Anda di halaman 1dari 4

Akhmad Fadhil Aqil Ramadhan-01111940000101-Polarimeter-Hal 1-4 1

Polarimeter
Akhmad Fadhil Aqil Ramadhan, M. Agiv Putrayatma, Iim fatimah
Departemen Fisika, Fakultas Sains dan Analitika Data, Institut Teknologi Sepuluh Nopember
Jl. Arief Rahman hakim, Surabaya, 60111 Indonesia
ahmadfadhil321gmail.com
Abstrak — Percobaan polarimeter telah dilakukan dengan tujuan alat bernama polarimeter yang akan dibahas lebih lanjut pada
untuk mempelajari dan memahami prinsip polarimeter, percobaan ini.
mengukur dan membandingkan sudut putar jenis aquades dan Cahaya adalah energi berbentuk gelombang
larutan gula sebagai fungsi konsentrasi, mengetahui pengaruh elektromagnetik yang kasat mata dengan panjang gelombang
konsentrasi larutan gula terhadap sudut putar jenis, menentukan sekitar 380–750 nm. Pada bidang fisika, cahaya adalah radiasi
konsentrasi larutan gula dengan polarimeter. Adapun prinsip dari elektromagnetik, baik dengan panjang gelombang kasat mata
percobaan ini antara lain adalah cahaya, gelombang, sifat
maupun yang tidak. Sedangkan gelombang merupakan bentuk
gelombang cahaya, polarisasi cahaya dan jenisnya, serta
dari getaran yang mana disebut sebagai getaran yang merambat,
polarimeter. Pada praktikum ini digunakan alat dan bahan yaitu
Polarimeter, sumber cahaya natrium, tabung larutan, teropong,
dalam hal ini cahaya akan ditinjau sebagai gelombang karena
alat putar, gelas ukur 10 ml, beaker glass 100 ml, pipet dan batang untuk mengkaji salah satu sifat cahaya yang dapat terpolarisasi
pengaduk, gula pasir minimal 50 gram, dan aquades minimal 500 [4].
ml. Sedangkan langkah-langkah dari percobaan ini antara lain Cahaya memiliki beberapa sifat yang perlu diketahui.
adalah alat disiapkan dan disusun seperti ketentuan dan Pertama cahaya merambat lurus, hal ini dibuktikan dari cahaya
dipastikan alat tersebut dalam keadaan baik, lalu larutan tabung matahari yang masuk melalui celah-celah atau jendela yang ada
diisi dengan aquades penuh dan diusahakan tidak ada gelembung di rumah-rumah. Kedua, cahaya dapat menembus benda
udara di dalamnya, kemudian dimasukkan ke dalam polarimeter, bening, dalam kehidupan sehari-hari yang membuktikan sifat
lalu titik nol ditentukan dengan memperhatikan teropong sambal cahaya ini adalah kaca yang terdapat pada rumah akan dapat
mengatur tombol putarnya, sehingga pada pemutaran akan ditembus oleh cahaya matahari. Akan tetapi jika kita tutup kaca
terlihat seperti skema awal, lalu sudut dicatat ketika sudah tersebut dengan kain hitam yang tebal, maka cahaya tidak
teramati pola yang didapat, setelah itu dilakukan pengamatan akan bisa menembus kain hitam tersebut. Ketiga, cahaya
sebanyak 3 kali, aquades pada tabung diganti dengan larutan gula dapat diuraikan. Faktanya terjadi pada pelangi atau warna-
2 gram dan 6 gram yang masing-masing 5 ml larutan. lalu sudut warni pada percikan api yang sangat kecil ketika disinari oleh
yang didapat dari pola yang dihasilkan oleh larutan gula dicatat, sinar matahari. Lalu, sifat cahaya yang berikutnya adalah dapat
adapun selisih pembacaan skala pada aquades dan larutan gula dibiaskan, hal ini dibuktikan dari cahaya yang dilewati pada air
menyatakan besar sudut putar bidang polarisasi, dan yang
maka seakan-akan cahaya tersebut membelok [1].
terakhir temperatur ruang dan panjang tabung larutan dicatat.
Polarisasi berarti suatu peristiwa perubahan arah rambat
Setelah dilakukan serangkaian percobaan, maka didapatlah data
hasil dan dari sana dilakukan perhitungan hingga pada akhirnya getar gelombang cahaya, yang acak menjadi satu arah rambat
didapatlah kesimpulan sebagai berikut. Prinsip kerja polarimeter sumber getar. Polarisasi hanya dapat terjadi pada gelombang
yaitu mempolarisasikan cahaya dari cahaya tak terpolarisasi transversal. Karena polarisasi dapat terjadi pada cahaya, maka
menjadi cahaya terpolarisasi. Dari hasil perhitungan yang hal tersebut memperjelas bahwa cahaya merupakan gelombang
didapat, maka diperoleh sudut putar dari jenis aquades dan transversal bukan longitudinal. Pada umumnya, gelombang
larutan gula dengan nilai yang terlihat pada tabel di atas. Adapun cahaya memiliki banyak arah rambat getar. Sesuatu yang
konsentrasi sangat berpengaruh dengan sudut putar karena memiliki banyak arah rambat getar (gelombang) disebut
semakin tinggi konsentrasi maka sudut putar akansemakin besar sebagai gelombang tak terpolarisasi. Sedangkan gelombang
pula. Sedangkan cara menentukan konsentrasi larutan gula yang memiliki arah rambat getar yang searah dinamakan
dengan polarimeter adalah menggunakan persamaan untuk dengan gelombang terpolarisasi. Adapun polarisasi memiliki
mencari konsentrasi larutan seperti yang telah dituliskan pada beberapa jenis, anatara lain adalah polarisasi akibat
contoh perhitungan di atas. pemantulan, polarisasi akibat pemantulan dan pembiasan,
polarisasi akibat pembiasan ganda, polarisasi akibat absorbsi
Kata Kunci— Muatan Listrik, Medan Listrik, Milikan selektif, dan polarisasi akibat hamburan [2].
Polarimeter adalah alat yang digunakan untuk mengukur
I. PENDAHULUAN besarnya putaran optik yang dihasilkan oleh suatu zat yang
bersifat optis aktif yang terdapat dalam larutan.Jadi polarimeter

D alam kehidupan sehari-hari, kegiatan manusia sulit


dipisahkan dengan yang namanya cahaya, karena
manusia butuh untuk melihat maupun melakukan
kepentingan lain yang berkaitan dengan hal tersebut. Adapun
cahaya memiliki banyak sekali sifat, salah satu sifat cahaya
ini merupakan alat yang didesain khusus untuk mempolarisasi
cahaya oleh suatu senyawa optis aktif. Sedangkan prinsip kerja
polarimeter yaitu mempolarisasikan cahaya dari cahaya tak
terpolarisasi menjadi cahaya terpolarisasi. Cahaya terpolarisasi
dilewatkan pada sampel dan dianalisa menggunakan analisator
yang perlu untuk ditinjau adalah kemampuannya yang dapat [3].
terpolarisasi, sedangkan sifat ini erat kaitannya dengan sebuah
Akhmad Fadhil Aqil Ramadhan-01111940000101-Polarimeter-Hal 1-4 2

Gambar 1. Skema alat percobaan polarimeter

II. METODOLOGI PENELITIAN


A. Alat dan Bahan
Adapun alat dan bahan yang digunakan dalam percobaan
ini diantaranya adalah polarimeter sebagai alat untuk mengukur
polarisasi cahaya oleh medium zat tertentu, lampu sebagai
sumber cahaya natrium, tabung larutan sebagai tempat untuk
wadah larutan medium polarisasi, teropong sebagai alat untuk
memperbesar bidang polarisasi (gelap terang), alat putar
untuk memutar pola gelap terang, gelas ukur 10ml sebagai
alat untuk mengukur volume larutan, breaker glass 100 ml
sebagaia tempat pencampuran larutan yang telah divariasi,
pipet untuk mengisi kekurangan atau mengambil kelebihan
volume pada gelas ukur dan gelas beker, batang pengaduk
untuk mengaduk larutan, gula pasir minimal 50 gram sebagai
bahan pencampur larutan, dan aquades minimal 500 ml untuk
larutan utama dalam percobaan ini.
B. Skema Alat
Skema rangkaian alat pada praktikum ini dapat diamati
pada gambar 1.
C. Langkah Kerja
Adapun langkah kerja dari praktikum ini antara lain
adalah, alat-alat disiapkan dan dirangkai sesuai ketentuan, lalu
Frank Hertz apparatus dihubungkan ke sumber tegangan dan Gambar 2. Diagram alir percobaan Polarimeter
multimeter, kemudian heater volt Adj diatur pada I, lalu arus
dikalibrasi dengan Zero Adj, setelah itu tegangan G1 Katoda putar bidang rata-rata, dan sudut putar jenis yang secara
diatur pada I, tegangan G2 Anoda diatur pada I, sedangkan berurutan dapat dituliskan pada lima persamaan di bawah ini.
tegangan G2 Katoda di naikkan perlahan (per 2 V) sampai 60
V, kemudian nilai arus pada amperemeter dicatat setiap 𝑚 1000
𝐶= ×
penambahan G2 Katoda, lalu dilakukan variasi G1 Katoda – 𝑀𝑟 𝑣
anoda pada II, G1 Katoda – anoda pada III, G2 Katoda – anoda
pada I, G2 Katoda - anoda pada II, G2 Katoda - anoda pada III,
sedangkan yang terakhir langkah-langkah percobaan tersebut ∆φTT = |φTTglukosa − φTTaquades|
diulangi untuk heater Volt Adj diganti pada II.

D. Diagram Alir ∆φTG = |φTGglukosa − φTGaquades|


Adapun diagram alir dari percobaan ini dapat dilihat pada
gambar 2. ∆φTT + ∆φTG
E. Persamaan yang Digunakan ∆φ =
2
Pada praktikum ini digunakan lima persamaan, yaitu
untuk menghitung konsentrasi larutan, sudut putar bidang pada
pola terang terang, sudut putar bidang pola terang gelap, sudut ∆φ = α 𝑥 𝐿 𝑥 𝐶
Akhmad Fadhil Aqil Ramadhan-01111940000101-Polarimeter-Hal 1-4 3

Tabel 1. Tabel 3.
Data percobaan menggunakan aquades dan anonim Data percobaan menggunakan larutan gula 2g gula dan Aquades
Jenis Larutan 𝜑𝑇𝑇 𝜑𝑇𝐺 ∆𝜑𝑇𝑇 ∆𝜑𝑇𝐺 𝛥𝛥𝜑 𝛼
-152.80 -331.8 117.4 448.65 283.025 121.0543199
Aquades 49.50 83.05 123.6 141.25 132.425 56.64029085
-52.95 -51.05 177.45 95.2 136.325 58.30838323
20.85 28.35 139.483 228.366 183.925 78.66766467
Anonim -123.35 -199
143.75 33.7
Tabel 4.
Data percobaan menggunakan larutan gula 6g gula dan Aquades
Tabel 2. ∆𝜑𝑇𝑇 ∆𝜑𝑇𝐺 𝛥𝛥𝜑 𝛼
Data percobaan menggunakan larutan gula 4g 296.25 374.25 335.25 47.89285714
Pengulangan 𝜑𝑇𝑇 𝜑𝑇𝐺 123.6 141.25 132.425 18.91785714
-35.40 116.85 184.15 99.95 142.05 20.29285714
Gula 2g -74.10 -58. 201.333 205.15 203.241 29.03452381
124.50 44.15
143.45 42.45
Gula 6g 63.80 124
3. sudut putar bidang pola terang gelap
131.20 48.9
𝛥𝛥𝜑𝑇𝐺 = |𝜑𝑇𝐺𝑔𝑔𝑢𝑙𝑎 − 𝜑𝑇𝐺𝑎𝑞𝑢𝑎𝑑𝑒𝑠|
III. HASIL DAN DISKUSI
𝛥𝛥𝜑𝑇𝐺 = |116.85 − (−331.8)|
A. Analisa Data
Dari percobaan yang telah dilakukan, maka diperoleh data
yang disajikan dalam tabel 1, 2, 3, dan 4. 𝛥𝛥𝜑𝑇𝐺 = 448,65 ̊
B. Perhitungan
Setelah diperoleh data, maka dilakukanlah perhitungan 4. sudut putar bidang rata-rata
untuk mencari konsentrasi larutan, sudut putar bidang pada pola
∆φTT + ∆φTG
terang terang, sudut putar bidang pola terang gelap, sudut putar ∆φ =
bidang rata-rata, dan nilai α yang mana akan dituliskan contoh 2
perhitungannya di bawah ini. 117,4+ 448,65
Diketahui: φTTgula = 35.40 ͦ
∆φ = 2

φTGgula = 116.85 ̊ ∆φ = 285.025


φTT aquades = 152.80 ̊ 5. Nilai α
φTGaquades = 331.8 ̊
∆φ
L = 0,2 m α=
LxC
m =2g
Mr = 342 285,025
α=
V =10 ml 0,2 x 0,58
1. konsentrasi larutan α = 121,0543199
𝑚 1000
𝐶= × C. Grafik.
𝑀𝑟 𝑣
2 1000 Adapun grafik pada praktikum kali ini dapat dilihat pada
𝐶= × gambar 3.
342 10
D. Pembahasan
𝐶 = 0,58 M
Percobaan polarimeter telah dilakukan dengan tujuan
untuk mempelajari dan memahami prinsip polarimeter,
mengukur dan membandingkan sudut putar jenis aquades dan
2. sudut putar bidang pada pola terang terang larutan gula sebagai fungsi konsentrasi, mengetahui pengaruh
konsentrasi larutan gula terhadap sudut putar jenis, menentukan
𝛥𝛥𝜑𝑇𝑇 = |𝜑𝑇𝑇𝑔𝑔𝑢𝑙𝑎 − 𝜑𝑇𝑇𝑎𝑞𝑢𝑎𝑑𝑒𝑠 | konsentrasi larutan gula dengan polarimeter. Adapun prinsip
dari percobaan ini antara lain adalah cahaya yang merupakan
energi berbentuk gelombang elektromagnetik yang kasat mata
𝛥𝛥𝜑𝑇𝑇 = |35.40 − 152.80|
dengan panjang gelombang sekitar 380–750 nm. Lalu
= 117.4 ̊ selanjutnya ada pula gelombang yang merupakan bentuk dari
getaran yang mana disebut sebagai getaran yang merambat.
Akhmad Fadhil Aqil Ramadhan-01111940000101-Polarimeter-Hal 1-4 4

Adapun sifat gelombang cahaya antara lain yang pertama untuk mengukur besaran yang terjadi akibat interaksi suatu
adalah cahaya merambat lurus, hal ini dibuktikan dari cahaya senyawa organik dengan cahaya terpolarisasi. Polarimeter
matahari yang masuk melalui celah-celah atau jendela yang ada dalam kimia organik dapat digunakan untuk menentukan rotasi
di rumah-rumah. Kedua, cahaya dapat menembus benda optik, konsentrasi, dan komposisi isomer optis dalam
bening, dalam kehidupan sehari-hari yang membuktikan sifat campuran rasemiknya.
cahaya ini adalah kaca yang terdapat pada rumah akan dapat
ditembus oleh cahaya matahari. Akan tetapi jika kita tutup kaca
tersebut dengan kain hitam yang tebal, maka cahaya tidak IV. KESIMPULAN
akan bisa menembus kain hitam tersebut. Ketiga, cahaya Setelah dilakukan serangkaian praktikum dan percobaan,
dapat diuraikan. Faktanya terjadi pada pelangi atau warna- maka dapat diperoleh kesimpulan sebagai berikut ini.
warni pada percikan api yang sangat kecil ketika disinari oleh • Prinsip kerja polarimeter yaitu mempolarisasikan cahaya
sinar matahari. Lalu, sifat cahaya yang berikutnya adalah dapat dari cahaya tak terpolarisasi menjadi cahaya terpolarisasi.
dibiaskan, hal ini dibuktikan dari cahaya yang dilewati pada air Cahaya terpolarisasi dilewatkan pada sampel dan dianalisa
maka seakan-akan cahaya tersebut membelok. Di samping itu menggunakan analisator.
ada sifat cahaya lain yang dinamakan polarisasi cahaya, • Dari hasil perhitungan yang didapat, maka diperoleh sudut
Polarisasi berarti suatu peristiwa perubahan arah rambat getar putar dari jenis aquades dan larutan gula dengan nilai yang
gelombang cahaya, yang acak menjadi satu arah rambat sumber terlihat pada tabel di atas.
getar. Polarisasi hanya dapat terjadi pada gelombang • Adapun konsentrasi sangat berpengaruh dengan sudut putar
transversal. Karena polarisasi dapat terjadi pada cahaya, maka karena semakin tinggi konsentrasi maka sudut putar akan
hal tersebut memperjelas bahwa cahaya merupakan gelombang semakin besar pula.
transversal bukan longitudinal. Sedangkan jenis-jenis dari • Sedangkan cara menentukan konsentrasi larutan gula dengan
polarisasi antara lain adalah polarisasi akibat pemantulan, polarimeter adalah menggunakan persamaan untuk mencari
polarisasi akibat pemantulan dan pembiasan, polarisasi akibat konsentrasi larutan seperti yang telah dituliskan pada contoh
pembiasan ganda, polarisasi akibat absorbsi selektif, dan perhitungan di atas.
polarisasi akibat hamburan. Polarisasi karena peristiwa
hamburan dapat terjadi pada peristiwa terhamburnya cahaya UCAPAN TERIMA KASIH
matahari oleh partikel-partikel debu di atmosfer yang Terimakasih untuk kawan-kawan kelompok praktikum
menyelubungi Bumi. Cahaya matahari yang terhambur oleh yang sudah cukup membantu dalam kontribusinya mengambil
partikel debu dapat mengalami terpolarisasi. Itulah sebabnya data, asisten laboratorium M. Agiv Putrayatma yang sudah
pada siang hari yang cerah langit kelihatan berwarna biru. Hal membimbing dan membantu saya agar praktikum ini berjalan
ini disebabakn oleh warna cahaya biru dihamburkan paling dengan baik, dan juga tidak lupa kepada Bu Iim Fatimah
efektif dibandingkan dengan cahaya-cahaya warna lainnya. selaku dosen mata kuliah fisika laboratorium yang telah
Adapun langkah kerja dari praktikum ini antara lain mengajar saya mengenai teori dasar sebagai penunjang.
adalah, alat-alat disiapkan dan dirangkai sesuai ketentuan, lalu
Frank Hertz apparatus dihubungkan ke sumber tegangan dan
multimeter, kemudian heater volt Adj diatur pada I, lalu arus DAFTAR PUSTAKA
dikalibrasi dengan Zero Adj, setelah itu tegangan G1 Katoda [1] Faridah, Nur. 2012. Mengenal Lebih Dekat dengan
diatur pada I, tegangan G2 Anoda diatur pada I, sedangkan Cahaya dan Warna. Yogyakarta: Leutikaprio.
tegangan G2 Katoda di naikkan perlahan (per 2 V) sampai 60 [2] Goldstein, Dennis H. 2011. Polarized Light. Florida: CRC
V, kemudian nilai arus pada amperemeter dicatat setiap Press.
penambahan G2 Katoda, lalu dilakukan variasi G1 Katoda – [3] Indrajat, Dudi. 2007. Mudah dan Aktif Belajar Fisika.
anoda pada II, G1 Katoda – anoda pada III, G2 Katoda – anoda Bandung: PT. Setia Purna Inves.
pada I, G2 Katoda - anoda pada II, G2 Katoda - anoda pada III, [4] Utami, Hesty. 2006. Mengenal Cahaya dan Optik. Bekasi:
sedangkan yang terakhir langkah-langkah percobaan tersebut Ganeca.
diulangi untuk heater Volt Adj diganti pada II.
Setelah dilakukan percobaan, maka didapatlah data besar LAMPIRAN
sudut putar tiap pola terang-terang (TT) dan terang-gelap (TG)
di setiap variasi yang dapat dilihat pada tabel di atas. Setelah
itu barulah dilakukan perhitungan untuk mencari konsentrasi
larutan, sudut putar bidang pada pola terang terang, sudut putar
bidang pola terang gelap, sudut putar bidang rata-rata, dan nilai
alpha.
Kemudian dilakukanlah pembuatan grafik yang berisi
hubungan dari konsentrasi dengan sudut putarnya, menurut
persamaan yang telah dipelajari sebelumnya dapat diketahui
bahwa sudut putar berbanding lurus dengan konsentrasi,namun
terlihat bahwa garis yang didapat berupa garis dengan gradien
negatif yang artinya sudut putar jenis berkurang seiring
penambahan konsentrasi. Adapun percobaan ini punya aplikasi
yang cukup penting, polarimeter adalah alat yang digunakan gambar 3. Grafik pengaruh konsentrasi terhadap sudut putar jenis

Anda mungkin juga menyukai