Anda di halaman 1dari 7

RINGKASAN MATA KULIAH (RMK)

PENILAIAN PERSEDIAAN (VALUATION OF INVENTORIES)

NAMA : DEDY HERMAWAN


NIM : I2F 021 018
SEMESTER :1
JURUSAN ; S2 AKUNTANSI

LEARNING OBJECTIVES

1. Describe inventory classifications and different inventory systems.


2. Identify the goods and costs included in inventory.
3. Compare the cost flow assumptions used to account for inventories.
4. Determine the effects of inventory errors on the financial statements.
5. Describe and apply the lower-of-cost-or-net realizable value rule.
6. Identify other inventory valuation issues.
7. Determine ending inventory by applying the gross profit method.
8. Determine ending inventory by applying the retail inventory method.
9. Explain how to report and analyze inventory.
KLASIFIKASI PERSEDIAAN

Learning Objectives 1 :
Describe inventory classifications and different inventory systems.

Persediaan adalah asset yang disimpan oleh perusahaan untuk dijual (dalam aktivitas bisnis normal)
atau barang yang disiapkan untuk digunakan dalam proses produksi barang yang akan dijual.

Ada 2 jenis persediaan yaitu:

1. Persediaan barang dagangan


Merupakan persediaan yang dibeli, untuk dijual Kembali. Di neraca, disajikan sebagai Persediaan
barang Dagangan.

2. Persediaan Manufaktur,
Merupakan persediaan barang yang disiapkan untuk memproduksi barang jadi yang siap dijual,
yang meliputi:
a. Persediaan Bahan Baku (Raw materials Inventory), berupa persediaan bahan baku yang akan
diproses menjadi barang jadi
b. Persediaan Dalam proses (Work In Process Inventory), berupa persediaan barang yang
sedang dalam proses menjadi barang jadi,
c. Persediaan barang Jadi (finished goods inventory), berupa barang jadi sebagai hasi akhir
produksi dan siap dijual

Bentuk penyajian persediaan di neraca adalah


SISTEM PERSEDIAAN

Ada 2 macam system persediaan yaitu :

1. Sistem perpetual
Yaitu semua transaksi pembelian dan penjualan (pengeluaran) barang dicatat secara langsung ke
dalam akun persediaan.

2. Sistem periodic
Yaitu semua transaksi pembelian dicatat ke akun pembelian, Adapun transaksi pengeluaran
barang tidak dicatat ke akun persediaan. Untuk menghitung nilai akhir persediaan, setiap akhir
bulan (periode) dilakukan perhitungan secara fisik, kemudian selisih antara total pembelian
dengan sisa persediaan fisik merupakan nilai harga pokok penjualan.

BARANG DAN BIAYA YANG TERMASUK KE DALAM PERSEDIAAN

Learning Objectives 2 :
Identify the goods and costs included in inventory.

Barang barang yang termasuk ke dalam Persediaan:

1. Persediaan Dalam Perjalanan (Goods In Transit)


Merupakan persediaan yang sudah dibeli melalui transaksi pembelian, dan sedang dalam
perjalanan ke Gudang pembeli, dan sudah menjadi hak milik pihak pembeli.

2. Persediaan barang Konsinyasi (Consigned goods)


Persediaan barang dagangan yang dititipkan pada perusahaan lain yang akan menjualkan barang
tersebut. Barang Konsinyasi itu tetap manjadi hak milik perusahaan meskipun sedang dititipkan
di Gudang pihak consignee.
Biaya Yang Termasuk Ke Dalam Persediaan

Pada umumnya, perusahaan menghitung perolehan perolehan persediaan seperti perolehan asset
lainnya, berdasarkan basis biaya yaitu Biaya Produk.

Biaya Produk (Product Cost) merupakan semua biaya yang melekat langsung pada persediaan. Biaya
biaya ini meliputi :

a. Biaya Pembelian (Cost of Purchase)


Termasuk di dalamnya adalah :
- Harga Beli (Purchase Price)
- Pajak dan bea impor
- Biaya angkut
-
b. Biaya pemrosesan (Convertion cost)
Merupakan biaya yang muncul sejak pemrosesan dari bahan baku, menjadi barang dalam
proses hingga menjadi barang jadi

c. Biaya biaya lainnya (Other cost)


Termasuk di dalamnya, biaya lainnya yang muncul hingga terjualnya barang.

ASUMSI ALIRAN BIAYA UNTUK MENGHITUNG PERSEDIAAN

Learning Objectives 3 :
Compare the cost flow assumptions used to account for inventories

Pada Dasarnya, biaya persediaan harus dihitung dengan menggunakan satu dari 3 asumsi aliran
biaya yaitu :

1. Identifikasi Khusus (Special Identification)


2. Biaya Rata rata (Average Cost)
3. Masuk Pertama Keluar Pertama (First In First Out)

PENGARUH KESALAHAN PERHITUNGAN PERSEDIAAN TERHADAP LAPORAN KEUANGAN

Learning Objectives 4 :
Determine the effects of inventory errors on the financial statements.

Jika terjadi kesalahan perhitungan persediaan, maka akan berefek pada penyajian persediaan dalam
laporan keuangan. Berikut ini adalah 2 jenis kesalahan pada pencatatan persediaan beserta efeknya
terhadap penyajian di laporan keuangan.

1. Kesalahan pada Persediaan Akhir (Ending Inventory Mistated)


Jika kesalahan ini terjadi, maka akan menyebabkan nilai persediaan di neraca disajikan lebih
rendah dari yang seharusnya, dan HPP di laporan rugi laba lebih tinggi dari yang seharusnya
(overstated), dan ini menyebabkan laba bersih pada laporan laba rugi tersaji lebih rendah dari
yang seharsunya (understated), seperti yang ditunjukkan pada ilustrasi berikut ini.

Efek pada Laporan Keuangan :

2. Kesalahan Pada Pembelian dan Persediaan (Purchase and Inventory Mistated)

Jika ada transaksi pembelian yang tidak dicatat, dan tidak dihitung dalam persediaan akhir, maka
akan menyebabkan nilai pembelian pada laporan keuangan menjadi lebih rendah dari yang
seharusnya( understated), begitu juga dengan persediaan akhir (income statemen) menjadi
understated, Selain itu, nilai persediaan di neraca menjadi understated, dan ini berefek pada
nilai utang usaha yang understated, dan menjadikan rasio likuiditas menjadi lebi besar dari yang
seharusnya (overstated). iLustrasi berikut akan menggambarkan pengaruhnya pada laporan
neraca dan laporan rugi laba.
Metode LCNRV

Learning Objectives 5 :
Describe and apply the lower-of-cost-or-net realizable value rule

Persediaan dicatat menurut prinsip historical cost. Namun jika nilai persediaan menjadi lebih rendah
dari historical costnya, seperti karena kerusakan, atau penurunan harga, maka perusahaan harus
menurunkan nilai persediaan untuk menunjukkan kerugiannya, Biasanya dengan mengabaikan
prinsip historical cost jika kemampuan menghasilkan pendapatan menurun hingga di bawah harga
originalnya.

Nilai Bersih yang Realisasi adalah

Perkiraan harga penjualan dalam aktivitas bisnis normal di kurangi dengan taksiran biaya untuk
menyelesaikan dan perkiraan biaya penjualan

PERMASALAHAN PENILAIAN PERSEDIAAN LAINNYA

Learning Objectives 6 :
Identify other inventory valuation issues.

Isu lain yang muncul dalam pencatatan persediaan diantaranya:

1. Perusahaan harus mengambil contoh fisik persediaan pada akhir tahun untuk melaporkan
nilai persediaan dalam laporan keuangan tahunan
2. Setiap persediaan memiliki permasalahan yang sama, yaitu berkurangnya nilai karena
berubahnya berat dan kualitas persediaan, sehingga perusahaan perlu melakukan koreksi
secara berkala agar tidak terjadi misstatement dalam laporan keuangan

PENENTUAN NILAI PERSEDIAAN DENGAN METODE LABA KOTOR

Learning Objectives 7 :
Determine ending inventory by applying the gross profit method.

Metode laba kotor adalah metode estimasi nilai persediaan akhir yang digunakan jika :

1. Perhitungan fisik persediaan tidak memungkinkan untuk dilakukan


2. Tidak terdapat catatan persediaan

Contoh penggunaan metode laba kotor:


Cetus Corp memiliki persediaan awal sebesar $60.000 dan pembelian sebesar $200.000 pada harga
pokok. Penjualan pada harga jual berjumlah $280.000. Laba kotor pada harga jual adalah 30%. Cetus
Corp menggunakan metode laba kotor sebagai berikut:

PENENTUAN NILAI PERSEDIAAN DENGAN METODE PERSEDIAAN ECERAN

Learning Objectives 8 :
Determine ending inventory by applying the retail inventory method.

Metode persediaan Eceran adalah

Metode yang digunakan pengecer, untuk menilai persediaan tanpa perhitungan fisik, dengan cara
mengubah harga eceran biaya, dengan syarat sebagai berikut :

1. Mencatat total biaya dan nilai eceran barang yang dibeli


2. Mencatat total biaya dan nilai eceran dari barang yang tersedia dijual
3. Mencatat penjualan periode berjalan

Pos pos khusus yang terkait dengan metode eceran:

1. Biaya angkut
2. Retur pembelian
3. Diskon pembelian

PENYAJIAN DAN ANALISIS PERSEDIAAN PADA LAPORAN KEUANGAN

Learning Objectives 9 :
Explain how to report and analyze inventory.
Berikut aturan Penyajian Persediaan di Neraca:

1. Menjelaskan kebijakan akuntansi yang digunakan untuk mengukur persediaan


2. Jumlah persediaan ditampilkan dan diklasifikasikan ke dalam persediaan barang dagangan,
persediaan bahan baku, persediaan barang dalam proses dan persediaan barang jadi
3. Nilai persediaan disajikan sebesar nilai wajar

Analisis Persediaan

Biasanya menampilkan analisis keuangan berupa : Rasio Perputaran persediaan, yang mengukur
berapa kali rata rata perusahaan menjual persediaan selama periode berjalan dengan rumus :

Anda mungkin juga menyukai