Anda di halaman 1dari 69

KONSEP MANAJEMEN

RISIKO K3
Dr. Ikhram Hardi S., SKM., M.Kes.
LATAR BELAKANG
DEFINISI MANAJEMEN RISIKO K3
OUTLINE PERKEMBANGAN MANAJEMEN RISIKO K3
HUBUNGAN MANAJEMEN RISIKO DENGAN K3
PROSES MANAJEMEN RISIKO K3 DALAM SMK3
LATAR BELAKANG
LATAR BELAKANG

Era
Industrialisasi Permasalahannya Sgt Kompleks
dan Era
Informasi
Memerlukan Dukungan TK yg
Sehat & Produktif Dgn Suasana
Kerja Aman, nyaman & serasi

SDM Merupakan Asset

Dlm Pelaksanaan Kegiatan Industri


Harus mendpt perlindungan & Dijaga
dr Kemungkinan Kecelakaan
Datang Sehat, Kerja Giat, Pulang Selamat

Company Regulation
HES Mgmt Plan
Masa Depan Cerah Housekeeping • Keuntungan yang besar
• Sehat Jasmani Access Control •Perusahaan Yang Dihargai
• Sehat Rohani Work Permit •Diperhitungkan didunia bisnis
• Cukup Materi
Lock Out Tag Out
SOP/JSA
PPE
MSDS
Etc
LATAR BELAKANG

Tenaga kerja :
Sehat,
Produktif
TK :
Sakit
Sehat fisik
mental sosial Celaka
spritual & Injury
Produktif
Accident
Death

Terpajan bahan
berbahaya di
tempat kerja
Kumparan Kabel Rig
PERHIASAN (Tempat Jepitan)

Sekretaris ini sedang bekerja di kantor. Ia Dengan memperkirakan sebelumnya resiko-


membuka sebuah “filing cabinet” untuk resiko yang dapat timbul.
mengambil beberapa dokumen. Mengenali jepitan-jepitan yang mungkin timbul
Kabinet tersebut menutup dengan sebelum mulai bekerja.
sendirinya dan menjepit tangannya tanpa Berhati-hati dalam menempatkan jari tangan.
ada peringatan terlebih dahulu.

Cincinnya terjepit sewaktu ia mencoba


melepaskan tangannya … !
Fatality (Bekasap, 29 April 2001)

 Motor Vehicle Accident


• Thrown out through windshield and
run over by his own truck

WHY

• Speeding for road condition


• Not expect unexpected Position of the victim
• Safety belt unavailable for driver fell down from the cabin to
the ground/road.
• Only one of two cabin locks functioning properly
• Improper vehicle inspection & follow up
• Road condition – large pot hole, wet road
RUMUS STANDARD PENCEGAH KECELAKAAN

SEE

THINK KETAHUI ADANYA BAHAYA

KETAHUI CARA MENGATASINYA

DO
BERTINDAK TEPAT PADA WAKTUNYA
LATAR BELAKANG

Kenapa
HANYA
pencapaian Apakah ini yang kita
KEBERUNTUNGAN
bisa tinggi? harapkan?
OH…
TENTU.!!

SANGAT
Apakah iniTDK
kita Bagaimana
PERLUjika
DIHARAPKAN
harapkan? PERBAIKAN
begini?

BURUK BAGUS
CARA KERJA
Penerapan secara sistematis dari kebijakan
manajemen, prosedur dan aktivitas dalam
kegiatan identifikasi bahaya, analisa, penilaian,
evaluasi, penanganan dan pemantauan serta
DEFINISI review risiko.
MANAJEMEN Suatu Upaya mengelola risiko K3 untuk
RISIKO K3 mencegah terjadinya kecelakaan yang tidak
diinginkan secara komprehensif, terencana dan
terstruktur dalam suatu kesisteman yang baik
1970: didirikan Institute of Risk Management oleh British Council
di Inggris  Pengembangan dan Pembinaan terhadap Ahli2 K3
PERKEMBAN tentang Manajemen Risiko
GAN Perusahaan Asuransi = Perusahaan Penilai Risiko  analisis risiko
terhadap perusahaan2 yang akan mempertanggungkan assetnya
MANAJEMEN Ahli K3 = Pihak Asuransi/Lembaga Risk Surveyor  Pemenuhan
RISIKO K3 Persyaratan dan Standar
Risiko K3  Operational Risk
Masalah K3 bersifat multi disiplin dan
multi aspek  Occupational Health and
Hubungan Safety Risk Manajemen
Manajemen
Aspek K3 Hadir  Risiko keselamatan
risiko dan K3 pekerja, sarana dan lingkungan kerja 
Pengelolaan???
Manajemen Manajemen
Hubungan Risiko K3
Manajemen
risiko dan K3
Hubungan
Manajemen
risiko dan K3
Proses
Manajemen
Risiko dalam
SMK3
MANAJEMEN RISIKO K3

Sumber/situasi yang berpotensi menimbulkan cedera/kerugian


(manusia, properti, lingkungan atau kombinasi ketiganya)

Bahaya fisik/physical hazards


Bahaya kimia/chemical hazards
Bahaya biologi/biological hazards
Bahaya psikologis/psychological hazards
Bahaya ergonomi
MANAJEMEN RISIKO K3

Kombinasi dari kemungkinan (likelihood) dan akibat (Consequence)


dari sebuah kejadian berbahaya yang spesifik.
Risiko akan mempunyai 2 dimensi/parameter yaitu

Kemungkinan Akibat
MANAJEMEN RISIKO K3
TAHAPAN
MANAJEMEN PERSIAPAN
RISIKO
IDENTIFIKASI BAHAYA

MONITOR & REVIEW


ANALISA RISIKO

Penilaian Risiko
AKIBAT KEMUNGKINAN

EVALUASI RISIKO

PENGENDALIAN RISIKO
Source: AS/NZS4360 (1999)
MANAJEMEN RISIKO K3

PERSIAPAN

IDENTIFIKASI BAHAYA

MONITOR & REVIEW


ANALISA RISIKO

Penilaian Risiko
AKIBAT KEMUNGKINAN

EVALUASI RISIKO

PENGENDALIAN RISIKO
Sebelum pelaksanaan manajemen risiko, organisasi perlu melakukan
beberapa persiapan antara lain;
Ruang lingkup kegiatan manajemen risiko
rutin/non rutin (mis : redesain, perbaikan)
aktifitas oleh personil internal &/ eksternal
fasilitas (oleh internal/eksternal)
Personil yang terlibat
PERSIAPAN Standar dalam penentuan kriteria risiko
Prosedur dan dokumentasi terkait, seperti:
prosedur manajemen risiko & komunikasi
daftar bahaya dan risiko (risk register)
form rencana/program pengendalian
KONSEP IDENTIFIKASI
BAHAYA
PERSIAPAN

IDENTIFIKASI BAHAYA

MONITOR & REVIEW


ANALISA RISIKO

Penilaian Risiko
AKIBAT KEMUNGKINAN

EVALUASI RISIKO

PENGENDALIAN RISIKO
Identifikasi bahaya merupakan salah satu
tahap perencanaan dalam Sistem
Manajemen keselamatan dan
kesehatan kerja (SMK3) yang diwajibkan
dalam standar ISO 45001:2018
IDENTIFIKASI maupun PP No.50 Tahun 2012 terkait
BAHAYA SMK3.
Identifikasi Bahaya: Upaya sistematis
(Suatu Teknik Komprehensif) untuk
mengetahui potensi bahaya yang ada di
lingkungan kerja (bahan, alat atau sistem
kerja)
Identifikasi bahaya  fondasi dari
program pencegahan kecelakaan atau
pengendalian risiko di tempat kerja
IDENTIFIKASI
BAHAYA Tanpanya, maka risiko akan sulit
ditentukan sehingga upaya pencegahan
dan pengendalian risiko tidak dapat
dijalankan dengan maksimal
Kemampuan dalam menentukan atau
mengidentifikasi semua bahaya yang ada
dalam kegiatan  Keberhasilan suatu
IDENTIFIKASI proses manajemen risiko K3
BAHAYA
Semua Bahaya yang berhasil di
Identifikasi  Pengelolaan/Manajemen
Komprehensif
Tujuan dari tahap ini adalah untuk mengetahui & mendata bahaya-
bahaya apa saja yang ada di tempat kerjanya.

Personil yang melaksanakan kegiatan identifikasi bahaya perlu


mempertimbangkan hal-hal seperti;

Apa sumber yang berpotensi menimbulkan cidera ?


Bagaimana cidera dapat terjadi ?
Siapa yang dapat cidera ?

Hazard?

Location
Mengurangi probabilitas kecelakaan
Memberikan pemahaman bagi semua pihak mengenai
Tujuan/Manfaa potensi bahaya dari aktivitas perusahaan
t dari Sebagai landasan sekaligus input untuk menentukan
strategi pencegahan dan pengamanan yg tepat dan
Identifikasi efektif
Bahaya Memberikan informasi yg terdokumentasi tentang
sumber bahaya dalam perusahaan kepada semua pihak
khususnya stakeholder.
Harus sejalan dan relevan dengan aktivitas perusahaan
Harus dinamis dan senantiasa mempertimbangkan
IPTEK yg mutakhir
Keterlibatan semua pihak terkait dalam proses
Persyaratan identifikasi bahaya
Identifikasi Tersedianya Metode, peralatan, referensi, data dan
Bahaya dokumen untuk mendukung kegiatan identifikasi
bahaya
Adanya akses terhadap regulasi yg berkaitan dengan
aktivitas perusahaan termasuk pedoman industry dan
data seperti MSDS.
TEKNIK 1. TEKNIK PASIF
IDENTIFIKASI 2. TEKNIK SEMI PROAKTIF
BAHAYA 3. TEKNIK PROAKTIF
1. Menetapkan cara untuk membantu mengidentifikasi bahaya-
bahaya di tempat kerja.
2. Secara teknis, beberapa cara identifikasi bahaya melalui;

Diskusi/Brainstorming
Mereview catatan K3 organisasi;
laporan kecelakaan, laporan bahaya, hasil audit
Studi literatur (MSDS, statistik industri)
Wawancara dengan pekerja (user)
Inspeksi dan observasi tempat kerja
Regulasi dan atau standar K3
Contoh
Pekerja IT atau yang berhubungan dengan komputer dan jaringan
Identifikasi tidak selamanya di tempat yang nyaman karena ruang lingkup
Bahaya Pada pekerjaan IT sangat luas.
Adapun beberapa daftar Pekerjaan IT yang dapat diidentifikasi
Tempat Kerja antara lain
Bidang IT

Sumber Referensi: https://www.rsetiawan.com/2020/10/identifikasi-bahaya-k3lh.html


Ruang tertutup seperti Laboratorium, ruang server, dan ruang
khusus komputer lainnya memiliki resiko bahaya tersembunyi yang
harus diwaspadai.
Contoh bahaya tersembunyi yang sering terabaikan saat di ruang
tertutup:
Mengidentifik 1. Kebakaran akibat konsleting karena kesalahan instalasi listrik,
kelalaian akibat abai keselamatan atau abai terhadap tanda-
asi bahaya tanda kerusakan kabel listrik
kerja di ruang 2. Hipotermia (kedinginan) yang akut atau paru-paru basah karena
terlalu lama bekerja di ruang server dengan AC pendingin yang
tertutup bekerja maksimal.
3. Sikap berbahaya seperti abai terhadap kerapihan tempat
kerja dapat berakibat fatal terjatuh, terpeleset dan lain-lain
4. Tersengat listrik dari badan komputer karena lupa perawatan
berkala
Mengidentifik
asi bahaya Bidang pekerjaan IT komputer dan
jaringan telekomunikasi tidak jarang
kerja di
harus bekerja di ketinggian seperti tiang
ketinggian telepon, tangga, atap rumah, atap gedung
(tower dan tower telekomunikasi.
jaringan)
Contoh identifikasi bahaya tersembunyi yang sering terabaikan saat
bekerja di ketinggian
1. Terjatuh akibat lalai menggunakan APD yang standar,tidak
Mengidentifik mengecek kondisi alat dan bahan, tidak memperhatikan
lingkungan sekitar saat menaiki tangga.
asi bahaya 2. Takut ketinggian tapi memaksa bekerja berakibat pingsan.
kerja di Sangat tidak dianjurkan orang-orang yang memiliki phobia
ketinggian untuk melakukan pekerjaan berbahaya ini
ketinggian 3. Sikap berbahaya seperti abai terhadap peringatan atau belum
(tower memiliki sertifikasi K3 bekerja di ketinggian

jaringan) 4. Tersengat listrik dari tiang telepone, atap gedung atau rumah,
dan besi tower yang tidak sengaja teraliri listrik karena lalai
mengecek kondisi lingkungan dan sekitarnya
1.Upaya atau langkah mengidentifikasi bahaya dan resiko terkait
pekerjaan Komputer dan jaringan

Langkah- Mengumpulkan informasi terkait bahaya yang ada di tempat kerja

langkah 2.Melakukan inspeksi secara langsung untuk menemukan potensi


bahaya yang ada di tempat kerja
Mengidentifik 3.Melakukan identifikasi bahaya terhadap kesehatan kerja
asi bahaya di 4.Melakukan investigasi pada setiap insiden yang terjadi
tempat kerja 5.Melakukan identifikasi bahaya yang terkait dengan situasi darurat
dan aktivitas non-rutin
bidang IT 6.Membuat kategori sifat bahaya yang teridentifikasi, menentukan
langkah-langkah pengendalian sementara, dan menentukan
prioritas bahaya yang perlu pengendalian secara permanen
Thank You
KONSEP PENILAIAN
RISIKO
PERSIAPAN

IDENTIFIKASI BAHAYA

MONITOR & REVIEW


ANALISA RISIKO

Penilaian Risiko
AKIBAT KEMUNGKINAN

EVALUASI RISIKO

PENGENDALIAN RISIKO
Analisis Risiko

Analisis risiko dilakukan dengan menentukan akibat yang


timbul dan kemungkinan akibat tersebut untuk dapat terjadi.
Metode analisis risiko dapat dilakukan dengan cara kualitatif,
semikuantitatif dan kuantitatif.
Salah satu metode yang banyak digunakan yaitu matrik
risiko (kualitatif)
Matriks Penilaian Risiko

AKIBAT
No First Moderate/ Major/ Fatal/Catas
Injuries Aid/Minor Medical Cacat trophic

Almost Certain
Hampir pasti terjadi H H E E E
PELUANG

Likely
Besar kemungkinan terjadi M H H E E
Moderate
Dapat terjadi L M H E E
Unlikley
Kecil kemungkinan terjadi L L M H E
Rare
Jarang terjadi L L M H H
Extreme : Penghentian kegiatan, keterlibatan manajemen puncak
High : Penanganan dengan penjadualan yang secepatnya
Moderate : Penjadualan dan penetapan tanggung jawab tindakan akan ditetapkan
Low : Kendalikan dengan prosedur yang ada/rutin
Sumber AS/NZS 4360 : Risk Management
Evaluasi Risiko

Tahap evaluasi risiko bertujuan agar organisasi dapat menetapkan


keputusan, berdasarkan hasil dari analisa risiko sebelumnya,
mengenai risiko mana yang memerlukan pengendalian & prioritas
pengendaliannya.
Hasil Analisa Risiko

Lakukan pengambilan keputusan

Apakah risiko bisa diterima? Apakah risiko harus


(acceptable risk?) dikendalikan?
(risk reduction/control)?
PENGENDALIAN
RISIKO
Dr. Ikhram Hardi S., SKM., M.Kes.
PERSIAPAN

IDENTIFIKASI BAHAYA

MONITOR & REVIEW


ANALISA RISIKO

Penilaian Risiko
AKIBAT KEMUNGKINAN

EVALUASI RISIKO

PENGENDALIAN RISIKO
Pengendalian Risiko

 Bila suatu risiko tidak dapat diterima maka


harus dilakukan upaya pengendalian risiko
agar tidak menimbulkan
kecelakaan/kerugian.
 Prinsip dari pengendalian risiko/risk control
dalam K3 yaitu:
 Menghindari risiko
 Mengurangi risiko
 mengurangi kemungkinan
 mengurangi akibat
1 Eliminasi

2 Substitusi

3
Rekayasa/
Engineering
4 Pengendalian
Administratif
Alat Pelindung
5
Diri
Hirarki Pengendalian Risiko K3
Eliminasi
Yaitu upaya untuk menghilangkan sumber potensi bahaya di tempat kerja yang berasal dari
bahan, proses, operasi atau peralatan (Permenaker No.5 Tahun 2018)
Subtitusi
Yaitu Upaya untuk mengganti bahan, proses, operasi atau peralatan dari yang berbahaya
menjadi tidak berbahaya (Permenaker No.5 Tahun 2018)
Mengganti bahan bentuk serbuk dengan bentuk pasta
Bahan solvent diganti dengan bahan deterjen
Proses pengecatan spray diganti dengan pencelupan
Hirarki Pengendalian Risiko K3
Rekayasa Teknik: Upaya memisahkan sumber bahaya dari
naker dgn memasang sistem pengaman pada alat, mesin
dan/atau area kerja (Permenaker No.5 Tahun 2018)
Pemasangan alat pelindung mesin (machine guarding)
Pemasangan general dan local ventilation
Pemasangan alat sensor otomatis
Hirarki Pengendalian Risiko K3
Pengendalian Administratif
Pemisahan lokasi
Pergantian shift kerja
Pemberlakuan sistim ijin kerja
Pelatihan karyawan

Pembatasan akses ke area kerja


Hirarki Pengendalian Risiko K3
Penggunaan APD
1. Pakaian Kerja
2. Pelindung tangan
3. Pelindung kaki
4. Pelindung kepala
5. Pelindung mata
6. Pelindung wajah
7. Pelindung bahaya jatuh
8. Alat Pelindung Pernafasan
Sumber: https://bit.ly/3lKKSaK

Sumber: https://muhyidin.id/wp-
content/uploads/2020/10/Perbedaan-
hazard-risk-1280x720.png

Sumber: https://bit.ly/2Z3nQ6q
Thank You
Pemantauan dan Tinjauan Ulang

Setelah rencana tindakan pengendalian risiko dilakukan maka


selanjutnya perlu dipantau dan ditinjau ulang apakah tindakan
tersebut sudah efektif atau belum.

Bentuk pemantauan antara lain ;


• inspeksi
• pemantauan lingkungan
• audit
KONSEP KOMUNIKASI &
KONSULTASI DALAM
MANAJEMEN RISIKO SERTA
PROSES PENGEMBANGANNYA DI
TEMPAT KERJA
PERSIAPAN

IDENTIFIKASI BAHAYA

MONITOR & REVIEW


ANALISA RISIKO

Penilaian Risiko
AKIBAT KEMUNGKINAN

EVALUASI RISIKO

PENGENDALIAN RISIKO
ELEMEN UTAMA DARI MANAJEMEN RISIKO
• Persiapan; Menetapkan strategi, kebijakan organisasi dan ruang lingkup manajemen risiko yang
akan dilakukan.
• Identifkasi bahaya; Mengidentifikasi apa, mengapa dan bagaimana faktor-faktor yang
mempengaruhi terjadinya risiko untuk dianalisis lebih lanjut.
• Analisa risiko; Dilakukan dengan menentukan tingkat frekuensi/probabilitas/ kekerapan dan
konsekuensi/akibat/keparahan yang akan terjadi. Kemudian ditentukan tingkat risikonya dengan
mengalikan kedua variabel tersebut, yaitu (Frequency x Sevetity) atau (Kekerapan x
Keparahan)
• Evaluasi risiko; Membandingkan tingkat risiko yang ada dengan kriteria standar. Setelah itu
tingkatan risiko yang ada untuk beberapa hazards dibuat tingkatan prioritas manajemennya. Jika
tingkat risiko ditetapkan rendah, maka risiko tersebut masuk ke dalam kategori yang dapat
diterima dan mungkin hanya memerlukan pemantauan saja tanpa harus melakukan
pengendalian.
• Pengendalian risiko; Melakukan penurunan derajat probabilitas/kekerapan/ frekuensi dan
konsekuensi/akibat.severity yang ada dengan menggunakan berbagai metode, bisa dengan
hirarki pengendalian, transfer risiko, dlsbg.
• Monitor dan Review; Monitor dan review terhadap hasil sistem manajemen risiko yang
dilakukan serta mengidentifikasi perubahan-perubahan yang perlu dilakukan.
• Komunikasi dan konsultasi; Komunikasi dan konsultasi dengan pengambil keputusan internal
dan eksternal untuk tindak lanjut dari hasil manajemen risiko yang dilakukan.
58
Komunikasi, Konsultasi
Tujuan:
 Memberikan informasi kepada pekerja mengenai risiko yang ada di
tempat kerja
 Memberikan awareness kepada pekerja mengenai risiko dan berperan
aktif dalam identifikasi bahaya
 Memastikan pekerja memahami dan menerima strategi pengendalian
yang ditetapkan

Tentukan:
 Kenapa
 Bagaimana Bahaya/risiko
 Untuk Apa dikomunikasikan
KOMUNIKASI AKTIF: Laporan
POLA/BENTUK Kecelakaan, Permintaan Informasi,
KOMUNIKASI Saran, Pertanyaan, Keluhan/Komplain
DALAM KOMUNIKASI PASIF: Poster, Banner,
MANAJEMEN Pamflet, Booklet, Buletin, Rambu
RISIKO Peringatan, Gambar, Buku Panduan
Kerja, Edaran, Petunjuk Praktis, dll
Bentuk Lain Pelatihan
dalam Sosialisasi, dan Pengarahan
komunikasi Morning Briefing
manajemen Pertemuan/Rapat (Meeting)
risiko Laporan Tahun Perusahaan
Semua pihak perlu berpartisipasi aktif
dalam pengembangan dan penerapan
Manajemen Risiko karena tanpa itu,
Partisipasi/ manajemen risiko tidak akan dapat
berhasil dengan baik.
Konsultasi
Seluruh Pekerja/Staf/Karyawan didorong
dalam untuk berpartisipasi dalam komunikasi
Manajemen aktif dan pasif serta rapat konsultasi
Risiko Konsultasi dengan masyarakat, kontraktor
dan pihak luar dapat dilakukan sbg bentuk
komitmen pd kebijakan komunikasi dan
hubungan perusahaan dengan pihak luar
BENTUK
PARTISIPASI/
KONSULTASI Membentuk Tim Manajemen Risiko
DALAM Tim Identifikasi Bahaya
MANAJEMEN
RISIKO
1. DUKUNGAN/KOMITMEN MANAJEMEN
PROSES 2. KEBIJAKAN DAN ORGANISASI
PENGEMBANG MANAJEMEN RISIKO
AN 3. KOMUNIKASI
MANAJEMEN 4. MENGELOLA RISIKO TINGKAT KORPORAT
RISIKO DALAM  I-P-O
TEMPAT KERJA 5. MENGELOLA RISIKO TINGKAT UNIT
(PERUSAHAAN) KEGIATAN/PROYEK
6. PEMANTAUAN DAN TINJAU ULANG
KESIMPULAN
PEMBELAJARAN
SIKLUS KEGIATAN MANAJEMEN RISIKO
Persiapan: Menetapkan konteks; pertimbangkan
tugas; proses pekerjaan; kondisi bahan, kondisi
alat; kondisi tenaga kerja, kondisi lingkungan,
untuk identifikasi bahaya dan penilaian risiko

Identifikasi
Bahaya

Langkah 1

Monitor,Review, Menilai Risiko


Langkah 5 Perbaiki Pengen- dan Menetapkan Langkah 2
Konsultasi
dalian Risiko Prioritasnya
harus dilakukan
pada setiap
langkah

Menerapkan Menetapkan
Langkah 4 Pengendalian Pengendalian Langkah 3
Risiko JSA Risiko

66
SELAMA PELAKSANAAN PEKERJAAN SEBELUM MULAI PEKERJAAN
PROSES MANAJEMEN RISIKO (IB-PTR-PPR)
IDENTIFI- 1. Bahaya Pek Konstruksi
KASI 2. Bahaya Kelistrikan
BAHAYA 3. Bahaya Mekanikal

BAHAYA
4.Bahaya Fisika

JENIS
5. Bahaya Kimia
6.Bahaya Biologi
MONITOR- PENILAIAN 7. Bahaya Ergonomi
ING & TINGKAT 8.Psikologi Sosial
REVIEW RISIKO
Cidera,Sakit,
Fatalitas
Kerugian Harta

RISIKO
Benda

JENIS
Keselamatan U-
mum Terganggu
PENERAPAN PENETAPAN Proses Produksi
PENGEN- PENGEN- Terganggu
DALIAN DALIAN Lingkungan
RISIKO RISIKO Rusak/Tercemar

TR= FREKUENSI X SEVERITY


ELIMINASI

N TINGKAT
SUBSTITUSI (1)

PENILAIA
(1)
PENGEN-
HIRARKI

RISIKO
DALIAN
RISIKO
PENGENDALIAN REKAYASA JARANG RINGAN
PENGENDALIAN ADMINISTRATIF (2) (2)
ALAT PELINDUNG DIRI KADANG SEDANG
(3) (3)
SERING BERAT
Thank You
TUNJUKAN DAN SEBUTKAN BAHAYA APA SAJA YANG ADA DALAM GAMBAR DIBAWAH INI

JKS-BINTEK SMK3-2014
1 2 3

Anda mungkin juga menyukai