Anda di halaman 1dari 5

JURNAL BATUAN BEKU

(Perpetaan)

Oleh:
Fabian Maulana
2115051041

LABORATORIUM TEKNIK GEOFISIKA


JURUSAN TEKNIK GEOFISIKA
FAKULTAS TEKNIK
UNIVERSITAS LAMPUNG
2021
ABSTRAK

Pada tanggal 17 November 2021 mahasiswa diberi tugas oleh dosen perpetaan
berupa membuat tulisan mengenai definisi batuan beku berdasarkan pemahaman
para ahli. Dalam pengerjaan tugas ini saya menggunakan beberapa jurnal sebagai
referensi dan saya olah kembali kata-katanya agar terhindar dari plagiarisme. Disini
saya menjelaskan definisi dari batuan beku berdasarkan pandangan para ahli. Telah
saya paparkan pendapat-pendapat para ahli dan dapat saya simpulkan secara garis
besar bahwa batuan beku merupakan magma yang telah mendingin dan mengeras.
Batuan beku dapat dibagi menjadi dua jenis yaitu batuan intrusif dan batuan
ekstrusif. Karakteristik batuan beku meliputi warna, tekstur, tingkat keseragaman
butir, bentuk kristal, visualisasi granularitas, dan tingkat kristalisasi.

ABSTRACT

On November 17, 2021, students were given an assignment by a mapping lecturer


in the form of writing about the definition of igneous rock based on the
understanding of experts. In carrying out this assignment, I used several journals
as references and I reworked the words to avoid plagiarism. Here I explain the
definition of igneous rock based on the views of experts. I have described the
opinions of experts and can conclude in general terms that igneous rock is magma
that has cooled and hardened. Igneous rock can be divided into two types, namely
intrusive rock and extrusive rock. Igneous rock characteristics include color,
texture, level of grain uniformity, crystal shape, visualization of granularity, and
degree of crystallization.
PEMBAHASAN

Best menjelaskan pada tahun 1982 bahwa analisa petrogenesa atau untuk
mengetahui asal – usul batuan perlu diperhatikan komposisi kimia, mineralogi,
fabrik, dan asosiasi batuan. Dapat diketahui bahwa batuan beku memiliki
karakteristiknya tersendiri, karakteristik batuan beku meliputi warna, tekstur,
tingkat keseragaman butir, bentuk kristal, visualisasi granularitas, dan tingkat
kristalisasi.

Berdasarkan penjelasan oleh Groove (2000) bahwa magma yang membeku di


bawah permukaan bumi akan menghasilkan batuan intrusi, sedangkan magma yang
membeku di permukaan bumi menghasilkan batuan ekstrusif. Sebagaimana kita
ketahui, batuan beku merupakan magma yang telah mendingin dan mengeras
sehingga menjadi batu. Telah dijelaskan juga oleh Groove (2000) bahwa batuan
beku dapat dibagi menjadi dua jenis yaitu batuan beku intrusif dan batuan beku
ekstrusif. Penjelasan Groove (2000) serupa dengan penjelasan Bell (2013) dalam
bukunya yang berjudul Engineering in Rock Masses, penjelasan dari Bell (2013)
yaitu batuan beku merupakan jenis batuan yang terbentuk dari magma yang
mendingin dan mengeras, dengan atau tanpa proses kristalisasi, baik di bawah
permukaan sebagai batuan intrusif (plutonik) maupun diatas permukaan sebagai
batuan ekstrusif (vulkanik).

Dilansir dari Repository University of Riau pada BAB V pada yang berjudul Batuan
Beku, dijelaskan bahwa batuan beku dan metamorf membentuk 90-95% kerak
bumi. Batuan beku membentuk sekitar 15% permukaan tanah bumi saat ini.
Sebagian besar kerak samudera bumi terbuat dari batuan beku. Dari penjelasan
tersebut dapat diketahui bahwa sebagian besar kerak samudera bumi terbuat dari
bahan beku, batuan beku menjadi komponen utama pembentuk kerak samudera
karena adanya pendinginan di dalam permukaan bumi (batuan beku intrusif)
sehingga batuan yang terbentuk di dalam permukaan bumi menjadi kerak samudera.
KESIMPULAN

Kesimpulan yang dapat saya ambil dari beberapa pendapat diatas yaitu batuan beku
merupakan salah satu batuan yang terbentuk karena magma yang mendingin dan
mengeras. Batuan beku dapat dibagi menjadi dua jenis berdasarkan tempat
pembentuknya, yaitu batuan beku intrusif dan ekstrusif. Karakteristik batuan beku
meliputi warna, tekstur, tingkat keseragaman butir, bentuk kristal, visualisasi
granularitas, dan tingkat kristalisasi. Batuan beku menjadi komponen utama
pembentuk kerak samudera karena adanya pendinginan di dalam permukaan bumi
(batuan beku intrusif) sehingga batuan yang terbentuk di dalam permukaan bumi
menjadi kerak samudera.
DAFTAR PUSTAKA

Bell. (2013). Engineering in Rock Masses.

Kristanto. (2020). ANALISIS PETROGENESA BATUAN BEKU SEBAGAI


TINJAUAN KETERDAPATAN MINERAL EKONOMIS DI DAERAH
WUKIRHARJO. GEODA, 95-104.

Sutarto. (2020). Karakteristik dan Pembentukan Batuan Beku di Pegunungan Jiwo,


Bayat, Jawa Tengah. Jurnal Mineral, Energi, dan Lingkungan, 18-31.

Anda mungkin juga menyukai