Anda di halaman 1dari 6

PENGUJIAN UNDANG-UNDANG OLEH MAHKAMAH KONSTITUSI DALAM RANGKA

KONTROL TERHADAP KEKUATAN POLITIK DEWAN PERWAKILAN RAKYAT

Oleh
Irman, SH, MH
Irman_2588@yahoo.com

Abstrak

Kekuasaan membentuk undang-undang di Indonesia berada di Dewan Perwakilan Rakyat,


di mana Dewan Perwakilan Rakyat merupakan perwakilan atau representatif dari rakyat untuk
mewakili segala kepentingan rakyat dalam kehidupan bernegara. Dalam proses pembentukan
undang-undang tidak terlepas dari pengaruh kepentingan-kepentingan segelintir elit dan
golongan sehingga wujud murni Undang-Undang yang memiliki tujuan kepentingan umum
selalu terabaikan. dengan adanya Mahkamah Konstitusi yang memiliki kewenangan pengujian
undang-undang baik secara materil dan formil dapat memberikan suatu upaya kontrol atau
pengendalian dari kepentingan politik yang tidak mendasarkan pada kepentingan umum.

Power to make laws in Indonesia are in the House of Representatives, where the Parliament
is a representative or representatives of the people to represent the interests of all the people
in civic life. In the process of law making is affected by the interests of a handful of elite and
clas sso that the pureform of law that has the purpose of public interest is always neglected.
with the Constitutional Court has judicial authority both material and formale ffort stoprovidea
control or control of political interests that are not based on common interests.

Keyword: Legislation and control

A. Pendahuluan ”institutions,” dalam  mewujudkan  suatu  peraturan


Hukum merupakan produk politik sehngga karakter perundang-undangan sebagai produk politik. Pengaruh
isi setiap produk hukum akan sangat ditentukan atau itu akan semakin nampak pada produk peraturan
diwarnai oleh imbangan kekuatan atau konfigurasi politik perundang-undang oleh suatu institusi politik yang
yang melahirkannya. Hal ini didasarkan bahwa setiap sangat dipengaruhi oleh kekuatan-kekuatan politik yang
produk hukum merupakan produk keputusan politik besar dalam institusi politik. Sehubungan dengan
sehingga hukum dapat dilihat sebagai kristasilasi dari masalah ini, Miriam Budiarjo berpendapat bahwa
pemikiran politik yang saling berinteraksi di kalangan kekuasaan politik diartikan sebagai kemampuan untuk
para politis.1 mempengaruhi kebijaksanaan umum (pemerintah) baik
Dari kenyataan ini disadari, adanya suatu ruang yang terbentuknya maupun akibat-akibatnya, sesuai dengan
absah bagi masuknya suatu proses politik melalui wadah pemegang kekuasaan.2
institusi politik untuk terbentuknya suatu produk hukum. Mengenai hukum merupakan produk politik jika
Sehubungan dengan itu, ada dua kata kunci yang akan dikaitan dengan di Indoensia hal ini sangat jelas terlihat
diteliti lebih jauh tentang pengaruh kekuasaan dalam bahwa, hukum yang dikenal di Indonesia hanyalah
hukum yakni mencakup kata ”process” dan  kata peraturan perundang-undangan yang mencakup UUD,

1
Moh. Mahfud MD, Membangun Politik Hukum, Menegakkan Konstitusi, Rajawali Pers, Jakarta, 2011 , hal. 64.
2
http://hamdanzoelva.wordpress.com/2008/02/20/hukum-dan-politik-dalam-sistem-hukum-indonesia/, diakses pada tanggal 14 Desember
2013

56 JURNAL SELAT, OKTOBER 2013, VOL. 1 NO. 1


UU/Perpu, Peraturan Pemerintah, Peraturan Presiden, bentuk dan tujuan negara, disamping menyelidiki hal-
Perda Provinsi dan Perda Kabupaten atau Kota. hal seperti, kelompok penekan, kelompok kepentingan,
Mengenai hal ini penulis akan membahas lebih lanjut kelompok elit, pendapat umum, peran partai politik, dan
mengenai pengaruh politik dalam pembentukan undang- keberadaan pemilihan umum.
undang, alasan besar penulis mengambil pembahasan Asal mula kata politik itu sendiri berasal dari kata
mengenai undang-undang bahwa, undang-undang yang “Polis” yang berarti negara kota, dengan politik berarti
pada proses pembuatanya atau pembentukanya berada ada hubungan khusus antara manusia yang hidup
pada posisi pusat atau DPR RI, yang memiliki fungsi bersama, dalam hubungan itu timbul aturan, kewe-
legislasi. Selanjutnya dalam hal fungsi DPR tersebut nangan, kelakukan pejabat, legalitas keabsahan, dan
dapat dipahami bahwa DPR merupakan perwakilan akhirnya kekuasaan. Tetapi politik juga dapat dikatakan
rakyat yang secara langsung dipilih oleh rakyat dengan sebagai kebijaksanaan, kekuatan, kekuasaan peme-
tumpangan partai politik.Sehingga undang-undang yang rintah, pengaturan konflik yang menjadi consensus
dibuat oleh DPR RI selalu sarat dengan kepentingan- nasional, serta kemudian kekuatan masyarakat.
kepentingan yang hal ini terkadang dimasuki kepen- Politik adalah suatu disiplin ilmupengetahuan yang
tingan-kepentingan segelintir elit dan golongan sehingga berdiri sendiri tetapi juga seni, dikatakan sebagai seni
wujud murni Undang-Undang yang memiliki tujuan karena beberapa banyak kita melihat politikus yang
kepentingan umum selalu terabaikan. Namun dengan tanpa pendidikan ilmu politik, tetapi mampu berkiat
adanya Mahkamah Konstitusi yang memiliki kewe- memiliki bakat yang dibawa sejak lahir dari naluri
nangan pengujian undang-undang dapat memberikan sanubarinya, sehingga dengan kharismatik menjalankan
suatu upaya control atau pengendalian dari kepentingan roda politik praktis.4
politik yang tidak mendasarkan pada kepentingan
umum. 2. Pengertian Sistem Politik
Cakupan sutudi system politik pada dasarnya
B. Identifikasi Masalah menunjukan kepada seluruh lingkup aktivitas politik,
Berdasarkan pada latar belakang masalah di atas yaitu membahas hubungan dan interaksi antara
maka penulis merumuskan identifikasi masalah yaitu lembaga-lembaga (supra sturkrut politik: legislatif,
“Bagaiman Pengujian Undang-Undang Oleh Mah- eksekutif, yukdikatif, dan infra struktur politik: partai
kamah Konstitusi Dalam Rangka Kontrol Terhadap politik, kelompok kepentingan, kelompok penekan, alat
Kekuatan Politik Dewan Perwakilan Rakyat” komunikasi politik, tokoh politik) yang menjadi objek
bahasannya dalam kegiatan atau usaha lembaga-
C. Pendekatan Teori lembaga tersebut melaksanakan fungsi-fungsinya untuk
1. Pengertian Politik menghasilakan output (misalnya dalam bentuk
Politik dalam bahasa Arabnya disebut “Siyasah” yang peraturan-peraturan atau kebijakan-kebijakan) dari input
kemudian diterjemahkan menjadi siasat, atau dalam (sekian alternatif yang ada berasal dari inspirasi rakyat
bahsa inggrisnya “Politics”. Politik itu sendiri memang ataupun dari luar system itu sendiri) agar dapat dicapai
berarti cerdik, dan bijaksana yangdalam pembicaraan tujuan system itu.5
sehari-hari seakan-akan mengartikan sebagai suatu Istilah system politik sering dipakai silih berganti
cara yang dipakai untuk mewujudkan tujuan, tetapi para dengan kata negara (state), pemerintah (government),
ahli politik sendiri mengakui bahwa sangat sulit dan bangsa (nation). Padahal system politik tidak
memberikan definisi tentang ilmu politik.3 mempunyai makna yang sama dengan istilah-istilah ini
Pada dasarnya politik mempunyai ruang lingkup yang hanya berguna untuk menggantikan aspek-aspek
negara, membicarakan politik pada ghalibnya adalah lebih terbatas dari politik. Karena negara mempunyai
membicarakan negara, karena teori politik menyelidiki konotasi dengan kekhasan kelembaggan (institution),
negara sebagai lembaga politik yang mempengaruhi otoritas atau kewenangan (authority), dan legitimasi atau
hidup masyarakat, jadi negara dalam keadaan bergerak. kesahan (legitimation). Sedangkan pemerintah lebih
Selain itu politik juga menyelidiki ide-ide, azas-azas, berkenaan dengan institusi legal-formal, dan bangsa
sejarah pembentukan negara, hakekatnya negara, serta lebih merujuk pada system politik di mana warga negara

3
Inu Kencana Syafiie, Azhari, Sistem Politik Indonesia, Refika Aditama, Bandung, 2010, hal. 6.
4
Ibid, hal. 7.
5
Beddy Iriawan Maksudi, Sistem Politik Indonesia Pemahaman Secara Teoritik dan Empirik, Rajawali Pers, Jakarta, 2012, hal. 17.

JURNAL SELAT, OKTOBER 2013, VOL. 1 NO. 1 57


mempunyai nasib dan perasaan identitas hostoris yang parlemen (DPR);
sama.6 c) Menteri-menteri diangkat dan bertanggung jawab
kepada Presiden;
3. Sistem Pemerintahan d) Eksekutif dan legislatif sama-sama kuat.9
Dalam ilmu negara umum (algemeine staatslehre)
yang dimaksud dengan system pemerintahan ialah 4. Fungsi Legislasi Dalam Sistem Pemerintahan
system hukum ketatanegaraan, baik yang berbentuk Kata “legislasi” berasal dari Bahasa Inggris
monarki maupun republik, yaitu mengenai hubungan “legislation” yang berarti (1) perundang-undangan dan
antara pemerintah dan badan yang mewakili rakyat. (2) pembuat undang-undang.Sementara itu kata
System pemerintahan dipahami sebagai suatu system membuat undang-undang.Dalam kamus besar bahasa
hubungan tata kerja antar lembaga-lembaga negara.7 Indonesia (KBBI), kata legislasi berarti pembuat undang-
Di bawah ini akan dibahas secara singkat mengeai undang.Dengan demikian fungsi legislasi adalah
system pemerintahan yang ada. membuat undang-undang.10
1. Sistem Pemerintahan Parlementer Fungsi legislasi dalam system pemerintahan
Dalam system ini dilakukan pengawasan terhadap parlementer yaitu penggabungan antara cabang
eksekutif oleh legislatif, jadi kekuasaan Parlemen kekuasaan dan cabang legislatif menjadi ciri kuat yang
yang besar dimaksudkan untuk memberikan membedakan system pemerintahan parlemen dengan
kesejahteraan pada rakyat, maka pengawasn atas system pemerintahan yang lain. Bagaimanapun, dengan
jalannya pemerintahan dilakukan wakil rakyat yang posisi eksekutif sekaligus anggota legislatif, menjadi
duduk dalam parlemen. lebih mudah untuk menyelesaikan pembahasan
Dengan begitu Dewan Menteri (kabinet) bersama rancangan undang-undang dalam proses lagislasi.11
Pedana Menteri (PM) bertanggung jawab kepada Pemisahan yang tegas antara cabang kekuasaan
Parlemen (legislatif). Dapat dijadikan contoh untuk eksekutif dan cabang kekuasaan legislative menjadi titik
system ini adalah Kerajaan Inggris, karena Raja atau penting untuk menjelaskan fungsi legislasi dalam system
Ratu hanya sebagai Kepala Negara saja, sedangkan pemerintahan presidensial.Meskipun kekuasaan
yang menyelenggarakan pemerintahan adalah membentuk undang-undang berada di lembaga
Perdana Menteri bersama Kabinetnya.8 legislatif, eksekutif dapat mengusulkan rancangan
2. Sistem Pemerintahan Presidensial undang-undang.Biasanya rancangan undang-undang
System pemerintahan presidensial ini adalah untuk tersebut disampaikan kepada anggota-anggota di
menjamin stabilitas pemerintahan, namun system lembaga legislatif.12
ini cenderung menempatkan eksekutif sebagai
bagian kekuasaan yang sangat berpengaruh karena D. Pembahasan
kuasaanya besar.Oleh karena itu adanya pengaturan Menurut Daniel S. Lev, yang paling menentukan
konstitusional untuk mengurangi dampak negative dalam proses hukum adalah konsepsi dan struktur
atau kelemahan yang di bawa sejak lahir oleh system kekuasaan politik, yaitu bahwa hukum sedikit banyak
presidensial tersebut. selalu merupakan alat politik, dan bahwa tempat hukum
Adapun ciri-ciri atau prinsip-prinsip yang terdapat dalam negara, tergangtung pada keseimbangan politik,
dalam system presidensial menurut Mahfud MD yang defenisi kekuasaan, evolusi idiologi politik, ekonomi,
dikutip oleh Abdul Ghoffar, yaitu: sosial, dan seterusnya.13 Walaupun kemudian proses
a) Kepala negara menjadi kepala pemerintahan hukum yang dimaksud tersebut di atas tidak diidentikan
(eksekutif) dengan maksud pembentukan hukum, namun dalam
b) Pemerintah tidak bertanggung jawab kepada prateknya seringkali proses dan dinamika pembentukan

6
Ibid, hal. 18.
7
Saldi Isra, Pergeseran Fungsi Legislasi, Rajawali Pers, Jakarta, 2010, hal. 23.
8
Inu Kencana Syafiie, Azhari, Op. Cit, hal. 13.
9
Abdul Ghoffar, Perbandingan Kekuasaan Presiden Indonesia Setelah Perubahan UUD 1945 dengan Delapan Negara Maju, Kencana,
Jakarta, 2009, hal. 49.
10
Saldi Isra, Op. Cit, hal. 78.
11
Ibid, hal. 79.
12
Ibid, hal. 82.
13
Daniel S. Lev, Hukum Dan Politik di Indonesia, Kesinambungan dan Perubahan, Cet I, LP3S, Jakarta, 1990, hal. Xii.

58 JURNAL SELAT, OKTOBER 2013, VOL. 1 NO. 1


hukum mengalami hal yang sama, yakni konsepsi dan (keterbukaan informasi), jaminan kebebasan dan hak-
struktur kekuasaan politiklah yang berlaku di tengah hak sipil, saling menghormati dan menghargai serta
masyarakat yang sangat menentukan terbentuknya ketaatan atas aturan dan mekanisme yang disepakati
suatu produk hukum. Maka untuk memahami hubungan bersama.
antara politik dan hukum di negara mana pun, perlu Dengan sistem politik yang demikianlah berbagai
dipelajari latar belakang kebudayaan, ekonomi, produk politik yang berupa kebijakan politik dan
kekuatan politik di dalam masyarakat, keadaan lembaga peraturan perundang-undangan dilahirkan.Dalam
negara, dan struktur sosialnya, selain institusi hukumnya kerangka paradigmatik yang demikianlah produk politik
sendiri. sebagai sumber hukum sekaligus sebagai sumber
Pengaruh kekuatan-kekuatan politik dalam mem- kekuatan mengikatnya hukum diharapkan –
bentuk hukum dibatasi ruang geraknya dengan sebagaimana yang dianut aliran positivis –
berlakunya sistem konstitusional berdasarkan checks mengakomodir segala kepentingan dari berbagai
and balances, seperti yang dianut Undang-Undang lapirsan masyarakat, nilai-nilai moral dan etik yang
Dasar 1945 (UUD 1945) setelah perubahan. Jika diteliti diterima umum oleh masyarakat. Sehingga apa yang
lebih dalam materi perubahan UUD 1945 mengenai dimaksud dengan hukum adalah apa yang ada dalam
penyelenggaraan kekuasaan negara adalah mem- perundang-undangan yang telah disahkan oleh institusi
pertegas kekuasaan dan wewenang masing-masing negara yang memiliki otoritas untuk itu. Nilai-nilai moral
lembaga-lembaga negara, mempertegas batas-batas dan etik dianggap telah termuat dalam perundang-
kekuasaan setiap lembaga negara dan menem- undangan itu karena telah melalui proses partisipasi
patkannya berdasarkan fungsi-fungsi penyelenggaraan rakyat dan pemahaman atas suara rakyat. Dalam hal
negara bagi setiap lembaga negara. Sistem yang produk itu dianggap melanggar norma-norma dan nilai-
demikian disebut sistem ”checks and balances”, yaitu nilai yang mendasar yang dihirmati oleh masyarakat dan
pembatasan kekuasaan setiap lembaga negara oleh merugikan hak-hak rakyat yang dijamin konstitusi, maka
undang-undang dasar, tidak ada yang tertinggi dan tidak rakyat dapat menggugat negara (institusi) tersebut untuk
ada yang rendah, semuanya sama di atur berdasarkan mebatalkan peraturan yang telah dikeluarkannya dan
fungsi-fungsi masing-masing. dinyatakan tidak berlaku. Dengan demikian nilai moral
Beberapa prinsip penting dalam sistem politik dan etik, kepentingan-kentingan rakyat yang ada dalam
Indonesia yang terkait dengan uraian ini adalah sistem kenyataan-kenyataan sosial tetap menjadi hukum yang
yang berdasarkan prinsip negara hukum, prinsip dicita-citakan yang akan selalui mengontrol dan
konstitusional serta prinsip demokrasi. Ketiga prinsip ini melahirkan hukum positif yang baru melalui proses
saling terkait dan saling mendukung, kehilangan salah perubahan, koreksi dan pembentukan perundangan-
satu prinsip saja akan mengakibatkan pincangnya undangan yang baru.15
sistem politik ideal yang dianut. Prinsip negara hukum Perubahan UUD 1945 melahirkan lembaga baru di
mengandung tiga unsur utama, yaitu pemisahan bidang kekuasaan kehakiman yaitu Mahkamah
kekuasaan  “check and balances” prinsip ”due process Konstitusi, sebagaimana yang diatur dalam Pasal 24
of law”, jaminan kekuasaan kehakiman yang merdeka ayat (2), yang berbunyi sebagai berikut: “Kekuasaan
dan jaminan serta perlindungan terhadap hak-hak asasi kehakiman dilakukan oleh sebuah lembaga Mahkamah
manusia. Prinsip konstitusional mengharuskan setiap Agung dan badan peradilan yang berada di bawahnya
lembaga-lembaga negara pelaksana kekuasaan negara dalam lingkungan peradilan umum, lingkungan peradilan
bergerak hanya dalam koridor yang diatur konstitusi dan agama, lingkungan peradilan militer, lingkungan
berdasarkan amanat yang diberikan konstitusi.14 peradilan tata usaha Negara, dan oleh sebuah
Dengan prinsip demokrasi partisipasi publik/rakyat Mahkamah Konstitusi”.
berjalan dengan baik dalam segala bidang, baik pada Mahkamah Konstitusi berdasarkan Pasal 24C ayat
proses pengisian jabatan-jabatan dalam struktur politik, (1) dan ayat (2) Undang-Undang Dasar Negara Republik
maupun dalam proses penentuan kebijakan-kebijakan Indonesia Tahun 1945 berwenang untuk:Menguji
yang diambil oleh berbagai struktur politik itu. Karena undang-undang terhadap Undang-Undang Dasar
itu demokrasi juga membutuhkan transparansi Negara Republik Indonesia Tahun 1945;.16

14
http://hamdanzoelva.wordpress.com/2008/02/20/hukum-dan-politik-dalam-sistem-hukum-indonesia/, diakses pada tanggal 14Desember 2013.
15
http://hamdanzoelva.wordpress.com/2008/02/20/hukum-dan-politik-dalam-sistem-hukum-indonesia/, diakses pada tanggal 14Desember 2013.
16
Penjelasan atas Undang-Undang Republik Indonesia Nomor 24 Tahun 2003 tentang Mahkamah Konstitusi

JURNAL SELAT, OKTOBER 2013, VOL. 1 NO. 1 59


Pengujian undang-undang menempatkan undang- mungkin), maka kompetensi dalam menangani konflik
undang sebagai objek peradilan, yang jika undang- antarperaturan dan konflik antarorang/rechtssperson
undang itu terbukti bertentangan dengan Undang- lembaga sebaliknya masing-masing diserahkan secara
Undang Dasar, maka sebagian materi ataupun utuh kepada kekuasaan kehakiman yang berbeda.
keseluruhan undang-undang itu dapat dinyatakan tidak Konflik peraturan perundang-undangan, mulai dari UUD
lagi berlaku mengikat untuk umum.Pemeriksaan sampai yang paling bawah hierakrinya, sebaiknya
pengujian undang-undang dapat dilakukan secara diserahkan kepada MK agar konsistensi setiap tingkat
materiil (materiile toetsing) atau secara formil (formele peraturan dikawal sepenuhnya oleh MK dan sesuai
toetsing).Jika pengujian dilakukan atas materi undang- dengan UUD atau konstitusi.20
undang, maka pengujian tersebut disebut pengujian Kedua, pengaturan tentang judicial review yang ada
formil.Sedangkan jika pengujian itu dilakukan atas selain sekarang ini tetap dapat menghasilkan hal-hal yang
materi undang-undang, maka hal itu dapat disebut sangat baik dalam mengawal politik hukum nasional,
pengujian materiil. Misalnya, pengujian atas proses yakni politik hukum untuk menguatkan sistem hukum
administrastif pengundangan dan pemberlakuannya untuk nasional yang berorentasi pada pembentukan masya-
umum yang ternyata bertentangan dengan Undang- rakat adil, makmur, dan demokratis berdasarkan
Undang Dasar ataupun prosedur menurut undang-undang Pancasila. MK dapat mengamankan politik hukum agar
yang didasarkan atas Undang-Undang Dasar, dapat disebut setiap UU tidak melanggar UUD, sedangkan MA dapat
sebagai pengujian yang bersifat formil.17 menjamin konsistensi peraturan perundang-undangan
Sifat formil dalam pengujian itu sendiri dapat terkait di bawah UU agar ia tetap sejalan dengan UU dan selalu
dengan: (i) apakah bentuk atau format undang-undang merupakan penuangan materi atruan yang lebih teknis
yang dibentuk sudah tepat menurut Undang-Undang dalam politik hukum nasional.21
Dasar; (ii) sejauh mana prosedur yang ditempuh dalam Kekuasaan membentuk undang-undang di Indonesia
proses pembentukan undang-undnag memang ditaati, berada di Dewan Perwakilan Rakyat, di mana Dewan
(iii) apakah lembaga yang terlibat dalam proses Perwakilan Rakyat merupana perwakilan atau repre-
pembentukan undang-undang memang berwenang sentatif dari rakyat untuk mewakili segala kepentingan
untuk itu; dan (iv) apakah prosedur pengundangan dan rakyat dalam kehidupan bernegara. Dewan Perwakilan
pemberlakuannya sesuai dengan ketentuan Undang- Rakyat pada dasarnya tidak akan terlepas dari unsur-
Undang Dasar atau peraturan perundang-undangan unsur kepentingan baik dari partai politik yang menjadi
berdasarkan Undang-Undang Dasar.18 tungganganya untuk sampai kepada posisi anggota
Judicial review untuk menjamin konsistensi Dewan Perwakilan Rakyat atau dari golongan, kelompok
peraturan perundang-undangan dengan konstitusi itu kepetingan elit. Sehingga dalam menjalankan tugansya
secara luas mencakup semua peraturan perundang- DPR cenderung condong kepada kepentingan-
tentang organisasi penyelenggaraan negara yang bisa kepentingan tersebut, sehingga produk hukum atau
berupa Konstitusi Tertulis yang terdiri dari dua jenis, yaitu undang-undang yang dibuatnya tidak sesuai dengan
dalam dokumen khusus (UUD) atau dalam dokumen aspirasi dan kehendak bersama dari rakyat.Oleh karena
tersebar (peraturan perundang-undangan lain) atau itu dengan adanya Mahkamah Konstitusi yang memiliki
berupa Konstitusi Tak Tertulis, yaitu konvensi, hukum kewenangan untuk menjaga dan mengontrol nilai-nilai
adat, dan adat kebiasaan. Dokumen-dokumen tersebar murni dari Konstitusi dan kepentingan rakyat sangat
itu harus jelas konsistensi isinya dengan yang lain diperlukan dan dipertahankan.
terutama dengan UUD.19
Dengan pengaturan tentang Judicial review yang. E. Kesimpulan
Mau tidak mau, harus diterima dalam keadaan yang Politik pada dasarnya merupakan cara untuk
sekarang, ada dua hal yang masih dapat diharapkan. mencapai tujuan bagi kepentingan umum. Produk
Pertama, kalau suatu saat amandemen terhadap UUD hukum merupakan hasil dari kesepakatan yang
1945 masih akan dilakukan lagi (dan ini bukan tidak bertujuan untuk mengatur tata kehidupan bernegara.

17
Jimly Asshiddiqie, Pokok-Pokok Hukum Tata Negara Indonesia Pasca Reformasi, PT. Bhuana Ilmu Populer, Jakarta Barat, 2008, hal.
589.
18
Ibid.
19
Moh. Mahfud MD, Konstitusi dan Hukum dalam Kontroversi Isu, Rajawali Pers, Jakarta, 2010. hal. 257.
20
Moh. Mahfud MD, Membangun,,,,,,,, hal. 135.
21
Ibid, hal. 136.

60 JURNAL SELAT, OKTOBER 2013, VOL. 1 NO. 1


Dalam ranah Indonesia, hukum itu dikenal dalam bentuk memiliki kewenangan untuk memeriksa kembali dan
Undang-Undang.Undang-undang yang dibuat oleh membatalkan suatu produk hukum atau Undang-
lembaga legislatif atau Dewan Perwakilan Rakyat tidak Undang memberikan control dan pencegahan serta
terlepas dari unsur-unsur kepentingan baik itu kelompak pembatasan terhadap usnut-unsur kepentingan yang
atau pribadi serta golonga. Sehingga hal ini jika tidak tidak sesuai dengan idiologi pancasila dan norma-norma
dikontrol akan memberikan dampak yang negatif bagi dalam Undang-Undang Dasar Negara Republik
penyelenggaraan negara, karena tujuan dari Indonesia. Sehingga penyelenggaraan pemerintahan
kepentingan umum tidak akan tercapai. Dengan lahirnya dan system politik dapat berjalan dengan baik dan
suatu lembaga baru yaitu Mahkamah Konstitusi yang tercapainya suatu cita-cita bernegara.

DAFTAR KEPUSTAKAAN

A. Buku-buku Menegakkan Konstitusi, Rajawali Pers, Jakarta,


Abdul Ghoffar, Perbandingan Kekuasaan Presiden 2011.
Indonesia Setelah Perubahan UUD 1945 dengan Moh. Mahfud MD, Konstitusi dan Hukum dalam
Delapan Negara Maju, Kencana, Jakarta, 2009. Kontroversi Isu, Rajawali Pers, Jakarta, 2010
Beddy Iriawan Maksudi, Sistem Politik Indonesia Saldi Isra, Pergeseran Fungsi Legislasi, Rajawali Pers,
Pemahaman Secara Teoritik dan Empirik, Jakarta, 2010.
Rajawali Pers, Jakarta, 2012.
Daniel S. Lev, Hukum Dan Politik di Indonesia, B. Internet
Kesinambungan dan Perubahan, Cet I, LP3S, http://hamdanzoelva.wordpress.com/2008/02/20/
Jakarta, 1990. hukum-dan-politik-dalam-sistem-hukum-
Inu Kencana Syafiie, Azhari, Sistem Politik Indonesia, indonesia/, diakses pada tanggal 14 Desember
Refika Aditama, Bandung, 2010. 2013
Jimly Asshiddiqie, Pokok-Pokok Hukum Tata Negara
Indonesia Pasca Reformasi, PT. Bhuana Ilmu C. Peraturan Perundang-undangan
Populer, Jakarta Barat, 2008. Undang-Undang Republik Indonesia Nomor 24 Tahun
Moh. Mahfud MD, Membangun Politik Hukum, 2003 tentang Mahkamah Konstitusi

JURNAL SELAT, OKTOBER 2013, VOL. 1 NO. 1 61

Anda mungkin juga menyukai