BAB I
PENDAHULUAN
(3) kewirausahaan, (4) supervisi, dan (5) sosial. Dasar kompetensi kepribadian ini
memahami sekolah sebagai sistem yang harus dipimpin dan dikelola dengan baik,
pegangan cara berfikir, cara mengelola dan cara menganalisis sekolah dengan cara
khususnya dalam memahami apa tugas dan fungsi kepala sekolah sebagai
pemimpin sekolah. Tugas dan fungsi dari supervisi ini adalah untuk
sekolah. Setelah melalui tahapan seleksi administrasi dan seleksi akademik. Diklat
Kegiatan OJL penting bagi peserta diklat calon kepala sekolah untuk
pada sekolah tempat calon kepala sekolah bertugas dan sekolah lain.
melaksanakan OJL pada SDN 01 Sungai Pinyuh (sekolah tempat penulis bertugas)
dan SDN 11 Sungai Pinyuh (sekolah magang lain). Berdasarkan petunjuk teknis
pelaksanaan OJL, maka penulis melaksanakan OJL pada SDN 01 Sungai Pinyuh
Berdasarkan hasil pelaksanaan OJL pada SDN 01 Sungai Pinyuh dan SDN
11 Sungai Pinyuh, penulis menyusun laporan akhir OJL. Laporan ini merupakan
salah satu tugas wajib peserta Diklat calon kepala sekolah berdasarkan kondisi
B. Tujuan (OJL)
Berdasarkan latar belakang di atas, maka yang menjadi tujuan laporan OJL
dan sistem monitoring dan evaluasi pada SDN 01 Sungai Pinyuh dan SDN 11
Sungai Pinyuh.
5. Menghasilkan kepala sekoalah yang mampu melakukan supervisi akademik
Setelah kegiatan On The Job Learning ini dilakukan maka sebagai calon
standar.
6. Memetakan kesenjangan sekolah sendiri dan sekolah magang lain dan
guru junior.
6
BAB II
KONDISI NYATA SEKOLAH MAGANG
JENIS KELAMIN
NO. KELAS PEREMPUA JUMLAH
LAKI-LAKI
N
1. Kelas 1.A 11 19 30
2. Kelas 1.B 10 18 28
3. Kelas 2.A 16 15 31
4. Kelas 2.B 18 16 34
5. Kelas 3.A 13 18 31
6. Kelas 3.B 16 15 31
7. Kelas 4.A 13 18 31
8. Kelas 4.B 20 9 29
9. Kelas 5.A 13 12 25
JENIS KELAMIN
NO. KELAS PEREMPUA JUMLAH
LAKI-LAKI
N
1. Kelas 1 21 38 59
2. Kelas 2 32 30 62
3. Kelas 3 29 33 62
4. Kelas 4 32 23 55
5. Kelas 5 23 24 47
6. Kelas 6 28 30 58
L P L P L P L P L P L P L P
1. 2 2 2 2 2 2 1 1 1 1 1 21
ISLAM 8 96 119
3 1 0 0 4 0 6 4 7 3 9 5
2. KATOL
2 2 2 - 3 1 1 1 1 1 4 2 13 7 20
IK
3. KRISTE - 3 2 1 1 - 4 2 - - 2 1 9 7 16
9
4. HINDU
5. BUDH 1
9 7 9 5 8 7 4 8 6 9 8 47 45 92
A 1
6. KONG
HUCH - 1 - - - - - - - - - - - 1 1
U
J U M LA 2 3 3 3 2 3 3 2 2 2 2 3 16 17 34
H 1 8 2 0 9 1 2 3 3 4 8 0 5 9 4
1 2 3 4 5 6
1. LAKI-LAKI 21 32 29 32 23 28 165
2. PEREMPUAN 38 30 33 23 24 30 179
J U M LA H 59 62 62 55 47 58 344
Jenis
N Go STATUS
Nama Kelami NIP
o l GURU
n
19571011 197803 VI Kepala
1. ASYHARI AS, S.Pd L
1005 A Sekolah
19580502 IV Guru Kelas
2. NURHAYATI, S.Pd P
198103 2007 A I.A
19641022 IV Guru Kelas
3. SUMISYATI, S.Pd.SD P
198409 2001 A I.B
4. LUSMIATI P 19560505 IV Guru Kelas
10
KELAS
MATA PELAJARAN
I II III IV V VI
Kelompok A
1. Pendidikan Agama dan Budi
70 70 70 70 70 70
Pekerti
2. Pendidikan Pancasila dan
70 70 70 70 70 70
Kewarganegaraan
3. Bahasa Indonesia 70 70 70 70 70 70
4. Matematika 70 70 70 70 70 70
5. Ilmu Pengetahuan Alam - - - 70 70 70
6. Ilmu Pengetahuan Sosial - - - 70 70 70
Kelompok B
1. Seni Budaya Dan Prakarya 70 70 70 70 70 70
2. Pendidikan Jasmani, Olah
70 70 70 70 70 70
Raga dan Kesehatan
1. Standar Isi
2. Standar Proses
6. Standar Pengelolaan
7. Standar Pembiayaan
16
JENIS KELAMIN
NO. KELAS PEREMPUA JUMLAH
LAKI-LAKI
N
1. Kelas I 16 12 28
2. Kelas II 10 19 29
3. Kelas III 8 9 17
4. Kelas IV 13 11 24
5. Kelas V 10 18 28
6. Kelas VI 16 14 30
J U M LA H 73 83 156
1. 1 1 1 5 4
ISLAM 5 6 5 6 8 7 6 9 6 96
3 2 3 1 5
2. KATOLIK - 1 - - - - - - - - - - - 1 1
3. KRISTEN - 1 - - - - - - 1 1 - - 1 2 3
4. HINDU
5. 2 3
BUDHA 3 5 4 7 3 3 5 4 3 8 3 8 56
1 5
6. KONG
HUCHU
1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 7 8
J U M LA H 8 9 156
6 2 0 9 3 1 0 8 6 4 3 3
1 2 3 4 5 6
1. LAKI-LAKI 16 10 8 13 10 16 73
2. PEREMPUAN 12 19 9 11 18 14 83
J U M LA H 28 29 17 24 28 30 156
Jenis
N Go STATUS
Nama Kelami NIP
o l GURU
n
19601002 198305 VI Kepala
1. SABIRIN, S.Pd.SD L
1002 A Sekolah
19600618 198201 IV
2. BARJI, S.Pd.SD L Guru Kelas I
1006 A
19620310 198305 IV
3. SALMAH, S.Pd P Guru Kelas II
2011 A
19570807 198109 IV
4. SURATMI P Guru Kelas III
2003 A
EMMY
19600307 198111 IV
5. PURNAMAWATI, P Guru Kelas IV
2003 A
S.Pd.SD
19650720 198909 IV
6. HAMIDAH, S.Pd.SD P Guru kelas V
2001 A
19660712 200604 III
7. RIDUAN, S.Pd L Guru Kelas VI
1014 A
19661201 199102 IV Guru Agama
8. UMIYATI, S.Pd.I P
2003 A Islam
19590512 198402 II Penjaga
9. KARIM L
1002 C Sekolah
10
SUHERNAWATI, S.Sos L - - GTT
.
11 Operator
DIAN PUTERA, S.Pd L - -
. Sekolah
KELAS
MATA PELAJARAN
I II III IV V VI
Kelompok A
Pendidikan Agama dan Budi
1. 70 70 70 70 70 70
Pekerti
Pendidikan Pancasila dan
2. 70 70 70 70 70 70
Kewarganegaraan
3. Bahasa Indonesia 70 70 70 70 70 70
4. Matematika 65 65 65 65 65 65
5. Ilmu Pengetahuan Alam - - - 70 70 70
6. Ilmu Pengetahuan Sosial - - - 70 70 70
Kelompok B
1. Seni Budaya Dan Prakarya 70 70 70 70 70 70
Pendidikan Jasmani, Olah
2. 70 70 70 70 70 70
Raga dan Kesehatan
1. Standar Isi
2. Standar Proses
6. Standar Pengelolaan
7. Standar Pembiayaan
26
c. Monev
Berdasarkan observasi hasil monev aktivitas siswa yang baru mencapai
47,5 % disebabkan karena siswa belum terbiasa mengumpulkan barang
bekas, peralatan yang tersedia kurang lengkap.
N persen
Kegiatan Siklus I
o
1 Membawa bahan Baku 18 7,5 %
2 Membawa peralatan Kerja 18 7,5 %
Mengunakan Petunjuk 6,6 %
3 16
Pelaksanaan
4 Waktu selesai 14 5,8 %
5 Senang dalam bekerja 20 8,3 %
6 Semangat bekerja 16 6,6 %
7 Menghargai karya teman 12 5,0 %
Jumlah= 114/24x100=4,75 114 47,5%
30
d. Refleksi
Berdasarkan hasil monev maka kelebihan dan kekurangan pada
kegiatan pengolahan bahan bekas yang telah diketahui kendala dan
hambatannya selama proses pelaksanaan yang kemudian akan
diperbaiki pada kegiatan siklus II.
2. Siklus Kedua
Indikator keberhasilan RTK Mampu menyusun program inovasi untuk
meningkatkan kinerja sekolah.
a. Persiapan
a) Mengintegrasikan program pengolahan bahan bekas ke dalam
proses pembelajaran.
b) Menetapkan tema dan sub tema dalam menyusun program inovasi
untuk meningkatkan kinerja sekolah yang diintergerasikan dalam
proses pembelajaran.
c) Membuat jadwal kegiatan.
d) Membuat materi.
e) Menetapkan bahan bekas dan peralatan.
f) Membuat lembar observasi.
g) Membagi kelompok kerja siswa.
h) Mensosialisasikan kegiatan pengolahan bahan bekas.
b. Pelaksanaan
31
c. Monev
Berdasarkan observasi hasil monev aktivitas siswa terjadi peningkatan
dari semua aspek aktivitas siswa, siklus I berjumlah 47,5 % menjadi
60,1 % pada siklus II.
d. Refleksi
Berdasarkan hasil monev maka kelebihan dan kekurangan pada
kegiatan telah diperbaiki dalam siklus II dan hasilnya sudah
menunjukan peningkatan 12,6 % dari siklus I dan siklus II.
2. Pelaksanaan
2.1. Pra-Observasi
Pra-Observasi adalah kegiatan yang dilakukan oleh peserta OJL
sebelum melakukan observasi kelas. Tugas pengawasan pembelajaran
oleh kepala sekolah dilakukan dalam bentuk kegiatan pemantauan,
supervisi, evaluasi dan pelaporan sebagaimana dinyatakan dalam
Permendikbud Nomor 65 Tahun 2013, memperkuat Permendiknas
Nomor 13 Tahun 2007, tentang standar kepala sekolah bahwa supervisi
adalah salah satu dimensi kepala sekolah. Berdasarkan hal tersebut
maka ditetapkan bahwa guru junior yang ditunjuk untuk disupervisi
dengan alasan bahwa guru tersebut sudah dilatih kurikulum 2013 dan
melaksanakan kurikulum 2013 guru junior tersebut adalah:
Nama guru : Yohanna, S.Pd.SD,
NIP : 19610409.198412.2.001
34
2.2. Observasi
Observasi dilaksanakan sesuai jadwal yang telah disepakati instrumen
yang digunakan berupa instrumen penilaian proses rencana
pelaksanaan pembelajaran (RPP). Berdasarkan penilaian melalui
instrumen hasil observasi proses pelaksanaan pembelajaran masih
perlu diperbaiki karena dalam pelaksanaan belum terpenuhi sesuai
dengan tuntutan Permendiknas Nomor 65 Tahun 2013.
( Data Observasi terlampir halaman 53 ).
3. Tindak Lanjut
35
Proses tindak lanjut hasil siklus I dari RPP dan proses pembelajaran yang
masih kurang maksimal dapat di tindak lanjuti pada siklus II guna
perbaikan. ( Tindak lanjut terlampir halaman 58 ).
4. Hasil
Berdasarkan hasil pada siklus I maka hasil tersebut menjadi acuan pada
perencanaan siklus II, dari hasil diskusi supervisor dengan guru junior
memberikan solusi untuk perbaikan, kendala tersebut diutarakan kembali
agar dapat diperbaiki pada siklus II.
( Hasil observasi terlampir halaman 60 ).
Tabel 1. Rata-rata peningkatan kompetensi tindakan siklus 1
Kompetensi setelah Peningkatan
Kompetensi awal
tindakan siklus 1 kompetensi
(%)
(%) (%)
52 62 10
36
Siklus II (kedua)
1. Perencanaan
Tahapan siklus ke II dengan guru yang sama pada siklus I disepakati
jadwal pelaksanaan supervisi.
2. Pelaksanaan
a. Pra-Observasi
Peserta ojl berkonsultasi dengan guru junior untuk merencanakan
waktu observasi, meminta RPP pembelajaran 1 hari sebelum
observasi, mengisi instrumen perencanaan kegiatan pembelajaran
sudah sesuai dengan instrumen RPP kurikulum 2013.
b. Observasi
Observasi dilaksanakan sesuai jadwal yang telah disepakati
instrumen yang digunakan berupa instrumen penilaian proses
rencana pelaksanaan pembelajaran (RPP). Berdasarkan penilaian
melalui instrumen hasil observasi proses Siklus II pelaksanaan
pembelajaran sudah ada peningkatan dibanding siklus I.
c. Pasca Observasi
Pasca observasi dilaksanakan setelah selesai jam pembelajaran
instrumen yang digunakan adalah instrumen penilaian proses
pelaksanaan rencana persiapan pembelajaran pada siklus II sudah
terpenuhi dilihat dari poin siklus I yang belum tercapai.
3. Tindak Lanjut
RPP dan proses pembelajaran yang masih kurang pada siklus I ternyata
sudah terpenuhi pada siklus II.
Tabel 2. Rata-rata peningkatan kompetensi tindakan siklus 2
Kompetensi setelah Kompetensi setelah Peningkatan
tindakan siklus 1 tindakan siklus 2 kompetensi
(%) (%) (%)
62 92 30
37
4. Hasil
Meningkatnya kwalitas proses pembelajaran yang mencakup; proses
pembelajaran di sekolah, guru mampu menyusun RPP berstandar, dan
mampu melaksanakan pembelajaran dengan baik.
Tabel 3. Rata-rata peningkatan kompetensi
Peningkatan Peningkatan Peningkatan
kompetensi siklus 1 kompetensi siklus 2 kompetensi
(%) (%) (%)
10 30 40
C. PENYUSUNAN PERANGKAT PEMBELAJARAN (RPP)
Pembuatan perangkat pembelajaran mengacu pada Permendiknas No
65 tahun 2003 tentang standar proses, Permendiknas Nomor 81A Tahun
2013 tantang pelaksanaan kurikulum 2013 dimana dalam Permendiknas
ini memuat tentang SKL dan Isi serta kerangka RPP. Perangkat yang
disusun yaitu berupa RPP, Bahan ajar dan Instrumen penilaian.
1. RPP
Penyusunan RPP disusun secara rinci dari tema yang mengacu pada buku
guru, buku siswa dan silabus. Bahan ajar yang terdapat di buku siswa
dapat dikembangkan sesuai dengan karakteristik siswa. Kemudian
penilaian yang dilakukan sebagai untuk perbaikan, suasana belajar dan
proses pembelajaran agar peserta didik secara aktif mengembangkan
potensi dirinya untuk memiliki kekuatan spiritual keagamaan, kecerdasan,
ahlak mulia, serta keterampilan yang diperlukan dirinya, masyarakat,
bangsa dan Negara. ( RPP terlampir halaman 61 ).
38
2. Bahan Ajar
Bahan ajar di ambil dari buku siswa dan buku guru Media / alat bantu dan
sumber belajar yang digunakan berupa benda- benda di kelas, lingkungan
sekolah, Media /alat bantu ini mengarah pada benda konkret .
( Bahan Ajar terlampir halaman 66 ).
3. Instrumen Penilaian
Evaluasi yaitu berupa tes lisan dan tulis yang digunakan sebagai alat ukur
keberhasilan proses dan ketercapaian indikator. Evaluasi berupa penilaian
sikap, pengetahuan dan keterampilan. Penilaian sikap melalui observasi
yang dilakukan selama proses pembelajaran berlangsung. Penilaian
pengetahuan berupa tes lisan maupun tulis menggunakan lembar kerja
siswa. Penilaian keterampilan menggunakan rubric sebagai acuan dalam
penilaian. (Instrumen evaluasi terlampir halaman 69 ).
3. Hasil
Pembelajaran kewirausahaan yang efektif untuk mengembangkan
karakteristik yang mampu bersikap dan bertindak proaktif, inovatif,
mengambil resiko dalam merancang program kewirausahaan yang mampu
membentuk kompetensi siswa berkarakter pemimpin kewirausahaan.
BAB IV
PENUTUP
A. Kesimpulan
B. Saran – saran
kepala sekolah, maka waktu pelaksanaan on the job learning perlu waktu
3. Saran dan keritik sangat penulis harapkan untuk perbaikan dalam laporan