Anda di halaman 1dari 2

Bagaimana perbedaan antara transport pasif dan aktif jika dilihat dari :

a. Kebutuhan akan protein transport


b. Kemampuan molekul melewati membrane melawan gradien konsentrasi
c. Keterlibatan reaksi hidrolisis ATP
d. Contoh molekul yang dapat ditransport
Perbedaan Transpor Pasif Transpor Aktif
Kebutuhan Proses transport pasif dapat Proses transport aktif merupakan
akan protein berlangsung dengan cepat proses difusi yang memerlukan
transpor karena adanya bantuan protein energi untuk memasukkan
membrane transport yang terdiri molekul yang sulit melewati
dari protein carrier dan protein membrane dengan melawan
kanal. Protein transport dapat gradien konsentrasi atau
mengikat molekul molekul potensial listrik. Proses transport
spesifik untuk melalui aktif memiliki karakteristik yang
membrane, misalnya gula, asam sensitive terhadap toksin,
amino, nukleotida, anion, dan tergantung pada aktivitas protein
kation membrane yang berupa reseptor
dan kanal,serta menyerupai
molekul tertentu

Kemampuan Tidak melawan gradien Transport partikel partikel


molekul konsentrasi melalui membrane
melewati semipermeable yang bergerak
membrane melawan gradien konsentrasi
melawan
gradien
konsentrasi

Keterlibatan Tidak memerlukan energi dalam Memerlukan energi dalam


reaksi bentuk ATP secara khusus untuk bentuk ATP untuk memasukkan
hidrolisis ATP mengangkut molekul melalui molekul yang sulit melewati
membrane, karena molekul membrane dengan melawan
mampu melewati membrane gradien konsentrasi atau
dengan adanya perbedaan potensial listrik
konsentrasi dan perbedaan
muatan listrik
Contoh Glukosa Glukosa, asam amino
molekul yang
dapat
ditransport

Bagaimana mekanisme anti epilepsi pada serangan antiepilepsi akibat gangguan kanal
ion ?
Jawab :
 Terjadinya potensial aksi
Stimulus masuk datang sampai ke ujung membrane prasinap bertemu
dengan kanal ion kalsium. Kalsium kanalnya terbuka maka kalsium yang diluar
yang konsentrasi tinggi tadi akan masuk ke dalam sel. Dia akan mendorong
vesikel tadi ke ujung membrane prasinap. Ketika dia sudah bergerak ke ujung
maka vesikel tadi akan melepaskan neurotransmitter. Mekanisme pelepasannya
dikenal dengan nama eksositosis, sehingga ada yang namanya vesicular
transport. Neurotransmiter dilepaskan ke celah sinap. Di celah sinap ada
namanya cairan interisial. Di celah sinap tidak semua neurotransmitter akan
menuju membrane postsinap, beberapa neurotransmitter saja akan bergerak
menuju membrane postsinapnya, lalu dia akan berikatan dengan yang namanya
reseptor. Reseptor adalah tempat untuk berikatannya suatu neurotransmitter.
Salah satu reseptor terletak di kanal ion. Jika neurotransmitter sudah berikatan
dengan kanal ion natrium, kanalnya ion natrium ini akan terbuka dan natrium
akan masuk ke sel saraf yang di postsinap. Jika natrium masuk ke sel saraf maka
akan terjadi depolarisasi maka terjadilah potensial aksi selanjutnya di sel saraf
berikutnya

 Depolarisasi berperan penting dalam penerusan potensi aksi di sepanjang sel


saraf karena dapat menyebabkan pembukaan kanal Na+ lainnya yang
bertanggung jawab terhadap penerusan impuls saraf di sepanjang akson.
Peristiwa ini disebut propagasi potensial aksi (PPA). Hiperpolarisasi dapat
menyebabkan penghambatan penerusan potensi aksi, sehingga menimbulkan
efek depresi pada sistem saraf pusat. Epilepsi dapat terjadi karena adanya
mutasi genetik pada gen yang mengkode protein kanal ion. Jika terjadi mutasi
pada kanal Na+, maka terjadi masuknya Na+ yang berlebihan sedangkan
keluarnya K+ tetap terjadi sehingga terjadi depolarisasi dan repolarisasi yang
berlangsung berkali-kali dan cepat, atau terjadi hipereksitasi pada neuron.

Anda mungkin juga menyukai