Anda di halaman 1dari 7

NAMA PERCOBAAN: REFRAKTOMETER NILAI:

PARAF ASST:

LAPORAN PRAKTIKUM KIMIA


FAKULTAS TEKNIK UNIVERSITAS MUHAMMADIYAH JAKARTA

NAMA : MARYANA
NO. MAHASISWA 20200410300010
FAKULTAS/JURUSAN : TEKNIK/TEKNIK KIMIA
TGL PERCOBAAN : 24 OKTOBER 2021
PARTNER : TALITHA AZZAHRA
DYMAS SAPUTRA
SALMA ALIKA
ASSISTEN : BAYU ROMADHON PUTRA
TRI KRIS ASTUTI
ULFA LEONITA NOVIANTI
BAB I : JUDUL PERCOBAAN
REFRAKTOMETER
BAB II: PRINSIP PERCOBAAN
Membandingkan kecepatan cahaya dalam udara dengan kecepatan
cahaya dalam medium atau zat uji.
BAB III: TUJUAN PERCOBAAN
 Mempelajari cara kerja refraktometer ABBE
 Menentukan indeks bias suatu cairan dengan refraktometer ABBE

BAB IV: REAKSI PERCOBAAN


-
BAB V: LANDASAN TEORI
Kimia analitik dibagi menjadi analisis kualitatif dan kuantitatif. Analisis
kualitatif berkaitan dengan mengidentifikasi zat kimia mengenai unsur atau
senyawa yang ada dalam suatu sample. Analisisi kuantitatif berkaitan
dengan banyaknya suatu zat tertentu yang terkandung dalam suatu sampel.
Perkembangan alat instrumen sebagai hasil perkembangan teknologi
memungkinkan untuk melakukan analisis dalam berbagai bentuk analit.
Refraktometer adalah alat yang digunakan untuk mengukur kadar atau
konsentrasi bahan terlarut seperti gula, garam, protein dan lain sebagainya.
Prinsip kerja dari refraktometer adalah memanfaatkan refraksi cahaya.
Pengukuran refraktometer didasarkan atas prinsip bahwa cahaya yang asuk
melalui prisma cahaya hanya bisa melewati bidang batas antara cairan dan
prisma kerja dengan suatu sudut yang terletak dalam batas-batas tertentu
yang ditentukan oleh sudut batas antara cairan dan alas.
Refraktometer yang digunakan sebelumnya distandarisasi dengan
menggunakan larutan tak berkonsentrasi, yaitu aquadest sehingga
menunjukkan angka 0.00 baruah kemudian dapat digunakan untuk
mengukur indeks bias larutan yang spesifik. Kemurnian dan konsentrasi
bahan yang digunakan akan terlihat dengan refraktometer dalam waktu yang
singkat.
Refraktometer adalah alat yang digunakan untuk mengukur konsentrasi
bahan terlarut. Refraktometer ditemukan oleh Dr. Ernest Abbe seorang
ilmuan dari german pada permulaan abad 20 ( Anonim, 2010).
Indeks bias adalah perbandingan kecepatan cahaya dalam udara dengan
kecepatan cahaya dalam zat tersebut. Indeks bias berfungsi untuk
mengidentifikasi zat kemurnian., suhu pengukuran dilakukan pada suhu
200C dan suhu tersebut harus dipertahankan karena sangat mempengaruhi
indeks bias. Umumnya alat dirancang untuk digunakan dengan cahaya putih.
Setiap zat memilki konsentrasi masing-masing. Konsentrasi zat dapat diubah
dengan menambahkan zat terlarut atau pelarutnya sendiri. Penambahan zat
tidak dilakukan dengan sembarang melainkan dengan perhitungan tertentu
agar mendapatkan konsentrasi yang dibutuhkan.
Dalam farmakope Indonesia edisi 4 indeks bias dinyatakan dalam garis (D)
cahaya natrium pada panjang gelombang 589.0 nm dan 589.6 nm. Alat untuk
mengukur indeks bias adalah refraktometer ABBF. Untk mencapat ketelitian
alat harus dikalibrasi dengan menggunakan plat glass standar. Indeks bias
dinyatakan dalam lambang “n”. Secara sistematis dapat dirumuskan
n = C/V
dengan :
n = indeksi bias
C = cepat rambat cahaya dalam hampa
V = cepat rambat cahaya dalam medium optik
Medium optik adalah medium yang dapat diteruskan cahaya, seperti kaca,
udara, dan air. Apabila berkas cahaya datang dan media optik dengan indeks
bias, memasukkan media optik lain dengan indeks bias n2 sedangkan ceat
rambat cahaya dalam medium tersebut dimisalkan dengan V1 dan V2 maka
dapat ditulis rumus :
C = n1 x V1 atau C = n2 x V2
n1 x V1 = n2 x V2
besarnya sudut pembengkokan ini disebut Refractive Index (nD). Refrakto
yang banyak digunakan adalah refrakto jenis ABBE, cara kerja
refraktometer didasarkan pada hukum snelius yang berbunyi “sudut kritis
yang dibentuk oleh cahaya yang datang akan dihasilkan oleh zat yang
dianalisa”.
Faktor – faktor yang mempengaruhi harga indeks bias cairan, yaitu :
1. Berbanding terbalik dengan suhu
2. Berbanding terbalik dengan panjang gelombang sinar yang digunakan
3. Berbanding lurus dengan tekanan udara dipermukaan larutan
4. Berbanding lurus dengan kadar atau konsentrasi larutan
Atas faktor-faktor tersebut makan nilai indeksbias suatu cairan atau larutan
dapat digunakan untuk :
1. Mengidentifikasi zat dalam larutan
2. Mengetahui kadar zat yang telah teridentifikasi
Untuk identifikasi suatu zat dapat digunakan rumus C = (n1 – n0)/F
C = kadar larutan (%), (gr/mL)
F = faktor ekuivalen indeks bias kelarutan
n1 = indeks bias larutan
n0 = indeks bias pelarut
sedangkan untuk menentukan letak atau macam ikatan suatu senyawa
organik digunakan rumus :
𝑛2 − 1𝑀𝑟
𝑅𝑚 =
𝑛2 + 2𝑑
Rm = refraksi molar yang menyusun suatu senyawa
n = indeks bias
Refraktometer ABBE adalah refraktometer untuk mengukur indeks bias
cairan, padatan dalam cairan atau serbuk dengan indeks bias dari 1300
sampai dengan 1700 dan persentase padatan 0% sampai dengan 95%.
Pembiasan cahaya dapat terjadi dikarenakan perbedaan cahaya pada medium
yang rapat lebih kecil dibandingkan dengan laju cahaya pada medium yang
kurang rapat. Indeks bias pada medium didefinisikan sebagai perbandingan
antara kecepatan cahaya dalam ruang hampa dengan cepat rambat cahaya
pada suatu medium. Indeks bias akan eningkat seiiring dengan
bertambahnya konsentrasi.
Refraktometer ABBE juga digunakan untuk menentukan indeks bias
minyak, emak, gelas optis, larutan gula, dan lain sebagainya. Indeks bias
antara 1300 sampai dengan 1700 dapat langsung dibaca dengan ketelitian
sampai 0.001 dan dapat diperkirakan sampai dengan 0.0002 dari gelas skala
di dalam.
refraktometer brix adalah refraktometer yang digunaan untuk mengukur
konsentrasi padatan terlarut dari gula, garam, protein dan lebih spesifiknya
untuk makanan dan cairan ideal untuk controk kualitas.
Refraktometer salt adalah refraktometer yang digunakan untuk mengukur
kadar garam pada bagian per seribu atau ppb dan berat jenis atau persen
karad garam tergantung pada model. Refraktometer salt digunakan untuk
mengukur konsentrasi garam dari air atau air garam.
Prinsip kerja dari refraktometer analog maupun digital yaitu cahaya yang
masuk ke prisma memiliki karakteristik yang unik. Setiap karakteristik
cahaya memiliki nilai pada skaladalam satuan yang dikenal sebagai “brix
indikasi lampu bahwa tidak digunakan saat melewati prisma yaitu ketika
cahaya masuk ke dalam prisma dalam kondisi yang kering, bidang pandang
pada refrakto analog secara keseluruhan akan berwarna biru.
Bagian-Bagian Refraktometer :
1. Day light plate (kaca) : Day light plate berfungsi untuk melindungi
prisma dari goresan akibat debu, benda asing, atau untuk mencegah
agar sampel yang diteteskan pada prisma tidak menetes atau jatuh.

2. Prisma (biru) :Prisma merupakan bagian yang paling sensitif


terhadap goresan. Prisma berfungsi untuk pembacaan skala dari zat
terlarut dan mengubah cahaya polikromatis (cahaya
lampu/matahari) menjadi monokromatis.

3. Knop pengatur skala : Knop pengagtur skala berfungsi untuk


mengkalibrasi skala menggunakan aquades. Cara kerjanya ialah
knop diputar searah atau berlawanan arah jarum jam hinggan
didapatkan skala paling kecil (0.00 untuk refraktometer salinitas,
1.000 untuk refraktometer urine).

4. Lensa : Lensa berfungsi untuk memfokuskan cahay yang


monokromatis.

5. Handle : Handle berfungsi untuk memegang alat refraktometer dan


menjaga suhu agar stabil.

6. Biomaterial strip : Biomaterial strip teerletak pada bagian dalam


alat (tidak terlihat) dan berfungsi untuk mengatur suhu sekitar 18 –
28 OC. Jika saat pengukuran suhunya mencapai kurang dari 18 OC
atau melebihi 28 OC maka secara otomatis refraktometer akan
mengatur suhunya agar sesuai dengan range yaitu 18 – 28 OC.

7. Lensa pembesar : Sesuai dengan namanya, lensa pembesar


berfungsi untuk memperbesar skala yang terlihat pada eye piece.

8. Eye piece : Eye piece merupakan tempat untuk melihat skala yang
ditunjukkan oleh refraktometer.

9. Skala : Skala berguna untuk melihat , konsentrasi, dan massa jenis


suatu larutan.

Cara penggunaan dari alat refraktometer ialah :


1. Refraktometer dibersihkan terlebih dahulu dengan tisu ke arah
bawah
2. Refraktometer ditetesi dengan aquadest atau larutan NaCl 5% pada
bagian prisma dan day light plate
3. Refraktometer dibersihkan dengan kertas tissue sisa aquadest /
NaCl yang tertinggal
4. Sampel cairan diteteskan pada prisma 1 – 3 tetes
5. Skala kemudian dilihat ditempat yang bercahaya dan dibaca
skalanya
6. Kaca dan prisma dibilas dengan aquades / NaCl 5% serta
dikeringkan dengan tisu, dan
7. Refraktometer disimpan di tempat kering
Cara Pembersihan
1. Day light plate pada refraktometer dibuka
2. Bersihkan sampel pada bidang prisma dengan menggunakan tissu
kering dengan cara diusapkan ke sampel secara perlahan-lahan &
hati- hati
3. Refraktometr setelah dibersihkan dengan tissue lalu dibersihlkan
refraktometer menggunakan kertas lensa
4. Penutup prisma ditutup secara perlahan-lahan dan disimpan.
BAB VI Alat dan Bahan

- refraktometer ABBE
- Beaker glassa
- Pipet tetes
- Sample (larutan garam)

BAB VII Prosedur Kerja


1. Bersihkan prisma refraktometer dengan cairan pembersih (xylol) dan
kembalikan ketempat semula
2. Kalibrasikan alat dengan menggunakan plat glass standard
3. Teteskan cairan uji diatas prisma kaca, cairan tersebut sebelumnya telah
ditentukan dengan variasi suhu
4. Catat skalanya

BAB VIII Rangkaian Alat

Anda mungkin juga menyukai