Anda di halaman 1dari 13

MANAJEMEN PEMASARAN

“Mengembangkan Strategi dan Rencana Pemasaran”

OLEH :
KELOMPOK 2

1. Belina Nur Panilan (2004721)


2. Canty Risa Arnar (7203143028)
3. Intan Theresia Br. Tambunan (7203143021)
4. Ryo Martin Anggara Hutapea (1234567890)

PROGAM STUDI S1 PENDIDIKAN BISNIS


FAKULTAS EKONOMI
UNIVERSITAS NEGERI MEDAN
2021

i
DAFTAR ISI

DAFTAR ISI...................................................................................................................................i

BAB I PENDAHULUAN..............................................................................................................1

A. Latar Belakang Masalah.......................................................................................................1

B. Rumusan Masalah.................................................................................................................1

C. Tujuan Penulisan..................................................................................................................1

BAB II PEMBAHASAN................................................................................................................2

A. Nilai Pelanggan.....................................................................................................................2

B. Perencanaan Strategi Koorporat dan Divisi..........................................................................3

C. Perencanaatn Strategi Unit Bisnis........................................................................................6

D. Perencanaan Produk..............................................................................................................7

BAB III PENUTUP........................................................................................................................9

A. Kesimpulan...........................................................................................................................9

B. Saran.....................................................................................................................................9

DAFTAR PUSTAKA...................................................................................................................10

i
BAB I

PENDAHULUAN

A. Latar Belakang Masalah


Unsur utama proses manajemen pemasaran adalah strategi dan rencana pemasaran yang
mendalam dan kreatif yang dapat memandu kegiatan pemasaran. Pengembangan strategi
pemasaran yang benar sepanjang waktu memerlukan bauran disiplin dan fleksibilitas.
Perusahaan harus tetap berpegang pada strategi, tetapi juga menemukan cara baru untuk terus
mengembangkannya. Pemasaran juga harus selalu meningkatkan strategi untuk sejumlah
produk dan jasa di dalam organisasinya. Setelah pengembangan rencana pemasaran, manajer
kemudian fokus dengan pelaksanaaan. Pelaksanaan adalah meletakkan rencana pemasaran
kedalam opeerasi. Keputusan operasional yang merupakan keputusan jangka pendek untuk
membantu pelaksanaan strategi akan dibutuhkan dalam pelaksanaan.

B. Rumusan Masalah
1. Bagaimana proses penghantaran nilai dan bagaimana rantai nilai?
2. Bagaimana orientasi pemasaran holistik dan nilai pelanggan?
3. Apasaja kegiatan perencanaan strategi koorporat dan divisi?
4. Bagaimana proses perencanaan strategi unit bisnis?
5. Apasaja fase-fase dalam perencanaan produk?

C. Tujuan Penulisan
1. Dapat menjelaskan proses penghantaran nilai dan bagaimana rantai nilai
2. Mengetahui orientasi pemasaran holistik dan nilai pelanggan
3. Dapat mengidentifikasi kegiatan perencanaan strategi koorporat dan divisi
4. Mengetahui bagaimana proses perencanaan strategi unit bisnis
5. Mengetahui bagaimana fase-fase dalam perencanaan produk

1
BAB II

PEMBAHASAN

A. Nilai Pelanggan
Dalam ekonomi yang sangat kompetitif, dengan semakin banyaknya pembeli rasional
yang dihadapkan dengan segudang pilihan, perusahaan hanya dapat meraih kemenagan
dengan melakukan proses penghantaran nilai yang bagus serta memilih, menyediakan, dan
mengomunikasikan nilai yang unggul.
1. Proses Penghantaran Nilai
Urutan penciptaan dan penghantaran nilai dapat dibagi menjadi tiga fase. Fase
pertama, memilih nilai, merepresentasikan “pekerjaan rumah” pemasaran yang harus
dilakukan sebelum produk dibuat. Staf pemasaran harus mensegmentasikan pasar,
memilih sasaran pasar yang tepat, dan mengembangkan penawaran positioning nilai.
Rumus “segmentasi, penentuan sasaran, positioning (STP)” adalah inti dari
pemasaran strategis. Fase kedua adalah menyediakan nilai. Pemasaran harus
menentukan fitur produk tertentu, harga dan distribusi. Tugas dalam fase ketiga
adalah mengomunikasikan nilai dengan mendayagunakan tenaga penjualan, promosi
penjualan, iklan dan sarana komunikasi lain untuk mengumumkan dan
mempromosikan produk. Setiap fase nilai ini mempunyai implikasi biaya
2. Rantai Nilai
Rantai nilai mengidentifikasi sembilan kegiatan yang secara strategis relevan lima
kegiatan primer dan empat kegiatan pendukung yang menciptakan nilai dan biaya
dalam bisnis yang spesifik.
Kegiatan primer adalah:
a. logistik ke dalam atau memasukkan bahan dalam bisnis.
b. Operasi akhir atau mengubah bahan menjadi produk akhir.
c. Logistik ke luar atau mengirimkan produk akhir.
d. Memasarkan produk, yang meliputi penjualan.
e. Memberikan layanan produk.
Kegiatan pendukung mencakup:

2
a. Pengadaan
b. pengembangan teknologi
c. manajemen sumber daya manusia
d. infrastruktur perusahaan – ditangani oleh departemen khusus.

Rantai nilai menampilkan nilai keseluruhan, dan terdiri dari aktivitas nilai dan
marjin. Aktivitas nilai merupakan aktivitas nyata secara fisik dan teknologi yang
dilakukan perusahaan. Yaitu dengan membangun blok dimana perusahaan
menciptakan sebuah produk yang berharga bagi pembelinya.
3. Orientasi Pemasaran Holistik dan Nilai Pelanggan
Orientasi pemasaran holistic dapat juga memberikan pengertian yang mendalam
tentang merebut nilai pelanggan. Menurut pendapat ini, pemasar holistic berhasil
dengan mengelola jaringan nilai unggul yang menyerahkan satu level mutu yang
tinggi, jasa, dan kecepatan produk. Kerangka kerja pemasaran holistic dirancang
untuk menjawab tiga pertanyaan manajemen kunci yakni sebagai berikut:
a. Eksplorasi nilai: bagaimana perusahaan dapat mengidentifikasi peluang nilai
baru?
b. Penciptaan nilai: bagaimana perusahaan secara efisien menciptakan tawaran
nilai baru yang lebih menjanjikan?
c. Penyerahan nilai: bagaimana perusahaan menggunakan kapabilitas dan
infrastrukturnya untuk menterahkan tawaran nilai baru secara lebih efisien?

B. Perencanaan Strategi Koorporat dan Divisi

Perencanaan strategi koorporat adalah sebuah deskripsi, keterangan dan interelasi dari
bidang-bidang fungsional suatu perusahaan seperti akuntansi, finansial, pemasaran, produksi.
Hal tersebut di ekpresikan dalam bentuk sekumpulan hubungan matematika dan logika sehingga
dapat memproduksi bermacam-macam laporan, termasuk laporan keuangan. Tujuan dari suatu
model perencanaan strategi koorporat adalah untuk meningkatkan kualitas perencanaan dan
pengambilan keputusan, mengurangi resiko atau keputusan yang diambil.

3
Perusahaan-perusahaan korporasi atau perusahaan yang mempunyai beberapa divisi perlu
menetapkan perencanaan strategis yang handal, agar perusahaan tersebut dapat survive dari
berbagai kondisi perekonomian yang ada. Adapun kegiatan perencanaan ini terdiri dari 4
kegiatan,yakni:

a. Mendefinisikan misi korporat


b. Menentukan unit-unit bisnis strategis
c. Menegasikan sumber daya pada setiap SBU
d. Menilai peluang pertumbuhan

1. Mendefinisikan misi korporat


Misi korporat adalah merupakan suatu penetapan rencana tentang tujuan dan sasaran dari
perusahaan itu. Misi ini dibuat dan direvisi secara berkala disesuaikan dengan kondisi
ekonomi dan pasar sehingga akan memicu para manager dan bawahannya untuk tetap
memfokuskan pada misi tersebut.
Pernyataan misi yang baik mempunyai lima karakteristik utama :
a. Memfokuskan diri pada jumlah tujuan yang terbatas.
b. Menekankan kebijakan dan nilai utama perusahaan.
c. Pernyataan misi mendefinisikan bidang kompetitif utama tempat perusahaan akan
beroperasi.
d. Mengambil pandangan jangka panjang.
e. Pendek,mudah diingat dan mempunyai arti.
2. Menentukan unit-unit bisnis strategis
Sebuah bisnis dapat mendefinisikan dirinya sendiri berdasarkan tiga dimensi, yaitu:
kelompok pelanggan, kebutuhan pelanggan dan teknologi. Tiga Karakteristik Unit Bisnis
Strategis, yakni:
a. UBS adalah satu bisnis tunggal, atau kumpulan bisnis yang behubungan, yang dapat
direncanakan secara terpisah dari bagian perusahaan lainnya.
b. UBS mempunyai kelompok pesaingnya sendiri.

4
c. UBS mempunyai manajer yang bertanggungjawab atas perencanaan strategis dan
kinerja laba, yang mengendalikan sebagian besar faktor yang mempengaruhi laba.

3. Menegasikan sumber daya pada setiap SBU


Pada tahun 1970-an, terdapat beberapa model perencanaan portofolio yang diperkenalkan
untuk memberikan sarana analitis bagi pengambilan keputusan investasi. Model
Perencanaan portofolio seperti ini tidak banyak lagi digunakan karena terlalu sederhana
dan subjektif. Metode terbaru yang digunakan perusahaan untuk mengambil keputusan
investasi internalnya didasarkan pada analisis nilai pemegang saham, dan apakah nilai
pasar perusahaan lebih besar dengan UBS atau tanpa UBS (baik dijual maupun
dipisahkan). Perhitungan nilai ini menilai potensi bisnis berdasarkan peluang
pertumbuhan potensial dan ekspansi global, reposisi atau penentuan ulang sasaran, dan
outsourcing strategis.
4. Menilai peluang pertumbuhan
Penilaian peluang pertumbuhan meliputi perencanaan bisnis baru, penyusutan, dan
menghilangkan bisnis lama.
Peluang pertumbuhan dalam perusahaan terbagi menjadi 4:
a. Pertumbuhan intensif Tindakan pertama yang harus dilakukan manajemen korporat
adalah meninjau peluang meningkatkan bisnis yang ada. Salah satu kerangka kerja
yang berguna untuk mendeteksi peluang pertumbuhan intensif baru disebut “kisi-kisi
perluasan pasar produk”.
b. Pertumbuhan integrative Sebuah bisnis dapat meningkatkan penjualan dan laba
dengan melalui integrasi ke belakang, kedepan, dan horizontal dalam industrinya.
c. Pertumbuhan diversifikasi Pertumbuhan diversifikasi masuk akal ketika ada peluang
baik diluar bisnis yang ada – industri sangat menarik dan perusahaan mempunyai
bauran kekuatan bisnis yang tepat untuk berhasil.

Menyusutkan dan mendivestasikan bisnis lama Bisnis yang lemah memerlukan jumlah
perhatian manajerial dalam porsi yang besar. Perusahaan harus secara seksama
mengurangi,memanen,atau mendivestasikan bisnis lama yang sudah lamban untuk

5
melepaskan sumber daya yang diperlukan agar dapat dipakai pd kegunaan yang lain dan
mengurangi biaya.

C. Perencanaatn Strategi Unit Bisnis

Proses perencanaan strategi unit bisnis meliputi beberapa tahap, yaitu sebagai berikut :

a. Misi Bisnis
Setiap unit bisnis harus mengidentifikasikan misi spesifiknya dalam misi perusahaan
yang lebih luas.
b. Analisis SWOT
Keseluruhan evaluasi tentang kekuatan, kelemahan, peluang, dan ancaman perusahaan
disebut analisis SWOT. Analisis SWOT (Strengths-Weakness-OpportunitiesThreats)
merupakan cara untuk mengamati lingkungan pemasaran eksternal dan internal.
1. Analisis Lingkungan Eksternal (Peluang dan Ancaman). Unit bisnis harus mengamati
kekuatan lingkungan makro yang utama dan faktor lingkungan mikro yang signifikan,
yang mempengaruhi kemampuanya dalam menghasilkan laba. Unit bisnis harus
menetapkan sistem intelejen pemasaran untuk menelusuri tren dan perkembangan
penting serta semua peluang dan ancaman yang berhubungan dengannya.
2. Analisis Lingkungan Internal (Kekuatan dan Kelemahan) Kemampuan menemukan
peluang yang menarik dan kemampuan memanfaatkan peluang tersebut adalah dua
hal yang berbeda. Setiap bisnis harus mengevaluasi kekuatan dan kelemahan
internalnya.

c. Formulasi Tujuan
Setelah perusahaan melakukan analisis SWOT, perusahaan dapat terus
mengembangkantujuan khusus untuk periode perencanaan. Tahap proses ini disebut
formulasi tujuan (goalformulation). Tujuan adalah sasaran yang spesifik menyangkut
besaran dan waktu.
Sebagian unit bisnis mengejar bauran sasaran, termasuk profitabilitas,
pertumbuhan penjualan, peningkatan pangsa pasar, kandungan risiko, inovasi, dan
reputasi. Unit bisnis menetapkan sasaranini dan kemudian mengelolanya berdasarkan

6
sasaran tersebut (management by objectives MBO).Agar sistem MBO berhasil, tujuan
unit harus memnuhi empat kriteria:
 Tujuan harus diatur berurutan, mulai dari yang paling penting sampai yang paling
tidak penting - Sebisa mungkin, tujuan harus bersifat kuantitatif
 Tujuan harus realistis
 Tujuan harus konsisten
d. Formulasi Strategis
Setiap bisnis harus merancang sebuah strategi untuk mencapai tujuannya, yang
tediri daristrategi pemasaran serta strategi teknologi dan strategi pengadaan yang
kompatibel
e. Strategis Generik Porter
Michael Porter mengajukan tiga strategi generic yang memberikan titik awal yang
baik untuk berpikir secara strategis:
 Keunggulan biaya secara keseluruhan.
 Diferensiasi
 Fokus
f. Formulasi dan Implementasi Program
Formulasi dan Implementasi ProgramStrategi pemasaran yang bagus dapat gagal
akibat implementasi yang buruk. Jika sebuah perusahaan memutuskan untuk
mempertahankan kepemimpinan perusahaannya, perusahaan ituharus merencanakan
program untuk memperkuat departemen HRD-nya, mengumpulkan intelijen teknologi,
mengembangkan produk canggih, melatih wiraniaga teknik, dan mengembangkan iklan
untuk mengembangkan kepemimpinan teknologinya.
g. Umpan Balik dan Kendali
Penyesuaian strategis perusahaan dengan lingkungan akan sangat terganggu,
karena lingkungan pasar berubah lebih cepat daripada tujuh S perusahaan (strategi-
struktur-sistem-style-skill-staf-shared value). Peter Drucker menyatakan bahwa lebih
penting “melakukan hal yang benar” agar efektif daripada “melakukan hal dengan benar”
agar efisien. Perusahaan yang paling berhasil adalah yang piawai melakukan keduanya.

D. Perencanaan Produk

7
Strategi positioning dan diferensiasi pada perusahaan harus dinamis seiring perubahan
produk, pasar dan pesaing melalui siklus hidup produk (product life cycle). Terkait dengan
PLC, terdapat 4 (empat) hal yang perlu mendapat perhatian, yakni:
 Produk mempunyai waktu hidup yang terbatas.
 Penjualan produk melalui beberapa fase, yang masing-masing fase akan memiliki
tantangan, peluang dan masalah yang berbeda.
 Laba meningkat dan menurun di setiap fase yang berbeda dalam PLC.
 Produk membutuhkan marketing, financial, manufaktur, pembelian dan sumberdaya
manusia yang berbeda pada setiap fasenya.

Masa Strategi
Pengenalan Produk dasar
Pertumbuhan Peningkatan produk
Pematangan Diferensiasi
Penurunan Rasionalisasi

1. Pada fase pengenalan, produk yang dikenalkan adalah produk dasar. Terdapat 2 (dua)
alasan melakukan hal ini, yakni:
 produk versi canggih belum dikembangkan.
 sesungguhnya terdapat argumen strategis untuk tidak meluncurkan suatu
produk dengan semua keistimewaan. Kita perlu menyimpan keistimewaan itu
untuk ditambahkan di kemudian hari.
2. Pada fase pertumbuhan, produk ditingkatkan dalam beragam cara, misalnya dengan
menambahkan fitur-fitur baru.
3. Pada fase pematangan, diferensiasi produk dilakukan untuk membuat banyak pilihan
variasi yang dijual pada berbagai macam segmen.
4. Pada fase penurunan mungkin tidak menguntungkan tetap menjaga semua ragam
produk, maka ragam produk yang kinerjanya kurang bagus akan dihilangkan.

Rasionalisasi produk merupakan sebuah paradoks yang sering menyebabkan manajemen


sulit membuat keputusan. Jika diputuskan akan menghilangkan ragam produk yang tidak
menguntungkan, maka dalam jangka pendek akan memperburuk kinerja keuangan, karena

8
perusahaan masih mengeluarkan biaya tidak langsung yang terkait. Seni dari manajemen
multyproduct adalah membawa produk baru untuk menggantikan produk lama yang tidak laku.

9
BAB III

PENUTUP

A. Kesimpulan
Perencanaan strategi pemasaran adalah bagaimana cara untuk dapat menemukan berbagai
peluang menarik dan menyusun strategi yang menguntungkan. Adapun kegiatan perencanaan
ini terdiri dari 4 kegiatan yaitu : Mendefinisikan misi korporat, Menentukan unit-unit bisnis
strategis, Menegasikan sumber daya pada setiap SBU, Menilai peluang pertumbuhan.
Adapun proses perencanaan pemasaran terdiri dari analisis hasil prestasi
kegiatan pemasaran, analisis SWOT pemasaran perusahaan, penentuan tujuan (Objek) pemas
aran, penetapan strategi pemasaran,. penetapan target pemasaran, penyusunan rencana pemas
aran, penyusunan program pemasaran, penyusunan anggaran pemasaran.

B. Saran
Didalam pemasaran suatu produk diperlukan perencanaan yang strategis. Hal tersebut
melalui suatu proses yang berhubungan antara yang satu dengan yang lain. Untuk itu, dalam
strategi perencanaan dan proses pemasaran hendaknya direncanakan dengan sebaik-baiknya
dan dapat di realisasikan kedepannya jadi tidak hanya semata perencanaannya saja.

10
DAFTAR PUSTAKA

11

Anda mungkin juga menyukai