Anda di halaman 1dari 52
BABI PENDAHULUAN A. Latar Belakang Dalam bab yang lak telah dipelajari cara-cara menaksir parameter. Berdasarkan penaksiran yang dilakukan, lak kesimpukin dibuat bagaimana atau berapa harga parameter itu. Dalam bab inj cara pengambiln kesimpulan yang kedua akan dipelajari, melalui pengujian hipotesss Hipotesis adalah asumsi atau dugaan mengemai sesuatu hal yang dibuat_untuk menjelaskan hal tu yang sering diuntut untuk melakukan pengecekannya. Jika asumsi atau dugaan ity di Khususkan mengenai populsi, umumnya mengenai nila-nilai parameter populasi, maka hipotesis itu disebut hipotesis statistik, Kecuak dinyatakan lain, disini dengan hipotesis di maksudkan_hipotesis. statistik, Demikianlah misainya , yang berikut dapat dianggap sebagai hipotesis: a. Pehang kihimya bayi berjenis laki-bki = 0,5 b. 30 % masyamikat termasuk golongan A c. Rata-rata pendapatan keluarga disuatu daerah Rp. 35. 000,00 tiap bulan Setiap hipotesis bisa benar atau tidak benar dan Karenanya perk diadakan penelitian sebchm hipotesis itu diterima atau di tok. Langkah atau prosedur untuk — menentukkan ah menerima atau menolik hipotesis dinamakan pengujian hipotesis, Di dalam bab in, cara pengujian hipotesis akan dipelajari dan dari hasiinya kesimpulan tentang popukisi akan di buat B. Rumusan Masalah 1, Apakah yang dimaksud dengan pengujian hipotesis? . Apa saja micam-macam kekeliruan dalam pengujian hipotess? ah-langkah dalam pengujian bipotesi . Bagaimana cart menguji rata-rata q untuk uji dua pihak? 2 3. Bagaimanakah kang 4 Pengujian Hipotesi 4. 15. 16. Bagaimana Bagaimana cara menguj Bagaimana cara menguji proporsi 7 untuk uji satu pihak? rata-rata jo untuk uji satu pihak? proporsi 7 untuk uji dua pihak? Bagaimana cara mengujivarians #2 Bagaimana cara menguji kesamaan dua rata-rata untuk uji dua pihak? . Bagaimana cara menguji kesamaan dua rata-rata untuk uji satu pihak? . Bagaimana cara menguji kesamaan dua proporsi untuk uji dua pibak? . Baguimana cara menguji kesamaan dua proporsi untuk yji satu pihak? Bagaimana cara menguji kesamean dua varians? Bagaimanakah cara menentukan kuasa uji dan kurva citi operasi? Bagaimanakah caranya menentukan ukuran sampel? . Bagaimanakah cara menguji homogenitas varians populasi? C. Tujuan Tujuan dari penulisan makalah ini yaitu untuk memberkkan informasi kepada mahasiswa mengenai pengujian hipotesis dan untuk memenuhi salah satu tugas mata kuliah pengantar statisti, Pengujian Hipotesis 2 BAB IL PEMBAHASAN A. Dua Macam Kekeliruan Untuk pengujian hipotesis, peneliian dihkukan, sampel acak diambil, nilai- nila s istik yang perl dihitung kemudian dibandingkan menggunakan_ kriteria tertentu. dengan hipotesis. Jika hasil_ yang didapat dari penelitian itu, dakun pengertian peluang, jauh berbeda dari hasil yang diharapkan terjadi berdasarkan hipotesis, maka hipotesis ditolak. Jika terjadi sebaliknya, hipotes’s diterima, Perlu dijelaskan disini bahwa meskipun berdasarkan peneliian kita telah menerima atau menobk hipotesis, tidak berarti bahwa kita telah membuktikan bahwa kita telah membuktikan kebenaran hipotesis. Yang kita perlhatkan banyak menerima atau menobk hipotesis saja. Dalam melakukan pengujian hipotesis, ada dua macam kekeliman yang dapat terjadi, dikenal dengan nama-nama: a. Kekeliruan tipe I: jah menolak hipotesis yang seharusnya diterima b. Kekeliruan tipe Tl: ialah menerima hipotesis yang scharusnya ditolak Untuk mengingat hubungan antara hipotesis, kesimpulin dan tipe kekeliruan, dapat diliat dam tabel dibawah ini. Keadaan sebenamya Kesimpukin Hipotesis benar Hipotesis salah Terima hipotesis Benar Keliru (kekelinan tipe TI ‘Tolak hipotesis Kelint Benar (kekeliruan tipe 1) Ketika merencanakan suatu peneltian dam rangka pengujian_hipotesis, jelas kiranya bahwa kedua tipe kekeliruan itu harus dibuat sekecil mungkin. Agar penelitian dapat dikkukan maka kedua tipe kekeliruan itu kita nyatakan dakm peluang. Peluang membuat kekeliuan tipe I biasa dinyatakan dengan a (baca : alfi) dan pelung membuat kekeliruan tipe I dinyatakan dengan B (baca : beta). Berdasaran ini, kekelruan tipe T dinamakan pula kekeliruan a dan kekeliruan 1 dikenal dengan keketiruan f. Dalam penggunaamnya a disebut pula taraf signifikan atau taraf arti atau sering pukt disebut taraf nyata. Besar kecihya a dan B yang dapat diterima dalam pengambilan ke Kekeliuan-kekeliruin itu, Selain daripada itu perky pula dikerukakan bahwa mpuhn bergantung pada akibat-akibat alas diperbuatnya kedua kekelruan itu saling berkaitan, Jka a diperkecil, maka B menjadi besar dan demikian sebaliknya, Pada dasamya, harus dicapai hasil pengujian hipotesis yang baik, ‘alah pengujian yang bersifat bahwa diantara semua pengujian yang dapat ilakukan dengan harga a yang sama besar , ambillth sebuah yang mempunyai kekeliuan PB paling kecil Prinsip demikian memeriukan pemecahan matematk yang sudah keluar dari tyjuan buku in, Karenanya, untuk keperluan praktis, kecuali dinyatakan hin, akan diambil lebih dahulu dengan harga yang biasa digunakan, yaiu a = 0,01 atau a = 0,05, dengan a = 0,05, misainya atau sering pula disebut taraf nyata 5%, berarti kira-kira $ dari tap 100 kesimpulan bahwa kita akan menokik hipotesis yang seharusnya diterima. Dengan kata lain kira-kira 95% yakin bahwa kita telah im hal demikian dikatakan bahwa hipotesis membuat kesimpulan yang benar. Da telah ditolak pada taraf nyata 0,05 yang berarti kita mungkin salah dengan peluang 0,05. Pengujian Hipotesis 4 Untuk setiap pengujian dengan a yang ditentukan, besar 8 dapat dihitung Harga (1 — Bi ) dianamakan kuasa uji. Ternyata bahwa nilai fS berbeda untuk harga parameter yang berkiinan, jadi fp bergantung pada parameter, katakanlah 0. sehingga didapat B (0) sebuah fimgsi yang bergantung pada 0. Bentuk fi (0) dinamakan fungsi ciri operasi, disingkat C.O., dan 1 ~ (0) disebut fungsi: kuasa B. Langkah-Langkah Pengujian Hipotesis Pengujian hipotesis akan membawa kepada kesimpulin untuk menerima hipotesis atau menolak hipotesis. Jadi dengan demikian terdapat dua pithan, Agar supaya dakim penentuan salth satu di antar dua piliian itu Jebih terperinci dan kbih mudah dilakukan, maka akan digunakan perumusan-perumusan_seperlnya. Hipotess, yang disini akan dinyatakan dengan H, supaya dirumuskan dengan singkat dan jelas sesuai dengan persoalan yang dihadapi, Supaya nampak adanya dua pilitan, hipotesis H ini perk di dampingi oleh pemyataan lain yang isinya berlawanan, Pemyataan ini yang merupakan hipotesis tandingan untuk H, akan disebut altematif, dinyatakan dengan A. Pasangan H dan A ini tepatnya H melawan A, kbih jauh juga menentukkan kriteria pengujian yang terdiri dari daerah penerimaan dan daerah penolakan hipotesis. Daerah penolakan hipotesis sering pula dikenal dengan nama daerah kritis. Kalau yang sedang di uji parameter 0 (dakm penggumannya nanti 0 bisa rata- rita 4. proporsi x, simpangan baku o dan lain-lain), maka akan didapat bal-hal: a. Hipotesis mengandung pengertian sama, Dalam hal ini pasangan H dan A adalah: 1) H:0=00 A:0=01 2) H:0=09 A:0¢01 3) H:0=09 A:0>01 4) H:0=00 A:0<01 Dengan Qo, 01 dua harga ber! dinamakan pengujian sederhana lawan sederhana sedangkan yang. lainnya nan yang diketahui, Pasangan (1) merupakan pengujian sederhana kwan komposit b. Hipotesis yang mengandung pengertian maksimum, Untuk ini H dan A berbentuk H:0<00 A:0>01 Yang biasa dinamakan pengujian komposit lawan komposit. c. Hipotess mengandung pengertian minimum, Perumusan H dan A berbentuk: H:0205 A:0<01 Ini juga pengujian komposit lawan komposit. Dalam makalth ini yang akan dipeljari hanyalah pengujian terhadap hipotesis yang perumusammya mengandung pengertian sama atau tidak memiliki perbedaan, disebut hipotesis nol dengan lamban Ho mekwan tandingannya dengan kmbang H; yang mengandung pengertian tidak sama, lebih besar atau kbih kecil. Hi harus dipitih atau ditentukan peneliti sesuai dengan persoakn yang ditadapi Pasangan Ho dan Hi yang telah diruruskan, untuk kita disini akan dituliskan dalam bentuk: atau atau Ho :0=00 Hr0<01 Langkah berikuinya, kita pih bentuk statistik mana yang harus digunakan, apakah 2, ( X2, F, atau lainnya, Harga statistik yang dipiih, besarnya dihiung dari data sampel yang dianalisis. Kemudian berdasarkan pilian taraf nyata o atau disebut juga ukuran daerah kritis, kriteria pengujian kita tentukan. Peran hipotesis tandingan Hi dalam penentuan daerah kritis adakh sebagai berikut: a) Jika tandingan Hi mempunyai perumusan tidak sama, maka dalam distribusi statistik yang digunakan, normal untuk angka 7, student untuk t, dan seterusnya, didapat dua daerah kritis masing-masing pada —ujung-ujung distribusi: Las daerah kris atau daerah penolakan pada tiap ujung adakih 44 a. Karena adanya dua daerah penokikan ini maka pengujian hipotesis dinamakan uji dua pitak. Daerah penolakan, Sah penolakan Ho Gambar 1 Gambar datas memperlihatkan sketsa distibusi-_ yang digunakan disertai daerah-daerah peneriman dan penolakan hipotesis. Kedua daerah ini dibatasi okh d) dan do yang harganya didapat dari daftar distribusi_ yang bersangkutan dengan menggunakan peluang yang ditentukan oleh a, Kriteria Pengujian Hipotesis 7 yang dilapat adalah terima hipotesis Ho ja harga statistik dihitung berdasarkan data penelitian jatuh antara di dan dz, dalam hal lainnya Ho ditolak. b) Untuk tandingan Hi yang mempunyai perummsan kebih besar, maka dakm distribusi yang digunakan didapat sebuah daerah kritis Jetaknya di ujung sebelah Kanan, Luas daetah kritis atau dacrah penobkan ini sama dengan a. d Daerah penokkan Ho Gambar 2 Harga d, didapat dari dafiar distrbusi yang bersangkutan dengan peluang yang ditentukan oleh a, menjadi batas antara daerah kris dan daerah peneriman Ho. Kriteria yang dipakai adakh tok Ho jika statistik yang ihitmg berdasarkan sampel tidak Kurang dari d,, Dalam hal lannya kita terima Ho. pengujian ini dinamakan uji satu pihak, tepatnya pihak kanan ©) Akhimya, jika tandingan Hi mengandung pemyataan kebih kecil, maka daerah kritis ada diujung kiri dari distribusi yang digunakan, Laas daerah ini = @ yang menjadi batas daerah penerimaan Ho oleh bikngan d yang didapat dari daftar distrbusi yang bersangkutan, Pehang untuk mendapatkan d ditentukan oleh taraf nyata a. Daerah Penerimaan Ho Daerah penolakan Ho, | daerah penerimaan’ daerah keritis Gambar 3 Kritern yang digumakan adabh terima Ho jika statistik yang dihiung berdasarkan penelitian lebih besar dari d sedangkan dakum hal lainnya Ho kita tobk. dengan demikian, dalam hal ini Kita mempunyai uji satu pihak iakah pihak Kiri, Atas dasar hasil pengujian yang dilakukan, akhimya kesimpukin dapat dirumuskan. C. Menguji Rata-Rata p : Uji Dua Pihak Umpamakanlih Kita mempunyai sebuah populasi berdistribusi normal dengan rata-rata pp dan simpangan baku o. Akan di mengenai_ parameter rata rata} Untuk inj seperti biasa diambil sebuah sampel acak berukuran on, lly dinitung statistik dan s, Kita bedakan hakhal berikut : a. diketahui untuk pasangan hipotesis Ho : 1 = po Hosp =p Dengan yw sebuah harga yang diketahui, digunakan statistik: E=Mo afvn Zz (1) Dari bab sebelumnya, statistik z ini berdistribusi normal baku, schingga untuk menentukan Kriteria pengujian, seperti tertera pada gambar (1) , digunakan daftar distribusi normal baku. Ho kita terima jika — 2172 (0) <7-< 710 (1 «) dengan 2y2 1 — a) didapat dari dafiar normal baku dengan peluang % (1 — oF ), Dalam hal hiya Hy ditolak. Contoh Pengusiha kmpu pijar A mengatakan bahwa lampunya bisa tahan pakai sekitar 800 jam. Akhir-akhir ini timbul dugaan bahwa masa pakai lampu itu telah berubah, Untuk menentukan hal ini, dikukan penelitian dengan jalan menguji Pengujian Hipotesi 50 lampu, ‘Temyata rata-ratanya 792 jam Dari pengakman, diketabui bahwa simpangan baku masa hidup lampu 60 jam. Selifikilah dengan taraf nyata 0,05 apakah kualitas lampu itu sudah berubah atau belum, Jawab: Dengan memisalkan masa hidup lampu berdistribusi normal, maka kita akan menguji Ho : 1 = 800 jam, berarti kmpu itu masa pakainya sekitar 800 jam Hi : 4. #800 jam, berarti kualitas lampu telah berubah bukan 800 jam lagi. Dari pengakman, simpangan baku 6 = 60 jam. Dari peneltian didapat € = 792 jam dengan n = 50. Statistik yang digunakan adalah seperti dalam rumus (1) ditas dengan mesubtitusikan uw = 800, didapat 792 — 800 = -0,94 60/V¥50 Kriteria yang dipakai, dari dafiar normal baku untuk uji dua piak dengan a = 0,05 yang memberkan 2.475 = 1,96 adalah: Distbusi Normal Baku Gambar 4 Terma Ho jika Z hitung terletak antara Ho ditolak. Dari penelitian sudah didapat daerah penerimaan Ho jadi Ho diterima. 1,96 dan 1,96, Dalam hal lainnya -0,94 dan ini jelas terletak dalam Ini berarti dalam taraf nyata 0,05 peneliian mempertihatkan bahwa memang masa pakai kampu masih sekitar 800 jam. Jadi belum berubah, Catatan: pengujian yang menghasilkan Ho diterima dalam taraf nyata 0,05 dinamakan uji tak nyata atau uji tak berarti atau uji:non-signifikan, b. o tidak diketahui Pada kenyataannya, simpangan baku o sering tidak diketahui, Dalam hal ini, maka diambil taksiramya, iah simpangan baku s yung dihitung dari sampel dengan menggunakan rumus yang telah dibahas pada bab sebelumnya . statistik yang digunakan untuk menguji_hipotesis: Ho = po Hip # iy Tilak kigi seperti dalam rumus (1), akan tetapi: ¥= bo s/vn t (2) Untuk populisi normal, dari bab sebelumnya kita mengetahui bahwa t berdistribusi student dengan dk = (n ~ 1). Karena itu, distribusi untuk melakukan kriteria pengujian digunakan distribusi student dan batas-batas.kriteria untuk uji dua piak ini didapat dari daftar distribusi student pula, Ho kita terima jika —ti — v2 << tl ie dengan tr — 1/20 didapat dari daftar diswribusi t dengan pehang (1 — 12a) dan dk =(n—1). Dalam hal lainnya, Ho kita tolak. Pengujian Hipotesi 1 tol Untuk contoh sebelumnya yaitu tentang masa pakai lampu, misalkan simpangan baku populasi tidak diketabui, dan dari sampel didapat s = 55 jam, maka dari rumus (2) dengan ¥ = 792 jam, p= 800, s = 55 dan n= 50, didapat: t= ME = -1029 55/50 Distbusi Student, Dk=49 Daerah Penerimaan Ho Gambar 5 Dari dafiar distribusi student dengan. = 0,05 dan dk = 49 untuk uji duer pihak, didapat t = 2,01 kriteria pengujian: terima Ho jika t dibitung terktak antara -2,01 dan 2,01 sedangkan dalam bal lainnya Hp ditolak. Peneltian menghasilkan t = -1,029 yang jelas terketak dalam daerah penerimaan, Kesimpuln sama seperti contoh diatas. D. Menguji Rata-Rata w : Uji Satu Pihak Perumuisan yang umum untuk ji sam pibak Kanan mengenai rata-rata_ 1 berdasarkan Ho dan Hi adalah: Heep >w Kia misalkan popukasi berdistribusi normal dan daripadanya sebuah sampel acak berukuran n telth diambil. Seperti biasa, dari sampel tersebut dintung © dan s. Didapat al-hal berikut: a. diketahui Tika simpangan baku o untuk populasi diketahui, seperti biasa digunakan statistik 2 yang tertera pada rumus (1). Sketsa untuk kriteria pengujian seperti nampak dalam gambar (2), ialah menggunakan distribusi normal baku. Batas kriteria, tentunya didapat dari dafiar normal baku. Kita tolak Ho jika z> ms —« dengan 5 — « didapat dari daftar normal baku menggunakan peluang (0,5 — @) Dalam bal lainnya Ho kita terima, Conto! Proses pembuatan barang rata-rata menghasikan 15,7 unit per jam, Hasil produksi mempunyai varians = 2,3, Metode baru diusukan untuk mengganti yang lama ja rata-rata’ per jam menghasikan paling sedikit 16 buah, Untuk menentukan apakah metode diganti atau tidak, metode baru dicoba 20 kali dan ternyata rat-rata per jam menghasilkan 16,9 buah Pengusaha tersebut bermaksud mengambil resiko 5% untuk menggunakan metode baru apabila metode ini rata-rata- menghasikan lebih dari 16 bush, Apakah keputusan si pengusaha? Javal Dengan memisalkan hasil produksi berdistribusi normal, maka kita akan menguji pasangan hipotesis Ho : 1 = 16, berarti rata-rata hasil metode baru paling tinggi 16, Fika ini terjadi, metode lama masih dipertahankan Hi : 4 > 16, berarti rta-rata hasil metode baru lebih dari 16 dan karenanya metode lama dapat diganti Harga-harga yang perlu untuk menggunakan rumus (1) adalah = 16.9 buah, n= 20, 6 = V23 dan jw = 16 buah, Didapat 16,9 -16 Daerah Penerimaan Ho 1,64 Gambar 6 Dari daftar normal standar dengan a = 0,05 diperoleh z= 1,64. Kriteria pengujian adalah tolak Ho jika 7 hitung lebih besar atau sama dengan 1,64. Jka 7 hitung lebih kecil dari 1, 64 maka Ho diterima. Daftar peneiitian didapat 2 = 2,65 yang jelas jatuh pada daerah kritis jadi Ho ditokak. Ini menyimpulkan bahwa metode bam dapat menggantikan metode lama dengan mengambil resiko 5%. Cc dinamakan ji nyata atau uji berarti atau uji signifikan, Jika Ho ditolak pada taraf pengujian yang menghasikan Ho ditohk dengan taraf nyata 0,05 5 tetapi diterima pada taraf 1% maka dikatakan bahwa hasil uji “barangkali” berarti, Dak hal ini dianjurkan untuk melakukan penelitian bin lanjut dan pengujian dapat dilakukan lagi. Pengujian Hipotesis 14 Sering dikehendaki berapa besar peluing yang terjadi ketika keputusan berdasarkan hasil pengujian dibuat. Untuk contoh di atas, misalnya pebiang tersebut adalah: P(z.> 2,65) = 0,5 —0,4960 = 0,040. Ini berartt berdasarkan penelitian yang dilakukan, kesempatan. melakukan kekeliuan ketika memutuskan mengambil metode baru 4 dari setiap 1,000, datum bentuk ini biasa dituliskan bahwa pelung p< 0,05 bahkan p < 0,01 Contoh: bagaimana kesimpulannya jika diambil 0,01? Javab: untuk a= 0,01 dari daftar normal baku didapat z = 2,33. Dari perhitungan harga z = 2,65 dan ini lebih besar dari 2,33 jadi, jatuh pada daerah kritis, Karenanya Ho ditolak. Kesimpulan dapat dibuat seperti diatas, hanya sekarang resikonya 1%. Catatan; uji yang berarti pada taraf 1% dikatakan hasil yji sangat berarti, atau sangat nyata atau sangat signifikan, Conto! Dengan mekikukan percobaan sebanyak 20 kal, berapa sebarusnya hasil rata-rata per jam paling sedikit untuk meyakinkan si pengusaha mengganti metode lama? Jawab: dengan a = 0,01 dan dimisakan populasi hasil produksi berdistribusi normal dengan nilai-nilai o = y2,3 . wo = 16 dan n=20, maka dari rumus (1) didapat: Dari 20 percobaan yang ditkukan paling sedikit harus meneapai rata-rata 16,79 bual per jam. A. otak diketahui Pengujian Hipotesi 15 Seperti dalam bagian 4, maka jika o tidak dikatahui, statistik yang digunakan menguji Hosp =o Hip > wo Adakth statistk t seperti pada ramus (2). Kriteria pengujian didapat dari dafiar distrbusi student t dengan dk = (n ~ 1) dan peluang (1 ~ a). Jadi kita tobk Hp jika t> ti wdanterima Ho n hal lainnya. Contoh: Dikatakan bahwa dengan menyuntikkan semacam hormon tertentu. kepada ayam akan menambah berat tehmya rata-rata dengan 4,5 gram, Sampel acak yang terditi atas 31 butir telur dari ayam yang telah diberi suntikkan hormon tersebut memberikan rata beralasankah untuk menerima pemyataan bahwa pertambahan rata-rata berat telur paling sedikit 4,5 gram? ata 4.9 gam dan simpangan baku s = 0,8 gram Cukup Jawab: Yang kta hadapi adalah pasangan hipotesis Ho : 1 = 4,5; menyuntik ayam dengan hormon tidak menyebabkan bertambahnya rata-rata berat telur dengan 4,5 gram. Hi : uw > 4.5 ; suntan hormon mengakibatkan berat telur rata-rata bertambah paling sedikit dengan 4,5 gram. Dari rumus (2) dengan ¥= 4,9 gram, s = 0.8 gam, n=31,danp=45 didapat: Disuibusi Student, dk= 30 0,01 Daerah Penerimaan Ho Gambar 7 Dengan mengambil ¢ ~ 0,01 dari dafiar distribusi t dengan dk ~ 30 didapat t 2,46. Kriteria pengujian adalah tolak hipotesis Ho jika t hitmg lebih besar atau sama dengan 2,46 dan terima Ho dalam hal lainnya, Peneliian memberikan basil ¢ .78 dan ini jatuh pada daerah penolakan Ho, Jadi hipotesis Ho kita tolik. Penyuntingan hormon terhadap ayam meyakinkan kita dapat menambah berat telurnya rata-rata paling sedikit dengan 4,5 gram. Dalam pembuatan kesimpulan ini Kesempatan melakukan kekeliruan terjadi kurang dari 5 diantara setiap 1.000. Untuk menguji pihak kiri Ho : = po Herp —t a, hipotesis Ho kita terima. Pengujian Hipotesi 7 Akhir-akhir ini masyarakat mengeh dan mengatakan bahwa isi bersih makanan A dalam kaleng tidak sesuai dengan yang tertuls pada ctiketnya sebesur 5 ons. Untuk meneliti hal ini, 23 kaleng makanan A telah diteliti secara acak. Dari ke-23 isi kakng tersebut, berat rata- 1ya 4,9 ons dan simpangan baku 0,2 ons. Dengan taraf nyata 0,05 tentukan apa yang akan kita katakan tentang keluhan masyarakat tersebut. Jawab: Jika rata-rata isi kaleng tidak kurang dari Sons, jets masyarukat tidak akan mengeluh, Karenya akan diuji pasangan hipotesis Ho: =5 Hirp<5 Disini simpangan baku o tidak diketahui. Dengan memisalkan isi kaleng berdistribusi normal, maka dari rumus (2) didapat statistik Distebusi t, dk = 22 Daerah Peneriman Ho A,72 Gambar 8 Dengan nilai «= 0,05 dan dk = 22, dari daftar distribusi t didapat t= 1,72. Aturan untuk menguji adakth tolik Ho jika t hitung <- 1,72 dan terima Ho dakim hal lainnya, Dari perhitungan didapat ¢ = -2,398 yang jehs jatuh pada daerah Pengujian Hipotesi 18 penolakan Ho. Jadi Ho kita tolak dan pengujian memberikan hasil yang berarti pada taraf 5%. Kesimpukin: peneliian tersebut_menguatkan keluhan masyarakat bahwa isi bersin makanan dalam kakng sudah berkurang daripada yang tertera pada etiket. E. Menguji Proporsi 7 : Uji Dua Pibak Misalkan kita mempunyai populasi binom dengan proporsi peristiwa A Berdasarkan sebuah sampel acak yang diambil dari populasi itu, akan diuji mengenai uji dua pibak: Ho :a =m Hi:x#m Dengan mo sebuah harga yang diketahui, dari sampel berukuran m itu kita hitung proporsi sampe wn adanya peristiva A. Dengan menggunakan pendekatan oleh distrbusi normal, maka untuk pengujian ini digunakan statistik 2 yang rumusnya: fy)/m Kriteria untuk pengujéan ini, dengan taraf nyata a adalah terima Ho jika terima — 22 (1 a) <2< 22 (1 a) dengan 21/21 ~ a) didapat dari daftar normal baku dengan peluang ¥2 (1 —c.). Dalam hal lainnya hipotesis Ho ditokik. Contoh: Kita ingin menguji bahwa distribusi jenis. kelamin laki-bki- dan jenis kelamin perempuan adalah sama, Sebuah sampel acak terdiri atas 4.800 orang mengandung 2.458 laki-bki, Dalam taraf nyata 0,05 betukal distribusi kedua jenis kelamin itu sama? Javab: Pengujian Hipotesis 19 Jika = peluang terdapatnya biki-bki, maka akan diuji pasangan hipotesis: Ho:a Mint Dari rumus (3) x= 2.458, n= 4.800, dan mm = ¥4, didapat. 2.458 4590 — 95 18 = 1,68 /(0'5)(0.5)/4.800 Angka z dari daftar normal baku dengan a = 0,05 adabh 1,96. Jadi kriteria pengujian yang dipakai adalah terima Ho jika z hitung terletak antara -1,96 dan 1,96 sedangkan dalam hal lainya Hy ditokik. Harga z= 1,68 ada pada daerah penerimaan Ho schingga Ho diterima, Kesimpulan: peluang adanya laki-laki dan perempuan sama besar. Contoh: seorang pejabat mengatakan bahwa paling banyak 60% _anggota masyarakat termasuk golongan A. Sebuah sampel acak telah diambil yang. terdii atas 8.500 orang dan ternyata 5.426 tenmasuk golongan A. Apabila a = 0,01, benarkah pemyataan tersebut? Jawab: Yang akan diuji “f Ho: 1 = 0.6 Hi :t>06 ‘Untuk rumus z eS kita gunakan harga-harga x = n=8.500, 1 = 0,6 dan (=n) = 0,4. Maka diperokh: 5.426 aso °° Dengan taraf nyata a = 0,01 dari daftar nommal baku memberikan 2,49 = 2.33. harga z hitung = 2.79 lebih besar dari z daftar = 2.33. Maka Ho ditohk dan Pengujian Hipotesi 20 ‘ji sangat berarti, Ini mengatakan bahwa presentase anggota masyarakat golongan A sudah mekmpaui 60%. Untuk uji pak Kir, maka pasangan hipotesis nol dan tandingunnya adalah: je 6 Hi: 1 <0,6 Di sini pun, statistic yang digunakan mash statistic 7 seperti dalam rumus 2 yaa Kriteria pengujiannya adabh: tok Ho jkka 2< —2._q dimana Zo s-qdilapat dari dafiar normal baku dengan peluang (0,5). Dakim hal hhinnya Ho diterima, Contoh: akan dinji f Ho m= 0,3 { Hin <03 Sampel acak berukuran n= 425 memberikan == 0,28. Bagaimana hasil pengujian degan a = 0,05? Jawa: Dari rumus XIIG) didapat Dari dafiar normal baku dengan a = 0,05 didapat zo.4s = 1.64. Untuk uji pihak Kiri, maka tolk Ho jika % hitung <—1,64 dan terima Ho datam hal Jainnya. Jels bahwa 2 hitung = —0,90 ada pada daetah penerimaan Ho, Jadi Hy : 1 = 0,3 diterima pada taraf nyata 0,05. Pengujian tak berarti, Menguji varians o” Pengujian Hipotesis 21 Ketika menguji rata-rata pi untuk pouksi normal, didapat hal dimana simpangan baku o diketabui, Harga yang diketabui ini umummya didapat dari pengalaman dan untuk menentukan besamya pelu diadakan pengujian. Untuk ini, kita misalkan populasi berdistrbusi normal dengan varians o? dan daripadanya diambil sebuah sampel acak berukuran n. varians sampel yang besamya_ s? a ndxf- Oxy? neat) diitung dengan rumus s? Kita bedakan dua hal benkut: Hal A.) Uji dua pihak Untuk in pasangan Ho dan Hi adalah: Ho: 0? = 09 HM ioe Untuk pengujian ini dipakai statistik chi-kuadrat. @) Jika dalam pengujian dipakai traf nyata. @, maka kriteria_pengujian adalah; terima Ho jika X3)oq¢

Anda mungkin juga menyukai