Pengertian sosiologi menurut para ahli sepertiEmile Durkeim, Karl Marx, dan Max
Weber berbeda. Namun intinya sosiologi mempelajari tentang masyarakat. tirto.id -
Sebagai seorang makhluk sosial, aktivitas kita sehari-hari dapat dipelajari melalui suatu
ilmu sosial atau yang lebih dikenal dengan sosiologi. Secara lebih lanjut, menurut Max
Weber, sosiologi mencoba untuk memahami tindakan sosial sampai pada penjelasan
kausal tentang bagaimana itu berjalan dan akibat dari tindakan tersebut. Sebagai suatu
disiplin ilmu, sosiologi telah lahir pada sekitar abad 19, yaitu pada tahun 1837. Istilah
Sosiologi itu sendiri pertama kali digunakan oleh seorang ilmuwan sosial Perancis yang
bernama Auguste Comte. Istilah tersebut terdiri dari kombinasi dua kata bahasa latin,
yaitu socius yang memiliki arti masyarakat dan logos yang berarti ilmu. Sehingga
secara harfiah sosiologi merupakan suatu ilmu yang mempelajari tentang masyarakat.
Meskipun Comte sebagai ilmuwan sosial pertama yang menggunakan istilah sosiologi,
akan tetapi keberadaan teori sosiologi sebenarnya ada dalam filsafat dari beberapa
filsuf seperti Emile Durkeim, Karl Marx, dan Max Weber. Pemikiran 3 Tokoh Utama
Sosiologi Karl Marx (1818-1883) Dalam ilmu sosial, Marx mengeluarkan teori tentang
isu kapitalisme. Marx beranggapan bahwa dengan adanya kapitalisme berpotensi
merusak hubungan baik antara manusia dan bumi. Hal tersebut karena eksploitasi yang
dilakukan oleh para kapitalis yang bertujuan untuk memperkaya diri sendiri. Karya-
karya dari Marx yang masih sering ditemui hingga saat ini antara lain seperti kelas
sosial, konflik kelas sosial, penindasan, dan keterasingan (alienasi). Salah satu konsep
yang dijadikan sebagai perspektif utama dalam sosiologi, adalah teori konflik sosial.
Kemudian memasuki abad 20-an muncul berbagai paham neo-marxis atau berbagai
analisis sosial yang menjadikan teori dari marx sebagai acuan utama. Salah satu teori
yang menyatakan dirinya sebagai neo-marxis adalah teori gerakan ganda dari Karl
Polanyi, sejarawan ekonomi. Dalam teori tersebut menggambarkan suatu bentuk
respons dalam gerakan lingkungan. Contohnya seperti buruh terorganisir, hingga ekses
dari kapitalisme. Berdasarkan berbagai teori yang dikemukakannya, Marx beranggapan
bahwa sosiologi dapat digunakan sebagai suatu alat untuk menolong kaum tertindas
dalam melawan dan mewujudkan cita-cita tanpa adanya konsep kelas. Max Weber
Salah satu karya Weber yang terkenal yaitu Etika Protestan dan Semangat Kapitalisme
(1905) dan Ekonomi dan Masyarakat (1920) Dalam bukunya, Ekonomi dan Masyarakat,
Weber berpendapat bahwa penyebaran kapitalisme telah menggarap pada rasionalisasi
masyarakat. Hal tersebut berdampak pada perkembangan kehidupan dengan
penciptaan teknologi baru. Dalam hal ini, Weber juga merupakan seorang ahli teori
pertama yang mempercayai adanya peran independen negara dalam penyebaran
kapitalisme. Secara umum Weber memiliki kajian yang dijadikan teori utama dalam
sosiologi, yaitu tindakan sosial. Menurut dia, tindakan sosial mengarah pada segala
bentuk tindakan yang mempengaruhi dan dipengaruhi oleh orang lain. Sehingga
sebagai seorang sosiolog, Weber berpendapat harus mengarah pada makna subjektif,
yakni setiap orang menafsirkan tingkah lakunya sendiri atau melampirkan perilaku
mereka sendiri. Emile Durkheim Durkheim dalam kajian sosiologi telah melakukan
berbagai jenis analisis, diantaranya yang terkenal seperti Variasi Subkultural dalam
Bunuh Diri (1897), Sociology of Religion (1912) dan Aturan Metode Sosiologis (1895).
Selain itu, salah satu karyanya yang paling utama dalam sosiologi adalah tentang
pembagian kerja. Dirinya beranggapan bahwa semakin lama akan terjadi peningkatan
kepadatan dan ukuran populasi. Sehingga dalam hal pekerjaan akan terjadi pembagian
yang secara lebih jelas antar masyarakat yang berasal dari urbanisasi dan globalisasi.
Selain itu, Durkheim juga mendefinisikan sosiologi sebagai suatu studi tentang fakta
sosial. Fakta sosial yang ia maksud adalah terkait pola perilaku yang menjadi ciri-ciri
kelompok sosial di masyarakat. Tugas seorang sosiolog dalam hal ini adalah
mengungkap fakta sosial dan menjelaskannya kembali menggunakan fakta sosial lain.
Pendapat Ahli Sosial Lain terkait Sosiologi Selain ketiga tokoh utama dalam ilmu ini,
terdapat beberapa ahli lain yang juga turut andil dalam perkembangan sosiologi hingga
saat ini, antara lain: Erving Goffman Menurut Goffman, sosiologi adalah ilmu yang
mempelajari tentang interaksi sosial dalam kehidupan sehari-hari. Anthony Giddens
Berbeda dengan Goffman, Giddens menjelaskan bahwa sosiologi merupakan suatu
studi tentang kehidupan sosial manusia, kelompok, dan juga masyarakat. C. Wright
Mills Sementara Mills beranggapan bahwa untuk memahami apa yang terjadi di dunia
perlu adanya imajinasi sosiologi. Dengan begitu kita dapat memahami sejarah hidup
masyarakat, riwayat pribadi, hingga hubungan keduanya.