Anda di halaman 1dari 4

Nama :Putri Handayani

NIM : 1923100307
Mata Kuliah : Strategi dan Evaluasi

PENGEMBANGAN INSTRUMEN TES BENTUK URAIAN

Tes merupakan suatu teknik atau cara yang digunakan dalam rangka
melaksanakan kegiatan pengukuran, yang di dalamnya terdapat berbagai
pertanyaan, pernyataan, atau serangkaian tugas yang harus dikerjakan atau
dijawab oleh peserta didik untuk mengukur aspek perilaku peserta didik.
A. Pengembangan Tes Bentuk Soal Uraian
Tes uraian (essay test), yang juga sering dikenal juga dengan istilah tes
subyektif (subjektif test), adalah saah satu jenis tes hasil belajar yang memiliki
karakteristik sebagaimana dikemukakann berikut ini.
1. Test tersebut berbentuk pertanyaan atau perintah yang menghendaki
jawaban berupa uraian atau paparan kalimat yang pada umumnya cukup
panjang.
2. Bentuk-bentuk pertanyaan atau perintah itu menuntut kepada testee untuk
membrikan penjelasan, komentar, penafsiran, membandingkan,
mebedakan dan sebagainya.
3. Jumlah butir soalnya umum nya terbatas, yaitu berkisar antara lima
sampai dengan sepuluh butir
4. Pada umumnya butir soal test uraian itu diawalai dengan kata-kata
“jelaskan...” , “terangkan...”, ‘uraikan...’, “mengapa...”, “bagaimana...”.,
atau kata-kata lain yang seruopa dengan itu.
Pengembangan tes bentuk uraian dapat digunakan untuk mengukur
kegiatan belajar yang sulit diukur oleh bentuk objektif. Tes bentuk uraian
disebut juga penilaian subjektif karena sering juga dipengaruhi oleh
subjektivitas guru.
B. Cara Membuat Perencanaan Test Uraian
1. Menentukan tujuan pembelajaran yang di ukur
a)  Tujuan pembelajaran yang mengembangkan proses berpikir tinggi
(penerapan, analisis, sistesis, dan evaluasi) minimal harus mengukur proses
berpikir pemahaman. Yang di maksud tujuan pembelajarandalam tinggak
pemahamanadalah tujuan pembelajaran yang menginginkan agar siswa tidak
hayng dapat mengingat tetapi mampumenerjemahkan, menafsirkan, dan
menghitung sesuatu yang telah dipelajari.
b) Tujuan pembelajaran pada tingkat penerapan. Tujusn ini untuksiswa agar
bisa menghitung, menerapkan, menunjukan, memodifikasi, memecahkan
masalah, menemukan, dan sebagainya. Misalnya,siswa dapat
menghitungluas suatu empat persegi panjang.
c) Tujuan pembelajaran dalam tingkat analisis. Tujuan pembelajaran
inimerupakan pembelajaran yang menginginkan agar siswa mampu
menguraikan sesuatu maenjadi bagian-bagian yang lebih kecil sehingga
struktur organisasi dari bagian-bagian tersebut dapat dipahami. Cth; siswa
dapat membedakan antara fakta dan kesimpulan.
d) Tujuan pempelajaran sistesis. Tujuan ini adalah ebalikan dari tujuan
pembelajran analisis, sintesis merupakan tujuanpembelajaran yamng
menginginkanagar siswa mampu memadukan  unsur-unsuratau bagian-
bagian secara logis sehinnga pola yang terstruktur atau pola baru. Contoh;
siswa dapat mendesain suatu eksperiment.
e) Tujuan pembelajaran evaluasi. Kata oprasional yang sering digunakan untuk
merumuskan tujuan pembelajaranpada tingkat evaluasi adalah; simpulkan,
berikan pertimbangan, berikan kritik, bandingkan, jelaskan, berikan
keputusan, evaluasilah, dan sebagainya. Contoh; siswa dapat memberika
kritik terhadap makalah ilmiah berdasarkan tata cara penulisan makalah.  
2. Menentukan sample yang representif
Setelah selesai menentukan tujuan pembelajaran maka langkah kedua
adalah menentukan pokok bahasan dan subpokok bahasan yang akan
diujikan. Usahakan dapat menanyakan sebagian besar materi yang telah
anda ajarkan kepada siswa. Semakin representatif materi yang dapat anda
ujikan maka validitas isi tes semakin baik.
3.  Menentukan jenis tes yang ingin digunakan
Ada dua jenis tes uraian yang dapat anda piih, yaitu tes uraian
terbatas dan tes uraian terbuka. Penentuan jenis tes ini terkait erat dengan
tujuan pembeajaran yang ingin dicapai. Untuk memperbanyak sampel
materi yang dapat ditanyakan dan juga mempermudah pemeriksaan hasil
ujian maka disarankan untuk menggunakan tes uraian terbatas.
4.  Menetukan tingkat butir kesukaran soal
Menentukan tingkat kesukaran butir soal ini erat kaitannya dengan
interpretasi scor yang akan digunakan untuk memberikan nilai kepada
siswa. Ada dua jenis interpretasi scor yang dapat digunakan untuk
menentukan nilai siswa, yaitu pendekatan penilaian acuan patokan (pap) dan
pendekatan penilain norma (pan).
5.   Menentukan waktu ujian
Waktu yang satu set tes ujian merupakan faktor pembatas yang harus
dapat membuat pertimbangan yang mantap mengenai jumlah butir soal,
tingkat kesukaran, dan kompleksitas proses berpikir yang akan diukur agar
set tes yang akan diujikan dapat dierjakan siswa dalam waktu yang telah
ditentukan. Jangan sampai terjadi siswa kekurangan atau kelebihan waktu
untuk mengerjakan set soal tersebut.
6.  Menentukan jumlah butir soal.
Tentukan jumlah butir soal yang tepat untuk dikerjakan siswa daam
waktu yang teah ditetapkan. Penentuan jumlah butir soal ini jga terkait
dengan jenis tes uraian yang akan di gunakan, kompleksitas proses berpikir
yang akan di ukur, dan tinkat kesukaran butir soal.
C. Pengembangan Tes Bentuk Soal Essay
Tes Essay adalah tes yang disusun dalam bentuk pertanyaan terstruktur
dan siswa menyusun, mengorganisasikan sendiri jawaban tiap pertanyaan itu
dengan bahasa sendiri. Tes essay ini sangat bermanfaat untuk
mengembangkan kemampuan dalam menjelaskan atau mengungkapkan suatu
pendapat dalam bahasa sendiri.
D. Pengembangan Tes Bentuk Soal Essay
1. Perencanaan waktu
2. Mengikuti petunjuk
3. Tulisan dan bahasa
4. Menyudahi ujian

Anda mungkin juga menyukai