PENDAHULUAN
Geologi berasal dari bahasa Yunani yaitu geos(bumi) dan logos(ilmu). Dapat
diartikan sebagai ilmu yang mempelajari bumi, meliputi proses-proses yang
berlangsung atau dinamika dan pengaruhnya terhadap bumi itu sendiri.
Geologi adalah ilmu pegetahuan yang mempelajari material penyusun kerak
bumi, proses-proses yang berlangsung dan atau setelah pembentukannya, serta
makhluk hidup yang pernah ada atau hidup di bumi (Rusman, 2016)
1.3 Tujuan
1.4 Manfaat
Pengolahan data akhir, yaitu data yang telah diperoleh, dianalisa secara
detail dan diinterpretasi serta dilakukan penarikan kesimpulan
mengenai kondisi geologi daerah penelitian. Pada tahap ini juga
dilakukan pembuatan peta stasiun pengamatan geologi, peta geologi,
peta geomorfologi, peta struktur geologi, peta bahan galian, serta pola
aliran dan tipe genetik sungai. Tahapan ini merupakan akhir dari
penelitian yang diharapkan dapat memberikan informasi dan penjelasan
mengenai tatanan geologi daerah penelitian.
Adapun alat dan bahan yang digunakan pada praktikum ini yaitu :
a. Palu geologi berfungsi sebagai alat untuk mengambil sampel batuan.
b. Kompas berfungsi sebagai alat untuk menentukan arah.
c. GPS berfungsi sebagai alat untuk menentukan posisi saat melakukan
survey.
d. Aplikasi AndroiTS GPS Test, Pocket Transit dan GPS Essentials
berfungsi untuk menunjukkan arah, mengukur dip dan strike serta sebagai
penentu posisi.
e. Software Microsoft Excel, arGIS, surfer 16, Google Earth dan Global
Mapper berfungsi untuk menentukan dan membuat daerah peta kerja.
f. Kamera berfungsi untuk mengambil gambar batuan, stratigrafi dan
struktur geologi
g. Tali berfungsi sebagai pegangan saat menaiki tebing – tebing yang curam.
h. Parang berfungsi sebagai alat untuk memotong semak belukar agar dapat
dilewati.
i. Plastik sampel berfungsi untuk meletakkan sampel batuan yang diambil.
j. Alat tulis menulis berfungsi sebagai alat untuk mencatat data – data yang
diperlukan.
BAB II
GEOMORFOLOGI
1. Pelapukan
Erosi adalah istilah umum yang dipakai untuk proses penghancuran batuan
(pelapukan) dan proses pengangkutan hasil penghancuran batuan. Proses
erosi fisika disebut sebagai proses corration (erosi mekanis) sedangkan
proses erosi kimia disebut dengan corrosion. Agen dari proses erosi adalah
gaya gravitasi, air, es, dan angin.
3. Mass Wasting
Mass wasting pada dasarnya adalah gerakan batuan, regolith, dan tanah
kearah kaki lereng sebagai akibat dari pengaruh gaya berat (gravity) melalui
proses rayapan (creep), luncuran (slides), aliran (flows), rebah (topples), dan
jatuhan (falls). Mass wasting umumnya terjadi di daratan maupun di lautan
terutama di lereng benua. Longsoran merupakan satu contoh yang
spektakuler dari mass wasting.
4. Sedimentasi
FISIOGRAFI
2. Sekis dan batuan sedimen terdeformasi (central schist belt), tersusun atas
fasies metamorfik sekis hijau dan sekis biru. Bagian barat merupakan
tempat terpisahnya antara sekis tekanan tinggi dengan sekis temperatur
tinggi, genes, dan batuan granitik. Fasies sekis biru mengandung
glaukofan, krosit, lawsonit, jadeit, dan aegerine.
STRUKTUR GEOLOGI
Untuk mempelajari bentuk bentangan suatu daerah, maka hal yang pertama
harus diketahui adalah struktur geologi dari daerah tersebut. Sebagaimana
telah dikemukakan, bahwa struktur geologi adalah faktor penting dalam
evolusi bentangan suatu daerah itu dikontrol/dikendalikan oleh struktur
geologinya. Selain daripada struktur geologi, adalah sifat-sifat batuan, yaitu
antara lain apakah pada batuan terdapat rekahan-rekahan (kekar), ada
tidaknya bidang lapisan, patahan, kegemburan, sifat porositas dan
permeabilitas batuan satu dengan yang lainnya (Noor, 2014).
Menurut Priyono dkk (1995), stress atau kata lain tegasan, merupakan proses
yang terjadi akibat suatu gaya yang dapat menyebabkan perubahan pada suatu
batuan. Berdasarkan keseragaman kekuatannya, stress dapat dibedakan
menjadi 2 yaitu:
1. Uniform stress (Confining stress) Tegangan yang menekan atau menarik
dengan kekuatan yang sama dari atau ke segala arah.
2. Tegangan yang menekan atau menarik dari atau ke satu arah saja dan
bisa juga dari atau ke segala arah, tetapi salah satu arah kekuatannya ada
yang lebih dominan.
STRATIGRAFI
g. Horison ialah suatu bidang (dalam praktek, lapisan tipis di muka bumi atau
dibawah permukaan) yang menghubungkan titik-titik kesamaan waktu.
Horison dapat berupa: horison listrik, horison seismik, horison batuan,
horison fosil dan sebagainya. Istilah istilah seperti : datum, marker, lapisan
pandu sebagai padanannya dan sering dipakai dalam keperluan korelasi.
h. Facies adalah aspek fisika, kimia, atau biologi suatu endapan dalam
kesamaan waktu. Dua tubuh batuan yang diendapkan pada waktu yang
sama dikatakan berbeda facies, kalau kedua batuan tersebut berbeda ciri
fisik, kimia atau biologinya.
KLASIFIKASI BATUAN
Batuan ini adalah jenis batuan yang terbentuk dari magma yang mendingin
dan mengeras, dengan atau tanpa proses kristalisasi, baik di bawah
permukaan maupun di atas permukaan. Magma merupakan cairan silikat
kental dan pijar yang bersifat mobile dengan suhu berkisar 1500-2500ºC
terdapat pada kerak bumi bagian bawah.
1. Batuan beku intrusive, batuan beku yang berasal dari pembekuan magma
di dalam bumi, disebut juga dengan batuan plutonik. Berdasarkan kontak
dengan batuan sekitarnya.
PEMETAAN DASAR
Menurut Hartono (2007), peta adalah gambar muka bumi sebagian atau
seluruhnya pada bidang datar, yang diperkecil menggunakan skala.
(International Cartographic Association (ICA). Peta dengan globe dan denah
memiliki persamaan yaitu sama-sama menggambarkan muka bumi,
perbedaannya peta dan denah pada bidang datar globe pada bidang bola, peta
dan globe memiliki skala sedang denah tidak. Beberapa komponen yang ada
pada peta digunakan untuk memperjelas informasi peta antara lain:
Proyeksi peta adalah metode untuk menggambar bentuk muka bumi dari
bidang lengkung ke bidang datar. Di dalam melakukan kegiatan proyeksi peta,
ada beberapa hal yang tidak boleh terabaikan, yaitu: (1) peta harus equivalen,
yaitu peta harus sesuai dengan luas sebenarnya di permukaan bumi setelah
dikalikan dengan skala. (2) peta harus equidistan, yaitu peta harus mempunyai
jarak-jarak yang sama dengan jarak sebenarnya di permukaan bumi setelah
dikalikan dengan skala. (3) peta harus konform, yaitu bentuk-bentuk atau
sudut-sudut pada peta harus dipertahankan sesuai dengan bentuk sebenarnya di
permukaan bumi.
1. Peta turunan (Derived Map) yaitu peta yang dibuat berdasarkan pada
acuan peta yang sudah ada, sehingga tidak memerlukan survei langsung ke
lapangan.
2. Peta induk yaitu peta yang dihasilkan dari survei langsung di lapangan.
PENUTUP
8.1 Kesimpulan
8.2 Saran
sebaiknya dalam melakukan Studi Ekskursi Geologi Geofisika ini agar lebih
dikuasi lagi konsep dasar dan teori-teori serta cara melakukan pengukuran agar
data pengamatan yang didapatkan menjadi lebih baik.
LEMBAR PENGESAHAN
LAPORAN LENGKAP
ASISTEN
Mengetahui,