Anda di halaman 1dari 1

PENDEKATAN PEMBELAJARAN MATEMATIKA SD

Matematika merupakan alat bantu untuk memahami ilmu pengetahuan lain. Untuk
menarik minat peserta didik terhadap matematika maka diperlukan pendekatan pembelajaran
matematika SD diantaranya yaitu:
• Developmentally Appropriate Practice (DAP) mengajak peserta didik untuk terlibat
aktif dalam kegiatan pembelajaran dan juga menggunakan benda konkret/nyata yang
dapat membantu peserta didik dalam memahami konsep matematika.
• Contextual Teaching and Learning (CTL) membantu siswa mengaitkan antara
materi yang diajarkan dengan dunia nyata siswa dan mendorong siswa membuat
hubungan antara pengetahuan yang dimilikinya dengan penerapannya dalam kehidupan
mereka sehari-hari.
• Active Learning model pembelajaran yang sangat menekankan aktifitas dalam segi
fisik, mental, emosional, sosial, dan sebagainya serta partisipasi peserta didik dalam
proses pembelajaran.
• Realistik Mathematic Education (RME) pendekatan yang menempatkan realitas dan
pengalaman peserta didik sebagai titik awal pembelajaran. Pemanfaatan terhadap
realitas yang dapat dipahami dan diamati oleh peserta didik, sedangkan lingkungan
ialah lingkungan dimana tempat peserta didik berada baik lingkungan sekolah,
keluarga, maupun masyarakat untuk membantu memperlancar proses pembelajaran
matematika.
• Cooperative Learning menekankan pada sikap atau perilaku bersama dalam bekerja
atau membantu di antara sesama dalam struktur kerjasama yang teratur dalam
kelompok, yang terdiri dari dua orang atau lebih. Dalam pembelajaran kooperatif
dikembangkan diskusi dan komunikasi dengan tujuan agar siswa saling berbagi
kemampuan, saling belajar berpikir kritis, saling menyampaikan pendapat, saling
membantu belajar, saling menilai kemampuan dan peranan diri sendiri maupun teman
lain.
• PAKEM: Pembelajaran PAKEM singkatan dari Pembelajaran Aktif, Kreatif, Efektif,
dan Menyenangkan. Dengan pendekatan PAKEM, belajar dimaknai sebagai proses
aktif untuk membangun pemahaman dari informasi dan pengalaman oleh si pembelajar,
dengan memperhatikan dan mengembangkan rasa ingin tahu dan imajinasi anak,
sehingga pembelajaran menjadi menyenangkan dengan indikator; perhatian terhadap
tugas besar, hasil belajar meningkat, senang belajar, dan belajar seumur hidup.
• Open-ended mengembangkan kegiatan kreatif dan pola pikir siswa melalui problem
solving secara simultan, dengan kata lain kegiatan kreatif dan pola pikir siswa harus
dikembangkan semaksimal mungkin sesuai dengan kemampuan siswa.
• Saintifik melibatkan keterampilan proses, seperti mengamati, mengklasifikasi,
mengukur, meramalkan, menjelaskan, dan menyimpulkan. siswa. Tujuannya adalah
untuk membina kemampuan siswa dalam memecahkan masalah melalui serangkaian
aktivitas yang menuntut kemampuan berpikir kritis, berpikir kreatif, dan berkomunikasi
dalam upaya meningkatkan pemahaman siswa.
• Kontruksivistik pendekatan guru yang menjadi motivator dan fasilitator ke murid.
Seorang guru membangun suasana yang kondusif agar terjadinya proses pembelajaran
dan pengetahuan itu sendiri dibangun oleh siswa, baik secara individu maupun secara
bersama-sama.

Anda mungkin juga menyukai