Anda di halaman 1dari 12

UNIVERSITAS HASANUDDIN

FAKULTAS KEHUTANAN

BAHAN AJAR

Mata Kuliah : Dendrologi


Kode Mata Kuliah / SKS
Semester : Awal
Program Studi : Kehutanan
Mata Kuliah Prasyarat : Biologi
Dosen Penanggung Jawab : Ngakan Putu Oka
Tim Dosen : Risma Illa Maulani
Sasaran Belajar/Learning : Mempu menggunakan pengetahuan taksonomi dasar
outcome untuk mengenal dan mengetahui famili tumbuhan dan
spesies pohon yang termasuk di dalam masing-masing
famili, dan mengenal anakan pohon, khususnya yang
memiliki nilai ekonomi di bidang kehutanan
Deskripsi Mata Kuliah : Mata kuliah ini mengajarkan pengetahuan dasar
taksonomi dan kelasifikasi tumbuhan khususnya pohon
mulai dari aturan tata penamaan tumbuhan, morfologi
tumbuhan, penggunaan buku kunci determinasi tumbuhan,
deskripsi famili beberapa pohon berguna, teknik
pengenalan famili dan jenis di lapangan, serta teknik
mengenal anakan pohon di lapangan
MINGGU VII (KETUJUH)

1. Pendahuluan

Pokok Bahasan : Morfologi tumbuhan: Buah


Cakupan/Garis Besar Materi dari Pokok Bahasan:
Pertemuan ketujuh ini ditujukan untuk memberikan
pemahaman kepada mahasiswa mengenai pentingnya
belajar morfologi tumbuhan khususnya buah untuk
selanjutnya dapat digunakan dalam mengenali spesies
pohon, seperti mengenali kesamaan karakteristik morfologi
dari spesies yang sama dan karakteristik yang berbeda di
antara spesies yang berbeda.
Manfaat Pokok Bahasan : Dapat menggunakan pengetahuan morfologi buah
untuk mengelasiifikasikan tumbuhan khususnya pohon pada
tingkat spesies serta dapat menggunakan pengetahuan
morfologi daun untuk mengenal spesies tumbuhan
Tugas / Kasus : Mencari contoh spesies pohon yang memiliki
karakteristik morfologi buah sebagaimana dijelaskan pada
pokok bahasan morfologi tumbuhan: buah
Prilaku Awal : Mahasiswa memahami bahwa setiap spesies
tumbuhan memiliki bentuk dan karakteristik buah masing-
masing yang berbeda satu dengan yang lain
Strategi / Metoda / Media Pembelajaran: Ceramah dan simulasi / Powerpoint
Indikator penilian : Dapat menjelaskan karakteristik buah dan
membedakan bentuk-bentuk morfologi buah
Bobot Penilaian : (lihar RPS)
2. Penyajian Materi

Buah (Fruit)
Setelah berhasil melakukan penyerbukan (pollination), maka ovary akan berkembang
menjadi buah, dan ovule yang ada di dalamnya juga akan berkembang menjadi biji. Bunga yang
memiliki satu pistil dengan satu ovary akan berkembang menjadi buah tunggal (simple fruit),
dalam arti dalam satu tangkai buah terdapat hanya satu buah. Sebagian besar tumbuhan
berbunga yang ada di bumi ini memiliki buah tunggal, misalnya spesies dari famili Anacardiaceae
(mangga-manggaan), famili Myrtaceae (jambu-jambuan), famili Dipterocarpaceae (meranti-
merantian), famili Leguminosae (polong-polongan), dan banyak lagi yang lainnya. Satu buah
tunggal dapat memiliki lebih dari satu biji seperti pada buah Psidium guajava Linn. (jambu biji),
Lancium domesticum Corr. (langsat), atau Citrus spp. (jeruk-jerukan), tetapi tidak setiap biji
terhubungkan dengan pistil (Gambar 26 atas).
Sebaliknya, bunga yang memiliki lebih dari satu pistil yang masing-masing mengandung 1
ovary akan berkembang menjadi buah majemuk (compound fruit), dalam arti bahwa dalam satu
tangkai buah (sewaktu masih berbentuk bunga disebut peduncle) terdapat lebih dari satu buah.
Contoh tumbuhan yang memiliki buah majemuk adalah beberapa spesies dari famili Moraceae
(nangka-nangkaan) seperti Artocarpus spp., Morus spp., Ficus spp.), spesies dari famili
Annonaceae (kenanga-kenangaan) seperti Annona spp., Polyalthia spp., Mizetia spp, Melodorum
spp., Canangium spp., atau spesies dari famili Pandanaceae. Setiap duri pada buah Artocarpus
spp. (nangka-nangkaan) atau Annona spp. (sirsak-sirsakan) merupakan satu pistil yang masing-
masing terhubung dengan ovary yang tersusun rapat dan berlekatan satu sama lain. Apabila
pistil-pistil tersebut berhasil terbuahi dalam proses penyerbukan maka ovary yang terhubung
dengannya akan berkembang menjadi buah yang berisikan satu biji di dalamnya. Buah-buah
tersebutlah yang berlekatan satu sama lain membentuk satu buah majemuk (Gambar 4.26
bawah).
Banyak orang salah memahami buah majemuk dengan menganggap bahwa, buah yang
memiliki banyak biji adalah buah majemuk. Tentu, buah majemuk akan memiliki lebih dari satu
biji. Namun, tidak semua buah yang memiliki banyak biji adalah buah majemuk. Durio zibetinus
Mur. (durian) atau Manilkara kauki (Linn.) Dauberd. (sawo) adalah tumbuhan yang mana
buahnya memiliki lebih dari satu biji, tetapi bukan buah majemuk melainkan buah tunggal.
Beberapa pedoman yang dapat dipakai untuk membedakan antara buah tunggal atau majemuk
adalah dengan melihat calyx dan pistil. Calyx biasanya tumbuh pada dasar dari setiap satu
bunga. Apabila setelah calyx atau tempat bekas melekatnya calyx (pada bunga yang calyxnya
cepat gugur) terdapat satu buah yang berasal dari satu pistil maka buah tersebut adalah buah
tunggal. Tetapi, jika di atas satu set calyx muncul lebih dari satu buah yang berasal dari pistil
yang berbeda-beda seperti pada buah Canangium odoratum (Lmk.) Hook. & Thoms. (kenanga)
atau kalaupun nampaknya muncul satu buah tetapi terdapat banyak pistil atau bekas pistil seperti
pada buah Artocarpus spp. (nangka-nangkaan) atau Annona squamosa Linn. (srikaya), maka
buah tersebut adalah buah majemuk.

Gambar 4.26. Buah mangga dan buah jambu biji sebagai contoh buah tugggal (simple fruit) serta
buah nangka sebagai contoh buah majemuk (compound fruit)

Buah Vitis vinifera Linn. (anggur) dan buah Antidesma bunius (Linn.) Spreng. (buni)
mengandung lebih dari satu buah dalam satu tangkai atau sumbu buah (rachis), tetapi buah
tersebut bukanlah buah majemuk, melainkan buah yang terbentuk dari inflorescence (untaian)
bunga majemuk atau terdapat beberapa bunga dalam satu rachis. Setiap buah tersebut
terbentuk dari satu bunga yang tersusun di sepanjang rachis. Dengan demikian, walaupun dalam
satu tangkai muncul lebih dari satu buah, buah anggur dan buah buni bukanlah buah majemuk.
Buah sering disalah-mengertikan dengan sebuah organ yang berdaging, sedangkan
bagian yang tidak berdaging dianggap biji. Sebetulnya anggapan itu tidaklah selamanya benar.
Dalam perkembangan menjadi buah, bagian-bagian bunga selain ovary pada beberapa spesies
turut berkembang menjadi buah. Bagian-bagian bunga seperti itu antara lain peduncle,
receptacle, dan/atau calyx. Perkembangan organ-organ selain ovary ini pada akhirnya sering
lebih berbentuk buah daripada buahnya yang sebenarnya. Oleh karena itu, buah seperti ini
sering disebut buah semu. Berikut ini adalah contoh beberapa buah semu yang berkembang dari
organ bukan ovary (Gambar 4.27).
a. Buah Ficus spp. (beringin-beringinan) adalah buah semu yang berasal dari perkembangan
peduncle berbentuk bulat. Buah yang sebenarnya berukuran sangat kecil dan sangat banyak
menempel pada bagian sisi peduncle di dalam rongga buah semu tersebut (Gambar 4.24.a).
Karena dalam satu peduncle terdapat lebih dari satu buah yang masing-masing berkembang
dari ovary yang berbeda-beda, maka buah Ficus spp. termasuk buah semu dari buah
majemuk.
b. Buah Anacardiun occidentale Linn. (jambu mete) adalah buah semu yang berasal dari
perkembangan peduncle. Buah aslinya adalah bagian yang biasanya disebut biji. Kalau
diperhatikan dengan baik pada saat masih berbentuk bunga, calyx dan corolla bunga muncul
dari bagian pangkal buah asli yang umumnya disebut biji (Gambar. 4.24.b).

Gambar 4.27. Buah semu: a. Ficus sp.; b. Anacardium occidentale Linn.; Physalis minima Linn.
c. Buah Physalis minima Linn. (ciplukan) adalah buah semu yang berasal dari perkembangan
calyx. Dalam perkembangan bunga menjadi buah, calyx berkembang menutupi buah aslinya.
Gambar 4.24.c.

Untuk beberapa kelompok tumbuhan, struktur dan karakteristik buah dapat dijadikan
sebagai dasar pembuatan kunci determinasi tingkat spesies dan genus. Spesies dari genus yang
sama akan memiliki kelengkapan organ buah yang sama. Namun demikian, morfologi dari setiap
organ buah tersebut akan berbeda antara spesies yang berbeda. Buah sering sangat membantu
untuk memahami karakteristik ovary dan ovule dari bunga yang ukurannya terlalu kecil.

Terminologi untuk karakteristik buah secara umum


Buah dari berbagai spesies memiliki beranekaragam karakteristik mulai dari berdaging,
kering, mengandung air atau dapat membelah/pecah secara alami. Berikut ini adalah beberapa
istilah morfologi buah yang umum dipakai untuk menggambarkan karakteristik buah secara
keseluruhan atau bagian-bagian dari buah (Gambar 4.28).
a. Pericarp. Dinding buah atau bagian buah yang menutupi biji. Pericarp biasanya dapat
dibedakan menjadi tiga lapisan: exocarp, yaitu bagian yang berada paling luar (kulit buah);
mesocarp yaitu bagian yang berada pada bagian tengah (daging buah); dan endocarp yaitu
bagian yang membungkus biji (Gambar 4.28 kiri).
b. Fleshy. Ketika masak buah tersebut berdaging dan mengandung air seperti daging buah
pada buah Mangifera indica Linn. (mangga), Malus sylvestris Mill. (apel), Lycopersicon
lycopersicum (Linn.) Karsten. (tomat).
c. Dry. Menjadi kering ketika buah masak, seperti buah dari beberapa spesies Fabaceae
(polong-polongan) yang mana lunak pada saat masih muda, tetapi berubah menjadi kering
dan keras pada saat sudah masak.
d. Dehiscent. Buah yang pada waktu masak membelah atau pecah secara alami untuk
mengeluarkan bijinya, seperti pada buah Durio zibetinus Mur. (durian), buah Impatients spp.
(pacar-pacaran), dan beberapa spesies dari famili Fabaceae (polong-polongan).
e. Indehiscent. Kebalikan dari dehiscent yaitu buah yang tidak pecah secara alami ketika
sudah masak, seperti buah Mangifera indica Linn. (mangga).
f. Suture. Garis belahan yang terdapat pada buah dehiscent. Misalnya pada buah Durio
zibetinus Mur. (durian), suture adalah garis dari bagian mana buah tersebut biasanya
dibuka.
g. Valve. Satu bagian belahan dari buah dehiscent. Gambar 4.27 kanan.
h. Septum. Suatu lapisan atau selaput pembatas ruang-ruang yang ada dalam buah.
i. Locule. Ruang yang ada di dalam buah atau ovary.
j. Carpel. Satu bagian atau individu dari buah atau ovary majemuk. Secara teori keberadaan
dan jumlah dari carpel dapat dihitung dari jumlah locule atau dapat juga dihitung dari jumlah
belahan atau juring dari buah dehiscent atau dari jumlah cabang style atau jumlah segmen
dari stigma.

Septum
Exocarp
Locule
Mesocarp
Endocarp

Seed
(biji)
3 carpel

2 carpel
valve

Gambar 4.28. Bagian-bagian dari beberapa tipe buah dilihat dari penampang melintang dan
membujur

Bentuk-bentuk buah
a. Drupe. Buah berdaging indehiscent, berbiji satu dengan endocarp (kulit biji) keras membatu.
Contoh buah Mangifera indica Linn. (mangga) (Gambar 4.29.a).
b. Accessory. Buah semu berdaging yang terbentuk dari perkembangan receptacle. Contoh
tumbuhan yang memiliki buah seperti ini adalah Fragraria chiloensis Linn. (strawberry)
(Gambar 4.29.b).
c. Aggregate. Buah-buah dalam kelompok atau buah majemuk yang muncul dari sebuah
receptacle berbentuk bulat. Setiap buah terbentuk dari satu pistil yang berbeda-beda. Buah-
buah tersebut adalah buah berdaging mirip buah tipe drupe. Contoh: buah Lantana camara
Linn. (bunga tembelekan) (Gambar 4.29.c).
d. Hip atau buah aggregate semu. Bagian yang nampak seperti buah dari luar adalah
perkembangan dari receptacle yang membulat menyerupai buah. Beberapa buah asli
berada dalam buah semu tersebut. Contohnya adalah buah Rosa spp. (mawar-mawaran)
(Gambar 4.29.d).
e. Multiple. Buah semu berdaging yang terbentuk dari gabungan beberapa buah, masing-
masing berasal dari bunga-bunga yang berbeda dengan ovary superior. Contoh: buah dari
Morus alba Linn. (murbai) (Gambar 4.29.e).
f. Syconium. Buah majemuk semu yang terbentuk dari perkembangan receptacle membulat
dan membentuk rongga di dalamnya. Buah-buah yang sebenarnya berukuran kecil-kecil
melekat pada dinding rongga receptacle. Contoh: buah Ficus spp. (Gambar 4.29.f).
g. Berry. Buah berdaging terbentuk dari satu ovary yang memiliki beberapa atau banyak ovule.
Buah berry dapat terbentuk dari ovary superior (Gambar 4.29.g1) seperti pada Sapota spp.
(sawo-sawoan) atau dapat juga terbentuk dari ovary inverior (Gambar 4.29.g2) seperti pada
Psidium guajava Linn.
h. Hesperidium. Buah berdaging terbungkus oleh lapisan tipis sampai tebal dengan daging
buah bersekat-sekat. Buah yang termasuk ke dalam tipe ini adalah buah dari Citrus spp.
(jeruk) (Gambar 4.29.h).
i. Pepo. Buah berdaging terbentuk dari ovary inferior. Kulit luar buah biasanya bertekstur
keras dan kasar, memiliki rongga di bagian dalam dengan banyak biji-biji. Contoh buah
spesies dari famili Cucurbitaceae (labu-labuan) (Gambar 4.29.i).
j. Pome. Buah berdaging terbentuk dari ovary inferior. Pada bagian dalam dimana biji-biji
terletak agak bersekat-sekat membentuk beberapa locule. Contoh: buah Malus sylvestris
Mill. (apel) (Gambar 4.29.j).
k. Schizocarp. Buah kering tidak pecah secara alami yang terbentuk dari 2 atau lebih carpel
berbiji tunggal yang terpisah satu sama lain setelah masak. Beberapa buku lain
menyebutkan buah tipe ini sebagai cremocarp (Gambar 4.29.k)
l. Samara. Buah kering yang indehiscent, bersayap satu atau sepasang. Contoh: buah
Pterocarpus indicus Willd. (angsana atau sono kembang) dan beberapa spesies dari famili
Dipterocarpaceae (Gambar 4.29.l).
m. Achene. Buah kering yang indehiscent, berbiji satu dimana tidak seluruh dinding biji melekat
ke kulit, melainkan hanya pada satu titik saja. Contoh: buah Helianthus annus Linn. (bunga
matahari) (Gambar 4.29.m).
a b c d e f

g1 g2 h i j

k1 k2 l1 l2 m n

o p q1 q2 r s t1 t2

u1 u2 u3 u4 u5 v

Gambar 4.29. Tipe buah: a. buah drupe; b. buah accessory; c. buah aggregate, d. buah hip
atau aggregate semu; e. buah multiple; f. buah syconium; g1. buah berry superior; g2. buah
berry inferior; h. buah hesperidium; i. buah pepo; j. buah pome; k1. buah schizocarp
membelah dari samping; k2. buah schizocarp membelah dari atas; l1-l2. buah samara; m.
buah achene; n. buah caryopsis; o. buah acorn; p. buah follicle; q1-q2. buah legume; r. buah
loment; s. buah silicle; t1-t2. buah silique; u1 buah poricidal capsule; u2. buah circumscissile
capsule; h3. buah loculicidal capsule; u4. buah septicidal capsule; u5. buah basicidal capsule;
dan v. buah nute. Sebagian gambar dimodifikasi dari Lawrence 1966.
n. Caryopsis. Buah kering yang indehiscent, berbiji satu, dimana biji melekat ke pericarp
(bagian buah pembungkus biji) pada seluruh bagian sisinya. Contoh: buah jagung (Zea
mays Linn.). Perlu diingatkan di sini bahwa, buah jagung adalah buah majemuk semu. Apa
yang disebut sebagai biji dalam bahasa sehari-hari adalah buah yang sebenarnya secara
morfologi (Gambar 4.29.n).
o. Acorn. Buah yang memiliki satu locule dengan satu biji dan pada bagian pangkal tertutupi
oleh semacam cawan yang merupakan perkembangan dari hypanthium. Contoh buah
Quercus spp. (Gambar 4.29.o).
p. Follicle. Buah kering berongga, dehiscent hanya pada satu sisi saja (Gambar 4.29.p).
q. Legume. Buah kering berbentuk memanjang, memiliki satu locule dengan beberapa biji
tersusun memanjang. Ketika sudah masak buah ini dehiscent pada dua sisinya. Contoh:
buah sebagian besar spesies dari Fabaceae (Gambar 4.29.q).
r. Loment. Buah kering berbentuk memanjang, memiliki satu locule dengan beberapa biji
tersusun memanjang. Bagian buah di antara biji membentuk cekingan. Contoh: buah
Tamarindus indica Linn. (asam) (Gambar 4.29.r).
s. Silicle. Buah dehiscent yang memiliki dua locule. Ketika masak buah ini akan pecah dimana
pecahan kulit akan terpisah dalam dua belahan namun berlekatan pada bagian atas dan
meninggalkan lapisan septum yang tipis dengan beberapa biji (Gambar 4.29.s).
t. Silique. Sama dengan buah tipe silicle, tetapi ukuranya lebih panjang: panjang buah lebih
panjang dari dua kali garis tengahnya (Gambar 4.29.t).
u. Capsule. Buah kering yang dehiscent, dapat terdiri dari satu locule dengan satu garis
belahan (suture), atau beberapa locule dengan beberapa jumlah garis belahan.
Berdasarkan posisi garis belahan, tipe buah ini dibedakan ke dalam beberapa bentuk
sebagai berikut.
– Poricidal capsule. Belahan buah berbentuk lubang-lubang pori dan biji-biji keluar dari
lubang-lubang pori tersebut (Gambar 4.29.u1).
– Circumscissile capsule. Buah membelah dengan garis belahan melintang kurang lebih
pada bagian tengah-tengah buah. Contoh: buah Melastoma spp. (Gambar 4.29.u2).
– Loculicidal capsule. Garis-garis belahan membujur tepat di sepanjang sisi locule. Contoh:
buah Durio zibetinus Mur. (durian) (Gambar 4.29.u3).
– Septicidal capsule. Garis-garis belahan membujur tepat di sepanjang septum. (Gambar
4.29.u4).
– Basicidal capsule. Garis belahan mengarah dan sampai ke bagian pangkal buah, seperti
pada buah Aristolochia atau buah anggrek (Gambar 4.29.u5).
v. Nut. Buah kering yang indehiscent, berbiji satu dengan kulit sangat keras. Dalam bahasa
sehari-hari penggunaan istilah ini sering sangat luas, dalam arti meliputi berbagai bentuk
buah, termasuk Cocos nucifera Linn. (kelapa) (Gambar 4.29.v).

3. Penutup
a. Rangkuman
Kuliah ditutup dengan menegaskan atau menggaris bawahi kembali point-point penting
pada setiap sub materi kaliah dan menjelaskan pentingnya pengetahuan morfologi buah dalam
melakukan identifikasi dan determinasi tumbuhan

b. Latihan
Diberikan dalam praktek: menentukan dan menggambar morfologi buah (tipe buah) dari
sejumlah spesimen tumbuhan: buah

c. Tugas mandiri
Mencari masing-masing satu contoh spesies tumbuhan yang memiliki karakteristik buah
sebagai berikut: buah asli, buah semu, buah tunggal (simple), buah majemuk (compound), buah
dehiscence dan buah dehiscence.

d. Test Formatif
1) Apa perbedaan antara buah asli dan buah semu? Mengapa buah seperti tersebut dikatakan
sebagai buah semu?
2) Apa perbedan antara buah simple dan buah compound?
3) Berikan lima contoh spesies tumbuhan yang memiliki buah tipe loculicidal capsule.

e. Umpan balik
Semua tugas dan test dikembalikan setelah diperikasa. Jawaban yang salah diberikan alasan
mengapa salah. Dosen membuka kesempatan kepada mahasiswa untuk melakukan protes
apabila merasa mereka merasa ada jawaban yang menurut meeka benar tetapi disalahkan oleh
dosen.
Reference
Stace, C. A. 1991. Plant Taxonomy and Biosystematics. Edward Arnold, London.

Harrington, H. D. dan L. W. Durrell. 1957. How to identify plants. The Swallow Press, Inc.
Chicago.

Bailey, L. H. 1963. How plants get their names. Dover Publications, Inc., New York.

Gledhill, D. 2008. The Name of Plants. Fourth Edition. Cambridge University Press. Cambridge.

Anda mungkin juga menyukai