SKRIPSI
Diajukan untuk Memenuhi Persyaratan Memperoleh Persyaratan Memperoleh Gelar Sarjana Ekonomi Syariah (SE.Sy)
Oleh :
Rizky Amelia
NIM : 107046102181
SKRIPSI
Diajukan untuk Memenuhi Persyaratan Memperoleh Persyaratan Memperoleh Gelar Sarjana Ekono
Oleh :
Di bawah Bimbingan:
ii
Skripsi yang berjudul Pengaruh CAR, NPF, dan FDR Terhadap Return Bagi Hasil Deposito Mudharabah
1. Skripsi ini merupakan hasil karya asli saya yang diajukan untuk memenuhi salah
2. Semua sumber yang saya gunakan dalam penulisan ini telah saya cantumkan
sesuai dengan ketentuan yang berlaku di Universitas Islam Negeri (UIN) Syarif
Hidayatullah Jakarta.
3. Jika di kemudian hari terbukti bahwa karya ini bukan karya asli saya atau
merupakan hasil jiplakan dari karya orang lain, maka saya bersedia menerima
Jakarta.
Rizky Amelia
iv
ABSTRAK
“Pengaruh CAR, NPF dan FDR Terhadap Return Bagi Hasil Deposito
Mudharabah Pada Perbankan Syariah”. Strata satu (S1) Konsentrasi Konsentrasi
Perbankan Syariah Program Studi Muamalat (Ekonomi Islam) Fakultas Syariah dan
Hukum Universitas Islam Negeri Syarif Hidayatullah Jakarta 2008.
Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui seberapa besar pengaruh Capital
Adequacy Ratio (CAR), Non Performing Financing (NPF) dan Financing To Deposit
Ratio terhadap Return Bagi Hasil Deposito Mudharabah (RBH) pada Bank Umum
Syariah di Indonesia dengan mengambil data 3 sampel bank syariah yaitu Bank
Muamalat Indonesia, Bank Syariah Mandiri dan Bank Mega Syariah dengan melihat
laporan keuangan triwulanan perusahaan periode Maret 2006 samapai dengan
Desember 2010.
Metode analisis yang digunakan adalah Analisis Regresi Berganda yang
diolah dengan menggunakan Program SPSS 18.0. Dari hasil pengolahan data
diketahui CAR, NPF dan FDR mempunyai pengaruh terhadap RBH sebesar 0.657
atau 65.7%. Secara simultan CAR, NPF dan FDR secara bersama-sama berpengaruh
signifikan terrhadap variabel dependen Return Bagi Hasil Deposito Mudharabah
(RBH). Sedangkan secara parsial seluruh 3 variabel independen (CAR, NPF dan
FDR) juga berpengaruh signifikan terhadap RBH.
v
KATA PENGANTAR
Puji dan syukur kehadirat Allah SWT yang telah melimpahkan rahmat dan
karunia-Nya setiap saat, sehingga penulis dapat menyelesaikan skripsi yang berjudul
“Pengaruh CAR, NPF dan FDR Terhadap Return Bagi Hasil Deposito
Program Studi Muamalat Konsentrasi Perbankan Syariah Fakultas dan Hukum UIN
Syarif Hidayatullah Jakarta. Shalawat serta salam semoga selalu terlimpah kepada
Nabi Muhammad SAW yang telah menjadi suri tauladan yang terbaik bagi umat
manusia, kepada keluarga, para sahabat dan para pengikutnya hingga akhir zaman
nanti.
dukungan dan bantuan berbagai pihak. Sebagai bentuk penghargaan yang tidak
terlukiskan, izinkanlah penulis menuangkan dalam bentuk ucapan terima kasih yang
1. Prof. Dr. H. Amin Suma, SH, MA.MM selaku Dekan Fakultas Syariah dan
Hukum Universitas Islam Negeri (UIN) Syarif Hidayatullah Jakarta, yang telah
2. Dr. Euis Amalia, M.Ag, selaku Ketua Jurusan Muamalat dan Mukmin Rauf
dan membantu penulis secara tidak langsung dalam menyiapkan skripsi ini.
3. Dr. H. Anwar Abbas, M.Ag selaku pembimbing skripsi yang selalu dapat
4. Bapak dan Ibu Dosen Fakultas Syariah dan Hukum UIN Syarif Hidayatullah
5. Pihak Bank Muamalat dan Muamalat Institute khususnya Ibu Popon Siti Maryam
yang telah banyak membantu penulis dan memperoleh data dan informasi yang
6. Rasa Ta’zim dan terima kasih yang tak terhingga kepada Ibu dan ayah tercinta
yang tak kenal lelah berjuang dan berkorban untuk memberikan yang terbaik,
perhatian serta cinta dan kasih sayang yang tak pernah habis. Setiap untaian do’a
yang beliau panjatkan merupakan sumber kekuatan bagi ananda untuk menjalani
7. Keluargaku tercinta dan tersayang, Aa Ishal, adikku Zahra, Fikri dan Iqbal.
Sepupuku Zulfa yang telah banyak meluangkan waktunya untuk menemani dan
tante Anne Jolie dan tante Diana dan keluarga besar ASMAD yang selalu
dan tawa.
Dottyboii, Cindaaii, Nyai Elda, Idhahooo, dan Cacha yang selalu berbagi dalam
suka dan duka, yang setia mendengarkan keluh kesah penulis dan selalu siap
canda tawa yang akan selalu berbekas dihatiku dan akan selalu kurindukan.
friends, I’m so grateful to have amazing best friends like you guys, I LOVE YOU
Semoga amal dan jasa yang telah diberikan kepada penulis dapat diterima
disisi Allah SWT dan dibalas-Nya dengan pahala yang berlimpah. Penulis berharap
skripsi ini dapat bermanfaat bagi penulis khususnya dan bagi para pembaca
umumnya.
Rizky Amelia
DAFTAR ISI
ABSTRAK..................................................................................................................... iv
KATA PENGANTAR................................................................................................... vi
DAFTAR ISI................................................................................................................. ix
DAFTAR LAMPIRAN............................................................................................... xv
BAB I PENDAHULUAN
D. Review Terdahulu................................................................................10
ix
1. Kerangka Teori 13
2. Kerangka Konsep 16
F. Hipotesis............................................................................................... 17
G. Metodologi Penelitian..........................................................................19
A. Perbankan Syariah................................................................................25
Deposito.......................................................................................... 40
4. Mudharabah 41
Mudharabah.................................................................................... 47
C. Pengaruh CAR, FDR dan NPF Terhadap Return Bagi Hasil Deposito
Mudharabah.......................................................................................... 51
x
Capital Adequacy Ratio (CAR)51
Non Performing Financing(NPF)51
Financing to Deposit Ratio (FDR)54
c. Produk Jasa......................................................................... 71
b. Produk Pendanaan.............................................................. 77
c. Produk Pembiayaan............................................................ 79
B. Analisis Data........................................................................................ 90
2. Uji Hipotesis.................................................................................... 94
Koefisien.......................................................................................... 96
BAB V PENUTUP
A. Kesimpulan......................................................................................... 105
B. Saran................................................................................................... 107
LAMPIRAN
DAFTAR TABEL
Tabel 2.1 Penghitungan tingkat bagi hasil dengan saldo akhir bulan ............... 46
Tabel 2.2 Penghitungan tingkat bagi hasil dengan saldo rata-rata harian......... 47
Tabel 4.1 Data CAR Bank Muamalat Indonesia, Bank Syariah Mandiri dan
Tabel 4.2 Data NPF Bank Muamalat Indonesia, Bank Syariah Mandiri dan
Tabel 4.3 Data FDR Bank Muamalat Indonesia, Bank Syariah Mandiri dan
Tabel 4.4 Data RBH Bank Muamalat Indonesia, Bank Syariah Mandiri dan
Gambar 4.1 Grafik CAR Bank Muamalat Indonesia, Bank Syariah Mandiri dan
Gambar 4.2 Grafik NPF Bank Muamalat Indonesia, Bank Syariah Mandiri dan
Gambar 4.3 Grafik FDR Bank Muamalat Indonesia, Bank Syariah Mandiri dan
Gambar 4.4 Grafik RBH Bank Mumalat Indonesia, Bank Syariah Mandiri dan
Gambar 4.5Scatterplot93
xiv
DAFTAR LAMPIRAN
xv
BAB I
PENDAHULUAN
memberikan pembiayaan dan jasa-jasa lainnya dalam lalu lintas pembayaran serta
Dengan kata lain, dalam menjalankan usahanya bank syariah menggunakan pola
bagi hasil (profit loss sharing) yang merupakan landasan utama dalam segala
No. 10 tahun 1998 amandemen atas Undang-Undang No. 7 tahun 1992 tentang
perbankan syariah, serta dikeluarkannya fatwa bunga bank haram oleh Majelis
Ulama Indonesia (MUI) tahun 2003. Kemudian dipertegas kembali pada tahun
nilai Islam dan dalam kegiatan usahanya harus berdasarkan prinsip syariah.
perbankan syariah juga di dukung oleh sistem bagi hasil yang ditawarkan lebih
stabil terhadap gejolak ekonomi makro. Di tengah terus menurunnya suku bunga
bank konvensional, return bagi hasil memberikan keuntungan yang relatif lebih
1
Ascarya, Akad dan Produk Bank Syariah, (Jakarta : Raja Grafindo Persada, 2007), h.11
1
tinggi dibandingkan bunga yang ditawarkan bank konvensional. Hal ini terjadi
karena sistem bagi hasil diberikan berdasarkan nisbah (perbandingan bagi hasil)
deposito. Untuk produk ini nasabah akan mendapatkan return bagi hasil yang
diperoleh dari pendapatan bank atas penyaluran dana nasabah yang bersangkutan.
Produk dana yang merupakan pilihan terbesar dari seluruh dana masyarakat
yang disimpan pada perbankan syariah adalah berupa deposito mudharabah. Dari
tahun ke tahun kedua produk deposito mudharabah ini pada perbankan syariah
terus meningkat. Salah satu hal yang mempengaruhinya adalah tingkat bagi hasil
yang diberikan kepada nasabah deposan yang lebih kompetitif terhadap bunga
penetapan return bagi hasil yang diterima nasabah deposan tersebut mengacu
pada tingkat suku bunga konvensional. Padahal tingginya tingkat bagi hasil yang
pembiayaannya dan kualitas asset bank yang dapat dilihat dari tingkat Capital
2
Adiwarman A Karim, Bank Islam: Analisis Fiqh dan Keuangan, (Jakarta: PT. RajaGrafindo,
2004), h.107
Adequacy Ratio (CAR) Financing to deposit ratio (FDR) dan Non Performing
bagi hasil deposito akan lebih besar dari produk tabungan biasa. Bagi hasil dapat
usaha bisnis dan menampung resiko kerugian, semakin tinggi CAR maka semakin
kuat kemampuan bank tersebut untuk menanggung resiko dari setiap kredit/aktiva
produktif yang berisiko. Jika nilai CAR tinggi (sesuai ketentuan BI 8%) maka
bank tersebut akan memberikan kontribusi yang sangat besar bagi profitabilitas
dan tentunya akan meningkatkan return bagi hasil yang akan diterima oleh
nasabah deposan.4
pembiayaan yang tergolong non lancar dengan kualitas kurang lancar, diragukan
dan macet.5 Porsi terbesar yang menyumbang kredit dan pembiayaan bermasalah
Loan) berasal dari pinjaman jenis penggunaan modal kerja dan konsumer. Hal ini
disebabkan terutama karena kualitas debitor yang dibiayai kurang andal. Debitor
3
M. Nadratuzzaman Hosen & Sunarwin Kartika Setiati, Tuntunan Praktis Menggunakan Jasa
Perbankan Syariah, (Jakarta : Pusat Komunikasi Ekonomi Syariah, 2007), h.26
4
Mudrajad Kuncoro dan Suhardjono, Manajemen Perbankan Teori dan Aplikasi (Yogyakarta
: BPFF, 2002), h. 573
5
Muhammad, Manajemen Bank Syariah, (Yogyakarta : UPP AMP YKPN, 2005). h.87
yang dibiayai bank syariah umumnya merupakan debitor yang tidak mendapat
jumlah deposit yang dimiliki. Semakin tinggi rasio ini, maka tingkat likuiditas
bank semakin rendah, karena jumlah dana yang digunakan untuk membiayai
BI, maksimal 110% maka bank akan meningkatkan target perolehan dananya.
Dalam jangka pendek bank akan menaikkan return bagi hasil untuk menarik
nasabah baru yang akan menginvestasikan dananya di bank syariah. Namun bank
besar NPF membuat bank syariah harus mencatatkan provisi dan pencadangan
yang semakin besar dan dikhawatirkan akan mempengaruhi nisbah dan porsi bagi
6
Kasmir, “Manajemen Perbankan”, (Jakarta : PT.RajaGrafindo Persada, 2007), h.267
7
Umaira Arifa, Pengaruh Non Performing Financing dan Financing to Deposit Ratio
Terhadap Persentase Return Bagi Hasil Deposito Mudharabah Mutlaqah Pada Bank Muamalat
Indonesia, (Skripsi S1 Fakultas Syariah dan Hukum UIN Syarif Hidayatullah Jakarta, 2008), h.5.
Tabel 1.2 Rasio CAR, FDR, NPF dan RBH
Bank Umum Syariah tahun 2006-2010
Rasio 2006 2007 2008 2009 2010
CAR 13.73% 10.67% 12.81% 10.77% 14.58%
FDR 98.90% 99.76% 103.65% 89.70% 95.40%
NPF 4.75% 4.05% 1.42% 4.01% 3.95%
Ekuivalen
9.99% 8.34% 8.34% 9.06% 7.26%
RBH
Sumber : BI, Statistik Perbankan Syariah, 2010.
16.02 triliun (posisi 31 desember 2009) menjadi Rp 21,40 triliun. Sementara itu,
39.16% dari Rp 13.3 triliun menjadi Rp 17.4 triliun. Bank Muamalat cukup aktif
meningkat 39.3% dari posisi tahun sebelumnya. Laba operasional Bank Muamalat
meningkat sangat signifikan atau lebih dari 200% dari Rp 78.7 miliar menjadi Rp
238.2 miliar. CAR pada tahun 2009 sebesar 10.99% tahun 2010 naik menjadi
13,32%. Tahun 2009 rasio pembiayaan (FDR) mencapai 85,82% dan tahun 2010
naik menjadi 99,68%. Sedangkan rasio pembiayaan bermasalah (NPF) pada tahun
2009 sebesar 4,10% dan pada tahun 2010 turun menjadi 3,36%. Terbukti dengan
melalui pembiayaan kepada para pengusaha untuk menggerakkan sektor riil dan
dunia usaha. Selain itu perbaikan Non Performing Financing (NPF) juga
8
http://www.muamalatbank.com/index.php/home/news/siaran_pers/1457, diakses pada 25
Februari 2011, pukul 15.44 WIB.
Pada Bank Syariah Mandiri Aset hingga Desember 2010 mencapai Rp
32,48 triliun. Jumlah itu naik 47,4 persen dibandingkan posisi Desember 2009,
yakni sebesar Rp 22,04 triliun. Pada akhir tahun 2009, dana pihak ketiga (DPK)
sebesar Rp 19,34 triliun. Pada akhir tahun 2010, DPK yang dihimpun naik
sebesar Rp16,25 triliun terutama di sektor UMKM. FDR (rasio pembiayaan) pada
tahun 2009 mencapai 83.07% dan pada tahun 2010 turun menjadi 82.54%, NPF
(pembiayaan bermasalah) pada tahun 2009 mencapai 1.34% dan pada tahun 2010
turun menjadi 1.29%. Sedangkan CAR pada tahun 2009 mencapai 12.44% dan
Pada Bank Mega Syariah pada akhir desember 2010 aset BMS tercatat 4,4
triliun. Sedangkan pada pembiayaan mencapai 2,5 triliun atau 75 persen dari total
pembiayaan sebesar 3,3 triliun. Pada akhir 2010 dana pihak ketiga yang dihimpun
sebesar sebesar 3,8 triliun. CAR pada tahun 2009 sebesar 10.96% pada tahun
2010 meningkat menjadi 13.14%. FDR tahun 2009 meningkat 90,23% pada tahun
2010 menjadi 92,43%. Sedangkan NPF pada tahun 2009 sebesar 1,16% pada
(NPF) juga relatif kecil. Salah satu aspek penting operasional perbankan yaitu
9http://bisniskeuangan.kompas.com/read/2011/04/19/113102 3/Aset.Bank.Syariah.Mandiri.Rp
11%. Imbal hasil untuk deposan ini dipengaruhi oleh meningkatnya nisbah bagi
hasil yang diterima bank syariah dari penempatan dananya. Hal ini tidak terlepas
dari membaiknya kualitas aktiva produktif bank syariah yaitu earning assets
penelitian lebih lanjut dalam bentuk skripsi dengan judul “ Pengaruh CAR, NPF
dan FDR Terhadap Return Bagi Hasil Deposito Mudharabah Pada Perbankan
Syariah.”
1. Pembatasan Masalah
objek penelitian pada Bank Muamalat Indonesia, Bank Syariah Mandiri dan
Bank Syariah Mega Indonesia. Dalam penelitian ini, penulis akan membahas
Deposit Ratio (FDR), Non Performing Financing (NPF), dan Return Bagi
2. Perumusan Masalah
sebagai berikut :
a. Apakah CAR, NPF dan FDR berpengaruh secara simultan terhadap RBH
b. Apakah CAR, NPF dan FDR berpengaruh secara parsial terhadap RBH
1. Tujuan Penelitian
Tujuan yang ingin dicapai dari hasil penelitian ini adalah sebagai berikut:
2. Manfaat Penelitian
syariah.
masukan yang selama ini belum memahami konsep bagi hasil deposito
mudharabah, dan bagi bank dapat dijadikan sebagai bahan masukan untuk
10
3. Skripsi yang disusun oleh Dari hasil penelitian yang dilakukan
Jaenudin Kurniawan (2007) diperoleh kesimpulan bahwa bagi hasil
dengan judul “Pengaruh tingkat merupakan salah satu prinsip yang dapat
suku bunga SBI terhadap digunakan perbankan sebagai pengganti
Penetapan nisbah bagi hasil bunga dalam member dan menerima
Deposito Mudharabah pada PT imbalan jasa perbankan yang dilakukan.
Bank Muamalat Tbk”. Penentuan bagi hasil yang diterima oleh
nasabah pembiayaan, yaitu target perolehan
dana bank. Hal ini diindikasikan dengan
tingkat FDR dan tingkat bagi hasil
kompetitor.
4. Skripsi yang ditulis oleh Umaira Dari hasil penelitian yang dilakukan
Arifa (2008) dengan judul diperoleh kesimpulan bahwa dari hasil uji
“Pengaruh Non Performing regresi linear berganda NPF berpengaruh
Financing dan Financing to secara signifikan terhadap RBH deposito
Deposit Ratio Terhadap Persentase mudharabah mutlaqah pada Bank
Return Bagi Hasil Deposito Muamalat Indonesia. Peningkatan NPF
Mudharabah Mutlaqah Pada Bank sebesar satu satuan akan menyebabkan
Muamalat Indonesia”. penurunan RBH sebesar 0.502. Sedangkan
FDR tidak berpengaruh secara signifikan
terhadap RBH deposito mudharabah
mutlaqah pada Bank Muamalat Indonesia.
Pada uji log linear model, NPF mempunyai
pengaruh yg signifikan terhadap RBH di
Bank Muamalat Indonesia. NPF pengaruh
efektif. Dengan koefisien logNPF sebesar
0,171, maka peningkatan sebesar satu
satuan, maka akan menyebabkan penurunan
RBH sebesar 0.171.
5. Tesis yang disusun oleh Rovi Pertama-tama melakukan uji root test,
Octaviano Vustany (2007) dengan setelah itu itu dilakukan analisis regresi
judul “Faktor-faktor yang dengan metode panel data yang tahapan-
mempengaruhi Pemberian Bagi tahapannya terdapat pengujian hipotesis, uji
Hasil Nasabah (Studi Kasus di common dan uji pooled least square.
Bank Muamalat Indonesia)”. Kesimpulannya adalah, faktor yang
mempengaruhi secara signifikan pemberian
bagi hasil nasabah ialah pertumbuhan
pendapatan bank, BI rate dan FDR.
Sedangkan DPK dan Deposito 12 bulan
entang pengaruh variabel Capital Adequacy Ratio terhadap RBH, padahal
tidakmodal merupakan
berpengaruh salah
secara satu faktor penting dalam rang
signifikan.
kuat kemampuan bank tersebut untuk menanggung resiko dari setiap kredit/aktiva
produktif yang berisiko. Jika nilai CAR tinggi (sesuai ketentuan BI 8%) maka
bank tersebut akan memberikan kontribusi yang sangat besar bagi profitabilitas
dan tentunya akan meningkatkan return bagi hasil yang akan diterima oleh
nasabah deposan.
Selain itu penulis tertarik untuk mengambil 3 sampel Bank Umum Syariah
yaitu dengan melihat tabel rasio keuangan dan tabel distribusi bagi hasil deposito
mudharabah dengan judul “Pengaruh CAR, NPF dan FDR Terhadap Return Bagi
1. Kerangka Teori
usaha antara dua pihak dimana pihak pertama (shahibul maal) menyediakan
bentuk antara kerja sama antara shahibul maal dan mudharib yang
cakupannya sangat luas dan tidak dibatasi oleh spesifikasi jenis usaha, waktu,
11
Muhammad Syafi’i Antonio, Bank Syari’ah Dari Teori Ke Praktik, (Jakarta : Gema Insani
Press, 2001), h.95
dari mudharabah mutlaqah. Si mudharib dibatasi dengan batasan jenis usaha,
keuntungan tersebut, ditetapkan dengan sebuah angka rasio atau bagian yang
disebut nisbah bagi hasil. Untuk return bagi hasil deposito merupakan tingkat
terlepas dari besarnya tingkat (earning assets). Dalam hal ini dapat dilihat dari
tingkat FDR bank. Rasio ini digunakan untuk mengukur sejauh mana dana
pinjaman yang bersumber dari Dana Pihak Ketiga (DPK) disalurkan untuk
yang mempunyai rasio DPK yang kecil. 14 Salah satu faktor penting dalam
modal (CAR). Jika nilai CAR tinggi (sesuai ketentuan BI 8%) maka bank
12
Ibid., h.97
13
Nasrah Mawardi, Faktor-faktor yang mempengaruhi Penetapan Return Bagi Hasil
Deposito Mudharabah Mutlaqah : Studi Kasus Unit Usaha Syariah Bank X”. (Tesis S2, 2005). h.63
14
Muhammad, Manajemen Pembiayaan Bank Syariah, (Yogyakarta : UPP AMP YKPN,
2005), h. 55
tersebut mampu membiayai operasi bank, keadaan yang menguntungkan bank
tersebut akan memberikan kontribusi yang sangat besar bagi profitabilitas dan
tentunya akan meningkatkan return bagi hasil yang akan diterima oleh
nasabah deposan
sesuai dengan tarif nisbah yang berlaku dan berdasarkan akad dan besarnya
sumber pendapatan yang diperoleh bank syariah, 16 yaitu berupa bagi hasil
15
M. Nadratuzzaman hosen, Tuntunan Praktis, h. 29-30.
16
Muhammad, Manajemen Dana Bank Syariah, (Yogyakarta : Ekonusia, 2005), h.61.
pembiayaan musyarakah dan mudharabah, berupa mark-up sewa dari
penggunaan fasilitas.17
jumlah bagi hasil yang akan diterima penyimpan dana. Sebaliknya semakin
banyak nasabah yang tidak memenuhi kewajibannya, akan semakin kecil pula
2. Kerangka Konsep
Capital Adequacy
Ratio
(X1)
Financing to
Deposit
Ratio (X3)
17
M. Syafi’i Antonio & Karnaen Pertawaatmadja, Apa dan bagaimana Bank Islam,
(Yogyakarta : PT Dana Bhakti Prima Jasa, 1999), h. 43.
16
Rincian variabel diatas :
terhadap DPK
F. Hipotesis
17
G. Metodologi Penelitian
1. Jenis Penelitian
2. Objek Penelitian
Syariah Mandiri dan Bank Syariah Mega Indonesia dengan melihat laporan
3. Teknik Penulisan
“Buku Pedoman Penulisan Skripsi” Fakultas Syariah dan Hukum, UIN Syarif
18
Arikunto, Prof. Dr. Suharsimi, Prosedur Penelitian, Suatu Pendekatan Praktik, cet XIII
(Jakarta : PT Rineka Cipta, 2006), h. 12.
4. Jenis dan Sumber Data
Jenis data penelitian ini terdiri dari data sekunde
Studi lapangan (Field Research) yaitu pengumpulan data sekunder yang diperoleh dari laporan keua
Studi kepustakaan (Library Research) yaitu metode yang digunakan untuk mengumpulkan data dan
artikel dan lain-lain.
Factor (VIF).
pengamatan yang lain. Jika varians dari satu pengamatan lain tetap,
residualnya (SRESID).20
19
Ghozali, Prof.Dr.H.Imam, M. Com, Akt, Aplikasi Multivariat dengan Program SPSS,
(Semarang : Badan Penerbit Universitas Diponegoro, 2007), h. 91.
20
Ibid., h.105.
21
Ibid., h. 95.
20
b. Uji Hipotesis
X1, variabel Y dengan X2, Variabel Y dengan X3. Kemudian varian yang
terjadi pada variabel dependent (Y) dijelaskan melalui varian yang terjadi
Determinasi.
FDR atau NPF) terhadap variabel dependen (return bagi hasil deposito
d. Uji Signifikan
student) :
1) Uji F
mudharabah.
signifikan.
H. Sistematika Penulisan
Agar lebih tersusun dan lebih terarah penulis menyusun penelitian ini ke
Financing (NPF).
BAB III Gambaran Umum Objek Penelitian terdiri dari Pendahuluan, Sejarah
Berdirinya Bank Umum Syariah, Visi Misi, Produk dan Jasa Bank
DAFTAR PUSTAKA
BAB II
LANDASAN TEORI
A.
g dalam aktivitasnya, baik dalam penghimpunan dana maupun dalam rangka penyaluran dananya memberikan dan mengenakan
aatmadja dan Syafi’i Antonio, Bank
tian, yaitu :
dan jasa-jasa lain dalam lalu lintas pembayaran serta peredaran uang yang
22
Ahmad Rodoni dan Abdul Hamid, Lembaga Keuangan Syariah, (Jakarta: Zikrul Hakim,
2008), h.14.
23
Ahmad Djazuli dan Yadi Janwari, Lembaga-Lembaga Perekonomian Umat Sebuah
Pengenalan, (Jakarta: PT RajaGrafindo Persada, 2002), h.54.
2. Fungsi dan Tujuan Perbankan Syariah
3. Penyedia jasa keuangan dan lalu lintas pembayaran, bank syariah dapat
lazimnya.
dilarang syariah. Dalam praktik perbankan konvensional yang dikenal saat ini,
memang tidak serta merta identik dengan bunga, namun kebanyakan praktik
bank konvensional dapat digolongkan sebagai transaksi ribawi. 24 Perbedaan
prinsip operasional yang terdiri dari (1) Sistem Simpanan (2) Bagi Hasil (3)
24
Opcit, h.15.
25
Opcit, h.55.
26
M.Syafi’i Antonio, dkk, Bank Syariah Analisis Kekuatan, Kelemahan, Peluang dan
Ancaman, (Yogyakarta : Ekonisia, 2006), cet 1, h.17-18.
b. Prinsip Bagi Hasil
Sistem ini adalah suatu sistem yang meliputi tata cara pembagian
hasil usaha antara penyedia dana dan pengelola dana. Pembagian hasil
usaha ini dapat terjadi antara bank dan penyimpan dana, maupun antara
Prinsip ini merupakan suatu sistem yang menerapkan tata cara jual
beli, dimana bank akan membeli terlebih dahulu barang yang dibutuhkan
atas nama bank. Kemudian bank menjual barang tersebut kepada nasabah
d. Prinsip Sewa
4. Produ
a. Giro Wadi’ah
Yaitu dana nasabah yang dititipkan di bank, setiap saat nasabah berhak
b. Tabungan Mudharabah
Yaitu dana yang disimpan nasabah akan dikelola oleh bank untuk
27
A Djazuli dan Yadi Janwari, Lembaga-Lembaga Perekonomian Umat Sebuah Pengenalan,
(Jakarta : PT RajaGrafindo Persada, 2002), h.72.
30
tertentu sesuai dengan perjanjian nasabah. Merupakan simpanan dengan memperoleh imbalan ba
e. Tabungan Qurban
Yaitu simpanan pihak ketiga yang dihimpun untuk ibadah Qurban dengan penarikan yang dilakukan
Mudharabah
Bank dapat menyediakan p
dikembalikan seluruhnya.
b. Salam
sementara nasabah sebagai penjual. Sekilas transaksi ini mirip jual beli
ijon, namun dalam transaksi ini kuantitas, kualitas, harga dan waktu
c. Istishna’
barang pesanan harus jelas seperti jenis, macam, ukuran, mutu dan
istishna’ dan tidak boleh berubah selama berlakunya akad. Jika terjadi
nasabah.
d. Ijarah
dasarnya prinsip ijarah sama saja dengan prinsip jual beli, tapi
e. Murabahah
Harga jual adalah harga beli bank dari pemasok ditambah keuntungan
(margin). Kedua belah pihak harus menyepakati harga jual dan jangka
waktu pembayaran. Harga jual dicantumkan dalam akad jual beli dan
f. Al Qardhul Hasan
pokok pinjamannya pada waktu jatuh tempo dengan nilai beli sama
nasabah tidak dibagi dengan bank. Pada produk ini nasabah hanya
g. Musyarakah
bekerja sama untuk meningkatkan nilai aset yang mereka miliki secara
spesifik bentuk kontribusi dari pihak yang bekerja sama dapat berupa
h. Hiwalah
hal ini bank akan mendapatkan imbalan (fee) atas jasa pemindahan
j. Wakalah
kesepakatan bersama.
k. Sharf
Produk ini berarti jual beli valuta asing. Secara syar’i apabila yang
dipertukarkan itu mata uang yang sama, maka nilai mata uang tersebut
harus sama dan penyerahannya juga dilakukan pada waktu yang sama.
l. Kafalah
imbalan (fee).
1. Pengertian Deposito
minimal tertentu, jangka waktu tertentu dan bagi hasilnya lebih tinggi
tertentu dengan jangka waktu yang telah disepakati, sehingga nasabah tidak
dapat mencairkan dananya sebelum jatuh tempo. Produk penghimpunan dana
ini biasanya dipilih oleh nasabah yang memiliki kelebihan dana, sehingga
selain bertujuan untuk menyimpan dananya, bertujuan pula untuk salah satu
sarana berinvestasi.28
saat jatuh tempo. Biasanya jangka waktu penetapan deposito telah ditetapkan
oleh bank, yaitu 1 bulan, 3 bulan dan 12 bulan. Deposito merupakan produk
dari bank yang memang ditujukan untuk kepentingan investasi dalam bentuk
mudharabah.
Keuntungan bagi bank dengan menghimpun dana lewat deposito adalah uang
yang tersimpan relatif lebih lama, mengingat deposito memiliki jangka waktu
yang relatif lebih panjang dan frekuensi penarikan yang panjang. Sehingga
bank akan lebih leluasa melempar dana tersebut untuk kegiatan yang
hasil (profit sharing) yang besarnya sesuai dengan nisbah yang telah
28
M. Nurianto Al Arif, Dasar-Dasar Pemasaran Bank Syariah, (Bandung : Alfabeta, cv,
2010), Cet.1, h.35.
29
Abdul Ghofur Anshori, Perbankan Syariah di Indonesia, (Yogyakarta : Gajah Mada
University Press, 2007), Cet.1, h.93-94
Adapun yang dimaksud dengan deposito syariah adalah deposito yang
Adapun dasar hukum deposito dalam hukum positif dapat kita jumpai
bahwa bank wajib menerapkan prinsip syariah dan prinsip kehati-hatian dalam
dalam bentuk simpanan dan investasi antara lain dalam bentuk deposito
Selain itu mengenai deposito ini juga telah diatur dalam Fatwa DSN
30
Adiwarman A Karim, Bank Islam Analisis Fiqh dan Keuangan, (Jakarta : PT Raja
Grafindo Persada, 2004), h.303.
31
Ibid, h.94.
keperluan masyarakat dalam peningkatan kesejahteraan dan dalam bidang
sebagai berikut :
1) Dalam transaksi ini nasabah bertindak sebagai shahibul maal atau pemilik
3) Modal harus dinyatakan dengan jumlahnya, dalam bentuk tunai dan bukan
piutang.
32
DSN MUI&BI, Himpunan Fatwa Dewan Syariah Nasional, cet III (Ciputat : CV Gaung
Persada, 2006), h. 18-19
3. Implementasi Prinsip Mudharabah dalam Produk Deposito
syariah menggunakan skema mudharabah. Hal ini sejalan dengan tujuan dari
berikut :
pemilik dana.
b. Dana disetor penuh kepada bank dan dinyatakan dalam jumlah nominal.
bentuk nisbah.
33
Abdul Ghofur Anshori, Perbankan Syariah di Indonesia, (Yogyakarta : Gajah Mada
University Press, 2007), Cet.1, h.95
40
bank dan tidak dapat ditarik oleh nasabah kecuali dalam rangka penutupan
rekening.
4. Mudharabah
Pengertian memukul atau berjalan ini lebih tepatnya adalah proses seseorang
34
Muhammad Syafi’i Antonio, Bank Syariah dari Teori ke Praktik, (Jakarta : Gema Insani
Pers, 2001), h. 95.
sebelumnya dalam akad.35 Shahibul maal (pemodal) adalah pihak yang
memiliki modal, tetapi tidak bisa berbisnis, dan mudharib (pengelola atau
modal.
Apabila terjadi kerugian karena proses normal dari usaha, dan bukan
dan keahliannya, dan juga tidak meminta gaji atau upah dalam menjalankan
pemilik dana untuk menanggung resiko apabila terjadi kerugian menjadi dasar
35
Ascarya, Akad dan Produk Bank Syariah, (Jakarta : PT RajaGrafindo Persada, 2007), h.60.
36
M. Nejatullah Siddiqi, Kemitraan Usaha dan Bagi Hasil dalam Hukum Islam, (Jakarta :
Dana Bhakti Prima Yasa, 1996), h.8.
42
Dari pengertian di atas, dapat kita ambil kesimpulan bahwa pengetian
dari Deposito Mudharabah adalah dana investasi yang sifatnya sesuai dengan
syari’at Islam dari nasabah yang penarikannya dapat dilakukan pada waktu
shahibul maal dan mudharib yang cakupannya sangat luas dan tidak dibatasi
oleh spesifikasi jenis usaha, waktu dan daerah bisnis. Sedangkan yang
dunia usaha.38
nasabah bank dalam bentuk dana deposito. Return yang diperoleh tergantung
berapa besar nisbah yang disepakati antara nasabah dengan bank. Nisbah bagi
37
Tim Instruktur Lab. Bank Mini, Konsep dan Mekanisme Bank Syariah, (Jakarta : Fak.
Syariah dan Hukum, 2005), h.34.
38
Muhammad Syafi’i Antonio, Bank Syariah, h.97.
43
hasil nasabah dan nisbah bagi hasil bank bukanlah laba yang dinikmati
nasabah deposan bank, tetapi merupakan rasio atau persentase bagian dimana
para nasabah yang mendapatkan hak atas laba yang disisihkan untuk deposito
Ada dua dasar yang digunakan dalam metode perhitungan bagi hasil
yaitu: metode profit and loss sharing (bagi untung dan resiko) dan metode
revenue sharing (bagi hasil). Perbedaan antara keduanya terletak pada faktor
profit and loss sharing adalah besarnya pendapatan yang akan dibagikan
39
Nasrah Mawardi, “Faktor-faktor yang Mempengaruhi Penetapan Return Bagi Hasil
Deposito Mudharabah Mutlaqah : (Studi Kasus Unit Usaha Syariah Bank X”, Eksis Vo. IV no I Januari-
Maret 2008)” (Tesis S2 Universitas Indonesia 2005), h.62.
a. Perhitungan dengan Saldo Akhir Bulan
3 bulan, 6 bulan dan 12 bulan. Maka bank dapat menggunakan tabel 2.1
Namun tidak seluruh dana ini dapat disalurkan oleh bank, karena bank
40
Adiwarman Karim, Bank Islam : Analisis Fiqh dan Keuangan (Jakarta : Raja Grafindo
Persada, 2004), h. 322-323.
45
Tabel 2.1
Sald
Penghitungan TingkatSaldo Distribusi
Bagi Hasil dengan saldo Nisbah
akhir Bagian
bulan Rata (%)
Jenis o Bobot* pendapatan Pendapatan Pendapatan
Tertimbang** Nasabah
Akhi Per Jenis Nasabah Nasabah
r
Bula
n
1 2 3 4 5 6 = 4 x 5 7 =
6/1x12x100%
Giro
Tabungan
Dep.1
Dep.3
Dep.6
Dep.12
TOTAL 1 2 3 4 5 6 7
Catatan :
*bobot = 1-(GWM)+excess Reserve + Floating
** Dalam Bank Konvensional, saldo tertimbang dikenal sebagai loanable funds
ank dapat pula melakukan penghitungan berdasarkan saldo rata- rata harian berdasarkan tabel 2.2 Kolom I adalah saldo ra
bulanan bersangkutan masing-masing jenis dana. Namun
dana ini dapat disalurkan oleh bank, karena bank harus menyimpan
minimum 5% dari dana ini di Bank Indonesia dalam bentuk Giro Wajib
rata-rata harian, nilai ini telah mereflesikan saldo yang mengendap di bank
yang dapat digunakan oleh bank untuk melakukan investasi. Jadi, hanya
jenis dana. Untuk memudahkan bank untuk mnghitung bagi hasil kepada
Tabel 2.2
Penghitungan Tingkat Bagi Hasil dengan saldo rata-rata harian
Giro
Tabungan
Dep.1
Dep.3
Dep.6
Dep.12 1 2 3 4 5 6 7
TOTAL
Catatan :
* bobot = 1-GWM
** Karena digunakan saldo rata-rata harian, maka nilai ini telah menggambarkan saldo yang
mengendap. Bobot dihitung hanya dengan GWM sebagai faktor pengurang.
Mudharabah
a. Faktor Langsung
41
Ibid, h.328-329.
1) Investment Rate merupakan persentase aktual dana yang
sebesar 80%, hal ini berarti 20% dari total dana dialokasikan untuk
memenuhi likuiditas.
berikut :
c) Nisbah juga dapat berbeda dari waktu ke waktu dalam satu bank,
d) Nisbah juga dapat berbeda antara satu account dengan satu account
42
Muhammad Syafi’i Antonio, Bank Syariah, h.139-
140
48
b. Faktor Tidak Langsung
b) Jika semua biaya ditanggung bank, hal ini disebut revenue sharing.
dan biaya.43
deposito mudharabah adalah seperti CAR, NPF, FDR dan effective rate
43
Ibid, h.140.
49
kepada pembiayaan yang produktif (tidak banyak aset yang menganggur).
Hal ini tercermin dari tingkat FDR bank. Disamping itu, bila rasio FDR
yang menarik investor atau nasabah. Selain itu, faktor kualitas earnings
asset yang dicerminkan oleh tinggi rendahnya tingkat NPF bank akan
bagi hasil yang diterima oleh nasabah. Beberapa hal yang dapat dijadikan
nasabah.
tergantung pada kondisi internal bank, dalam hal ini struktur dananya.
posisi mereka.44
44
Nasrah Mawardi, Faktor-faktor yang Mempengaruhi Penetapan Return Bagi Hasil, h.63.
50
C. Pengaruh CAR, FDR dan NPF terhadap Return Bagi Hasil Deposito
Mudharabah
resiko kerugian, semakin tinggi CAR maka semakin kuat kemampuan bank
berisiko. Jika nilai CAR tinggi (sesuai ketentuan BI 8%) maka bank tersebut
tentunya akan meningkatkan return bagi hasil yang akan diterima oleh
nasabah deposan.45
Capital
CAR
RWA/ATMR (tagihan bersih x bobot resiko)
kegiatan usaha, walaupun telah dilaksanakan dengan baik, pasti masih ada
45
Mudrajad Kuncoro dan Suhardjono, Manajemen Perbankan Teori dan Aplikasi
(Yogyakarta : BPFF, 2002), h. 573
resiko-resiko lain yang tidak terprediksi sebelumnya dalam perencanaan awal.
pembiayaan beserta bagi hasil yang telah disepakati oleh kedua belah pihak
46
Veithzal Rivai, Credit Management Handbook (Jakarta : PT. RajaGrafindo Persada, 2006),
h.476
52
Kelancaran nasabah membayar angsuran pokok maupun bagi
kepada nasabah.
47
Muhammad, Manajemen Pembiayaan Bank Syariah (Yogyakarta : AMPKN, 2005), h.165-
167
48
Opcit, h. 477.
53
3. Financing to Deposit Ratio
pembiayaan yang diberikan oleh bank dengan dana pihak ketiga (DPK) yang
Semakin tinggi tingkat FDR suatu bank, maka bank tersebut akan
bank. Sebagian praktisi perbankan menyepakati bahwa batas aman dari FDR
suatu bank adalah sekitar 80%. Namun, batas toleransi antara 85% dan 100%.
Bank Indonesia tidak boleh melebihi 110%. Dengan ketentuan ini berarti bank
49
Lukman Denda Wijaya, Manajemen Perbankan, (Bogor: PT Ghalia Indonesia, 2005), Edisi
2, h.116.
boleh memberikan kredit atau pembiayaan melebihi jumlah dana pihak ketiga asalkan tidak melebih
Ditetapkannya maksimum pemberian kredit (pembiayaan) dan FDR yang harus diperhatikan oleh ba
50
Sutan Remy Sjahdeni, Perbankan Islam dan Kedudukannya dalam Tata Hukum Perbankan
Indonesia, (Jakarta : Pustaka Utama, 2007), h.177.
55
BAB III
Objek yang menjadi penelitian dalam skripsi ini adalah Bank Umum
hubungan antara variabel CAR, NPF dan FDR terhadap Return Bagi Hasil
Deposito Mudharabah.
Data berasal dari laporan keuangan beberapa Bank Umum Syariah yang
ataupun laporan keuangan yang telah dipublikasikan oleh Bank Umum Syariah
itu sendiri yang meliputi rasio-rasio keuangan dan tabel data distribusi bagi hasil.
triwulanan terhitung mulai dari Maret 2006 sampai dengan Desember 2010. Bank
yang dipilih adalah Bank Muamalat Indonesia, Bank Syariah Mandiri dan Bank
Mega Syariah, karena bank tersebut telah menjadi bank umum syariah dan telah
Selain kedua bank tersebut, masih terdapat beberapa bank umum syariah
seperti BRI Syariah, Bukopin Syariah yang tidak dijadikan sample karena bank
tersebut baru berdiri dua tahun yang lalu. Dalam penelitian ini, penulis tidak
56
memasukkan UUS (Unit Usaha Syariah) dari bank konvensional sebagai sample,
karena UUS adalah suatu unit usaha dari bank konvensional, dimana rasio CAR,
NPF dan FDR masih bergabung dengan bank induknya. UUS yang ada pada bank
saat ini adalah UUS Bank BNI, UUS Bank DKI, UUS Bank Danamon, UUS
CIMB-Niaga dan UUS yang terdapat pada Bank Pembangunan Daerah (BPD).
dan memulai kegiatan operasinya pada bulan Mei 1992. Dengan dukungan
Bogor, diperoleh tambahan komitmen dari masyarakat Jawa Barat yang turut
Bank Muamalat berhasil meraih predikat sebagai Bank Devisa. Pengakuan ini
dikembangkan.
Akhir tahun 90-an, Indonesia mengalami krisis moneter yang
Muamalat pun terimbas dampak krisis. Ditahun 1998, rasio pembiayaan macet
(NPF) mencapai lebih dari 60%. Perseroan mencatat rugi sebesar Rp 105
miliar. Ekuitas mencapai titik terendah, yaitu 39,3 miliar, kurang dari
RUPS tanggal 21 Juni1999 IDB secara resmi menjadi salah satu pemegang
saham Bank Muamalat. Oleh karenanya, kurun waktu antara 1999 dan 2002
membalikan kondisi dari rugi menjadi laba berkat upaya dan dedikasi setiap
saham, (ii) tidak melakukan PHK satu pun terhadap sumber daya insani yang
ada, dan dalam hal pemangkasan biaya, tidak memotong hak Kru Muamalat
sedikitpun, (iii) pemulihan kepercayaan dan rasa percaya diri Kru Muamalat
signifikan sebanyak 39.16% dari Rp 13.3 triliun menjadi Rp 17.4 triliun. Bank
angka Rp 15.9 triliun, atau meningkat 39.3% dari posisi tahun sebelumnya.
Laba operasional Bank Muamalat meningkat sangat signifikan atau lebih dari
200% dari Rp 78.7 miliar menjadi Rp 238.2 miliar. CAR pada tahun 2009
sebesar 10.99% tahun 2010 naik menjadi 13,32%. Tahun 2009 rasio
pembiayaan (FDR) mencapai 85,82% dan tahun 2010 naik menjadi 99,68%.
51
www.muamalat-institut.com, diakses pada tanggal 01 Mei 2011, pukul 08.00 WIB.
Sedangkan rasi
Visi
Visi Bank Muamalat adalah menjadi bank syariah utama di Indonesia, dominan di pasar spriritual, di
Misi
Misi bank Muamalat adalah menjadi Role Model Lembaga Keuangan Syariah dunia dengan penekan
Produk Penghimpunan Dana
1. Tabungan Ummat
usia.
52
http://www.muamalatbank.com/index.php/home/news/siaran_pers/1457, diakses pada 25
Februari 2011, pukul 15.44 WIB.
60
2. Tabungan Arafat
3. Tabungan Trendi
4. Tabungan Ukhuwah
tiga paket pilihan yaitu Rp.25.000, Rp. 50.000 dan Rp. 100.000.
Nasabah tidak dikenakan biaya atas pembuatan kartu dan jasa yang
diberikan.
5. Deposito Mudharabah
USD dalam jangka waktu 1,3,6,12 bulan yang ditujukan bagi anda
yang ingin berinvestasi secara halal, murni sesuai syariah. Dana akan
7. Giro Wadiah
Muamalat atau dapat di transfer dari bank lain. Peserta juga dapat
premi tertentu.53
1. ATM
53
Ibid
62
tunai, pemindahbukuan antar rekening, pemeriksaan saldo,
perubahan pin atas kartu ATM dan masih banyak lagi kemudahan
yang didapatkan.
2. Shar-E
phone banking dalam satu kartu yang dilayani oleh jaringan kantor pos
4. Jasa-jasa lainnya
54
Ibid
63
d. Sistem Bagi Hasil Pada Bank Muamalat Indonesia
rupiah dana nasabah. Sebagai contoh: H1-1000 Rupiah bulan Juni 2010
adalah 11,57. Hal tersebut berarti bahwa dari setiap Rp. 1000,- dana
nasabah yang dikelola Bank Muamalat akan menghasilkan Rp. 11,57 (HI-
1000 sebelum bagi hasil). Apabila nisbah bagi hasil antara nasabah dan
bank untuk deposito 1 bulan adalah 52:48, maka dari Rp 11,57 tersebut,
untuk porsi nasabah dikalikan dahulu dengan 52% sehingga untuk setiap
sebesar Rp. 6,01 (berarti HI-1000 nasabah = 6,01 rupiah). Secara umum
Bagi Hasil Nasabah Rata rata Dana Nasabah x HI 1000 * Nisbah Nasabah
1000 100
55
Ibid
64
PT Bank Susila Bhakti, pada tanggal 19 Mei 1999. Berawal dari krisis yang
Susila Bakti (BSB) yang dimiliki oleh Yayasan Kesejahteraan Pegawai (YKP)
krisis. BSB berusaha keluar dari situasi tersebut dengan melakukan upaya
merger dengan beberapa bank lain serta mengundang investor asing. Pada saat
Dagang Negara, Bank Bumi Daya, Bank Exim, dan Bapindo) menjadi satu
bank baru bernama PT Bank Mandiri (Persero) pada tanggal 31 Juli 1999.
momentum yang tepat untuk melakukan konversi PT Bank Susila Bakti dari
56
www.syariahmandiri.co.id, diakses pada tanggal 1 Mei 2011, pukul 09.15 WIB.
65
infrastrukturnya, sehingga kegiatan usaha BSB berubah dari bank
resmi mulai beroperasi sejak Senin tanggal 25 Rajab 1420 H atau tanggal 1
November 1999. PT Bank Syariah Mandiri hadir, tampil dan tumbuh sebagai
nilai-nilai rohani inilah yang menjadi salah satu keunggulan Bank Syariah
Ummat (BSM Ummat) yang salah satu unit yayasan tersebut adalah Lembaga
terwujudnya manajemen Zakat, Infaq dan Shadaqah yang lebih efektif sebagai
32,48 triliun. Jumlah itu naik 47,4 persen dibandingkan posisi Desember 2009,
yakni sebesar Rp 22,04 triliun. Pada akhir tahun 2009, dana pihak ketiga
(DPK) sebesar Rp 19,34 triliun. Pada akhir tahun 2010, DPK yang dihimpun
pembiayaan) pada tahun 2009 mencapai 83.07% dan pada tahun 2010 turun
1.34% dan pada tahun 2010 turun menjadi 1.29%. Sedangkan CAR pada
tahun 2009 mencapai 12.44% dan pada tahun 2010 turun menjadi
10.64%.57
57http://bisniskeuangan.kompas.com/read/2011/04/19/1131 023/Aset.Bank.Syariah.Mandiri.R
Misi
berkesinambungan
Mengutamakan penghimpunan dana konsumer dan penyaluran pembiayaan pada segmen UMKM
Merekrutdanmengembangkanpegawaiprofesionaldalam lingkungan kerja yang sehat
Mengembangkan nilai-nilai syariah universal
yang sehat.
1. Tabungan BSM
disepakati.
Tabungan berdasarkan prinsip wadiah yang penarikannya dapat dilakukan setiap saat berdasarkan s
BSM tabungan investa cendekia
Tabungan berjangka untuk keperluan uang pendidikan dengan jumlah setoran bulanan tetap (instal
BSM tabungan mabrur
Tabungan Pensiun BSM adalah simpanan dalam mata uang rupiah berdasarkan prinsip mudharabah
BSM giro
Sarana penyimpanan dana dalam mata uang Rupiah untuk kemudahan transaksi dengan pengelolaa
BSM giro valas
yad dhamanah.
70
Sarana penyimpanan dana dalam mata uang Singapore Dollar untuk kemudahan transaksi dengan p
13. BSM deposito
Investasi berjangka waktu tertentu dalam mata uang rupiah yang dikelola berdasarkan prinsip Mudh
Produk Jasa
BSM card
ATM Bankcard. BSM Card juga berfungsi sebagai kartu Debit yang
Anda. Kini, dilengkapi fitur untuk melakukan transfer real time antar
uang asing dengan mata uang asing lainnya yang dilakukan oleh Bank
cepat (real time on line) yang dilakukan lintas negara atau dalam satu
negara (domestik).59
60
d. Sistem Bagi Hasil Pada Bank Syariah Mandiri
Sebagai contoh :
59
Ibid
60
Ibid
1. Diketahui nominal Deposito Syariah Mandiri Rupiah jangka waktu 1
10.000.000,00
------------------------------- x 45.844.138.439,62 x 51,00% = 49.740,3
4.700.513.986.348,25
konversi dari konvensional Bank Umum Tugu yang berpusat di Jakarta. Pada
tahun 2001, kelompok usaha Para (PT Para Group Investindo dan PT Para
Bank Umum Tugu untuk dikembangkan menjadi Bank Syariah. Pada tanggal
25 Agustus 2004 PT Bank Umum Tugu resmi beroperasi syariah dengan
nama PT Bank Mega Syariah Indonesia. Berdasarkan surat izin dari Bank
“untuk kita semua” tumbuh pesat dan terkendali dan akad menjadi lembaga
bank ini melalui pemberian modal kuat demi kemajuan perbankan syariah dan
61
Abdul Ghofur Anshori, Pemebentukan Bank Syariah melalui Akuisisi dan Konversi
(Pendekatan Hukum Positif dan Hukum Islam), (Yogyakarta : UII Press, 2001), Cet1, h. 82-83
tumbuh pesat dan terkendali serta menjadi lembaga keuangan syariah yang
ini semakin memperkokoh posisi perseroan sebagai Bank Syariah yang dapat
menjangkau bisnis yang lebih luas lagi bagi domestik maupun internasional.
hingga saat ini memiliki 394 jaringan kerja dengan komposisi: 8 kantor
kantor Mega Mitra Syariah (M2S) yang tersebar di Jabotabek, Pulau Jawa,
Pada Bank Mega Syariah pada akhir desember 2010 aset BMS tercatat
4,4 triliun. Sedangkan pada pembiayaan mencapai 2,5 triliun atau 75 persen
dari total pembiayaan sebesar 3,3 triliun. Pada akhir 2010 dana pihak ketiga
yang dihimpun sebesar sebesar 3,8 triliun. CAR pada tahun 2009 sebesar
10.96% pada tahun 2010 meningkat menjadi 13.14%. FDR tahun 200
tahun 2009 sebesar 1,16% pada tahun 2010 sebesar 1,80%.62
Misi
Memberikan jasa layanan keuangan syariah terbaik bagi semua kalangan, melalui kinerja organisasi
Nilai-nilai
Teamwork, Berbagi.
b. Produk Pendanaan
62
http://www.korankaltim.co.id/read/news/2011/4624/bank-mega-incar-aset-rp1.000-triliun-
.html, di akses pada 25 februari 2011, pukul 16.10 WIB.
63
www.megasyariah.co.id, diakses pada tanggal 03 Mei 2011, pukul 17.15 WIB.
Simpanan wadiah yang leluasa yang memungkinkan investasi
selayaknya tabungan.
2. Fleksi iB,
setor on line real time diseluruh Cabang Bank Mega Syariah, Mega
Mitra Syariah dan Gallery Bank Mega Syariah dan Fasilitas autodebet
Nisbah lebih tinggi untuk dana investasi yang lebih besar. Ditujukan
Rekening koran wadiah yang kemungkinan Anda mengelola dana dengan nyaman sesuai kebutuhan
Deposito Plus iB
Simpanan berjangka mudharabah yang bukan hanya memberikan nisbah bagi hasil yang relatif tingg
bagi nasabah.
2. Multi Guna iB
3. Multi Jasa iB
bagi nasabah.
6. Gadai Syariah iB
80
syariah qardh yaitu pinjaman tanpa tambahan dan konsep syariah
7. Bank Garansi iB
syariah kafalah yaitu akad penjaminan yang diberikan oleh Bank Mega
pihak terjamin.
8. PRK Syariah iB
musyarakah dengan nisbah bagi hasil yang disepakati antara bank dan
Bersama.
2. Mega Syariah Safe Deposit Box
barang berharga (safe deposit box) dengan berbagai ukuran dan harga
hemat.64
BAB IV
dan Bank Mega Syariah periode Maret 2006 sampai Desember 2010. Dari hasil
olah data penelitian yang dilakukan dengan menggunakan program SPSS 18.0
Dari tabel di bawah ini dapat dilihat bahwa CAR Bank Umum Syariah
pada periode penelitian sangat fluktuatif. Pada Bank Muamalat Indonesia nilai
CAR tertinggi di peroleh pada bulan Maret 2006, yaitu sebesar 16.88% dan
nilai CAR terendah yaitu pada bulan Juni 2008, yaitu sebesar 9.64%.
Sedangkan pada Bank Syariah Mandiri nilai CAR tertinggi di peroleh pada
64
Ibid
bulan Desember 2010, yaitu sebesar 10.64%. Pada Bank Mega Syariah nilai CAR tertinggi diperoleh pada bulan Juni 2008, yaitu se
Tabel 4.1
Data CAR Bank Muamalat Indonesia, Bank Syariah Mandiri dan Bank Mega Syariah
Periode Maret 2006 – Desember 2010
Bulan CAR BMI (%) CAR BSM (%) CAR BMS (%)
Maret ‘06 16.88 12.67 9.99
Juni ‘06 15.40 11.51 9.20
September ‘06 14.65 11.95 9.10
Desember ‘06 14.56 12.56 8.30
Maret ‘07 15.28 16.50 9.32
Juni ‘07 13.00 14.80 10.27
September ‘07 11.45 13.71 11.58
Desember ‘07 10.79 12.43 12.91
Maret ‘08 11.63 12.08 17.56
Juni ‘08 9.64 12.31 18.14
September ‘08 11.38 11.59 15.51
Desember ‘08 11.44 12.72 13.48
Maret ‘09 12.29 14.78 12.04
Juni ‘09 11.22 14.07 11.45
September ‘09 10.58 13.37 11.06
Desember ‘09 10.99 12.44 10.96
Maret ‘10 10.52 12.52 12.14
Juni ‘10 10.12 12.46 12.11
September ‘10 14.62 11.49 12.36
Desember ‘10 13.32 10.64 13.14
Sumber : Laporan Keuangan BMI, BSM dan BMS, data diolah
Gambar 4.1
Grafik pertumbuhan CAR Bank Mumalat Indonesia, Bank Syariah Mandiri
dan Bank Me
Adalah rasio antara jumlah pembiayaan yang tidak tertagih atau tergolong non lancar dengan kualit
Syariah pada periode penelitian sangat fluktuatif. Pada Bank Muamalat
Indonesia nilai NPF tertinggi diperoleh pada bulan September 2009, yaitu
sebesar 7.32% dan nilai NPF terendah diperoleh pada bulan Maret 2008, yaitu
sebesar 1.61%. Sedangkan pada Bank Syariah Mandiri nilai NPF tertinggi
diperoleh pada bulan Maret 2007, yaitu sebesar 7.98% dan nilai terendah
diperoleh pada bulan Maret 2010, yaitu sebesar 0.66%. Pada Bank Mega
Syariah nilai NPF tertinggi diperoleh pada bulan September 2010, yaitu
sebesar 2.60% dan nilai NPF terendah diperoleh pada bulan Maret 2006 dan
Bulan NPF BMI (%) NPF BSM (%) NPF BMS (%)
Maret ‘06 2.01 4.73 0.41
Juni ‘06 2.99 4.35 0.69
September ‘06 3.50 6.80 0.84
Desember ‘06 4.84 6.94 1.24
Maret ‘07 2.70 7.98 1.90
Juni ‘07 3.93 2.02 1.10
September ‘07 4.96 1.67 1.19
Desember ‘07 1.92 2.58 0.42
Maret ‘08 1.61 2.63 0.41
Juni ‘08 3.72 2.15 0.98
September ‘08 3.88 2.22 0.93
Desember ‘08 3.85 2.37 0.97
Maret ‘09 5.82 2.15 1.16
Juni ‘09 3.23 1.92 0.98
September ‘09 7.32 2.16 1.00
Desember ‘09 4.13 1.34 1.28
Maret ‘10 5.83 0.66 1.80
Juni ‘10 3.93 0.88 2.02
September ‘10 3.36 1.45 2.60
Desember ‘10 3.47 1.29 2.11
Sumber : Laporan Keuangan BMI dan BMS, data diolah
Gambar 4.2
Grafik pertumbuhan NPF Bank Mumalat Indonesia, Bank Syariah Mandiri dan
Bank Mega Syariah tahun 2006-2010
85
3. Financing to Deposit Ratio
Adalah rasio antara dana yang ditempatkan pada pembiayaan dibandingkan dengan dana yang dapa
Bank Umum Syariah pada periode penelitian sangat fluktuatif. Pada Bank
2008, yaitu sebesar 106.39% dan nilai FDR terendah diperoleh pada bulan
Mandiri nilai FDR tertinggi diperoleh pada bulan September 2008, yaitu
sebesar 99.11% dan nilai terendah diperoleh pada bulan Desember 2010, yaitu
sebesar 82.54%. Pada Bank Mega Syariah nilai FDR tertinggi diperoleh pada
bulan Maret 2006, yaitu sebesar 110,88% dan nilai NPF terendah diperoleh
86
Tabel 4.3
Data FDR Bank Muamalat Indonesia, Bank Syariah Mandiri dan Bank Mega Syariah
Periode Maret 2006 – Desember 2010
Bulan FDR BMI (%) FDR BSM (%) FDR BMS (%)
Maret ‘06 92.00 87.75 110.88
Juni ‘06 91.24 93.68 100.68
September ‘06 87.29 95.43 105.99
Desember ‘06 83.60 90.18 99.54
Maret ‘07 90.51 87.32 97.15
Juni ‘07 97.06 95.64 98.83
September ‘07 102.87 94.23 93.68
Desember ‘07 98.71 92.98 86.08
Maret ‘08 95.73 91.05 90.26
Juni ‘08 102.94 89.21 81.76
September ‘08 106.39 99.11 81.16
Desember ‘08 104.41 89.12 79.58
Maret ‘09 98.44 86.85 90.23
Juni ‘09 90.27 87.03 85.20
September ‘09 92.93 87.93 82.25
Desember ‘09 85.57 83.07 81.39
Maret ‘10 99.47 83.93 92.43
Juni ‘10 103.71 85.16 86.68
September ‘10 99.68 86.31 89.11
Desember ‘10 91.52 82.54 78.17
Sumber : Laporan Keuangan BMI dan BMS, data diolah
Gambar 4.3
Grafik pertumbuhan FDR Bank Mumalat Indonesia, Bank Syariah Mandiri
dan Bank M
Adalah tingkat return atau kembalian yang diperoleh deposan atas investasinya dalam bentuk depo
Mega Syariah. Dari tabel dan gambar di bawah ini dapat dilihat bahwa FDR
Bank Umum Syariah pada periode penelitian sangat fluktuatif. Pada Bank
2006, yaitu sebesar 9.94% dan nilai RBH terendah diperoleh pada bulan Juni
2010, yaitu sebesar 6.38%. Sedangkan pada Bank Syariah Mandiri nilai RBH
tertinggi diperoleh pada bulan Desember 2006, yaitu sebesar 8.53% dan nilai
terendah diperoleh pada bulan Desember 2010, yaitu sebesar 6.46%. Pada
Bank Mega Syariah nilai RBH tertinggi diperoleh pada bulan Juni 2006, yaitu
sebesar 11.44% dan nilai RBH terendah diperoleh pada bulan Maret 2010,
Tabel 4.4
Data RBH Bank Muamalat Indonesia Bank Syariah Mandiri dan Bank Mega Syariah
Periode Maret 2006 – Desember 2010
Bulan RBH BMI (%) RBH BSM (%) RBH BMS (%)
Maret ‘06 8.76 6.59 10.66
Juni ‘06 9.44 7.43 11.44
September ‘06 9.45 7.90 11.36
Desember ‘06 9.94 8.53 11.31
Maret ‘07 7.46 7.63 9.34
Juni ‘07 7.87 7.48 8.89
September ‘07 7.76 7.21 8.96
Desember ‘07 8.70 8.05 7.49
Maret ‘08 6.56 7.72 5.94
Juni ‘08 7.40 7.58 7.98
September ‘08 7.49 8.08 7.85
Desember ‘08 7.74 8.46 7.19
Maret ‘09 7.36 6.99 7.19
Juni ‘09 7.18 7.50 7.95
September ‘09 6.62 7.43 5.57
Desember ‘09 7.97 7.90 5.37
Maret ‘10 6.39 7.61 5.36
Juni ‘10 6.38 6.54 5.54
September ‘10 6.89 7.55 5.58
Desember ‘10 7.23 6.46 6.07
Sumber : Laporan Keuangan BMI, BSM dan BMS, data diolah
Gambar 4.4
Grafik pertumbuhan RBH Bank Mumalat Indonesia, Bank Syariah Mandiri dan Bank Mega Syariah tahun 2006-2010
nalisis Data B.
dilakukan adalah :
a. Uji Normalitas
yang dapat disimpulkan bahwa jika data menyebar disekitar garis diagonal
asumsi normalitas.
90
Tabel 4.5
One-Sample Kolmogorov-Smirnov Test
N 60 60 60 60
a,,b
Normal Parameters Mean 12.4430 2.8220 91.9060 7.7045
Std. Deviation 2.08494 1.95223 7.48184 1.38654
Most Extreme Differences Absolute .128 .154 .074 .160
Positive .128 .154 .074 .160
Negative -.045 -.108 -.059 -.086
Kolmogorov-Smirnov Z .989 .735 .873 .818
Asymp. Sig. (2-tailed) .750 .654 .592 .576
nov untuk CAR adalah 0.989 dan signifikansi pada 0.750. Nilai untuk NPF adalah 0.735 dan signifikansi pada 0.654. Nilai untuk F
.818 dan signifikansi pada 0.576. Hal ini
normal.
b. Uji Multikolinieritas
Untuk melihat apakah ada gejala multikol atau tidak pada variabel
Tabel 4.6
Coefficientsa
t bahwa seluruh nilai tolerance > α (0.076 > 0.05) dan nilai VIF hitung (1.289) berada dibawah nilai VIF (1/5%=20). Dengan demiki
c. Uji Autokolerasi
Untuk melihat ada atau tidak adanya autokolerasi dengan menggunakan angka Durbin-Watson (DW). Dengan ketentuan s
berikut :
Tabel 4.7
i
1 .811a .657 l Summaryb
Mode .593 1.35341 1.355
si
Model
a. Predictors: (Constant), FDR, NPF, CAR Adjusted Std. Error of Durbin-
R the
R RBH
b. Dependent Variable: R Square Square Estimate Watson
Dari output di atas dapat dilihat bahwa nilai DW adalah 1.355.
Dengan demikian tidak terjadi autokolerasi karena nilai DW berada diantar
d. Uji Heteroskedastisitas
Uji heterokedastisitas dapat dilakukan dengan melihat grafik Scatterplot antara nilai prediksi variabe
Gambar 4.5
Dari grafik scatterplot diatas dapat disimpulkan bahwa titik
menyebar secara acak serta tersebar baik diatas maupun dibawah angka 0
2. Uji Hipotesis
rumus kolerasi Product Moment dari Pearson. Hal itu karena data penelitian
H0 : Tidak terdapat hubungan linier antara CAR, NPF dan FDR dengan
H1 : Terdapat hubungan liniear antara CAR, NPF dan FDR dengan RBH
Deposito Mudharabah.
Untuk menganalisa kolerasi antara variabel CAR, NPF dan FDR maka
Tabel 4.8
Correlations
0.517, artinya hubungan kedua variabel cukup kuat dan searah. Oleh karena
itu jika CAR tinggi maka RBH juga tinggi. Kolerasi kedua variabel juga
diantara keduanya cukup kuat dan searah. Oleh karena itu jika NPF tinggi
maka RBH juga tinggi. Kolerasi kedua variabel juga signifikan, karena angka
diantara keduanya kuat dan searah. Artinya jika FDR tinggi maka RBH juga
akan tinggi. Kolerasi kedua variabel juga signifikan, karena angka signifikansi
Tabel 4.9
Model Summaryb
CAR, NPF dan FDR ada faktor-faktor lain yang mempengaruhi return
H0 : Tidak ada pengaruh antara CAR, NPF dan FDR (secara bersama- sama) terhadap Return Bagi Hasil Deposito Mud
H1 : Terdapat pengaruh antara CAR, NPF dan FDR (secara bersama- sama) terhadap Return Bagi Hasil Deposito Mudh
Tabel 4.10
ANOVAb
Total 113.427 59
adalah 2.76. Sementara nilai sig sebesar < 0.05 (0.001 < 0.05) maka Ho
CAR, NPF dan FDR memberikan pengaruh yang signifikan atau tidak
nilai koefisien variabel CAR, NPF dan FDR dengan uji t yaitu dengan
mudharabah.
mudharabah.
mudharabah.
mudharabah.
mudharabah.
Ha: terdapat pengaruh antara FDR terhadap RBH deposito
mudharabah.
Tabel 4.11
Coefficientsa
3.060 sementara nilai t tabel 2.010 dan nilai sig adalah 0.003. Jadi,
kesimpulannya adalah karena t hitung > t tabel ( 3.060 > 2.010) dan nilai sig <
0.05 (0.003 < 0.05) maka H0 ditolak, sehingga hipotesis nol (H 0) yang
100
Berdasarkan hasil output SPSS diatas nilai t hitung pada X2 adalah
3.297 sementara nilai t tabel 2.010 dan nilai sig adalah 0.001. Jadi,
kesimpulannya adalah karena t hitung > t tabel (3.297 > 2.010) dan nilai sig <
0.05 (0.001 < 0.05) maka H0 ditolak, sehingga hipotesis nol (H 0) yang
menyatakan bahwa tidak ada pengaruh antara NPF terhadap RBH deposito
sebesar 5.898 sementara nilai t tabel 2.010 dan nilai signifikansi level adalah
0.000. Jadi, kesimpulannya adalah karena t hitung > t tabel (5.898 > 2.010) dan
nilai sig < 0.05 ( 0.000 < 0.05) maka H 0 ditolak, sehingga hipotesis nol
(H0) yang menyatakan bahwa tidak ada pengaruh antara FDR terhadap
2. Persamaan Regresi
x2 = NPF (Non Performing Financing) x3 = FDR (Financing to Deposit Ratio) a = nilai konstanta
b1 = koefisien arah regresi CAR
b2 = koefisien arah regresi NPF b3 = koefisien arah regresi FDR n = jumlah sampel
Untuk pengolahan datanya, penulis menggunakan program SPSS versi 18.0. Konstanta dan Koefisien
Tabel 4.12
Coefficientsa
Model Standardized
Unstandardized Coefficients Coefficients Collinearity Statistics
B Std. Error Beta T Sig. Tolerance VIF
1 (Constant) 12.294 1.938 1.168 .245
jika nilai CAR, NPF dan FDR bernilai nol, maka return bagi hasil
sebesar 0.079. Hal ini sesuai dengan teori yang menyatakan semakin
Jika nilai CAR tinggi (sesuai ketentuan BI 8%) maka bank tersebut
Hal ini tidak sesuai dengan teori yang menyatakan bahwa jika kualitas
4. Sama dengan variabel CAR dan NPF, FDR adalah variabel yang
ini juga sesuai dengan teori yang menyatakan bahwa semakin banyak
investor.
partnership).
BAB V
PENUTUP
A.
Kesimpulan
Berdasarkan analisa dan interpretasi data yang telah dilakukan, maka dapat diambil kesimpulan :
1. Setelah dilakukan uji F dengan tingkat signifikan 5%, variabel Capital
2. Dari pengujian secara parsial dengan uji t dengan tingkat signifikan sebesar
5%, semua variabel independen (CAR, NPF dan FDR) berpengaruh secara
Umum Syariah.
3. Variabel yang paling berpengaruh terhadap Return Bagi Hasil Deposito
hitung > t tabel (5.898 > 2.010) dan nilai sig < 0.05 (0.000 < 0.05).
6. Nilai a (konstanta) adalah sebesar 12.294, hal ini menyatakan bahwa jika
nilai CAR, NPF dan FDR tidak ada, maka return bagi hasil (RBH)
0.079. Hal ini sesuai dengan teori yang menyatakan semakin tinggi CAR
dari setiap kredit/aktiva produktif yang berisiko. Jika nilai CAR tinggi
meningkatkan return bagi hasil yang akan diterima oleh nasabah deposan.
satuan akan menyebabkan penurunan RBH sebesar 0.259. Hal ini sesuai
dengan teori yang menyatakan bahwa jika kualitas asset yang dicerminkan
9. Sama dengan variabel CAR dan NPF, FDR adalah variabel yang paling
menyebabkan peningkatan RBH sebesar 0.432. Hal ini juga sesuai dengan
produktif (tidak banyak asset yang menganggur). Bila rasio FDR semakin
tinggi dan melebihi ketentuan BI, maka bank akan berusaha meningkatkan
untuk investor.
B. Saran
dengan bank konvensional, khususnya dalam imbal bagi hasil dana yang
mudharabah.
3. Nasabah deposan perlu mengetahui tingkat return bagi hasil beserta faktor-
syariah.
Bank Syariah agar memperhatikan terlebih dahulu tingkat CAR, NPF dan
5. Dalam penelitian ini, hanya mengambil tiga sampel bank syariah, diharapkan
lagi yaitu meneliti seluruh bank syariah di perbankan syariah. Karena pada
akhir tahun 2008 hingga sepanjang tahun 2009 ada beberapa bank umum
syariah yang baru didirikan, seperti BRI Syariah, Bukopin Syariah dan dalam
waktu dekat akan berdiri BCA Syariah dan BNI Syariah (Spin off dari UUS),
Anshori, Abdul Ghofur, Pemebentukan Bank Syariah melalui Akuisisi dan Konversi
(Pendekatan Hukum Positif dan Hukum Islam), Yogyakarta: UII Press, 2001.
Antonio, M Syafi’i, Bank Syariah dari Teori Ke Praktik, Jakarta : Gema Insani Press,
2001.
Antonio, M Syafi’i dkk, Bank Syariah Analisis Kekuatan, Kelemahan, Peluang dan
Ancaman, cet 1, Yogyakarta : Ekonisia, 2006.
Antonio, M. Syafi’i & Karnaen Pertawaatmadja, Apa dan bagaimana Bank Islam,
Yogyakarta : PT Dana Bhakti Prima Jasa, 1999.
Arifa, Umaira, Pengaruh Non Performing Financing dan Financing to Deposit Ratio
terhadap Return Bagi Hasil Deposito Mudharabah Mutlaqah pada Bank
Muamalat Indonesia, Skripsi S1 Fakultas Syariah dan Hukum UIN Syarif
Hidayatullah Jakarta, 2008.
DSN MUI&BI, Himpunan Fatwa Dewan Syariah Nasional, cet III Ciputat : CV
Gaung Persada, 2006.
Karim, Adiwarman A, Bank Islam: Analisis Fiqh dan Keuangan, Jakarta: Raja
Grafindo Persada 2004.
Siddiqi, M. Nejatullah, Kemitraan Usaha dan Bagi Hasil dalam Hukum Islam,
Jakarta : Dana Bhakti Prima Yasa, 1996
Sjahdeni, Sutan Remy, Perbankan Islam dan Kedudukannya dalam Tata Hukum
Perbankan Indonesia, Jakarta : Pustaka Utama, 2007
110
Rodoni, Ahmad dan Abdul Hamid, Lembaga Keuangan Syariah, Jakarta : Zikrul
Hakim, 2008
Rohaety, Ety dkk, Metodelogi Penelitian Bisnis dengan Aplikasi SPSS, Jakarta :
Universitas Muhammadiyah Prof. Dr Hamka, 2007.
Singgih Santoso, Bank Soal Statistik dengan SPSS, Jakarta: PT. Gramedia, 2005.
Tim Instruktur Lab. Bank Mini, Konsep dan Mekanisme Bank Syariah, Jakarta : Fak.
Syariah dan Hukum, 2005
http://bisniskeuangan.kompas.com/read/2011/04/19/1131023/Aset .Bank.Syariah.Man
diri.Rp.32.48.Triliun, diakses pada 25 februari 2011, pukul 16.00 WIB.
http://www.korankaltim.co.id/read/news/2011/4624/bank-mega-incar-aset rp1.000-
triliun-.html, di akses pada 25 februari 2011, pukul 16.10 WIB.
Kepada Yth.
Dr. H. Anwar Abbas, M.Ag, MM
Dosen Fakultas Syariah dan Hukum UIN Jakarta
Assalamu’alaikum wr.wb
112
Dr. Euis Amalia, M.Ag
NIP. 197107011998032002
Tembusan:
Disampaikan dengan hormat kepada:
Kasubag Akademik & Kemahasiswaan Fakultas Syariah dan Hukum
Sekretaris Program Studi Muamalat Fakultas Syariah dan Hukum
Arsip
KEMENTERIAN AGAMA UNIVERSITAS ISLAM NEGERI (UIN) SYARIF HIDAYATULLAH JAKART
113
Atas kesediaan Bapak / Ibu / Saudara/i, kami ucapkan banyak terima
kasih.
Wassalamu’alaikum Wr. Wb.
Lampiran 4
Gambar 4.2
Grafik pertumbuhan NPF Bank Mumalat Indonesia, Bank Syariah Mandiri dan Bank Mega Syariah tah
Gambar 4.3
Grafik pertumbuhan FDR Bank Mumalat Indonesia, Bank Syariah Mandiri
dan Bank Mega Syariah tahun 2006-2010
1. Uji Multikolinearitas
Coefficientsa
Std.
B Error Beta T Sig. Tolerance VIF
2. Uji Autokolerasi
Model Summaryb
120
3. Uji Heteroskedastisitas
Casewise Diagnosticsa
N 60 60 60 60
a,,b
Normal Parameters Mean 12.4430 2.8220 91.9060 7.7045
Std. Deviation 2.08494 1.95223 7.48184 1.38654
Most Extreme Differences Absolute .128 .154 .074 .160
Positive .128 .154 .074 .160
Negative -.045 -.108 -.059 -.086
Kolmogorov-Smirnov Z .989 .735 .873 .818
Asymp. Sig. (2-tailed) .750 .654 .592 .576
Descriptive Statistics
Mean Std. Deviation N
Correlations
N RBH 60 60 60 60
CAR 60 60 60 60
NPF 60 60 60 60
FDR 60 60 60 60
Lampiran 7
Hasil Analisa Regresi Pengaruh CAR, NPF dan FDR terhadap RBH
Correlations
RBH CAR NPF FDR
Model Summaryb
ANOVAb
Model Sum of Squares df Mean Square F Sig.
Coefficientsa