Anda di halaman 1dari 6

Hubungan 

dukungan keluarga dengan tingkat keberhasilan pengobatan pasien tuberkulosis
paru. Dan Pengetahuan bidan tentang cohort ibu digital dibandingkan dengan cohort ibu
manual di UPT pkm rawat inap Tomo kab. Sumedang. Serta Evaluasi Penggunaan Antibiotik
dan Profil Kuman pada Seksio Sesarea di Rumah Sakit Umum Daerah Kabupaten Pasuruan.

Abstrak

Tuberkulosis (TB) merupakan penyakit menular yang disebabkan oleh Mycobacterium tuberc
ulosis, yaitu bakteri yang mempunyai ukuran 0,5-4 μ × 0,3-0,6 μ dan mempunyai lapisan luar
tebal yang terdiri dari lipoid yang sulit ditembus oleh zat kimia. Penyakit TB masih menjadi 
masalah utama kesehatan dan menjadi beban kesehatan masyarakat.
Kohort ibu adalah sumber data pelayanan ibu hamil yang bertujuan untuk mempermudah
bidan dalam mengidentifikasi masalah kesehatan ibu. Namun dalam kenyataannya, sistem
kohort ibu manual memiliki banyak kendala dikarenakan pengisian kohort ibu masih
dilakukan secara manual sehingga memakan waktu lama, banyak kolom yang harus diisi, dan
mudah rusak. Mengingat seorang bidan menguasai pencatatan maka di perlukan kohort ibu
digital pengganti kohort ibu manual untuk mempermudah pencatatan.
Infeksi Luka Operasi (ILO) adalah salah satu komplikasi pembedahan yang paling umum
terjadi di dunia, terutama di negara berkembang. Penggunaan antibiotik profilaksis sebelum
operasi yang tepat dapat mengurangi ILO. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui profil
penggunaan antibiotik dan kesesuaian penggunaan antibiotik pada seksio sesarea dengan peta
kuman rumah sakit, Pedoman Penggunaan Antibiotik (PPAB) 2016, Formularium Rumah
Sakit (RS), Formularium Nasional (Fornas), serta mengidentifikasi profil kuman penyebab
ILO pada luka pasien.
Pendahuluan

Kohort ibu adalah sumber data pelayanan ibu hamil yang bertujuan untuk mempermudah
bidan dalam mengidentifikasi masalah kesehatan ibu. Penggunaan pemantauan melalui
kohort ibu diharapkan dapat memantau keadaan kesehatan ibu hamil. Namun dalam
kenyataannya, sistem kohort ibu manual memiliki banyak kendala dikarenakan banyak data
yang tidak lengkap. Pengisian kohort ibu masih dilakukan secara manual sehingga memakan
waktu lama, mudah rusak, dan banyak kolom yang harus diisi. ata evaluasi pengisian kohort
di seluruh Puskemas Kabupaten Sumedang, didapatkan jumlah Puskesmas sebanyak 30
Puskesmas. Kohort ibu digital merupakan aplikasi yang digunakan untuk memantau
perkembangan kesehatan ibu hamil. Kelebihan dari kohort ibu digital mempermudah bidan
untuk mencatat data kesehatan ibu hamil, lebih cepat dalam pengisian data ibu hamil,data
yang tersimpan aman, dan dapat digunakan kapanpun dalam jangka waktu panjang.

Tuberkulosis (TB) adalah penyakit menular yang disebabkan oleh Mycobacterium


tuberculosis, yaitu bakteri yang mempunyai ukuran 0,5-4 μ × 0,3-0,6 μ dengan lapisan luar
tebal yang terdiri dari lipoid yang sulit ditembus oleh zat kimia. Sepertiga penduduk dunia
diperkirakan telah terinfeksi oleh Mycobacterium tuberculosis, TB merupakan penyakit yang
menjadi perhatian dunia dengan berbagai upaya pengendalian yang dilakukan. Data WHO
tahun 2018 menunjukkan bahwa tahun terdapat 10,4 juta kasus TB Paru didunia, 56% kasus
TB Paru berada di India, Indonesia, Cina, Filipina, dan Pakistan. (WHO, 2018). Pengobatan
TB terbagi atas tahap awal (intensif) dan tahap lanjutan dimana OAT disediakan dalam
bentuk paket untuk memudahkan pemberian obat dan menjamin kontinuitas pengobatan
sampai selesai (satu paket untuk satu pasien dalam satu masa pengobatan). Tahap intensif
dilakukan selama 2 bulan pengobatan dan tahap lanjutan selama 4-6 bulan berikutnya. WHO
(World Health Organization) mengembangkan strategi pengendalian TB termasuk untuk di
Indonesia yaitu dengan strategi DOTS (Directly Observed Treatment Short-course). Keluarga
dapat dijadikan sebagai PMO, karena dikenal, dipercaya dan disetujui, baik oleh petugas
kesehatan maupun penderita, selain itu harus disegani, dihormati dan tinggal dekat dengan
penderita serta bersedia membantu penderita dengan sukarela.

Infeksi Luka Operasi (ILO) adalah infeksi dari luka yang didapat setelah operasi. Infeksi ini
dapat terjadi 30–90 hari setelah operasi. ILO merupakan salah satu komplikasi pembedahan
yang paling umum terjadi di dunia, terutama di negara berkembang. Risiko ILO relatif lebih
tinggi terjadi di negara berkembang dibandingkan negara maju. ILO merupakan 23,6% dari
total infeksi nosokomial pascabedah abdomen di RSCM.2 Departemen Ilmu Bedah RSCM
melaporkan bahwa insiden ILO pascabedah abdomen pada pasien dewasa sebesar 10% sejak
1 Januari sampai 28 Februari 2007. Salah satu operasi yang juga banyak terjadi baik di negara
maju maupun berkembang adalah seksio sesarea. Secara global, ratarata kejadian seksio
sesarea adalah 15% dari keseluruhan operasi.4 Seksio sesarea adalah suatu tindakan operasi
atau pembedahan pada perempuan yang akan melahirkan. Tindakan ini dilakukan ketika
proses persalinan normal melalui vagina tidak memungkinkan karena berisiko komplikasi
medis lainnya. Sebagian besar sumber patogen kasus ILO adalah flora normal kulit, membran
mukosa (selaput lendir) atau rongga viscera. Penggunaan antibiotik profilaksis pada
intraoperasi secara tepat dapat mengurangi ILO. Antibiotik profilaksis diberikan kepada
pasien dengan tujuan untuk mengurangi jumlah bakteri yang ada dan membantu pertahanan
alami dari host sehingga infeksi dapat dicegah. Penggunaan antibiotik profilaksis perioperatif
yang adekuat dapat mengurangi laju angka kejadian ILO hingga mencapai 50%.8 Selain itu,
penggunaan antibiotik yang sesuai dapat membantu mengurangi kejadian resistensi terhadap
antibiotik.

Metode

Penelitian ini dilakukan di Puskesmas Tomo Kabupaten Sumedang. Penelitian ini


menggunakan rancangan Control Group Post test only design dengan tujuan untuk
menganalisis kohort ibu digital dibandingkan dengan kohort ibu manual terhadap kinerja
bidan serta menganalisis kepraktisan penggunaan kohort ibu digital dibandingkan dengan
kohort ibu manual.
Penelitian ini menggunakan metode literature review dan sampel penelitian didapatkan dari
pencarian secara daring menggunakan database Google Scholar, Pubmed, dan Sciene Direc
Penelitian ini adalah penelitian observasional menggunakan desain studi cohort prospective
melalui penelusuran data rekam medik pasien yang menjalani tindakan operasi seksio sesarea
di Rumah Sakit Umum Daerah (RSUD) Kabupaten Pasuruan pada bulan Maret sampai Mei
2017, yaitu data penggunaan antibiotik (jenis antibiotik, dosis, dan waktu pemberian) selama
dirawat di rumah sakit, luaran ILO dalam kurun waktu 30 hari setelah operasi, dan data peta
kuman pada bulan Januari hingga Maret 2017 yang diperoleh dari Laboratorium RSUD
Kabupaten Pasuruan untuk mengetahui nsensitivitas bakteri terhadap antibiotik.
Hasil

Data tabel 4.1 didapatkan hasil tidak ada perbedaan pada karakteristik subjek penelitian
setelah dilakukan treatment kohort ibu manual dengan kohort ibu digital, dengan hasil
terdapat 17 bidan dengan persentase 40% memiliki pengetahuan baik, 17 bidan dengan
persentase 42,5% memiliki pengetahuan cukup, dan 6 bidan dengan persentase 15% memiliki
pengetahuan kurang. Kohort ibu digital didapat 8 bidan dengan persentase 20% memiliki
pengetahuan baik, 22 bidan dengan persentase 55% memiliki pengetahuan cukup, dan 10
bidan memiliki pengetahuan kurang dengan persentase 25%. Dengan nilai p sebesar 0,080.
Hasil variabel motivasi, kohort ibu manual didapat 34 bidan dengan persentase 85% memiliki
motivasi positif dan 6 bidan dengan persentase 15% memiliki motivasi negatif. Kohort ibu
digital didapat 35 bidan dengan persentase 87,5% memiliki motivasi positif dan 5 bidan
dengan persentase 12,5% memiliki motivasi negatif. Hasil nilai p value sebesar 0,632.
Hasil penelitian menunjukkan bahwa tingkatkeberhasilan pengobatan ternyata signifikan
lebih tinggi pada kelompok yang mendapat dukungan psikososial ekonomi daripada kelompo
k yang tidak mendapatkan dukungan (65% vs 46,03%; p = 0,0349). Hal tersebut menunjukka
n bahwa mekanisme dukungan psikososial ekonomi yang komprehensif akan menambah nilai
tambahan terbaik untuk hasil pengobatan. Menurut penelitian yang dilakukan oleh Idawaty
Siregar, Parluhutan Siagian, dan Elmeida Effendy (2019) menunjukkan ada hubungan
dukungan keluarga dengan keberhasilan pasien dalam pengobatan TB paru. Keberhasilan
pasien dalam pengobatan TB Paru dapat diukur dari riwayat pengobatan lengkap dan
dinyatakan sembuh. Pengobatan lengkap adalah pasien TB paru yang menyelesaikan
pengobatannya secara lengkap, tapi tidak memenuhi persyaratan sembuh atau gagal.
Sedangkan sembuh adalah pasien TB paru yang menyelesaikan pengobatannya secara
lengkap dengan pemeriksaan ulang dahak pada akhir pengobatan dan pemerikasaan ulang
dahak sebelumnya menghasilkan negatif. Oleh karena itu, jika pasien tersebut dinyatakan
sembuh dan lengkap maka pasien tersebut masuk kedalam pencatatan Treatment Success
Rate.
Selama periode pengambilan data terdapat total 204 pasien seksio sesarea, namun hanya 100
pasien yang memenuhi kriteria inklusi. Sebanyak 104 pasien tidak masuk ke dalam kriteria
inklusi dikarenakan pasien mengalami infeksi serta data pasien yang tercantum di rekam
medis tidak lengkap, baik berupa data waktu insisi, waktu pemberian antibiotik, atau nomor
telepon sehingga tidak bisa dilakukan follow-up. Dengan demikian, jumlah pasien yang
dilibatkan dalam penelitian ini sebanyak 100 pasien. Berdasarkan pedoman antibiotik di
RSUD Kabupaten Pasuruan pada tahun 2016, pilihan antibiotik pada tindakan seksio sesarea
yaitu moksisilin + asam klavulanat 1–2 g dan \cefazolin 1–2 g secara IV. Antibiotik
profilaksis diberikan 30 menit sebelum tindakan ata segera setelah penjepitan tali pusar.
Dosis yang diberikan dapat ditambahkan apabila terjadi pedarahan lebih dari 1500 mL dan
lama operasi lebih dari tiga jam. Selain itu, berdasarkan American Society of Health System
Pharmacist (ASHP) Therapeutic Guidelines on Antimicrobial Prophylaxis in Surgery,
antibiotik yang direkomendasikan adalah sefazolin, dan apabila pasien alergi antibotik
alternatif yang diberikan adalah klindamisin atau aminoglikosida.
Kesimpulan
Kohort ibu digital lebih efektif dibanding dengan kohort ibu manual terhadap kinerja bidan di
wilayah kerja Puskesmas Tomo Kabupaten Sumedang dan Kohort ibu digital lebih praktis
penggunaan dibanding dengan kohort ibu manual.
Terdapat hubungan yang signifikan antara faktor dukungan keluarga terhadap keberhasilan
pengobatan pasien TB paru. Dukungan keluarga dapat berupa dukungan sosial, dukungan
instrumental, dukungan informasi, dan dukungan penilaian berupa bimbingan pada penderita.
Dukungan keluarga yang baik akan membuat pasien TB paru patuh dalam menjalankan
pengobatan.
Jumlah penggunaan antibiotik pada pasien seksio sesarea di RSUD Kabupaten Pasuruan
secara berturut-turut penggunaan ampisilin/ sulbaktam yaitu sebesar 37%, sefuroksim 34%,
seftriakson 24%, sefazolin 5%, metronidazol 1% dan gentamisin 1%. Kesesuian berdasarkan
jenis antibiotik secara berturut-turut adalah 5% berdasarkan pada Pedoman Penggunaan
Antibiotik (PPAB), 100% berdasarkan pada Formularium Rumah Sakit (RS), dan 63%
berdasarkan Formularium Nasional (Fornas), hal ini disebabkan pola sensitivitas sefazolin
berdasarkan peta kuman pada bulan Januari hingga Maret tahun 2017 semakin menurun.
Kesesuaian berdasarkan dosis antibiotik yaitu 100% sesuai berdasarkan PPAB, Formularium
RS dan Fornas. Kesesuaian berdasarkan dosis antibiotik dan waktu pemberian adalah 92%
sesuai berdasarkan PPAB. Kuman penyebab Infeksi Luka Operasi (ILO) di RSUD tersebut
adalah bakteri Hafnia alvei.
Daftar Pustaka
file:///C:/Users/T%20O%20S%20H%20I%20B%20A/Downloads/117-Article%20Text-280-
1-10-20210306.pdf
file:///C:/Users/T%20O%20S%20H%20I%20B%20A/Documents/jurnal%20cohort%202.pdf
file:///C:/Users/T%20O%20S%20H%20I%20B%20A/Documents/jurnal%20cohort%201.pdf

Anda mungkin juga menyukai