Abstract
The aim of this research was to know and to analize how far public perceptions of subsidized
health care policy implementation (Jamkesda) in Public Health Center (Puskesmas) Salo Watang
Sawitto Distric Pinrang Regency and the factors that affect its. In terms of academic research is
expected benefit to the development of the science of government. The results showed that the
public perception of subsidized health care (Jamkesda) policy implementation has gone well, it's
based on the average scores of each variable are: the rate of experience, of feelings, of needs.
Subsidized health care policy implementation was supported by several factors: 1) resources, 2)
Disposition, 3) Bureaucracy structure. Based on the results of linear regression showed that the
public perception influence 76.8% against subsidized health care policy (Jamkesda) implementa-
tion.
Keywords: policy, implementation, public service
Abstrak
Penelitian ini bertujuan untuk menganalisis sejauh mana persepsi masyarakat terhadap imple-
mentasi kebijakan pelayanan kesehatan bersubsidi (Jamkesda) di Pusat Kesehatan Masyarakat
(Puskesmas) Salo Kecamatan Watang Sawitto Kabupaten Pinrang serta faktor-faktor yang me-
mengaruhinya. Dari segi akademik penelitian ini diharapkan dapat bermanfaat bagi perkem-
bangan Ilmu pemerintahan. Hasil penelitian menunjukkan bahwa persepsi masyarakat ter-
hadap implementasi kebijakan pelayanan kesehatan bersubsidi telah berjalan dengan baik, hal
ini didasarkan pada skor rata-rata masing-masing variabel yakni: pengalaman, perasaan, kebu-
tuhan. Implementasi kebijakan pelayanan kesehatan bersubsidi didukung oleh beberapa faktor
yaitu: 1) Sumber daya, 2) Disposisi, 3) Struktur birokrasi. Berdasarkan hasil regresi linear
menunjukkan bahwa persepsi masyarakat berpengaruh sebesar 76,8% terhadap implementasi
kebijakan pelayanan kesehatan bersubsidi.
Kata kunci: kebijakan, implementasi, pelayanan publik
13
Implementasi Kebijakan Pelayanan Kesehatan Y
(Andi Ardiana Islamia Poetri, Muh. Tamar, Abd. Salam Muchtar)
14
Government: Jurnal Ilmu Pemerintahan, Volume 3, Nomor 1, Januari 2010
hun 2009, Direktur RSUD Lasinrang Kabupat- Agar upaya penyelenggaraan kesehatan
en Pinrang drg.Hj.Siti Hasnah Syam, MARS dapat berjalan dan terlaksana dengan baik,
u vPµvPl ‰l v ZÁ ^<]š u vP o u] perlu kiranya didukung oleh sarana dan
kekurangan atau defisit dana pelayanan prasarana yang berupa sumberdaya kese-
kesehatan gratis sel]š Œ ôìì iµš _ X W v ]Œ v hatan, sumberdaya kesehatan sebagai pen-
dana kesehatan bersubsidi dilakukan apabila dukung penyelenggaraan upaya kesehatan,
Puskesmas mengajukan klaim dan mem- sumber daya kesehatan sebagai pendukung
berikan laporan pertanggungjawabannya ke upaya kesehatan yang tetap melaksanakan
Dinas Kesehatan dan dana tersebut akan fungsi dan wewenang tanggung jawab sosial
diberikan langsung kepihak Puskesmas, tentu dengan pengertian bahwa sarana pelayanan
saja hal ini bertolak belakang dengan pasal 22 kesehatan harus memperhatikan semua go-
Peraturan Bupati Pinrang Nomor 16 tahun longan masyarakat terutama yang berpeng-
2009 tentang Pedoman Pelaksanaan Pela- hasilan rendah yang terkadang tidak tersen-
yanan kesehatan bersubsidi pada Dinas tuh pelayanan kesehatan yang disebabkan
Kesehatan dan jaringannya di Kabupaten Pin- karena kurang atau tidak adanya biaya untuk
rang yang berbunyi: 1) Dana untuk pelayanan berobat dan sebagainya, dengan kata lain
kesehatan di Puskesmas dan jaringannya bahwa pelayanan kesehatan dan sarana pela-
disalurkan langsung dari Kas daerah Peme- yanan harus tersedia sehingga mudah diakses
rintah Kabupaten ke Puskesmas melalui re- oleh masyarakat.
kening masing-masing unit pelayanan keseha- Pelaksanaan kebijakan pelayanan Jam-
tan; 2) Penyaluran dana sebagaimana dimak- kesda merupakan tanggung jawab Peme-
sud pada ayat (1) dilakukan secara bertahap ( rintah dalam merencanakan, mengatur, me-
periode triwulan ) dan disalurkan pada awal nyelenggarakan, membina dan mengawasi
bulan. penyelenggaraan upaya kesehatan yang me-
Permasalahan ini membuat pelaksanaan rata dan terjangkau untuk masyarakat. Juga
kebijakan pelayanan kesehatan bersubsidi se- sumberdaya dibidang kesehatan yang adil
makin sulit untuk mencapai hasil yang dan merata bagi seluruh masyarakat untuk
maksimal dalam memberikan pelayanan ke- memeperoleh derajat kesehatan yang seting-
pada masyarakat demi tercapainya derajat gi-tingginya. Pemerintah bertanggungjawab
kesehatan. Sebab, keberhasilan implementasi atas pelaksanaan jaminan kesehatan masya-
kebijakan tidak hanya tergantung dari ke- rakat melalui sistem jaminan sosial Nasional
mampuan memanfaatkan sumberdaya yang bagi upaya kesehatan perseorangan.
tersedia. Pemerintah serta aparat yang Untuk memenuhi kebutuhan masyarakat
terkait langsung didalamnya merupakan sum- pada bidang kesehatan, Pemerintah Kabu-
ber daya yang terpenting dalam menentukan paten Pinrang membentuk sebuah kebijakan
suatu keberhasilan proses implementasi. Te- yaitu Peraturan Bupati Pinrang nomor 16 ta-
tapi diluar sumberdaya manusia, sum- hun 2009 tentang pedoman pelaksanaan
berdaya-sumberdaya lain yang perlu diperhi- program pelayanan kesehatan bersubsidi pa-
tungkan juga ialah sumberdaya finansial dan da Dinas Kesehatan dan Jaringannya. Dari
sumberdaya waktu. Karena mau tidak mau, berbagai permasalahan yang terjadi terha-
ketika sumberdaya manusia yang kompeten dap implementasi kebijakan jamkesda diten-
dan kapabel telah tersedia sedangkan kucu- gah-tengah masyarakat dalam mengakses
ran dana melalui anggaran tidak tersedia, pelayanan kesehatan serta ketimpangan yang
memang menjadi masalah pelik untuk mere- terjadi antara Kebijakan pelayanan kesehatan
alisasikan apa yang hendak dituju oleh tujuan bersubsidi dengan pelaksanaannya. Peneliti
kebijakan. menganggap perlu untuk mengakaji menge-
15
Implementasi Kebijakan Pelayanan Kesehatan Y
(Andi Ardiana Islamia Poetri, Muh. Tamar, Abd. Salam Muchtar)
16
Government: Jurnal Ilmu Pemerintahan, Volume 3, Nomor 1, Januari 2010
Masyarakat mempersepsi kebijakan pela- yang tergolong pada kategori kurang baik.
yanan Jamkesda berdasarkan pengetahuan, Hasil penelitian memperlihatkan sangat ku-
perasaan, kebutuhan, pengalaman dan hara- rang masyarakat yang mengetahui tentang
pan mereka terhadap implementasi kebijakan jamkesda terutama prosedur serta batasan-
tersebut. Dari hasil penelitian menegaskan batasan dalam menggunakan jam-kesda.
bahwa persepsi masyarakat terhadap imple- Oleh karena itu, perlu diupayakan usaha per-
mentasi kebijakan pelayanan kesehatan ber- baikan tingkat komunikasi antara
subsidi (Jamkeda) sudah baik berdasarkan pemerintah/aparat pelaksana dan masyara-
tingkat pengalaman, kebutuhan dan pera- kat dengan cara meningkatkan sosialisasi
saan, namun pada tingkat pengetahuan dan ataupun diseminasi, baik melalui media mas-
harapan masyarakat terhadap implementasi sa, sosialisasi ataupun penyuluhan kesehatan.
kebijakan pelayanan kesehatan bersubsidi Adapun faktor yang mendukung implementa-
masih tergolong rendah. Pengetahuan dan si kebijakan jamkesda yaitu disposisi, sumber
harapan masing-masing berada pada skor daya dan struktur birokrasi yang berada pada
2,47 dan 2,51. kategori baik. Faktor-faktor tersebut yang
Persepsi masyarakat tentang penge- mendukung implementasi kebijakan pela-
tahuan, pengalaman, perasaan, kebutuhan yanan kesehatan bersubsdi seyogyanya dit-
dan harapan sangat dipengaruhi oleh faktor ingkatkan agar implementasi atau pelaksa-
tingkah laku, sikap dan kinerja pemerintah naan kebijakan pelayanan kesehatan bersub-
dan aparat pelaksana kebijakan Jamkesda. di dapat terlaksana jauh lebih baik lagi se-
Oleh karena itu, pemerintah/aparat pelaksa- hingga pelaksanaannya dapat berjalan sesuai
na seyogyanya menjaga sikap dan tingkah dengan apa yang diharapkan oleh Peme-
lakunya serta meningkatkan kinerja dan kerja rintah dan masyarakat yaitu terciptanya
sama dengan masyarakat sebagai suatu ben- pemerataan dan peningkatan mutu pela-
tuk upaya dan usaha pencapaian keberhasi- yanan kesehatan diseluruh kalangan masya-
lan implementasi kebijakan Jamkesda. Sebab, rakat guna tercapainya derajat kesehatan
faktor-faktor tersebut sangat menentukan masyarakat yang optimal secara efektif dan
dan membentuk persepsi masyarakat ter- efisien.
hadap kebijakan Jamkesda. Tindakan, sikap,
tingkah laku dan kinerja yang baik dari KESIMPULAN
pemerintah/aparat pelaksana akan mengha-
silkan persepsi dan tanggapan yang baik dari Persepsi masyarakat terhadap implemen-
masyarakat terhadap implementasi kebijakan tasi kebijakan pelayanan kesehatan bersub-
Jamkesda, begitu pula sebaliknya. sidi di Puskesmas Salo Kecamatan Watang
Implementasi kebijakan pelayanan kese- Sawitto sudah baik. Hal ini terlihat dengan
hatan bersubsidi dapat tercapai bila didukung skor rata t rata 2,79. Pengalaman, perasaan
oleh beberapa faktor yaitu komunikasi ,sum- dan kebutuhan masyarakat terhadap pelak-
ber daya, disposisi dan struktur birokrasi. Dari sananaan kebijakan Jamkesda sudah ba-ik
hasil penelitian diatas faktor yang mengham- namun harapan masyarakat terhadap imple-
bat keberhasilan implementasi kebijakan mentasi kebijakan Jamkesda masih rendah
Jamkesda yaitu komunikasi yang tergolong jika dibandingkan dari ketiga variabel terse-
pada kategori tidak baik yaitu berada pada but terutama dari segi pengetahuan ma-
skor 1,36. Rendahnya tingkat komunikasi sayarakat mengenai Jamkesda masih sangat
masyarakat dengan pemerintah atau aparat memprihatinkan atau tidak baik.
pelaksana berimbas pada rendahnya tingkat Implementasi kebijakan pelayanan kese-
pengetahuan masyarakat tentang jamkesda hatan bersubsidi dipengaruhi oleh beberapa
17
Implementasi Kebijakan Pelayanan Kesehatan Y
(Andi Ardiana Islamia Poetri, Muh. Tamar, Abd. Salam Muchtar)
18