Anda di halaman 1dari 9

BAB I

PENDAHULUAN

A. Rasionalisasi Pentingnya CJR


CJR atau Critical Journal Review adalah salah satu tugas yang diberikan kepada
mahasiswa, yang intinya adalah mereview satu atau lebih jurnal yang relevan terhadap
matakuliah yang bersangkutan. Dengan adanya CJR ini mahasiswa jadi mendapat
banyak pengetahuan mengenai membandingkan dan mereview suatu atau lebih jurnal
penelitian mengenai mata kuliah terkait, selain itu mahasiswa juga dapat mengetahui dan
memahami dalam hal melakukan sebuah penelitian di bidangnya masing-masing.

B. Tujuan Penulisan CJR


Tujuan dari penulisan CJR ini yaitu karena sebagai salah satu pemenuhan dari tugas
yang diberikan oleh dosen pengampu, sebagaimana CJR ini dibuat untuk menambah
pemahaman mata kuliah dengan cara mereview point-point yang terpenting saja, dan
meningkatkan, kesadaran para pembaca mengenai materi yang bersangkutan serta
menguatkan pemahaman akan isi dari jurnal terkait. Selain itu, untuk menguatkan
pemahaman pola pikir mahasiswa terhadap mata kuliah terkait berbasis penelitian.

C. Manfaat
CJR ini bermanfaat bagi pembaca, karena CJR ini membantu kita untuk memahami
suatu jurnal dengan cara yang sangat mudah, mengetahui isi sebuah jurnal dan sistematika
jurnal dengan lebih mendalam, dan juga dapat sebagai perbandingan jurnal-jurnal yang
relevan terhadap satu matakuliah.

D. Identitas Artikel dan jurnal yang diriview


Jurnal Utama

1. Judul Artikel : Penulisan Karya Tulis Ilmiah Mahasiswa Dengan Media Aplikasi
Pengolah Kata
2. Nama Jurnal : Jurnal Pendidikan Bahasa dan Sastra Indonesia
3. Pengarang Artikel : Fajar Kurniadi
4. Volume : 1(2)
5. Halaman : 267-277
6. Tahun : 2017
7. Nomor ISSN : 2580-9040
8. Alamat Situs : doi.org/10.21009/AKSIS.010208

Jurnal Pembanding

1. Judul Artikel : Penggunaan Bahasa baku dalam karya ilmiah Mahasiswa


2. Nama Jurnal : Jurnal Tarbiyah (Jurnal Ilmiah Kependidikan)
3. Pengarang Artikel : Jamilah
4. Volume : 6(2)
5. Halaman : 41-51
6. Tahun : 2017
7. Nomor ISSN : 2088-6991
8. Alamat Situs : https://dx.doi.org/10.18592/tarbiyah.v6i2.1603
BAB II
RINGKASAN ARTIKEL/HASIL PENELITIAN

A. Jurnal Utama
Semakin banyak membaca akan berbanding lurus dengan semakin baiknya kemampuan
menulis. Karya ilmiah adalah hal yang tidak asing bagi mahasiswa. Sejak baru menyandang
status mahasiswa saja, mereka sudah dihadapkan dengan berbagai tugas seperti observasi,
menganalisis, mengkritisi, dan lainnya yang pada akhirnya adalah pembuatan karya ilmiah
sebagai laporan. Hal ini pun dinyatakan Wahyuni (2016) kemampuan pemahaman bacaan,
kemampuan berpikir kritis, dan pengaturan diri dapat dieksplorasi pada mahasiswa tingkat
awal untuk meningkatkan kemampuan menulis ilmiah. Karya ilmiah bermula dari adanya
masalah. Untuk dapat memecahkan masalah, peneliti harus memahami asal-muasal masalah
itu dengan mencari banyak teori. Teori yang terkumpul disimpulkan dan membentuk sebuah
pemahaman baru. Pemahaman baru tersebut pun harus dipadukan dengan data lapangan agar
tidak hanya berpandangan sempit. Data lapangan dapat diambil dengan observasi,
penyebaran kuesioner, wawancara, dan lainnya. Data yang telah diperoleh lalu dipadukan
dengan teori dan menghasilkan simpulan baru. Dari simpulan ini, peneliti harus menarik
kaitan antara data dan fakta untuk dapat menemukan solusi.
Karya ilmiah mempunyai beragam jenis, di antaranya artikel, makalah, skripsi, tesis, dan
disertasi. Jenis karya ilmiah tersebut mempunyai ciri khas dan kegunaan yang berbeda.
Secara fisik, mereka mempunyai kedalaman yang berbeda. Artikel adalah karya ilmiah yang
ditampilkan secara sederhana. Dari jumlah fisiknya, artikel mempunyai minimal 10- 20
halaman atau tidak lebih dari 5000 kata. Artikel pun berpotensi dimuat dalam jurnal sebagai
publikasi ilmiah. Selanjutnya, makalah mempunyai fisik yang lebih banyak dibanding artikel.
Makalah mempunyai bab dan subbab yang terstruktur, jelas, dan runtut. Begitu pula untuk
skripsi, tesis, dan disertasi yang digunakan untuk keperluan menyelesaikan studi di
perguruan tinggi. Kompleksitas skripsi, tesis, dan disertasi pun meningkat mengikuti jenjang
studinya. Di perguruan tinggi, menulis merupakan sebuah keharusan. Sejak masuk hingga
akan lulus, mahasiswa harus berkutat pada keterampilan menulis. Terlebih bagi mahasiswa
tingkat akhir yang harus membuat tugas akhir/skripsi.
B. Jurnal Pembanding
Fungsi bahasa ada beberapa macam, di antaranya adalah sebagai alat komunikasi.
Mahasiswa sebagai penulis karya ilmiah berupaya mengomunikasikan hasil pikirannya
kepada pembaca. Untuk itu diperlukan sarana dalam melakukannya, yakni bahasa Indonesia
ragam tulis, khususnya adalah ragam baku tulis. Mahasiswa diwajibkan untuk dapat
membuat suatu karya ilmiah. Hal ini dikarenakan mahasiswa diharuskan mampu berpikir
secara kritis, sistematis dan dapat dipertanggungjawabkan secara ilmiah. Tidak semua
mahasiswa mampu menulis karya ilmiah dengan menggunakan bahasa Indonesia yang baik
dan benar. Tulisan ini bermaksud untuk membahas mengenai bagaimana penggunaan bahasa
baku dalam membuat suatu karya ilmiah. Ragam bahasa yang digunakan dalam karya tulis
ilmiah menunjukkan bahasa yang sesuai dengan bidangnya, yaitu ragam keilmuan. Sudah
selayaknya bahasa yang dipakai adalah bahasa Indonesia baku. Ciri bahasa baku
sebagaimana dikemukakan Meoliono (1988) adalah a) mempunyai kemantapan dinamis,
artinya kaidah bahasa itu bersifat tetap dan tidak berubah setiap saat, b) sifat kecendekiaanya,
artinya perwujudan satuan bahasa yang mengungkapkan penalaran yang teratur dan logis,
dan c) adanya proses penyeragaman kaídah bukan penyamaan ragam bahasa, atau
penyeragaman variasi bahasa. Sifat kecendekiaan juga merupakan ciri bahasa baku. Ragam
baku bersifat cendekia karena ragam baku dipakai pada tempat-tempat resmi. Pewujud ragam
baku ini adalah orang-orang yang terpelajar atau cendekia. Di samping itu, ragam baku dapat
dengan tepat memberikan gambaran apa yang menjadi maksud dari pembicara atau penulis.
Ragam baku bersifat seragam. Pada hakikatnya, proses pembakuan bahasa ialah proses
penyeragaman bahasa. Dengan kata lain, pembakuan bahasa adalah pencarian titik-titik
keseragaman. Setelah dikenali ciri-ciri bahasa baku, berikut ini dijabarkan pembakuan di
bidang ejaan, lafal, kata, dan kalimat.
BAB III

KELEBIHAN DAN KEKURANGAN JURNAL

A. Kelebihan Jurnal
B. Kekurangan Jurnal
C.
a. Kedalaman Uraian Materi
Kedua jurnal memiliki kedalaman uraian materi yang saling berhubungan mengenai
Penulisan Karya Tulis Ilmiah Mahasiswa Dengan Media Aplikasi Pengolah Kata Dengan
Bahasa Baku. Pada jurnal Utama membahas mengenai penulisan teks ilmiah terutama
pada kalangan mahasiwa/i dengan metode kualitatif dengan pendekatan deskriptif
analitik. Peneltiain kualitatif lebih menekankan pada analisis empirik yang diambil dari
berbagai sumber di masyarakat. Populasi penelitian ini adalah mahasiswa sebanyak
delapan kelas. Sampel yang diambil dalam penelitian ini adalah delapan dari dua puluh
dua kelas. Selain itu pada Jurnal Utama menggunakan penggunaan aplikasi pengolah kata
yang tersedia secara gratis dari berbagai provider yang menjadi satu cara untuk
mengefektifkan penulisan referensi dan daftar pustaka pada karya ilmiah. Pada jurnal
pembanding membahas mengenai penulisan teks ilmiah dengan Ragam bahasa yang
digunakan pada karya ilmiah adalah ragam baku tulis. Bahasa baku adalah bahasa standar
yang digunakan dalam kalangan ilmiah. Ada kaidah-kaidah yang perlu dipenuhi dalam
penulisan tersebut, yaitu sesuai dengan Ejaan Bahasa Indonesia Yang Disempurnakan
(EYD).Hal-hal yang perlu diperhatikan adalah penulisan huruf kapital dan miring, bentuk
penyerapan kata asing, penggunaan kata yang tidak tepat situasinya, pemotongan kata,
dan kata-kata mubazir.

b. Keterkaitan Antar Jurnal


Keterkaitan antara jurnal utama dan jurnal pembanding adalah memiliki materi yang
sama yaitu penulisan teks ilmiah menggunakan bahasa baku dan pengolahan kosa kata
yang benar. kedua jurnal ini dapat dikategorikan sebagai jurnal yang mudah dimengerti
karena bahasa yang digunakan bahasa baku sehingga mudah untuk dimengerti terutama
bagi para mahasiswa/i.selain itu juga kedua jurnal ini masing-masing memiliki susunan
bab, subbab, maupun subsubbab. Kedua jurnal ini memiliki contoh kalimat baku maupun
perbaikan kosa kata yang dapat digunakan dalam pembuatan teks ilmiah yang baik dan
baku.

c. Kemutakhiran Isi Jurnal


Kedua jurnal ini dilengkapi dengan materi yang didapat dari buku maupun jurnal
penelitian yang sudah berstandar nasional, yang dilengkapi contoh kalimat baku untuk
pembuatan teks ilmiah, selain itu kedau jurnal ini dapat dikategoriakan sebagi jurnal baru
(2017) dengan bahasa yang mudah dimengerti dan dipahami.

B. Kekurangan Jurnal
a. Kedalaman Uraian Materi
Kedua jurnal ini menurut saya tidak memiliki kelemahan didalam kedalaman
uraian materi, karena kedua jurnal memilki materi yang baik dan saling berhubungan
menegai teks ilmiah mengguanakan bahasa baku.

b. Keterkaitan Antar Jurnal


Kedua jurnal ini menurut saya tidak memilki kelemahan dalam keterkaitan antar
jurnal, karen kedua jurnal saling berhubungan.

c. Kemutakhiran Isi Jurnal


Kedua jurnal ini menurut saya tidak memiliki kelemahan dalam kemuktahiran isi
jurnal.
BAB IV

IMPLIKASI

Implikasi Terhadap :

A. Teori
Kedua jurnal memiliki teori yang sangat baik, karena banyak mengambil teori-teori awal
ataupun fakta yang ada melalui penelitian yang sudah ada. Sebagai mahasiswa kita dapat
menjadi kedua jurnal ini menjadi salah satu referensi dalam menyelesaikan tugas baik untuk
dalam bentuk makalah. kedua jurnal ini juga memiliki manfaat yang besar bagi para pembaca
yang telah didaasri oleh ataeori yang sudah benar.

B. Program Pembangunan di Indonesia


Perkembangan bahasa Indonesia saat ini semakin baik, apalagi dengan makin
diminatinya Bahasa Indonesia oleh masyarakat internasional. Bahkan Bahasa Indonesia pun
saat ini menjadi bahan pembelajaran di negara – negara asing seperti Australia, Belanda,
Jepang, Amerika Serikat, Inggris, Cina, dan Korea Selatan. Salah satu cara yang dapat kita
lakukan dalam perkembangan bahasa indonesia adalah dengan cara menulis karya teks
ilmiah menggunakan bahasa baku. semakin banyak kita membaca buku yang menggunakan
bahasa baku maka akan semakin berkembang atau semakin bertumbuh bahasa baku yang
akan kita terapkan dikehidupan sehari-hari.

C. Pembahasan dan Analisis


Dalam Kedua jurnal ini pembahasan dan analisis yang dijelaskan sudah sangat tertata
karena sudah mencantumkan sumber-sumber yang menyatakan manfaat,dampak,Contoh dari
Teks Ilmiah menggunaan bahasa baku yang terkandung dalam bahasa baku walaupun belum
semuanya dijelaskan secara rinci.
BAB V

PENUTUP

A. Kesimpulan
Menulis merupakan kemampuan wajib mahasiswa. penulisan Teks Ilmiah dengan bahasa
baku masih sangat rendah dikalangan mahasiswa/i sekarang. Karya ilmiah mempunyai
beragam jenis, di antaranya artikel, makalah, skripsi, tesis, dan disertasi. Bahasa baku adalah
salah satu ragam bahasa yang dijadikan pokok acuan, yang dijadikan dasar ukuran atau yang
dijadikan standar, digunakan secara efektif, baik, dan benar. Efektif karena memuat gagasan-
gagasan yang mudah diterima dan diungkapkan kembali. Baik karena sesuai kebutuhan:
ruang dan waktu dan benar karena sesuai kaidah kebahasaan, secara tertulis maupun terucap.

B. Saran
Sebagi mahasiwa/i kita seharusnya menggunakan bahasa baku dalam penulisan teks
ilmiah yang menjadi dasar kita untuk lebih mengetahui apakah bahasa yang kita gunakan
baku atau tidak, selanjutnya penerapan bahasa baku dikehiduapan sehari-hari dapat kita
lakukan sesuai dengan tempat atau posisi kita (tidak harus setiap saat menggunakan bahasa
baku).
DAFTAR PUSTAKA

Fajar Kurniadi.,2017, Penulisan Karya Tulis Ilmiah Mahasiswa Dengan Media Aplikasi
Pengolah Kata, AKSIS Jurnal Pendidikan Bahasa dan Sastra Indonesia, 1(2):267-277,
ISSN: 2580-9040

Jamilah.,2017, Penggunaan Bahasa baku dalam karya ilmiah Mahasiswa, Jurnal Tarbiyah
(Jurnal Ilmiah Kependidikan),6(2):41-51, ISSN:2088-6991

Anda mungkin juga menyukai