Anda di halaman 1dari 42

LABORATORIUM KONSERVASI SUMBERADAYA HUTAN

DAN EKOWISATA

Mata Kuliah
EKOLOGI UMUM

Dosen Pengasuh
Amran Achmad
Asrianny S.Hut, MSi.
Kuliah VI
Dosen Pengasuh :
Prof. Dr. Amran Achmad, M.Sc.
Pokok Bahasan:
Siklus Biogeokimia : Pengertian dasar, siklus nitrogen,
siklus fosfor, siklus biogeokimia dalam DAS
EKOLOGI UMUM
Siklus Biogeokimia
Pengertian dasar, siklus nitrogen, siklus forfor, siklus
biogeokimia dalam DAS (hal 117 – 141)
Siklus Biogeokimia
Siklus karbon, siklus air, siklus sedimen, dan siklus
unsur non esensial (hal 142 – 158)
Siklus Biogeokimia
Peredaran unsur kimia dari protoplasma dalam biosfir,
baik dari lingkungan ke organisme maupun sebaliknya,
disebut siklus biogeokimia
Bio = Organisme hidup
Geo = Batuan, udara dan air di atas permukaan bumi
Geokimia, menekankan pada komposisi kimia dari
bumi dan pertukaran unsur-unsur pada bagian yang
berlainan di kerak bumi, atmosfir, lautan, sungai dan
perairan. Biasa juga disebut dengan siklus nutrient.
Siklus nutrient pada
ekosistem padang
rumput.

Coklat  Energi yang tidak


diabsobsi oleh tumbuhan
Merah  Energi yang diguna-
Kan dalam system
Biru  Energi yang dilepaskan
dari system
Jaring - Jaring
Makanan pada
ekosistem
ekosistem hutan
Jaring-Jaring Makanan Pada ekosistem Perairan
Siklus Nutrient Dalam ekosistem
Sangat Kompleks.
Siklus yang dominan antara organisme dan atmosfir
Misalnya : Co2, O2, H2

Siklus yang dominan antara organisme dan tanah


Misalnya : N, P, K, Ca, Mg

Siklus yang dominan antara organisme, tanah dan


atmosfir
Misalnya : N
Mekanisme Siklus Materi Nutrient

Siklus gas :
Carbon, Hydrogen, Oksigen, Nitrogen dan Sulfur

Siklus sedimen :
Mekanisme meteorologi. Melalui debu dan hujan sebagai
hasil erosi angin. Misalnya “sand dunes”
Mekanisme biologi. Melalui migrasi hewan. Banyak hewan
yang terlibat dalam siklus biogeokimia juga terlibat dalam
siklus geokimia
Mekanisme geologi/hidrologi. Melalui pencucian
larutan tanah dan batuan, atau air yang bergerak
Tipe Siklus Nutrient
Siklus geokimia (geochemical cycles)
Siklus biogeokimia (biogeochemical cycles)
Siklus biokimia (biochemical cycles)

Siklus Geokimia (Geochemical Cycles)

Siklus nutrient antar ekosistem. Misalnya : Pergerakan


nutrient dari pegunungan ke lautan atau sebaliknya
Melalui mekanisme : metereologi, hidrologi dan biologi
Siklus Biogeokimia (Biogeochemical Cycles)

Siklus nutrient dalam ekosistem, yakni Pergerakan nutrient


antara organisme dgn lingkungan fisiknya.
Pengangkatan nutrient oleh tumbuhan : melalui akar dan
permukaan daun.
Distribusi nutrient dalam tubuh tanaman : umbi, buah, batang,
daun, bunga dll.
Nutrient hilang dari tubuh tanaman melalui : pencucian oleh air
hujan, dimakan oleh herbivora, diangkut sebagai hasil
produksi, hilang melalui pengguguran daun dan ranting.
Dekomposisi bahan organik : Diangkat kembali ke tubuh
tanaman
Siklus Biokimia (Biochemical Cycles)

Siklus nutrient dalam tubuh tumbuhan. Misalnya : pergerakan


nutrient dalam tubuh tumbuhan
Akumulasi mineral tertentu pada bagian tubuh tumbuhan,
seperti pada akar, biji, dll.
Siklus Nutrient Dalam Ekosistem
Siklus Nitrogen
Memperlihatkan peranan mikro organisme
PROTOPLASM
Plants Animals
Bacteria Excretion, Urea, etc.
Protein
Synthesis
Bacteria and
Nitrogen-Fixing Fungi of Decay
Bacteria and Algae
NITROGEN Amino acids and
IN THE Organic Residues
NITRATES AIR
Aminiying
Bacteria
Marine Birds Electrification and
And Fish Photochemical Fixation
AMMONIA

Shallow Marine Denitrifying Gain from


Sediments Bacteria Volcanic Action
Nitrate Nitrite
Bacteria Bacteria Igneous
Loss to Deep NITRITES Rocks
Sediments
Siklus Nitrogen
Memperlihatkan proses fiksasi, assimilasi, nitrifikasi,
denitrifikasi, pencucian, aliran permukaan, dsb.
N2 (very large reservoir)

NOX Atmospheric Biofixation


Fixation (40) (140)
ATMOSPHERE
Denitrification

Emission (Auto and Rain


Industrial Combustions) Out Biotic Community

TEROSPHERE Assimilation
NO3 (1000) Decomposition
Return by Fish, Birds Leaching and Humic
Runoff N
Rivers,
Oceans Nitrification
Volcanic
NH3 Action
(5)
Deep Sediments Industrial Fixation
Dead End (Fossil Fuel Energy)
(45)
Siklus Nitrogen

Memperlihatkan komponen yang menyangkut siklus


nitrogen , yang ditunjukkan dalam bentuk aliran energi
untuk keperluan kegiatan dalam siklus
Siklus Nitrogen
Siklus Nitrogen

Memperlihatkan besarnya transfer nitrogen dalam


ekosistem (jutaan metric ton)
Siklus Fosfor
Sumber fosfor terbesar dari batuan dan deposit
Sebagian besar fosfor mengalir ke laut dan diendapkan
di laut dangkal dan laut dalam.
Pengembalian ke daratan melalui pemanenan ikan tidak
seimbang dengan pencucian fosfor ke laut
Hanya 60.000 ton fosfor yang kembali ke daratan per
tahun, sementara penambangan fosfat untuk pupuk
mencapai 1 – 2 juta ton, dimana sebagian besar
diendapkan di laut
Fosfor adalah mineral yang paling langkah di permukaan
bumi (jumlah cadangan mineralnya paling sedikit)
• Sumber utama
– batuan • Input: pelapukan
batuan
– Bahan organik tanah
– tanaman • Output: fiksasi mineral,
pelindian
– PO4- dalam tanah
Siklus Fosfor
PROTOPLASM
Plants Animals
Bacteria
Excretion
Bones,
PHOSPHATE ROCKS Teeth
Protoplasm Guano Deposits
Synthesis Fossil Bone Deposits

Phosphatizing
Volcanic Bacteria
Apatite
Erosion
Marine Birds
Ans Fish
DISSOLVED
PHOSPHATES

Shallow Marine
Loos to Deep Sediments
Sediments
Siklus Fosfor
Organisme membutuhkan fosfor untuk banyak hal.

Daur fosfor lebih sederhana daripada daur-daur lainnya


karena daur fosfor tidak melibatkan atmosfer.
• Fosfor hanya ada dalam bentuk fosfat, yang diserap
tanaman dan digunakan untuk sintesis senyawa
organik.

Humus dan partikel tanah mengikat fosfat, hal ini


menyebabkan daur fosfat bersifat lokal.
Perubahan pada siklus N dan P
Masukan besar-besaran N dan P
tersedia oleh aktifitas manusia
melalui:
– Pemupukan dan erosi
– Limbah industri dan rumah
tangga
– Pembakaran bahan bakar
fosil - melepaskan NOx
– Penggundulan hutan

Eutrofikasi
Sacramento River, Central Valley, CA
Eutrofikasi
HUMAN IMPACTS

1. Peningkatan kandungan N and


P tersedia
2. Perkembangan alga meningkat
(hijau)
3. Kematian alga meningkatkan
endapan
4. Peningkatan dekomposisi
5. Oksigen menurun
6. Kondisi anaerobik membunuh
ikan dan hewan lain
Siklus Sulfur/Belerang
Sumber sulfur terbesar adalah dari lahan dan sedimen,
sedangkan dari atmosfir hanya sebagian kecil saja.
Inti dari siklus ini adalah adanya peranan dari mikro
organisme yang dapat melakukan oksidasi dan reduksi
zat-zat kimia tertentu
Reduksi SO4 dalam sediment di laut dalam dan di perairan
darat dilakukan oleh bakteri-bakteri (desulfovibriobacteria)
yang dapat menghasilkan gas H2S
Terdapat hubungan antara proses-proses geokimia,
meteorologis (erosi, sedimentasi, pencucian, hujan,
absorbsi, desorbsi dsb.) dengan proses biologis
(produksi, dekomposisi)
Sulfur terdapat dalam bentuk sulfat anorganik.

Sulfur direduksi oleh bakteri menjadi sulfida dan kadang-


kadang terdapat dalam bentuk sulfur dioksida atau
hidrogen sulfida.

Hidrogen sulfida ini seringkali mematikan mahluk hidup


di perairan dan pada umumnya dihasilkan dari
penguraian bahan organik yang mati.

Tumbuhan menyerap sulfur dalam bentuk sulfat (SO4).


Perpindahan sulfat terjadi melalui proses rantai makanan, lalu
semua mahluk hidup mati dan akan diuraikan komponen
organiknya oleh bakteri.

Beberapa jenis bakteri terlibat dalam daur sulfur, antara lain


Desulfomaculum dan Desulfibrio yang akan mereduksi sulfat
menjadi sulfida dalam bentuk hidrogen sulfida (H2S).

Kemudian H2S digunakan bakteri fotoautotrof anaerob seperti


Chromatium dan melepaskan sulfur dan oksigen.

Sulfur di oksidasi menjadi sulfat oleh bakteri kemolitotrof seperti


Thiobacillus.
Siklus Sulfur
Siklus Sulfur/Belerang
Siklus Sulfur/Belerang
Memperlihatkan estimasi besaran sulfur yang di transfer
di biosphere (jutaan metric ton)
Akibat Yang Ditimbulkan Oleh Polusi Udara
Peningkatan gas Nitrogen dan sulfur di udara disebabkan
oleh industri.
Oksida nitrogen (N2O dan NO2) serta oksida sulfur (SO2)
bersifat sangat beracun (toxic) terhadap organisme
Pembakaran batu bara adalah sumber SO2, dan sangat
mengganggu fotosintesis, sedangkan pembakaran bahan
bakar minyak pada kendaraan bermotor dan industri
adalah sumber NO2 yang menyebabkan iritasi pada
saluran pernafasan.
Jika di atmosfir SO2 bereaksi dengan air, akan menjadi
H2SO4 encer dan turun ke permukaan bumi sebagai hujan
asam.
Deposisi asam terjadi apabila asam sulfat, asam nitrat, atau
asam klorida yang ada di atmosfer baik sebagai gas maupun
cair terdeposisikan ke tanah, sungai, danau, hutan, lahan
pertanian, atau bangunan melalui tetes hujan, kabut, embun,
salju, atau butiran-butiran cairan (aerosol), ataupun jatuh
bersama angin.

Asam-asam tersebut berasal dari prekursor hujan asam dari


kegiatan manusia (anthropogenic) seperti emisi pembakaran
batubara dan minyak bumi, serta emisi dari kendaraan
bermotor. Kegiatan alam seperti letusan gunung berapi juga
dapat menjadi salah satu penyebab deposisi asam. Reaksi
pembentukan asam di atmosfer dari prekursor hujan
asamnya melalui reaksi katalitis dan photokimia
Dampak Hujan Asam
Siklus Nutrient Dalam Daerah Aliran Sungai (DAS)
Kehilangan Ca dalam hutan yang tidak terganggu di DAS
hanya 8 kg/ha/thn.
Air hujan membawa Ca kedalam DAS sebesar 3 kg/ha/thn
Hanya diperlukan 3 kg/ha/thn untuk mencapai keseimbangan
Pada daerah aliran sungai yang terganggu, kehilangan Ca
mencapai 5 kali lipat, sementara nitrogen mencapai 15 kali
lipat.
Konsentrasi nitrogen dan fosfor dalam sungai dari DAS
yang lahannya digunakan untuk pertanian, tuju kali lebih
besar dibandingkan dengan sungai dari DAS yang
sebagian besar ditutupi oleh hutan
Terima Kasih
Sampai Minggu Depan

Anda mungkin juga menyukai