kes
OLEH :
ANNISATUL RAMADHANI
P00331019037
PRODI D-III
2021
DAFTAR ISI
BAB I PENDAHULUAN
C. Tujuan Penelitian........................................................................................... 6
D. Manfaat Penelitian......................................................................................... 7
B. Pengolahan Makanan.............................................................................
D. Kerangka Teori.......................................................................................
A. Jenis Penelitian..........................................................................................
D. Variabel Penelitian..........................................................................................
F Definisi Operasional..........................................................................................
KATA PENGANTAR
Puji syukur saya panjatkan kehadirat Tuhan Yang Maha Esa, atas rahmat
dan karunia-Nya, sehingga saya dapat menyelesaikan penulisan proposal ini dengan
judul “Gambaran Proses Penyelenggaraan Makanan di Panti Asuhan X” sebagai
salah satu syarat dalam menyelesaikan Tugas Akhir 1.
Penulis
BAB I
PENDAHULUAN
A. Latar Belakang
Jumlah panti asuhan di seluruh Indonesia berkisar 2490 panti dengan
jumlah anak ± 111.878 ribu jiwa, ini yang kemungkinan merupakan jumlah panti
asuhan terbesar di seluruh dunia. Di Sulawesi Tenggara jumlah panti asuhan
berkisar 57 panti dengan dengan jumlah anak 1760 ribu jiwa dengan jumlah panti
yang terbanyak terdapat pada panti asuhan X di Desa Polinggona X Kabupaten X
yang terdapat 80 anak dan panti asuhan X Kota Kendari terdapat 60 anak(Kemenag,
2011).
B. Rumusan Masalah
C. Tujuan Penelitian
1. Tujuan umum
2. Tujuan khusus
- Perencanaan menu
D. Manfaat Penelitian
TINJAUAN PUSTAKA
1. Pengertian
a. Waktu penyelenggaraan
Waktu penyelenggaraan makanan kelompok dapat dibedakan seperti berikut :
1) Penyelenggaraan makanan hanya satu kali saja, baik berupa makanan lengkap
atau hanya berupa makanan kecil (snack food). Termasuk dalam jenis
penyelenggaraan makanan untuk pesta atau jamuan makan atau snack pada acara
tertentu.
2) Penyelenggaraan makanan secara tetap untuk jangka waktu tidak terbatas. Pada
penyelenggaraan makanan seperti ini makanan yang disediakan umumnya adalah
makanan lengkap, baik untuk satu kali makan atau lebih setiap hari, misalnya
penyelenggaraan makanan untuk asrama, panti asuhan, rumah sakit, lembaga
masyarakat, pusat industri dan kampus mahasiswa.
b. Sifat penyelenggaraan
f. Pengolahan makanan
g. Distribusi makanan
6. Perencanaan menu
Besar porsi adalah banyaknya golongan bahan makanan yang direncanakan setiap
kali makan dengan menggunakan satuan penukar berdasarkan standar makanan
yang berlaku
e. Mengumpulkan macam hidangan untuk pagi, siang dan malam pada suatu
putaran menu termasuk jenis makanan selingan.
Format menu adalah susunan hidangan sesuai dengan pola menu yang telah
ditetapkan. Setiap hidangan yang terpilih dimasukkan dalam format menu sesuai
golongan bahan makanan.
B. Pengolahan Makanan
a. Pengertian
Secara umum dapat dikatakan bahwa bahan makanan adalah segala sesuatu
yang dapat diolah menjadi makanan. Bahan makanan tersbut dapat dikelompokan
menjadi tiga kelompok besar berdasarkan sumbernya, yaitu:
1. Bahan makanan nabati yang berasal dari umbuh-tumbuhan
2. Bahan makanan yang berasal dari binatang atau hewan termasuk telur
3. Bahan makanan hasil olah dari hewani dan nabati, termasuk susu dan keju.
Seorang juru masak sangat perlu mengetahui jenis-jenis bahan makanan termasuk
kualitas,sifat bahan, daya simpan dan kegunaan bahanbahan tersebut. Kualitas dari
makanan yang diolah sangat tergantung dari kualitas bahan makanan yang
digunakan. Disamping jenis bahan makanan, perlu juga diketahui daya simpan
bahan tersebut baik di dalam ruang pendingin, maupun ruang pembeku, karena
masing-masing bahan memiliki daya simpan yang berbeda-beda
Bahan makanan nabati adalah bahan makanan yang berasal dari tumbuh-
tumbuhan yang banyak mengandung protein, lemak, vitamin, mineral garam dan
karbihydrate, yang dikelompokan manjadi:
a. Sayuran (vegetables), yaitu semua jenis tanaman yang dapat diolah menjadi
makanan. Sebagian sayuran dapat dimakan dalam keadaan mentah dan sebagian
lagi hanya dapat dimakan setelah dimasak.
b. Sayuran buah (fruits vegetables), adalah bagian dari tanaman sayuran yang
berasal dari bagian buah tanaman tersebut.
c. Sayuran daun (leaf vegetables), adalah sayuran yang berasal dari daun
tumbuhan yang tumbuh diatas permukaan tanah, yang termasuk dalam kelompok
sayuran daun.
d. Sayuran polong (legume vegetables)
e. Sayuran batang (stem / shoot vegetables), adalah sayuran yang di ambil dari
bagian batang sayuran yang baru tumbuh di atas permukaan tanah, ada yang
hanya batang saja, namun ada pula sayuran batang berdaun
f. Sayuran umbi (root vegetables), adalah sayuran yang berasal dari akar tanaman
yang membesar sehingga menjadi umbi.
g. Sayuran umbi lapis (bulb vegetables) adalah juga sayuran dari akar yang
membesar dengan struktur bagian dagingnya berlapislapis.
h. Sayuran jamur (mushrooms).
1. Unggas (poultry)
Unggas termasuk keluarga burung yang dipelihara khusus untuk mendapatkan
dagingnya untuk di konsumsi.
2. Ikan (fish)
Ikan adalah binatang laut yang mempunyai lapisan lendir pada kulitnya dan
sebagian mempunyai sisik dan mempunyai karakter daging yang lembut.
3. Daging (meat)
Daging adalah serat-serat otot tubuh hewan potong berkaki empat yang dapat
dimakan, seperti; daging anak sapi, daging sapi, daging domba, dan daging babi
untuk sebagian orang.
4. Telur (eggs)
Telur adalah sumber protein hewani yang berasal dari unggas dan umumnya dapat
dikonsumsi oleh mausia, seperti; telur ayam, telur bebek, dan telur puyuh.
Hal-hal yang harus diperhatikan saat mengolah bahan makanan dari sayuran
dengan metode tersebut diatas adalah :
b. Unggas
Metode memasak yang tepat untuk dihidangkan unggas adalah :
- Tumis (saute)
- Menggoreng dengan minyak sedikit pada pan dadar (pan frying)
- Menggoreng dengan minyak banyak (deep frying)
- Memanggang dengan oven (roasting)
Hal-hal yang harus diperhatikan saat mengolah bahan makanan dari unggas
dengan metode tersebut diatas adalah :
1) Saat proses pengolahan unggas yang banyak mengandung cairan (braising)
jangan terlalu lama dimasak dan janganterlalu sering diaduk aduk karena daging
unggas tersebut akan menjadi hancur.
2) Saat pengolahan dengan metode deep frying tehnik yang tepat untuk unggas
adalah dlapisi (coating) dengan tepung hal itu dilakukan untuk melindugi
kandungan protein yang terdapat pada ayam
3) Saat diolah dengan metode grill bila ayam masih dalam keadaan mentah
sebaiknya bagian persendiannya dikerat agar terjadi sirkulasi panas yang merata
masuk kedalam seluruh bagian ayam tersebut sehingga akan menghasilkan tingkat
kematangan yang merata.
c. Daging
Metode memasak yang tepat untuk hidangan dari bahan makanan ikan dan kerang
adalah :
- Tumis (saute)
- Celup (blanching)
- Rebus (boil)
- Memasak dalam cairan berbumbu dan asam (poaching)
- Menggoreng dengan minyak banyak (deep frying)
Metode memasak di atas sangat tepat digunakan untuk bahan makanan ikan dan
kerang.
Hal-hal yang harus diperhatikan saat megolah bahan makanan dari ikan dan
kerang dengan metode tersebut diatas adalah :
1) Khusus untuk cumi bila dimasak terlalu lama dagingnya akan menjadi keras
2) Pada saat proses memasak dengan metode poaching untuk ikan kususnya harus
terkontrol keadaan airnya jangan sampai mendidih meletup-letup, karena
gelembung didih tersebut akan menghancurkan daging ikan
3) Mayoritas jenis ikan dan kerang jangan dimasak terlalu lama, karena hidangan
seafood tersebut akan matang hanya beberapa menit saja (5-10 menit)
1. Pengertian
Penyimpanan bahan makanan dilakukan agar memiliki shelf& life yang cukup
lama dengan mencegah pembusukan makanan tersebut. Pembusukan makanan
dipengaruhi berbagai faktolama,makanan semi tahan lama, dan makanan tidak
tahan lama.
Makanan tidak tahan lama adalah makanan yang mudah membusuk dan
membutuhkan metode khusus untuk mencegah pembusukannya, misalnya
daging,ikan,daging unggas, telur, yogurt, susu dan produk susu, dan sayur
sayuran.Berbagai makanan tersebut disimpan dengan suhu rendah untuk
memperlambat pembusukan makanan atau proses enzimatik yang disebabkan oleh
mikroorganisme.Biasanya, penyimpanan tersebut dilakukan di dalam kulkas
dengan pengaturan suhu 5˚C atau lebih rendah, dan suhumakanan di
dalam&freezersebesar 16˚C.
Bahan Makanan
Menurut Minantyo (2011) Bahan makanan adalah bahan yang biasanya
berasal dari hewan atau tumbuhan yang dapat di makan oleh makhluk hudup
untuk memberikan tenaga dan nutrisi.
2. Barang groceries, yaitu bahan yang tidak mudah rusak seperti beras, gula,
tepung, minyak, bumbu kering, kopi. Bahan ini tidak perlu disimpan dalam suhu
dingin atau disimpan ditempat kering. Adapun jenis bahan makanan yang dipakai
untuk produksi makanan memiliki kriteria sebagai berikut :
1. Berkualitas dan segar
2. Hygienis dan bersih
3. Harga dan penimbangan yang jelas
4. Cara penyimpanan yang tepat
5. Rasioanal dalam jumlah persediaannya
6. Selalu ada dan stok tidak pernah kosong
7. Mudah dibedakan dengan barang lain
2. Perputaran barang, Untuk memastikan barang yang lebih lama harus dipakai
terlebih dahulu, atau lebih sering kita sebut dengan istilah FIFO (first in first out ).
3. Membuang barang yang telah mencapai tanggal kadaluarsa.
1. Ruangan Gudang
a. Ruangan pendingin (Refregerator Storage) untuk menyimpan bahan makanan
yang mudah rusak dalam jangka waktu simpan pendek.
b. Ruang pembeku (Freezer Storage) untuk menyimpan bahan makanan mudah
rusak dalam jangka waktu simpan lama.
c. Ruang bersuhu kamar (Dry Store) untuk menyimpan bahan makanan kering
atau yang tidak mudah rusak.
a. Sayur-sayuran
Gudang tempat penyimpanan sayuran sebaiknya dilengkapi dengan rak,
sebagai tindakan pencegahan sebaiknya jangan menumpuk karung yang berisi
bahan terlalu tinggi.
b. Buah-buahan
Soft fruit diletakkan pada refrigerator sedangkan hard fruit dan stone fruit
disimpan pada ruangan pendingin kecuali pisang jangan dimasukkan ke dalam
refrigerator karena akan mempercepat warnanya menjadi hitam.
c. Telur
Telur disimpan pada suhu 1˚-4˚ C (34˚-40˚ F) jauhkan dari makanan yang
lain karena kulitnya rapuh dan cepat menyerap bau, biarkan dalam kontak antaran
serta dipakai sesuai rotasi FIFO (First In First Out)
D. Kerangka Teori
Penyelenggaraan makanan dilaksanakan dimulai dari proses perencanaan
anggaran, perencanaan menu, perhitungan kebutuhan bahan makanan, pemesanan
dan pembelian bahan makanan, pendistribusian maknan, monitoring, evaluasi,
pencatatan, dan pelaporan (Depkes, 2009). Secara sistematis uraian diatas
digambarkan dalam kerangka teori sebagai berikut:
LUARAN OUTPUT
PROSES OUTCOME
MASUKAN 1.Penyusunan
INPUT Makanan
anggaran Keamanan
1.Dana memenuhi syarat
2.Perencanaan lebih
2.Tenaga menu gizi, cita rasa dan
kondusif,
3.Fasilitas 3.Perencanaan selera, standar
pembinaan
4.bahan kebutuhan bahan sanitasi dan aman
makanan lebih
dimakana,
4.Pembelian bahan maksimal
pelayanan yang
makanan
layak , tepat dan
5.Penerimaan dan
penyimpanan bahan cepat
makanan
6.Persiapan dan
pemasakan bahan
makanan
7.Pendistribusian
UMPA BALIK
makanan
Pendapatan
8.Pencatatan dan
pelaporan
Konsumen / Klien
9.Monitoring dan
evaluas
BAB III
METODE PENELITIAN
A. Jenis Penelitian
Jenis penelitian ini adalah penelitian deskriptif yang bertujuan untuk
mengetahui gambaran proses penyelenggaraan makanan di panti asuhan
B. Waktu dan Lokasi Penelitian
Penelitian ini akan dilaksanakan pada tanggal 15- Oktober- 2021 di panti
asuhan X
C. Populasi dan Sampel Penelitian
1. Populasi
Populasi dalam penelitian ini adalah semua pengasuh di panti asuhan X yang
berjumlah 5 pengasuh
2. Sampel
Sampel dalam penelitian ini adalah semua pengasuh yang bertuga di panti asuhan
sebanyak 3 orang yang terdiri dari 1 orang dari bagian anggaran dana dan 2 orang
di bagian penyelenggaraan makanan.
D. Variabel Penelitian
- proses penyelenggaraan makanan
2. Data skunder
Data sekunder meliputi gambaran umum atau profil dari di panti asuhan X
dengan melalui pengkajian, dokumentasi dan arsip
F Definisi Operasional
.1. Penyusunan anggaran belanja adalah serangkaian kegiatan penyusunan dan
perhitungan biaya yang diperlukan untuk pesediaan bahan makanan bagi santri
putra yang meliputi perencanaan anggaran, penyusunan anggaran, sumber dana
dan tahap-tahap merencanakan anggaran
2. Perencanaan menu adalah penyusunan menu dengan gizi seimbang yang akan
diolah untuk memenuhi kebutuhan zat gizi yang meliputi siklus menu, standar
porsi, dan cara merencanakan menu
3. Perencanaan kebutuhan bahan makanan adalah serangkaian kegiatan
menetapkan macam, jumlah dan mutu bahan makanan yang diperlukan dalam
kurun waktu tertentu, dalam rangka mempersiapkan penyelenggaraan di institusi.
5. Penerimaan dan penyimpanan bahan makanan yaitu suatu tata cara menerima,
menata, menyimpan dan memelihara keamanan bahan makanan sesuai dengan
tempatnya, suhu yang sesuai, dan cara penyimpanan yang benar sehingga tidak
rusak dan aman
6. Persiapan dan pemasakan bahan makanan yaitu suatu proses kegiatan dalam
rangka menyiapkan bahan makanan yang di teliti menu terlebih dahulu, siapkan
bahan makanan termasuk bumbu, dan persiapkan peralatan yang akan digunakan.
Pemasakan bahan makanan adalah suatu kegiatan memasak bahan makanan
mentah menjadi makanan masak/siap makan.