Anda di halaman 1dari 12

PERENCANAAN PEMBELAJARAN

“Pendakatan dalam Sistem Pembelajaran”

OLEH :

Nama : Canty Risa Arnar


NIM :(7203143028)

PROGAM STUDI S1 PENDIDIKAN BISNIS


FAKULTAS EKONOMI
UNIVERSITAS NEGERI MEDAN
2021
DAFTAR ISI

DAFTAR ISI..................................................................................................................................2

BAB I PENDAHULUAN..............................................................................................................3

A. Latar Belakang......................................................................................................................3

B. Rumusan Masalah.................................................................................................................3

C. Tujuan...................................................................................................................................3

BAB II PEMBAHASAN................................................................................................................4

A. Pengertian Pendekatan dalam Sistem Pengajaran................................................................4

B. Unsur-unsur Sistem..............................................................................................................5

C. Ciri-ciri Sistem......................................................................................................................7

D. Manfaat Pendekatan Sistem Dalam Pembelajaran...............................................................8

BAB III PENUTUP......................................................................................................................11

A. Kesimpulan.........................................................................................................................11

DAFTAR PUSTAKA...................................................................................................................12
BAB I

PENDAHULUAN

A. Latar Belakang
Untuk memiliki sekolah atau lembaga yang baik tentunya perlu adanya
pengembangan perencanaan dan desain pembelajaran yang baik. Sehingga semua komponen
terkoordinasi dengan baik pula. Karena Pembelajaran itu berkaitan dengan hal bagaimana
guru mengajar serta bagaimana siswa belajar.
Namun demikian, baik pengembangan perencanaan maupun pengembangan desain
pembelajaran keduanya disusun berdasarkan pendekatan sistem.[1] Berbicara tentang sistem,
maka tidak lepas dari yang namanya unsur/komponen dan ciri-cirinya, serta bagaimana
pendekatan sistem itu dipalikasiakan dalam pembelajaran. Oleh karena itu, Agar mengetahui
lebih lanjut mengenai Pendekatan dalam Sistem Pengajaran, akan dipaparkan lebih detail
dalam makalah ini.

B. Rumusan Masalah
1. Apa Pengertian Pendekatan dalam Sistem Pembelajaran?
2. Apa Saja Unsur-unsur Sistem?
3. Apa Saja Ciri-ciri Sistem?
4. Apa Manfaat Pendekatan Sistem Dalam Pembelajaran?

C. Tujuan
1. Mengetahui Pengertian Pendekatan dalam Sistem Pembelajaran
2. Mengetahui Unsur-unsur Sistem
3. Mengetahui Ciri-ciri Sistem
4. Mengetahui Manfaat Pendekatan Sistem Dalam Pembelajaran
BAB II

PEMBAHASAN

A. Pengertian Pendekatan dalam Sistem Pengajaran


Pendekatan bisa diartikan sebagai titik tolak atau sudut pandang pada proses
pembelajaran. Istilah pendekatan merujuk pada bagaimana kita memandang tentang
terjadinya suatu proses, yang sifatnya masih sangat umum. Ada dua pendekatan terhadap
pembelajaran yaitu pendekatan yang berpusat kepada guru (teacher centered approaches) dan
pendekatan yang berpusat kepada siswa (student centered approaches).
Sistem adalah kumpulan dari komponen-komponen yang memiliki unsur keterkaitan
antara satu dengan lainnya. Istilah sistem berasal dari bahasa Yunani “systema” yang
mempunyai pengertian : 1. Suatu keseluruhan komponen yang tesusun dari sekian banyak
bagian. 2. Hubungan yang berlangsung di antara satuan satuan atau komponen komponen
secara teratur. Dari kedua pengertian tersebut kita dapat menarik suatu pengertian lagi bahwa
sistem adalah suatu keseluruhan / keutuhan yang terdiri atas sejumlah bagian, atau komponen
yang saling berhubungan secara teratur yang biasa juga disebut sebaga sub sistem.
Istilah sistem juga sering didefinisikan untuk suatu bangunan atau organisasi atau
lembaga yang terdiri dari sub komponen/elemen, yang berinteraksi, berinterdependensi,
dimana salah satu elemen/komponen apabila salah satu rusak atau hilang maka akan
mengganggu komponen yang lainnya serta merusak/mempengaruhi kualitas kinerja dari
organisasi tersebut. Sistem bukanlah “cara” atau “metode” seperti yang banyak dikatakan
orang. Cara hanyalah sebagian kecil dari suatu sistem. Jadi kita bisa menyimpulkan bahwa
yang dimaksud dengan sistem adalah sebagai suatu kesatuan komponen yang satu sama lain
saling berhubungan untuk mencapai tujuan tertentu.
Pendekatan sistem (System Approach), adalah suatu proses yang dengan kebutuhan
diidentifikasi, problem dipilih, syarat-syarat pemecahan problem diidentifikasi, pemecahan
dipilih dari beberapa alternatif, metode dan alat dicari dan diterapkan, hasil evaluasi, dan
revisi yang diperlukan terhadap seluruh bagian dari sistem tersebut yang sudah dilaksanakan,
sedemikian rupa sehingga kebutuhan dapat tercapai.
Makna sistem dalam pembelajaran maksudnya adalah adanya pemahaman atau asumsi
guru bahwa pembelajaran harus didukung oleh berbagai elemen secara utuh dan
komprehensif, meninggalkan salah satu elemen akan menimbulkan kegagalan proses
pembelajaran. Artinya di dalam pembelajaran guru tidak cukup hanya menguasai materi saja,
guru juga tidak cukup hanya pandai menggunakan media dan metode saja, tetapi guru harus
benar-benar mampu melaksanakan semua faktor yang ada dalam pembelajaran secara
komprehensif.
Pengajaran sebagai suatu sistem merupakan suatu pendekatan pengajar yang
menekankan hubungan sistematik antara seluruh berbagai komponen dalam pengajaran.
Hubungan sistematik berarti bahwa komponen - komponen yang terpadu di dalam suatu
pengajaran bisa sesuai dengan fungsinya saling berhubungan satu sama lain dan membentuk
kesatuan. Hubungan sistematik atau penekanan kepada sistem, merupakan ciri pertama dari
pengajaran ini. Ciri kedua adalah penekanan kepada perilaku yang dapat di ukur atau di
amati.

B. Unsur-unsur Sistem
Adanya unsur di dalam sistem memiliki kedudukan yang sangat penting. Agar suatu
perencanaan dalam sebuah sistem bisa berjalan dengan baik, maka diperlukan unsur-unsur
yang harus ada didalamnya, berikut unsur-unsur dalam suatu sistem yaitu:
 Input (masukan) yaitu unsur-unsur yang sumber-sumbernya diterapkan atau
dimanfaatkan, misalnya: sumber, biaya, personal.
 Output (keluaran) yaitu hasil konversi dari proses suatu sistem, misalnya: hasil,
produk atau keuntungan.
Adapun unsur-unsur dalam sistem pembelajaraan yaitu:
1. Siswa
Proses suatu pembelajaran pada hakikatnya adalah diarahkan untuk
membelajarkan siswa agar dapat mencapai tujuan yang telah ditentukan, Maka proses
pengembangan dan desain pembelajaran, siswa harus dijadikan pusat dari segala
kegiatan. Maksudnya adalah keputusan-keputusan yang diambil dalam perencanaan dan
desain pembelajaran disesuaikan dengan kondisi siswa yang bersangkutan, baik sesuai
dengan kemampuan dasar, minat dan bakat, motivasi belajar, dan gaya belajar siswa itu
sendiri.
2. Tujuan
Tujuan adalah unsur yang terpenting di dalam pembelajaran setelah unsur siswa
sebagai subyek belajar. Tujuan penyelenggaraan pendidikan diturunkan dari visi dan misi
lembaga pendidikan itu sendiri. Misalnya,
a) Melatih siswa agar memiliki kemampuan tinggi dalam bidang tertentu
b) Mengajarkan keterampilan dasar bagi siswa
c) Memberikan jaminan agar menjadi lulusan tenaga kerja yang efektif dalam
bidang tertentu, memiliki kreativias yang tinggi dan sebagainya.
Tujuan yang bersifat khusus yang direncanakan oleh guru meliputi:
a) Pengetahuan, informasi, serta pemahaman sebagai bidang kognitif
b) Sikap dan apresiasi, sebagai tujuan bidang afektif
c) Berbagai kemampuan sebagai bidang psikomotorik.
Dalam konteks pembelajaran, tujuan khusus dirumuskan sebagai teknik untuk mencapai
tujuan pendidikan.
3. Kondisi
Yang di maksud Kondisi di sini adalah semua berbagai pengalaman belajar yang
dirancang agar siswa dapat mencapai tujuan khusus seperti yang telah dirumuskan.
Pengalaman belajar harus bisa mendorong siswa untuk aktif belajar baik secara fisik
maupun nonfisik. Merencanakan pembelajaran salah satunya adalah menyediakan
kesempatan pada siswa untuk belajar sesuai dengan gaya belajarnya sendiri.
4. Sumber-sumber belajar
Sumber belajar berkaitan dengan segala yang memungkinkan siswa dapat
memperoleh pengalaman belajar. Didalamnya dapat meliputi lingkungan fisik seperti
tempat belajar, bahan dan alat yang dapat digunakan, personal seperti guru, petugas
perpustakaan dan ahli media, dan siapa saja yang berpengaruh baik langsung maupun
tidak langsung untuk keberhasilan dalam pengalaman belajar.
5. Hasil belajar
Hasil belajar berkaitan dengan pencapaian dalam memperoleh kemampuan sesuai
dengan tujuan khusus yang direncanakan. Dengan demikian, tugas yang paling utama
guru dalam kegiatan ini adalah merancang instrumen yang dapat mengumpulkan data
tentang keberhasilan siswa mencapai tujuan pembelajaran. Sehingga Berdasarkan data
tersebut guru dapat mengembangkan dan memperbaiki program pembelajaran.
Unsur merupakan sinonim kata komponen. Dilihat dari fungsinya setiap
komponen ada yang bersifat integral dan ada unsur yang tidak integral.
 Unsur integral yaitu unsur yang tidak dapat dipisahkan dari keberadaan sistem itu
sendiri. Misalnya komponen siswa dan guru. Kita akan sulit menganggap bahwa
sekolah itu ada manakala di sekolah itu tidak ada siswa yang diajar atau tidak ada
guru yang mengajar.
 Unsur yang tidak integral yaitu unsur/komponen pelengkap. Maksudnya, walaupun
komponen itu tidak ada, maka tidak akan memengaruhi keberadaan suatu sistem,
walaupun mungkin akan mengganggu perjalanan sistem itu sendiri. Misalnya
komponen perpustakaan dalam suatu lembaga sekolah. Walaupun sekolah tidak
memiliki perpustakaan, akan tetapi tidak akan menggoyahkan keberadaan sekolah
tersebut.

C. Ciri-ciri Sistem
Dari pengertian sistem yang telah dijabarkan di atas dapat diambil ciri utama suatu
sistem, yaitu:
1. Setiap sistem memiliki tujun
Setiap sistem pasti memiliki tujuan. Sehingga Tujuan manusia sebagai organisme
adalah agar dapat melaksanakan tugas kehidupannya. Tujuan keberadaan lembaga
pendidikan adalah agar dapat melayani setiap anak didik untuk mencapai setiap tujuan
pendidikannya. Jadi dengan demikian, setiap sistem memiliki tujuan yang pasti. Tujuan
itulah yang menggerakkan sistem.
2. Setiap sistem memiliki fungsi
Untuk mencapai tujuan, setiap sistem memiliki fungsi tertentu. Misalnya, agar
manusia dapat melaksanakan tugas kehidupannya. Sehingga agar proses pendidikan bisa
berjalan dan dapat mencapai tujuan secara optimal diperlukan fungsi perencanaan, fungsi
administrasi, fungsi kurikulum, fungsi bimbingan, dan lain sebagainya. Fungsi inilah
yang terus menerus berproses hingga tercapainya tujuan.
3. Setiap sistem memiliki komponen
Untuk melaksanakan fungsi-fungsinya tiap sistem pasti memiliki komponen-
komponen yang satu sama lain saling berhubungan. Agar fungsi perencanaan dapat
berjalan dengan baik diperlukan komponen silabus dan RPP, agar fungsi administrasi
dapat menunjang keberhasilan sistem pendidikan diperlukan komponen administrasi
kelas, administrasi siswa, administrasi guru, dan lain sebagainya. Agar supaya kurikulum
bisa berfungsi sebagai alat pendidikan diperlukan komponen tujuan, isi atau meteri
pelajaran, strategi pembelajaran serta komponen evaluasi pembelajaran. Sebagai suatu
sistem setiap komponen harus dapat melaksanakan fungsinya dengan tepat.
Jenis-jenis sistem bisa ditinjau dari aspek-aspek tertentu. Dalam hal ini hanya
ditinjau dari dua aspek yaitu aspek terbuka (suatu sistem yang dapat menerima input dari
luar sistem, misal berupa informasi dari luar) dan Aspek tertutup yang berarti kebalikan
dari aspek terbuka. Perencanaan pendidikan berkaitan dengan sistem terbuka. Oleh sebab
itu yang dibahas adalah sistem terbuka. Berikut ini ciri-ciri sistem terbuka:
a) Mengimport energi, materi, dan informasi dari luar. Pendidikan akan mendatangkan
pengajar atau pendidik, uang, alat-alat belajar, para siswa/ mahasiswa dan
sebagainya dari luar sekolah dan erguruan tinggi.
b) Memiliki proses pendidikan akan memproses para siswa/ mahasiswa sebagai bahan
mentah dalam proses belajar mengajar untuk menjadi bahan jadi beupa lulusan-
lulusan.
c) Menghasilkan output atau mengeksport materi, energi, dan informasi.
d) Merupakan kejadian yang berantai, input diproses mengeluarkan output
e) Memiliki negatif entropy, yaitu suatu usaha untuk menahan kepunahan dengan cara
membuat import lebih besar daripada eksport.
f) Mempunyai alur informasi sebagai umpan balik untuk memperbaiki diri.
g) Ada kestabilan yang dinamis.
h) Memiliki diferensi yaitu spesialisasi-spesialisasi.
i) Ada prinsip equifinalty yaitu banyak jalan untuk mencapai tujaan yang sama.
Pemerintah memberi kesempatan kepada pendidik untuk berkreasi menciptakan
cara-cara yang lebih baik dalam usaha memajukan pendidikan
D. Manfaat Pendekatan Sistem Dalam Pembelajaran
Merencanakan pembelajaran dengan menggunakan pendekatan sistem memiliki beberapa
manfaat, di antaranya:
1. Melalui pendekatan sistem, arah dan tujuan pembelajaran dapat direncanakan dengan
jelas. Dapat kita bayangkan apa yang akan terjadi, manakala dalam suatu proses
pembelajaran tanpa adanya tujuan yang jelas. Tentu, proses pembelajaran tidak akan
menjadi fokus, dalam arti pembelajaran akan menjadi tidak bermakna serta sulit
menentukan efektifitas proses pembelajaran.
2. Pendekatan sistem menuntun guru pada kegiatan yang sistematis.
3. Pendekatan sistem dapat merancang pembelajaran dengan mengoptimalkan segala
potensi dan sumber daya yang tersedia.
4. Pendekatam sistem dapat memberikan umpan balik. Melalui proses umpan balik
pendekatan system dapat diketahui apakah tujuan itu telah berhasil dicapai apa belum.
Hal ini sangat penting sebab mencapai tujuan merupakan tujuan utama dalam berpikir
sistemik.
Lembaga pendidikan secara umum memiliki fungsi sebagai wadah untuk melaksanakan
proses edukasi, sosialisasi dalam transformasi bagi siswa/peserta didik. Bermutu tidaknya
penyelenggaraan sekolah dapat diukur berdasarkan pelaksanaan fungsi-fungsi tersebut.
Beberapa variabel yang dapat mempengaruhi pencapaian tujuan pembelajaran antara lain:
1. Faktor Guru
Guru merupakan komponen yang sangat menentukan. Oleh sebab itu guru adalah
orang yang berhadapan langsung dengan siswa. Dalam sistem pembelajaran, guru bias
berfungsi sebagai desainer pembelajaran, implementator atau keduanya. Sebagai
perencana, guru dituntut untuk memahami secara benar kurikulum yang berlaku,
karakteristik siswa, fasilitas dan sumber daya yang ada, sehingga semuanya dijadikan
komponen-komponen dalam menyusun rencana dan desain pembelajaran.
Dalam melaksanakan fungsinya sebagai implementator dan perancang
pembelajaran, guru dituntut berperan sebagai model dari rancangan yang telah dibuatnya
(suri teladan).
2. Faktor siswa
Siswa adalah organisme yang unik yang berkembang sesuai dengan tahap
perkembangannya. Perkembangan anak adalah perkembangan seluruh aspek
kepribadiannya, akan tetapi tempo dan irama perkembangan masing-masing anak pada
setiap aspek tidak selalu sama. Proses pembelajaran dapat dipengaruhi oleh
perkembangan anak yang tidak sama itu, disamping arak karakteristik lain yang melekat
pada diri anak.
3. Faktor sarana dan Prasarana
Sarana adalah segala sesuatu yang dapat mendukung pembelajaran secara
langsung terhadap kelancaran proses pembelajaran, misalnya media pembelajaran, alat-
alat pekajaran, perlengkapan sekolah, dan lain sebagainya; sedangkan prasarana adalah
segala sesuatu yang secara tidak langsung dapat mendukung keberhasilan proses
pembelajaran. Misalnya, jarak menuju sekolah, penerangan sekolah, kamar kecil, dan lain
sebagainya. Kelengkapan sarana dan prasarana akan membantu guru dalam
penyelenggaraan prosespembelajaran. Jadi, sarana dan prasana merupakan komponen
penting yang dapat mempengaruhi proses pembelajaran.
Terdapat beberapa keuntungan bagi sekolah yang memiliki kelengkapan sarana
dan prasarana. Pertama, kelengkapan sarana dan prasarana dapat menumbuhkan gairah
dan motivasi guru mengajar. Kedua, kelengkapan sarana dan prasarana dapat
memberikan berbagai pilihan kepada siswa untuk belajar.
4. Faktor Lingkungan
Dilihat dari dimensi lingkungan, ada dua faktor yang dapat mempengaruhi proses
pembelajaran, yaitu factor organisasi kelas dan faktor iklim sosial Psikologis.
Faktor lain dari dimensi lingkungan yang dapat mempengaruhi proses
pembelajaran adalah faktor iklim sosial psikologis. Maksudnya adalah keharmonisan
hubungan antara orang yang terlibat dalam proses pembelajaran. Iklim sosial ini dapat
terjadi secara internal maupun eksternal. Secara internal adalah hubungan antara orang
yang terlibat dalam lingkungan sekolah.misalnya; iklim sosial antara siswa dengan siswa;
antara guru dengan guru bahkan antara guru dengan pimpinan sekolah. Adapun yang
dimaksud secara eksternal adalah keharmonisan hubungan antara antara pihak sekolah
dengan dunia luar.
BAB III

PENUTUP

A. Kesimpulan
Pendekatan sistem pembelajaran adalah kumpulan dari sekian banyak komponen
yang saling berintegrasi, saling berfungsi secara kooperaatif dan saling mempengaruhi dalam
rangka untuk mencapai tujuan tertentu.
Pendekatan sistem merupakan alat untuk menemukan sifat-sifat penting dari sistem
yang bersangkutan, yang kemudian memberikan keterangan-keterangan kepada kita
mengenai perubahan-perubahan apa perlu dilakukan untuk memperbaiki sistem tersebut.
DAFTAR PUSTAKA

Burharuddin, Kedudukan Managemen Dalam Pembelajaran, 2002.

Wina Sanjaya, Perencanaan dan Desain Sistem Pembelajaran, Jakarta: Prenada Media Group,
2008

Oemar Hamalik, Perencanaan Pengajaran Berdasarkan Pendekatan Sistem, Jakarta : Bumi


Aksara, 2002.

Pidarta Made, Perencanaan Pendidikan Partisipatori dengan Pendekatan Sistem, Jakarta:


Rineka Cipta, 2005.

Harjanto, Perencanaan Pengajaran, Jakarta: Rineka Cipta, 2008

Ibrahim R. dan Nana syaodih S., Perencanaan Pembelajaran, Jakata: Rineka Cipta, 2003.

Anda mungkin juga menyukai