Disusun oleh:
SARCE BUYUNG
502190004
UNIVERSITAS GORONTALO
PRODI GIZI
2021
KATA PENGANTAR
DAFTAR ISI
CAVER
KATA PENGANTAR
DAFTAR ISI
BAB I PENDAHULUAN
A. LATAR BELAKANG
B. RUMUSAN MASALAH
C. TUJUAN PENELITIAN
BAB II TINJAUAN PUSTAKA
A. TINJAUAN PUSTAKA
B. KERANGKA KONSEP PENELITIAN
BAB 1V PENUTUP
A. KESIMPULAN
B. DATA
DAFTAR PUSTAKA
BAB I
PENDAHULUAN
A. LATAR BELAKANG
Menurut WHO dari 15.264 bayi 0-11 bulan yang diperiksa, yang
minum ASI ekslusif sebanyak 9.254 bayi, yang tidak mendapatkan ASI
eksklusif sebanyak 6.010 bayi, sedangkan yang memberikan makanan
pendamping ASI tepat waktu, yang memberikan MP-ASI dini, dan yang
ditunda dalam pemberian MP-ASI. Meskipun menyusui dan ASI sangat
bermanfaat, namun belum terlaksana sepenuhnya, diperkirakan 85% ibu-ibu
di dunia tidak memberikan ASI secara optimal (Puspadewi, 2015). Ini berarti
Jika pemberian akan ASI eksklusif tidak dipenuhi dengan baik dan pemberian
makanan tambahan tidak diberikan setelah bayi membutuhkannya, bayi akan
lebih banyak terserang diare, sembelit, batuk pilek dan panas sehingga
pertumbuhan dan perkembangannya akan terhambat (Yuliarti, 2010).
B. RUMUSAN MASALAH
Dilihat dari latar belakang di atas rumusan masalah dari
proposal ini adalah bagaimana gambaran pola pemberian makanan
tambahan pada anak usia 6-24 bulan (MP-ASI) oleh ibu-ibu di Kelurahan
Kayubulan Kec. Limboto Kabupaten Gorontalo.
C. TUJUAN PENELITIAN
Untuk mengetahui pola pemberian makanan pendamping ASI
(MP-ASI) pada anak 6-24 bulan oleh ibu-ibu di Kelurahan Kayubulan
Kec. Limboto Kabupaten Gorontalo.
D. MANFAAT
A. TINJAUAN PUSTAKA
1. STATUS GIZI
Status gizi didefinisikan sebagai ukuran keberhasilan dalam
pemenuhan nutrisi untuk anak, yang diindikasikan oleh berat badan
dan tinggi badan. Selain itu, menurut Depkes RI (2008), status gizi
merupakan keadaan keseimbangan antara asupan dan kebutuhan zat
gizi yang diperlukan tubuh untuk tumbuh kembang terutama untuk
anak balita. Status gizi yang baik akan turut berperan dalam
pencegahan terjadinya berbagai penyakit, khususnya penyakit infeksi
dan dalam tercapainya tumbuh kembang anak yang optimal.
Menurut Depkes RI (2010), pemeliharan status gizi anak sebaiknya :
a. Dimulai sejak dalam kandungan. Ibu hamil dengan gizi yang baik,
diharapkan akan melahirkan bayi dengan status gizi yang baik
pula.
b. Setelah lahir segera beri ASI eksklusif sampai usia 6 bulan.
c. Pemberian makanan pendampingan ASI bergizi, mulai usia 6
bulan secara bertahap sampai anak dapat menerima menu lengkap
keluarga.
d. Memperpanjang masa menyusui selama Ibu dan bayi
menghendaki.
C. HIPOTESIS PENELITIAN
A. METODE PENELITIAN
a) Tepat jika :
F. ANALISIS DATA
berikut, yaitu editing, coding dan entry. Pada tahap editing dilakukan
pada setiap informasi yang telah terkumpul. Untuk melihat status gizi
anak usia 6-24 bulan, berat badan dan panjang badan anak dapat diolah
nya. Data yang telah diberi kode, dapat dimasukkan ke dalam program
kembali.
BAB 1V
PENUTUP
A. KESIMPULAN
(Sekjen PBB). Indonesia telah menjadi bagian dari SUN, tujuan dari
pada 1000 HPK yakni dari awal kehamilan sampai usia 2 tahun.
Fase ini disebut sebagai Periode Emas karena pada masa ini terjadi
pertumbuhan otak yang sangat pesat. Kurang gizi diperiode ini akan
2013).
B. Saran
Depkes RI., 2010. Riset Kesehatan Dasar. Jakarta : Badan Penelitian dan
Pengembangan Kesehatan Kementrian Kesehatan Ri.