Anda di halaman 1dari 22

Sistem Saraf

Meristha Oliviani (R021191001)

Komang Trisna Handayani (R021191018)

Iis Rizki Sholehat (R021191032)

Rahmadani (R021191031)
Pengertian

Sistem saraf adalah suatu jaringan saraf yang kompleks, sangat khusus dan
saling berhubungan satu dengan yang lain. Sistem saraf mengkoordinasi,
menafsirkan dan mengontrol interaksi antara individu dengan lingkungannya.
Fungsi

– Fungsi Sensorik
Reseptor sensorik mendeteksi rangsangan interna dan rangsangan luar, lalu
informasi sensorik dibawa ke otak
– Fungsi Integrasi
Sistem saraf memadukan (memproses) informasi sensorik dengan
menganalisis dan menyimpan memori. Bisa juga untuk membuat keputusan dan
tanggapan yang tepat. Fungsi integrasi yang lain adalah persepsi
- Fungsi Motorik
sistem saraf dapat menimbulkan reaksi motor yang tepat dengan
mengaktifkan reseptor (otot dan kelenjar). Stimulasi efektor dapat menyebabkan otot
berkontraksi dan merangsang kelenjar untuk sekresi.
Sel Penyusun Sistem Saraf

- Neuron (sel saraf)


- Neuroglia (sel pendukung)
Neuron
berdasarkan
bentuknya

1. Bipolar

2. Unipolar

3. Multipolar
Neuron
berdasarkan
fungsinya (Arah
pengantaran
impuls)
1. Neuron motorik
2. Neuron sensorik
3. Interneuron
Sel saraf motorik merupakan bagian dari neuron yang berfungsi mengirim implus dari sistem
saraf pusat ke otot atau kelenjar yang hasilnya berupa tanggapan tubuh terhadap rangsangan.
Badan sel saraf motorik berada di sistem saraf pusat. Dendritnya sangat pendek, sedangkan
aksonnya dapat sangat panjang.
Sel saraf sensorik merupakan bagian dari neuron yang berfungsi mengirim implus dari
reseptor/ alat indra ke saraf . Setelah mendapatkan rangsangan, terjadi potensial aksi di akson
sel sensorik, yang akan diteruskan ke sistem saraf pusat melalui saraf kranial maupun saraf
spinal.
Interneuron atau saraf asosiasi sebagian besar terletak di sistem saraf pusat antara saraf
sensorik dan saraf motorik. Interneuron memproses informasi dari saraf sensorik dan
kemudian mengaktifkan neuron motorik yang tepat. Sebagian besar berbentuk multipolar.
Neuroglia

1. Neuroglia di sistem saraf pusat

• Astrosit

• Oligodendrosit

• Mikroglia

• Sel ependimal

1. Neuroglia di sistem saraf tepi

• Sel schwann

• Sel satelit
Neuroglia membangun sekitar setengah volume sistem saraf pusat. Nama glia berkembang dari
gagasan bahwa mereka adalah “lem” yang menyatukan sistem saraf. Secara umum, neuroglia
lebih kecil daripada neuron. Glia tidak berperan dalam pengantran impuls, mereka lebih
berperan dalam pemeliharaan neuron.
- Neuroglia di sistem saraf pusat
- Astrosit
sel berbentuk bintang dan paling besar di antara neuroglia yang lain. Fungsi :
• Astrosit mengandung mikrofilamen yang memungkinkan mereka untuk mendukung neuron
• Astrosit melindungi neuron dari berbagai senyawa yang berpotensi berrbahaya dari dalam darah dengan mengeluarkan zat kimia khusus
• Membantu menjaga lingkungan kimiawi yang tepat untuk neuron
– Oligodendrosit
Mirip dengan astrosit, hanya saja ukurannya lebih kecil. Bertaanggung jawab untuk membentuk dan mempertahankan myelin.
– Mikroglia
Sel – sel kecil dan ramping, berfungsi sebagai fagosit.
– Sel ependimal
sel ini melapisi ventrikel otak dan saluran pusat dari saraf tulang belakang (ruang yang berisi cairan serebrospinal yang melindungi dan mmelihara otak dan
sumsum tulang belakang)
Neuoglia di sistem saraf tepi
Sel schwann
Seperti oligodendrosit, mereka membentuk myelin di sekitar akson.
Sel satelit
Meregulasi pertukaran materi antara cairan interstisial dengan badan sel neuron
Pembagian Sistem Saraf
Sistem Saraf Pusat
Sistem saraf tepi
terdiri dari seluruh jaringan saraf di luar saraf pusat. Bisa dibedakan
atas aferen dan eferen, yang masing-masing memiliki fungsi berbeda.
– Aferen
berfungsi menghantarkan stimulus ke sistem saraf pusat. Berdasarkan rangsangan yang diterima, bisa
dibedakan atas :
 Fotoreseptor, responsif terhadap cahaya tampak
 Mekanoreseptor, sensitif terhadap energi mekanik. Mencakup reseptor otot rangka yang sensitif dan reseptor di
telinga
 Termoreseptor, sensitif terhadap panas dan dingin
 Osmoresptor, mendeteksi perubahan konsentrasi cairan ekstraseluler
 Kemoresptor, sensitif terhadap bahan kimia tertentu. Mencakup reseptor untuk rasa dan bau, dan yang terletak
di bagian yang lebih dalam pada tubuh mendeteksi oksigen dan karbon dioksida
 Reseptor rasa sakit, sensitif terhadap kerusakan jaringan seperti terbakar dan tergores.
Eferen :
Terbagi menjadi saraf autonom dan saraf somatik (saraf motorik)

Saraf autonom terbagi menjadi saraf simpatik dan parasimpatik

Saraf somatik atau saraf motorik adalah saraf yang berhubungan langsung dengan otot, melalui neuromoscular
junction.
Penyakit

– Meningitis
– Bell’s Palsy
– Stroke
– Parkinson
– Saraf terjepit
Nama Pertanyaan
Anggun Bagaimana mekanisme kerja
Nurkhazanah oligodendrosit ?
Melati Penyebab penyakit bells palsy dan cara
menanggulangan saraf kejepit ?
Febrianto Dimana jalur aferen. Apakah ada jalur
lainnya ? Jalur implus aferen ?
Rahima Budi Apakah kemorseptor dalam mendeteksi
bau, Oksigen dan CO2 / saling
Terhubung atau tidak
Jusmia Apakah saraf bisa mati atau rusak ?
Nabila salsabila Bagaimana mekanisme jalur dopamine
dalam menyebabkan skizofrenia?
Rini Maghfira Fungsi dan apakah ada didalam tubuh 3
sel saraf tersebut? (bipolar, unipolar,
multipolar)
Daftar Pustaka

– https://www.academia.edu/7389342/Makalah_Sistem_Saraf_Manusia
– https://docplayer.info/64749940-Sistem-saraf-pada-manusia.html
– Tortora, Gerard J. dan Bryan Derrickson. 2009. Principles of Anatomy and
Physiology. Edisi 12.
– Sherwood, Lauralee. 2016. Human Physiology from Cell to Systems 9th Edition.
– Martini, Frederic H, Judi L. Nath, Edwin F. Bartholomew. 2012. Fundamental of
Anatomy and Physiology 9th Edition.

Anda mungkin juga menyukai