Anda di halaman 1dari 5

LAPORAN PRAKTIKUM FISIKA LABORATORIUM 1 - 01111940000101 1

Frank Hertz
Akhmad Fadhil Aqil Ramadhan, Luluk Kurnia, Iim fatimah
Departemen Fisika, Fakultas Sains dan Analitika Data, Institut Teknologi Sepuluh Nopember
Jl. Arief Rahman hakim, Surabaya, 60111 Indonesia
Luluk16kurnia@gmail.com
Abstrak — Percobaan Frank Hertz telah dilakukan dengan tujuan Bohr menyerupai Tata surya dimana Inti atom menjadi
untuk memahami model atom bohr dan fenomena eksitasi, pusatnya dan elektron mengelilingi berdasarkan orbitnya, yang
memahami percobaan frank hertz, menentukan tegangan eksitasi kedua elektron pada atom hanya dapat berapa pada tingkat
atom, dan menentukan spektrum atom neon yang mungkin dari energi tertentu, artinya elektron hanya dapat beredar pada
tingkat energi yang didapat. Adapun prinsip dari alat percobaan
ini antara lain adalah Postulat Borh, emisi termionik, ionisasi,
lintasan tertentu saja, dimana orbit berbentuk lingkaran dengan
eksitasi, deeksitasi, tumbukan elastis, tumbukan non-elastis, jari-jari tertentu. Tiap orbit ditandai dengan bilangan bulat
percobaan Frank Herzt. Pada percobaan ini alat dan bahan yang yang disebut dengan bilangan kuantum (n), dimana semakin
digunakan adalah satu set Franck Hertz Apparatus, pengatur besar harga n maka semakin jauh elektron dari inti dan semakin
tegangan grid 1 dan 2, voltmeter dan amperemeter, lalu satu set besar energinya, lalu yang ketiga ada keadaan normal elektron
kabel capit buaya. Adapun langkah dari percobaan ini antara lain menempati tingkat energi terendah yaitu pada kulit K, dan yang
adalah alat-alat disiapkan dan dirangkai sesuai ketentuan, lalu keempat elektron dapat berpindah dari satu kulit ke kulit
Frank Hertz apparatus dihubungkan ke sumber tegangan dan lainnya disertai dengan pemancaran atau penyerapan sejumlah
multimeter, kemudian heater volt Adj diatur pada I, lalu arus tertentu energi yang disebut dengan Eksitasi Elektron [5].
dikalibrasi dengan Zero Adj, setelah itu tegangan G1 Katoda
diatur pada I, tegangan G2 Anoda diatur pada I, sedangkan Emisi termionik adalah aliran pembawa muatan yang
tegangan G2 Katoda di naikkan perlahan (per 2 V) sampai 60 V, diinduksi secara termal dari permukaan atau melalui
kemudian nilai arus pada amperemeter dicatat setiap penghalang energi potensial. Ini terjadi karena energi panas
penambahan G2 Katoda, lalu dilakukan variasi G1 Katoda –
yang diberikan kepada pembawa mengatasi fungsi kerja
anoda pada II, G1 Katoda – anoda pada III, G2 Katoda – anoda
pada I, G2 Katoda - anoda pada II, G2 Katoda - anoda pada III,
material. Operator muatan dapat berupa elektron atau ion, dan
sedangkan yang terakhir langkah-langkah percobaan tersebut dalam literatur yang lebih tua kadang-kadang disebut
diulangi untuk heater Volt Adj diganti pada II. Setelah dilakukan sebagai thermions [2].
percobaan, maka diperoleh kesimpulan yaitu, Secara ringkas,
Ionisasi adalah proses fisik mengubah atom menjadi
model atom Bohr menjelaskan bahwa elektron dalam atom
bergerak mengelilingi inti pada lintasan-lintasan tertentu dan ion dengan menambahkan atau mengurangi partikel bermuatan
tidak memancarkan energi. Percobaan Frank Hertz merupakan seperti elektron atau lainnya. Proses ionisasi ke muatan positif
percobaan yang dilakukan untuk membuktikan teori Bohr atau negatif sedikit berbeda. Ion bermuatan positif didapat
mengenai eksitasi yang terjadi pada atom. Adapun tegangan ketika elektron yang terikat pada atom atau molekul
eksitasi yang didapatkan dengan rata-rata pada variasi heater A menyerap energi cukup agar dapat lepas dari potensial
sebesar 20V dan 37.5V, sedangkan untuk variasi heater I sebesar listrik yang mengikatnya. Energi yang dibutuhkan tersebut
19.5V dan 46V. Dalam percobaan tidak ditemukan percikan disebut potensial ionisasi. Ion bermuatan negatif didapat ketika
cahaya yang dapat diamati oleh mata. Spektrum atom yang elektron bebas bertabrakan dengan atom dan terperangkap
terbentuk, berdasarkan perhitungan memiliki panjang
dalam kulit atom dengan potensial listrik tertentu. Ionisasi
gelombang rata-rata untuk variasi heater A sebesar 8.095×10-8m
dan untuk variasi heater I sebesar 15.05×10-8m.
terdiri dari dua tipe: Ionisasi sekuensial dan ionisasi non-
sekuensial. Pada fisika klasik, hanya ionisasi sekuensial yang
Kata Kunci— Atom Bohr, eksitasi, Frank Hertz. dapat terjadi sehingga disebut ionisasi klasik. Ionisasi non-
sekuensial melawan beberapa hukum fisika klasik dan akan
dijelaskan di bagian ionisasi kuantum. [3].
I. PENDAHULUAN
Eksitasi adalah sebuah peristiwa apabila elektron dengan

D alam kehidupan sehari-hari, manusia sering mengalami


peristiwa ionisasi, contohnya seperti dalam kegiatan
berolahraga, yaitu ketika berkeringat maka electron
dari dalam tubuh akan keluar bersamaan dengan keluarnya
keringat. Oleh karena itu terdapat minuman yang mengandung
tingkat energi rendah pindah ke lintasan dengan tingkat energi
lebih tinggi maka elektron akan menyerap energi, sedangkan
yang dimaksud dengan deeksitasi adalah perpindahan elektron
dari tingkat energi yang lebih tinggi ke tingkat energi yang
lebih rendah dengan memancarkan energi [3].
ion untuk menggantikan ion-ion yang hilang dari tubuh. Dari
sana dapat diambil kesimpulan bahwa banyak penelitian yang Tumbukan elastis terjadi ketika energi kinetik sebelum
telah dilakukan oleh manusia sebagai ketertarikannya terhadap tumbukan sama dengan energi kinetik setelah tumbukan,
peristiwa ionisasi dan sebagainya, Adapun Frank dan Hertz sedangkan Tumbukan non elastis terjadi jika energi kinetik
adalah dua orang yang melakukan penelitian terhadap peristiwa sebelum tumbukan lebih besar daripada energi kinetik setelah
itu. tumbukan [4].
Postulat Model Atom menurut Niels Bohr antara lain Percobaan Franck-Hertz bertujuan untuk mengetahui
adalah sebagai berikut, yang pertama model atom menurut kebenaran teori kuantum bahwa energi eksitasi elektron atom
LAPORAN PRAKTIKUM FISIKA LABORATORIUM 1 - 01111940000101 2

Power
Mulai
Tabung
Gas Neon
Heater Sumber Tegangan

G1 K Alat dan bahan disiapkan dan dirangkai


G2 K

Heater diatur sesuai variasi

Peralatan dikalibrasi dengan zero adj

Tegangan G1 K dan G2 P diatur

Tegangan G2 P dinaikkan perlahan per 2V hingga 60V

Diamati nilai arus setiap kenaikkan

G2 P
Data Percobaan
Multimeter
Zero Volt

Gambar 1 Skema Alat Percobaan Frank Hertz


Belum
Sudah Variasi Heater A,
terkuantisasi secara diskrit serta untuk menentukan tegangan G1 (1 dan 2), G2 (1 dan 2)
eksitasi atom Neon dan panjang gelombang foton yang
diemisikan. pada percobaan Franck-Hertz elektron-elektron
meninggalkan katoda setelah dipanasi oleh filamen panas. Sudah
Kemudian, elektron itu dipercepat menuju sebuah kisi oleh
beda potensial Vg (ditambah energi kinetik), yang dapat diatur. Selesai
Elektron dengan kecepatan v dapat menembus kisi dan
mencapai plat anoda [1].
Gambar 2 Flowchart Percobaan Frank Hertz

II. METODOLOGI PENELITIAN dikalibrasi dengan Zero Adj, setelah itu tegangan G1 Katoda
diatur pada I, tegangan G2 Anoda diatur pada I, sedangkan
A. Alat dan Bahan
tegangan G2 Katoda di naikkan perlahan (per 2 V) sampai 60
Pada percobaan ini alat dan bahan yang digunakan V, kemudian nilai arus pada amperemeter dicatat setiap
adalah satu set Franck Hertz Apparatus yang di dalamnya penambahan G2 Katoda, lalu dilakukan variasi G1 Katoda –
sudah termasuk tabung gas neon sebagai wadah gas neon, anoda pada II, G1 Katoda – anoda pada III, G2 Katoda – anoda
heater untuk memanaskan katoda, pengatur tegangan grid 1 pada I, G2 Katoda - anoda pada II, G2 Katoda - anoda pada III,
dan 2, voltmeter pengukur tegangan, dan amperemeter untuk sedangkan yang terakhir langkah-langkah percobaan tersebut
pengukur arus yang dihasilkan, voltmeter eksternal (di luar diulangi untuk heater Volt Adj diganti pada II.
Franck Hertz Apparatus) supaya pengukuran lebih teliti, dan
satu set kabel capit buaya untuk menghubungkan voltmeter D. Diagram Alir
eksternal dengan Franck Hertz Apparatus. Adapun diagram alir dari percobaan ini dapat dilihat pada
gambar 2.
B. Skema Alat
Adapun skema rangkaian alat pada praktikum ini dapat E. Persamaan yang Digunakan
diamati pada gambar 1. Pada praktikum ini digunakan dua persamaan, yaitu untuk
menentukan energi eksitasi dan nilai panjang gelombang yang
C. Langkah Kerja
berturut-turut dituliskan pada dua persamaan di bawah ini.
Adapun langkah kerja dari praktikum ini antara lain
adalah, Alat-alat disiapkan dan dirangkai sesuai ketentuan, lalu
Frank Hertz apparatus dihubungkan ke sumber tegangan dan
E = e (Vn+1 - Vn)
multimeter, kemudian heater volt Adj diatur pada I, lalu arus
LAPORAN PRAKTIKUM FISIKA LABORATORIUM 1 - 01111940000101 3

Tabel 1. Hasil Data Percobaan dengan Variasi Heater A Tabel 2. Hasil data percobaan dengan Variasi Heater I
Arus (mA) Arus (mA)
Tegangan Tegangan
G2 (Volt) G1-KI / G1-KI / G1-KII / G1-KII / G2 (Volt) G1-KI / G1-KI / G1-KII / G1-KII /
G2-AI G2-AII G2-AI G2-AII G2-AI G2-AII G2-AI G2-AII
2 1,7 1,8 0,6 2 2 1,8 1,5 1,7 1,5
4 3,4 3,8 2,7 4,3 4 3,6 4,3 3,8 3,8
6 5,7 5,8 4,5 6 6 5,1 5,9 5,5 5,6
8 7,1 7,5 6,5 7,7 8 7 7,7 7,2 7,5
10 9,2 9,3 8,1 9,7 10 8,9 9,6 9,3 9,7
12 10,7 11,7 10 11,5 12 10,7 11,1 10,9 11,6
14 13,3 13,4 12,1 13,4 14 13,2 13 12,9 13,2
16 15,4 15,8 14,4 15,5 16 15,2 15,3 15,1 15,6
18 17,2 17,7 16,6 17,8 18 16,5 18 17,3 18,1
20 19,2 20,2 18,5 21 20 13,5 21,1 20 21,4
22 16 19,2 16,3 19 22 16 18,5 19,6 19,3
24 21,6 21,6 22 22,3 24 21,9 22,7 23,1 23,5
26 24 24,4 23,8 24,7 26 23,7 24,4 24,9 25,2
28 26,3 26,4 25,6 26,4 28 26,1 26,2 27,7 26,8
30 28,5 28,4 27,6 28,5 30 28,1 28,7 29 28,6
32 29,8 30,3 28,8 30,7 32 29,8 30,2 31 30,8
34 31,5 32,5 31,2 32,3 34 31,8 32,3 32,8 33
36 33,8 34,6 33,5 34,9 36 33,9 34 34,8 34,4
38 35,6 36,4 35,3 35,9 38 35,1 36,2 36,9 30,7
40 37,6 38,2 37 38 40 37,2 38,2 38,8 38,2
42 39,8 40,5 38,9 40,3 42 39,4 39,8 41 41,2
44 41,7 42,1 40,9 41,5 44 41,3 41,9 43,2 42,4
46 43,4 43,9 43,2 43,8 46 43 44 45,4 44,5
48 45,2 46,4 44,8 45,7 48 47,3 46,2 47,2 46,2
50 47,2 47,8 47,1 47,7 50 49,4 47,8 48,4 48
52 49,4 49,6 49 49,4 52 50,7 49 51,2 50,5
54 50,8 51,9 50,4 52 54 52,8 50 53,4 52,6
56 53 54 52,7 53,6 56 55 53,3 55,2 54,4
58 55,2 55,9 54,8 55,6 58 56,6 55,6 56,7 56,8
60 57,3 57,4 56,7 57,2 60 57 57,7 58,8 58,6

ℎ𝑐 E1 = e. V1
λ= E1 = 1,6 x 10-19 . 20
𝐸𝑛 + 1 − 𝐸𝑛
E1 = 3,2 x 10-18 J

III. HASIL DAN DISKUSI En+1 = e. Vn+1


E2 = e. V2
A. Analisa Data
E2 = 1,6 x 10-19 . 36
Dari percobaan yang telah dilakukan, maka diperoleh data E2 = 5,76 x 10-18 J
yang disajikan dalam tabel 1 dan 2.
E = e (Vn+1 – Vn)
B. Perhitungan E = e (V2 – V1)
Setelah diperoleh data, maka dilakukanlah perhitungan E = E2 – E1
untuk mencari nilai energi eksitasi dan panjang gelombang E = (5,76 x 10-18) – (3,2 x 10-18)
yang dituliskan pada contoh perhitungan berikut ini. E = 2,56 x 10-18
1. Energi Eksitasi
Diketahui: V1 = 20 Volt 2. Panjang Gelombang
V2 = 36 Volt Diketahui: h = 6,63 x 10-34 Js
e = 1,6 x 10-19 C c = 3 x 108 m/s
Ditanya: E =? Ditanya: λ =?
Jawab Jawab
E = e.Ve λ = hc / (En+1 – En)
En = e. Vn λ = hc / (E2 – E1)
λ = hc / (E)
λ = 6,63 x 10-34 x 3 x 108 / (2,56 x 10-18)
LAPORAN PRAKTIKUM FISIKA LABORATORIUM 1 - 01111940000101 4

Tabel 3. Tabel 4.
Tabel Hasil Perhitungan untuk Variasi Heater A Tabel Hasil Perhitungan untuk Variasi Heater 1
Energi Energi
Grid Tegangan (V) En+1 – En (J) λ (m) Grid Tegangan (V) En+1 – En (J) λ (m)
Eksitasi (J) Eksitasi (J)
-18 -18
20 3,2 x 10 18 2,88 x 10
I-I 2,56 x 10-18 7,77 x 10-8 I-I 4,8 x 10-18 4,14 x 10-8
36 5,76 x 10-18 48 7,68 x 10-18
20 3,2 x 10-18 20 3,2 x 10-18
I-II 4,48 x 10-18 4,44 x 10-8 I-II 5,12 x 10-18 3,89 x 10-8
48 7,68 x 10-18 52 8,32 x 10-18
-18 -18
20 3,2 x 10 20 3,2 x 10
II-I 1,6 x 10-18 1,24 x 10-7 II-I 4,48 x 10-18 4,44 x 10-7
30 4,8 x 10-18 48 7,68 x 10-18
II-II 20 3,2 x 10-18 2,56 x 10-18 7,77 x 10-8 II-II 20 3,2 x 10-18 2,56 x 10-18 7,77 x 10-8

λ = 7,77 x 10-8 m Adapun proses yang terjadi selama percobaan yaitu


sebagai berikut. Ketika katoda dipanaskan maka elektron-
Setelah dilakukan perhitungan, maka didapatlah hasil yang elektron pada katoda tersebut akan mulai bergetar karena panas
dapat dilihat di tabel 3 dan 4. yang ada. Akibat getaran tersebut, maka akan menimbulkan
energi kinetik sehingga electron dapat bergerak keluar dari
C. Grafik. katoda. Setelah itu electron kemudian melewati grid 1. Didalam
Adapun grafik pada praktikum kali ini dapat dilihat pada grid 1, berupa seperti kisi sehingga ada elektron yang lolos ada
gambar 3, 4, 5 dan 6. pula yang tidak. Setelah melewati grid 1 maka elektron akan
D. Pembahasan melewati grid 2. Di antara grid 1 dan grid 2 akan terjadi
peristiwa dimana elektron akan saling bertumbukan dengan
Percobaan Frank Hertz telah dilakukan, yaitu dengan atom-atom gas neon. Tumbukan yang terjadi akan memberikan
tujuan untuk memahami model atom bohr dan fenomena energi bagi atom neon untuk terjadinya eksitasi pada
eksitasi, memahami percobaan frank hertz, menentukan elektronnya. Apabila tumbukan yang terjadi tepat mengenai
tegangan eksitasi atom, dan menentukan spektrum atom neon elektron atom neon maka energi yang dihasilkan bertambah
yang mungkin dari tingkat energi yang didapat. Adapun prinsip besar pula. Adanya energi tersebut juga menyebabkan elektron
dari alat percobaan ini antara lain adalah Postulat Borh, yang neon dapat terpental keluar dari atom. Elektron yang keluar dari
mana pada salah satu postulatnya menjelaskan bahwa model atom neon tersebut digantikan oleh elektron bebas disekitarnya.
atom menyerupai Tata surya dimana Inti atom menjadi Elektron neon hasil tumbukan tersebut kemudian melewati grid
pusatnya dan elektron mengelilingi berdasarkan orbitnya. Lalu 2 dan ditangkap di anoda sehingga terjadi arus listrik. Arus
emisi termionik adalah aliran pembawa muatan yang diinduksi listrik tersebut dapat diukur menggunakan amperemeter.
secara termal dari permukaan atau melalui penghalang energi Setelah dilakukan percobaan, maka didapatlah hasil data
potensial. Ini terjadi karena energi panas yang diberikan kepada yang sesuai dengan teori yang mana terlihat semakin tinggi
pembawa mengatasi fungsi kerja material. Operator muatan tegangan katoda pada grid 2 menghasilkan arus listrik yang
dapat berupa elektron atau ion, dan dalam literatur yang lebih semakin tinggi pula pada katoda grid 2. Namun, dalam
tua kadang-kadang disebut sebagai thermions, sedangkan beberapa titik terlihat mengalami penurunan karena elektron
ionisasi adalah proses fisik yang mengubah atom menjadi bebas memiliki energi kinetik yang nilainya sama dengan
ion dengan menambahkan atau mengurangi partikel bermuatan energi eksitasi atom. Setelah dilakukan pengambilan data
seperti elektron atau lainnya. Proses ionisasi ke muatan positif didapatkan grafik. Dalam grafik yang terbentuk terlihat
atau negatif sedikit berbeda. Ion bermuatan positif didapat memiliki satu penurunan yang tidak signifikan. Hal seperti ini
ketika elektron yang terikat pada atom atau molekul tidak sesuai dengan teori yang seharusnya memiliki tiga
menyerap energi cukup agar dapat lepas dari potensial penurunan. Ketidaksesuain ini antara hasil dan teori
listrik yang mengikatnya, kemudian eksitasi adalah sebuah dikarenakan alat yang digunakan memiliki gas neon yang tidak
peristiwa apabila elektron dengan tingkat energi rendah pindah mencukupi sehingga terjadi penurunan.
ke lintasan dengan tingkat energi lebih tinggi maka elektron Adapun di dalam data percobaan diperoleh nilai eksitasi
akan menyerap energi, sedangkan yang dimaksud dengan dan panjang gelombang yang diemisikan saat dieksitasi
deeksitasi adalah perpindahan elektron dari tingkat energi yang elektron atom neon. Nilai energi eksitasi rata – rata yang
lebih tinggi ke tingkat energi yang lebih rendah dengan didapatkan pada variasi Heater A adalah 2.8x10-18J dan pada
memancarkan energi, lalu yang dimaksud dengan tumbukan variasi Heater 1 adalah 4.24x10-18J. Sedangkan panjang
elastis adalah tumbukan itu terjadi ketika energi kinetik gelombang rata – rata yang didapatkan pada varisai Heater A
sebelum tumbukan sama dengan energi kinetik setelah adalah 8.095x10-8m dan pada variasi Heater 1 adalah 15.05x10-
tumbukan, sedangkan Tumbukan non elastis terjadi jika energi 8
m. Dari perhitungan panjang gelombang yang didapatkan
kinetik sebelum tumbukan lebih besar daripada energi kinetik menunjukkan bahwa tidak terlihat percikan cahaya yang
setelah tumbukan, tumbukan non-elastis. Kemudian yang disebabkan oleh emisi yang terbentuk tidak masuk ke rentang
terakhir adalah percobaan Franck-Hertz yang bertujuan untuk panjang gelombang cahaya tampak, melainkan masuk ke
mengetahui kebenaran teori kuantum bahwa energi eksitasi pancaran gelombang sinar ultraviolet. Sehingga dari sini
elektron atom terkuantisasi secara diskrit serta untuk mengindikasikan bahwa berlangsung fenomena eksitasi yang
menentukan tegangan eksitasi atom Neon dan panjang berkaian dengan postulat Bohr yang mana elektron akan
gelombang foton yang diemisikan. pada percobaan Franck- berpindah dari energi redah ke energi yang lebih tinggi, yang
Hertz elektron-elektron meninggalkan katoda setelah dipanasi menunjukkan juga bahwa energi di atom itu berupa diskrit.
oleh filamen panas.
LAPORAN PRAKTIKUM FISIKA LABORATORIUM 1 - 01111940000101 5

IV. KESIMPULAN
Setelah dilakukan serangkaian praktikum dan percobaan,
maka dapat diperoleh kesimpulan sebagai berikut.
• Secara ringkas, model atom Bohr menjelaskan bahwa
elektron dalam atom bergerak mengelilingi inti pada lintasan-
lintasan tertentu dan tidak memancarkan energi. Lintasan-
lintasan elektron itu disebut kulit atau tingkat energi elektron.
Sedangkan ini ada kaitannya dengan peristiwa eksitasi yang
merupakan sebuah peristiwa di mana elektron dengan tingkat
energi rendah pindah ke lintasan dengan tingkat energi lebih
tinggi maka elektron akan menyerap energi.
• Percobaan Frank Hertz merupakan percobaan yang dilakukan
untuk membuktikan teori Bohr mengenai eksitasi yang terjadi
Gambar 4 Grafik untuk heater A dan G1-II
pada atom.
• Adapun tegangan eksitasi yang didapatkan dengan rata-rata
pada variasi heater A sebesar 20V dan 37.5V, sedangkan
untuk variasi heater I sebesar 19.5V dan 46V.
• Dalam percobaan tidak ditemukan percikan cahaya yang
dapat diamati oleh mata. Spektrum atom yang terbentuk,
berdasarkan perhitungan memiliki panjang gelombang rata-
rata untuk variasi heater A sebesar 8.095×10-8m dan untuk
variasi heater I sebesar 15.05×10-8m.

UCAPAN TERIMA KASIH


Terimakasih untuk kawan-kawan kelompok praktikum
yang sudah cukup membantu dalam kontribusinya mengambil
data, asisten laboratorium Luluk Kurnia yang sudah Gambar 5 Grafik untuk heater I dan G1-I
membimbing dan membantu saya agar praktikum ini berjalan
dengan baik, dan juga tidak lupa kepada Bu Iim Fatimah selaku
dosen mata kuliah fisika laboratorium yang telah mengajar saya
mengenai teori dasar sebagai penunjang.

DAFTAR PUSTAKA
[1] Dosen-dosen fisika. 2014. Fisika 2. Surabaya: Yanasika.
[2] Giancoli, Douglas C. 2005. Physics Principle with
Application. New Jersey: Perason Eduction.
[3] Jumini, Sri. 2018. Fisika Inti. Wonosobo: Mangku Bumi
Media
[4] Krane, Kenneth S. 1992. Fisika Modern. Universitas
Indonesia: Jakarta.
Gambar 6 Grafik untuk heater I dan G1-II
[5] Urone,Paul Peter.2013. Collage Physisc. Texas: OpeStax.

LAMPIRAN

Gambar 3 Grafik untuk heater A dan G1-I

Anda mungkin juga menyukai