MAGFIRA MOLONTALE : 502190007 MASITA S. MALAIYO : 502190016
Definisi Usia Lanjut Secara biologis, penduduk lansia adalah penduduk yang telah mengalami proses penuaan dan menurunan daya tahan fisik sehingga rentan terhadap penyakit. Berbagai pihak menyadari bahwa dengan bertambahnya jumlah lansia di Indonesia akan membawa pengaruh besar dalam pengelolaan kesehatannya. Saat ini angka kesakitan akibat penyakit degeneratif meningkat jumlahnya di samping masih adanya kasus penyakit infeksi dan kekurangan gizi. Masyarakat umumnya memersepsikan kelemahan dan kerapuhan sebagai kondisi yang normal pada lansia. Kelemahan dan kerapuhan bisa saja merupakan suatu kondisi atau tanda adanya gangguan nutrisi. Kebutuhan akan nutrisi yang baik merupakan kebutuhan dasar bagi kesehatan setiap manusia. Masalah gizi pada lansia
Kegemukan atau obesitas
Kekurangan energi kronik (KEK) Kekurangan zat gizi mikro Penurunan kondisi fisik Penurunan fungsi kognitif dan psikomotorik Penurunan fungsi dan potensi seksual Perubahan aspek psikososial Tipe kepribadian tergantung (dependent personality) Kepribadian lansia pada tipe ini dipengaruhi oleh kehidupan keluarga. Apabila kehidupan keluarga selalu harmonis maka pada masa lansia tidak bergejolak. Jika pasangan hidup meninggal maka pasangan yang ditinggalkan akan menjadi merana, terlebih jika tidak segera bangkit dari rasa dukanya. Tipe kepribadian bermusuhan (hostility personality) Kepribadian lansia pada tipe ini ditandai dengan rasa tidak puas dalam hidupnya dan memiliki banyak keinginan yang terkadang tidak diperhitungkan dengan teliti sehingga menyebabkan kesulitan ekonomi. Tipe kepribadian kritik diri (self-hate personality) Pada tipe kepribadian ini, lansia terlihat sengsara karena orang lain sulit membantu dan perilakunya cenderung membuat susah dirinya sendiri. - Perubahan yang berkaitan dengan pekerjaan - Perubahan dalam peran sosial di masyarakat Penilaian Status Gizi Lansia Penilaian status gizi digunakan untuk menentukan status gizi seseorang. Status gizi merupakan keadaan tubuh akibat konsumsi atau penggunaan zat gizi Penilaian status gizi dilakukan dengan melakukan pemeriksaan melalui pengukuran antropometri, pemeriksaan laboratorium, pengkajian fisik atau klinis, dan riwayat kebiasaan makan. Berdasarkan data penilaian status gizi tersebut dapat diperoleh informasi tentang keadaan gizi dan kebutuhan nutrisi yang harus dipenuhi. Kecukupan gizi pada lansia Setiap mahluk hidup membutuhkan makanan untuk mempertahankan kehidupannya, karena didalam makanan terdapat zat-zat gizi yang dibutuhkan tubuh untuk melakukan kegiatan metabolismenya. Pada dasarnya kebutuahan gisi pada lansia dan orang dewasa adalah sama .Bagi lansia pemenuhan kebutuhan gizi yang diberikan dengan baik dapat membantu dalam proses beradaptasi atau menyesuaikan diri dengan perubahan-perubahan yang dialaminya selain itu dapat menjaga kelangsungan pergantian sel-sel tubuh sehingga dapat memperpanjang usia. Faktor-Faktor Yang Mempengaruhi Kebutuhangizi Pada Lansia - Berkurangnya kemampuan mencerna makanan akibat kerusakan gigi atau ompong. -Berkurangnya indera pengecapan mengakibatkan penurunan terhadap cita rasa manis, asin, asam, dan pahit. - Esophagus/kerongkongan mengalami pelebaran. - Rasa lapar menurun, asam lambung menurun. - Gerakan usus atau gerak peristaltic lemah dan biasanya menimbulkan konstipasi. - Penyerapan makanan di usus menurun Masalah Gizi Pada Lansia - Gizi berlebih - Gizi kurang - Kekurangan vitamin Pemantauan Status Nutrisi - Penimbangan Berat Badan - Batasi minum kopi atau teh, boleh diberikan tetapi harus diencerkan sebab berguna pula untuk merangsang gerakan usus dan menambah nafsu makan.