Frank Hertz
Akhmad Fadhil Aqil Ramadhan, Luluk Kurnia, Iim fatimah
Departemen Fisika, Fakultas Sains dan Analitika Data, Institut Teknologi Sepuluh Nopember
Jl. Arief Rahman hakim, Surabaya, 60111 Indonesia
Luluk16kurnia@gmail.com
Abstrak — Percobaan Frank Hertz telah dilakukan dengan tujuan Bohr menyerupai Tata surya dimana Inti atom menjadi
untuk memahami model atom bohr dan fenomena eksitasi, pusatnya dan elektron mengelilingi berdasarkan orbitnya, yang
memahami percobaan frank hertz, menentukan tegangan eksitasi kedua elektron pada atom hanya dapat berapa pada tingkat
atom, dan menentukan spektrum atom neon yang mungkin dari energi tertentu, artinya elektron hanya dapat beredar pada
tingkat energi yang didapat. Adapun prinsip dari alat percobaan
ini antara lain adalah Postulat Borh, emisi termionik, ionisasi,
lintasan tertentu saja, dimana orbit berbentuk lingkaran dengan
eksitasi, deeksitasi, tumbukan elastis, tumbukan non-elastis, jari-jari tertentu. Tiap orbit ditandai dengan bilangan bulat
percobaan Frank Herzt. Pada percobaan ini alat dan bahan yang yang disebut dengan bilangan kuantum (n), dimana semakin
digunakan adalah satu set Franck Hertz Apparatus, pengatur besar harga n maka semakin jauh elektron dari inti dan semakin
tegangan grid 1 dan 2, voltmeter dan amperemeter, lalu satu set besar energinya, lalu yang ketiga ada keadaan normal elektron
kabel capit buaya. Adapun langkah dari percobaan ini antara lain menempati tingkat energi terendah yaitu pada kulit K, dan yang
adalah alat-alat disiapkan dan dirangkai sesuai ketentuan, lalu keempat elektron dapat berpindah dari satu kulit ke kulit
Frank Hertz apparatus dihubungkan ke sumber tegangan dan lainnya disertai dengan pemancaran atau penyerapan sejumlah
multimeter, kemudian heater volt Adj diatur pada I, lalu arus tertentu energi yang disebut dengan Eksitasi Elektron [5].
dikalibrasi dengan Zero Adj, setelah itu tegangan G1 Katoda
diatur pada I, tegangan G2 Anoda diatur pada I, sedangkan Emisi termionik adalah aliran pembawa muatan yang
tegangan G2 Katoda di naikkan perlahan (per 2 V) sampai 60 V, diinduksi secara termal dari permukaan atau melalui
kemudian nilai arus pada amperemeter dicatat setiap penghalang energi potensial. Ini terjadi karena energi panas
penambahan G2 Katoda, lalu dilakukan variasi G1 Katoda –
yang diberikan kepada pembawa mengatasi fungsi kerja
anoda pada II, G1 Katoda – anoda pada III, G2 Katoda – anoda
pada I, G2 Katoda - anoda pada II, G2 Katoda - anoda pada III,
material. Operator muatan dapat berupa elektron atau ion, dan
sedangkan yang terakhir langkah-langkah percobaan tersebut dalam literatur yang lebih tua kadang-kadang disebut
diulangi untuk heater Volt Adj diganti pada II. Setelah dilakukan sebagai thermions [2].
percobaan, maka diperoleh kesimpulan yaitu, Secara ringkas,
Ionisasi adalah proses fisik mengubah atom menjadi
model atom Bohr menjelaskan bahwa elektron dalam atom
bergerak mengelilingi inti pada lintasan-lintasan tertentu dan ion dengan menambahkan atau mengurangi partikel bermuatan
tidak memancarkan energi. Percobaan Frank Hertz merupakan seperti elektron atau lainnya. Proses ionisasi ke muatan positif
percobaan yang dilakukan untuk membuktikan teori Bohr atau negatif sedikit berbeda. Ion bermuatan positif didapat
mengenai eksitasi yang terjadi pada atom. Adapun tegangan ketika elektron yang terikat pada atom atau molekul
eksitasi yang didapatkan dengan rata-rata pada variasi heater A menyerap energi cukup agar dapat lepas dari potensial
sebesar 20V dan 37.5V, sedangkan untuk variasi heater I sebesar listrik yang mengikatnya. Energi yang dibutuhkan tersebut
19.5V dan 46V. Dalam percobaan tidak ditemukan percikan disebut potensial ionisasi. Ion bermuatan negatif didapat ketika
cahaya yang dapat diamati oleh mata. Spektrum atom yang elektron bebas bertabrakan dengan atom dan terperangkap
terbentuk, berdasarkan perhitungan memiliki panjang
dalam kulit atom dengan potensial listrik tertentu. Ionisasi
gelombang rata-rata untuk variasi heater A sebesar 8.095×10-8m
dan untuk variasi heater I sebesar 15.05×10-8m.
terdiri dari dua tipe: Ionisasi sekuensial dan ionisasi non-
sekuensial. Pada fisika klasik, hanya ionisasi sekuensial yang
Kata Kunci— Atom Bohr, eksitasi, Frank Hertz. dapat terjadi sehingga disebut ionisasi klasik. Ionisasi non-
sekuensial melawan beberapa hukum fisika klasik dan akan
dijelaskan di bagian ionisasi kuantum. [3].
I. PENDAHULUAN
Eksitasi adalah sebuah peristiwa apabila elektron dengan
Power
Mulai
Tabung
Gas Neon
Heater Sumber Tegangan
G2 P
Data Percobaan
Multimeter
Zero Volt
II. METODOLOGI PENELITIAN dikalibrasi dengan Zero Adj, setelah itu tegangan G1 Katoda
diatur pada I, tegangan G2 Anoda diatur pada I, sedangkan
A. Alat dan Bahan
tegangan G2 Katoda di naikkan perlahan (per 2 V) sampai 60
Pada percobaan ini alat dan bahan yang digunakan V, kemudian nilai arus pada amperemeter dicatat setiap
adalah satu set Franck Hertz Apparatus yang di dalamnya penambahan G2 Katoda, lalu dilakukan variasi G1 Katoda –
sudah termasuk tabung gas neon sebagai wadah gas neon, anoda pada II, G1 Katoda – anoda pada III, G2 Katoda – anoda
heater untuk memanaskan katoda, pengatur tegangan grid 1 pada I, G2 Katoda - anoda pada II, G2 Katoda - anoda pada III,
dan 2, voltmeter pengukur tegangan, dan amperemeter untuk sedangkan yang terakhir langkah-langkah percobaan tersebut
pengukur arus yang dihasilkan, voltmeter eksternal (di luar diulangi untuk heater Volt Adj diganti pada II.
Franck Hertz Apparatus) supaya pengukuran lebih teliti, dan
satu set kabel capit buaya untuk menghubungkan voltmeter D. Diagram Alir
eksternal dengan Franck Hertz Apparatus. Adapun diagram alir dari percobaan ini dapat dilihat pada
gambar 2.
B. Skema Alat
Adapun skema rangkaian alat pada praktikum ini dapat E. Persamaan yang Digunakan
diamati pada gambar 1. Pada praktikum ini digunakan dua persamaan, yaitu untuk
menentukan energi eksitasi dan nilai panjang gelombang yang
C. Langkah Kerja
berturut-turut dituliskan pada dua persamaan di bawah ini.
Adapun langkah kerja dari praktikum ini antara lain
adalah, Alat-alat disiapkan dan dirangkai sesuai ketentuan, lalu
Frank Hertz apparatus dihubungkan ke sumber tegangan dan
E = e (Vn+1 - Vn)
multimeter, kemudian heater volt Adj diatur pada I, lalu arus
LAPORAN PRAKTIKUM FISIKA LABORATORIUM 1 - 01111940000101 3
Tabel 1. Hasil Data Percobaan dengan Variasi Heater A Tabel 2. Hasil data percobaan dengan Variasi Heater I
Arus (mA) Arus (mA)
Tegangan Tegangan
G2 (Volt) G1-KI / G1-KI / G1-KII / G1-KII / G2 (Volt) G1-KI / G1-KI / G1-KII / G1-KII /
G2-AI G2-AII G2-AI G2-AII G2-AI G2-AII G2-AI G2-AII
2 1,7 1,8 0,6 2 2 1,8 1,5 1,7 1,5
4 3,4 3,8 2,7 4,3 4 3,6 4,3 3,8 3,8
6 5,7 5,8 4,5 6 6 5,1 5,9 5,5 5,6
8 7,1 7,5 6,5 7,7 8 7 7,7 7,2 7,5
10 9,2 9,3 8,1 9,7 10 8,9 9,6 9,3 9,7
12 10,7 11,7 10 11,5 12 10,7 11,1 10,9 11,6
14 13,3 13,4 12,1 13,4 14 13,2 13 12,9 13,2
16 15,4 15,8 14,4 15,5 16 15,2 15,3 15,1 15,6
18 17,2 17,7 16,6 17,8 18 16,5 18 17,3 18,1
20 19,2 20,2 18,5 21 20 13,5 21,1 20 21,4
22 16 19,2 16,3 19 22 16 18,5 19,6 19,3
24 21,6 21,6 22 22,3 24 21,9 22,7 23,1 23,5
26 24 24,4 23,8 24,7 26 23,7 24,4 24,9 25,2
28 26,3 26,4 25,6 26,4 28 26,1 26,2 27,7 26,8
30 28,5 28,4 27,6 28,5 30 28,1 28,7 29 28,6
32 29,8 30,3 28,8 30,7 32 29,8 30,2 31 30,8
34 31,5 32,5 31,2 32,3 34 31,8 32,3 32,8 33
36 33,8 34,6 33,5 34,9 36 33,9 34 34,8 34,4
38 35,6 36,4 35,3 35,9 38 35,1 36,2 36,9 30,7
40 37,6 38,2 37 38 40 37,2 38,2 38,8 38,2
42 39,8 40,5 38,9 40,3 42 39,4 39,8 41 41,2
44 41,7 42,1 40,9 41,5 44 41,3 41,9 43,2 42,4
46 43,4 43,9 43,2 43,8 46 43 44 45,4 44,5
48 45,2 46,4 44,8 45,7 48 47,3 46,2 47,2 46,2
50 47,2 47,8 47,1 47,7 50 49,4 47,8 48,4 48
52 49,4 49,6 49 49,4 52 50,7 49 51,2 50,5
54 50,8 51,9 50,4 52 54 52,8 50 53,4 52,6
56 53 54 52,7 53,6 56 55 53,3 55,2 54,4
58 55,2 55,9 54,8 55,6 58 56,6 55,6 56,7 56,8
60 57,3 57,4 56,7 57,2 60 57 57,7 58,8 58,6
ℎ𝑐 E1 = e. V1
λ= E1 = 1,6 x 10-19 . 20
𝐸𝑛 + 1 − 𝐸𝑛
E1 = 3,2 x 10-18 J
Tabel 3. Tabel 4.
Tabel Hasil Perhitungan untuk Variasi Heater A Tabel Hasil Perhitungan untuk Variasi Heater 1
Energi Energi
Grid Tegangan (V) En+1 – En (J) λ (m) Grid Tegangan (V) En+1 – En (J) λ (m)
Eksitasi (J) Eksitasi (J)
-18 -18
20 3,2 x 10 18 2,88 x 10
I-I 2,56 x 10-18 7,77 x 10-8 I-I 4,8 x 10-18 4,14 x 10-8
36 5,76 x 10-18 48 7,68 x 10-18
20 3,2 x 10-18 20 3,2 x 10-18
I-II 4,48 x 10-18 4,44 x 10-8 I-II 5,12 x 10-18 3,89 x 10-8
48 7,68 x 10-18 52 8,32 x 10-18
-18 -18
20 3,2 x 10 20 3,2 x 10
II-I 1,6 x 10-18 1,24 x 10-7 II-I 4,48 x 10-18 4,44 x 10-7
30 4,8 x 10-18 48 7,68 x 10-18
II-II 20 3,2 x 10-18 2,56 x 10-18 7,77 x 10-8 II-II 20 3,2 x 10-18 2,56 x 10-18 7,77 x 10-8
IV. KESIMPULAN
Setelah dilakukan serangkaian praktikum dan percobaan,
maka dapat diperoleh kesimpulan sebagai berikut.
• Secara ringkas, model atom Bohr menjelaskan bahwa
elektron dalam atom bergerak mengelilingi inti pada lintasan-
lintasan tertentu dan tidak memancarkan energi. Lintasan-
lintasan elektron itu disebut kulit atau tingkat energi elektron.
Sedangkan ini ada kaitannya dengan peristiwa eksitasi yang
merupakan sebuah peristiwa di mana elektron dengan tingkat
energi rendah pindah ke lintasan dengan tingkat energi lebih
tinggi maka elektron akan menyerap energi.
• Percobaan Frank Hertz merupakan percobaan yang dilakukan
untuk membuktikan teori Bohr mengenai eksitasi yang terjadi
Gambar 4 Grafik untuk heater A dan G1-II
pada atom.
• Adapun tegangan eksitasi yang didapatkan dengan rata-rata
pada variasi heater A sebesar 20V dan 37.5V, sedangkan
untuk variasi heater I sebesar 19.5V dan 46V.
• Dalam percobaan tidak ditemukan percikan cahaya yang
dapat diamati oleh mata. Spektrum atom yang terbentuk,
berdasarkan perhitungan memiliki panjang gelombang rata-
rata untuk variasi heater A sebesar 8.095×10-8m dan untuk
variasi heater I sebesar 15.05×10-8m.
DAFTAR PUSTAKA
[1] Dosen-dosen fisika. 2014. Fisika 2. Surabaya: Yanasika.
[2] Giancoli, Douglas C. 2005. Physics Principle with
Application. New Jersey: Perason Eduction.
[3] Jumini, Sri. 2018. Fisika Inti. Wonosobo: Mangku Bumi
Media
[4] Krane, Kenneth S. 1992. Fisika Modern. Universitas
Indonesia: Jakarta.
Gambar 6 Grafik untuk heater I dan G1-II
[5] Urone,Paul Peter.2013. Collage Physisc. Texas: OpeStax.
LAMPIRAN