HIPERTENSI
Disusun untuk memenuhi salah satu tugas pada mata kuliah Bahasa Indonesia
Disusun oleh :
Moh.subaidi
NIM : 0101017039
2017
KATA PENGANTAR
Segala puji bagi Allah SWT, Tuhan seluruh alam atas rahmat dan hidayah-Nya sehingga
dapat diselesaikan penulisan ilmiah dengan judul “ Hipertensi”. Penulisan ilmiah ini dibuat
untuk memenuhi tugas mata kuliah Bahasa Indonesia. Penulisan ilmiah ini terwujud karena
adanya pihak yang telah banyak membantu, membimbing, serta memberi dorongan dan doa
dalam menyelesikan penulisan ilmiah ini. Oleh karna itu ucapan terima kasih yang tak terhingga
disampaikan kepada :
1. Ibu Iin Ira Kartika, S.KM, M.KM, selaku Direktur Akper Bhakti Husada
2. Bpk Fathkurozi, M.Pdi, selaku koordinator dan dosen mata ajar Bahasa Indonesia
Disadari bahwa dalam penyusunan penulisan ilmiah ini jauh dari sempurna, untuk itu
kritik dan saran sangat diharapkan sebagai masukan untuk perbaikan penulisan ilmiah
berikutnya. Diharapkan penulisan ilmiah ini dapat bermanfaat bagi seluruh mahasiswa.
Penulis
i
DAFTAR ISI
KATA PENGANTAR..................................................................................................................i
DAFTAR ISI.................................................................................................................................ii
BAB I PENDAHULUAN
A. Latar Belakang............................................................................................................
B. Tujuan Penulisan.........................................................................................................
C. Sistematika penulisan..................................................................................................
A. Definisi hipertensi.......................................................................................................
A. Pengkajian Masalah.....................................................................................................
B. Pembahasan.................................................................................................................
BAB IV PENUTUP
A. Kesimpulan..................................................................................................................
B. Saran............................................................................................................................
DAFTAR PUSTAKA
BAB I
PENDAHULUAN
A. Latar Belakang
memberi gejala berlanjut pada suatu organ target di tubuh. Hal ini dapat menimbulkan
kerusakan yang lebih berat, misalnya stroke (terjadi pada otak dan menyebabkan
kematian yang cukup tinggi), penyakit jantung koroner (terjadi kerusakan pembuluh
darah jantung), dan hipertrofi ventrikel kiri (terjadi pada otot jantung). Hipertensi juga
dapat menyebabkan penyakit gagal ginjal, penyakit pembuluh lain dan penyakit lainnya
Umumnya penyakit hipertensi terjadi pada orang yang sudah berusia labih dari 40
tahun. Penyakit ini biasanya tidak menunjukkan gejala yang nyata dan pada stadium awal
2012). Hal ini serupa seperti yang dikemukakan oleh Yogiantoro (2006), Hipertensi tidak
Didunia diperkirakan 7,5 juta kematian disebabkan oleh tekanan darah tinggi. Pada
tahun 1980 jumlah orang dengan hipertensi ditemukan sebanyak 600 juta dan mengalami
peningkatan menjadi hampir 1 milyar pada tahun 2008 (WHO, 2013).Hasil riset WHO
pada tahu 2007 menetapkan hipertensi pada peringkat tiga sebagai faktor resiko penyebab
kematian dunia. Hipertensi telah menyebabkan 62% kasus stroke, 49% serangan jantung
Di indonesia sendiri, berdasarkan hasil riset kesehatan tahun 2007 diketahui bahwa
prevalensi hipertensi di indonesia pada tahun 2013 sebesar 25,8%. Daerah Bangka
Belitung menjadi daerah dengan prevalensi yang tertinngi yaitu sebesar 30,9%, kemudian
diikuti oleh Kalimantan Selatan (30,8%), Kalimantan Timur (20,6%) dan jawa barat
Tekanan darah tinggi dapat disebabkan oleh berbagai macam faktor, salah satunya
adalah stres. Stres merupakan suatu respon nonspesifik dari tubuh terhadap setiap tekanan
atau tuntunan yang mungkin muncul, baik dari kondisi yang menyenangkan maupun
diketahui bahwa terdapat 3,2% orang yang memiliki gangguan mental emosional pada
provinsi Kalimantan Timur. Pada daerah kabupaten Kutai Kartanegara sendiri, dari hasil
penelitian yang dilakukan oleh Riskesdas Provvinsi Kalimantan Timur (2009) diketahui
Sedangkan berdasarkan pada survei pendahuluan yang telah dilakukan oleh penulis
diketahui bahwa banyak penderita hipertensi yang datang untuk melakukan pemeriksaan
di puskesmas tersebut yang mengeluhkan adanya tekanan atau tuntunan pada diri mereka,
seperti misalnya adanya tuntunan pekerjaan, tuntunan ekonomi, dan sebagainya yang
yang mengakibatkan naiknya tekanan darah secara intermiten (tidak menentu) (Andria,
2013). Pada saat seseorang mengalami stres, hormon adrenalin akan dilepaskan dan
kemudian akan meningkatkan tekanan darah melalui kontraksi arteri (vasonkontriksi) dan
peningkatan denyut jantung. Apabila stres berlanjut, tekanan darah akan tetap tinggi
Berdasarkan hal tersebut diatas, penulis tertarik untuk mengetahui hubungan antara
stres dengan hipertensi pada pasien rawat jalan di puskesmas Rapak Malang Kabupaten
B. Tujuan
1. Tujuan Umum
2. Tujuan khusus
a. Definisi hipertensi
b. Penyebab hipertensi
d. Pengobatan hipertnsi
C. Sistematika Penulisan
Sistematika penulisan ilmiah ini terdiri dari 4 BAB dengan daftar isi. Pada BAB I
pada BAB II tinjauan Hipertensi : membahas pengertian Hipertensi. Selanjutnya pada BAB
III pembahasan : berisi pengkajian masalah dan pembahasan. BAB VI yaitu berisi penutup.
BAB II
TINJAUAN
A. KONSEP DASAR
1. Definisi hipertensi
darah saat melewati arteri. Ketika berkontraksi, ventrikel kiri pada jantung
untuk menerima darah yang datang. Lapisan otot arteri melawan tekanan,
darah didorong ke luar menuju pembuluh yang lebih kecil. Tekanan darah
yang disebut tekanan sistolik. Tekanan minimal, yang terjadi saat jantung
2. Penyebab Hipertensi
Penyebab hipertensi adalah Arteriosklorosis atau pengerasan arteri.
lemak menghalangi aliran darah yang melalui arteri tersebut. Kedua faktor
yang menjadi kasar pada lapisan dalam pembuluh menyebkan darah yang
dinding pembuluh yang kemudian pecah dan berdarah. Pada setiap kasus,
kolestrol, serta kelebihan zat lemak lain, bisa tersimpan dalam dinding
arteriosklerosis.
tengah dinding arteri yang disebut media. Penyakit ini dikenal sebagai
3. Gejala hipertensi
Gejala hipertensi merupakan kendala utama dalam mengenali
merasa sehat.
diri mereka. Seringkali, pertanda awal dari masalah ini adalah stroke atau
bisa menyertai hipertensi, namun gejala ini juga bisa dihubungkan dengan
kacamata baru. Gejala lain meliputi pening, letih, jantung berdebar, serta
kemerahan dan panas pada wajah. Petunjuk yang paling pasti adalah
4. Pengobatan Hipertensi
Pengobatan pada penderita hipertensi memang dilakukan secara
teratur dan diberikan selama hidupnya. bila tidak diobati, dalam jangka
waktu yang lama bisa mengakibatkan komplikasi atau sakit yang lebih
pasien sangat diperlukan oleh dokter sebelum iya memberikan obat yang
lain adalah obat obatan jenis diuretik atau pil air, obat penghambat
betabloker yang bekerja melalui penurunan daya pompa jantung, dan lain
lainnya.