistem

Berhasil Tidak

ya
Implementasi Sistem

Kesimpulan

Selesai

Gambar 3.2 Bagan Alir Tahap Penelitian

1. Identifikasi Masalah

Adalah tahap dimana peneliti melakukan identifikasi guna

mencari permasalahan yang berhubungan dengan aplikasi sistem

pakar mengidentikasi penyakit dan hama pada tanaman padi berbasis

android
34

2. Pengumpulan Data

Adalah tahap dimana peneliti mencari atau mengumpulkan

data data yang dibutuhkan atau berhubungan dengan aplikasi sistem

pakar mengidentifikasi penyakit dan hama pada tanaman padi

berbasis android.

3. Studi Literatur

Adalah tahap dimana peneiti mencari bahan yang mendukung

data-data yang diperoleh, informasi lain yang diambil dari buku-buku

di perpustakaan dan buku-buku referensi, jurnal dan internet yang

bersifat teoritis, berhubungan dengan sistem pakar mengidentifikasi

penyakit dan hama pada tanaman padi berbasi android.

4. Membuat Konsep Desain Awal

Adalah tahap dimana setelah data data yang dibutuhkan sudah

lengkap dilanjutkan dengan tahap mendesain sistem atau aplikasi

yang dibutuhkan masyarakat atau pengguna sehingga dapat menjawab

kebutuhan yang di inginkan.

5. Pengkodean

Setelah mendesain konsep awal sistem atau aplikasi yang

dibutuhkan dilakukan pengkodean sehingga sistem yang kita buat

dapat di gunakan atau di imlementasikan.

6. Pengujian Sistem

Adalah tahap dimana setelah dilakukan pengkodean dilakukan

pengujian sistem sehingga dapat mengetahui apakah sistem atau


35

aplikasi yang dibuat dapat berjalan dengan lancar,apabilah berhasil

lanjut ke implementasi dan apabila tidak kembali ke identifikasi

masalah.

7. Implementasi

Setelah dilakukan pengujian dan dinyatakan berjalan lancer

kemudian sistem atau aplikasi yang telah di buat di terapkan atau di

implementasikan sehingga sistem tersebut dapat menjadi solusi

permasalahan petani.

8. Kesimpulan

Adalah tahap dimana peneliti menyimpulkan hasil yang telah

di rancang seingga dapat disimpulkan bahwa sistem atau aplikasi

yang telah di buat berjalan dengan baik dan lancar sehingga dapat

diketahui kelebihan dan kekuranganya.

3.3 Jenis Dan Sumber Data

Sumber data dan jenis data merupakan sumber didalam

mengembangkan aplikasi sistem pakar mengidentifikasi penyakit dan hama

pada tanaman padi berbasis android.

3.3.1. Jenis Data

Jenis data yang diperoleh berupa data primer dan sekunder yang

berbentuk informasi dan penjelasan mengenai penyakit dan hama pada

tanaman padi untuk pengembangan aplikasi sistem pakar

menegidentifikasi penyakit dan hama pada tanaman padi berbasis

android
36

3.3.2. Sumber Data

Sumber data adalah subyek yang dapat memberikan informasi

tetang data yang diperlukan dalam penelitian ini. Untuk memperolah

data yang diperlukanmaka dilakukan penggalian terhadap unsur-unsur

data yang meliputi:

1.Pengumpulan data dan informasi yang dilaksanakan dengan

cara wawancara yang dilengkapi dengan tanya jawab.

2.Studi Literatur, sumber data ini digunakan sebagai bahan dan

untuk memperoleh mengenai tinjauan pustaka pada bab II.

3.4 Teknik Pengumpulan Data

Metode yang digunakan dalam hal ini adalah sebagai berikut :

1. Observasi

Dilakukan secara langsung guna mendapatkan informasi awal objek yang

diteliti.

2. Wawancara

Sebelum dan selama pengembangan aplikasi penulis melakukan

wawancara. Wawancara dilakukan dengan bertemu langsung dan Tanya

jawab kepada petani untuk mendapatkan hal-hal yang dibutuhkan dalam

proses pembuatan aplikasi.

3. Studi Pustaka

Untuk mendukung data-data yang diperoleh, informasi lain diambil dari

buku-buku di perpustakaan dan buku-buku referensi, internet yang


37

bersifat teoritis, berhubungan dengan sistem pakar mengidentifikasi

penyakit dan hama pada tanaman padi berbasi android.

4. Konseptualisasi

Proses ini dilakukan setelah semua data diperoleh melalu tahap

indentifikasi, Kemudian dirancang ke basis pengetahuan, mesin interfensi

dan desain interface

5. Implementasi

Yaitu hasil dari tahap di atas,akan dipindahkan ke dalam bentuk kaidah

produksi,pada tahap ini ditentukan alat pengembangan yang akan

digunakan

3.5 Metode Pengembangan Sistem

Metode pengembangan sistem pakar mengidentifikasi penyakit dan

hama tanaman Padi merupakan suatu sistem pakar yang dirancang sebagai

alternatif untuk membantu masyarakat dalam memberikan solusi penyakit

dan hama pada tanaman padi. Pengetahuan ini didapat dari berbagai sumber

diantaranya penelitian dan seminar yang dilakukan pakar dalam bidangnya

serta buku yang berhubungan dengan penyakit dan hama pada tanaman

padi.adapun metode pengembangan sistem .Metode System Development

Life Cycle (SDLC) Metode ini adalah metode pengembangan sistem

informasi yang pertama kali digunakan makanya disebut dengan metode

tradisional.Metode ini prototype Adalah tahap-tahapan pekerjaan yang

dilakukan oleh analis sistem dan programer dalam membangun sistem

informasi.
38

Gambar 3.2 : Teknik Pengembangan Sistem Dengan Metode System

Development Life Cycle ( SDLC)

Keterangan :

1. Planning

Plaining adalah tahap dimana peneliti merencanakan sistem yang

ingin dikembangkan dengan cara mengumpulkan semua data yang

diperlukan

2. Analysis

Analisa terhadap kebutuhan sistem pakar mengidentifikasi

penyakit dan hama pada tanaman padi.

3. Design

Tahap dimana peneliti membuat desain sistem dari hasil analisis

yang dibutuhkan dalam mengidentifikasi penyakit dan hama pada

tanamanpadi.
39

4. Implementation

Tahap berikutnya adalah implementasi yaitu

mengimplementasikan rancangan dari tahap-tahap sebelumnya dan

melakukan uji coba sistem yang dikembangkan.

5. Maintenance

Dilakukan oleh admin yang ditunjuk untuk menjaga sistem tetap

mampu beroperasi secara benar melalui kemampuan sistem dalam

mengadaptasikan diri sesuai dengan kebutuhan.


BAB IV

ANALISIS DAN PERANCANGAN SISTEM

Implemantasi
Analisis Sistem Desain Sistem Sistem

Maitenance

Gambar 4.1 Bagan Alir Perancangan Sistem

4.1. Analisis Sistem Pakar Mengidentifikasi Penyakit Dan Hama Pada

Tanaman Padi

Tahap analisis sistem dilakukan setelah tahap perencanaan sistem

(system planning) dan sebelum tahap desain sistem (system design). Tahap

analisis sistem pakar mengidentifikasi penyakit dan hama tanaman padi ini

terdiri dari analisis masalah, analisis pengumpulan data penyakit dan hama

tanaman padi, analisis kebutuhan sistem dan analisis kelayakan sistem.

4.1.1. Analisis Masalah Sistem Pakar Mengidentifikasi Penyakit Dan

Hama Pada Tanaman Padi

Analisis masalah adalah penguraian dari suatu masalah yang

utuh ke dalam bagian-bagian sistem dengan maksud untuk

mengidentifikasi dan mengevaluasi permasalahan yang terjadi dan

kebutuhan untuk solusi berikutnya. Kasus penyakit dan hama tanaman

padi merupakan kasus yang memerlukan bantuan seorang pakar

dalam menyelesaikan masalah dengan mengandalkan pengetahuan

40
41

yang dimilikinya (pengetahuan yang berasal dari pengalamannya

dalam menyelesaikan masalah), tetapi kendala yang sering dialami

apabila mengandalkan jasa seorang pakar biaya yang harus

dikeluarkan relatif tidak sedikit dan juga seorang pakar tidak aka

selalu ditempat untuk melayani client setiap saat, apalagi jarak yang

harus ditempuh ke tempat seorang pakar mungkin saja sangat jauh.

Berdasarkan kasus tersebut, maka dirasakan perlu dibuat sebuah

aplikasi yang mendayagunakan komputer agar bisa berpikir dan

bertindak seperti manusia, dimana aplikasi yang dimaksud ialah

sistem pakar untuk mengidentifikasi penyakit dan hama pada tanaman

padi yang didesain untuk memodelkan kemampuan seorang pakar

dalam memecahkan suatu masalah yang berbasiskan pada

pengetahuan pakar (pengetahuan yang berisikan informasi mengenai

penyakit dan hama pada tanaman padi).

4.1.2. Analisis Data Penyakit Dan Hama Tanaman jagung

Sebelum mengetahui solusi penyakit dan hama yang dialami

oleh padi, perlu diketahui terlebih dahulu penyebab dan gejalah pada

padi tersebut. Sistem pakar ini mengidentifikasi penyakit dan hama

pada tanaman padi yang dialami kemudian akan didapatkan

kesimpulan berupa penybab yang dialami beserta solusi yang harus

dilakukan. Untuk data penyakit dan hama tanaman padi, yaitu sebagai

berikut:

41
41
42

Tabel 4.1 Data Penyakit Tanaman jagung

Penyakit Penyebab Gejalah Pengendalian


Penyakit ini disebabkan oleh 1. bercak 1. dilakukan

cendawan Helminthosporiu kecil dengan cara

m turcicum. berbentuk menanam varietas

oval tahan

2. memanjan 2. memusnahkan

g tanaman terinfeksi

berbentuk 3. penyemprotan

elips fungisida berbahan


. Hawar
3. berkemba aktif dithiocarbamate
Daun
ng atau mancozeb.

menjadi

hawar

berwarna

hijau

keabu-

abuan atau

coklat
Penyakit  Disebabkan 1. Pada 1.

Bulai oleh permuka varietas

cendawan Peronoscleros an daun tahan

pora terdapat Mengunak

maydis dan Peronosclerospo garis- an varietas


43

ra philippinensis. Serta garis tahan

cendawan Peronosclerospor sejajar 2 menanam

a sorghii (Hanya ditemukan tulang varietas

di dataran daun tahan,

berwarn penanaman

a putih serempak,

sampai memusnahka

kuning n tanaman

diikuti terinfeksi dan

dengan perlakuan

garis- fungisida

garis berbahan aktif

khloroti metalaksil

k sampai pada benih

coklat sebelum

bila tanam.

infeksi

makin

lanjut

2. Tanama

n terlihat

kerdil

3. tidak
44

berprodu

ksi,

Pengendalian

dapat

dilakukan

dengan cara

menanam

varietas

 Busuk tahan,

Tongko pemupukan
l berimbang

dan pergiliran

tanaman.
disebabkan oleh 1. Pengend

cendawan Colletotrichum alian

graminearum, diplodia dilakukan

maydis, Gibberella dengan

Busuk zeae, Fusarium menana

Batang moniliforme, m

Macrophomina varietas

phaseolina, Pythium tahan,

apanidermatum, 2. pergilira

Cephalosporium n
45

tanaman,

mengura

ngi

penggun

aan

pupuk

nitrogen,

3. dan

maydis dan Cephalospori drainase

um acremonium. yang baik


1. Daun 1. Menanam Sudarma

berwarn jenis padi , I. M.

a hijau yang tahan 2013.

gelap wereng Penyakit

dan tepi 2. Lakukan Tanama


Kerdil
Penyakit kerdil hampa bergerigi pergiliran n Padi
Hampa
merupakan penyakit penting 2. Jumlah tanaman (Oryza
(Ragged
selama stadium anakan, anakan 3. Pengendalia Sativa
Stunt)
reproduksi dan pemasakan berlebih n vector L.).

tanaman padi. Tanaman padi an penyakitnya Yogyak

yang terinfeksi sebagian 3. Tanama yaitu wereng arta:

malai dan bulirnya tidak n kerdil dengan Graha

terisi. inseksida Ilmu.


Penyakit busuk batang
46

terdapat di semua negara

penanam padi di daerah

Busuk beriklim

Batang tropis dan di daerah

(Stem Rot) beriklim sedang. Penyakit

ini disebabkan oleh jamur

Sclerotium oryzae Cattaneo.

Patogen ini bertahan hidup

dalam tanah kering udara,

terkubur dalam tanah yang

lembab dan dalam kedap air.

Patogen ini mengapung

pada air irigasi dan

menginfeksi tanaman padi

yang baru selama persiapan

lahan.

Infeksi tinggi pada

tanaman dengan luka

seperti yang

diakibatkanoleh serangan

serangga. Malai yang

basah dan pemupukan

nitrogen juga memengaruhi


47

perkembangan penyakit.
Penyebab penyakit ini

adalah jamur Ephelis oryzae

Sydow. Penyebaran jamur

ini begitu cepat saat musim

hujan yang lembab dengan

intensitas curah hujan yang

Kembang tinggi. Gejala mulai tampak

Api setelah malai keluar dari

(Udbatta pelepah daun. Malai tersebut

Disease) akan

terhambatperkembangannya,

menyerupai batang kembang

api dan tidak akan berbiji

karena diliputi oleh jamur

berwarna putih mirip

kembang api

4.1.3. Analisis Kebutuhan Sistem Pakar Mengidentifikasi Penyakit Dan

Hama Padi

Analisis kebutuhan sistem pakar mengidentifikasi penyakit

dan hama pada tanaman padi meliputi kebutuhan fungsional dan non

fungsional

1. Kebutuhan Fungsional
48

Merupakan kebutuhan secara fungsional yang harus dipenuhi

oleh perangkat lunak yang akan dibangun. Kebutuhan

fungsional tersebut akan dideskripsikan dalam bentuk tabel,

sebagai berikut:

Tabel 4.3 Kebutuhan fungsional Pengguna

Deskripsi Kebutuhan
No
1 Melihat data penyebab penyakit dan hama padi

2 Melihat data gejalah penyakit dan hama padi

3 Memperoleh pengendalian penyakit dan hama padi

2. Kebutuhan Non Fungsional

Kebutuhan non fungsional menjabarkan apa-apa saja yang

harus dimiliki oleh sistem agar dapat berjalan. Analisis

kebutuhan non fungsional bertujuan untuk mengetahui sistem

seperti apa yang cocok diterapkan, perangkat keras dan

perangkat lunak apa saja yang dibutuhkan serta siapa saja

pengguna yang akan menggunakan sistem ini.

a. Kebutuhan perangkat keras

Pada tahapan ini akan menganilisis perkiraan

kebutuhan sistem baru yang akan dipakai. Analisis

perangkat keras bertujuan untuk mengetahui secara tepat

perangkat keras yang dibutuhkan minimal :


49

Tabel 4.4 Kebutuhan Perangkat Keras

Spesifikasi Kebutuhan

Intel(R) celeron(R) CPU


Prosesor
N2840 @216GHz

Hard disk 320 GB

RAM 2,00 GB

VGA 44-bit

Monitor 14 inci

Handphone Android 5.0 Lolipop

b. Kebutuhan perangkat lunak

Analisis perangkat lunak bertujuan untuk

mengetahui perangkat lunak apa saja yang dibutuhkan

dalam membuat sistem ini.

Tabel 4.5 Kebutuhan Perangkat Lunak

Spesifikasi Kebutuhan
Sistem Operasi Windows 10
Aplikasi Mit APP Inventor 2

c. Kebutuhan sumber daya manusia (brainware)

Sebagai pelaksana dari sistem yang diusulkan yaitu

Tambel 4.6 kebutuhan sumber daya menusia

Pengguna Keterangan
50

Pembuat aplikasi dan pemberi


Programer
informasi

Orang awam
User

4.2 Desain Sistem Pakar Mengidentifikasi Penyakit Dan Hama Pada

Tanaman Padi

Untuk memulai pembuatan sistem diperlukan beberapa data

yang dibutuhkan untuk pembuatan sistem, yaitu sebagai berikut:

1. Data Penyakit Tanaman Padi

Data penyakit tanaman padi berisikan mengenai penyakit,

gejalah, serta cara pengendalian. Dalam aplikasi ini table

penyakit tanaman padi dirancang dalam satu tabel untuk

penyakit tanaman padi.

2. Hama Tanaman Padi

Data hama tanaman padi berisikan mengenai hama, penyebab

serta cara pengendalianya. Hama tanaman padi dirancang dalam

satu tabel untuk hama tanaman padi.

3. Konsultasi

Berisikan mengenai konsultasi yang ingi pengguna lakukan

yang dirancang sedemikian rupa sehingga seperti layaknya

seorang pakar.

4. Tentang
51

Berisikan mengenai hal hal yang menyangkut Pembuat sistem

pakar mengidentifikasi penyakit dan hama pada tanaman padi ya

4.2.1 Diagram Pohon Keputusan Jenis Penyakit Sistem Pakar

Mengidentifikasi Penyakit Dan Hama Pada Tanaman Padi

Diagram pohon keputusan merupakan sebuah gambaran

aliran penelusuran data yang sangat mudah dipahami. Dalam

penelusuran data program sistem pakar mengidentifikasi

penyakit datanaman padi ini menggunakan diagram pohon

keputusan. Dengan melihat gambar diagram pohon keputusan

akan bisa mengetahui Penjelasan Diagram Pohon Sistem Pakar

mengidentifikasi penyakit dan hama tanaman padi.Pada bagan

ini digambarkan hubungan antara node – node yang

menjelaskan penelusuran kategori penyaki dan hama padi

,penyebab,ciri ciri, sampai mendapatkan suatu pengendalian

yang diharapkan dari konsultasi yang telah dilakukan

pengguna. 1
Y
T

2
7
Y Y

3 4 KI
T
8
Y T
Y T
KH
PB 5 6
T 9 10

PR

PH PF Kl
PS
52

Gambar 4.2: Diagram Pohon Keputusan Jenis Penyakit

Tabel 4.7 Penjelasan Digram Pohon Keputusan Jenis Penyakit

Simbol Penjelasan

Pertanyaan Apakah Terdapat


1
BercakPada Daun
Pertanyaan Apakah malai tidak
2
membentuk atau tidak keluar
Apakah Batang Mudah Patah
3
Pertanyaan Malai tidak membentuk
4
atau tidak keluar
Pertanyaan Apakah Tanaman
5
Kerdil
Apakah jumlah anakan berlebihan
6
Pertanyaan Apakah bercak
7
berbentuk jorong
Pertanyaan Apakah Terdapat
8
Bercak Pada Daun
Pertanyaan Apakah Bulir padi
9
Hampa atau kosong
Pertanyaan apakah bercak
10
berbentuk jorong
Simbol ini menunjukan hasil
PB
konsultasi penyakit bercak coklat
Simbol ini menunjukkan bahwa

KL kita akan keluar dari jenis

konsultasi
PH Simbol ini menunjukan hasil
53

konsultasi penyakit kerdil hampa


Simbol ini menunjukan hasil
PR
konsultasi penyakit Kerdil rumput
Simbol ini menunjukan hasil
PF
konsultasi penyakit fusarium
Simbol ini menunjukan hasil
PS
konsultasi penyakit blash

4.2.2 Diagram Pohon Keputusan Jenis Hama Sistem Pakar

Mengidentifikasi Penyakit Dan Hama Pada Tanaman Padi

Diagram pohon keputusan merupakan sebuah gambaran

aliran penelusuran data yang sangat mudah dipahami. Dalam

penelusuran data program sistem pakar mengidentifikasi Hama

1
Y
T

2
5
Y T T
Y

HB 3 Kl
6
Y T
Y T

HK 4
Y HW 7
T
HS
KL
KL HT

Gambar 4.3 Diagram Pohon Keputusan Jenis Hama


54

Tabel 4.8 Penjelasan Diagram Pohon Keputusan Jenis Hama

Simbol Penjelasan

Pertanyaan Apakah biji padi


1
hampa,bulir banyak kosong
Pertanyaan Apakah terdapat bercak
2
putih di lingkar warna coklat
Apakah Ada potongan Dau yang
3
mengambang
Pertanyaan Apakah walang

4 menyerang pada fase susu dengan

mengisap cairan padi


Pertanyaan apakah tanaman
5
menguning pada daun
Pertanyaan Apakah terdapat sarang
6
Wereng pada tanaman padi
Pertanyaan apakah ada tikus di area
7
persawahan
Simbol Ini Menunjukan Hasil
HB
Konsultasi Hama Burung
Simbol Ini Menunjukan Hasil
HK
Konsultasi Hama Keong Emas
HW Simbol Ini Menunjukan Hasil
55

Konsultasi Hama Wereng


Simbol Ini Menunjukan Hasil
HT
Konsultasi Hama Tikus
Simbol Ini Menunjukan Hasil
HS
Konsultasi Hama Walang Sangit
Simbol Ini Menunjukan Untuk
KL
Keluar Dari Konsultasi

4.2.3Flowchart Sistem Pakar Mengidentifikasi Penyakit Dan Hama

Pada Tanaman Padi

Flowchart sistem merupakan alur sistem yang dirancang

dalam bentuk desain dengan menggunakan simbol-simbol tertentu.

Dalam sistem pakar mengidentifikasi penyakit dan hama tanaman

padi berbasis android ini menggunakan diagram flowchart seperti

yang ditampilkan sebagai berikut.

Mulai

Pilih
Kategori Data
ya
Tidak
Jenis data

56

ya

Hasil pencarian Tidak


Pilih Kategori Data

ya

Rekaman Data

Solusi

Selesai

Gambar 4.4 Rancangan Flowchart Konsultasi Pengguna

4.2.4 Rancangan Antar Muka Sistem Pakar Mengidentifikasi

Penyakit Dan Hama Pada Tanaman Padi

Perancangan antar muka bertujuan memberikan

gambaran tentang aplikasi yang akan dibangun. Sehingga dapat

mempermudah dalam mengimplementasikan aplikasi serta

akan memudahkan pembangunan aplikasi yang memenuhi

prinsip perancangan antar muka yang baik. Perancangan sistem


57

pakar mengidentifikasi penyakit dan hama pada tanaman padi

yang akan dibangun adalah sebagai berikut :

1. Rancangan Struktur Menu

Rancangan struktur menu merupakan struktur yang

mengambarkan menu-menu pada aplikasi sistem pakar

mengidentifikasi penyakit dan hama pada tanaman padi. Menu

utama ini terdiri dari, data penyakit, data hama, konsulltasi,

tentang. Dapat dilihat pada gambar 4.3


63

Menu
Utama

Data Penyakit Data Hama Konsultasi Tentang

Hasil Penulusuran Data Hasil Penulusuran Data


Jenis Konsultasi
Penyakit Hama

CIri Ciri

Solusi

Gambar 4.5 Rancangan Struktur Menu


64

2. Rancangan Menu Utama

Rancangan menu utama merupakan bentuk rancangan yang

menampilkan menu awal. Pada menu utama terdapat beberapa menu

yaitu menu data penyakit, data hama, konsultasi, hama, tentang. Dapat

lihat pada gambar 4.4

SISTEM PAKAR MENGIDENTIFIKASI PENYAKIT DAN HAMA TANAMAN PADI

Data Penyakit Data Hama

Konsultasi Tentang

Gambar 4.6 Rancangan Menu Utama

Keterangan :

a. Tombol Data Penyakit

Pada rancangan ini berisikan tentang penyakit penyakit

yang dapat di konsultasikan pada aplikasi sistem pakar

mengidentifikasi penyakit dan hama pada tanaman padi


65

b. Tombol Data Hama

Pada rancangan ini berisikan tentang Jenis hama yang dapat

di konsultasikan pada aplikasi sistem pakar mengidentifikasi

penyakit dan hama pada tanaman padi

c. Tombol Konsultasi

Adalah rancangan aplikasi yang dimana pengguna dapat

melakukan konsultasi penyakit atau hama yang sudah di

sediakan oleh aplikasi nantinya.

d. Tombol Tentang

Berisikan secara singkat mengenai pembuat atau perancang

aplikasi sistem pakar mengidentifikasi penyakit dan hama pada

tanaman padi berbasis android.

5. Rancangan Menu Data Penyakit

Yaitu rancangan yang mengambarkan sesunan data penyakit

yang ada pada aplikasi sistem pakar mengidentifikasi penyakit dan

hama tanaman padi.


66

DATA PENYAKIT

Nama Penyakit

Nama Penyakit

Nama Penyakit

Nama Penyakit

Nama Penyakit

Keluar

Gambar 4.7 Rancangan Menu Data Penyakit

Keterangan :

a. Tombol Nama Penyakit

Pada nama penyakit nantinya akan berisikan tenttang

penyakit penyakit yang berhubungan dengan tanaman padi

b. Tombol Keluar

Adalah rancangan button untuk penguna keluar dari

form data penyakit

6. Rancangan Menu Data Hama

Rancangan menu data hama merupakan rancangan yang

menggambarkan tampilan yang ada pada data hama tersebut nantinya


67

DATA HAMA

Nama Hama

Nama Hama

Nama Hama

Nama Hama

Nama Hama

Kluar

Gambar 4.8 Rancangan Menu Data Hama

Keterangan :

a. Tombol Nama Hama

Pada nama penyakit nantinya akan berisikan tenttang

Hama yang berhubungan dengan tanaman padi

b. Tombol Keluar

Adalah rancangan button untuk penguna keluar dari

form data hama

7. Rancangan Menu Konsultasi

Rancangan menu konsultasi mengmbarkan data yang ada pada

menu konsultasi nantinya yang terdiri dari konsultasi penyaki dan

konsultasi hama yang dapat dilihat pada gambar 4.7


68

SILAHKANPILIH KONSULTASI YANG ANDA INGINKAN DAN JAWAB PERTANYAAN YA ATAU TIDAK

Penyakit Hama

Keluar

Gambar 4.9 Rancangan Menu Konsultasi

Keterangan :

a. Tombol Penyakit

Adalah dimana pada rancangan ini nantinya terkhusus

pada konsultasi penyakit tanaman padi

b. Tombol Hama

Adalah dimana pada rancangan ini nantinya terkhusus

pada konsultasi penyakit tanaman padi

c. Tombol Keluar

Pada button ini mengarahkan penguna untuk keluar dari

konsultasi yang di lakukan

1. Rancancan Hasil Penelusuran Data Menu Penyakit

Bagian ini adalah rancangan menu data yang ada pada bagian

menu data penyakit sehingga ketika kita memilih salah satu data

penyakit dan memilh penyakit kita akan di arahkan ke hasil Penelusuran

data penyakit ini


69

Nama Penyakit

Gambar
Deskripsi
Gejalah

Pengendaian
Keluar

Gambar 4.10 Rancangan Data Menu Penyakit

2. Rancangan Penulusuran Data Menu Hama

Merupakan gambaran dari aplikasi yang dibut dimana setelah

kita memilih data hama yang kita pilih kita akan di arahkan ke hasil

penulusuran data menu hama tampilan dapat dilihat pada gambar 4.11

Nama Hama

Gambar

Deskripsi

Ciri Ciri

Pengendaian

Keluar

Gambar 4.11 Rancangan Data Menu Hama


70

3. Rancangan Pertanyaan Konsultasi

Merupakan gambaran dari aplikasi yang dibut dimana setelah

kita memilih konsultasi yang kita inginkan aplikasi dapat menampilkan

pertanyaan petanyaan mengenai konsultasi yangdipilih dapat dilihat

pada Gambar 4.12

Jenis Pertanyaan

Ya Tidak Keluar

Gambar 4.12 Rancangan Pertanyaan Konsultasi

Keterangan :

a. Tombol Ya

Pada options kita akan menjawab pertanyaan yang

ada pada aplikasi nantinya kemudian jika petanyaan sesuai

dengan gejalah padi kita tekan button Ya

b. Tombol Tidak

Pada options kita akan menjawab pertanyaan yang

ada pada aplikasi nantinya kemudian jika petanyaan tidak

sesuai dengan gejalah padi kita tekan button Tidak


71

c. Tombol Keluar

Pada Options ini ketika pengguna nantinya tidak ingin konsultasi

maka hanya perlu menekan button tidak jika ingin keluar.

1.3 Implemantasi Sistem Pakar Mendidentifikasi Penyakit Dan Hama

Tanaman Padi

Implementasi sistem adalah tahap penerapan sistem yang akan

dilakukan jika sistem disetujui termasuk program yang telah dibuat pada

tahap perancangan sistem agar siap untuk dioperasikan. Implementasi

Sistem ini dilakukan menggunakan AplikasiMit AppInventor dengan.

Aplikasi tersebut dapat dijalankan pada berbagai platform android, tetapi

implementasi dan pengujian sepenuhnya hanya dilakukan pada perangkat

Android dengan sistem operasi Minimal 5.0 Lolipop.

4.4 Maintenance Sistem Pakar Mengideentifikasi Penyakit Dan Hama Pada

Tanaman Padi

Maintenance sistem atau perawatan sistem adalah pelayanan yang

diberikan setelah implementasi sistem dilakukan.Sistem maintenance ini

diperlukan agar sistem yang telah terpasang dapat selalu bekerja sesuai

fungsinya.Sehingga tidak menggangu penguna dalam melaukan identifikasi

sehingga pengguna dapat menikmati sistem pakar mengidentifikasi penyakit

dan hama pada tanaman padi


72

BAB V

IMPLEMENTASI SISTEM

5.1 Hardware Dan Software

Adapun dalam aplikasi sistem pakar mengidentifikasi penyakit dan

hama tanaman padi berbasis android ini dapat di implementassikan atau

digunakan pada pengkat Handphone dengan minimal RAM ( Random

Acces Memorry) 1 GB dan Dan versi android minimal 5.1 Lolipop

Sampai dengan android 9.0 Pie

5.2 Tampilan Awal Interface Aplikasi

1. Tampilan Menu Utama

Tampilan menu utama merupakan bentuk tampilan menu awal.

Pada menu utama terdapat beberapa menu yaitu menu Data Penyakit, Data

Hama, Konsultasi, Tentang. Sehingga user (pengguna) dapat memilih

menu yang terdapat pada menu utama. Dapat lihat pada gambar 5.1.

Gambar 5.1 Tampilan Inerface Aplikasi

72
73

Keterangan :

b. Tombol Data Penyakit

Adalah buttom yang menujukkan jenis penyakit yang dapat di

konsultasikan oleh pengguna

c. Tombol Data Hama

Adalah button yang menunjukkan jenis hama yang dapat di

konsultasikan oleh pengguna

d. Tombol Konsultasi

Adalah bagian yang menunjukkan pengguna untuk melakukan

konsultasi sesuai konsultasi yang di inginkan

e. Tombol Tentang

Pada menu ini berisikan mengenai profil singkat pembuat aplikasi

sistem pakar mengidentifikasi penyakit dan hama pada tanaman

padi berbasis android

2. Tampilan Menu Data Penyakit

Tampilan data penyakit merupakan bentuk penelusuran atau

pencarian penyakit tanaman padi sehingga dapat menampilkan Jenis jenis

penyakit tanaman padi. Dapat dilihat pada Gambar 5.2


74

Gambar 5.2Tampilan Data Penyakit

Keterangan :

a. Tombol Blash

Blash berfungsi menunjukkan penyakit blas pada tanaman padi

yang telah di buat

b. Tombol Bercak Coklat

Bercak coklat berfungsi menunjukkan penyakit bercak coklat pada

tanaman padi

c. Tombol Fusarium

Fusarium berfungsi menunjukkan penyakit fusarium pada tanaman

padi

d. Tombol Kerdil hampa

Berfungsi menunjukkan penyakit kerdil hampa pada tanaman padi


75

e. Tombol kerdil rumput

berfungsi menunjukkan penyakit kerdil rumput pada tanaman padi

f. Tombol Keluar

Berfungsi untuk keluar dari data penyakit

3. Tampilan Data Hama

Tamilan menu data hama merupakan penelusuran atau hasil

pencarian seingga dapat menampilkan jenis hama penyakit tanaman padi

sehingga pengguna dapat mengetahhui jenis hama yang menyerang

tanaman padi mereka.

Gambat 5.3 Tampilan Menu Data Hama

Keterangan :

a. Tombol Tikus

Berfungsi menampilkan hama tikus pada tanaman padi

b. Tombol Keong Emas

Berfungsi menampilkan hama keong emas pada tanaman padi


76

c. Tombol Walanng Sangit

Berfungsi untuk menampilkan hama walang sangit pada tanaman padi

d. Tombol Burung

Berfungsi untuk menampilkan hama burung pada tanaman padi

e. Tombol Wereng

Berfungsi untuk menampilkan hama wereng pada tanaman padi

f. Tombol Hama Putih

Berfungsi untuk menampilkan hama putih pada tanaman padi

g. Tombol Orong-Orong

Berfungsi Menampilkan hama orong-orong pada tanaman padi

h. Tombol Keluar

berfungsi untuk keluar dari data hama

4. Tampilan Menu Konsultasi

Pada tampilan menu konsultasi adalah bagian tampilan dimana

pengguna akan di tujukan untuh memilih salah satu konsultasi yang ingin

digunakan kemudian setelah itu aplikasi akan menampilkan hasil

konsultasi yang telah di pilih pengguna ( user )


77

Gambar 5.4 Tampilan Menu Konsultasi

Keterangan :

a. Tombol Penyakit

Dalam button penyakit ini pengguna akan melakukan konsultasi

khusus penyakit ketika memilih button penyakit

b. Tombol Hama

Dalam button ini pengguna akan melakukan konsultasi khusus

hama ketika memilih button hama

c. Tombol Keuar

Pengguna akan keluar dari menu konsultasi ketika menekan button

keluar

5. Tampilan Menu Tentang

Pada menu tentang ini berisi informasi mengenai aplikasi sistem

pakar mengiddentifikasi penyakit dan hama pada tanaman padi berbasis

android.
78

Gambar 5.5 Menu Tentang

6. Tampilan Data Hasil Penulusurn Aplikasi

Tampilan data menu penyakit merupakan data hasil peneusuran

pengguna ( user ) yang akan memunculkan nama penyakit atau hama

tergantung pilihan pengguna (user), deskripsi, gejalah hingga

pengendalianya.

Gambar 5.6 Tampilan Data Hasil Penelusuran


79

7. Tampilan Pertanyaan konsultasi

Dalam tampilan ini menampilkan pertanyaan yang sesuai

dengan konsultasi yang kita pilih

Gambar 5.7 Tampilan Peertanyaan Konsultasi

Keterangan :

a. Tombol Ya

Merupakan pilihan pertanyaan jika pertanyaan sesuai dengan

gejalah penyakit atau hama maka kita tekan ya

b. Tombol Tidak

Merupakan pilihan pertanyaan apabilah tidak sesuai gejalah

penyakit atau hama pilih tidak

c. Tombol Keluar

Merupakan perintah untuk keluar dari menu pertanyaan konsultasi.

5.3. Hasil Pengujian

Hasil pengujian dilakukan dengan menggunakan metode Black

Box Testing, merupakan metode testing pengujian yang dilakukan hanya


80

mengamati hasil eksekusi melalui data uji dan memeriksa fungsional dari

perangkat lunak. Dengan menggunakan metode pengujian black box,

perekayasa sistem dapat menemukan

kesalahan dalam kategori sebagai berikut :

1. Fungsi tidak benar atau hilang

2. Kesalahan antar muka

3. Kesalahan pada struktur data (pengaksesan basis data)

4. Kesalahan inisialisasi dan akhir program

5. Kesalahan kinerja.

Tabel 5.1 : Hasil Pengujian

No Nama Pengujian Hasil Yang Harapkan Hasil


Tampilan Awal Tiap menu dapat tampil
1. Valid
Aplikasi tampa error.
Fungsi Tampilan Awal Semua fungsi dapat
2. Valid
Aplikasi berjalan engan lancar
Hasil Kosultasi Dapat menampilkan
3. Valid
Pengguna konsultasi yang harapkan.

5.4. Penggunaan Aplikasi

Kegiatan ini bertujuan untuk menerangkan secara singkat penggunaan

aplikasi sistem pakar mengidentifikasi penyakit daan hama pada tanaman

padi. Adapun cara pengoperasiannya adalah sebagai berikut :

1. Ketika membuka aplikasi sistem pakar mengidentifikasi penyakit dan

hama pada tanaman padi terdapat beberapa menu icon seperti Data
81

Penyakit, Data Hama,Konsultasi, Tentang. Jika masuk di data penyakit

atau data hama pengguna akan di tujukan pada pemilihan jenis data yang

di inginkan kemuian setelah itu pengguna akan di tujukan pada hasil

penulusuran yang terdapat penjelasan mengenai penyakit atau hama yang

menyerang tanaman padi

2. Ketika membuka menu konsultasi penguna akan di tujukan untuk

menjawab pertanyaan seputar tanda tanda yang menyerang padi kemudian

penguna harus menjawab ya atau tidak pada menu konsultasi.

5.5. Pemeliharaan Sistem

Berdasarkan penjelasan dari halaman sebelumnya, diperlukan

pemeliharaan sistem agar sistem tersebut dapat berjalan sebagaimana

mestinya. Adapun tujuan dari pemeliharaan sistem ini adalah sebagai

berikut:

1. Mencegah terjadinya kelainan sistem yang dapat mendatangkan masalah

masalah baru.

2. Memodifikasi tampilan dan meningkatkan tehnik penelusuran susuai

permintaan pengguna sistem.

3. Mengupdate data penyakit dan hama tanaman padi.


BAB VI

KESIMPULAN DAN SARAN

6.1. Kesimpulan

Setelah melakukan analisis, perancangan, dan pengujian, maka dapat

diperoleh beberapa kesimpulan, antara lain :

1. Aplikasi sistem pakar mengidentifikasi penyakit dan hama

tanaman padi berbasis android in ini dapat melakukan diagnosis

awal terhadap penyakit dan hama pada tanaman padi.

2. Aplikasi sistem pakar mengidentifikasi penyakit dan hama pada

tanaman padi berbasis android ini cukup membantu pengguna

dalam memperoleh informasi mengenai jenis penyakit dan hama

pada tanaman padi terkhusus wilaya konawe.

3. Aplikasi ini setidaknya dapat meminimalisasi kerugian para

petani di wilayah konawe akibat penyakit ddan hama tanaman

padi.

4. Aplikasi ini di implementasikan pada perangkat berbasis

android sehingga mudah diakses di smartphone.

6.2. Saran

Agar aplikasi sistem pakar mengidentifikasi penyaakit dan hama

tanaman padi ini kedepannya lebih baik, maka yang dapat disarankan

adalah :

1. Mengingat besarnya domain pengetahuan yang berkaitan dengan

Penyakit dan hama tanaman padi, maka ruang lingkup sistem

82
83

dalam melakukan identifikasi suatu penyakit dan hama dapat

dikembangkan menjadi lebih luas dan lebih kompleks

memperbanyak data penyakit dan hama sehingga dapat

menghasilkan kesimpulan yang lebih akurat dan dapat mengatasi

permasalahan petani yang cukup kompleks.

2. Meningkatkan metode atau tehnik yang digunakan untuk

mengetahui persentase keyakinan dari penyakit dan hama padi

yang telah teridentifikasi, sehingga kesimpulan lebih akurat.

3. Memperbaiki dan memperindah tampilan antarmuka untuk

menyajikan kenyamanan penggunaan

83
71
DAFTAR PUSTAKA

Anton Setiawan. Hanggowibowo.(2009). Sistem Pakar Diagnosis Penyakit Tanaman

Padi Berbasis Web Dengan Forward Dan Backward Chainin. STT Adisucipto,

Yogyakarta, Telkomnika Vol 7 No 3, Desember 2009, ISSN 1693-6930, 187 –

194.

Badan Pusat Statistik (BPS). (2015).Produksi Padi Tahun 2014. [Online]. Tersedia:

http://www.bps.go.id. Diakses pada tanggal 20 Januari 2020.

Baehaki, S.E. dan I N. Widiarta. Ny. Hama wereng dan carapengedaliannya pada

tanaman padi. Balai Besa.penelitian

Sudarma, I. M. 2013. Penyakit Tanaman Padi (Oryza Sativa L.). Yogyakarta: Graha

Ilmu.

Wulandari, I. A., Aristoteles dan Suharjo, R. (2016). Sistem Identifikasi Penyakit

Tanaman Padi Dengan Menggunakan Metode Forward Chaining. Jurnal

Komputasi Ilmu Komputer Unila, Vol. 4,No. 1.

Al-Bahra Bin. Ladjamudin, Rekayasa Perangkat Lunak. 2006.

Kusumadewi, S. (2003). No Title. In Artificial Intelligence (Teknik dan Aplikasinya).

Yogyakarta: Graha Ilmu.

Arhami, M. 2005. Konsep Dasar Sistem Pakar. Yogyakarta: Andi

Andry. 2011. Android A sampai Z. PCplus, Jakarta.

Nazrudin. (2012). No Title. Pemrograman Aplikasi Mobile Smartphone Dan Tablet

PC Berbasis Android. Bandung: Informatika.

84

Anda mungkin juga menyukai