27
r = Jari-jari tetet\san
= Tegangan permukaan
k = Faktor koreksi, karena tetesan tidak berbentuk bulat sempurna
dan adanya gaya tahanan (hambatan) oleh udara sekeliling pada
saat pembentukan.
Jika volume rata-rata dari sebuah tetesan adalah V, maka persamaan (1) dapat di
ubah menjadi:
V g
(2)
2k r
Dari persamaan (2) terlihat bahwa semua besaran di ruas kanan dapat diukur
dengan mudah, kecuali k dan n. Sebaiknya jika tegangan permukaan diketahui, maka jari-
jari r dapat ditentukan. Itulah sebabnya di dalam percobaan ini dilakukan 2 macam
pengamatan : yang pertama menggunakan zat cair yang diketahui γ-nya, sedangkan yang
ke dua menggunakan yang ingin di ketahui γ-nya.
Jika volume dari kedua zat itu diambil sama dengan jumlah tetesan rata-rata yang
dibentuk dari volume tersebut oleh kedua zat cair diketaui, maka tegangan permukaan zat
cair kedua dapat dihitung dengan :
n1 2
2 1 (3)
n2 1
dengan
n adalah jumlah tetesan rata-rata
ρ adalah rapat massa zat cair.
Untuk rapat massa zat cair dapat dihitung dengan menggunakan persamaan.
m
(4)
V
di mana m dan V masing-masing menyatakan massa dan volume yang keduanya dapat
diamati dalam percobaaan.
Jika percobaan dilakukan tidak pada temperatur 250 C, maka rapat massa yang
diperoleh dari persamaan (4), yaitu :
28
1 (1 t )
k (5)
(1 25 )
dimana β menyatakan koefisien muai volume zat cair dan t menyatakan temperature pada
saat pengamatan dilakukan .
29
8. Ulangi percobaan (6 sampai dengan 7) sebanyak 2 atau 3 kali ditentukan oleh
asisten.
VII. ANALISIS
1. Tentukan besar tegangan permukaan zat cair tersebut.
2.. Jelaskan sumber-sumber kesalahan pada penguuran saudara.
3. Tuliskan kesimpulan saudaraa.
DAFTAR PUSTAKA
1. Renreng, A, 1984 ; Asas-asas Ilmu Alam Universitas, Lephas-Unhas, Ujung
Pandang.
2. Halliday,D. and Resnick,R.,1992 ; Fisika (terjemahan oleh Pantur Silaban dan
Erwin Sucipto), Jilid I, Edisi ke 3, Erlangga, Jakarta
3. Diktat Fisika Dasar, Koordinator bidang Fisika UPT MKU, Unhas
30
LAPORAN
TUJUAN:
A. Tabel Pengamatan :
31
B.Pengolahan Data :
32
C. Kesimpulan :
33