SURVEI HIDRO-OSEANOGRAFI
OLEH :
Untuk itu dengan pembuatan proposal ini guna mempermudah dan membagi tiap-
tiap pelaksanaan yang akan di jalankan dalam desain pembuatan dermaga dalam survey
hidro-oseanografi
Tujuan
Untuk mengetahui survey data pasut, arus, gelombang, batimetri dan kondisi
suatu ekosiste
Peserta Kegiatan
Perserta kegiatan di lakukan secara berkelompok yang terdiri dari 6 orang yang
masing-masing mempunyai tugas tiap penelitian data survey tersebut
a. Waktu
b. Tempat
Pelaksanaan kegiatan dilakukan di pantai Meleura, Desa Lakarinta Kecamatan
Loghia, Kab. Muna barat. Secara geografis terletak pada koordinat 4⁰55`40.00” S dan
122⁰45`29” E
BAB II
ALAT DAN METODE SURVEI
a. Alat
- Senter
b. Metode
2.2 Arus
a. Alat
• Current Meter
• GPS
• Handheld
b. Metode
• Pengukuran arus dilakukan 2 kali, yaitu pada saat pasang tertinggi (spring tide)
dan surut terendah (neap tide) lama pengukuran masing masing kira-kira 25 jam
dengan interval waktu 60 menit, yaitu dari saat surut sampai dengan surut
berikutnya atau pada saat pasang ke saat pasang berikutnya atau disebut siklus
pasang surut.
• Pengamatan di lakukan tiap stasiun, pada satu stasiun tetap yaitu pada perairan
yang mewakili areal studi dan kedalaman dengan memperhatikan kemudahan
akses dan proses pengamatan.pengamatan dengan menggunakan current meter
yang diturunkan disetiap kedalaman yang mewakili kondisi arus diareal studi dan
mewakili layer-layer atau bagian di dalam perairan. Posisi current meter dapat di
tentukan menggunkan handheld GPS
2.3 Batimetri
a. Alat
• GPS Geodetik
• Singlebeam echosounder
b. Metode
2.4 Sedimen
a. Alat
• GPS Handheld
• Grab sampler
b. Metode
• Pengambilan contoh sedimen terbagi dari dua jenis yaitu sedimen layang dan
sedimen dasar
• Peralatan pengambilan contoh sedimen layang menggunakan satu unit botol
pengambil sampel yang dilengkapi dengan katup-katup pemberat. Botol yang
digunakan, dimasukkan pada kedalaman yang dikehendaki di titik pengambilan
sampel air. Sampel air yang didapat, disimpan dalam botol plastik untuk di tes di
laboratorium
• Pengambilan contoh air untuk sedimen yang dilakukan pada kedalaman sesuai
dengan pengamatan arus. Dilakukan pada saat pasang tertinggi (spring tide) dan
surut terendah (neap tide). Contoh air kemudian di test laboratorium mengenai:
keadaan endapan/sedimen layang, dan kadar garam/salinity.
• Khusus untuk contoh sedimen dasar, tes laboratorium dilakukan tes analisa
butiran, untuk mengetahui prosentasi dan gradasi butirannya. Jumlah contoh
sedimen dasar dan layang sebanyak 5 buah
2.5 Gelombang
a. Alat
- Stopwatch
- kompas sederhana
b. Metode
Ekositem yang terdapat pada daerah melura ini sala satunya adalah ekositem
terumbu karang, dimana pada pembuatan dermaga ini, kita perlu melihat kondisi terumbu
karang dengan melakukan identifikasi terumbu karang yang menggunakan tekhnik visual
(in situ) yakni pengamatan langsung ke bawah dan menggunakan metode rapid
assessment Manta Tow
a. Alat
- Snorkel
- Roll meter
- Alat tulis
- Under water
- Camera
- GPS
b. Metode
a. Alat
• GPS
• Kamera
• Peta topografi
• Kompas
• Waterpass
• Tripod
b. Metode
• Pemasangan BM
• Pengamatan azimuth matahari
• Pengukuran polygon